TIRTA dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kompetensi Coaching:

1. Present (kehadiran Penuh)

2. Mendengarkan aktif
3. Membuat Pertanyaan Berbobot
Yang Ingin di kembangkan
Kompetensi Coaching yang ingin dikembangkan
Menbuat pertanyaan berbobot sesuai dengan alur TIRTA pada Coaching
Merasa berhasil ketika caoaching yang saya lakukan
1. Sesuaia dengan alurTIRTA
2. Pertanyaan berbobot yang saya ajukan tidak bersifat a justmen (hukuman)

Tujuan Umum
Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan
pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)

a. Apa rencana pertemuan ini?

c. Apa tujuan dari pertemuan ini?
e. Apakah ukuran keberhasilan pertemuan ini?

Identifikasi
Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan,
dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

Beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam tahap identifikasi ini adalah:

b. Dari skala 1 hingga 10, dimana kamu sekarang dalam pencapaian tujuan kamu?
c. Apa kekuatan kamu dalam mencapai tujuan
e. Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi kamu dalam meraih
tujuan?
f. Apa solusinya?

Rencana Aksi
Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)

a. Apa strategi untuk itu?

b.Adakah prioritas?
b. Apa ukuran keberhasilan rencana aksi kamu??

TAnggungjawab
TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah
selanjutnya)

a. Apa komitmen kamu terhadap rencana aksi?

c. Bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi coaching ini?

Hasil Superviser dalam coaching antara bpk. Furron dengan ibu. astuti

Keungulan coaching yang ibu lakukan :

Pertanyan yang ibu lakukan sudah berjalan dan bisa mengarahkan coache untuk
mencurahan perasaannya atau permasalahannya sehingga coacche bisa diarahkan
mendapatkan solusi dari perasaanya.

Secara umum Langkah-langkah coaching mengunakan alur TIRTA tercapai.

Kelemahan yang perlu dilakukan ibu dalam coaching.

Lebih menggali kekuatan dan lebih mengindentifikasi coache sehingga kekuatan coache
lebih banyak lagi dalam mencari langkah-langkah penyelesaian.