Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH REHABILITASI SOSIAL

PERMASALAHAN PADA PANTI UPTD KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

DI KUPANG

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :

GIA CINTA MARESSCOTI DUMUR 202172100

FRANSISKA ASO 202172123

MARIA VENTRI DESTIANI MANO 202172118

YUS LODOWIK RAGA LAO 202172999

YOHANES BALLU RABU 202172111

AKADEMIK PEKERJAAN SOSIAL

KUPANG

TAHUN ANGKATAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Karena rahmat dan juga kasihnya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah “REHABILITASO SOSIAL”.

Sadar akan kekurangan dan jauh dari sempurnna oleh karena itu kami meminta saran dan kritik agar
kedepannya lebih baik dan mohon maaf bila apa bila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Kupang, 08,Novemeber 2022


DAFTAR ISI
COVER DEPAN.........................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................
1.3 TUJUAN MASALAH ............................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PANTI LANSIA...........................................
2.2 PENGERTIAN LANSIA........................................................
2.3 PERMASALAH PANTI UPTD KESEJAHTERAAN LANJUT USIA SOSIAL
DI KUPANG............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPILAN..........................................................................
BUKTI DOKUMENTASI.........................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


A. Sejarah Institusi/Lembaga
Panti Penyantunan Lanjut Usia “Budi Agung” Kupang pada tahun 1968
di jalan Rambutan Nomor 9 Oepura-Kupang, merupakan UPT Kantor
Wilayah Dapertemen Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2000,
setelah Dapertemen Sosial likuidasi dan dalam pelaksanaan otonomi daerah,
Panti Penyantunan Lanjut Usia diserahkan kepada daerah, dan dengan
Praturan Gubernur nomor 36 tahun 2008 tanggal 30 November 2008 tentang
organisasi dan Tata Kerja UPT Dinas dan Badan Provinsi Nusa Tenggara
Timur, berubah namanya menjadi “UPT PANTI SOSIAL PENYANTUNAN
LANJUT USIA BUDI AGUNG KUPANG” (UPT PSLUBA KUPAG).
Berdirinya panti ini dimaksudkan untuk merespon permasalahan lanjut
usia akibat dari meningkatnya jumlah lanjut usia dari tahun ke tahun, sehingga
keberadaan panti sosial sangat dibutuhkan masyarakat.
Sesuai dengan Undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia dimana UPT PSLUBA Kupang mengupayakan
terwujudnya kesejahteraan lanjut usia dengan menciptakan rasa aman,
nyaman dan tenteram dihari tuanya.
Kapasitas tampung panti sebanyak 75 orang. Kapasitas isi
sebanyak 66 orang, dan jumlah PM saat ini sebanyak 66 orang. Sumber
daya manusia yang memberikan pelayanan kepada PM adaah: dengan jumlah
kekuatan 36 orang, Pegawai Negri Sipil sebanyak 18 orang dan pegawai non
PNS sebanyak 18 orang.

1.2 Rumusan masalah

1.PENGERTIAN PANTI LANSIA

2. PENGERTIAN LANSIA

3.PERMASALAH PANTI UPTD KESEJAHTERAAN LANJUT USIA SOSIAL DI KUPANG

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian panti lansia

2.untuk mengetahui pengertian lansia


3. Untuk mengetahui permasalahan panti UPTD KESEJAHTERAAN LANJUT USIA SOSIAL DI KUPANG-NTT
.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PANTI LANSIA


Panti lansia adalah sebuah tempat singgah yang didirikan untuk lansia terlantar maupun tidak
dan memiliki berbagai fasilitas yang diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan lansia.
2.2 PENGERTIAN LANSIA
Lansia di Indonesia belum seluruhnya terlindungi dari segi jaminan kesehatan. Dari
segi jaminan kesehatan, baru tiga dari lima lansia yang telah memiliki jaminan kesehatan,
padahal banyak lansia yang mengeluh tentang kesehatan mereka. Program perlindungan
sosial bagi lansia masih sangat terbatas baik dari segi kualitas maupun cakupannya. Program
perlindungan lansia diyakini dapat memberikan manfaat tidak hanya memenuhi kebutuhan
dasar lansia tetapi juga berdampak pada penurunan angka kemiskinan lansia secara umum.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan program penanganan masalah kesejahteraan sosial untuk
mengatasi masalah tersebut.
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang di tandai dengan
penuruna kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat tinngal. Lansia
adalah keadaan yang di tandai oleh kegagalan seseirang untuk mempertahankan kondisi
stress fisiologis (Effendi dan Makhfudli,2010)
Lansia adalah sesorang yang telah berusia lebih dari 60 tahun dan tidak berdaya
mencari nafkah untuk memenehi keburuhan hidupnya sehari-hari ( Ratnawati,2017).
Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang
telah berusia 60 tahun ke atas mengalami penurunan kemampuan beradaptasi dan tidak
berdaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seorang diri.

2.3 PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI DI UPTD KESEJAHTERAAN


SOSIAL LANJUT USIA DI KUPANG
Permasalahn yang sering dihadapi pada panti UPTD KESEJAHTERAAN SOSIAL
LANJUT USIA DI KUPANG adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya faslitas kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat atau tempat untuk yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayana kesehatan,baik
promotif,prefentif,kuratif,maupun rehabiltatif yng dilakukan oleh pemerinah
pusat,pemerintah daerah ataupun masyarakat.
Kurangmya fasilitas kesehatan yang berada di UPTD KESEJAHTERAAN
SOSIAL LANJUT USIA adalah sebagian penerima manfaat tidak memiliki identitas
atau KTP sehingga mereka tidak memiliki BPJS KESEHATAN, dan saat penerima
manfaat mengalami sakit dan masuk kerumah sakit mereka mengalami kendala
karena kurang dalam administrasi.di panti juga memiliki klinik tapi fasilitasnya juga
sangat terbatas. Pelayanan juga kurang cepat di tangani karena hanya memiliki satu
dokter dan satu perawat itupun dokternya dokternya datang satu kali satu mimggu.
upaya pihak panti untuk menangani kurangnya fasiliatas kesehatan di panti adalah
mereka menjalin kerja sama dengan pihak Rumah sakit agar penerima manfaat yang
tdak memiliki BPJS Kesehatan dapat dengan mudah terurus segala biaya
administrasinya tanpa meyuliitkan pihan panti dan penerima manfaat.
2. Mis komunikasi pengurus panti denagn keluarga yang bersangkutan
Mis komunikasi adalah kegagalan dalam proses komunikasi. Mis komunikasi
dapat menyebabkan kesalah pahaaman karena pesan atau informasi yang di
sampaikan tidak dapat di terima baik oleh komunikan atau penerima informasi. Mis
komunikasi juga dapat di sebabkan oleh ketidak mampuan komunikator untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
Yang sering terjadi saat melakukan seleksi terhada penerima manfaat
keluarga PM KURANG SETUJU karena mereka menganggap, jika mereka
memasukkan orang tuanya ke dalam panti berarti mereka merasa sudah tidak lagi
memiliki tanggung jawab terhadap orang tuanya. Ada juga keluaraga PM yang tidak
mengurus penerima manfaat tetapi dititpkan ke tetangga.
Contohnya: disaat pihak panti meminta persetujuan keluarga dari PM tidak
ada di tempat dengan alasan sibuk.
Sehingga upaya dari panti adalah membebaskan PM untuk bertemu dengan
kelurganya agar Keluarga PM semakin dekat dengan pihak panti dan PM.
3. Mis komunikasi sesama penerima manfaat
Kendala antara sesama penerima manfaat juga terjadi Karena adanya
kecemburuan dan adanya ketidak cocokan sesama PM karena perbedaan sifa
Contohnya: PM yang satu suka mengatur dan yang satunya tidak suka di atur
sehingga menimbulkan perkelahian sesama PM di dalam wisma.saat pertama kali
masuk PM juga mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan panti.
Sehingga upaya dari panti adalah melakukan kegiatan bersama pm di aula
setiap senin sampai sabtu dengan tujuan untuk mendekatkan pm yang satu dengan pm
yang lainnya dan menjalin hubungan yang baik layaknya sebuah keluarga

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
UPT Panti Sosial Penyantunan Lanjut Usia Budi Agung Kupang adalah Unit
Pelaksanaan Teknis di Lingkungan Dinas Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Ternggara Timur.
UPTD PANTI BUDI AGUNG juga memberikan pelayanan sosial dan
pertolongan kepada lansia yang berfungsi untuk mencegah munculnya masalah
pada lansia, memberikan perawatan dan pemulihan dari masalah yang
dihadapi, serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh lansia supaya tetap
produktif. Selain itu, panti juga memiliki peran lainnya dalam memberikan
pelayanan sosial kepada lansia.
BUKTI DOKUMENTASI

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai