Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia. Sebagai Hari
Perenungan atau justru sebagai hari kebangkitan untuk tetap mengendalikan
dan bahkan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh penyakit Hipertensi
ini. Penyakit hipertensi yang saat ini tumbuh subur akibat pola hidup
masyarakat yang cenderung tidak sehat.

Hipertensi merupakan salah satu faktor penting sebagai pemicu Penyakit


Tidak Menular seperti Penyakit Jantung, Stroke dan lain-lain yang saat ini
menjadi penyebab kematian. Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi
telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus
meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025
mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi.
Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases
2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang
memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 persen.

Di Kota Bandar lampung sendiri angka Pelayanan Kesehatan Penderita


Hipertensi mencapai 16,71%, yaitu sebanyak 92.873 orang pada tahun 2019,
dan Puskesmas Kupang Kota berada di posisi kesepuluh untuk Pelayanan
Kesehatan Penderita Hipertensi yaitu 85,80% sebanyak 3.496 orang pada
tahun 2019 yang menderita hipertensi. Dari uraian data tersebut, diharapkan
salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Kupang Kota, penulis sebagai penyuluh kesehatan
masyarakat akan lebih mengoptimalkan penyuluhan tentang penyakit
hipertensi.

1
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi program kesehatan yang belum optimal,
Sosialisasi tentang program PHBS belum optimal, Pelaksanaan koordinasi
dengan lintas sektoral terkait dengan program kesehatan belum optimal.
Ketiga kegiatan tersebut menjadi isu utama yang penulis pilih. Kemudian dari
ketiga isu tersebut dilakukan analisis menggunakan metode USG yang dapat
dilihat di tabel 1 pada lampiran. Setelah itu dipilihkan satu isu yang memiliki
skor paling tinggi yaitu Pelaksanaan kegiatan sosialisasi program kesehatan
yang belum optimal. Alasan utama memilih isu tersebut yaitu karena
kurangnya penyuluhan tentang penyakit tidak menular, salah satunya
penyakit hipertensi, diharapkan kedepannya masyarakat lebih paham tentang
bahaya penyakit hipertensi dan dapat mencegah sedini mungkin tentang
penyakit hipertensi tersebut. Untuk mendukung hal tersebut dan mewujudkan
visi puskesmas, maka diharapkan penyuluhan kesehatan di POSBINDU
PTM, POSYANDU LANSIA dan KELAS IBU dapat lebih dioptimalkan.

Sementara upaya memberikan informasi-informasi kesehatan untuk


menghindari pasien dari kejadian sakit lagi belum dilakukan dengan baik.
Masalah-masalah tersebutlah yang melatar belakangi penulis dalam membuat
laporan aktualisasi berjudul “Mengoptimalkan Pelaksanaan Promosi
Kesehatan Pada Kegiatan Penyuluhan Penyakit Hipertensi di Puskesmas
Kupang Kota”.

Pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan di UPT Puskesmas Kupang Kota.


Dari hasil aktualisasi ini diharapkan dapat menjalankan nilai-nilai profesi
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA), Manajemen ASN, Whole of Government, serta
Pelayanan Publik sehingga hasil kegiatan dapat terlaksana secara optimal dan
diharapkan dapat menjadikan ASN yang profesional.

2
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Sebagai persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Golongan III Tahun
Anggaran 2020 dengan pola baru.
b. Untuk membentuk PNS yang professional dengan karakter yang
dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS.
c. Mengaktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS, Peran PNS, serta
Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Mengoptimalisasi penyuluhan di Posbindu PTM, Posyandu Lansia,
dan Kelas Ibu UPT Puskesmas Kupang Kota.
2. Manfaat
a. Bagi Peserta
Manfaat aktualisasi bagi peserta adalah sebagai berikut:
Mampu mewujudkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
melaksanakan tugas jabatannya.
b. Bagi Organisasi
Manfaat aktualisasi bagi organisasi adalah sebagai berikut:
1. Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
inovasi serta mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Kupang
Kota;
2. Terwujudnya visi dan misi Puskesmas Kupang Kota.

c. Bagi Stakeholder
Manfaat aktualisasi bagi stakeholder adalah mendapatkan pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan harapannya dalam
bidang kesehatan.

3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

2.1 Profil Organisasi Puskesmas Kupang Kota


a. Nama Puskesmas : Puskesmas Kupang Kota
b. Provinsi : Lampung
c. Kota : Bandar Lampung
d. Kecamatan : Teluk Betung Selatan
e. Kelurahan : Gunung Mas
f. Jalan : Jl. Patimura no. 14
g. Kode Pos : 35211
h. Daerah : Perkotaan
i. Akreditasi : 3 tahun
j. Status Puskesmas : Puskesmas Rawat Jalan
k. Surat Keputusan/SK : Nomor 39 Tahun 2008
l. Penerbit SK : Walikota Bandar Lampung
m. Jam Pelayanan : 07.30 – 14.00
n. Bangunan : Milik pemerintah
o. Organisasi Penyelenggara : Pemerintah
p. Luas Wilayah : 171 Ha.
q. Jumlah Penduduk : 32.833 Jiwa
r. Struktur organisasi : dilampiran ke
s. Wilayah Kerja 4 Kelurahan : - Kelurahan Kupang Kota
- Kelurahan Kupang Teba
- Kelurahan Kupang Kota
- Kelurahan Gunung Mas

4
2.2 Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi Puskesmas Kupang Kota
 VISI :
Mewujudkan Puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat yang
bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk
mewujudkan Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan Sehat.
 MISI
1. Meningkatkan mutu pelayanan
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan ramah
3. Meningkatkan sarana dan prasarana
4. Meningkatan kemandirian masyarakat dan kerjasama dengan lintas
sektoral
 Nilai-Nilai Organisasi
RAPIH
R : Ramah
Selalu melayani masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan
santun.
A : Aman
Adanya perlindungan bagi pasien dan petugas terhadap bahaya
infeksi, resiko cidera, efek samping atau bahaya lain yang
berhubungan dengan pelayanan serta bebas dari tuntutan hukum.
P : Profesional
Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan, ketrampilan,
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur
yang di tetapkan berdasarkan standar profesi.
I : Indah
Senantiasa memperbaiki dan memelihara sarana dan prasarana
Puskesmas agar tercipta lingkungan yang sehat serta indah.
H : Harmoni

5
Senantiasa memelihara hubungan baik, kekeluargaan, gotong royong
sesama teman karyawan Puskesmas dengan masyarakat dan lintas
sektoral.
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok :
Menyelenggarakan pelayanan Promosi Kesehatan;

Uraian Tugas :
a. Sebagai koordinator kegiatan promosi kesehatan, penyuluhan kesehatan
(PKM) dan peningkatan peran serta masyarakat (PSM).
b. Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan PIS PK.
c. Melaksanakan kegiatan sosialisasi program kesehatan.
d. Melakukan pendataan dan upaya-upaya dalam peningkatan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih Sehat) baik untuk individu, kelompok, institusi,
sekolah maupun masyarakat.
e. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat pelaksanaan kegiatan.
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan PKM dan PSM.
g. Melakukan koordinasi dengan petugas PKM dan petugas Lintas Program
yang lain dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan.
h. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektoral terkait dalam
pengumpulan data
i. kesehatan dan data kependudukan serta data lain yang terkait dengan
program kesehatan;

2.4 Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)


Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

6
Kinerja sebagai ASN terikat dengan nilai – nilai dasar ASN yang berakronim
ANEKA +3 yang terdiri dari :
1. Akuntabilitas (A)
Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat
birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili ASN dengan masyarakat,
sehingga sebagai ASN wajib mencipatakan lingkungan yang akuntabel,
yaitu :
 Kepemimpinan
 Transparansi
 Integritas
 Tanggung jawab (responsibilitas)
 Keadilan
 Kepercayaan
 Keseimbangan
 Kejelasan
 Konsistensi

2. Nasionalisme (N)
Salah satu fungsi ASN adalah perekat dan pemersatu bangsa, sehingga
sebagai seorang ASN harus berjiwa semangat kebangsaan. Selain itu ASN
juga harus bersedia berkomitmen untuk mau mengusahakan kehidupan
bermasayarakat yang rukun dan damai. Dengan mematuhi semua bentuk
peraturan perundang-undangan sebagai perangkat negara maka ASN sudah
berkontribusi dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme.

3. Etika Publik (E)


Etika Publik diartikan sebagai refleksi tentang standar/norma yang
menetukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

7
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Sehingga dalam berperilaku, ASN terikat oleh kode etik
ASN yaitu :
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
 Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
 Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau menfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu (K)


Fungsi ASN sebagai pelayan publik akan selalu berdekatan dengan komitmen
mutu. Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan/harapannya dan merupakan salah satu

8
standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Dan sebagai
ASN harus ingat bahwa target utama layanan aparatur adalah kepuasan
publik. Oleh karena itu, konsep efektivitas, efisiensi dan inovasi yang
bersumber dari kreatifitas harus selalu terjaga agar terciptanya layanan prima.

5. Anti Korupsi (A)


Berita mengenai korupsi oleh ASN sangat sering kita dengar. Korupsi berarti
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan karena dampak kerusakan yang
ditimbulkan luar biasa dan dapat terjadi dalam lingkup kehidupan yang luas
dan terjadi dalam jangka panjang. Mengingat buruknya akibat korupsi,
pemerintah membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan KPK
telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar antikorupsi, dimana nilai-nilai
dasar ini wajib dilaksanankan oleh ASN, yaitu :
 Jujur
 Didiplin
 Tanggung jawab
 Peduli
 Mandiri
 Kerja keras
 Berani
 Sederhana
 Adil

6. Whole of Government (WoG)


WoG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor
atau kebersamaan dengan stakeholder guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

7. Manajemen ASN (MASN)


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah mengeluarkan UU No.5 tahun 2014

9
tentang ASN dan PP No.11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN, yang
merupakan dasar dalam manajemen ASN yang bertujuan untuk membangun
ASN yang memiliki integritas, professional dan netral serta bebas dari
intervensi politik dan praktik KKN serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Hal ini mendukung
fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dalam rangka menciptakan
good governance.

8. Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 tantang Pelayanan Publik yang menjadi acuan utama
dalam penyelenggaraan pelayanan publik menjelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

2.5 HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada
pada nilai 140/90 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat berbahaya, karena jantung
dipaksa memompa darah lebih keras keseluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan
timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan


ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat
dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak lebih dari setengah sendok (6
gr/hari), menurunkan berat badan, menghindari minuman berkafein, rokok, dan
minuman beralkohol. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat
berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x
per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan
stress. Untuk pemilihan serta penggunaan obat-obatan hipertensi disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter keluarga anda.

10
Adapun Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi
adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker,
keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning
telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam
natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Di Indonesia terdapat pergeseran pola makan, yang mengarah pada makanan cepat
saji dan yang diawetkan yang kita ketahui mengandung garam tinggi, lemak
jenuh, dan rendah serat mulai menjamur terutama di kota-kota besar di Indonesia.

Akhirnya dengan mencermati situasi di atas termasuk faktor risiko terjadinya


hipertensi diharapkan penderita dapat melakukan pencegahan dan
penatalaksanaan dengan modifikasi diet/gaya hidup sehat.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan
lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini
antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang
berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas
(kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang
tinggi kadar lemaknya. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang

11
mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia
80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

Selama 30 hari kerja saya akan melakukan beberapa kegiatan, yaitu Melakukan
konsultasi dengan mentor aktualisasi, Melakukan koordinasi dengan petugas
lintas program POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas
Kupang Kota, Membuat media cetak penyuluhan hipertensi, Penyuluhan di
POSBINDU PTM, Penyuluhan di Posyandu Lansia, dan Penyuluhan di Kelas
Ibu. Adapun rancangan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

3.1 Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor aktualisasi


Kegiatan Melakukan konsultasi dengan mentor aktualisasi akan dilakukan
dengan tahap pertama, yaitu saya akan Berkonsultasi dengan mentor untuk
menemukan isu dengan output lembar konsultasi mentor. Dalam tahapan
kkegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Manajemen ASN
(Keterbukaan).

Tahap kedua, yaitu saya akan berkomunikasi dan mendiskusikan kegiatan


dengan Kepala Puskesmas (Mentor), dengan hasil output surat persetujuan
dari atasan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Etika
Publik( menghargai komunikasi, konsultasi, kerjasama).
Tahap ketiga, yaitu saya akan meminta persetujuan atasan terkait kegiatan
yang akan dilakukan, dengan hasil output dokumentasi kegiatan (foto). Dalam
tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Nasionalisme
(Demokratis).

Pada kegiatan Melakukan konsultasi dengan mentor aktualisasi ini dapat


mendukung misi organisasi yaitu Meningkatkan sumber daya manusia yang
profesional dan ramah. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Harmoni :
Senantiasa memelihara hubungan baik, kekeluargaan,gotong royong sesama
teman karyawan Puskesmas dengan masyarakat dan lintas sektoral.

13
3.2 Kegiatan 2 :Melakukan koordinasi dengan petugas lintas program
Posbindu PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas Kupang
Kota
Kegiatan Melakukan koordinasi dengan penangung jawab program
POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu akan dilakukan dengan
tahap pertama, yaitu saya akan mengumpulkan data hipertensi, dengan hasil
output Jadwal kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Nasionalisme (adanya koordinasi antara lintas program), Whole Of
Government, (komunikasi, konsultasi dan kerjasama), Etika Publik (integritas,
tanggung jawab dan kepercayaan.

Kegiatan mengumpulkan data hipertensi akan dilakukan dengan tahap kedua,


dengan hasil output data hipertensi. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Akuntabilitas data yang didapatkan juga sesuai fakta.

Pada kegiatan Melakukan koordinasi dengan penangung jawab program


POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu mendukung misi
organisasi yaitu Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan
ramah. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Harmoni : Senantiasa
memelihara hubungan baik, kekeluargaan,gotong royong sesama teman
karyawan Puskesmas dengan masyarakat dan lintas sektoral.

3.3 Kegiatan 3 : Membuat media cetak penyuluhan hipertensi


Kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi, di tahap pertama saya
akan mencari konten brosur di internet, dengan hasil output Brosur hipertensi.
Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Nasionalisme
(Cermat dan disiplin dalam mencari konten brosur).

Di tahap kedua saya akan melakukan kegiatan Mengusulkan biaya untuk


mencetak media promosi hipertensi, dengan hasil output dokumentasi (foto).
Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Akuntabilitas

14
(Integritas, transparasi, tanggung jawab, kejelasan, konsistensi dalam
mengusulkan biaya membuat brosur).

Di tahap ketiga saya akan melakukan kegiatan Memperbanyak brosur


hipertensi, dengan hasil output brosur hipertensi. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan Anti Korupsi (jujur, perduli, tanggung jawab,
kerja keras, adil), dan Komitmen Mutu (Efisiensi dan efektifitas dalam
memperbanyak brosur).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung misi


organisasi yaitu meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan sarana dan
prasarana. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Indah ”senantiasa
memperbaiki dan memelihara sarana dan prasarana Puskesmas agar tercipta
lingkungan yang sehat serta indah.

3.4 Kegiatan 4 :Penyuluhan di Posbindu PTM


Kegiatan Penyuluhan di Posbindu PTM, di tahap pertama saya akan
menentukan Materi, dengan hasil output Printout materi. Dalam tahapan
kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Nasionalisme (cermat dalam
menentukan materi).
Di tahap kedua saya akan melakukan kegiatan penyampaian media cetak
brosur/leaflet hipertensi ke masyarakat, dengan hasil output dokumentasi
(foto). Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Etika
Publik (Profesional dan tidak diskriminatif, menjujung tinggi standar etika,
memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
saat membagikan brosur).
Di tahap ketiga saya akan melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil
output Laporan hasil penyuluhan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi, kejelasan dalam
menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif dalam

15
menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).
Di tahap keempat saya akan melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,
dengan hasil output laporan hasil kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan hasil kegiatan dibuat
sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan menjaga mutu dalam
membuat laporan).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung visi


organisasi yaitu Mewujudkan Puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat
yang bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan
Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan Sehat, dan juga menguatkan
salah satu misi Puskesmas Kupang Kota yaitu meningkatkan kemandirian
masyarakat. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Ramah “Selalu melayani
masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan santun” Dan Profesional ”
Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan, ketrampilan,
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di
tetapkan berdasarkan standar profesi.

3.5 Kegiatan 5 :Penyuluhan di Posyandu Lansia


Kegiatan Penyuluhan di Posyandu Lansia, di tahap pertama saya akan
menentukan Materi, dengan hasil output Printout materi. Dalam tahapan
kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Nasionalisme (cermat dalam
menentukan materi).
Di tahap kedua saya akan melakukan kegiatan penyampaian media cetak
brosur/leaflet hipertensi ke masyarakat, dengan hasil output dokumentasi
(foto). Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Etika
Publik (Profesional dan tidak diskriminatif, menjujung tinggi standar etika,
memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
saat membagikan brosur).

16
Di tahap ketiga saya akan melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil
output Laporan hasil penyuluhan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi, kejelasan dalam
menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif dalam
menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).
Di tahap keempat saya akan melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,
dengan hasil output laporan hasil kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan hasil kegiatan dibuat
sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan menjaga mutu dalam
membuat laporan).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung visi


organisasi yaitu Mewujudkan Puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat
yang bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan
Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan Sehat, dan juga menguatkan
salah satu misi Puskesmas Kupang Kota yaitu meningkatkan kemandirian
masyarakat. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Ramah “Selalu melayani
masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan santun” Dan Profesional ”
Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan, ketrampilan,
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di
tetapkan berdasarkan standar profesi.

3.6 Kegiatan 6 :Penyuluhan di Kelas Ibu


Kegiatan Penyuluhan di Kelas Ibu, di tahap pertama saya akan menentukan
Materi, dengan hasil output Printout materi. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan Nasionalisme (cermat dalam menentukan
materi).
Di tahap kedua saya akan melakukan kegiatan penyampaian media cetak
brosur/leaflet hipertensi ke masyarakat, dengan hasil output dokumentasi
(foto). Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Etika

17
Publik (Profesional dan tidak diskriminatif, menjujung tinggi standar etika,
memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
saat membagikan brosur).
Di tahap ketiga saya akan melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil
output Laporan hasil penyuluhan. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi, kejelasan dalam
menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif dalam
menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).
Di tahap keempat saya akan melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,
dengan hasil output laporan hasil kegiatan. Dalam tahapan kegiatan ini
berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan hasil kegiatan dibuat
sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan menjaga mutu dalam
membuat laporan).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung visi


organisasi yaitu Mewujudkan Puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat
yang bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan
Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan Sehat, dan juga menguatkan
salah satu misi Puskesmas Kupang Kota yaitu meningkatkan kemandirian
masyarakat. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Ramah “Selalu melayani
masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan santun” Dan Profesional ”
Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan, ketrampilan,
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di
tetapkan berdasarkan standar profesi.

18
BAB IV
HASIL AKTUALISASI

Selama 30 hari kerja saya telah melakukan beberapa kegiatan, yaitu melakukan
konsultasi dengan mentor aktualisasi, melakukan koordinasi dengan petugas
lintas program POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas
Kupang Kota, membuat media cetak penyuluhan hipertensi, penyuluhan di
Posbindu PTM, penyuluhan di Posyandu Lansia, dan penyuluhan di Kelas Ibu.
Adapun rancangan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

4.1 Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor aktualisasi


Kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor aktualisasi telah dilakukan
dengan tahap pertama, yaitu saya telah Berkonsultasi dengan mentor untuk
menemukan isu dengan output lembar konsultasi mentor terlampir di lampiran
1.1. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan manajemen
ASN (Keterbukaan).

Tahap kedua, yaitu saya telah berkomunikasi dan mendiskusikan kegiatan


dengan Kepala Puskesmas (Mentor), dengan hasil output surat persetujuan
dari atasan terlampir di lampiran 1.2. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Etika Publik (menghargai komunikasi, konsultasi,
kerjasama).

Tahap ketiga, yaitu saya telah meminta persetujuan atasan terkait kegiatan
yang akan dilakukan, dengan hasil output dokumentasi kegiatan (foto)
terlampir di lampiran 1.3. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Nasionalisme (Demokratis).

Pada kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor aktualisasi ini dapat


mendukung misi organisasi yaitu Meningkatkan sumber daya manusia yang

19
profesional dan ramah. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Harmoni :
Senantiasa memelihara hubungan baik, kekeluargaan,gotong royong sesama
teman karyawan Puskesmas dengan masyarakat dan lintas sektoral.

4.2 Kegiatan 2 :Melakukan koordinasi dengan petugas lintas program


Posbindu PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas Kupang
Kota
Kegiatan Melakukan koordinasi dengan penangung jawab program
POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu akan dilakukan dengan
tahap pertama, yaitu saya telah melakukan koordinasi jadwal kegiatan dengan
pemegang program posbindu PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu. Dengan
hasil output Jadwal kegiatan terlampir di lampiran 2.1. Dalam tahapan
kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Nasionalisme (adanya koordinasi
antara lintas program), Whole Of Government, (komunikasi, konsultasi dan
kerjasama), Etika Publik (integritas, tanggung jawab dan kepercayaan.

Kegiatan mengumpulkan data hipertensi akan dilakukan dengan tahap kedua,


dengan hasil output data hipertensi terlampir di lampiran 2.2. Dalam tahapan
kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Akuntabilitas data yang
didapatkan sesuai fakta.

Pada kegiatan Melakukan koordinasi dengan penangung jawab program


POSBINDU PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu mendukung misi
organisasi yaitu Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan
ramah. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Harmoni : Senantiasa
memelihara hubungan baik, kekeluargaan,gotong royong sesama teman
karyawan Puskesmas dengan masyarakat dan lintas sektoral.

4.3 Kegiatan 3 : Membuat media cetak penyuluhan hipertensi


Kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi, di tahap pertama saya
telah mendapatkan konten brosur di internet, dengan hasil output brosur

20
hipertensi terlampir di lampiran 3.1. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan
dengan mata pelatihan Nasionalisme (Cermat dan disiplin dalam mencari
konten brosur).

Di tahap kedua saya telah melakukan kegiatan mengusulkan biaya untuk


mencetak media promosi hipertensi dengan hasil output dokumentasi (foto)
terlampir di lampiran 3.2. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Akuntabilitas (Integritas, transparasi, tanggung jawab, kejelasan,
konsistensi dalam mengusulkan biaya membuat brosur).

Di tahap ketiga saya telah melakukan kegiatan Memperbanyak brosur


hipertensi, dengan hasil output brosur hipertensi terlampir di lampiran 3.3.
Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Anti Korupsi
(jujur, perduli, tanggung jawab, kerja keras, adil), dan Komitmen Mutu
(Efisiensi dan efektifitas dalam memperbanyak brosur).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung misi


organisasi yaitu meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan sarana dan
prasarana. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Indah ”senantiasa
memperbaiki dan memelihara sarana dan prasarana Puskesmas agar tercipta
lingkungan yang sehat serta indah”.

4.4 Kegiatan 4 :Penyuluhan di Posbindu PTM


Kegiatan Penyuluhan di Posbindu PTM, di tahap pertama saya telah
menentukan materi, dengan hasil output Printout materi terlampir di lampiran
4.1. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan
Nasionalisme (cermat dalam menentukan materi).
Di tahap kedua saya telah melakukan kegiatan penyampaian media cetak
brosur/leaflet hipertensi ke masyarakat, dengan hasil output dokumentasi (foto)
terlampir di lampiran 4.2. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Etika Publik (Profesional dan tidak diskriminatif, menjujung tinggi

21
standar etika, memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama saat membagikan brosur).

Di tahap ketiga saya telah melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil


output laporan hasil penyuluhan terlampir di lampiran 4.3. Dalam tahapan
kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi,
kejelasan dalam menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif
dalam menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).

Di tahap keempat saya telah melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,


dengan hasil output laporan hasil kegiatan terlampir di lampiran 4.4. Dalam
tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan
hasil kegiatan dibuat sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan
menjaga mutu dalam membuat laporan).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung visi


organisasi yaitu mewujudkan puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat
yang bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan
Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan sehat, dan juga menguatkan
salah satu misi Puskesmas Kupang Kota yaitu meningkatkan kemandirian
masyarakat. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Ramah “Selalu melayani
masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan santun” Dan Profesional ”
Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan, ketrampilan,
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di
tetapkan berdasarkan standar profesi.

4.5 Kegiatan 5 :Penyuluhan di Posyandu Lansia


Kegiatan Penyuluhan di Posyandu Lansia, di tahap pertama saya telah
menentukan Materi, dengan hasil output printout materi terlampir di lampiran

22
5.1. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan
Nasionalisme (cermat dalam menentukan materi).

Di tahap kedua saya telah melakukan kegiatan penyampaian media cetak


brosur/leaflet hipertensi ke masyarakat, dengan hasil output dokumentasi (foto)
terlampir di lampiran 5.2. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Etika Publik (Profesional dan tidak diskriminatif, menjujung tinggi
standar etika, memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama saat membagikan brosur).

Di tahap ketiga saya telah melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil


output laporan hasil penyuluhan terlampir di lampiran 5.3. Dalam tahapan
kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi,
kejelasan dalam menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif
dalam menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).

Di tahap keempat saya telah melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,


dengan hasil output laporan hasil kegiatan terlampir di lampiran 5.4. Dalam
tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan
hasil kegiatan dibuat sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan
menjaga mutu dalam membuat laporan).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung visi


organisasi yaitu mewujudkan puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat
yang bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan
Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan sehat, dan juga menguatkan
salah satu misi Puskesmas Kupang Kota yaitu meningkatkan kemandirian
masyarakat. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Ramah “Selalu melayani
masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan santun” Dan Profesional ”
Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan, ketrampilan,

23
kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang di
tetapkan berdasarkan standar profesi.

4.6 Kegiatan 6 :Penyuluhan di Kelas Ibu


Kegiatan Penyuluhan di Kelas Ibu, di tahap pertama saya telah menentukan
materi, dengan hasil output printout materi terlampir di lampiran 6.1. Dalam
tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Nasionalisme (cermat
dalam menentukan materi).

Di tahap kedua saya akan melakukan kegiatan penyampaian media cetak


brosur/leaflet hipertensi ke masyarakat, dengan hasil output dokumentasi (foto)
terlampir di lampiran 6.2. Dalam tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata
pelatihan Etika Publik (Profesional dan tidak diskriminatif, menjujung tinggi
standar etika, memberi pelayanan publik yang baik, komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama saat membagikan brosur).

Di tahap ketiga saya telah melakukan kegiatan penyuluhan, dengan hasil


output laporan hasil penyuluhan terlampir di lampiran 6.3. Dalam tahapan
kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan Akuntabilitas (transparansi,
kejelasan dalam menyampaikan penyuluhan), Etika Publik (tidak diskriminatif
dalam menyampaikan penyuluhan), Pelayanan Publik (efesien, dan aksesibel),
Komitmen mutu (Efektifitas).

Di tahap keempat saya telah melakukan tahapan membuat laporan kegiatan,


dengan hasil output laporan hasil kegiatan terlampir di lampiran 6.4. Dalam
tahapan kegiatan ini berkaitan dengan mata pelatihan akuntabilitas (laporan
hasil kegiatan dibuat sesuai fakta), komitmen mutu (efektifitas, efisiensi, dan
menjaga mutu dalam membuat laporan).

Pada kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi , mendukung visi


organisasi yaitu mewujudkan puskesmas menjadi pusat layanan masyarakat

24
yang bermutu dan berwawasan pada kebutuhan masyarakat untuk
mewujudkan Teluk Betung Utara dan Teluk Betung Selatan sehat, dan juga
menguatkan salah satu misi Puskesmas Kupang Kota yaitu meningkatkan
kemandirian masyarakat. Serta penguatan nilai organisasi yaitu Ramah “Selalu
melayani masyarakat dengan penuh senyum, sapa dan sopan santun” dan
profesional ”Senantiasa memberikan pelayanan sesuai kemampuan,
ketrampilan, kompetensi, dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai
prosedur yang di tetapkan berdasarkan standar profesi”.

25
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Setelah melakukan seluruh kegiatan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai


dasar PNS terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Kegiatan konsultasi dengan mentor aktualisasi menciptakan hubungan
kekeluargaan di puskesmas Kupang Kota, agar tercipta lingkungan kerja
yang nyaman.
3. Kegiatan melakukan koordinasi dengan petugas lintas program Posbindu
PTM, Posyandu Lansia, dan Kelas Ibu di Puskesmas Kupang Kota agar
kegiatan dapat berjalan maskimal
4. Kegiatan membuat media cetak penyuluhan hipertensi berjalan dengan
lancar.
5. Kegiatan penyuluhan tentang hipertensi di Posbindu PTM dilakukan terhadap
pengunjung dengan penyakit tidak menular yang datang berkunjung.
6. Kegiatan penyuluhan tentang hipertensi di Posyandu Lansia dilakukan
terhadap pengunjung lansia yang hadir di posyandu lansia.
7. Kegiatan penyuluhan di Kelas Ibu dilakukan terhadap ibu hamil dan ibu
balita.

5.2 Saran

Setelah melakukan seluruh kegiatan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar


PNS terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan, maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :

26
1. Perluasan kegiatan penyuluhan hipertensi sangat diperlukan yaitu melibatkan
lintas sektor dalam meningkatkan kepahaman masyarakat akan bahaya
penyakit hipertensi.
2. Pada aktualisasi kedepan atau periode selanjutnya pembaharuan dan
pembahasan penyakit hipertensi masih perlu digali dan ditindaklanjuti.
3. Penambahan jumlah pencetakan leaflet, disesuaikan dengan jumlah sasaran
penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan.
4. Menambah intensitas penyuluhan dan sasaran penyuluhan.

27

Anda mungkin juga menyukai