Oleh:
Rahmad Ramelan Setia Budi
Pengawas SMK Disdikbud Provinsi Bengkulu
Dengan demikian, bagaimana cara kita menjaga agar dapat menyingkirkan sumbatan dan
beragam haling rintang atau kendala yang ada dan mereka hadapi adalah dengan
keterampilan coaching.
1. Berawal dari Tujuan
Pada model coaching TIRTA tujuan umum yang merupakan tahap awal dimana kedua
pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya
tujuan ini datang dari coachee. Pada tujuan umum ada beberapa hal yang dapat didesain oleh
coach (dalam pikiran coach) dan yang dapat ditanyakan kepada coachee adalah:
a. Apa rencana pertemuan ini?
b. Apa tujuannya?
c. Apa tujuan dari pertemuan ini?
d. Apa definisi tujuan akhir yang diketahui?
e. Bagaimana ukuran keberhasilan pertemuan ini?
Pada tahap tujuan ini seorang coach menanyakan kepada coachee tentang sebenarnya tujuan
yang ingin diraih coachee.
2. Identifikasi
Pada tahapan Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang
sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi pertemuan
atau kegiatan). Beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam tahap identifikasi ini adalah:
a. Kesempatan apa yang Anda miliki sekarang?
b. Dari skala 1 hingga 10, dimana Anda sekarang dalam pencapaian tujuan Anda?
c. Apa saja yang menjadi kekuatan Anda dalam mencapai tujuan?
d. Peluang/kemungkinan apa yang bisa Anda ambil?
e. Apa saja hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi Anda dalam meraih tujuan?
f. Bagaimana solusi yang Anda terapkan guna menghadapi hambatan atau gangguan?
3. Rencana Aksi
REFLEKSI:
1. Coach : Selama proses coaching sungguh berjalan dengan lancar dan semua