BAB 6
Pengukuran Nilai Sentral II
DIKELOMPOKKAN
Jika distribusi frekuensi memiliki interval kelas yang sama,
maka kelas modus adalah yang memiliki frekuensi
terbesar.
20X2.
MODUS – DATA YANG
DIKELOMPOKKAN
20X2
f-1
f0
f1
MODUS DALAM GRAFIK 20X2
20X2
MODUS – DATA YANG DIKELOMPOKKAN
Catatan :
Perhitungan modus menggunakan rumus yang baru saja dijelaskan (dengan data
distribusi frekuensi) adalah untuk menentukan modus atas dasar interpolasi linier.
Perkiraan median distribusi frekuensi dengan menggunakan cara interpolasi linier akan
memperoleh hasil yang lebih mendekati median yang sesungguhnya.
MODUS – DATA YANG DIKELOMPOKKAN
Catatan :
+
MODUS – DATA YANG
DIKELOMPOKKAN
Modus berjumlah 47 adalah Bimas Baru.
Biasanya orang mengaburkan istilah “rata-rata” dengan “yang paling banyak terjadi”.
Namun, dalam ilmu eksakta, rata-rata hitung lebih banyak digunakan daripada modus.
Karena pada umumnya penelitian di bidang ilmu eksakta membutuhkan pengukuran yang
sangat seksama.
Hubungan antara
Rata-rata hitung,
median, dan modus
Hubungan
antara Rata-rata hitung,
median, dan modus
Kurva Simetris
Rata-rata Ukur -
Sederhana
Rata-rata Ukur -
Sederhana
Rata-rata Ukur – Data yang Dikelompokkan
Rata-rata Ukur – Data yang Dikelompokkan
Rata-rata Ukur – Data yang Dikelompokkan
✔ Catatan :
Bila ada nilai negatif, rata-rata ukur tidak akan berarti sama sekali.
Pada rata-rata ukur, pengaruh nilai ekstrim dapat diperkecil sehingga umumnya rata-rata ukur lebih
disukai daripada rata-rata hitung dalam menghitung indeks.
Semakin besar beda nilai-nilai observasi, maka akan semakin besar pula selisih hasil rata-rata ukur
dari hasil rata-rata hitung.
TUGAS 2
Diketahui data penelitian sebagai berikut :
Tabel 6.1. Distribusi frekuensi non simetris Tabel 6.2. Distribusi frekuensi simetris
Interval Kelas fi Interval Kelas fi
0-9 5 0-9 5
10-19 20 10-19 15
20-29 35 20-29 30
30-39 45 30-39 40
40-49 30 40-49 30
50-59 4 50-59 15
60-69 1 60-69 5
Jumlah 140
Jumlah 140
Sumber : Data fiktif
Sumber : Data fiktif