Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Materi PPKn

Bab 1 Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila


A. Arti Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Pancasila adalah kesepakatan bersama dari bangsa Indonesia.
Pancasila bersifat universal sehingga nilai-nilainya relevan dalam
kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang.
Pancasila disahkan 18 Agustus 1945, istilah Pancasila sendiri sudah
dikenal sejak zaman Majapahit pada abang ke-14 dalam buku
kertanegara karya Prapanca dan buku Sutasoma karya Tantular
Istilah Pancasila dikenalkan pertama kali oleh Ir.Soekarno pada
sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Pada TAP MPR No. III/MPR/2000
tentang Sumber Hukum Nasional dan Tata Urutan Perundangan
menyatakan bahwa Pancasila berfungsi sebagai dasar negara.
1) Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia
2) Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
3) Pancasilla sebagai sumber dari Segala Sumber Hukum
4) Pancasila sebagai Perjanjian Leluhur
5) Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
6) Pancasila sebagai Satu-Satunya Asas dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara
7) Pancasila sebagai Moral Pembangunan

B. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan


Hidup

Semua negara membutuhkan dasar negara sebagai fondasi


negara. Fondasi tersebut berupa ciri-ciri, acuan dan tujuan yang akan
dicapai suatu negara yang tentunya berbeda dengan negara lain.
Ditegaskan dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentag Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan bahwa Pancasila adalah sumber dari
segala sumber hokum negara.

Dasar negara perlu dijadikan pedoman dan arah dalam


membangun pemerintahan negara. Dasar negara juga disebut
“ideology negara”

Disepakatinya Pancasila sebagai pandangan hidup negara karena


telah melalu proses panjang dan pemikiran mendalam.

Pancasila sebagai dasra negara artinya, Pancasila dijadikan dasar


dalam penyelenggaraan negara. Sedangkan Pancasila sebagai padangan
hidup artinya, [ancasil dijadikan pedoman dalam bertingkal laku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

C. Menyadari Pentingnya Kedudukan dan Fungsi Pancasila


dalam Kehidupan Bernegara

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta
alam semesta beserta isinya

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia yang
mengakui kedudukan sesama manusia yang sederajat dan sama

3. Persatuan Indonesia
Perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi
paham sepihak dan mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa
sehingga tdk terpecah belah.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sendi utama demokrasi di Indonesia berdasar asas musyawarah dan
asas kekeluargaan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Salah satu tujuan negara mewujudkan tata masyarakat yang adil dan
makmur

Bab 2 Menumbuhkan Kesadaran terhadap UUD


Negara Republik Indonesia Tahun 1945
A. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Undang-undang Dasar merupakan sebagian hokum tertulis,
terdapat juga hukum tidak tertulis yang disebut konvensi. Undang-
undang dasar merupakan hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan
perundang-undangan.

Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 berhubungan erat dengan


Proklamasi Kemerdekaan. Sistematika UUD NRI Tahun 1945 sebelum
perubahan (amandemen):
1. Pembukaan
2. Batang tubuh (pasal-pasal)
3. Penjelasan

Sistematika UUD NRI Tahun 1945 setelah perubahan


(amandemen):
1. Pembukaan
2. Pasal-pasal
Hubungan Proklamasi dan UUD NRI Tahun 1945 terdapat pada isi
kedua naskah tersebut. Pada Proklamasi memuat dua hal, yaitu
pernyataan kemerdekaan dan tindakan yang harus segera dilakukan,
pada alinea ketiga pembukaan UUD NRI Tahun 1945 juga mengandung
pernyataan kemerdekaan. Alinea pertama menyatakan kemerdekaan
adalah hak segala bangsa; di alinea kedua berisi alasan perjuangan
kemerdekaan Indonesia telah sampai kepada saat yang menentukan.

B. Kedudukan dan Fungsi UUD NRI Tahun 1945


UUD diperlukan untuk mengatur hak dan kewajiban penguasa
untuk memerintah, serta hak dan kewajiban rakyat yang diperintah.

Sistematikan UUD NRI 1945 sebagai berikut:


a) Pembukaan: Terdiri atas 4 alinea
b) Pasal-pasal:
 Sebelum diubah 16 bab, setelah diubah menjadi 21 bab
 Sebelum diubah terdiri atas 37 pasal, setelah diubah menjadi 73
pasal
 Sebelum diubah terdiri atas 49 ayat, setelah diubah menjadi 70
ayat
 Sebelum diubah terdiri atas 4 pasal Aturan Peralihan, setelah
diubah menjadi 3 pasal Aturan Peralihan
 2 ayat Aturan Tambahan berubah menjadi 2 pasal aturan
tambahan

Konstitusi terbagi menjadi konstitusi tertulis dan konstitusi tidak


tertulis. Konstitusi dikatakan tertulis jika tertulis dalam suatu naskah,
sedangkan konstitusi dikatakan tidak tertulis jika tidak tertulis dalam
suatu naskah. Fleksibel atau rigid nya suatu konstitusi dapat diliat dari
dua sudut pandang
a) Cara mengubah UUD
b) Mudah tidaknya mengikuti perkembangan zaman
C. Peraturan Perundang-undangan dalam Sistem Hukum
Nasional

Kehidupan dalam suatu negara diatur dalam konstitusi atau UUD.


Ketentuan dalam UUD perlu dipatuhi karena ketentuan tersebut
mengarah pada kehidupan yang tertib dan tenteram

D. Melaksanakan dan Mempertahankan UUD NRI Tahun 1945


UUD NRI Tahun 1945 digolongkan konstitusi yang dapat diubah.
Seperti yang tertulis pada pasal 37 UUD NRI Tahun 1945, 2/3 anggota
MPR harus hadir dan disetujui sekurang-kurangnya 50% +1 anggota dari
seluruh anggota MPR.

MPR menyepakati untuk tidak mengubah Pembukaan UUD NRI


Tahun 1945 seperti yang tertuang dalam TAP MPR No. IX/MPR/1999.

Bab 3 Memaknai Peraturan Perundang-undangan


A. Makna Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia
Indonesia adalah negara hukum seperti yang dinyatakan pada
UUD NRI Tahun 1945 pasal 1 ayat (3) “Negara Indonesia adalah negara
hukum”. Artinya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
harus sesuai dengan hukum yang berlaku.

Pasal 22 A UUD NRI Tahun 1945 menegaskan “Ketentuan lebih


lanjut pembentukan undang-undang diatur dengan undang-undang”.
Untuk menjabarkan ketentuan pasal 22 A tersebut, ditetapkanlah UU
No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang
memuat norma yang mengikat dan dibentuk oleh lembaga negara
melalui prosedur yang ditetapkan pada peraturan perundang-
undangan.

B. Proses Penyusunan Peraturan Perundang-undangan


1. UUD NRI Tahun 1945
MPR berwenang mengubah atau menetapkan UUD sesuai amanat
pasal 3 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945. Tata cara perubahan UUD dalam
pasal 37 UUD NRI Tahun 1945, sebagai berikut;

a. Pasal 37 ayat (1) “usul perubahan diajukan oleh sekurang-kurangnya


1/3 dari jumlah anggota MPR
b. Pasal 37 ayat (2) “Diajukan secara tertulis dan diyunjukkan dengan
jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya”
c. Pasal 37 ayat (3) “Sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota MPR”
d. Pasal 37 ayat (4) “Putusan dilakukan dengan persetujuan sekurang
kurangnya 50% +1 anggota dari seluruh anggota MPR”
e. Pasal 37 ayat (5) “Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat
dilakukan perubahan”

2. TAP MPR

C. Menampilkan Sikap sesuai dengan Peraturan Perundang-


undangan

Anda mungkin juga menyukai