NIM : 1511520068
Kelas : Transportasi A
JAWABAN
4. Indonesia dikenal sebagai “Poros Maritim Dunia” atau “Global Maritime Fulcrum” karena
potensi maritimnya yang sangat besar, dan memiliki wilayah maritim yang luas. Terletak di
antara dua samudera besar, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Selain itu,
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah di sektor kelautan, seperti minyak
bumi, gas alam, dan hasil bumi lainnya. Wilayah perairan Indonesia juga kaya akan
keanekaragaman hayati laut, terumbu karang, dan ikan. Hal ini menjadikan Indonesia
sebagai tujuan penting dalam sektor perikanan dan penangkapan ikan, serta memberikan
potensi besar untuk sektor pariwisata maritim. Berikut beberapa alasan mengapa Indonesia
disebut sebagai Poros Maritim Dunia:
• Letak Geografis : Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di
antara dua benua, Asia dan Australia, serta dua samudera, Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Lokasinya yang strategis menjadikannya sebagai pusat perdagangan
dan pelayaran internasional.
• Sumber daya maritim : Indonesia memiliki sumber daya maritim yang melimpah,
antara lain perikanan, cadangan minyak dan gas, terumbu karang, hutan bakau, dan
rumput laut. Sumber daya ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
makanan, energi, pariwisata, dan obat-obatan.
• Transportasi laut : Indonesia memiliki jaringan perairan yang luas, yang dapat
digunakan untuk transportasi barang dan orang. Pelabuhan negara dan industri
pelayaran juga penting untuk perdagangan internasional.
• Keamanan maritim : Indonesia memainkan peran penting dalam menjaga keamanan
maritim di kawasan. Angkatan laut dan penjaga pantainya bertanggung jawab untuk
menjaga perairan negara dan memastikan jalur pelayaran yang aman.
• Wisata bahari : Indonesia memiliki beragam destinasi wisata bahari, antara lain pantai,
pulau, dan taman laut. Destinasi-destinasi tersebut dapat menarik wisatawan baik
domestik maupun mancanegara, sehingga berkontribusi terhadap perekonomian.
• Konservasi maritim : Indonesia memiliki sejumlah besar kawasan perlindungan laut,
yang dapat digunakan untuk tujuan konservasi dan penelitian. Daerah-daerah ini juga
dapat menarik wisatawan yang tertarik dengan ekowisata.
5. Manajemen logistik memiliki beberapa fungsi utama yang melibatkan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang dan informasi dari sumber ke tujuan akhir.
Berikut adalah beberapa fungsi manajemen logistik:
• Perencanaan dan Peramalan: Manajemen logistik bertanggung jawab untuk
merencanakan kegiatan logistik secara menyeluruh. Ini melibatkan peramalan
permintaan, perencanaan kebutuhan persediaan, perencanaan transportasi, dan
penjadwalan kegiatan logistik.
• Pengadaan: Fungsi ini melibatkan pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk
operasi logistik. Manajemen logistik harus memilih pemasok yang tepat, bernegosiasi
kontrak, dan mengelola hubungan dengan pemasok untuk memastikan pasokan yang
andal dan efisien.
• Manajemen Persediaan: Manajemen logistik berperan dalam mengelola persediaan
barang dengan cara yang efisien. Ini melibatkan pengendalian persediaan, pemantauan
tingkat stok, pengelolaan siklus persediaan, dan penerapan metode pengelolaan
persediaan yang sesuai, seperti Just-in-Time (JIT) atau EOQ (Economic Order
Quantity).
• Pengelolaan Gudang: Fungsi ini mencakup pengelolaan operasional gudang, termasuk
penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan distribusi barang. Manajemen logistik
harus memastikan bahwa gudang berfungsi dengan efisien dan mengoptimalkan
penggunaan ruang serta pemindahan barang yang cepat dan akurat.
• Transportasi dan Distribusi: Fungsi ini melibatkan pengaturan transportasi yang efisien
dan pengiriman barang ke tujuan akhir. Manajemen logistik harus memilih moda
transportasi yang tepat, merencanakan rute, mengoptimalkan pengiriman, serta
memantau dan mengelola jaringan distribusi untuk memastikan pengiriman tepat waktu
dan biaya yang efektif.
• Pengelolaan Rantai Pasok: Manajemen logistik berperan dalam mengoordinasikan
seluruh rantai pasok, termasuk koordinasi dengan pemasok, produsen, distributor, dan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran aliran barang dan
informasi di seluruh rantai pasok serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
• Pengendalian Kualitas: Fungsi manajemen logistik juga melibatkan pengendalian
kualitas barang yang dikirim. Ini mencakup pemeriksaan kualitas, pemantauan
kerusakan atau cacat, serta pengelolaan klaim atau pengembalian barang yang cacat.
• Pengelolaan Risiko: Manajemen logistik harus mengidentifikasi dan mengelola risiko
yang terkait dengan operasi logistik, seperti risiko terhadap persediaan, transportasi,
atau keamanan. Ini melibatkan pengembangan strategi mitigasi risiko dan implementasi
langkah-langkah keamanan yang sesuai. atau keamanan. Ini melibatkan pengembangan
strategi mitigasi risiko dan implementasi langkah-langkah keamanan yang sesuai.