Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Pelatihan Dasar CPNS Angkatan : 46 Kab : Parigi Moutong Tahun 2023

Mata Pelatihan : Wawasan Kebangsaan Dan Nilai-Nilai Bela Negara


Nama Peserta : Nurul Istiawia, A.Md.Kep
Instansi : UPTD Puskesmas Sigenti
A. Pokok pikiran
Sejarah pergerakan kebangsaan indonesia membuktikan bahwa pendiri bangsa (founding
fathers) mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan kelompok atau golongan. Sejak
awal kepentingan nasional, kesepakatan-kesepakatan tentang kebangsaan terus berkembang hingga
menghasilkan 4 konsensus dasar serta Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Indonesia sebagai alat pemersatu, identitas, kehormatan, dan kebanggan bersama. Pada tanggal 20
Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia. Dalam pertemuan itu mereka sepakat
mendirikan organisasi Boedi Oetomo. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi
pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah “Indonesia”. Bahkan perhimpunan
Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Dimana
Perhimpunan Indonesia diperkasai oleh Sutan Kesayangan dan R.N Noto Suroto pada tanggal 25
oktober 1908 di Leiden, Belanda. Kemudian pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan
Kerapatan Besar Pemuda yang terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I” yang dihadiri oleh wakil
organsisi pemuda Jong Jaava, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jon Islamieten Bond,
Studerenden Minahasaers, kemudian Jong Batak Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam
kerapatan besar. Selanjutnya pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua
dilaksanakan. Tanggal 1 maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada,
pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang terbentuk pada tanggal 7 Agustus
1945.

WAWASAN KEBANGSAAN

1. Pengertian Wawasan Kebangsaan


Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

2. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara


a. Pancasila
b. Undang-undang Dasar 1945
c. Bhineka Tunggal Ika
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

3. Bela Negara

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman.
Dimana nilai dasar Bela Negara ini meliputi:
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.

ISU KONTEMPORER

1. Perubahan Lingkungan Strategis


Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang “berbeda” saja, namun lebih dari
pada itu, perubahan yang diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik untuk
memuliakan manusia/humanity (memberikan manfaat bagi umat manusia).

2. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis


Konsep ini menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin
dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja.Ada
enam komponen dari modal manusia (Ancok, 2002), yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Modal Intelektual
b. Modal Sosial
c. Modal ketabahan (adversity)
d. Modal etika/moral
e. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani

3. Isu-Isu Strategis Kontemporer


Korupsi, narkoba, paham radikalisme/terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan
komunikasi masal seperti cyber crime, hate speech, dan hoax.

4. Teknik-Teknik Analisis Isu


1. Teknik Tapisan Isu
2. Teknik Analisis Isu
3. Analisis Kesenjangan Atau Gap Analysis

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Bela negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan
UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.

1. Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara


a. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
b. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
c. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
d. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan
diri.
e. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi
Team Building.
f. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu. 7. Berbakti pada
orang tua, bangsa, agama.
g. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
h. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
i. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

2. Kemampuan Awal Bela Negara


Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang
teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
3. Nilai dasar bela Negara Mencakup
a. Cinta tanah air
b. Sadar Berbangsa dan Negara
c. Setia kepada Pancasila
d. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
e. Memiliki kemampu an awal bela Negara
f. Semangat Mewujudk an Negara yang berdaulat, adil dan makmur
4. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara
a. Baris Berbaris
b. Keprotokolan
c. Kewaspadaan Dini
d. Membangun Tim
e. Caraka Malam Dan Api Semangat Bela Negara

B. Penerapan
No Kegiatan Nilai Bela Negara Penjelasan singkat

1. Membuang sampah pada Cinta Tanah Air Dengan membuang sampah pada
tempatnya tempatnya akan menciptakan lingkungan
yang bersih. Hal ini menjadi perwujudan
nilai bela Negara yaitu cinta tanah air.
Mengerjakan pekerjaan kantor Sadar berbangsa dan Menjalankan hak dan kewajiban sesuai
2. dengan penuh tanggung jawab bernegara peraturan di puskesmas dengan
bertanggung jawab dengan pekerjaan,
sifat ini mencerminkan nilai bela Negara
sadar berbangsa dan bernegara.
Menghormati orang lain dengan Setia kepada pancasila Saling menghormati dan menjunjung
3. agama, ras, suku yang berbeda sebagai ideologi Negara tinggi Hak Asasi Manusia sesama
dengan kita . pegawai puskesmas merupakan salah satu
sikap bela Negara yaitu setia pada
pancasila sebagai ideologi Negara.
Saling tolong menolong sesama Rela berkorban untuk Sikap rela menolong antar sesama yang
4. sejawat bila dalam kesusahan. bangsa dan Negara sedang mengalami kesusahan tanpa
melihat latar belakang sosio-kulturalnya
merupakan salah satu sifat bela Negara
yaitu Rela berkorban untuk bangsa dan
Negara.
5. Berolahraga untuk menjaga Kemampuan awal bela Jasmani yang sehat dan jasmani yang
kebugaran tubuh Negara bugar jika di kerjakan dengan baik dapat
meringankan beban kerja sehingga
produktivitas kinerja menjadi tinggi dan
ini mencerminkan nilai bela Negara yaitu
kemampuan awal Negara.
Tuliskan kegiatan di instansi anda yg mencerminkan penerapan nilai-nilai bela
negara :

Anda mungkin juga menyukai