Anda di halaman 1dari 6

BAB I

INDONESIA SEBAGAI MARITIM DUNIA POROS


C. PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DI INDONESIA 

Setelah mengetahui sejarah perkembangan jalur transportasi dan perdagangan


internasional Indonesia, kamu pasti bertanya-tanya bagaimana posisi maritim
Indonesia di masa sekarang ya?

Selain yang telah disebutkan pada bagan di atas, saat ini Indonesia merupakan salah
satu negara maritim yang perlu diperhitungkan. Penyebabnya karena Indonesia
memiliki 4 chokepoint dari 10 chokepoint di seluruh dunia.
Keempat chokepoint tersebut berada di Selat Malaka (antara dataran Asia dan Pulau
Sumatera), Selat Sunda (antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa), Selat Lombok
(antara Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat), dan Selat Ombai-Wetar (antara Pulau
Alor dan dataran Sunda Kecil).

Selain empat lokasi tersebut, berikut ini adalah berbagai jalur transportasi dan
perdagangan internasional Indonesia saat ini:

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah alur laut yang ditetapkan sebagai alur
untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum
laut internasional. Di Indonesia, terdapat ALKI I (Selat Sunda), ALKI II (Selat Lombok),
dan ALKI III (Selat Ombai-Wetar).

Indonesia terletak pada posisi silang di antara Benua Asia dan Australia, serta di
antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Lokasi ini menguntungkan Indonesia
karena menjadi inti jalur perdagangan lalu lintas dunia dan menjadi jalur
transportasi negara-negara lain.

Jalur laut adalah jalur yang paling efisien untuk mengangkut barang dalam jumlah
besar.
 

4. Indonesia terletak di jalur strategis perdagangan internasional yang disebut jalur


sutra laut, yaitu dari Tiongkok dan Indonesia, melalui Selat Malaka ke India.

5. Berkaitan dengan jalur perdagangan laut, pemerintah Indonesia memiliki rencana


membangun tol laut. Tujuannya adalah untuk meratakan distribusi orang, barang
maupun jasa melalui jalur laut ke seluruh Indonesia dengan biaya terjangkau dan
efisien.
D. POTENSI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA

Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia

Sumber daya kelautan di Indonesia memeiliki beberapa potensi sebagai


berikut:

Sumber daya perikanan, baik itu perikanan tangkap ataupun perikanan


budidaya. Laut Indonesia memiliki potensi lestari sumber daya ikan sebesar 6,4
juta ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang
masih memungkinkan ikan untuk melakukan regenerasi sehingga jumlah ikan
yang tertangkap tidak akan mengurangi populasi ikan.

Energi Kelautan

Gelombang laut (wave energy), yakni energi yang terbentuk dari pergerakan
gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.

Energi pasang surut (tidal energy), yakni energi yang terbentuk dari pergerakan
air laut karena perbedaan pasang surut.

Energi panas laut [Ocean thermal energy conversion (OTEC)], yakni energi yang
terbentuk dari perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan
air laut dalam yang dingin tanpa menghasilkan gas rumah kaca ataupun
limbah lainnya.

Sumber daya minyak dan gas bumi. Sekitar 70% cadangan minyak dan bumi
Indonesia terdapat di kawasan pesisir dan lautan. Berdasarkan Peta Cekungan
Sedimen Tersier Indonesia, terdapat 11 cekungan yang sudah tereksplorasi dan
49 cekungan berpotensi. Enam puluh cekungan tersebut terletak di lepas
pantai dan pesisir. Selain potensi minyak bumi, kawasan itu juga kaya akan
barang tambang dan mineral.

Industri Maritim, terdiri dari perusahaan yang kegiatannya menyediakan


produk dan pelayanan berkaitan dengan sektor maritim inovatif, seperti
perbaikan kapal, suplai komponen kapal, konstruksi kapal, desain dan sistem
hirdolik kapal.

Wisata bahari, beberapa contohnya seperti wisata satwa liar, hotel, resor,
rekreasi perahu, olahraga air dan lain sebagainya. Potensi wisata ini erat
kaitannya dengan kekayaan alam laut Indonesia. Laut Indonesia memiliki 950
spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 18 spesies padang lamun,
263 jenis populasi ikan hias. Indonesia sampai saat ini memiliki sekitar 10
taman laut yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia.

Jasa angkutan laut, yakni kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunkan kapal oleh pengusaha
angkutan laut dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain dengan pungutan
bayaran.

Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

Pengelolaan sumber daya perikanan hendaknya bersamaan dengan upaya


menjaga keseimbangan produksi dan kelestarian sumber daya. Tantangan yang
muncul dalam pengelolaan sumber daya perikanan salah satunya
ialah overfishing, yaitu laju penangkapan yang telah melampaui kemampuan
sumber daya ikan untuk pulih. Tantangan lain yakni adanya illegal
fishing yang bisa merugikan Indonesia hingga 300 triliun rupiah per tahun.

Masyarakat belum begitu mengenal energi kelautan di Indonesia . Untuk itu


perlu sosialisasi mengenai pentingnya energi kelautan untuk pemenuhan
kebutuhan listrik di masa depan. Sementara itu pemanfaatan energi gelombang
laut baru pada tahap penelitian dan masih perlu untuk terus ditingkatkan.

Dalam pengelolaan sumber daya minyak, Indonesia masih perlu untuk


melakukan eksplorasi migas secara masif karena industri minyak bumi
nasional yang ada saat ini sudah tua dan produksinya semakin menurun.

Industri maritim sepatutnya perlu dijaga kebersihannya dari limbah, kokoh,


mandiri dan mampu memberikan nilai tambah ekonomi. Langkah yang perlu
diambil dari pengelolaan industri maritim ialah penciptaan industri maritim
nasional yang bersih dan hemat energi.

Tiga komponen produk yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan wisata


bahari ialah akses menuju lokasi tujuan wisata, fasilitas daerah tujuan wisata,
serta atraksi wisata di daerah tujuan wisata. Dalam pengembangan wisata,
pemerintah memilih konsep pembangunan pariwisata secara berkelanjutan,
yaitu penyelenggaraan pariwisata yang bertanggung jawab tanpa
mengorbankan potensi di masa mendatang.

Dalam pengelolaan jasa angkutan laut, pemerintah perlu untuk mendukung


pengembangan sekolah-sekolah kemaritiman, pengembangan industri
perkapalan agar dapat meningkatkan jumlah armada transportasi nasional,
dan tentunya perlu mengembangkan berbagai kebijakan yang mendukung
perkembangan pelayaran nasional.

Saat ini sudah ada 13 trayek tol laut di Indonesia. Dari 13 trayek yang ada, 11
di antaranya berada di kawasan timur Indonesia. Adapun dua trayek sisanya
berada di kawasan barat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai