Anda di halaman 1dari 9

SAMOA

Ditulis oleh:
Mush’ab Abdurrahman Fathin
Dibimbing oleh:
Usth. Risma I.N.J

‫ الفردوس‬١٥٣‫معهد االتهاد االسالمي‬


Daftar Isi
 Nama Resmi Negara
 Letak Astronomis
 Letak Geografis
 Letak Geologis
 Ibu Kota Negara
 Nama Presiden Dari Awal Sampai Sekarang Beserta Tahun
Memimpinnya
 Bahasa
 Agama
 Hari Kemerdekaan
 Lagu Kebangsaan
 Mata Uang
 Bendera beserta Filosofi-nya
 Semboyan Negara beserta Filosofi-nya
 Julukan Negara beserta Filosofi-nya
 Sejarah

SAMOA
Samoa adalah sebuah negara kepulauan dengan system pemerintahan Republik Parlementer yang
terletak di Samudera Pasifik bagian selatan yang terdiri dari 2 pulau utama dan 8 pulau kecil.
Negara ini berada di setengah jarak perjalanan dari Kepulauan Hawaii ke negara Selandia Baru.
Samoa juga termasuk ke dalam negara yang mempunyai wilayah terkecil di dunia dengan total
daratan sekitar 2.842 km2 . Sebagai sebuah negara kepulauan, Samoa memiliki banyak pantai
yang indah serta juga perairan yang jernih.Negara ini telah menjadi sebuah negara merdeka dari
negara Selandia Baru pada 1 Januari 1962. Dahulu Kepulauan Samoa bernama Samoa Jerman
(1900-1914) dan Samoa Barat (1997).
Hampir sebagian besar atau ¾ penduduk Samoa tinggal di pulau utamanya yaitu Pulau Upolu.
Berdasarkan sensus tahun 2020 bulan Oktober, jumlah populasi penduduk Samoa mencapai
202.506 jiwa. Mayoritas penduduk negara ini berasal etnik Samoa (92,6%). Terdapat etnik lain
yang merupakan etnik minoritas di negara ini yakni Euronesian (yaitu pencampuran dari bangsa
Eropa dengan Polinesian), bangsa Eropa, dan beberapa bangsa dari Asia Timur.

BIOGRAFI SAMOA
 Nama Resmi Negara

Malo Saʻoloto Tutoʻatasi o Sāmoa (Samoa) atau Independent State of Samoa (Inggris)
atau dalam bahasa Indonesia Negara Independen Samoa yang merupakan nama resmi
dari negara Kepulauan Samoa.

 Letak Astronomis

Negara Kepulauan Samoa terletak di selatan khatulistiwa, terletak di pertengahan jalan


antara Hawaii dan Selandia Baru di wilayah Polinesia di kawasan Pasifik Selatan. Letak
astronomis negara Samoa adalah di antara 13,4° LS hingga 14,1° LS dan 171° BT hingga
173°BT.

 Letak Geografis

Negara Samoa berbatasan dengan Fiji, Tonga, dan Vanuatu di sebelah barat daya,
Kepulauan Cook sebelah selatan, dan Kepulauan Tokelau di sebelah utara, serta Tuvalu
di sebelah barat laut.

 Letak Geologis

Negara Samoa terletak di bagian selatan khatulistiwa, terletak di pertengahan jalan antara
Hawaii dan Selandia Baru di wilayah Polinesia di Kawasan Pasifik Selatan. Total luas
daratannya adalah 2.842 km² (1.097 sq mi), dan terdiri dari 2 pulau utama, yaitu Upolu
dan Savai’i. 99% daratan Samoa terletak di kedua pulau itu, sedangkan sisanya terletak di
8 pulau kecil lain di sekitarnya. Tiga pulau kecil berada di Selat Apolima (Manono,
Apolima dan Nu’ulopa), 4 pulau lainnya berada di ujung timur Upolu (Nu’utele, Nu’ulua,
Namua dan Fanuatapu), dan Nu,usafe’e yang terletak di lepas pantai Upolu. Pulau Upolu
adalah rumah bagi hampir ¾ dari populasi Samoa. Ibu kota Apia juga terletak di pulau
ini. Titik tertinggi di negara Samoa adalah gunung Silisili yang berada di pulau Savai’i.

 Ibu Kota Negara

Apia merupakan ibu kota dari negara Samoa. Letaknya di Distrik Tuamasaga. Kota ini
terletak di pantai utara di pulau Upolu. Pada tahun 2001, kota ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 38.801 jiwa. Kota ini terletak di pelabuhan alami di mulut sungai
Vaisigano.

 Nama Presiden Dari awal sampai sekarang beserta tahun memimpinnya

1. Malietoa Tanumafili II (1 Januari 1962 – 11 Mei 2007)

Malietoa Tanumafili II GCMG DCNZM CBE (4 Januari 1913_Apia – 11 mei 2007)


merupakan kepala negara (O le Ao o le Malo) dari negara Samoa dari tahun 1962
hingga 2007. Ia merupakan salah seorang keturunan dari 4 keluarga bangsawan
Samoa (Aiga Tupu) dan memegang gelar Malietoa, salah satu gelar kepala suku
tertinggi.

Ia lahir pada 4 januari 1913 sebagai anak ke-3 dalam keluarganya, ia menjadi
Malietoa pada tahun 1940 setelah ayahnya, Malietoa Tanumafili I, wafat pada tahun
1939. Ia menempuh pendidikan di Samoa dan Selandia Baru dan aktif dalam kegiatan
olahraga pada masa mudanya. Setelah Samoa merdeka pada tahun 1962, ia menjadi
kepala negara bersama dengan Tupua Tamasese Mea’ole. Saat Mea’ole meniggal
dunia setahun kemudian, Tanumafili II menjadi satu-satunya kepala negara Samoa.

Tanumafili II merupakan pengikut kepercayaan Bahá’i. Ia adalah anggota kerajaan


kedua yang merupakan pengikut kepercayaan ini sesudah Ratu Marie dari Rumania
yang pertama mengikutinya. Ia wafat pada 11 Mei 2007 pada umur 94 tahun dan
dimakamkan di Mulinu’u dan meninggalkan 4 orang anak: Su’a Vainuupo,
Faamausili Moli, Lola Tosi, dan Momoe. Dan juga istrinya, Lili Tunu, yang wafat
pada tahun 1986.

Malietoa Tanumafili II juga memiliki gelar- gelar yang disematkan kepadanya


diantara lain:
- Honorary Knight Grant Cross of the Order of St Michael and St George
(1977)
- Honorary Commander of the Order of the British Empire
- Honorary Distinguished Companion of the New Zealand Order of Merit

2. Tupua Tamasese Mea’ole (1 Januari 1962 – 5 April 1963)

Tupua Tamasese Mea’ole CBE (3 Juni 1905 – 5 April 1963) adalah seorang kepala
suku terpenting Samoa Barat. Ia memegang gelar kerajaan Tupua Tamasese dari tahun 1929
hingga 1963, dan kepala negara (O le Ao o le Malo) bersama Malietoa Tanumafili II dari tahun
1962 hingga kematiannya pada tahun berikutnya.
Ia lahir di Vaimoso 1905 sebagai salah satu dari 3 putra kepala suku Tupua Tamasese Lealofi II.
Ia dididik di sekolah Marist di Apia. Pada tahun 1929, ia dilantik sebagai Tupua Tamasese
setelah kakak laki-lakinya dan pemimpin Mau, Tupua Tamasese Lealofi III dibunuh polisi
kolonial ketika parade Mau di Apia.
Ia menikahi Noue pada tahun 1934, putri Olaf Frederick Nelson. Pasangan itu memiliki 4 orang
anak; 2 orang putri dan 2 orang putra. Pada tahun 1936 ia diangkat menjadi Dewan Legislatif,
dan pada tahun 1938 diangkat sebagai salah satu Fautua (penasihat Administrator) dan pada
tahun yang sama ia menjadi presiden Mau. Sebagai seorang Fautua, ia terus bertugas di Dewan
Legislatif dan penerusnya,Dewan Legislatif hingga tahun 1957. Ia juga menjadi anggota Dewan
Negara dan Dewan Eksekutif sampai tahun 1959.
Selain dalam hal politik, Tamasese juga terlibat dalam hal bisnis. Ia menjabat sebagai ketua
dewan Westren Samoa Trust Estates Corporation, direktur Bank of Westren Samoa, dan juga
anggota Dewan Copra. Pada tahun 1953, ia dianugerahi Queen Elizabeth II Coronation Medal
(Medali Penobatan Ratu Elizabeth II). Dalam penghargaan tahun baru 1957, ia diangkat menjadi
Komandan Ordo Kerajaan Inggris.
Dalam persiapan kemerdekaan, Tamasese memimpin konvensi konstitusi tahun 1954 dan 1960.
Ketika Samoa Barat memperoleh kemerdekaan mereka pada tahun 1962, konstitusi baru
menjadikan Tupua Tamasese dan Malietoa Tanumafili II sebagai kepala negara.
Tupua Tamasese Mea’ole wafat pada bulan April 1963, dan setelah itu, Malietoa harus menjabat
sebagai satu-satunya kepala negara, sementara itu gelar Tupua Tamasese diberikan kepada
keponakan tertuanya, Tupua Tamasese Lealofi IV, yang akan menjadi Perdana Mentri kedua
Samoa.

3. Tupua Tamasese Tupuola Tufuga Efi (20 Juni 2007 – 21 Juli 2017)
Tupua Tamasese Tupuola Tufuga Efi (lahir 1 Maret 1938), juga disebut Tuiatua
Tupua Tamasese Efi, atau sebelumnya dikenal sebagai Tupuola Efi adalah mantan
Perdana Mentri Samoa, menjabat 2 kali, dan merupakan kepala negara Samoa. Pada
16 Juni 2007 ia terpilih sebagai O le Ao o le Malo, atau kepala negara Samoa dan
berakhir pada 21 Juli 2017.

4. Tuimalealiʻifano Vaʻaletoʻa Sualauvi II (21 Juli 2017 – Sekarang)

Afioga Tuimalealiʻifano Vaʻaletoʻa Eti Sualauvi II (lahir 29 April 1947) merupakan


seorang politisi asal Samoa yang sekarang menjabat sebagai O le Ao o le Malo
(kepala negara) Samoa, yang menjabat sejak tahun 2017. Ia ditunjuk untuk gelar
Tama a ‘aiga dari Tuimaleali’ifano pada Juli 1977, salah satu dari 4 gelar terpenting
di Samoa.

 Bahasa

Samoa (Gagana Fa'asāmoa) dan bahasa Inggris adalah bahasa resmi. Termasuk penutur
bahasa kedua, ada lebih banyak penutur bahasa Samoa daripada bahasa Inggris di Samoa.
Bahasa Isyarat Samoa juga umum digunakan di antara populasi gangguan pendengaran di
Samoa. Untuk menekankan pentingnya inklusi penuh dengan bahasa isyarat, Bahasa
Isyarat Samoa dasar diajarkan kepada anggota Dinas Kepolisian Samoa, Masyarakat
Palang Merah, dan publik selama Pekan Tuna Rungu Internasional 2017.

 Agama

Sejak tahun 2017, Pasal 1 Konstitusi Samoa menyatakan bahwa "Samoa adalah negara
Kristen yang didirikan oleh Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus".
Ketaatan beragama orang Samoa meliputi:
- Gereja Jemaat Kristen Samoa 31,8%
- Katolik Roma 19,4%
- Metodis 15,2%
- Pertemuan Tuhan 13,7%
- Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir 7,6%
- Advent Hari Ketujuh 3,9%
- Pusat Ibadah 1,7%
- Kristen lainnya 5,5%
- lainnya 0,7%
- tidak ada 0,1%
- tidak ditentukan 0,1%
Kepala Negara sampai 2007, Malietoa Tanumafili II, adalah seorang Baháʼí.
Samoa menjadi tuan rumah ketujuh (dari sembilan saat ini) Rumah Ibadah Baháʼí
di dunia; selesai pada tahun 1984 dan didedikasikan oleh Kepala Negara,
berlokasi di Tiapapata, 8 km (5,0 mi) dari Apia. (perkiraan 2011).

 Hari Kemerdekaan

1 Januari 1962 (dari Selandia Baru – Perwalian PBB)

 Lagu Kebangsaan

“O le Fu’a o le Sa’olotoga o Samoa” (The Banner of Freedom)

Samoa, tula’i ma sisi ia lau fu’a,


lou pale lea
Samoa, tula’I ma sisi ia lau fu’a,
lou pale lea
Vaai i na fetñ o loo ua agiagia ai
Le faailoga lea o Lesu
namaliu ai mo Samoa
Oi Samoa e, uu maul au pule ia faavavau
Aua e te fefe, o le Atua lo ta fa’a vae
O lota sa’o lotoga
Samoa, tula’i, ia agiagia lau
Fu’a lou pale lea

 Mata Uang

Tala Samoa (SAT)

 Bendera Samoa beserta Filosofi-nya


Bendera Samoa terdiri dari warna merah dengan segiempat biru di kanton. Segiempat
biru menggambarkan Konstelasi Salib Selatan: empat bintang putih besar dan satu
bintang kecil.

Sebelum itu, sejak pendudukan oleh pasukan Selandia Baru tanggal 29 Agustus 1914.
Bendera yang diubah dengan tiga pohon palem yang dilingkari, dan ditarik ke kanan telah
digunakan oleh pemerintahan, dan umum, sejak Pendudukan Militer Britania. Bendera
Biru yang diubah digunakan di daratan, dan Bendera Merah yang diubah digunakan di
laut.

Bendera Samoa Jerman (1900 – 1914) Bendera Biru (digunakan di daratan)

Bendera Merah (digunakan di laut)

 Semboyan Negara beserta Filosofi-nya

Fa'avae i le Atua Sāmoa


(Indonesia: "Samoa didirikan menurut Tuhan")

Lambang negara Samoa terinspirasi dari lambang PBB, saat Selandia Baru memerintah
Samoa Barat, pertama-tama sebagai Mandat Liga Bangsa-Bangsa dan kemudian sebagai
Perwalian PBB, sampai Samoa mencapai kemerdekaannya pada tanggal 1 Juni 1962
sebagai Samoa Barat. Samoa adalah negara polinesia pertama yang memulihkan
kemerdekaannya pada abad ke-20. Latar belakang lambang ini adalah arsir bersilang
dengan jaring seperti lambang PBB, kebanyakan unsur-unsur lain disalin dari bendera
nasional Samoa.
 Julukan Negara beserta Filosofi-nya

 Sejarah

Sejarah negara ini dapat dikatakan sebagai sejarah yang paling menyedihkan di antara
negara-negara lainnya yang berada di kawasan Kepulauan Polinesia. Negara ini
ditemukan pada 1722 oleh salah seorang warga negara Belanda yang bernama Jacob
Roggeveen. Pada saat itu, bentuk pemerintahan dari negara kecil tersebut berupa
kerajaan. Pada abad ke-19, bagian-bagian dari negara ini dipecah dan menjadi perebutan
antara Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.

Saat itu, kerajaan dipimpin oleh seorang raja yang bernama Malitoa Laupepa. Pada 1898,
sang raja digantikan oleh Malietoa Tooa Mataafa. Inggris dan Amerika Serikat yang
mempunyai latar pelakang ekonomi dan politik mendukung Malietoa Tanu yang tidak
lain ialah putra dari mendiang Raja Laupepa untuk kepentingannya masing-masing. Pada
15 Maret 1899, Amerika Serikat dan Inggris mengadakan penyerangan ke Samoa
tepatnya di Negara Apia dengan cara melempar bom.

Akhirnya, dibentuk perjanjian Samoa Tripartiete Convention yang menghasilkan


keputusan untuk membagi kepulauan-kepulauan Samoa menjadi 3 bagian. Inggris
memperoleh bagian dari negara ini yang dinamakan dengan Kepulauan Solomon.
Amerika Serikat mengambil bagian yang dinamakan dengan American Samoa (Samoa
Amerika). Sementara, Jerman memperoleh bagian yang dinamakan Samoa Jerman yang
saat ini bernama Samoa merdeka.

Bentuk pemerintahan yang berupa kerajaan akhirnya dihapuskan dari negara tersebut.
Pada 1908, masyarakat di negara tersebut mulai mengadakan perlawanan terhadap
pemerintah Jerman. Saat Jerman terlibat dalam Perang Dunia I, Selandia Baru mulai
mengadakan penyerbuan ke wilayah Samoa Jerman. Jerman yang saat itu terlibat perang
di wilayah Eropa tidak memiliki tentara yang mampu mempertahankan pulau tersebut.

Hal ini menyebabkan Jerman menyerah dan wilayah diambil alih oleh Selandia Baru
sampai ada perjanjian Versailles. Perjanjian ini berisikan status Samoa yang menjadi
mandate dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Barulah pada 1 Januari 1962, negara ini
mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya. Dengan begitu, negara kecil ini termasuk negara
bebas Polinesia pada abad ke-20.

Anda mungkin juga menyukai