PETUNJUK UMUM
Deskripsi diri dibuat berdasarkan tugas sebagai Koordinator Pelaksana PKH terkait
dengan penanganan kasus/masalah
Kasus/permasalahan yang disajikan merupakan kasus/permasalahan nyata dan bukan
hasil rekaan.
Jelaskan 2 Kasus/permasalahan yang berbeda (masing masing disajikan pada bagian A
dan B).
Kasus yang diangkat harus terkait dengan upaya anda melakukan perubahan perilaku
KPM atau pihak yang terkait dengan aktifitas pendampingan anda kearah keberfungsian
sosial
Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.
A. Deskripsi kasus 1
1. Uraikan kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Koordinator Pelaksana PKH. Gambaran kasus/permasalahan yang dijelaskan
sekurang kurangnya 150 kata dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
a. Apa masalahnya
b. Kapan dan dimana masalah itu terjadi
c. Siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan
d. Mengapa masalah itu terjadi
Deskripsi Kasus 1 :
a. Apa masalahnya
Sebagai seorang Koordinator Pelaksana PKH yang mengkoordinir teman teman
SDM Pelaksana PKH di Kota Prabumulih yang antara lain Pendamping sosial
sebanyak 31 orang dan Administrasi Pangkalan Data sebanyak 2 orang. Kota
Prabumulih sendiri terdiri dari 6 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Prabumulih Timur terdiri dari 8 Keluarahan
2. Kecamatan Prabumulih Barat terdiri dari 5 Kelurahan dan 1 Desa
3. Kecamatan Prabumulih Utara terdiri dari 5 Kelurahan
4. Kecamatan Prabumulih Selatan terdiri dari 3 Kelurahan dan 1 Desa
5. Kecamatan Cambai terdiri dari 3 Kelurahan 2 Desa
6. Kecamatan Rambang Kapak Tengah terdiri dari 1 Kelurahan dan 8 Desa
Dengan jumlah KPM Penerima Bantuan Sosial PKH saat ini adalah 7.042 Keluarga,
dimana berbagai permasalahan sering terjadi dilapangan ada yang dapat
dihadapi dan diatasi oleh para Pendamping Sosial dengan baik akan tetapi ada
juga permasalahan dan kasus dilapangan yang tidak sepenuhnya dapat diatasi
sendiri oleh Pendamping Sosial, hal ini terjadi karena para KPM PKH yang ada di
Kota Prabumulih memiliki latar belakang budaya, sifat dan perilaku yang
berbeda-beda sehingga mau tidak mau, suka ataupun tidak suka akan
menyulitkan para Pendamping Sosial dalam berinteraksi dan menyelesaikan
permasalahan yang ada, seperti halnya permasalahan yang di hadapi oleh
Pendamping Sosial PKH bernama Ade Putri Andriani, S.Pd yang bertugas di
Kecamatan Prabumulih Utara Kelurahan Mangga Besar dengan jumlah
dampingan saat ini adalah 186 KPM PKH. Pendamping Sosial Ade Putri Andriani,
S.Pd Melaporkan suatu kasus atas nama Ibu Armawati yang merupakan KPM
PKH 2018 diwilayah Kelurahan Mangga Besar, Ibu Armawati sendiri sebenarnya
sudah meninggal dunia pada bulan September tahun 2019 yang lalu,
Almarhumah meninggalkan 4 Orang anak yang antara lain adalah 1 Orang anak
yang sudah berkeluarga bernama Agustina Supriati dan saat ini tidak lagi tinggal
di Kota Prabumulih, 1 Orang Anak yang masih bersekolah di Sekolah Menengah
Atas SMK Pratiwi Kota Prabumulih yang bernama Dela Nataliya, 1 orang anak
yang masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama SMPS Yayasan Bakti Kota
Prabumulih bernama Diki Anggi Syaputra, dan satu orang anak balita ber umur 1
tahun bernama Friska Ensilia dan mempunyai suami bernama Hendrik yang sejak
sebelum Almarhumah meninggal (sakit-sakitan) sudah tidak perduli lagi dengan
anak dan istrinya serta tidak bertanggung jawab lagi terhadap keluarga, karena
keadaan dan situasi ibu Armawati yang sakit sakitan dan tidak mungkin
melakukan aktivitas penarikan Bansos PKH miliknya maka ibu Armawati
menitipakan KKS BANSOS PKH milik nya kepada salah satu tetangganya sesama
penerima manfaat PKH, Ibu tersebut bernama Lusmiati. Dimana Ibu Lusmiati
diberi amanah dan dipercaya oleh Almarhumah Ibu Armawati untuk
mengambilkan uang Bantuan Sosial PKH setiap kali pencairan dan diminta tolong
memberikannya kepada anak ibu Armawati yaitu Dela Nataliya, namun Tuhan
berkehendak lain Ibu Armawati Meninggal dunia, seiring waktu berjalan
tepatnya pada bulan Januari awal tahun 2020 Bansos PKH yang diperuntukkan
untuk Ahliwaris / anak almarhumah Ibu Armawati tidak lagi menerima
bantuannya. Menurut keterangan dari ibu Lusmiati orang yang selama ini
dipercaya sebagai tempat menitipkan KKS, bahwa KKS milik almarhumah Ibu
Armawati sudah diserahkan kepada Agustina Supriati yang merupakan anak
tertua dari almarhumah ibu Armawati yang sudah berkeluarga dan tidak tinggal
lagi di Kota Prabumulih dan yang lebih ironisnya lagi yang bersangkutan tidak bisa
dikonfirmasi terkait KKS dimaksud dikarenakan pihak keluarga tidak tahu menahu
dimana keberadaannya, sehingga bantuan sosial PKH tidak dapat diterima dan
dicek oleh anak ibu Armawati yang lain, namun Pendamping Sosial PKH Kota
Prabumulih tidak tinggal diam saja ia berinisiatif untuk berkoordinasi dengan
pihak Bank BNI untuk mencari solusi dari persoalan yang ada sehingga dari hasil
koordinasi tersebut didapat kesepakatan bersama untuk mengecek saldo yang
ada di rekening Almarhumah Ibu Armawati. Dari hasil pengecekkan bersama
dengan pihak bank BNI akhirnya diketahui bahwa telah terjadi penarikaan dana
bantuan dari rekening tersebut dan wilayah pencairannya ada di dalam Kota
Prabumulih.
small talk dapat juga mengurangi resiko penolakan yang ditunjukan oleh klien
dalam menjalin relasi dengan orang yang baru dikenalnya. Hal ini saya
terapkan juga kepada Ibu Lusmiati yang notabennya belum pernah mengenal
saya pun bisa menerima kehadiran saya dan terjalin suasana yang hangat dan
kondusif. saya menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang cukup biasa namun
terkesan akrab. Selain itu bentuk kepedulian dengan menanyakan hal-hal yang
menyangkut dirinya membuat Ibu Lusmiati merasa percaya bahwa saya
perhatian terhadapnya dan saya bukanlah orang yang begitu asing dan tidak
mau berteman. Dengan demikian terciptalah suasana obrolan yang akrab, hal
itu membuat Ibu Lusmiati merasa nyaman untuk lebih terbuka akan hal-hal
yang saya tanyakan. Ibu Lusmiati merasa nyaman mengobrol dengan saya dan
berbagi informasi dengan saya.
Dengan merencanakan dan mencatat apa saja pertanyaan yang akan saya
tanyakan kepada klien (note-taking), maka informasi yang saya peroleh
menjadi runut dan sistematis sehingga mudah untuk ditarik kesimpulan yang
diperlukan untuk penyelesaian masalah.
Problem solving
Adalah kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang ada
serta menemukan solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasinya.
Pada dasarnya kemampuan problem solving berkaitan dengan
berbagai skills lain seperti kemampuan mendengar, menganalisa,
meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, dan pengambilan
keputusan. Dengan pengetahuan inilah saya mencoba
mengindentifikasi masalah yang dihadapi oleh Pendamping Sosial Ibu
Ade Putri Andriani, S.Pd dan anak almarhumah Ibu Armawati. Jika
saya tidak memiliki pengetahuan ini maka saya akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan masalah ini.
Motivasi
Adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang individu untuk mencapai tujuannya. Pengetahuan tentang cara
melakukan motivasi menolong saya untuk melakukan dialog yang
efektif dengan Dela Natalia sehingga ia mau kembali bersekolah.
Karena dengan pengetahuan ini saya bisa berdialog sesuai dengan alur
pikir dan perasaan sehingga Dela Natalia memutuskan akan
bersekolah kembali
Interview
Teknik ini saya gunakan untuk mencari informasi tentang
permasalahan yang terjadi dan sebelum melakukan interview saya
telah mencatat apa saja yang ingin ditanyakan. Dengan merencanakan
dan mencatat apa saja pertanyaan yang akan saya tanyakan kepada
klien (note-taking), maka informasi yang saya peroleh menjadi runut
dan sistematis sehingga mudah untuk ditarik kesimpulan yang
diperlukan untuk penyelesaian masalah
Observasi
Teknik ini saya gunakan untuk melihat situasi dan kondisi yang benar
benar terjadi dialapangan. Dan untuk melengkapi tingkat ke valid an
data yang Klien sampaikan
Edukasi
Saya yakin bahwa Ibu Lusmiati dan Dela Natalia mampu memahami
resiko dari kelalainnya dalam memenuhi kewajibannya sebagi peserta
penerima Bansos PKH. Karena itu, saya memulai edukasi dari apa yang
ia ketahui tentang kriteria kepersertaan PKH, kemudian ditambah
dengan edukasi pengasuhan dan pendidikan. Bila saya mulai dengan
ceramah Panjang lebar, hal ini akan membosankan dan memberi kesan
menggurui.
Diskusi
Diskusi yang baik apabila kedua belah pihak yang sedang berdiskusi
mendapat kesempatan untuk berbicara tentang apa yang ia ketahui
dan pikirkan. Apabila pembicaraan di dominasi oleh seseorang maka
hasil percakapan tersebut tidak menimbulkan kolaborasi dalam
memecahkan masalah. Sebab itu, saya berusaha untuk tidak
menggurui akan tetapi memberikan pertanyaan dan pernyataan yang
menstimulasinya untuk menyatakan pikiran dan sikapnya yang bisa
saya jadikan sebagai referensi untuk berkolaborasi.
Deskripsi Kasus 1 :
a. Apa masalahnya
Sebagai seorang Koordinator Pelaksana PKH yang mengkoordinir teman teman
SDM Pelaksana PKH di Kota Prabumulih yang antara lain Pendamping sosial
sebanyak 31 orang dan Administrasi Pangkalan Data sebanyak 2 orang. Kota
Prabumulih sendiri terdiri dari 6 Kecamatan yaitu :
Kecamatan Prabumulih Timur terdiri dari 8 Keluarahan
1. Kecamatan Prabumulih Barat terdiri dari 5 Kelurahan dan 1 Desa
2. Kecamatan Prabumulih Utara terdiri dari 5 Kelurahan
3. Kecamatan Prabumulih Selatan terdiri dari 3 Kelurahan dan 1 Desa
4. Kecamatan Cambai terdiri dari 3 Kelurahan 2 Desa
5. Kecamatan Rambang Kapak Tengah terdiri dari 1 Kelurahan dan 8 Desa
Dengan jumlah KPM Penerima Bantuan Sosial PKH saat ini adalah 7.042 Keluarga,
dimana berbagai permasalahan sering terjadi dilapangan ada yang dapat
dihadapi dan diatasi oleh para Pendamping Sosial dengan baik akan tetapi ada
juga permasalahan dan kasus dilapangan yang tidak sepenuhnya dapat diatasi
sendiri oleh Pendamping Sosial, hal ini terjadi karena para KPM PKH yang ada di
Kota Prabumulih memiliki latar belakang budaya, sifat dan perilaku yang
berbeda-beda sehingga mau tidak mau, suka ataupun tidak suka akan
menyulitkan para Pendamping Sosial dalam berinteraksi dan menyelesaikan
permasalahan yang ada, seperti halnya permasalahan yang di hadapi oleh
Pendamping Sosial PKH bernama Sukma Fitri Nur Sholikhah, Am. Keb yang
bertugas di Kecamatan Prabumulih Utara Kelurahan Mangga Besar dengan
jumlah dampingan saat ini adalah 223 KPM PKH. Pendamping Sosial Ibu Sukma
Fitri Nur Sholikhah, Am. Keb Melaporkan suatu kasus atas nama Ibu Asmawati
yang merupakan KPM PKH Tahun 2013 diwilayah Kelurahan Mangga Besar, Ibu
Asmawati merupakan salah satu masyarakat di kota prabumulih yang menjadi
peserta pertama KPM PKH karena Program PKH masuk di Kota Prabumulih
pertama kali adalah di tahun 2013, Ibu Asmawati saat ini berumur 46 tahun dan
memiliki 2 Orang anak yang antara lain adalah 1 orang bernama Wisnu Wardana
tidak bersekolah lagi, 1 Orang Anak yang masih bersekolah di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 8 Kota Prabumulih yang bernama Willy Putra Ramadhan, dan
mempunyai suami bernama Novi Aprianto, Ibu Asmawati hanya mengurus
rumah tangga sedangkan suaminya bekerja serabutan dan tidak menentu,
Bantuan Sosial PKH menjadi salah satu yang sangat diharapkan di setiap
pencairan, sampailah pada pencairan tahap 4 di bulan November tahun 2018,
seperti biasa ini adalah saat yang di tunggu tunggu yaitu pencairan Bantuan
Sosial PKH namun setelah ditunggu tunggu saldo di KKS Bansos PKH masih tetap
belum bisa dicairkan dan ibu Asmawati mencoba menanyakan kepada sesama
penerima Bansos PKH yang lain apakah ada yang bernasib sama seperti dirinya
namun disekitar tempat ibu Asmawati semuanya menerima bantuan seperti
biasa, dan pada akhirnya ibu Asmawati menghubungi Pendamping Sosial PKH Ibu
Sukma Fitri Nur Sholikhah, Am. Keb menanyakan mengapa Bantuan Sosial PKH
miliknya tidak keluar dan dijawab oleh Pendamping Sosial PKH Ibu Sukma Fitri
Nur Sholikhah, Am. Keb bahwa yang terjadi pada ibu Asmawati dinamakan saldo
nol yang akan di data dan dilaporkan secara berjenjang dari pendamping Sosial
PKH ke Administrasi Pangkalan Data yang di rekap menjadi satu dalam satu kota
lalu dilaporkan ke koordinator PKH dan dibuatkan laporan secara tertulis /
bersurat ke pusat melalui Dinas Sosial untuk di kroscek di Kementerian Sosial
Republik Indonesia apa yang menjadi penyebab tidak cair nya Bansos PKH
tersebut dan ini memakan waktu yang tidak bisa di prediksi berapa lama akan
selesai. Karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskanya maka ibu
Asmawati pun mengadu kepada Koordinator Kecamatan yaitu bapak Dadi
Prayogi, S.Pd dan mendapat jawaban yang sama seperti yang sudah disampaikan
oleh Pendamping Sosial Ibu Sukma Fitri Nur Sholikhah, Am. Keb, setelah
menunggu beberapa bulan Bantuan Sosial PKH masih tidak cair maka ibu
Asmawati membuat laporan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia bahwa di
tidak mendapatkan Bantuan Sosial PKH dan melaporkan Pendamping Sosial Ibu
Sukma Fitri Nur Sholikhah, Am. Keb ke kontak Center bahwa pendamping Sosial
sering marah2 dan tidak pernah menjawab setiap kali ibu Asmawati bertanya
dan pada akhirnya petugas Kontak Center Mas Guru menelphon saya selaku
koordinator agar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik.
small talk dapat juga mengurangi resiko penolakan yang ditunjukan oleh klien
dalam menjalin relasi dengan orang yang baru dikenalnya. Hal ini saya
terapkan juga kepada ibu Asmawati yang notabennya belum pernah mengenal
saya pun bisa menerima kehadiran saya dan terjalin suasana yang hangat dan
kondusif. saya menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang cukup biasa namun
terkesan akrab. Selain itu sebagai bentuk kepedulian dengan nya saya
menanyakan hal-hal yang menyangkut dirinya membuat ibu Asmawati merasa
percaya bahwa saya perhatian terhadapnya dan saya bukanlah orang yang
begitu asing dan tidak mau berteman. Dengan demikian terciptalah suasana
obrolan yang akrab, hal itu membuat ibu Asmawati merasa nyaman untuk
lebih terbuka akan hal-hal yang saya tanyakan. ibu Asmawati merasa nyaman
mengobrol dengan saya dan berbagi informasi dengan saya.
Dengan merencanakan dan mencatat apa saja pertanyaan yang akan saya
tanyakan kepada klien (note-taking), maka informasi yang saya peroleh
menjadi runut dan sistematis sehingga mudah untuk ditarik kesimpulan yang
diperlukan untuk penyelesaian masalah.
Motivasi
Adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang individu untuk mencapai tujuannya. Pengetahuan tentang
cara melakukan motivasi menolong saya untuk melakukan dialog
yang efektif dengan Ibu Asmawati sehingga ia bisa menghadiri
pertemuan pendampingan. Karena dengan pengetahuan ini saya
bisa berdialog sesuai dengan alur pikir dan perasaan
Problem solving
Adalah kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang ada
serta menemukan solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasinya.
Pada dasarnya kemampuan problem solving berkaitan dengan
berbagai skills lain seperti kemampuan mendengar, menganalisa,
meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, dan pengambilan
keputusan. Dengan pengetahuan inilah saya mencoba
mengindentifikasi masalah yang dihadapi oleh Pendamping Sosial Ibu
Sukma Fitri Nur Sholikhah, Am. Keb dan Ibu Armawati. Jika saya tidak
memiliki pengetahuan ini maka saya akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah ini.
Edukasi
Saya yakin bahwa Ibu Asmawati mampu memahami resiko dari
kelalainnya dalam memenuhi kewajibannya sebagi peserta penerima
Bansos PKH. Karena itu, saya memulai edukasi dari apa yang ia ketahui
tentang kriteria kepersertaan PKH, kemudian ditambah dengan edukasi
pengasuhan dan pendidikan. Bila saya mulai dengan ceramah Panjang
lebar, hal ini akan membosankan dan memberi kesan menggurui.
Diskusi
Diskusi yang baik apabila kedua belah pihak yang sedang berdiskusi
mendapat kesempatan untuk berbicara tentang apa yang ia ketahui
dan pikirkan. Apabila pembicaraan di dominasi oleh seseorang maka
hasil percakapan tersebut tidak menimbulkan kolaborasi dalam
memecahkan masalah. Sebab itu, saya berusaha untuk tidak
menggurui akan tetapi memberikan pertanyaan dan pernyataan yang
menstimulasinya untuk menyatakan pikiran dan sikapnya yang bisa
saya jadikan sebagai referensi untuk berkolaborasi.
PERNYATAAN PENYUSUN
Saya yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan
adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan
ini dikemudian hari terbukti tidak benar
Prabumulih 08 September 2020