NPM : 21110301
Kelas : MSDMA U2
Tugas Coaching & Counseling
Peran Coach
a. Sebagai Mitra Kerja (Partner) yang memberdayakan pegawai agar bisa
mengaktualisasikan potensinya
b. Sebagai Penjamin Mutu (Quality Assurance) yang melakukan proses pemantauan
dan evaluasi atas kinerja pegawai
c. Sebagai Mediator yang menjadi penjembatan komunikasi antara pegawai dengan
atasan dari atasan langsung
Prosedur Coaching Habituasi (Pembiasaan) PNS dengan Model GROW
Coach juga bisa menggunakan alat bantu untuk menetapkan isu alat bantu kriteria
kualitas itu bisa berupa Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan. Alat bantu
lainnya seperti analisis USG, sistem berpikir mind map, fishbone, SWOT, tabel frekuensi,
atau dan lain sebagainya. Kemudian Coach mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami
situasi dari Coachee
Coach menganalisis akar permasalahan, aktor yang terlibat, dan peran dari setiap aktor
yang disampaikan oleh coachee hal ini agar bisa menetapkan realitas. tahap ini merupakan
eksplorasi terhadap realitas yang dihadapi coachee. Tujuan tahap ini adalah menemukan
akar serta memperluas dan memperkaya sudut pandang coachee sehingga pada tahap
berikutnya akan muncul gagasan tentang cara bergerak maju.
Kompenen Options (Pilihan)
Coach menganalisis dan memvalidasi gagasan kreatif pemecahan isu dan strateginya.
Coach mengajukan pertanyaan kepada coachee:
Bagaimana kegiatan dan tahapan kegiatan Anda?
Bagaimana output kegiatan Anda? Bagaimana keterkaitan kegiatan dengan nilai-
nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi?
Bagaimana keterkaitan kegiatan dengan visi dan misi organisasi Anda?
Bagaimana keterkaitan kegiatan dengan penguatan nilai organisasi Anda?
Pada tahapan tindakan menetapkan pilihan. jika coachee telah menggambarkan realitasnya
dengan sangat rinci, peran coach selanjutnya adalah membantu coachee memunculkan
beberapa pilihan dalam mengeksplorasi untuk melangkah ke depan. Kemudian selanjutnya
melakukan eksplorasi terhadap pilihan-pilihan solusi.
Pertanyaan ini digunakan agar dapat mengetahui seberapa komitmen yang dimiliki Coachee terhadap
pelatihan dan bagaimana Tindakan dan strategi Coachee dalam mencapai tujuan. Coaching pada
tahapan ini merupakan pelaksanaan tindakan, tahap tindakan merupakan tindakan tepat
yang harus diambil tampak jelas oleh coachee. Coachee mungkin masih memiliki beberapa
pilihan, coach harus membantu untuk membatasi pilihan-pilihan tersebut. Selanjutnya
Gomulya menjelaskan coaching tahap ini merupakan apa yang akan dilakukan atau
komitmen apa yang akan diambil oleh coachee.
Model GROW ini sangat mudah untuk digunakan dan dikembangkan dalam berbagai situasi
serta efektif dalam membantu karyawan menggali dan melatih potensi terbaik. Dengan
model ini juga tidak hanya karyawan bersangkutan yang dilihat tapi bagaimana situasi dan
lingkungannya bisa menjadi hambatan atau prndorong dalam proses pengembangan maka
dari dalam model ini Coach harus bisa berperan objrktif dan melihat dari berbagai sudut
pandang agar dapat memahami situasi secara jelas. Setelah memahami situasi atau
kesenjangan antara realitas dengan tujuan maka perlu untuk didorong dan diberi pilihan. Dan
Coach harus bisa mendorong Komitmen Coachee untuk memenuhi tujuan.