Anda di halaman 1dari 2

Deskripsi kasus 1 tahun 2016

Kasus pengumpulan kartu KKS yang berujung perselisihan. KPM berinisial “S”
usia 30 tahun warga Desa “G” Kecamatan “P” merupakan pengurus KPM yang memiliki
komponen anak sekolah SMP dan balita, pengumpulan kartu KKS dilakukan oleh salah
satu agen E-Warong berinisial “P” umur 50 tahun, KPM “S” yang melaporkan masalah
tersebut kepada kepala desa di Desa “G”. Awal mula masalah ini terjadi pada tanggal
20 Januari 2020 yang bertempat di kediaman “S” di desa “G”, yang melaporkan
pengumpulan kartu KKS oleh Agen E-Warong berinisial “P” kepada kepala desa “G”,
kemudian saya sendiri sebagai pendamping PKH yang berkewajiban memastikan KKS
wajib dipegang KPM sendiri.
Masalah ini terjadi karena “P” yang menjadi agen E-Warong ,menumpuk kartu
KKS PKH dengan alasan agar memudahkan dalam pencairan PKH, dan terjadi
persaingan antar agen E-Warong. sehingga yang terjadi “P” mengumpulkan kartu KKS
KPM PKH, dan ternyata Kartu KKS KPM “S” tertukar dengan KPM lain yang namanya
sama sehingga jumlah bantuan yang di terima KPM “S” tidak sesuai dengan
komponennya (anak sekolah SMP dan balita).
Kemudian Kejadian tersebut disampaikan ke pihak kepala desa. Setelah itu saya
sebagai pendamping PKH di panggil oleh Kepala desa “G” dan bercerita tentang apa
yang terjadi, selanjutnya saat itu juga saya bergegas menuju rumah “S”untuk meminta
klarifikasi dan menggali sedetail mungkin informasi atas akar permasalahan yang
sebenarnya terjadi dan mengajaknya kerumah “P” untuk mengambil kartu KKSnya
serta memberikan penjelasan larangan pengumpulan kartu KKS dan harus di pegang
oleh pemiliknya sendiri dan membuatkan berita acara yang ditandatangani oleh pihak
yang terkait dan surat pernyataan agen E-Warong agar tidak mengumpulkan kartu KKS
lagi. Akhirnya kedua pihak yang berselisih antara “S” dan ”P” berdamai dengan baik-
baik dan sama-sama mengambil hikmah dari masalah tersebut, dan setuju untuk lebih
baik dalam berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait.

a. Melaksanakan pemecahan masalah

Pada tanggal 23 Mei 2016 semua pihak terkait KPM PKH “S” dan agen E-Warong “P”
Kepala desa “G” dan Pendamping PKH menghadiri undangan yang telah dibuatkan
desa untuk mediasi bersama menyelesaikan masalah perselisihan “S” dan agen E-
Warong “P” semua pihak telah memberikan klarifikasi masing-masing, dengan
masalah “P” yang tidak terima telah dilaporkan ke kepala desa dengan tuduhan
pengumpulan kartu KKS, dan pihak “S” yang bersikukuh bahwa yang dilaporkannya
adalah benar, kemudian saya dari pihak pendamping PKH memberikan pengertian
bahwa pengumpulan kartu KKS tanpa koordinasi dengan PKH tidak dibenarkan
dengan alasan apapun. Pihak “P” pun menyadari bahwa tindakannya memang salah
dalam pengumpulan kartu KKS “S” dan akan mengembalikan semua kartu KKS yang
telah di kumpulkan. Kemudian “P” menyampaikan permintaan maaf kepada “S”
karena kartu KKS telah tertukar. Saya selaku pendamping menjelaskan bahka Kartu
KKS harus dibawa sendiri, tidak boleh dibawa pihak lain, dan menjelaskan
pentingnya mensosialisasikan “gerakan pegang kartu KKS sendiri”. Selanjutnya
kepala desa mengambil jalan tengah dan menganggap hal ini hanya karena
kesalahpahaman dan kurangnya koordinasi, dan disepakati kedua belah pihak
antara “S” dan ”P” untuk berdamai dan bersama-sama membuat surat pernyataan
dan dibuatkan berita acara untuk menerima konsekuensi dikemudian hari jika
terjadi perselisihan lagi dan merugikan salah satu pihak.

b. Megevaluasi hasil yang dicapai dan yang belum dicapai


Setelah melakukan mediasi dengan desa dan pihak-pihak terkait, hasil yang dicapai
yaitu:
1. Kartu KKS sudah kembali kepada KPM “S” dan bersedia mengelola kartu KKS
dengan lebih baik lagi
2. Edukasi dan sosialisai menyadarkan pentingnya pegang KKS sendiri kepada KPM,
Agen E-Warong dan pihak desa
3. kedua belah pihak sepakat berdamai antara “S” dan ”P”
4. Terjalin koordinasi dan kerjasama yang baik antara PKH dan balai desa setempat
5. sudah ada kesadaran koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam urusan PKH

Setelah melakukan kegiatan hal yang belum tercapai yaitu:


1. Edukasi aturan-aturan PKH terhadap masyarakat masih belum merata
2. kesadaran KPM untuk memegang kartu KKS sendiri masih kurang

c. Terminasi atau pengakhiran penanganan masalah


Saya sebagai pendamping PKH melakukan terminasi atau pengakhiran dalam
menangani permasalahan ini karena kartu KKS sudah kembali kepada pemiliknya
dan sudah terjalin kesepakatan antara kedua pihak yang berselisih untuk berdamai
dan berkomitmen dengan baik kaitannya dalam kesalahpahaman dalam kasus
pengumpulan kartu KKS. karena sudah berkaitan dalam pelanggaran aturan PKH,
Tujuan saya ikut serta dalam menyelesaikan masalah ini supaya mengedukasi pihak -
pihak dalam lingkup PKH bahwa setiap pendamping PKH memiliki integritas dan
tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah dan selalu mengedepankan
koordinasi yang baik. Sekaligus mensosialisasikan aturan-aturan PKH agar
masyarakat umum dan pihak terkait berperan dan ikut serta dalam mendukung
Program Keluarga Harapan ini.

Anda mungkin juga menyukai