Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bayu Nurcahyo Adhi Nugroho

NIM : 1511520068
Kelas : Transportasi A

JAWABAN

1. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di


Indonesia yang bergerak di bidang logistik, khususnya pengelolaan pelabuhan. Sesuai Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pelindo ditetapkan sebagai Penyelenggara
Pelabuhan. Sebagai operator pelabuhan, Pelindo bertanggung jawab mengelola dan
mengoperasikan pelabuhan, termasuk menyediakan layanan pelabuhan untuk kapal, kargo, dan
penumpang. Pelindo mengoperasikan dua belas pelabuhan komersial yang berlokasi di sepuluh
provinsi di Indonesia. Selain pengelolaan pelabuhan, Pelindo juga terlibat dalam
pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru, seperti Pelabuhan New Priok di Jakarta
Utara yang merupakan pembangunan pelabuhan terbesar dalam sejarah Indonesia. Peran
Pelindo sebagai operator pelabuhan sangat penting dalam mendukung rantai logistik Indonesia
dan perdagangan internasional. Port Operator mengacu pada perusahaan atau badan hukum
yang diberi kewenangan untuk mengelola dan mengoperasikan pelabuhan di Indonesia. PT
Pelabuhan Indonesia (Persero) adalah badan usaha yang berperan sebagai BUMN (Badan
Usaha Milik Negara) yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola sejumlah pelabuhan
di Indonesia.
Tugas utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sebagai Port Operator meliputi:

• Pengelolaan Infrastruktur Pelabuhan: PT Pelabuhan Indonesia bertanggung jawab untuk


merencanakan, membangun, dan memelihara infrastruktur pelabuhan, seperti dermaga,
jalan akses, alat bongkar muat, dan fasilitas pendukung lainnya.
• Operasional Pelabuhan: PT Pelabuhan Indonesia mengatur dan mengelola aktivitas
operasional di pelabuhan, termasuk pengaturan lalu lintas kapal, pemantauan navigasi,
pengendalian bongkar muat barang, dan pengaturan kegiatan bongkar muat penumpang.
• Keamanan dan Keselamatan: PT Pelabuhan Indonesia bertanggung jawab untuk menjaga
keamanan dan keselamatan di pelabuhan. Hal ini mencakup pemantauan aktivitas
keamanan, penegakan aturan keselamatan, dan penanganan kejadian darurat di
pelabuhan.
• Pelayanan kepada Pengguna Jasa: PT Pelabuhan Indonesia memberikan pelayanan
kepada pengguna jasa pelabuhan, termasuk pelayanan bongkar muat barang, penumpang,
serta pelayanan administratif terkait dengan kegiatan pelabuhan.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) harus mematuhi


ketentuan yang diatur dalam undang-undang pelayaran dan peraturan pelabuhan yang berlaku.
Selain itu, PT Pelabuhan Indonesia juga berperan dalam mendorong pengembangan sektor
maritim di Indonesia, meningkatkan daya saing pelabuhan, dan mendukung pertumbuhan
ekonomi nasional melalui pengelolaan pelabuhan yang efisien dan efektif.
2. Berikut adalah beberapa jenis-jenis pelabuhan yang umum ditemui:
• Pelabuhan Utama: Merupakan pelabuhan besar yang melayani kapal-kapal besar dan
memiliki fasilitas yang lengkap untuk muatan dan penumpang.
• Pelabuhan Muatan: Fokus utamanya adalah melayani muatan dan kargo. Biasanya
terdapat fasilitas pergudangan, peti kemas, dan terminal logistik di pelabuhan ini.
• Pelabuhan Penumpang: Pelabuhan ini terutama berfokus pada pelayanan penumpang.
Mereka menyediakan dermaga untuk kapal penumpang, fasilitas terminal, dan mungkin
juga menyediakan layanan feri.
• Pelabuhan Ikan: Digunakan untuk kegiatan perikanan, baik itu pendaratan ikan dari
kapal penangkap ikan atau kegiatan pemrosesan dan pengawetan ikan.
• Pelabuhan Pariwisata: Dibangun untuk melayani kapal pesiar dan kapal wisata. Mereka
biasanya terletak di destinasi pariwisata populer dan dilengkapi dengan fasilitas untuk
penumpang kapal pesiar.
• Pelabuhan Niaga: Fokus pada kegiatan perdagangan dan distribusi barang. Mereka
melayani impor dan ekspor, dan seringkali terhubung dengan jaringan transportasi
darat.
• Pelabuhan Industri: Biasanya terletak di dekat kawasan industri dan melayani kegiatan
impor dan ekspor untuk industri tertentu, seperti industri minyak dan gas, industri
kimia, atau industri berat.
• Pelabuhan Pesiar: Pelabuhan ini dirancang khusus untuk melayani kapal pesiar. Mereka
dilengkapi dengan fasilitas untuk penumpang kapal pesiar, seperti terminal
keberangkatan, area parkir, dan fasilitas hiburan.
• Pelabuhan Layanan Khusus: Jenis pelabuhan ini dirancang untuk melayani keperluan
khusus, seperti pelabuhan laut dalam (deep-sea port) yang mampu menerima kapal
dengan kapasitas besar, atau pelabuhan LNG yang didedikasikan untuk muatan gas
alam cair (LNG).
• Pelabuhan Lintas Batas: Terletak di perbatasan negara dan digunakan untuk kegiatan
perdagangan internasional. Pelabuhan ini memiliki fasilitas pabean dan pemeriksaan
imigrasi untuk memfasilitasi aliran barang dan orang antar negara.
3. Berikut ini adalah beberapa potensi ekonomi yang terkait dengan sektor kelautan di
Indonesia:
• Perikanan: Indonesia adalah salah satu negara produsen ikan terbesar di dunia. Potensi
sumber daya ikan yang melimpah di perairan Indonesia mencakup berbagai jenis ikan
seperti tuna, teri, tongkol, bandeng, dan lain-lain. Sektor perikanan dapat memberikan
kontribusi besar terhadap ekonomi nasional melalui penangkapan ikan, pembenihan
ikan, budidaya perikanan, serta industri pengolahan dan ekspor hasil perikanan.
• Kelautan dan pariwisata: Indonesia memiliki kekayaan alam bawah laut yang luar
biasa, seperti terumbu karang, gugusan pulau, dan keanekaragaman hayati laut yang
tinggi. Destinasi wisata bahari seperti Bali, Wakatobi, Raja Ampat, dan Pulau Komodo
menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Potensi
ekonomi dalam sektor pariwisata kelautan meliputi pendapatan dari wisatawan, hotel
dan restoran, penyediaan transportasi, dan aktivitas wisata seperti snorkeling,
menyelam, dan surfing.
• Energi kelautan terbarukan: Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan
energi kelautan terbarukan. Sumber energi seperti energi ombak, energi pasang surut,
dan energi arus laut dapat digunakan untuk menghasilkan listrik yang bersih dan
berkelanjutan. Pengembangan energi kelautan terbarukan dapat membantu diversifikasi
sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
• Pengolahan kelautan: Indonesia memiliki potensi dalam industri pengolahan kelautan,
termasuk pengolahan ikan, produksi garam, pengolahan rumput laut, dan olahan hasil
laut lainnya. Industri ini mencakup pemrosesan, pengawetan, dan pengemasan hasil
kelautan untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Potensi ekonomi dalam industri
pengolahan kelautan meliputi penciptaan lapangan kerja, peningkatan nilai tambah
produk, dan ekspor komoditas olahan kelautan.
• Penelitian dan pengembangan kelautan: Indonesia memiliki potensi besar dalam
penelitian dan pengembangan di bidang ilmu kelautan. Institusi penelitian, universitas,
dan lembaga riset kelautan berperan penting dalam menggali potensi kelautan
Indonesia, melakukan penelitian tentang keberlanjutan sumber daya laut, serta
mengembangkan teknologi dan inovasi untuk pengelolaan yang lebih baik.
• Transportasi laut: Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, transportasi laut
memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Pelabuhan-pelabuhan di
Indonesia melayani kegiatan ekspor-impor, perdagangan antarwilayah, dan logistik
dalam negeri. Potensi ekonomi dalam sektor transportasi laut meliputi pelayanan
pelabuhan, pengapalan barang, dan pengembangan infrastruktur kelautan.

4. Indonesia dikenal sebagai “Poros Maritim Dunia” atau “Global Maritime Fulcrum” karena
potensi maritimnya yang sangat besar, dan memiliki wilayah maritim yang luas. Terletak di
antara dua samudera besar, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Selain itu,
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah di sektor kelautan, seperti minyak
bumi, gas alam, dan hasil bumi lainnya. Wilayah perairan Indonesia juga kaya akan
keanekaragaman hayati laut, terumbu karang, dan ikan. Hal ini menjadikan Indonesia
sebagai tujuan penting dalam sektor perikanan dan penangkapan ikan, serta memberikan
potensi besar untuk sektor pariwisata maritim. Berikut beberapa alasan mengapa Indonesia
disebut sebagai Poros Maritim Dunia:
• Letak Geografis : Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di
antara dua benua, Asia dan Australia, serta dua samudera, Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Lokasinya yang strategis menjadikannya sebagai pusat perdagangan
dan pelayaran internasional.
• Sumber daya maritim : Indonesia memiliki sumber daya maritim yang melimpah,
antara lain perikanan, cadangan minyak dan gas, terumbu karang, hutan bakau, dan
rumput laut. Sumber daya ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
makanan, energi, pariwisata, dan obat-obatan.
• Transportasi laut : Indonesia memiliki jaringan perairan yang luas, yang dapat
digunakan untuk transportasi barang dan orang. Pelabuhan negara dan industri
pelayaran juga penting untuk perdagangan internasional.
• Keamanan maritim : Indonesia memainkan peran penting dalam menjaga keamanan
maritim di kawasan. Angkatan laut dan penjaga pantainya bertanggung jawab untuk
menjaga perairan negara dan memastikan jalur pelayaran yang aman.
• Wisata bahari : Indonesia memiliki beragam destinasi wisata bahari, antara lain pantai,
pulau, dan taman laut. Destinasi-destinasi tersebut dapat menarik wisatawan baik
domestik maupun mancanegara, sehingga berkontribusi terhadap perekonomian.
• Konservasi maritim : Indonesia memiliki sejumlah besar kawasan perlindungan laut,
yang dapat digunakan untuk tujuan konservasi dan penelitian. Daerah-daerah ini juga
dapat menarik wisatawan yang tertarik dengan ekowisata.
5. Manajemen logistik memiliki beberapa fungsi utama yang melibatkan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang dan informasi dari sumber ke tujuan akhir.
Berikut adalah beberapa fungsi manajemen logistik:
• Perencanaan dan Peramalan: Manajemen logistik bertanggung jawab untuk
merencanakan kegiatan logistik secara menyeluruh. Ini melibatkan peramalan
permintaan, perencanaan kebutuhan persediaan, perencanaan transportasi, dan
penjadwalan kegiatan logistik.
• Pengadaan: Fungsi ini melibatkan pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk
operasi logistik. Manajemen logistik harus memilih pemasok yang tepat, bernegosiasi
kontrak, dan mengelola hubungan dengan pemasok untuk memastikan pasokan yang
andal dan efisien.
• Manajemen Persediaan: Manajemen logistik berperan dalam mengelola persediaan
barang dengan cara yang efisien. Ini melibatkan pengendalian persediaan, pemantauan
tingkat stok, pengelolaan siklus persediaan, dan penerapan metode pengelolaan
persediaan yang sesuai, seperti Just-in-Time (JIT) atau EOQ (Economic Order
Quantity).
• Pengelolaan Gudang: Fungsi ini mencakup pengelolaan operasional gudang, termasuk
penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan distribusi barang. Manajemen logistik
harus memastikan bahwa gudang berfungsi dengan efisien dan mengoptimalkan
penggunaan ruang serta pemindahan barang yang cepat dan akurat.
• Transportasi dan Distribusi: Fungsi ini melibatkan pengaturan transportasi yang efisien
dan pengiriman barang ke tujuan akhir. Manajemen logistik harus memilih moda
transportasi yang tepat, merencanakan rute, mengoptimalkan pengiriman, serta
memantau dan mengelola jaringan distribusi untuk memastikan pengiriman tepat waktu
dan biaya yang efektif.
• Pengelolaan Rantai Pasok: Manajemen logistik berperan dalam mengoordinasikan
seluruh rantai pasok, termasuk koordinasi dengan pemasok, produsen, distributor, dan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran aliran barang dan
informasi di seluruh rantai pasok serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
• Pengendalian Kualitas: Fungsi manajemen logistik juga melibatkan pengendalian
kualitas barang yang dikirim. Ini mencakup pemeriksaan kualitas, pemantauan
kerusakan atau cacat, serta pengelolaan klaim atau pengembalian barang yang cacat.
• Pengelolaan Risiko: Manajemen logistik harus mengidentifikasi dan mengelola risiko
yang terkait dengan operasi logistik, seperti risiko terhadap persediaan, transportasi,
atau keamanan. Ini melibatkan pengembangan strategi mitigasi risiko dan implementasi
langkah-langkah keamanan yang sesuai. atau keamanan. Ini melibatkan pengembangan
strategi mitigasi risiko dan implementasi langkah-langkah keamanan yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai