Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lebih dari seratus tahun sejak terjadinya revolusi industri dan modernisasi
dunia, manusia dihadapkan dengan adanya dampak yang terjadi dikarenakan
oleh tindakan manusia itu sendiri. Perubahan tersebut bisa dirasakan dari
perubahan iklim serta suhu di permukaan bumi yang merupakan bentuk dari
perwujudan ketidakseimbangan ekosistem. Hal ini terkait dengan peningkatan
populasi dunia dan tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi,
ekonomi, dan budaya masyarakat dunia. Perubahan suhu dan iklim ini dikenal
dengan istilah pemanasan global (global warming).
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi (Utina, 2008). Pemanasan
global sendiri sudah menjadi masalah lingkungan yang menjadi fokus utama
masyarakat dunia saat ini.
Adapun dampak pemanasan global yang terjadi saat ini menurut Utina (2008)
adalah sebagai berikut:
1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini
mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global.
2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim
menyebabkan musim sulit diprediksi.
3. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban
udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat
laju produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat
dan kehidupan fauna.
4. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu
menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
5. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada
puncaknya.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, baik sengaja maupun tidak, kita
sebagai bagian dari masyarakat dunia juga ikut andil didalamnya. Karena
itulah kita juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam mengatasi
permasalahan tersebut. Seperti kita ketahui, dalam hal pemenuhan produksi
pangan lazim digunakan penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian dan
perkebunan untuk mempercepat masa tanam hingga panen maupun bertujuan
untuk meningkatkan hasil pertanian itu sendiri, dimana penggunaan pupuk
kima tersebut jelas memiliki dampak negatif bagi lingkungan yang pada
penggunaan dalam waktu tertentu justru merusak keseimbanagan struktur
tanah itu sendiri. Tanpa kita sadari, sebenarnya alam sudah menyediakan
segala sesuatu yang manusia butuhkan untuk kelangsungan hidupnya, tak
terkecuali dalam hal penggunaan pupuk dalam industri pertanian dan
perkebunan. Hal ini bisa dilakukan pupuk organik beserta turunannya,
misalkan yang paling sederhana penggunaan kompos dan pupuk kandang.
Namun penggunaan pupuk organik tersebut dirasa belum memenuhi
ekspektasi petani, maka dari itu dibutuhkan adanya turunan dari pupuk
organik tersebut yang memiliki kemampuan melebihi dari pupuk organik
biasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Eco-enzyme mampu berperan untuk menggantikan pupuk
kimia?
2. Apa saja bahan dasar Eco-enzyme?
3. Bagaimana cara pembuatan Eco-enzyme?
4. Apa manfaat penggunaan Eco-enzyme dalam bidang pertanian dan
perkebunan?
5. Apakah penggunaan Eco-enzyme dalam jangka waktu tertentu
memiliki dampak negatif bagi lingkungan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mendeskripsikan penggunaan Eco-enzyme sebagai pengganti pupuk
kimia.
2. Menjelaskan Bahan dasar Eco-enzyme.
3. Menjabarkan cara pembuatan Eco-enzyme.
4. Menjelaskan manfaat penggunaan Eco-enzyme.
5. Menjelaskan dampak penggunaan Eco-enzyme dalam jangka waktu
tertentu bagi lingkungan.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Menemukan alternatif penggunaan pupuk organik dalam bidang
pertanian dan perkebunan.
2. Mampu menyediakan bahan baku pembuatan pupuk organik beserta
turunanannya sekaligus mengurangi sampah yang merupakan salah
satu masalah besar dalam kehidupan manusia.
3. Mampu membuat pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia.
4. Memahami dan sadar serta mendukung penggunaan pupuk organik
dalam peningkatan hasil produksi pangan.

Anda mungkin juga menyukai