Anda di halaman 1dari 1

Bab

Fermentasi

Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada substrat organik melalui aktivitas enzim
yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Berdasarkan jenisnya fermentasi dibedakan menjadi dua yaitu
fermentasi anaerob dan aerob. Fermentasi anaerob (oksidasi tidak sempurna) menghasilkan asam-asam
organik, sedangkan fermentasi aerob (oksidasi sempurna) menghasilkan karbon dioksida, air dan asam
organik. Fermentasi terjadi sebab adanya aktivitas mikrobia penyebab fermentasi pada substrat organik
yang sesuai dan merupakan proses biologis atau mikrobiologis sebagai upaya untuk mencerna
pendahuluan di luar rumen (R. M. PPrastyawan, 2012). Dalam prosesnya fermentasi membutuhkan
beberapa bahan salah satunya adalah starter, starter berfungsi sebagai mikroba yang akan ditumbuhkan
dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap
diinokulasikan pada media fermentasi. Pemanfaatan limbah sayur hasil fermentasi berupa asam organik
dapat digunakan sebagai pengawetan secara biologi maupun sebagai starter fermentasi pakan(Agung
Rasmito, 2019).

Effective Microorganism (EM4)

Larutan effective microorganism 4 yang disingkat EM4 ditemukan pertama kali Prof. Dr. Teuro Higa dari
Universitas Ryukyus, Jepang. EM4 merupakan bahan yang dapat meningkatkan kualitas pupuk
organik dan membantu mempercepat proses pembuatan pupuk organik. EM4 juga berperan
dalam memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik serta menyuplai unsur
hara yang dibutuhkan tanaman(Asyti Febliza, 2019) Larutan EM4 ini berisi mikroorganisme
fermentasi. Jumlah mikroorganisme fermentasi EM4 sangat banyak, sekitar 80 genus. Dari sekian banyak
mikroorganisme,EM4 mengandung beberapa golongan utama, yaitu bakteri fotosintetik, lactobacillus
sp., Streptomyces sp., ragi (yeast), Actinomycetes(Agung Rasmito, 2019)

Anda mungkin juga menyukai