Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN 6

BAHAS TUNTAS :

Lingkungan aman dan pencegahan injuri


Kondisi lingkungan yang bersih dan aman
Resiko cedera pasien
Resiko Cedera Pasien
RESIKO CEDERA

Beresiko mengalami cedera sebagai akibat dari kondisi


lingkungan yang berinteraksi dengan sumber sumber
adaptif dan pertahanan individu

INTERVENSI
1. Peningkatan komunikasi (gangguan pendengaran)
2. Fasilitasi komunikasi (gangguan pengelihatan)
3. Manajemen lingkungan (keamanan)
4. Pencegahan jatuh
5. Edukasi kesehatan
6. Indentifikasi resiko
7. Surveilans keamanan
Cedera benda tajam

TAHAP PENGGUNAAN BENDA TAJAM


TAHAP PERSIAPAN
• hal terpenting adalah menggunakan sesuai
• Petugas harus mempersiapkan segala peralatan
petunjuk pemakaian, terutama bila alat yang
yang dibutuhkan, seperti pencahayaan yang
digunakan menggunakan teknologi tertentu anti
cukup, area steril, tempat menaruh benda tajam
cedera benda tajam.
yang akan digunakan, serta safety box bila
• Petugas perlu menjaga jarak antara dirinya
memungkinkan portable atau dapat dijangkau
dengan orang-orang di sekitarnya dan perlu
dengan mudah.
menjelaskan tindakan apa yang sedang
• Menilai apakah pasien koperatif atau tidak serta
dilakukan.
memberinya edukasi tindakan bila
• Disarankan untuk menghindari transfer alat
memungkinkan untuk mencegah gerakan yang
antar petugas hanya dengan menggunakan,
tiba-tiba juga penting dilakukan.
namun sebaiknya menyediakan zona netral
• Petugas juga dapat mempertimbangkan apakah
untuk meletakkan dan mengambil alat. Jika
perlu asisten dalam mengerjakan sutu tindakan
memberikan alat, penerima harus diberi
kepada pasien.petugas perlu membaca dan
peringatan bahwa alat akan diberikan.
memastikan paham betul cara penggunaan
• Secara spesifik, jarum suntik sebaiknya tidak di-
benda tajam dan prosedur yang akan dilakukan
recapping.
Cedera benda tajam

TAHAP PEMBUANGAN
TAHAP PEMBERSIHAN
• memastikan kontainer (safety box) aman
• Setiap orang bertanggung jawab terhadap
lokasinya namun mudah dijangkau serta dapat
benda tajam yang digunakannya, sehingga ia
digunakan (tidak bocor dan penuh) serta aman
harus menghitung kembali dan memastikan
pada saat transportasi menuju lokasi
tidak ada benda tajam yang tercecer. Masukkan
pengolahan limbah tajam. Jika memungkinkan,
benda tajam yang telah tidak digunakan dalam
gunakan mesin atau alat agar petugas tidak
kontainer yang aman dan tertutup
menyentuh benda tajam selama proses
pemindahan dari kontainer menuju tempat
pengolahan..
RESIKO JATUH

JATUH FAKTOR
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang Faktor intrinsik atau faktor fisiologis terdiri dari riwayat
mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh jatuh, fungsi kognitif, usia atau jenis kelamin, mobilitas
orang lain, tidak disengaja/tidak direncanakan, dengan atau pergerakan, eliminasi, dan obat-obatan.
arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai
dirinya Faktor ekstrinsik atau faktor lingkungan terdiri dari
staffing, lantai yang licin, pencahayaan yang redup,
penghalang tempat tidur, dan pengaturan ruangan
PENYEBAB JATUH
faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang
licin)

RESIKO JATUH
risiko jatuh adalah kejadian yang kurang menyenangkan
atau merugikan atau membahayakan yang
mengakibatkan pasien menjadi turun atau meluncur
ketempat yang lebih rendah yang disebabkan olehfaktor
ekstrinsik (lingkungan) dan faktor intrinsik (fisiologi)
sehingga dapat menyebabkan bahaya fisik ataucedera
dan gangguan kesadaran
DAMPAK JATUH

Perlukaan atau injury mengakibatkan rusaknya


jaringan lunak yang terasa sakit berupa robek atau
tertariknya otot, robeknya arteri/vena, patah tulang
atau fraktur misalnya fraktur pelvis, femur, humerus,
lengan bawah, dan tungkai atas Sekarat atau kematian merupakan keadaan yang
berarti bagi sekelompok individu dalam
kehidupannya, masyarakat mempercayai maksud
yang berbedabeda terhadapa kematian. Pelayanan
pada orang sekarat berfokus pada mendukung
persiapan klien untuk meninggal (
Disabilitas: Mengakibatkan penurunan mobilitas
yang berhubungan dengan perlakuan fisik dan
penurunan mobilitas akibat jatuh yaitu kehilangan
kepercayaan diri dan pembatas fisik
FORM RESIKO JATUH ANAK
HUMPTY DUMPTY

FORM RESIKO JATUH DEWASA


MORSE FALLS SCALE (MFS) FORM RESIKO JATUH ANAK,
DEWASA, LANSIA

FORM RESIKO JATUH LANSIA


ONTARIO MODIFIED STRATIFY -
SYDNEY SCORING
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien

Diatur di ? PERMENKES NOMOR 11 TAHUN 2017

Sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen


risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
Caranya ? Pengertian ? implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Membentuk KNKP yang 1. Standar keselamatan pasien


bertanggung jawab kepada TUGAS ?
2. Sasaran keselamatan pasien
Menteri 3. Tujuh langkah menuju
keselamatan pasien
Standar keselamatan pasien ?
1. Hak pasien (informasi tentang diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
prognosis, perkiraan biaya perobatan)
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga
3. Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
peningkatan Keselamatan Pasien;
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien
6. Pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai Keselamatan Pasien.
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien

Membangun Kesadaran Akan Nilai Keselamatan • Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang menjabarkan peran dan akuntabilitas
Pasien individual bila mana ada insiden
• Tumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari insiden yang terjadi di rumah sakit
• Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian keselamatan pasien.
Pimpinan dan Dukung Staf Anda • Pastikan ada anggota direksi atau pimpinan yang bertanggung jawab atas
keselamatan pasien
• Identifikasi di tiap bagian rumah sakit orang-orang yang dapat diandalkan untuk
menjadi “penggerak” dalam menerapkan program keselamatan pasien
• Prioritaskan keselamatan pasien dalam agenda rapat direksi/ pimpinan maupun
rapat-rapat manajemen rumah sakit.
Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi dan
asesmen hal yang potensial bermasalah.
Kembangkan Sistem Pelaporan Pastikan staf Anda agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumah
sakit mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Libatkan dan Berkomunikasi dengan Pasien
Belajar dan Berbagi Pengalaman Tentang Cegah Cedera Melalui Implementasi Sistem Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien
Cegah Cedera Melalui Implementasi Sistem Gunakan informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk
Keselamatan Pasien melakukan perubahan pada sistem pelayanan
Sasaran keselamatan pasien ?

1. Mengindentifikasi pasien dengan benar (nama pasien, nomor indentifikasi RM,


tanggal lahir, gelang dengan barcode)
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasienyang benar
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
Dimensi Budaya Keselamatan Pasien

Budaya keterbukaan merupakan budaya yang Budaya keadilan merupakan budaya dimana
menggambarkan staf rumah sakit merasa perawat dan pasien diperlakukan secara adil
nyaman berdiskusi mengenai insiden yang saat terjadi insiden dan tidak terfokus untuk
terjadi ataupun topik tentang keselamatan mencari kesalahan individu tetapi lebih
pasien dengan rekan satu tim mapun dengan mempelajari secara sistem yang
atasannya mengakibatkan terjadinya kesalahan

Budaya pelaporan merupakan budaya dimana


Budaya belajar merupakan budaya dimana
staf rumah sakit siap untuk melaporkan insiden
setiap anggota mampu dan bersedia untuk
atau near miss, sehingga dapat dinilai jenis
menggali pengetahuan dari pengalaman dan
kesalahan (error) dan dapat diketahui
data yang diperoleh serta kesediaan untuk
kesalahan yang biasa dilakukan oleh staf serta
mengimplementasikan perubahan dan
dapat diambil tindakan sebagai bahan
perbaikan yang berkesinambungan
pembelajaran organisasi
Insiden?
Kejadian yang tidak disengaja yang
mengakibatkan atau berpontesi
Pengertian? mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien

Proses Kapan
penanganan? dilaporkan? Dilaporkan secara internal 2x24
dengan format IR yang ada

Pelaporan, verifikasi, investigasi dan


analisa masalah lalu penentuan hasil
(grading dan root cause analysis/RCA)
Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan?
kondisi yang sangat berpotensi untuk
Kondisi Potensial
Cedera (KPC) menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden
(obat LASA disimpan berdekatan)

Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar


Kejadian Tidak Kejadian Nyaris
Diharapkan (KTD) ke pasien (obat dengan overdosis lethal akan
Cedera (KNC) diberikan kepada pasien, tetapi staf lain
megetahui dan membatalkannya sebelum
diberikan kepada pasien)
Kejadian Tidak
Cedera (KTC) Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak timbul cedera (pasien yang menerima suatu
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi
obat)

Insiden yang mengakibatkan cedera pada


pasien (pasien yang diberikan obat a dengan
dosis lebih karena kesalahan saat membaca
dosis obat pada resep sehingga pasien
mengeluhkan efek samping dari obat tersebut)
Kejadian sentinel ?
Kejadian sentinel adalah suatu KTD
Pengertian? yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius

Kapan Sesegera mungkin paling lama 1 jam setelah


Isi laporan ?
dilaporkan? kejadian

Lokasi, kronologi, waktu, akibat kejadian,


jumlah pasien yang menjadi korban

Anda mungkin juga menyukai