Analisis Indeks Desa Membangun Untuk Mengetahui Pola Perkembangan Pembangunan Desa
Analisis Indeks Desa Membangun Untuk Mengetahui Pola Perkembangan Pembangunan Desa
Abstrak : Indeks Desa Membangun merupakan Indeks yang digunakan untuk mengetahui perkembangan
pembangunan desa dengan menggunakan indikator Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi
(IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL). Tujuan Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola
perkembangan pembangunan desa dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Kuantitatif Diskriptif. Analisis penelitian yang digunakan yaitu analisis triangulasi data. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas desa di Kecamatan Gadingrejo masuk dalam Klasifikasi Desa
Berkembang yakni 87 %. Angka Indeks Ketahanan Sosial menjadi Indikator yang paling tinggi dalam realisasi
pembangunan desa di kecamatan Gadingrejo yaitu 0,71. Hal ini menunjukkan rata-rata desa di kecamatan
gadingrejo ketahanan sosialnya/pembangunan sosialnya berada dalam kalsifikasi Maju. Kegiatan pemberdayaan
masyarakat desa di gadingrejo mampu memberikan kontribusi yang positif dalam mendorong ketahanan sosial.
Abstract : Village development Index is an index used to determine of rural development by using indicators of
Social Security Index (IKS), Economic Resilience Index (IKE), and Environmental Resilience Index (IKL). The
purpose of this study is to determine the pattern of development of village development in the social, economic,
and environmental fields. This research uses descriptive Quantitative approach. Analysis this study using
triangulation data analysis. The results showed that the majority of villages in Gadingrejo sub-district belong to
the Classification of Developing Villages of 87%. The Social Security Index score is the highest indicator in the
realization of village development in Gadingrejo sub-district, which is 0.71. This shows the average of villages
in the sub-district of gadingrejo social resilience / social development is in advanced calcification. The village
community empowerment activities in Gadingrejo are able to contribute positively in promoting social resilience.
sebuah analisis logis (logic-analitic) untuk manusia yang hidup bersama, yang
mempercepat laju pertumbuhan memiliki suatu organisasi pemerintahan
pembangunan. dengan serangkaian peraturan-peraturan
yang ditetapkan sendiri, serta berada di
Alasan lain adalah munculnya
bawah pimpinan desa yang dipilih dan
ketimpangan pembangunan terjadi karena
ditetapkan sendiri. Berdasarkan pengertian
banyak faktor yang mempengaruhinya
di atas desa saat ini mampunyai kekuatan
sehingga pembangunan di Indonesia tidak
yang besar untuk mengolah segala potensi
merata sehingga ber-dampak pada
yang ada di desa. Hal ini akan diperkuat
tingginya kemiskinan di Indonesia. Terkait
dengan ketersediaan SDM yang sudah ada
dengan masalah ke-miskinan, menurut
di desa.
data BPS jumlah penduduk miskin pada
tahun 2012 penduduk kota dengan Menurut Sutiyono (2012) Sejak jaman
kemiskinan sebesar 8.60% sedangkan kolonial, Orde lama, dan Orde Baru,
kemiskinan di pedesaan sebesar 14.70% masyarakat desa hanya diposisikan sebagai
(Putra, 2016). objek bukan sebagai subjek pembangunan.
Di era reformasi, menempatkan
Keberlanjutan dari adanya program ini
masyarakat desa sebagai subjek
yaitu salah satunya adalah ditetapkanya
pembanguan merupakan hal yang penting.
Undang-undang Desa No 6 tahun 2016.
Apalagi sebagian besar wilayah Indonesia
Menurut UU no. 6 tahun 2014, Desa
adalah wilayah pedesaan dengan jumlah
adalah desa dan desa adat atau yang
penduduknya yang besar. Oleh karena itu
disebut dengan nama lain, selanjutnya
menggali potensi desa dan sumber-sember
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
produksi yang selama ini ditelantarkan
hukum yang memiliki batas wilayah yang
penting untuk diberdayakan.
berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan Salah satu ukuran bagaimana program
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa ini berdampak positif terhadap
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak pembangunan desa dengan melihat hasil
tradisional yang diakui dan dihormati dari indeks pembangunan desa. Indeks
dalam sistem pemerintahan Negara pembangunan desa ini yang kemudian
Kesatuan Republik Indonesia. direalisasikan dengan peraturan menteri
UU desa tahun 2016 tersebut yang desa no 02 tahun 2016 tentang indeks desa
membangun. Kementrian desa melalui
sekarang menjadi pendukung utama untuk
permendesa no 2 tahun 2016 tersebut,
mempercepat ketercapaian program
telah menetapkan beberapa indikator yang
pembangunan desa. Oleh karena itu
memberikan kemudahan bagi desa untuk
masyarakat desa sebagai subjek utama dari
mengetahui sejauh mana tingkat
program ini akan mendapatkan perhatian
kemandirian desa (Setyobakti , 2017).
lebih oleh negara khususnya dalam
Indeks Desa Membangun disusun untuk
peningkatan kualitas sumber dayanya agar
mendukung upaya Pemerintah dalam
menjadi manusia yang berdikari dan
menangani pengentasan Desa Tertinggal
mandiri. Selanjutkan diharapkan akan
dan peningkatan Desa Mandiri, sedangkan
berimplikasi terhadap kondisi desa yang
tujuan penyusunan Indeks Desa
maju, mampu mengolah dan
Membangun adalah a) menetapkan status
memanfaatkan potensi yang ada untuk
kemajuan dan kemandirian Desa; dan b)
kemakmuran desa.
menyediakan data dan informasi dasar
Sedangkan Menurut Zakaria dalam bagi pembangunan Desa (permendes,
Wahjudin Sumpeno (2011, h.3) 2015).
menyatakan bahwa desa adalah suatu
Indikator yang digunakan dalam
wilayah yang ditempati sekumpulan
menetapkan status desa dalam indeks desa
ini sudah mulai dirasakan hasilnya, maka IDM menggunaan pendekatan yang
tahap kedua adalah menciptakan bertumpu pada kekuatan sosial, ekonomi
kesempatan-kesempatan bagi warganya dan ekologi tanpa melupakan kekuatan
untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi politik, budaya, sejarah, dan kearifan lokal.
segala kebutuhannya. IDM ini sendiri dibuat untuk
Untuk mencapai keberhasilan memperkuat pencapaian dalam Rencana
pembangunan tersebut, maka banyak Pembangunan Jangka Menengah Nasional
aspek atau hal-hal yang harus diperhatikan, (RPJMN) 2015-2019. IDM dipakai
yang di antaranya adalah keterlibatan sebagai acuan dalam melakukan afirmasi,
masyarakat di dalam pembangunan. Sanit integrasi, dan sinergi pembangunan.
(dalam Suryono, 2001:32) menjelaskan Harapannya untuk mewujudkan kondisi
bahwa pembangunan dimulai dari
masyarakat desa yang sejahtera, adil dan
pelibatan masyarakat. Ada beberapa mandiri.
keuntungan ketika masyarakat dilibatkan
dalam perencanaan pembangunan, yaitu, Desa Membangun Indonesia tetap
Pertama, pembangunan akan berjalan dihadapkan pada kenyataan kemiskinan di
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Desa. Maka, ketersediaan data dan
Artinya bahwa, jika masyarakat dilibatkan pengukuran sangat dibutuhkan. Khususnya
dalam perencanaan pembangunan, maka dalam pengembangan intervensi kebijakan
akan tercipta kontrol terhadap yang mampu menjawab persoalan dasar
pembangunan tersebut. Kedua, pembangunan dan pemberdayaan
pembangunan yang berorientasi pada masyarakat Desa.
masyarakat akan menciptakan stabilitas Indeks Desa Membangun
politik. Oleh karena masyarakat mengklasifikasi Desa menjadi lima status
berpartisipasi dalam perencanaan yakni Desa sangat tertinggal, Tertinggal,
pembangunan, sehingga masyarakat bisa Berkembang, Maju, dan Mandiri.
menjadi kontrol terhadap pembangunan Klasifikasi dalam lima status itu untuk
yang sedang terjadi. mempertajam penetapan status
Pembangunan dapat diartikan sebagai perkembangan desa sekaligus sebagai
suatu usaha sadar dalam serangkaian rujukan intervensi kebijakan.
kegiatan untuk mencapai suatu perubahan
dari keadaan yang buruk menuju ke
keadaan yang lebih baik yang dilakukan
oleh masyarakat terten¬tu di suatu Negara.
Tanggap Bencana berkaitan dengan ada dalam klasifikasi desa berkembang (lihat
tidaknya peringatan dini, Perkap Grafik. 3). Nilai rata-rata dari ke 23 desa di
Keselamatan, jalur evakuasi dan mitigasi kecamatan gadingrejo adalah 0,63. Hal ini
bencana. menggambarkan bahwa tingkat ketahanan
desa baik dari segi sosial, ekonomi
Grafik 3 Indeks Ketahanan Ekologi Desa
maupun lingkungan sudah cukup baik.
di Kecamatan Gadingrejo Tahun 2017
Tabel. 3. Indeks Desa Membangun
kecamatan Gadingrejo
IKL 2017
tahun 2017
IKL 2017
No. STATUS NILAI JUMLAH
DESA BATAS DESA
PAREREJO 93% 1. Sangat ≤ 0,491 -
PANJEREJO 53% Tertinggal
BLITAREJO 53%
WATES 47% 2. Tertinggal > 0,491 3 (Panjerejo,
TAMBAHREJO 67% dan ≤ Bulurejo,
TAMBAHREJO BARAT 67%
67% 0,599 Wates Selatan)
BULUREJO
TULUNGAGUNG 67% 3. Berkemba > 0,599 20 (Parerejo,
WONODADI UTARA 60% ng dan ≤ Blitarejo,
WONOSARI 67%
53% 0,707 Wates,
WONODADI
TEGALSARI 67% Tambahrejo,
GADINGREJO TIMUR 80% Tambahrejo
GADINGREJO 60%
GADINGREJO UTARA 67% Barat,
WATES TIMUR 60% Tulungagung,
WATES SELATAN 53%
53% Wonodadi,
BULUKARTO
KLATEN 60% Wonodadi
KEDIRI 67% Utara,
YOGYAKARTA SELATAN 60%
67% Wonosari,
MATARAM
YOGYAKARTA INDUK 60% Tegalsari,Gadi
ngrejo,
Gadingrejo
Sumber : Analisis Data Timur,
Gadingrejo
Utara, Kalten,
Kediri,
Kecamatan Gadingrejo adalah Bulukarto
kecamatan dengan jumlah desa dan Mataram,
penduduk terbanyak di kabupaten Yogyakarta
Pringsewu. Selain itu kecamatan Induk)
gadingrejo juga menjadi arus jalan arteri 4 Maju > -
0,707dan
(utama) wilayah selatan pulau sumatra.
≤ 0,815
Kondisi ini turut serta mempengaruhi 5. Mandiri > 0,815 -
perkembangan pembangunan wilayah Sumber : Analisis Data
khususnya desa-desa yang terlewati oleh
arus jalan arteri. Akan tetapi keadaan ini Dari tabel diatas dapat diketahui
tidak secara langsung akan berpengaruh bahwa terdapat desa yang masuk dalam
terhadap perkembangan pembangunannya, klasifikasi desa tertinggal yakni 3 desa,
karena keadaan sumber daya manusia yang sedangkan 20 desa masuk dalam kategori
ada di desa juga menjadi faktor penentu. Berkembang. Data ini menunjukkan
mayoritas desa sudah mengalami
Berdasarkan hasil perhitungan IKS, perkembangan yang cukup baik, karena
IKE dan IKL dapat disimpulkan bahwa 87 % desa di kecamatan gadingrejo sudah
Indkes Desa Membangun di kecamatan menjadi desa yang Berkembang. Selain itu
Gadingrejo menunjukkan bahwa sebagian data ini juga menunjukkan perkembangan
besar desa dikecamatan gadingrejo masuk
pembangunan baik dari segi sosial, desa dari tahun awal bergulirnya dana desa
ekonomi dan lingkungan tersebar hampir yakni tahun 2015 sampai pada tahun 2017
merata di seluruh desa. mayoritas masih fokus dalam bidang
pembangunan fisik sarana prasarana
4. Pola Perkembangan Pembangun
sosial/desa dan pemberdayaan
an Desa
masyarakat”.
Dari ketiga kategori perhitungan IDM
Hal ini senada dengan yang telah
yaitu IKS, IKE dan IKL di desa seluruh
diungkapkan oleh pendamping profesional
kecamatan gadingrejo, nilai indeks yang
desa kecamatan Gadingrejo bapak Taufik
paling besar memberikan kontribusi
Hidayat. Beliau mengatakan bahwa:
terhadap nilai IDM nya adalah Indeks
“fokus pembangunan desa-desa masih
Ketahanan Sosial. nilai rata-rata IKS dari
berada di bidang pemberdayaan dan fisik,
seluruh desa di kecamatan Gadingrejo
untuk pengembangan ekonomi baru mulai
adalah 0,71.
genjar awal tahun 2018, sehingga untuk
Grafik. 4. Nilai Rata-rata IKS, IKE, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
IKL masih belum berjalan secara maksimal”
Tujuan dari kegiatan pemberdayaan
Nilai Rata-rata ini adalah untuk meningkatkan kapasitas
maupun kualitas sumberdaya masyarakat
Nilai Rata-rata
desa. Sehingga wajib diselengarakanya
pelatihan, pembinaan, dan sosialisasi
0,71 tentang peningkatan kapasitas diri ataupun
0,63
0,56 kelompok.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa:
IKS IKE IKL 1) Mayoritas desa di Kecamatan
Gadingrejo masuk dalam Klasifikasi
Desa Berkembang yakni 87 %.
Berdasarkan grafik diatas dapat 2) Angka Indeks Ketahanan Sosial
disimpulkan bahwa kegiatan menjadi Indikator yang paling tinggi
pembangunan sosial yang telah dilakukan dalam realisasi pembangunan desa di
desa di kecamatan gadingrejo pada tahun kecamatan Gadingrejo yaitu 0,71. Hal
2017 lebih banyak dibandingkan kegiatan ini menunjukkan rata-rata desa di
pembangunan dalam bidang ekonomi kecamatan gadingrejo ketahanan
maupun lingkungan. Hal ini menunjukkan sosialnya/pembangunan sosialnya
bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat berada dalam kalsifikasi Maju.
yang telah dilakukan memberikan dampak
3) Kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang positif bagi sumber daya masyarakat
desa di gadingrejo mampu
pedesaan.
memberikan kontribusi yang positif
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam mendorong ketahanan sosial.
desa memang menjadi bidang wajib yang
harus diterapkan dan direalisasikan oleh
pemerintah desa. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Kasi PMD (12 Juni
2017) menyatakan bahwa :“pembangunan