Anda di halaman 1dari 3

Peran Matematika Terhadap Teknologi di Era Society 5.

Nabila Najwa Husna


NIM: 24010123120001
Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Kata matematika berasal dari Bahasa Yunani kuno, yaitu ‘mathema’ yang berarti
ilmu atau pengetahuan. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sudah
ada sejak zaman dahulu dan tak pernah surut perkembangannya. Dari abad 1890
sebelum masehi, lembar kuno matematika pertama ditemukan di Mesir, yaitu lembar
matematika Moskwa. Disusul dengan Plimpton 332, yaitu lembar matematika yang
ditemukan di Babilonia pada abad 1900 sebelum masehi, hingga lembar matematika
Rhind, yaitu lembar matematika Mesir yang ditemukan pada abad 2000-1800 sebelum
masehi yang keseluruhannya membahas mengenai teori Pythagoras.
Teorema Pythagoras mengiringi ilmu matematika pertama, yaitu konsep bilangan
dan bangun yang sudah lebih dulu berkembang. Dari sinilah matematika mulai
berkembang pesat. Peletakkan perkembangan matematika setelah ilmu Pythagoras
berkembang di dua cabang keilmuan, yaitu aritmatika dasar dan bidang geometri.
Bangsa Yunani memiliki peran yang besar dalam perkembangan matematika.
Matematika pada masa Yunani Kuno diajarkan dengan cara berbeda. Hal tersebut
dikarenakan aritmatika dan geometri merupakan subjek yang berbeda. Kemudian
aritmatika dipecah menjadi kalkulasi untuk diajarkan kepada orang-orang kelas
menengah dan para pengrajin.
Semakin beriringnya zaman, matematika semakin berkembang. Hingga detik ini,
perkembangan matematika masih berjalan. Dikutip dalam Wikipedia, masyarakat 5.0
(society 5.0) adalah masyarakat yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan
penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan dunia maya
dan ruang fisik. Istilah masyarakat 5.0 memiliki maksud mewujudkan masyarakat baru
kelima dengan memanfaatkan inovasi dan transformasi digital dengan sebaik-baiknya
setelah melalui beberapa masyarakat, seperti masyarakat pemburu (Masyarakat 1.0),
masyarakat agraris (Masyarakat 2.0), masyarakat industri (Masyarakat 3.0), dan
masyarakat informasi (Masyarakat 4.0).
Society 5.0 adalah sebuah konsep di mana manusia dimudahkan dengan adanya
teknologi modern, seperti AI dan robot. Matematika dan teknologi adalah dua hal yang
saling berkaitan. Matematika merupakan aspek yang sangat penting dalam
perkembangan teknologi. Contonya adalah logika matematika yang mana banyak
digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman untuk menciptakan aplikasi baru,
artificial intelligence (AI), pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras, dan
masih banyak lagi. Bahasa pemrograman sendiri menggunakan bilangan biner di mana
operasinya menggunakan aljabar matematika.
Selain itu, probabilitas dalam ilmu matematika dapat digunakan untuk
mengevaluasi hasil dari suatu program yang dijalankan. Probabilitas mengatur
kemungkinan dengan nilai 0 dan 1, di mana 0 adalah kejadian yang tidak mungkin
terjadi sedangkan 1 adalah hal yang pasti terjadi. Lalu ada algoritma. Algoritma dalam
ilmu matematika adalah suatu instruksi atau perintah dalam komputer yang terstruktur
yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan bahasa pemrograman. Adapun
kalkulus di mana penerapannya dalam teknologi adalah untuk membaca data dalam
bentuk biner.
Peran matematika dalam menghadapi era Society 5.0 ini sangatlah penting.
Pengoptimalan pembelajaran matematika ini perlu dilakukan. Selama hampir dua tahun
yang lalu Indonesia sempat dilanda virus Covid-19. Hal tersebut menambah kesulitan
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah atau universitas dikarenakan mengharuskan
para mahasiswanya berinteraksi secara online dengan dosennya. Hanya sebagian orang
saja yang dapat mengerti dengan pembelajaran matematika secara online. Oleh karena
itu, dibutuhkan inovasi yang kreatif agar pembelajaran matematika mudah untuk
dilakukan dan dipahami. Metode pembelajaran matematika dengan cara hafalan atau
hanya sekedar menemukan satu jawaban yang benar pada soal harus diubah dengan
metode yang membuat murid atau mahasiswa dapat berpikir kreatif dan kritis ketika
menjawab setiap soal, seperti contohnya adalah soal-soal HOTS (Higher Order
Thinking Skills). Dengan membiasakan menjawab soal-soal HOTS dapat membantu
kita melatih kemampuan berlogika dan berpikir lebih kritis terhadap suatu permasalahn
yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai