Anda di halaman 1dari 4

Nama : Septiar Mulyadi

NPM : 21110301
Kelas : MSDMA U2
Tugas Coaching & Counseling

Prosedur Coaching Metode GROW


(Goal, Reality, Options, Will)

Coaching adalah pembimbingan peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan melalui


pembekalan kemampuan memecahkan permasalahan dengan mengoptimalkan potensi diri.
Sebagai seorang Coach, atasan langsung bertanggungjawab untuk melakukan aktivitas
coaching kepada bawahannya dengan menjadi mitra kerja bagi bawahannya (Coachee).
Model GROW adalah dengan memikirkan bagaimana kita merencanakan Pelatihan. Pertama,
kita memutuskan ke mana akan pergi (tujuan), dan menentukan di mana kita saat ini berada
(realitas saat ini). kemudian menjelajahi/mencari berbagai pilihan (opsi) ke tujuan. Pada
langkah terakhir, membangun kemauan, Anda memastikan bahwa Anda berkomitmen untuk
melakukan perjalanan, dan siap untuk hambatan yang dapat ditemui.

Peran dan Tugas Coach


Tugas Coach
a. Membantu pegawai untuk melihat tujuan pekerjaan jangka pendek yang akan
dicapai dan hasil kinerja yang akan diperoleh (Outcome)
b. Membangun kesepakatan dengan pegawai untuk bekerjasama dalam mencapai
tujuan dan hasil kinerja
c. Membimbing dan mengarahkan sikap dan perilaku pegawai dalam mempercepat
pencapaian tujuan dan hasil kinerja
d. Memotivasi pegawai untuk meningkatkan kompetensi demi terciptanya ide baru
dan inovasi yang berguna dalam menyelesaikan pekerjaan
e. Membimbing pegawai dalam mengurai permasalahan dan mengembangkan
alternatif solusi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
f. Mengajak dan menggali pegawai untuk berpikir, membuka wawasan,
merumuskan gagasan/ide, dan menstrukturkan narasinya.
g. Memberi masukan, umpan balik, dan saran untuk memperkaya dan mempertajam
gagasan pegawai.
h. Memastikan pegawai melakukan apa yang telah pegawai pikirkan dan hal-hal
yang akan dilakukan

Peran Coach
a. Sebagai Mitra Kerja (Partner) yang memberdayakan pegawai agar bisa
mengaktualisasikan potensinya
b. Sebagai Penjamin Mutu (Quality Assurance) yang melakukan proses pemantauan
dan evaluasi atas kinerja pegawai
c. Sebagai Mediator yang menjadi penjembatan komunikasi antara pegawai dengan
atasan dari atasan langsung
Prosedur Coaching Habituasi (Pembiasaan) PNS dengan Model GROW

Komponen Goal (Tujuan)


Coach dan coachee memahami tujuan agenda habituasi pada awal sesi coaching. Coach
mengajukan pertanyaan kepada coachee:
 Apa yang ingin dicapai pada saat ini?
 Apa yang bisa menjadi patokan bahwa tujuan Anda itu sudah berhasil dicapai?
 Apa yang membuat Anda menginginkan hal ini?
 Apa yang Anda harapkan Anda dapat dari sesi ini?
 Apa yang terpenting untuk Anda dalam melakukan hal ini?
 Apakah anda telah memahami tujuan agenda habituasi?
Coach dan coachee selanjutnya menyepakati pencapaian setiap tahapan aktualisasi
dalam setiap sesi coaching.
Komponen Reality (Realitas)
Coach mengajukan pertanyaan kepada coachee terkait pemahaman isu sebagai reality
(realitas) seperti:
 Bagaimana Anda memahami environmental scanning, problem solving, dan
analysis dalam penetapan isu?
 Bagaimana isu di tempat kerja Anda?
 Bagaimana anda menetapkan isu di tempat kerja Anda?
 Bagaimana data dan fakta yang relevan dengan isu yang Anda tetapkan?
Pertanyaan ini diajukan untuk melihat dan mengetahui bagaimana Cara Coachee
berpikir terhadap situasi diri dan yang disekit Coachee itu sendiri.

Coach juga bisa menggunakan alat bantu untuk menetapkan isu alat bantu kriteria
kualitas itu bisa berupa Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan. Alat bantu
lainnya seperti analisis USG, sistem berpikir mind map, fishbone, SWOT, tabel frekuensi,
atau dan lain sebagainya. Kemudian Coach mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami
situasi dari Coachee

 Bagaimana/apakah alat bantu kriteria isu yang Anda pergunakan?


 Bagaimana dukungan data dan fakta yang relevan dengan isu yang Anda tetapkan?
 Siapa aktor yang terlibat dan bagaimana peran aktor dikaitkan dengan mata
pelatihan?
 Coach mengajukan pertanyaan bagaimana coachee memilih partner atau role
model?
 Bagaimana kriteria atau indikator yang akan ditiru sesuai dengan substansi materi
mata pelatihan yang telah dipelajari?

Coach menganalisis akar permasalahan, aktor yang terlibat, dan peran dari setiap aktor
yang disampaikan oleh coachee hal ini agar bisa menetapkan realitas. tahap ini merupakan
eksplorasi terhadap realitas yang dihadapi coachee. Tujuan tahap ini adalah menemukan
akar serta memperluas dan memperkaya sudut pandang coachee sehingga pada tahap
berikutnya akan muncul gagasan tentang cara bergerak maju.
Kompenen Options (Pilihan)

Coach menganalisis dan memvalidasi gagasan kreatif pemecahan isu dan strateginya.
Coach mengajukan pertanyaan kepada coachee:
 Bagaimana kegiatan dan tahapan kegiatan Anda?
 Bagaimana output kegiatan Anda? Bagaimana keterkaitan kegiatan dengan nilai-
nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi?
 Bagaimana keterkaitan kegiatan dengan visi dan misi organisasi Anda?
 Bagaimana keterkaitan kegiatan dengan penguatan nilai organisasi Anda?

Pada tahapan tindakan menetapkan pilihan. jika coachee telah menggambarkan realitasnya
dengan sangat rinci, peran coach selanjutnya adalah membantu coachee memunculkan
beberapa pilihan dalam mengeksplorasi untuk melangkah ke depan. Kemudian selanjutnya
melakukan eksplorasi terhadap pilihan-pilihan solusi.

Komponen Will (Tindakan)

Coach mengajukan pertanyaan kepada Coachee:


 Apakah realisasi kegiatan dan outputnya sesuai dengan rencana kegiatan yang
telah disusun sebelumnya?
 Apakah faktor pendukung dan faktor penghambat realisasi aktualisasi?
 Apa kaitan proses merealisasikan aktualisasi dengan substansi mata pelatihan yang
peserta dapatkan sebelumnya?
 Bagaimana dampak internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam substansi mata
pelatihan tersebut pada saat peserta melaksanakan habituasi?
 Apa potensi, tantangan dan hambatan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam
substansi mata pelatihan terhadap organisasi.?
 Apa kaitan proses merealisasikan aktualisasi dengan kontribusinya terhadap visi-misi
organisasi?
 Bagaimana dampak aktualisasi yang peserta lakukan terhadap visi-misi organisasi?
 Bagaiman komitmen peserta untuk melanjutkan aktualisasi untuk seterusnya sebagai
bentuk kontribusi terhadap visi-misi organisasi?

Pertanyaan ini digunakan agar dapat mengetahui seberapa komitmen yang dimiliki Coachee terhadap
pelatihan dan bagaimana Tindakan dan strategi Coachee dalam mencapai tujuan. Coaching pada
tahapan ini merupakan pelaksanaan tindakan, tahap tindakan merupakan tindakan tepat
yang harus diambil tampak jelas oleh coachee. Coachee mungkin masih memiliki beberapa
pilihan, coach harus membantu untuk membatasi pilihan-pilihan tersebut. Selanjutnya
Gomulya menjelaskan coaching tahap ini merupakan apa yang akan dilakukan atau
komitmen apa yang akan diambil oleh coachee.

Model GROW ini sangat mudah untuk digunakan dan dikembangkan dalam berbagai situasi
serta efektif dalam membantu karyawan menggali dan melatih potensi terbaik. Dengan
model ini juga tidak hanya karyawan bersangkutan yang dilihat tapi bagaimana situasi dan
lingkungannya bisa menjadi hambatan atau prndorong dalam proses pengembangan maka
dari dalam model ini Coach harus bisa berperan objrktif dan melihat dari berbagai sudut
pandang agar dapat memahami situasi secara jelas. Setelah memahami situasi atau
kesenjangan antara realitas dengan tujuan maka perlu untuk didorong dan diberi pilihan. Dan
Coach harus bisa mendorong Komitmen Coachee untuk memenuhi tujuan.

Anda mungkin juga menyukai