Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS RESUME MATERI

“PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA”

DISUSUN OLEH :

NAMA : NI PUTU PUTRI LINDA DIANA DEWI


NIM : 2102622010101
NO ABSEN : 33
KELAS : C Pagi Akuntansi

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2021/2022
Sistem Ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Dasar filosofis di Indonesia adalah Pancasila yang berarti lima sila atau lima prinsip yang
digunakan sebagai dasar untuk mencapai empat tujuan nasional yang terdapat dalam alinea
keempat UUD 1945. Untuk mencapai tujuan yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,
yang meliputi lembaga-lembaga penyelenggara pemerintahan dan sistem penyelenggaraan
pemerintahan. Dalam pasal-pasal yang terdapat dalam batang tubuh harus berdasarkan
Pancasila. Negara sebagai suatu organisasi yang menjalankan berbagai aktivitas kenegaraan
memerlukan lembaga atau organ negara. Organ negara dapat diartikan sebagai setiap jabatan
yang ditentukan oleh hukum yang fungsinya untuk menciptakan norma dari atau bersifat
menjalankan Norma. Lembaga negara atau organ negara sering disebut sebagai lembaga
pemerintahan, lembaga tersebut ada yang dibentuk berdasarkan UUD 1945, UU, PP, atau
peraturan lainnya. Lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UUD yang secara eksplisit
tercantum dalam UUD, disebut organ konstitusi. Lembaga yang dibentuk berdasarkan UU
termasuk organ undang-undang. Lembaga yang dibentuk berdasarkan keputusan presiden juga
merupakan organ Keppres.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat


Tugas MPR sebagai pemegang kekuasaan tertinggi adalah:
1. Menetapkan UUD
2. Menetapkan garis-Garis Besar haluan Negara
3. Memilih Presiden, dan melantik presiden dan wakil presiden
Pasca perubahan UUD 1945, kewenangan MPR ada lima, yaitu :
a. Mengubah dan menetapkan UUD
b. Melantik presiden dan/wakil presiden
c. Memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD
d. Memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya
e. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan capres dan
cawapresnya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu sebelumnya
sampai berakhir masa jabatannya.
1. Dewan Perwakilan Rakyat
Sebelum perubahan UUD, kekuasaan membentuk undang-undang ada di tangan
presiden. Setelah perubahan, kekuasaan membentuk undang-undang ada di tangan DPR.
2. Dewan Perwakilan Daerah
DPD memiliki tugas dan wewenang:
a. Dapat mengajukan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan Otonomi Daerah,
hubungan pusat dan daerah, penggabungan, pembentukan dan pemekaran daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan juga
perimbangan keuangan pusat dengan daerah.
b. Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan dan agama
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan hal-hal di atas serta menyampaikan
hasil pengawasannya kepada DPR.
3. Presiden
Dalam Pasal 5 Ayat (1) UUD yang belum diamandemen, Presiden memegang
kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR. Dalam perubahan
pertama UUD, MPR telah mengubah Pasal 5 ayat (1) menjadi “Presiden berhak
mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR
4. Dewan Pertimbangan
Tugas dari DPA adalah memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden.
Karena pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas, maka dalam
perubahan pertama UUD 1945, DPA dihapus. Sebagai gantinya presiden mempunyai
kekuasaan untuk membentuk Dewan Pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat
dan pertimbangan kepada presiden dan berkedudukan di bawah presiden.
5. Badan Pemeriksa Keuangan
Sebelumnya, BPK diatur dalam satu ayat yakni dalam Ayat (5) Pasal 23 UUD
1945.Sesudah amandemen, BPK diatur dalam tiga pasal yaitu Pasal 23E, Pasal 23 F dan
Pasal 23G. Dipisahkannya BPK dalam bab tersendiri bertujuan agar memberikan dasar
hukum yang kuat serta memberikan kedudukan yang mandiri serta sebagai lembaga
negara yang berfungsi memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

6. Kekuasaan Kehakiman
Sebelum perubahan UUD 1945, Bab tentang kekuasaan kehakiman diatur dalam dua
pasal yaitu Pasal 24 dan Pasal 25. Sesudah amandemen, Kekuasaan kehakiman diatur
dalam lima pasal yaitu; Pasal 24, 24A, 24B, 24C, dan Pasal 25.
7. Mahkamah Agung (MA)
Sesuai dengan ketentuan Pasal 24A ayat (1), wewenang MA adalah :
 Mengadili pada tingkat kasasi
 Menguji peraturan perundang-undangn di bawah undang-undang terhadap
undangundang
 Wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
a. Komisi Yudisial (KY)
Kewenangan Komisi Yudisial (KY) adalah :
 Mengusulkan pengangkatan hakim agung
 Menjaga kehormatan dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta
perilaku hakim.
b. Mahkamah Konstitusi
Adapun kewenangan Mahkamah Konsitusi itu adalah :
 Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang dasar
 Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD
 Memutus pembubaran partai Politik
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
 Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh
presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.

Hubungan UUD dengan Batang Tubuh UUD


Batang Tubuh atau Undang-Undang 1945 khususnya sebelum terjadinya amandemen atas
UUD 1945, adalah keseluruhan naskah yang terdiri dan tersusun atas tiga bagian atau
sistematika, yaitu:

1. Bagian Pembukaan yang terdiri atas empat alinea;


2. Bagian Batang Tubuh, yang teridiri atas 18 BAB, 37 pasal, dan 4 pasal aturan Peralihan,
serta 2 ayat aturan tambahan.
3. Bagian Penjelasan, yang meliputi Penjelasan Umum dan Penjelasan pasal demi pasal.

Dari penulisan statistika tersebut, pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dari batang tubuh, hal ini karena didalam pembukaan UUD 1945 terdapat :

1. Dasar Negara (Pancasila)


2. Fungsi dan Tujuan Negara
3. Bentuk Negara (Republik)

Hubungan antara masing-masing bagian Pembukaan dengan batang tubuh UUD 1945,
adalah sebagai berikut :

1. Bagian pertama, kedua, dan ketiga Pembukaan UUD 1945, merupakan segolongan pernyataan
yang tidak mempunyai hubungan kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945.
2. Bagian keempat, Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan yang bersifat kausal organis
dengan batang tubuh UUD 1945, yang mencakup beberapa segi sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar ditentukan akan ada.
b. Yang diatur dalam UUD, adalah tentang pembentukan Pemerintahan Negara yang
memenuhi pelbagai persyaratan dan meliputi segala aspek penyelenggara negara.
c. Negara Indonesia ialah berbentuk Republik yang berkedaulatan rakyat
d. Ditetapkan dasar kerokhanian negara (dasar filsafat negara Pancasila)

Hubungan UUD dengan Pancasila

Hubungan Secara Formal

1. Rumusan Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara tercantum dalam


Pembukaan UUD 1945.
2. Pembukaan UUD 1945 dalam pengertian ilmiah merupakan Pokok Kaedah
Negara yang Fundamental
3. Pembukaan UUD 1945 memiliki fungsi dan kedudukan yang berbeda
dengan pasal-pasalnya.
4. Pancasila yang hakikat, sifat, kedudukan, dan fungsinya sebagai pokok
kaedah negara yang fundamental, sebagai dasar kelangsungan hidup Negara
RI.
5. Pancasila sebagai inti dari Pembukaan UUD 1945 yang mempunyai
kedudukan kuat, tetap dan tidak dapat dirubah.

Hubungan Secara Material

1. Secara material, materi Pancasila dirumuskan terlebih dahulu sebagai dasar


negara dalam rapat BPUPKI, disusul Pembukaan UUD 1945.
2. Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi, sementara
Pancasila adalah sumber tertib hukum Indonesia.
3. Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaedah Negara yang fundamental,
tetapi yang secara material menjadi inti sari pokok kaedah negara
fundamental tersebut adalah Pancasila.

Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan

 Alinea pertama sampai ketiga Pembukaan UUD 1945 menegaskan kemerdekaan


Indonesia, kedaulatan, dan penghapusan penjajahan.

 Alinea kedua Pembukaan UUD 1945 menegaskan amanat tindakan yang segera harus
dilaksanakan setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu pembentukan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila.

 Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 merinci dasar negara Republik Indonesia yang
merdeka, yaitu Pancasila dengan 5 silanya.
Jadi, hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Indonesia merupakan satu
kesatuan yang merupakan suatu tanggung jawab bagi bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai