PENDAHULUAN
1
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi program kesehatan yang belum optimal,
Sosialisasi tentang program PHBS belum optimal, Pelaksanaan koordinasi
dengan lintas sektoral terkait dengan program kesehatan belum optimal.
Ketiga kegiatan tersebut menjadi isu utama yang penulis pilih. Kemudian dari
ketiga isu tersebut dilakukan analisis menggunakan metode USG yang dapat
dilihat di tabel 1 pada lampiran. Setelah itu dipilihkan satu isu yang memiliki
skor paling tinggi yaitu Pelaksanaan kegiatan sosialisasi program kesehatan
yang belum optimal. Alasan utama memilih isu tersebut yaitu karena
kurangnya penyuluhan tentang penyakit tidak menular, salah satunya
penyakit hipertensi, diharapkan kedepannya masyarakat lebih paham tentang
bahaya penyakit hipertensi dan dapat mencegah sedini mungkin tentang
penyakit hipertensi tersebut. Untuk mendukung hal tersebut dan mewujudkan
visi puskesmas, maka diharapkan penyuluhan kesehatan di POSBINDU
PTM, POSYANDU LANSIA dan KELAS IBU dapat lebih dioptimalkan.
2
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Sebagai persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Golongan III Tahun
Anggaran 2020 dengan pola baru.
b. Untuk membentuk PNS yang professional dengan karakter yang
dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS.
c. Mengaktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS, Peran PNS, serta
Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Mengoptimalisasi penyuluhan di Posbindu PTM, Posyandu Lansia,
dan Kelas Ibu UPT Puskesmas Kupang Kota.
2. Manfaat
a. Bagi Peserta
Manfaat aktualisasi bagi peserta adalah sebagai berikut:
Mampu mewujudkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
melaksanakan tugas jabatannya.
b. Bagi Organisasi
Manfaat aktualisasi bagi organisasi adalah sebagai berikut:
1. Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
inovasi serta mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Kupang
Kota;
2. Terwujudnya visi dan misi Puskesmas Kupang Kota.
c. Bagi Stakeholder
Manfaat aktualisasi bagi stakeholder adalah mendapatkan pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan harapannya dalam
bidang kesehatan.
3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
4
2.2 Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi Puskesmas Kupang Kota
VISI :
Mewujudkan Puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat yang
bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk
mewujudkan Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan Sehat.
MISI
1. Meningkatkan mutu pelayanan
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan ramah
3. Meningkatkan sarana dan prasarana
4. Meningkatan kemandirian masyarakat dan kerjasama dengan lintas
sektoral
Nilai-Nilai Organisasi
RAPIH
R : Ramah
Selalu melayani masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan
santun.
A : Aman
Adanya perlindungan bagi pasien dan petugas terhadap bahaya
infeksi, resiko cidera, efek samping atau bahaya lain yang
berhubungan dengan pelayanan serta bebas dari tuntutan hukum.
P : Profesional
Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan, ketrampilan,
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur
yang di tetapkan berdasarkan standar profesi.
I : Indah
Senantiasa memperbaiki dan memelihara sarana dan prasarana
Puskesmas agar tercipta lingkungan yang sehat serta indah.
H : Harmoni
5
Senantiasa memelihara hubungan baik, kekeluargaan, gotong royong
sesama teman karyawan Puskesmas dengan masyarakat dan lintas
sektoral.
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok :
Menyelenggarakan pelayanan Promosi Kesehatan;
Uraian Tugas :
a. Sebagai koordinator kegiatan promosi kesehatan, penyuluhan kesehatan
(PKM) dan peningkatan peran serta masyarakat (PSM).
b. Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan PIS PK.
c. Melaksanakan kegiatan sosialisasi program kesehatan.
d. Melakukan pendataan dan upaya-upaya dalam peningkatan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih Sehat) baik untuk individu, kelompok, institusi,
sekolah maupun masyarakat.
e. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat pelaksanaan kegiatan.
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan PKM dan PSM.
g. Melakukan koordinasi dengan petugas PKM dan petugas Lintas Program
yang lain dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan.
h. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektoral terkait dalam
pengumpulan data
i. kesehatan dan data kependudukan serta data lain yang terkait dengan
program kesehatan;
6
Kinerja sebagai ASN terikat dengan nilai – nilai dasar ASN yang berakronim
ANEKA +3 yang terdiri dari :
1. Akuntabilitas (A)
Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat
birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili ASN dengan masyarakat,
sehingga sebagai ASN wajib mencipatakan lingkungan yang akuntabel,
yaitu :
Kepemimpinan
Transparansi
Integritas
Tanggung jawab (responsibilitas)
Keadilan
Kepercayaan
Keseimbangan
Kejelasan
Konsistensi
2. Nasionalisme (N)
Salah satu fungsi ASN adalah perekat dan pemersatu bangsa, sehingga
sebagai seorang ASN harus berjiwa semangat kebangsaan. Selain itu ASN
juga harus bersedia berkomitmen untuk mau mengusahakan kehidupan
bermasayarakat yang rukun dan damai. Dengan mematuhi semua bentuk
peraturan perundang-undangan sebagai perangkat negara maka ASN sudah
berkontribusi dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme.
7
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Sehingga dalam berperilaku, ASN terikat oleh kode etik
ASN yaitu :
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau menfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
8
standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Dan sebagai
ASN harus ingat bahwa target utama layanan aparatur adalah kepuasan
publik. Oleh karena itu, konsep efektivitas, efisiensi dan inovasi yang
bersumber dari kreatifitas harus selalu terjaga agar terciptanya layanan prima.
9
tentang ASN dan PP No.11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN, yang
merupakan dasar dalam manajemen ASN yang bertujuan untuk membangun
ASN yang memiliki integritas, professional dan netral serta bebas dari
intervensi politik dan praktik KKN serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Hal ini mendukung
fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dalam rangka menciptakan
good governance.
8. Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 tantang Pelayanan Publik yang menjadi acuan utama
dalam penyelenggaraan pelayanan publik menjelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
2.5 HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada
pada nilai 140/90 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat berbahaya, karena jantung
dipaksa memompa darah lebih keras keseluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan
timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
10
Adapun Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi
adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker,
keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning
telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam
natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Di Indonesia terdapat pergeseran pola makan, yang mengarah pada makanan cepat
saji dan yang diawetkan yang kita ketahui mengandung garam tinggi, lemak
jenuh, dan rendah serat mulai menjamur terutama di kota-kota besar di Indonesia.
11
mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia
80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Selama 30 hari kerja saya akan melakukan beberapa kegiatan, yaitu Melakukan
konsultasi dengan mentor aktualisasi, Melakukan koordinasi dengan petugas
lintas program POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas
Kupang Kota, Membuat media cetak penyuluhan hipertensi, Penyuluhan di
POSBINDU PTM, Penyuluhan di Posyandu Lansia, dan Penyuluhan di Kelas
Ibu. Adapun rancangan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
13
3.2 Kegiatan 2 :Melakukan koordinasi dengan petugas lintas program
Posbindu PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas Kupang
Kota
Kegiatan Melakukan koordinasi dengan penangung jawab program
POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu akan dilakukan dengan
tahap pertama, yaitu saya akan mengumpulkan data hipertensi, dengan hasil
output Jadwal kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Nasionalisme (adanya koordinasi antara lintas program), Whole Of
Government, (komunikasi, konsultasi dan kerjasama), Etika Publik (integritas,
tanggung jawab dan kepercayaan.
14
(Integritas, transparasi, tanggung jawab, kejelasan, konsistensi dalam
mengusulkan biaya membuat brosur).
15
menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).
Di tahap keempat saya akan melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,
dengan hasil output laporan hasil kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan hasil kegiatan dibuat
sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan menjaga mutu dalam
membuat laporan).
16
Di tahap ketiga saya akan melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil
output Laporan hasil penyuluhan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi, kejelasan dalam
menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif dalam
menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).
Di tahap keempat saya akan melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,
dengan hasil output laporan hasil kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan hasil kegiatan dibuat
sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan menjaga mutu dalam
membuat laporan).
17
Publik (Profesional dan tidak diskriminatif, menjujung tinggi standar etika,
memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
saat membagikan brosur).
Di tahap ketiga saya akan melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil
output Laporan hasil penyuluhan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi, kejelasan dalam
menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif dalam
menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).
Di tahap keempat saya akan melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,
dengan hasil output laporan hasil kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan hasil kegiatan dibuat
sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan menjaga mutu dalam
membuat laporan).
18
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
Selama 30 hari kerja saya telah melakukan beberapa kegiatan, yaitu melakukan
konsultasi dengan mentor aktualisasi, melakukan koordinasi dengan petugas
lintas program POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas
Kupang Kota, membuat media cetak penyuluhan hipertensi, penyuluhan di
Posbindu PTM, penyuluhan di Posyandu Lansia, dan penyuluhan di Kelas Ibu.
Adapun rancangan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
Tahap ketiga, yaitu saya telah meminta persetujuan atasan terkait kegiatan
yang akan dilakukan, dengan hasil output dokumentasi kegiatan (foto)
terlampir di lampiran 1.3. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Nasionalisme (Demokratis).
19
profesional dan ramah. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Harmoni :
Senantiasa memelihara hubungan baik, kekeluargaan,gotong royong sesama
teman karyawan Puskesmas dengan masyarakat dan lintas sektoral.
20
hipertensi terlampir di lampiran 3.1. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Nasionalisme (Cermat dan disiplin dalam mencari
konten brosur).
21
standar etika, memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama saat membagikan brosur).
22
5.1. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan
Nasionalisme (cermat dalam menentukan materi).
23
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di
tetapkan berdasarkan standar profesi.
24
yang bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk
mewujudkan Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan sehat, dan juga
menguatkan salah satu misi Puskesmas Kupang Kota yaitu meningkatkan
kemandirian masyarakat. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Ramah “Selalu
melayani masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan santun” dan
profesional ”Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan,
ketrampilan, kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai
prosedur yang di tetapkan berdasarkan standar profesi”.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
26
1. Perluasan kegiatan penyuluhan hipertensi sangat diperlukan yaitu melibatkan
lintas sektor dalam meningkatkan kepahaman masyarakat akan bahaya
penyakit hipertensi.
2. Pada aktualisasi kedepan atau periode selanjutnya pembaharuan dan
pembahasan penyakit hipertensi masih perlu digali dan ditindaklanjuti.
3. Penambahan jumlah pencetakan leaflet, disesuaikan dengan jumlah sasaran
penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan.
4. Menambah intensitas penyuluhan dan sasaran penyuluhan.
27