Anda di halaman 1dari 14

A.

Penafsiran, Kedudukan, Dan Peranan Pancasila


1. Penafsiran Konstitusional Permulaan penafsiran terdapat pada instruksi presiden no.12 tahun 1968 tanggal 13 april 1968. Penafsiran pancasila harus bersumber dan berdasarkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 yang mengandung nilai-nilai dasar dan asa perwujudan pancasila yang telah disepakati bersama oleh bangsa Indonesia. Penafsiran pancasila yang dapat dipertanggung jawabkan adalah penafsiran secara yuridis konstitusional 2. Dua Tafsir Pokok Pancasila Sebagai Dasar Negara 1) Pancasila dasar Negara secara umum tidak dapat diubah (melekat pada kelangsungan Negara proklamasi 17 Agustus 1945) Karena pembukaan UUD 45 memenuhi syarat sebagai Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental (staats fundamental-norm) yang mempunyai kedudukan tetap, tidak dapat diubah/ ditiadakan dan terlekat pada kelangsungan hidup Negara proklamasi republik Indonesia 2) Pancasila Memenuhi Syarat Sebagai Dasar Filsafat Negara (philosophichegrondslag) Sebagai dasar filsafat Negara, maka: a) sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh b) sila-sila pancasila merupakan suatu susunan yang bertingkat (hierarkhis-sistimatis) c) adanya hubungan timbal balik antara sila-sila pancasila 3. Kedudukan Pancasila Pengertian dan kedudukan pancasila mencakup 2 pengertian/kedudukan pokok, yaitu: 1) pancasila sebagai dasar Negara RI 2) pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

4. Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila ada sejak tanggal 18 agustus 1945 dan disahkan oleh PPKI. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara dalam hal merupakan sumber dari segala sumber hukum dan pokok kaidah Negara yang fundamental secara hukum tidak dapat diubah 5. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Pandangan hidup disebut juga falsafah hidup, karena dengan pandangan hidup suatu bangsa akan berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapai Pandangan hidup dijadikan pedoman hidup dan sudah tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia karena sudah merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia

6. Peranan Lain Dari Pancasila Ada beberapa peranan lain dari pancasila, diantaranya: 1) Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia 2) Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia secara historis 3) Pancasila sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia

B. Undang-Undang Dasar di Indonesia


1. Pengertian UUD UUD adalah peraturan perundang-undangan Negara yang tertinggi tingkatannya dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara yang tertlis. Pada umumnya UUD itu tidak memuat peraturan yng mendetail tentang urusan Negara, melainkan hanya norma fundamental saja yang harus dilengkapi dengan Undang-undang, peraturan pemerintah,instruksi, dan sebagainya. 2. Cara Terjadinya UUD Ada beberapa cara terjadinya atau terbentuknya UUD, diantaranya: 1) melalui cara pemberian (grant) 2) melalui suatu revolusi 3) dengan pembuatan (deliberate creation) 3. Undang Undang Dasar Yang Pernah Berlaku Di Republik Indonesia 1) UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) 2) konstitusi RIS (27 Desember 1949 17 Agustus 1950) 3) UUDS 50 (17 Agustus 1950 5 mei 1959) 4) UUD 1945 ( 5 Mei 1959 sekarang)

4. Pancasila Sumber Tertib Hukum Republic Indonesia Tertib hukum adalah keseluruhan peraturan hukum secara bersama yang menunjukkan atau memenuhi 4 syarat, yaitu : 1) Adanya Subjek (penguasa) yang mengadakan peraturan-peraturan hukum

2) Adanya kesatuan asas kerohanian yang meliputi keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu 3) Ada kesatuan wilayah dimana keseluruhan hukum itu berlaku 4) Ada kesatuan waktu dalam mana keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu berlaku

5. Pembukaan UUD 1945 Merupakan Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental Negara fundamental ini sesuia dengan prinsip hukum bahwa yang dapat mengubah atau meniadakan suatu peraturan hukum hanya penguasa yang menetapkan atau derajatnya sama atau lebih tinggi dari penguasa yang menetapkan

6. Undang-Undang Dasar 1945 1) Pengertian, Kedudukan Dan Sifat UUD 1945 Yang Dimaksud UUD 45 Adalah Keseluruhan Naskah Yang Terdiri Dari: 1. Pembukaan 2. Batang Tubuh 3. Penjelasan UUD 45 Sifat UUD 45 Adalah Mengikat Dan Singkat, Dan Kedudukan UUD Merupakan Hukum Yang Menempati Kedudukan Tertinggi

2) Makna Pembukaan UUD 1945 Adapun makna UUD 1945 dibagi kedalam beberapa makna, diantaranya: a) Makna pembukaan UUD 45 bagi perjuangan bangsa Indonesia b) Makna alinea-alinea pembukaan UUD 1945

c) Pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 d) Adanya hubungan antara pembukaan dan batang tubuh UUD 1945

3) Batang Tubuh UUD 1945 Batang tubuh UUd 1945 terdiri dari 16 bab terperinci dalam 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan merupakan suatu konstitusi yang singkat tetati supel. Artinya UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok saja, hanya memuat garis_garis besar saja sebagai instruksi atau pedoman bagi pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara Negara untuk menyelenggarakan kehidupan Negara dan kesejahteraan social 4) Tentang Konvensi Konvensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis ynag menurut penjelasan undangundang dasar 1945 merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan Negara, meskipun tidak tertulis. Untuk dapat dikatakan sebagai suatu konvensi haruslah memenuhi syarat sebagai berikut: a) Materi atau tindakan tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan biasanya merupakan aturan-aturan sebagai pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dan praktik kenegaraan, karena aturan tersebut tidak terdapat dalam UUD b) Telah dipraktikan secara berkali-kali dan terus- menerus dalam penyelenggaraan Negara, untuk waktu yang cukup lama c) Diterima baik oleh masyarakat hukumnya (rechtmilieu)

5) Isi Batang Tubuh UUD 1945 Batang tubuh UUD 1945 mengendung isi pokok yang pada dasarnya dibedakan dalam: a. Pasal-pasal yang berisi pengaturan system pemerintah Negara, termasuk pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan kelembagaan Negara b. Pasal-pasal yang berisi tentang hubungan Negara dengan warga Negara dan penduduknya c. Hal-hal lain, yang meliputi : i. ii. iii. Pasal 35 tentang bendera Negara republic Indonesia, yaitu sang merah putih Pasal 36 tentang bahsa Negara, yaitu bahasa Indonesia Pasal 37 tentang kemungkinan untuk perubahan-perubahan UUD

1. System Pemerintahan Negara Sistem pemerintahan negara indonesia dijelaskan dengan terang dan sistematis dalam penjelasan UUD 1945 dan dikenal dengan tujuh kunci pokok sebagai berikut: a) Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechts stoat) b) System konstitusional c) Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan MPR d) Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi dibawah majelis e) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR f) Menteri Negara ialah pembantu presiden, menteri Negara tidak bertanggung jawab terhadap DPR g) Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas

2. Kelembagaan Negara a) Majelis permusyawaratan Rakyat, mempunyai tugas sesuai pasal 3 uud 1945 dan pasal 6 ayat 2 b) Keanggotaan majelis Menurut pasal 2 ayat (1) UUD 1945, maka majelis terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah utusan-utusan daerah dan golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang. c) Alat-alat kelengkapan majelis Pimpinan majelis Badan pekerja majelis : bertugas mempersiapkan rancangan acara, putusanputusan sidang umum, sidang tahunan, atau sidang istimewa, membantu pimpinan majelis, member saran dan pertimbangan kepada pimpinan majelis Komisi majelis : bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai soal-soal yang menjadi acara siding komisi majelis Panitia ad hoc majelis : melakukan tugas-tugas tertentu apabila diperlukan dalam masa sidang

d) Persidangan Dan Rapat-Rapat Majelis Persidangan Majelis Sidang umum, sidang permulaan masa jabatan kenaggotaan majelis Sidang tahunan Sidang istimewa, sidang yang diadakan di luar sidang umum dan tahunan

rapat-rapat majelis Rapat paripurna majelis Rapat gabungan pimpinan majelis dengan pimpinan-pimpinan komisi/ panitia ad hoc majelis. Rapat pimpinan majelis Rapat badan pekerja majelis Rapat komisi majelis

Rapat panitia ad hoc majelis Rapat fraksi majelis

e) Pengambilan Keputusan Majelis Putusan berdasarkan mufakat Putusan berdasarkan suara terbanyak Bentuk-bentuk putusan majelis - putusan majelis yang mempunyai kekuatan hukum mengikat ke luar dan kedalam majelis, dan mempunyai kekuatan hukum yang hanya mengikatb kedalam saja.

f)

Proses pembuatan putusan-putusan majelis Tingkat 1 : Pembahasan Rancangan Keputusan Dari Majelis Oleh Badan Pekerja Majelis Tingkat 2 : Pembahasan Oleh Rapat Paripurna Majelis Tingkat 3 : Pembahasan Oleh Komisi/Panitia Ad Hoc Tingkat 4 : Pengambilan Putusan Oleh Rapat Paripurna Majelis

g) Presiden Dan Wakil Presiden Presiden adalah kepala Negara Menurut pasal 4 ayat 1 UUD 1945 presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD Sebelum memangku jabatannya, presiden dan Wapres bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR Pasal 5 ayat 1 setelah perubahan: presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR, sedangkan pasal 20 ayat 2: setiap RUU dibahas oleh DPR dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama Dalam keadaan genting, presiden berhak menetapkan PP pengganti UU (pasal 22 ayat 1) yang mempunyai kekuatan yang sama dengan UU walaupun belum mendapat persetujuan dari DPR

Presiden berwenang

menetapkan PP untuk

menjalankan UU (pouvoir

reglementatif) (pasal 5 ayat 2) Pasal 10 sampai dengan 15 UUD 1945 mengatur kekuasaan presiden selaku kepala Negara Presiden dibantu oleh seorang wakil presiden , dan menurut pasal 17 presiden dibantu oleh menteri-menteri yang dinagkat dan diberhentikan oleh presiden

h) Dewan Pertimbangan Agung Dewan ini berkewajiban memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak usul serta wajib mengajukan pertimbangan kepada pemerintah UU yang mengatur dewan pertimbangan agung dalam UU no.3/1967 jo. UU no.4/1978

i)

Dewan Perwakilan Rakyat Keanggotaan Dam Pimpinan DPR anggota : hasil pemilu dan pengankatan (TNI/POLRI), masa jabatan 5 tahun pimpinan : terdiri dari satu pimpinan dan empat orang wakil ketua Tugas, Wewenang Dan Hak DPR (Hal 97-98 Yang Sudah Ditandai) Alat Kelengakapan DPR Alat kelengkapan DPR terdiri atas : -Pimpinan -komisi dan sub komisi Badan musyawarah, badan urusan rumah tangga, badan kerjasama antar parlemen, dan badan lain yang dianggap perlu Panitia- panitia

j)

badan pemeriksa keuangan (liat halaman 100-101 yang ditandai)

k) Mahkamah Agung Mahkamah agung dan badan peradila lainnya adalah pemegang kekuasaan kehakiman yang merdeka. Undang-undang yang mengatur kekuasan kehakiman ada pada UU no.14 tahun 1970 Adapun lingkunagn kekuasaan kehakiman berdasarkan masing-masing undangundangnya , terdiri dari : 1) Peradilan milter (UU no.5/1950) 2) Peradilan umun (UU no.2/1986) 3) Peradilan tata usaha negara (UU no.5/1986) 4) Peradilan agama (UU no.7/1989) Mahkamah agung merupakan peradilan tertinggi. Itu berarti bahwa terdapat putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh badan peradilan lain, dapat dimintakan kasasi kepada MA. Susunan, kekuasaan, dan hukum acara pada MA diatur dalam UUD no.14/1985. Hakim agung diangkat oleh presiden dari daftar nama yang diusulkan oleh DPR.

C. Hubungan Negara Dengan Warga Negara Dan Penduduk


1. Siapa Warga Negara Pasal26 ayat 1 mengatur siapa-siapa saja yang termasuk warga negara dari RI Mengenai syarat-syarat menjadi warga negara juga harus ditentukan dengan UU (pasal 26 ayat 2), yaitu: a. UU no 62/1958 tentang kewarganegaraan b. UU no.3/1976 tentang perubahan atas kewarganegaraan c. UU no.14/1959 tentang paspor 2. Kesamaan Kedudukan Dalam Hukum Dan Pemerintahan Psal 27 ayat 1 menyatakan kesamaan kedudukan warga negara didalam hukum dan pemerintahan dan berkewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya. Hal ini menunjukkan adanya kesimbangan antara hak dan kewajiban, dan tidak ada diskriminasi diantara warga negara baik mengenai hak atupun kewajibannya. 3. Hak Atas Pekerjaan Dan Penghidupan Yang Layak Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan 4. Kemerdekaan Berserikat Dan Berkumpul Pasal 28 menetapkan hak warga negara dan penduduk untu berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya, yang akan diatur dengan UU 5. Kemerdekaan Memeluk Agama Hak, atau kebebasan emeluk agama tercantum dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 6. Hak Dan Kewajiban Pembelaan Negara Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan hak dan kewajiban setiap warga negara ikut serta dalam usaha bela negara, dan ayat 2 menyatakan peraturannya.

7. Hak Mendapatkan Pengajaran Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menetapkan bahwa tiap-tiap warganegara berhak mendapat pengajaran dan pada ayat 2 menjelaskan pengaturan penyelenggaraan sistem pengajaran nasional 8. Kebudayaan Nasional Indonesia Pasal 32 menetapkan agar pemerintah memajukan kebudayaan nasional. Sah satu unsur budaya yang penting yang ditunjukkan dalam penjelasan UUD pasal 36 adalah bahasa daerah, yang akan tetap dihormati dan dipelihara oleh negara 9. Kesejahteraan Sosial Pasal 33 dan 3 UUD 1945 mengatur kesejahteraan sosial. Dala pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota masyarakat. pasal 34 mencerminkan semangat mewujudkan keadilan sosial.

D. Lambang-Lambang Persatuan Indonesia


1. Bendera Pasal 35 UUD 1945 menetapkan bendera negara republik indonesia, yaitu sang saka merah putih 2. Bahasa Nasional Pasal 36 UUD 1945 menetapkan bahasa negara/nasional adalah bahasa indonesia 3. Lagu Kebangsaan Lagu kebangsaan indonesia raya ditetapkan dengan PP no.44/1958 (lembaran negara no.72/1958) 4. Lambang Negara a) Dasar hukum lambang negara garuda pancasila disusun berdasarkan pasal 3 UUDS 50 b) Persyaratn lambang, menurut ilmu heraldika tiap-tiap lambang sempurna jika ada 3 bagian yaitu: Adanya candra sengkala (melukiskan waktu atau mengingatkan suatu peristiwa) Adanya perisai(bentuk, perwujudan) Adanya seloka atau sesanti (motto)

c) dari sini sendiri aja, udah ditandain da

Anda mungkin juga menyukai