A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusia, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian materi Isi Teks Prosedur yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari materi Isi Teks Prosedur yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B.Kegiatan Pembelajaran
C. Media/alat/sumber belajar
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
Whattsapp, Google classroom, Laptop, Handphone, Buku guru dan siswa
google form dll tablet dan lain lain Modul, bahan ajar, internet,
Slide presentasi (ppt) dan sumber lain yang
relevan
D. Penilaian
1. Pengetahuan: hasil latihan google classroom
2. Keterampilan: hasil latihan google classroom, unjuk kerja
Kepala Sekolah
B. Pengertian
Teks prosedur adalah Teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus dilaksanakan
dalam melakukan suatu kegiatan sehingga suatu kegiatan itu dapat terlaksana dengan baik
dan berhasil..
C. Fungsi
Teks prosedur berfungsi untuk menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan sehingga pekerjaan atau kegiatan itu dapat
terlaksana dengan baik.
D. Struktur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkahlangkah, dan penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada
contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa
pengertian wawancara dan
manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1)
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait
dengan topik yang ditentukan (paragraf 2-9)
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjukpetunjuk itu
dijalankan dengan baik (paragraf 10)
E. Aspek kebahasaan
Berikut aspek kebahasaan teks prosedur.
1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif).
Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –kan, -i, dan partikel –
lah.
Bentuk dasar Imbuhan/Partikel Bentukan Kata
perhati -kan Perhatikan
pasti -kan Pastikan
tunjuk -kan Tunjukkan
cerita -kan Ceritakan
hindar -i Hindari
jadi -lah Jadilah
2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topic yang dibahasnya.
3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif
5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan
gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan
warna.
LAMPIRAN 2: PENILAIAN PENGETAHUAN
2. Perhatikan kembali teks prosedur yang telah kamu baca. Secara berkelompok, lakukanlah
penelaahan terhadap kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks tersebut. Kemudian,
laporkanlah hasil diskusi kelompokmu di depan kelas untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok lain!
Judul Teks : ………………………….
Penulis : ………………………….
Sumber : ………………………….
Kaidah Kebahasaan Kutipan Teks
INSTRUMEN PENUGASAN 2
Contoh Tugas:
1. Carilah bagian paragraph dalam teks prosedur, cermati, lalu amatilah teks tersebut
dikembangkan dengan pola apa.
Cuplikan Teks Topik Pola Pengembangan
2. Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini sehingga menjadi teks-teks yang utuh dan padu!
No Kalimat-kalimat Urutan yang Benar
1 (1) Kupas bawang bombai dan iris tipis-tipis!
(2) Haluskan semua bumbu!
(3) Campurkan semua bahan dengan bumbu yang sudah
dihaluskan! .
(4) Masukkan bahan tersebut ke dalam cetakan!
(5) Hidangan siap disajikan.
(6) Panaskan dalam oven dengan temperatur 80°C selama
20 menit!
(7) Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan!
2 1. Jadilah Nasi goreng special siap di hidangkan..
2. Aduk aduk agar telur tercampurata 3. Setelah baunya
harum, masukkan daging ayam yang sudah dipotong
potong,udang yang sudah di cuci bersih, smoke beef,dan telur
yang sudah dikocok
4. Lalu masukkan bawang bombay, bawang putih , bawang
merah yang sudah dicincang
Tugas Individu
Lakukanlah kegiatan berikut!
1. Daftarlah topik yang berkaitan dengan kegiatan belajar di sekolahmu!
2. Susunlah topik-topik secara runtut ke dalam struktur prosedur!
3. Kembangkanlah kerangka itu menjadi sebuah karangan prosedur dengan memperhatikan
kaidah-kaidah kebahasaan yang benar!
RUBRIK PENILAIAN PENUGASAN
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
INSTRUMEN TES TERTULIS
5. Konjungsi yang mengacu pada urutan waktu dan sekaligus menjadi saran kohesi teks
disebut konjungsi ...
a. Retorik
b. Maka
c. Lalu
d. Temporal
e. Sistematis
RUBRIK PENILAIAN
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1 Peserta didik mengidentifikasi struktur dan aspek kebahasaan teks 4
prosedur dengan sangat tepat
Peserta didik mengidentifikasi struktur dan aspek kebahasaan teks 3
prosedur dengan tepat
Peserta didik mengidentifikasi struktur dan aspek kebahasaan teks 2
prosedur dengan kurang tepat
Peserta didik mengidentifikasi struktur dan aspek kebahasaan teks 1
prosedur dengan tidak tepat
Soal Aspek yang Dinilai Skor
3 Peserta didik mengemukakan komentar dengan sangat tepat 4
Peserta didik mengemukakan komentar dengan tepat 3
Peserta didik mengemukakan komentar dengan kurang tepat 2
Peserta didik mengemukakan komentar dengan tidak tepat 1
LAMPIRAN 3: PENILAIAN KETERAMPILAN
Rubrik Penilaian
Aspek yang Dinilai Skor
Peserta didik membuat teks prosedur dengan sangat baik 4
Peserta didik membuat teks prosedur dengan baik 3
Peserta didik membuat teks prosedur kurang baik 2
Peserta didik membuat teks prosedur tidak baik 1
YAYASAN BPLP UM
BADAN PENGEMBANGAN LABORATORIUM PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEKOLAH MENENGAH ATAS LABORATORIUM UM
KOTA MALANG
STATUS : AKREDITASI “A”
Jalan Bromo No. 16 Malang *Telepon 0341-368639
Laman : www.um.ac.id * Email : smalabum@yahoo.com
-----------------------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 ×45 menit)
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri 10 menit
Awal anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta menyanyikan Indonesia Raya dan membaca
Pancasila
3. Peserta didik menyimak kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan 4. Guru menyampaikan materi dan kompetensi yang akan 70 menit
Inti dicapai
5. Peserta didik diminta utuk berfikir mengenai
materi/permasalahan yang disampaikan guru terkait
struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi.
6. Dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan
pada pokok permasalahan dan kemudian menambahkan
materi tambahan dari hasil telaah siswa kira-kira mana
yang belum sesuai dan belum ada di pembahasan
mereka.
Kegiatan Kegiatan guru bersama peserta didik 10 menit
Penutup 7. Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
Kegiatan guru
8. Melakukan penilaian.
9. Menutup kegiatan belajar mengajar.
D. Penilaian
1. Pengetahuan: hasil latihan google classroom
2. Keterampilan: hasil latihan google classroom, unjuk kerja
Mengetahui
Kepala SMA Laboratorium UM Guru Mata Pelajaran
Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan
karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
1. Identifikasi fenomena
Mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian
Memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai
pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘bagaimana’ akan melahirkan uraian yang
tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya
disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘mengapa’ akan melahirkan uraian yang
tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan
hubungan sebab akibat.
3. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian
yang dipaparkan sebelumnya.
INSTRUMEN PENUGASAN 1
Contoh Tugas:
1. Bacalah contoh teks eksplanasi! Secara berkelompok, tentukanlah bagian-bagian dari struktur
teks tersebut. Kemudian, simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kelengkapannya!
2. Perhatikan kembali teks eksplanasi yang telah kamu baca. Secara berkelompok,
lakukanlah penelaahan terhadap kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks tersebut.
Kemudian, laporkanlah hasil diskusi kelompokmu di depan kelasuntuk mendapatkan
tanggapan dari kelompok lain!
Judul Teks : ………………………….
Penulis : ………………………….
Sumber : ………………………….
Kaidah Kebahasaan Kutipan Teks
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
LAMPIRAN 3: PENILAIAN KETERAMPILAN
Sementara itu, faktor sosial berkaitan dengan kebiasaan manusia yang tidak ramah terhadap
alam. Perilaku masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan merupakan contoh
nyata yang berdampak terhadap terjadinya banjir. selain itu, penebangan hutan secara ilegal
dan beralih fungsinya daerah resapan menjadi daerah permukiman juga menjadi penyebab
utama terjadinya banjir.
1. Informasi penting pada paragraf di atas adalah....
A. Perilaku manusia mengakibatkan bencana banjir besar
B. Perilaku manusia merupakan penyebab utama terjadinya banjir.
C. Tumpukan sampah yang dibuang sembarangan menyebabkan banjir
D. Hilangnya daerah resapan mengakibatkan banjir di perumahan
E. Indonesia sering dilanda banjir
A. sosial
B. budaya
C. agama
D. alam
E. tradisional
3. Saat ini pemerintah tengah gencar menggalakkan tentang bahaya rokok yang ditulis di setiap
bungkusnya. Rokok memang dapat menimbulkan masalah kesehatan, antara lain menyebabkan
kanker, penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan masih banyak lagi. Hal tersebut
dikarenakan dalam sebatang rokok terdapat sangat banyak zat berbahaya. Seperti nikotin yang
mengakibatkan kecanduan, merusak jaringan otak, menyebabkan darah cepat membeku, dan
mengeraskan dinding arteri.
Pola pengembangan yang digunakan dalam teks eksplanasi tersebut adalah...
A. kausalitas
B. kronologis
C. perbandingan
D. definisi
E. proses
4. Urutan struktur yang tepat pada ciri-ciri teks eksplanasi adalah . . .
A. Pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
B. Pernyataan umum, interpretasi dan sebab akibat.
C. Sebab akibat, pernyataan umum, dan interpretasi.
D. Pernyataan umum, sebab, interpretasi, akibat.
E. sebab akibat, interpretasi, orientasi
5. Hujan asam ialah hujan yang pada kandungan air di dalamnya terdapat campuran senyawa
asam.
Kata yang bercetak miring termasuk…
A. kata tugas
B. konjungsi
C. nomina
D. istilah ilmiah
E. verba
Jika dikembangkan menjadi sebuah teks eksplanasi, urutan kerangka yang tepat adalah...
A. (3), (1), (2), (4), (5)
B. (!), (2), (3), (4), (5)
C. (3), (4), (1), (5), (2)
D. (2), (4), (5), (1), (3)
E. (2), (1), (5), (4), (3)
10. Barangkali logika Sang Bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak kecil
yang memang begitu adanya. Kata yang bergaris bawah menunjukkan kaidah
kebahasaan penggunaan....
A. kata benda
B. kata ganti
C. kalimat pasif
D. kalimat aktif
E. konjungsi kausalitas
YAYASAN BPLP UM
BADAN PENGEMBANGAN LABORATORIUM PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEKOLAH MENENGAH ATAS LABORATORIUM UM
KOTA MALANG
STATUS : AKREDITASI “A”
Jalan Bromo No. 16 Malang *Telepon 0341-368639
Laman : www.um.ac.id * Email : smalabum@yahoo.com
-----------------------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran
KEGIATAN INTI
6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
7. Untuk mempermudah proses diskusi, guru membagikan lembar kerja (bahan diskusi)
pada grup whatsapp. Masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang
a. Bagian pembuka, isi, dan penutup pidato.
b. Menjelaskan penemuan informasi dan masalah yang disampaikan pada
bagian/struktur pidato
c. Kemenarikan penyampaian pidato
8. Hasil catatan/temuannya disampaikan dalam forum diskusi/presentasi masing-masing
kelompok.
9. Guru dan peserta didik merefleksi pembelajaran terkait dengan Bagaimana berbicara di
depan umum yang baik?
10. Secara tugas mandiri disajikan tayangan video, peserta didik menyimak dan
menumukan masalah yang dibicarakan dalam ceramah, menemukan informasi-
informasi penting dalam ceramah.
11. Hasil identifikasi tersebut dikerjakan dan dikumpulkan.
KEGIATAN PENUTUP
12. Guru menyimpulkan pembelajaran dan meminta peserta didik menyiapkan bahan
untuk ceramah untuk pertemuan berikutnya
13. menutup pembelajaran dan mengucap salam
C. Media/alat/sumber belajar
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
Whattsapp, Google classroom, Laptop, Handphone, Buku guru dan siswa
google form dll tablet dan lain lain Modul, bahan ajar, internet,
Slide presentasi (ppt) dan sumber lain yang
relevan
D. Penilaian
1. Pengetahuan: hasil latihan google classroom
2. Keterampilan: hasil latihan google classroom
Mengetahui
Kepala SMA Laboratorium UM Guru Mata Pelajaran
Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi,
pengetahuan, dan sebagainya. Yang menyampiakna ceramah orang-orang yang menguasai di
bidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang. Medianya bisa
langsung ataupun melalui sarana komunikasi, seperti lewat televisi, radio, dan media lainnya..
Selain itu, ada pula yang disebut dengan pidato dan khotbah. Untuk memahami kedua hal
tersebut, cermatilah perbedaan di antara keduanya.
1. Pidato, adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasive, yakni berisi
ajakan ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
Secara umum, ceramah, khotbah, dan sambutan merupakan bagian dari pidato. Berarti
ketiganya sama-sama kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, atau informasi kepada pendengar yang bersifat persuasif. Akan tetapi, topik yang
disampaikan berbeda.
Ceramah dan khotbah adalah pidato yang menyampaikan atau menyiarkan ajaran-ajaran
agama, sedangkan sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai pengantar atau pembuka
dari suatu kegiatan. Nah, kali ini kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai
ceramah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ceramah adalah pidato yang
menyampaikan pidato ajaran agama. Ajaran-ajaran tersebut dapat berupa nasihat, petuah,
petunjuk, ataupun kisah- kisah.
Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi penceramah,
seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada
pendengar.
2. Pendengar
Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini, pendengar
bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.
3. Materi
Materi dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah yang bagus
adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong untuk melakukan
nasihat- nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi hendaknya disusun
secara sistematis sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
pendengar.
4. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk
menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada pendengar.
Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi juga bisa di banyak
tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung ataupun direkam sehingga
pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.
INSTRUMEN PENUGASAN 1
PETUNJUK
NAH! DISKUSIKAN DENGAN KELOMPOKMU
Bahan
masalah
Bisakah kalian menemukan informasi penting pada pidato tersebut? Pada bagian
informasi
ya/tidak
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
Lampiran 3: PENILAIAN KETERAMPILAN
Bapak ibu guru dan hadirin yang saya cintai inilah yang saya bisa ungkapan, semoga
bermanfaat bagi kita sekalian. Mohon maaf bila ada kesalahan.
1. Teks tersebut termasuk teks ….
a. pidato
b. ceramah
c. eksplanasi
d. cerpen
e. eksposisi
2. inti dari kutipan teks di atas adalah ….
a. Berbakti kepada orang tua
b. mengenang jasa orang tua
c. mengenal perjuangan orang tua
d. kebaikan orang tua
e. orang tua dan anak
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :
1. Menguasai materi cerpen dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari materi cerpen yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kegiatan Pembelajaran
C. Media/alat/sumber belajar
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
Whattsapp, Google classroom, Laptop, Buku guru dan siswa
, , google form dll Handphone, tablet Modul, bahan ajar, internet,
Slide presentasi (ppt) dan lain lain dan sumber lain yang relevan
D. Penilaian
1. Pengetahuan: hasil latihan google classroom
2. Keterampilan: hasil latihan google classroom, unjuk kerja
Mengetahui
Kepala SMA Laboratorium UM Guru Mata Pelajaran
Pengertian Cerpen
Lantas, apa yang dimaksud dengan cerpen? Pengertian cerpen adalah bentuk karya sastra
berupa prosa yang menggambarkan suatu tokoh serta lingkungannya, disertai berbagai
permasalahan yang menimpa para tokoh tersebut serta bagaimana solusi untuk memecahkan
permasalahan itu. Cerpen ini dapat dibuat dalam berbagai tema yang menarik. Mulai dari tema
remaja, kasih sayang, persahabatan, politik, kritik sosial, budaya, anak, dan lainnya. Cerpen
sangat dekat dengan literature bahasa sehari -hari.
Cerpen ini pun seringkali dimuat di dalam media massa, baik media massa online atau pun
cetak seperti majalah, tabloid, koran, dan lainnya. Penggemar bacaan cerpen ini memang
banyak. Hanya saja, terkadang masih saja ada yang salah dalam menilai apakah suatu cerita itu
termasuk cerpen atau tidak.
Yang perlu diketahui, tidak setiap teks bacaan cerita yang pendek itu dapat disebut sebagai teks
cerpen. Ada ciri ciri cerpen secara khusus yang perlu dipenuhi agar suatu bacaan dapat disebut
cerpen. Karenanya, agar kamu bisa mengetahui perbedaan antara teks cerpen dan teks bacaan
lain, kamu perlu mengetahui ciri -ciri teks cerpen.
Karena ada ciri ciri cerpen yang harus dipenuhi, maka tidak setiap teks cerita bisa dikatakan
sebagai cerpen. Ini karena untuk bisa disebut cerpen, maka cerita tersebut harus memenuhi ciri
ciri cerpen tersebut. Selain pada ciri ciri cerpen, hal lain yang juga perlu dipahami adalah unsur
-unsur yang membangun sebuah cerpen.
Cerpen atau cerita pendek pada dasarnya dibangun oleh dua unsur. Unsur tersebut berasal dari
dalam dan dari luar cerpen. Unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen disebut
sebagai unsur intrinsik, sedangkan unsur pembangun cerpen yang berasal dari luar cerpen
disebut unsur ekstrinsik cerpen.
Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur pembangun yang berasal dari cerpen itu sendiri. Artinya,
berbagai macam unsur ini bisa ditemukan hanya dengan membaca isi cerpen tersebut. Adapun
macam-macam unsur intrinsik cerpen yakni :
1. Tema
Tema adalah ide atau gagasan pokok yang mendasari cerita pendek tersebut.
2. Penokohan
Penokohan merupakan pemberian sifat pada tokoh yang ada di dalam cerita. Untuk
mengidentifikasi watak seorang tokoh dapat dilakukan dengan dua metode, yakni dengan
metode analitik atau secara langsung dan dengan metode dramatik atau secara tidak langsung.
3. Alur (plot)
Alur atau plot merupakan urutan kejadian dalam suatu cerita. Alur cerpen dapat berupa tiga
jenis, yakni alur maju, mundur dan campuran.
4. Setting (Latar)
Setting adalah latar suatu peristiwa dalam cerpen itu terjadi. Setting meliputi latar
tempat, waktu dan suasana yang digambarkan dalam sebuah cerita.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Sudut pandang bisa berupa orang
pertama (cirinya menggunakan kata aku) atau orang ketiga (pengarang mengetahui segalanya).
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan cara khas dari pengarang dalam mengungkapkan sebuah kata atau
kalimat dalam cerita tersebut sehingga terkesan lebih indah dan bermakna.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang dapat diambil oleh para pembaca setelah menyelesaikan cerita
tersebut.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun suatu cerpen dari luar. Jadi, untuk mengetahui
unsur ekstrinsik ini, diperlukan analisa lebih mendalam mengenai hubungan cerpen dengan
pengarangnya. Adapun unsur ekstrinsik cerpen, meliputi :
Mengontruksi adalah kegiatan menulis kembali. Pada pembelajaran kali ini mengontruksi
dilakukan dari cerpen menjadi cerpen juga. Yang perlu diperhatikan dalam mengontruksi ini
adalah kalian tetap memperhatikan unsur-unsur pembangunnya, seperti tema, amanat, sudut
pandang dan lain-lain. Menulis cerpen sangat memerlukan latihan.
Langkah-Langkah Mengonstruksi
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Keterangan
Positif Negatif
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………………
Keterangan /
No Hari/tanggal Kejadian
Tindak Lanjut
1
….
Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB)= 100, Baik (B) = 75, Cukup (C) = 50, dan Kurang (K) = 25
Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)
- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
3. Sudut pandang yang dipakai pengarang ada cerpen tersebut adalah.. (1. sudut pandang)
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang pertama pelaku sampingan
c. Orang ketiga pengamat
d. Orang ketiga serbatahu
e. Campuran
4. Unsur intrinsik yang dominan pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (1. latar)
a. Tema
b. Latar
c. Alur
d. Penokohan
e. Gaya bahasa
Perhatikan kutipan cerpen di bawah ini untuk menjawab soal nomor 5-10!
Malam hari seperti biasanya, gadis yang akrab dipanggil Aisyah ini meletakkan tangannya di
depan jendela kamarnya. Wajahnya sadari tadi menghadap ke langit yang bertaburan ribuan
bintang dan…
“kreet…” bunyi pintu kamarnya terbuka sontak Aisyah langsung memalingakan wajahnya ke
arah pintu tersebut. Di sana sudah berdiri seorang gadis sebanyanya sedang tersenyum.
“Aisyah! Besok kamu ikut ya ke pesisir pantai” ucap gadis itu yang ternyata adalah Aurel. Dia
adalah sahabat dekat Aisyah. Penampilanya tidak begitu tertutup. Ia berpakaian rok mekar
sampai menutupi mata kakinya. Lengan baju hanya sampai sikunya. Dan rambut Aurel
dikuncir satu laksana mirip ekor kuda.
“hm… Buat apa aku kesana Rel?”. Tanya Aisyah.
“ya… Kamu bisa refresh otak kamu dan bisa bermain dengan alam” jawab Aurel dengan
meyakinkan Aisyah.
“aku bisa refresh otak ku dengan membaca lantunan ayat suci al-qur’an, dan berkunjung ke
masjid jika ingin bermain dengan alam,” ucap Aisyah dengan panjang lebar.
“iya sih… Tapi kamu ikut dong aku besok. Please!” pinta Aurel dengan menunjukkan raut
muka yang penuh permohonan.
“ya sobat ku!.” terang Aisyah yang menerima ajakan Aurel
Girang Aurel dengan memeluk Aisyah.
(Bingkai Cadar Ungu)
8. Latar waktu dan tempat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (2. latar)
a. Malam hari, kamar Aisyah
b. Siang hari, rumah Aurel
c. Sore hari, kamar Aurel
d. Pagi hari, kamar Aisyah
e. Malam hari, rumah Aurel
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :
1. Menguasai materi Karya Ilmiah dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai), santun,
responsive, dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari materi Karya Ilmiah yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 ×45
menit)
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri 10 menit
Awal anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik menyimak kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari
Kegiatan 1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, 70 menit
Inti masing- masing 5-6 orang
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati teks karya
ilmiah
3. Peserta didik dalam kelompok mengidentifikasi aspek-
aspek yang perlu disunting dalam teks karya ilmiah yang
disajikan
4. Peserta didik bertanya jawab tentang aspek-aspek yang
perlu disunting dalam teks karya ilmiah yang disajikan
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
5. Peserta didik menentukan aspek-aspek yang perlu
disunting dalam teks karya ilmiah yang disajikan
Kegiatan Kegiatan guru bersama peserta didik 10 menit
Penutup 1. Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; dan
Kegiatan guru
1. Melakukan penilaian.
2. Menutup kegiatan belajar mengajar.
a. Media/alat/sumber belajar
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
Whattsapp, Google classroom, Laptop, Buku guru dan siswa
google form dll Handphone, tablet Modul, bahan ajar, internet,
Slide presentasi (ppt) dan lain lain dan sumber lain yang relevan
C. Penilaian
3. Pengetahuan: hasil latihan google classroom
4. Keterampilan: hasil latihan google classroom, unjuk kerja
Pembuatan naskah yang baik tergantung pada kerangka karangan. Kerangka karangan
memuat perincian hal-hal yang akan dijabarkan dalam sebuah tulisan secara garis besar melalui
bab dan sub-subbab. Dari hal tersebut kemudia akan menghasilkan gagasan utama dalam
sebuah paragraf.
Selain pembuatan kerangka karangan, hal yang harus diperhatikan dalam naskah adalah
struktur kalimat dan pilihan kata (diksi) dalam sebuah tulisan. Struktur kalimat dan diksi yang
baik dalam sebuah tulisan dapat menyampaikan gagasan atau ide yang jelas, teratur dan
menarik. Sebuah karangan tentunya menuntut syarat yang lainnya, yakni berbagai pelengkap,
kebiasaan, maupun bentuk perwajahan yang baik. Semua syarat tersebut biasanya merupakan
ketentuan atau aturan yang sudah lazim disepakati dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Persyaratan penulisan karya tulis ilmiah tersebut dinamakan dengan konvensi karya tulis
ilmiah. Keraf dalam Mulyadi (2017: 183) menjelaskan bahwa dari segi persyaratan formal
ini, sebuah karya ilmiah dapat dibedakan menjadi formal, semiformal, dan nonformal. Karya
ilmiah formal adalah karya yang memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh
konvensi. Sebaliknya, karya ilmiah semiformal merupakan karya ilmiah yang tidak
memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sementara itu, karya ilmiah
yang berkategori
nonformal yaitu bila bentuk karya ilmiah tidak memenuhi syarat-syarat formal karya ilmiah.
Unsur-unsur yang terdapat dalam halaman judul sebuah makalah, antara lain judul
makalah, penjelasan tujuan tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas
pengarang (nomor induk/registrasi kelas/NIS, kelas, dan nomor presensi), nama unit studi/mata
pelajaran, nama lembaga (jurusan dan sekolah), nama kota, dan tahun penulisan.
Contoh:
KARYA ILMIAH
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KOMUNIKASI YANG DILAKUK
IPS 2
SELAMA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI KARYA ILMIAH
DI SMA NEGERI 1 PEMALANG
Berikut ini hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam pembuatan tulisan pada halaman
judul.
2) Kata Pengantar
Lazimnya pengantar, berisi penjelasan alasan karangan atau tulisan itu disajikan.
Seluruh karya ilmiah, seperti buku, skripsi, tesis, disertasi, makalah, atau laporan formal
ilmiah harus menyertakan kata pengantar. Unsur yang terdapat dalam kata pengantar
antara lain sebagai berikut.
3) Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahulu yang memuat garis besar isi karangan
ilmiah secara lengkap dan menyeluruh. Informasi yang didapatkan dari daftar isi adalah
judul bab, subbab, atau rincian selanjutnya yang terdapat pada bagian subbab. Intinya,
daftar isi merupakan gambaran singkat dari bentuk dan isi tulis karangan tersebut.
Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, subbab, dan unsur-
unsur pelengkap yang terdapat pada makalah. Penyusunan daftar isi harus konsisten dalam
penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab dan judul sub-subbab. Konsistensi ini
dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
4) Daftar Gambar
Bila dalam makalah terdapat gambar-gambar, setiap gambar yang tercantum dalam
karangan tersebut harus tertulis di dalam daftar gambar. Daftar gambar
menginformasikan judul gambar dan nomor halaman.
5) Daftar Tabel
Seperti halnya gambar, tabel juga harus diinformasikan dalam daftar tabel. Biasanya,
dalam daftar tabel ini terdapat nama tabel dan nomor halaman.
B) Bagian Isi Karangan
Bagian isi merupakan inti dari karangan, tulisan, atau buku. Pada dasarnya,bagian isi
karangan terbagi dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, tubuh karangan, dan simpulan.
1) Pendahuluan
Bab pertama dalam sebuah makalah biasanya berupa pendahuluan. Sebuah
pendahuluan disimpan pada bab awal yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca,
memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan
dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Oleh karena itu, sebuah pendahuluan biasanya
terdiri atas beberapa unsur, seperti latar belakang, rumusan masalah, yujuan penulisan,
landasan teori, dan metode pembahasan.
Inti dari sebuah pendahuluan adalah mengantarkan pembaca kepada hal yang
dibahas dalam tulisan tersebut. Tentunya hal ini menyangkut bab-bab berikutnya yang
ada dalam tulisan tersebut. Dengan demikian, Anda harus menulis pendahuluan tersebut
dengan baik. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pendahuluan antara lain sebagai
berikut.
2) Tubuh karangan
Inti sebuah karangan tentunya terdapat dalam tubuh karangan itu sendiri. Inti
sebuah karangan berisi sajian pembahasan masalah. Seluruh masalah yang dirumuskan
pada pendahuluan dibahas secara tuntas dalam tubuh karangan. Berikut ini diuraikan
beberapa kelengkapan unsur dalam tubuh karangan.
a. Ketuntasan Materi
Materi yang dibahas harus menyeluruh, baik pembahasan data sekunder, seperti
kajian teoretis, maupun data primer. Pembahasan data primer harus
menyertakan pembuktian secara logis, fakta yang telah dianalisis atau diuji
kebenarannya, contoh-contoh, dan pembuktian lainnya.
b. Kejelasan Uraian
(1) Kejelasan Konsep
(2) Kejelasan Bahasa
(3) Kejelasan Penyajian Fakta
3) Simpulan
Bagian akhir sebuah tulisan ilmiah biasanya ditutup dengan simpulan. Bagian
simpulan merupakan pemaparan singkat berdasarkan pengolahan data untuk menjawab
rumusan masalah. Penulis dapat merumuskan simpulan dengan berbagai cara antara lain
sebagai berikut.
a. Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, simpulan dapat dibuat ringkasan-
ringkasan argumen yang penting dalam bentuk dalil-dalil atau tesis-tesis, sejalan
dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
b. Untuk simpulan-simpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari
pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu dan pokok-pokok yang
menjawab rumusan masalah.
1) Daftar Pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan
bahan penerbitan lainnya yang dijadikan referensi dalam pembuatan karya ilmiah.
Deny S. 2004. Pengaruh Kuman Salmonella terhadap Kesehatan Tubuh. Tugas Akhir.
Tidak di terbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
Damayanti S. 2011. Ciri-Ciri Kanker Serviks. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya : Malang.
2) Lampiran
Bagian yang tidak kalah pentingnya dalam bagian pelengkap penutup adalah lampiran.
Apabila seorang penulis ingin memberikan tambahan informasi baru yang sifatnya panjang
lebar, lampiran merupakan bagian yang tepat untuk menyimpan informasi tersebut. Anda dapat
memasukkan informasi berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain. Dalam
karya tulis ilmiah, lampiran ini merupakan bagian dari bukti pendukung ilmiah.
3) Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah dan daftar pengarang yang digunakan dalam
uraian. Indeks disusun secara alfabetis (urut abjad). Indeks terdapat dua jenis yakni indeks
subjek dan indeks pengarang. Indeks subjek merupakan daftar kata-kata atau istilah yang
penting. Sedangkan indeks pengarang merupakan daftar pengarang yang karyanya digunakan
dalam materi. Penulisan indeks, baik subjek maupun pengarang, disertai nomor halaman yang
mencantumkan penggunaan kata atau istilah serta nama pengarang tersebut. Indeks berfungsi
untuk memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.
Ragam asa tulis harus memenuhi kaidah atau aturan baku tata bahasa, kosakata, dan
ejaan. Adapun ragam tulis ilmiah bercirikan sebagai berikut.
1. Menggunakan bahasa yang mampu membentuk pernyataan logis dan dapat diterima
akal. Kelogisan tersebut terutama harus tercermin pada pengungkapan isi. Penggunaan
bahasa yang menunjukkan kelogisan contohnya adalah logisnya hubungan kausal
intrakalimat dan logis antarkalimat dalam suatu paragraf.
2. Menggunakan bahasa yang langsung pada pokok persoalan agar tercipta makna yang
lugas sehingga pembaca tidak keliru memahami isi yang dikomunikasikan.
3. Menggunakan kalimat-kalimat yang singkat, tetapi padat makna sehingga gagasan
tersampaikan dengan jelas dan tidak berbelit-belit.
4. Menggunakan kata-kata yang mengarah pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan.
5. Menggunakan kata, bentukan kata, dan istilah teknis yang baku, sesuai aturan yang
berlaku. Hal tersebut berkaitan dengan karya tulis ilmiah yang bersifat formal.
6. Menggunakan kata-kata yang mengungkapkan pandangan objektif dan menghindari
penggunaan kata yang menunjukkan emosional penulis.
7. Menggunakan kalimat yang ringkas, padat, dan tidak mengandung unsur-unsur yang
mubazir. Penggunaan kalimat ini berkaitan dengan penggunaan kalimat efektif
8. Menggunakan unsur bahasa dan ejaan secara taat asas dan konsisten
9. Menggunakan kosakata, tata kata, serta istilah yang tepat agar gagasan dapat
dikomunikasikan secara cermat dan tidak mengakibatkan kesalahpahaman.
10. Menggunakan ejaan secara benar dengan menaati pedoman ejaan bahasa Indonesia,
baik dalam penulisan huruf dan kata, pemenggalan kata, singkatan, penulisan unsur
serapan, maupun penggunaan tanda baca.
11. Menggunakan kalimat efektif yang bercirikan kelogisan, kesatuan gagasan, kesejajaran
bentuk, serta kehematan penggunaan kata.
12. Menggunakan paragraf yang runtut dan padu yang mengandung satu gagasan pokok
dan didukung oleh kalimat penjelas yang terjalin secara runtut.
Lampiran 2 : PENILAIAN KETERAMPILAN
Tugas:
Susunlah karya ilmiah yang telah kamu rumuskan sebelumnya!
Topik
Pendahuluan (latar belakang masalah,
identifikasi masalah,
Isi
Penutup (simpulan dan saran)
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
YAYASAN BPLP UM
BADAN PENGEMBANGAN LABORATORIUM PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEKOLAH MENENGAH ATAS LABORATORIUM UM
KOTA MALANG
STATUS : AKREDITASI “A”
Jalan Bromo No. 16 Malang *Telepon 0341-368639
Laman : www.um.ac.id * Email : smalabum@yahoo.com
-----------------------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :
5. Menguasai materi Resensidengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan
pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
6. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari materi Resensiyang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2 :
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri 10 menit
anugerah Tuhan dan saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari
guru berhubungan dengan pembelajaran
sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi tentang novel
atau kumpulan cerpen yang telah diresensi
Inti 4. Peserta didik mengumpulkan informasi sebuah 70 menit
resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau
novel yang sudah dibaca
5. Peserta didik melakukan identifikasi sebuah
resensi buku kumpulan cerita pendek atau
novel yang sudah dibaca
4. Peserta didik mengonstruksi sebuah resensi dari
buku kumpulan cerita pendek atau novel yang
sudah dibaca
5. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan dan
langkah mengonstruksi teks resensi.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil
pengamatan tentang unsur kebahasaan dan
langkah-langkah mengonstruksi cerpen
Penutup 7.Peserta didik dan pendidik menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
10 Menit
8. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan
salam
C. Media/
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
Whattsapp, Google Laptop, Buku guru dan siswa
classroom, google form Handphone, tablet Modul, bahan ajar, internet,
dll dan lain lain dan sumber lain yang
Slide presentasi (ppt) relevan
D. Penilaian
1. Pengetahuan: hasil latihan google classroom
2. Keterampilan: hasil latihan google classroom, unjuk kerja
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Positif Negatif Keterangan
Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)
- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
- Penugasan(lihat lampiran)
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian
Keterampilan
Membuat denah sekolah, jadwal kegiatan sekolah, dll
- Penilaian Produk(lihat lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll
Bacalah kutipan data buku berikut Untuk menjawab soal nomor 1 dan 2
(1) judul : riwayat nabi daud Raja adil yang bijaksana adil yang mulia
(2) pengarang : Ismail Pamungkas
(3) Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung
(4) Tahun 1995
(5) Setelah dibaca ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami
1. Kalimat resensi yang tepat untuk menggambarkan buku berdasarkan data diatas adalah...
A. Isi buku ini bercerita tentang keadilan dan kebijaksanaan Nabi Daud. Daud
menjadi raja sudah kehendak dari Tuhan
B. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif.
Dengan demikian, pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus berpikir keras
C. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang mendukung
isi cerita sehingga mudah dimengerti
D. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlaly singkat sehingga
ceritanya kurang lengkap
E. Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup bisa dipahami karena banyak
kata yang tidak komunikatif
Jawab : B
A. Judul resensi
B. Identitas buku
C. Pendahuluan
D. Inti resensi
E. Keunggulan buku
Jawab : B
Jawab : B
Terlepas saat akhir cerita keadaannya sangat begitu memaksakan, harus diakui bahwa novel
Donni Dhirgantoro merupakan karya yang memikat. Bahkan cara dan gaya pengungkapannya
telah memberikan sentuhan yang cukup enak untuk dinikmati.
Jawab : E
Betapa apiknya Mangunwijaya menelusuri latar keturunan tokoh atik. Ayahnya, Pak Ansana,
adalah pencinta alam. Maka, tidak mengherankan apabila anaknya, Atik, kemudian menjadi
ahli biologi. Atik senang buku, ia satu dengan buku. Ia membuat kariernya dengan buku.
Keistimewaan Mangunwijaya lagi bahwa ia menampilkan penutur-penutur sesuai dengan
tingkat sosial dan lingkungannya
Jawab : A
6. Pertanyaan yang digunakan sebagai panduan untuk mengetahui informasi pada latar yaitu...
Jawab : B
(1) Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. (2) Sultan Takdir Alisyahbana membawa
pembaruan di bidang masalah yang diungkapkan yaitu tentang emansipasi wanita. (3) Wanita
zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah
tangga, alias penunggu rumah. (4) Namun, Sultan Takdir Alisyahbana menampilkan
kedudukan wanita setara dengan pria bekerja. (5) Wanita yang aktif di luar rumah dan
memajukan kaumnya diwakilkan tokoh Tuti. (6) Tokoh ini sebagai teladan pada masa sekarang
dan para pelajar (tokoh masa depan)
7. Berdasarkan teks tersebut, jika disusun sebagai kalimat resensi tentang keunggulan
novel adalah...
Jawab : C
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Jawab : B
Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering
kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan.
Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi, cerita tidak kabur.
Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu buku, mungkin lebih dari
empat kisah.
ini Jawab : C
Jawab : D
Struktur Resensi
Selain mengenali pengertian resensi dan unsur-unsurnya, kamu juga perlu mengenali
strukturnya, yaitu:
1. Identitas
Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, serta ukuran buku.
2. Orientasi
Bagian ini umumnya terletak di paragraf pertama. Isinya berupa penjelasan tentang
kelebihan buku, seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang
diresensi.
3. Sinopsis
Sebuah ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya.
4. Analisis
Paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, serta alur.
5. Evaluasi
Sebuah paparan mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusia, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian materi drama yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari materi drama yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kegiatan
Pembelajaran Pertemuan
1
Pertemuan 2 :
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri 10 menit
anugerah Tuhan dan saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari
guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi tentang isi dan
kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton
Inti 70 menit
4. Peserta didik melakukan identifikasi sebuah sebuah
naskah drama dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan
6. Peserta didik mencoba mendemonstrasikan sebuah
naskah drama dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan
Penutup 7. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan materi
yang telah dipelajari 10 Menit
8. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam
C. Media/alat/sumber belajar
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
Whattsapp, Google Laptop, Handphone, Buku guru dan siswa
classroom, google form dll tablet dan lain lain Modul, bahan ajar, internet,
Slide presentasi (ppt) dan sumber lain yang
relevan
D. Penilaian :
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Positif Negatif Keterangan
Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)
- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
-
Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
1. Drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat
dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan merupakan
pengertian dari . . . .
a. drama prosa
b. tragedi
c. komedi
d. tragikomedi
e. opera
4. Bacalah kutipan drama berikut! Hasan : "Mat, ini rumaah siapa, ya? Gehde amat!"
Amat : "Ini rumah pamanku, San."
Hasan : "O.. ., Eh, ada pohon mangga, sedang berbuah tuh. Kita boleh
minta, kan? Aku pikir pamanmu nggak keberatan." Amat : (Sambil menggaruk-garuk kepala)
"iya..iya..Tapi, ambil pakai
apa?" Hasan : (Mengambil batu) "Pakai ini aja, gimana?" Amat : "Iya, deh. Nggak papa, lagi
pula nggak ada galah." Hasan : "Kamu itu gimana sih, Mat! Entar, ketahuan paman kamu."
Amat :" Lantas, gimana nih? Kaca jendelanya sampai pecah gitu. Ini juga
gara-gara kamu." Hasan : "Sudah. Kita naik ke pohon saja, daripada ketahuan." (langsung
manjat pohon) Tema kutipan drama tersebut adalah . . . .
a. kesabaran
b. sosial
c. pendidikan
d. persahabatan
e. kebudayaan
Kunci Jawaban ;
1. B
2. A
3. A
4. D
5. B
6. D
7. E
8. E
9. B
10. E
Lampiran 3 : Materi Pembelajaran
Teks Drama
Teks drama adalah teks yang berisi cerita, cerita disajikan melalui rentetan dialog per babak
yang dibayangkan dan cerita, serta berbagai peristiwa yang disajikan di panggung teater dapat
digambarkan melalui pertunjukan. Teks drama dibuat tak hanya untuk dibaca, tetapi juga harus
dapat dipentaskan oleh para tokoh dengan tokoh yang harus dijiwai atau lakonnya.
Drama secara luas dapat diartikan sebagai bentuk karya sastra yang isinya menyangkut
kehidupan yang disajikan atau ditampilkan dalam bentuk gerak. Drama membutuhkan
komunikasi, situasi, dan tindakan yang berkualitas tinggi. Kualitas dapat dilihat secara
keseluruhan dan bagaimana konflik atau masalah muncul dalam drama.
Sebagai karya sastra yang berbeda dengan karya sastra lainnya, drama memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1. Berisi dialog yang dapat dipercakapkan oleh aktor atau lakon teater.
2. Berisi cerita atau kisah yang dinarasikan dan yang disampaikan melalui dialog atau
antartokoh.
3. Teks drama berisi instruksi khusus yang harus dijiwai oleh para tokoh, seperti:
menyesuaikan ekspresi (marah atau senang), melakukan tindakan (berlari /
melompat), dll. Karena drama hanya menggunakan dialog sebagai isinya, tanda petik
(“…”) tidak diperlukan untuk penulisan dialog.
Seperti jenis teks lainnya, kita dapat membagi bagian-bagian yang menyusus teks drama.
Bagian-bagian ini disusun secara sistematis dan dapat dipertimbangkan dalam proses
kreatif menulis.
1. Prolog mengacu pada kalimat atau pembukaan cerita, dan pengantar atau latar belakang
cerita biasanya disampaikan oleh wayang atau tokoh tertentu yang berlatarkan teks
drama. Arahannya adalah pengenalan dan pengaturan tindakan dan posisi, meliputi:
pengenalan tokoh , pernyataan situasi dan cerita, dan dari awal, konflik yang akan
diceritakan dalam cerita yang akan diceritakan dalam drama.
2. Komplikasi (juga disebut bagian tengah cerita) mulai menciptakan konflik. Pada
bagian ini, tokoh utama akan menemukan berbagai kendala antara dirinya dengan
tujuan atau keinginannya. Berbagai kesalahpahaman yang sering dialami oleh para
tokoh dalam perjuangan melawan rintangan tersebut.
3. Resolusi (kromatisitas), yaitu resolusi komplikasi atau hambatan yang menghalangi
tokoh utama. Bagian ini harus muncul secara logis dan sesuai dengan berbagai
kompleksitas atau klimaks yang diusulkan sebelumnya (mencegah konflik puncak
kompleksitas dan resolusi).
4. Epilog merupakan bagian akhir dari drama, dan bentuk kata penutup tersebut berisi
kesimpulan atau informasi tentang keseluruhan isi drama. Bagian ini biasanya
disediakan oleh dalang atau tokoh.
Drama adalah sejenis teks, ia juga terdiri dari banyak elemen. Berikut ini adalah uraian unsur
drama oleh tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017, p.245), yang di antaranya
sebagai berikut.
1. Latar belakang merupakan gambaran letak, waktu, dan suasana dalam naskah drama,
meliputi: Menetapkan lokasi yaitu mendeskripsikan adegan dalam naskah, seperti di
rumah, di medan perang, di atas meja makan.
2. Setting atau waktu, yaitu waktu kejadian yang digambarkan dalam naskah, seperti
pada pada Hari Pahlawan yang jatuh tanggal 10 Desember.
3. Latar budaya, yaitu gambaran suasana atau budaya di balik layar atau peristiwa
dalam drama. Misalnya dalam budaya Jawa, Betawi, Melayu, Sunda dan Papua
hidup.
Penokohan
1. Tokoh gagal atau tokoh badut (foil). Posisi tokoh ini berlawanan dengan tokoh
lain. Tokoh ini ada untuk menekankan tokoh
2. Tokoh idaman atau tokoh pahlawan (tipe peran) Tokoh ini memainkan tokoh heroik,
dengan peran yang kuat, adil, atau terpuji.
3. Tokoh Statis (Static character). Dari awal hingga akhir cerita, peran tokoh ini tetap
tidak berubah.
4. Tokoh bulat adalah tokoh yang mengalami perubahan watak secara berangsur-angsur.
Misalnya, tokoh bulat adalah tokoh yang mengubah dari peran setia menjadi
pengkhianat, dari peran menyakitkan menjadi peran baik, dan dari orang yang korup
menjadi orang yang saleh dan bijaksana
Dialog
Dalam drama, dialog atau percakapan harus memenuhi beberapa syarat, antara lain mendukung
perilaku tokoh . dan merefleksikan apa yang terjadi sebelum cerita, serta apa yang terjadi di
balik cerita, juga harus bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan para tokoh di atas panggung.
Dialog di atas panggung lebih jelas dan lebih teratur daripada percakapan sehari-hari. Kata-kata
yang disusun harus dimaksimalkan sebaik-baiknya; tokoh harus berbicara dengan jelas dan
memiliki tujuan yang jelas. Dialog tersampaikan secara natural dan alamiah sehingga membuat
penonton berpikira bahwa seolah-olah dialog tersebut diucapkan seperti sebenar-benarnya
terjadi.
Tema
Tema adalah ide utama untuk menentukan struktur keseluruhan jalan cerita dari drama. Tema-
tema dalam lakon menyentuh semua masalah, termasuk masalah kemanusiaan, kekuasaan,
perasaan, kecemburuan, dll.
Pada umumnya, tema tidak dinyatakan secara terang-terangan (tersurat), tetapi lebih pada
tersirat. Oleh karena itu, untuk memahami dan merumuskan tema-tema drama, perlu adanya
apresiasi terhadap berbagai unsur drama secara keseluruhan.
Pesan atau amanat adalah ajaran moral doktrinal yang disampaikan drama kepada
pembaca/penonton. Sepanjang drama, Pesan atau amanat disembunyi secara rapi dengan
menyeseuaikan dari isi cerita drama.
Aturan atau ciri yang paling kuat dari bahasa teks drama adalah bahwa hampir semua aturan
atau fitur adalah dialog atau percakapan langsung dari tokoh. Oleh karena itu, hampir semua
kalimat yang disajikan di dalamnya merupakan dialog atau bentuk tuturan langsung dari
tokoh tersebut. Kaidah kebahasaan teks drama, antara lain sebagai berikut.
Kata ganti yang lazim digunakan adalah mereka. Sedangkan dalam bagian dialognya, kata
ganti yang digunakan adalah kata ganti orang pertama dan kedua. Di samping itu digunakan
juga kata-kata sapaan. Kata-kata ganti yang dimaksud adalah saya, kami, kita, Anda. Adapun
kata spaannya bisa seperti Nyonya, Tuan, Pembela, Ayah, dan lain-lain.
Dialog dalam teks drama sering kali menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya,
aduh, sih, dong. Di dalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan kalimat-kalimat
- Ya, Allah!
- Maafkan aku!
- Setuju! Setuju!
- Demi Allah!
- Tenang sajalah!
- Kok bisa?
mula-mula, kemudian.