BAHAS TUNTAS :
INTERVENSI
1. Peningkatan komunikasi (gangguan pendengaran)
2. Fasilitasi komunikasi (gangguan pengelihatan)
3. Manajemen lingkungan (keamanan)
4. Pencegahan jatuh
5. Edukasi kesehatan
6. Indentifikasi resiko
7. Surveilans keamanan
Cedera benda tajam
TAHAP PEMBUANGAN
TAHAP PEMBERSIHAN
• memastikan kontainer (safety box) aman
• Setiap orang bertanggung jawab terhadap
lokasinya namun mudah dijangkau serta dapat
benda tajam yang digunakannya, sehingga ia
digunakan (tidak bocor dan penuh) serta aman
harus menghitung kembali dan memastikan
pada saat transportasi menuju lokasi
tidak ada benda tajam yang tercecer. Masukkan
pengolahan limbah tajam. Jika memungkinkan,
benda tajam yang telah tidak digunakan dalam
gunakan mesin atau alat agar petugas tidak
kontainer yang aman dan tertutup
menyentuh benda tajam selama proses
pemindahan dari kontainer menuju tempat
pengolahan..
RESIKO JATUH
JATUH FAKTOR
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang Faktor intrinsik atau faktor fisiologis terdiri dari riwayat
mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh jatuh, fungsi kognitif, usia atau jenis kelamin, mobilitas
orang lain, tidak disengaja/tidak direncanakan, dengan atau pergerakan, eliminasi, dan obat-obatan.
arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai
dirinya Faktor ekstrinsik atau faktor lingkungan terdiri dari
staffing, lantai yang licin, pencahayaan yang redup,
penghalang tempat tidur, dan pengaturan ruangan
PENYEBAB JATUH
faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang
licin)
RESIKO JATUH
risiko jatuh adalah kejadian yang kurang menyenangkan
atau merugikan atau membahayakan yang
mengakibatkan pasien menjadi turun atau meluncur
ketempat yang lebih rendah yang disebabkan olehfaktor
ekstrinsik (lingkungan) dan faktor intrinsik (fisiologi)
sehingga dapat menyebabkan bahaya fisik ataucedera
dan gangguan kesadaran
DAMPAK JATUH
Membangun Kesadaran Akan Nilai Keselamatan • Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang menjabarkan peran dan akuntabilitas
Pasien individual bila mana ada insiden
• Tumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari insiden yang terjadi di rumah sakit
• Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian keselamatan pasien.
Pimpinan dan Dukung Staf Anda • Pastikan ada anggota direksi atau pimpinan yang bertanggung jawab atas
keselamatan pasien
• Identifikasi di tiap bagian rumah sakit orang-orang yang dapat diandalkan untuk
menjadi “penggerak” dalam menerapkan program keselamatan pasien
• Prioritaskan keselamatan pasien dalam agenda rapat direksi/ pimpinan maupun
rapat-rapat manajemen rumah sakit.
Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi dan
asesmen hal yang potensial bermasalah.
Kembangkan Sistem Pelaporan Pastikan staf Anda agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumah
sakit mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Libatkan dan Berkomunikasi dengan Pasien
Belajar dan Berbagi Pengalaman Tentang Cegah Cedera Melalui Implementasi Sistem Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien
Cegah Cedera Melalui Implementasi Sistem Gunakan informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk
Keselamatan Pasien melakukan perubahan pada sistem pelayanan
Sasaran keselamatan pasien ?
Budaya keterbukaan merupakan budaya yang Budaya keadilan merupakan budaya dimana
menggambarkan staf rumah sakit merasa perawat dan pasien diperlakukan secara adil
nyaman berdiskusi mengenai insiden yang saat terjadi insiden dan tidak terfokus untuk
terjadi ataupun topik tentang keselamatan mencari kesalahan individu tetapi lebih
pasien dengan rekan satu tim mapun dengan mempelajari secara sistem yang
atasannya mengakibatkan terjadinya kesalahan
Proses Kapan
penanganan? dilaporkan? Dilaporkan secara internal 2x24
dengan format IR yang ada