NIM: 200710101277
Kelas: E
Istilah ekstradisi berasal dari bahasa latin, “extradere” atau menyerahkan. Secara
etimologis, kalimat ekstradisi berasal dari dua suku kata, yaitu, “extra” dan “tradition” ;
ekstradisi artinya suatu konsep hukum yang berlawanan dengan “tradisi” yang telah berabad-
abad dipraktikan antar bangsa-bangsa. Praktik “tradisi” tersebut adalah kewajiban setiap negara
untuk menjadi “asylum” (pelindung) bagi siapa saja yang memohon perlindungan, dan tradisi
untuk memelihara kehormatan (hospitality) sebagai negara (tuan rumah) atas mereka yang
memohon perlindungan tersebut. Praktik asylum yang mendahului ekstradisi menunjukkan
bahwa ekstradisi merupakan kekecualian dari asylum.
Ekstradisi adalah suatu proses formal dimana seorang pelaku kejahatan diserahkan kepada suatu
negara tempat kejahatan dilakukan untuk diadili atau menjalani hukuman. Tidak ada suatu
ketentuan umum hukum internasional yang mewajibkan negara untuk mengikatkan diri ke dalam
perjanjian ekstradisi baik atas dasar suatu prinsip resiprositas (hubungan timbal balik yang
sama). Negara Amerika Serikat lebih menyukai perjanjian bilateral sedangkan ngara-negara Uni
Eropa lebih nyaman ekstradisi atas dasar oerjanjian multilateral.
Ekstradisi dilandaskan pada prinsip resiprositas, comity dan saling menghargai perbedaan
yuridiksi dan sistem hukum bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dan
memperkuat pemberlakuan hukum nasional ke luar batas teritorial. Sejarah ekstradisi masa kini
sudah jauh berbeda dari masa abad pertengahan sampai dengan masa kemasan kerajaan Romawi
baik dari sisi filosofi, misi, dan tujuan yang hendak dicapai. Begitu pula dapat dikatakan bahwa,
ekstradisi di masa kerajaan tersebut bersifat terbatas atau “limited-extradition”. Ekstradisi di
masa kerajaan dapat dikatakan merupakan “politica extradition”, sedangkan di masa kini, “non-
politica extradition” atau kejahatan politik masa kini termasuk “non-extraditable crime”.
Asas ekstradisi antara lain:
4. Asas Kewilayahan
Asas bahwa suatu kejahatan yang telah dilakukan seluruhnya atau sebagian di wilayah
yang termasuk atau tidak dianggap termasuk dalam jurisdiksi Negara yang diminta, maka
Negara itu dapat menolak permintaan ekstradisi.