Anda di halaman 1dari 3

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْك َم ُل ْال ُمْؤ ِمنِينَ ِإي َمانًا َأحْ َسنُهُ ْم ُخلُقًا َو ِخيَا ُر ُك ْم ِخيَا ُر ُك ْم لِنِ

َساِئ ِه ْم ُخلُقًا‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ َ َ‫ع َْن َأبِي هُ َري َْرةَ ق‬
َ َ‫ال ق‬

“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik.
Yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (HR. At
Tirmidzi)

Penjelasan: Sama seperti hadist diatas, kesempurnaan iman adalah dengan memiliki
akhlak yang mulia, dan Nabi kita Sallallahu alaihi wassalam meberikan bocoran
tentang orang yang terbaik akhlaknya adalah seseorang yang baik kepada istri atau
suaminya

‫ار ُك ْم َأحْ َسنَ ُك ْم َأ ْخالَقًا‬


ِ َ‫إن ِم ْن ِخي‬
َّ

“Sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” (HR. Ahmad)

‫ب‬
َ ‫اح‬ َ ‫ق َوِإ َّن‬
ِ ‫ص‬ ِ ُ‫ان َأ ْثقَ ُل ِم ْن ُح ْس ِن ْال ُخل‬ِ ‫ض ُع فِي ْال ِمي َز‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل َما ِم ْن َش ْي ٍء يُو‬
َ ‫ي‬ ُ ‫ع َْن َأبِي الدَّرْ دَا ِء قَا َل َس ِمع‬
َّ ِ‫ْت النَّب‬
‫اَل‬
‫ص ِة‬ َّ ‫ب الصَّوْ ِم َوال‬ ِ ‫اح‬ ِ ‫ص‬ َ ُ ُ
َ ‫ق ليَ ْبلغ بِ ِه د ََر َجة‬ َ ُ ُ ْ
ِ ‫حُ س ِْن الخل‬

Abu Darda radhiallahu anhu, meriwayatkan, “Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi was sallam
berkata, ‘Tak ada yang lebih berat pada timbangan (mizan, pada hari pembalasan) dari pada
akhlak yang baik. Sungguh orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang
berpuasa dan shalat.” (HR. At Tirmidzi)

‫ت فِي‬ ِ ‫ب َوِإ ْن َكانَ َم‬


ٍ ‫ازحًا َوبِبَ ْي‬ َ ‫ك ْال َك ِذ‬ ٍ ‫ض ْال َجنَّ ِة لِ َم ْن تَ َركَ ْال ِم َرا َء َوِإ ْن َكانَ ُم ِحقًّا َوبِبَ ْي‬
َ ‫ت فِي َو َس ِط ْال َجنَّ ِة لِ َم ْن ت ََر‬ ٍ ‫َأنَا زَ ِعي ٌم بِبَ ْي‬
ِ َ‫ت فِي َرب‬
ْ
ُ‫ْعلَى ال َجنَّ ِة لِ َم ْن َحسَّنَ ُخلُقَه‬‫َأ‬

“Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman (Surga) bagi seseorang yang meniggalkan
perdebatan walaupun ia benar, penjamin rumah ditengah Surga bagi orang yang meninggalkan
dusta walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah di Surga paling atas bagi
orang yang memiliki akhlak yang baik.” (HR. Abu Dawud)

Penjelasan : bahwa Nabi akan menjamin kita untuk mendapatkan rumah di surga yang
paling atas, artinya derajat kita di surga akan tinggi, syaratnya kita harus memiliki
akhlak yang mulia,

َ ‫ت ُأِل َت ِّم َم‬


‫صال َِح اَأْل ْخاَل ِق‬ ُ ‫ِإ َّن َما ُبع ِْث‬
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” [HR.
Ahmad, Bukhari]

‫َوِإ َّن َك َل َع َل ٰى ُخلُ ٍق َعظِ ٍيم‬


Artinya:“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang
agung.” [QS. Al-Qalam Ayat 4]

َ ‫ي َوَأ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َأ َحا ِسنَ ُك ْم َأ ْخاَل قًا وَِإ َّن َأ ْبغ‬
‫َض ُك ْم‬ َّ َ‫ال ِإ َّن ِم ْن َأ َحبِّ ُك ْم ِإل‬ َ ِ ‫ع َْن َجابِ ٍر َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬
َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
‫ُول هَّللا ِ قَ ْد َعلِ ْمنَا الثَّرْ ثَارُونَ َو ْال ُمتَ َش ِّدقُونَ فَ َما‬َ ‫ي َوَأ ْب َع َد ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة الثَّرْ ثَارُونَ َو ْال ُمتَ َش ِّدقُونَ َو ْال ُمتَفَ ْي ِهقُونَ قَالُوا يَا َرس‬ َّ َ‫ِإل‬
ْ ُ
َ‫ال ُمتَفَ ْي ِهقونَ قَا َل ال ُمتَ َكبِّرُون‬ ْ

Dari Jabir radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda
“Sesungguhnya diantara orang yang paling aku cintai dan tempat duduknya lebih dekat kepadaku
pada hari Kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus.

Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya darilu pada
hari Kiamat ialah orang yang paling banyak bicara (berkata-kata yang tidak bermanfaat dan
memeperolok manusia).” Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling
banyak bicara itu?’ Nabi menjawab, ‘Yaitu orang-orang yang sombong.” (HR. Tirmidzi)

‫ْن ُخلُ ًقا َو ُخلُ ُق‬


ِ ‫ “ِإنَّ لِ ُك ِّل ِدي‬: -‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫هللا‬
ِ ‫قال رسو ُل‬
‫اإلسال َم ْال َح َيا ُء‬
Artinya: Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, dia berkata, Nabi shallallahu alaihi
was sallam, bersabda : “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak
Islami adalah rasa malu.” [HR. Ibnu Majah

Penjelasan :menjelaskan tentang sifat malu yang di miliki oleh seorang muslim
adalah salah satu akhlak islami, dan selain itu sifat malu juga bagian dari cabang
iman.
َ ِ‫ِإنَّٓا َأ ْخلَصْ ٰنَهُم بِخَال‬
ِ ‫ص ٍة ِذ ْك َرى ٱل َّد‬
‫ار‬

Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan


kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia)
kepada negeri akhirat. — Quran Surat Shad Ayat 46

Anda mungkin juga menyukai