I. WAKTU
1. Mampu mengenal permasalahan yang timbul pada pasien dewasa dengan PJB.
2. Mampu menilai, menangani dan merujuk sesuai kondisinya, semua pasien dewasa dengan
PJB yang belum ataupun sudah dikoreksi.
3. Mampu menilai, menanangani dan merujuk sesuai kondisinya semua pasien dewasa
dengan komplikasi akibat PJB.
1
Tujuan 3: melakukan perencanaan tatalaksana secara paripurna termasuk tata laksana
jangka panjang
Metode: diskusi kasus dan diskusi referensi dan jurnal untuk memahami penatalaksanaan
yang paripurna .
Materi presentasi
Kasus
Referensi
1. Mengetahui segala permasalahan medis ataupun non medis setiap pasien dewasa dengan
PJB yang belum ataupun sudah menjalani intervensi non-bedah / bedah korektif.
2. Melakukan pemeriksaan spesialistik unutk diagnosis, tatalaksana PJB pada dewasa.
3. Merujuk pasien PJB pada dewasa secara tepat, baik yang belum maupun sudah dilakukan
intervensi non-bedah / bedah koreksi.
KETERAMPILAN / PROFESIONAL:
Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik diharapkan terampil dalam:
A. Pengetahuan (kognitif):
1. Menjabarkan epidemiologi, etiologi, pencegahan, patoanatomi, patofisiologi, nomenklatur,
embriologi, sirkulasi janin dan sirkulasi transisi.
2. Mengidentifikasi patologi, menegakkan dan menjabarkan diagnosis serta menjelaskan
penatalaksanaan dari kondisi spesifik PJB pada dewasa.
3. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan secara medikal dan intervensi non-bedah / bedah.
4. Melakukan evaluasi follow-up setiap pasien dewasa dengan PJB, baik yang belum ataupun
sudah menjalani intervensi non-bedah / bedah koreksi.
2
9. Setelah menegakkan diagnosis, memberikan terapi secara medikal, menentukan intervensi
non-bedah / bedah yang diperlukan dan merujuk pada saat yang tepat ke pusat pelayanan
sekunder dan tersier, mampu mengadakan follow up jangka panjang, termasuk monitor
pasien dan nasihat gaya hidup.
10. Mampu melakukan rehabilitasi terhadap pasien dewasa dengan PJB yang belum dan
sudah dilakukan intervensi non-bedah / bedah paliatif / korektif.
Tanpa pengobatan dan intervensi bedah yang cepat dan tepat, sebagian besar anak dengan
PJB akan meninggal dunia pada usia bayi atau anak, hanya kurang dari 50% yang dapat
mencapai usia dewasa. Umumnya hanya penderita dengan kelainan yang ringan yang selamat
sampai usia dewasa. Tetapi dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
diagnostik serta pengobatan dan intervensi bedah dalam bidang ilmu PJB, lebih dari 85%
bayi dengan kelainan ini diharapkan dapat mencapai usia dewasa. Akibatnya populasi remaja
dan dewasa dengan PJB baik yang tidak maupun yang sudah dioperasi akan meningkat dan
mempunyai masalah-masalah khusus yang berbeda dengan umumnya dewasa tanpa PJB.
Populasi ini akan terus berkembang dan membutuhkan perhatian serta pelayanan kardiak
maupun non kardiak yang lebih baik. Banyak istilah yang diberikan untuk pupulasi pasien
ini, antara lain di Inggris disebut Grown-up Congenital Heart Disease (GUCH), di Canada
disebut Canadian Adult Congenital Hearts dan di Amerika dipakai istilah Adult with
Congenital Heart Disease (ACHD).
Pasien perempuan usia 25 tahun datang dengan keluhan capat capek dan sakit dada terutama
saat aktivitas fisik. Sejak 1 tahun terakhir kadang saat aktivitas fisik terlihat kuku jari-jari
tangannya biru. Kedua tungkai bawah kadang bengkak dan perut kadang terasa penuh. Pada
auskultasi terdengar bunyi jantung dua yang mengeras dan terpisah (split) yang menetap pada
inspirasi dan ekspirasi sertaa bising pansistolik murmur di garis parasternal kanan bawah.
Teraba hepatomegali dan kedua tungkai bengkak.
3
Lakukan dan diskusikan:
1. Identifikasi PJB yang diderita.
2. Anamnesis riwayat penyakit yang diperlukan untuk memperkuat dugaan penyakit.
3. Diagnosis kerja dan diagnosis differensial berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang laboratorium, EKG dan foto Ro dada.
4. Serangkaian prosedur diagnostik lainnya untuk yang harus dilakukan pada dugaan PJB
ini.
5. Menganalisa dan menginterpretasi hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
6. Tatalaksana terapi medikal dan rencana intervensi bila diperlukan dan bisa dilakukan.
7. Tata laksana follow-up jangka panjang
8. Prognosis dan rehabilitasi pasien.
Diskusikan:
1. Kesimpulan hasil ekokardiografi dan kateterisasi jantung.
2. Rencana tindakan bedah paliatif atau definitive yang mungkin dilakukan.
3. Penentuan progonosis dan rencana rehabilitasi yang akan dilakukan terhadap pasien
dan kelauarganya.
IX. RANGKUMAN
Penyakit jantung bawaan ditemukan sekitar 0,8% bayi lahir hidup yang bila tidak dikenal,
didiagnosis dan ditatalaksana dengan cepat cepat dan tepat akan meninggal dunia pada usia
bayi atau anak. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran diagnostik serta
pengobatan dan intervensi bedah dalam bidang ilmu PJB, lebih dari 85% bayi dengan
kelainan ini diharapkan dapat mencapai usia dewasa. Populasi ini akan terus berkembang dan
membutuhkan perhatian serta pelayanan medis maupun non-medis yang lebih baik. Untuk
yang tidak atau belum dilakukan bedah korektif akan timbul permasalahan sebagai
komplikasi PJB yang mungkin akan menyerang seluruh organ dan sistim di dalam tubuhnya.
4
Diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang baik untuk mengatasi segala permasalahan2
tersebut.
X. EVALUASI
Penilaian Kompetensi
Hasil observasi selama alih pengetahuan dan keterampilan
Hasil kuesioner
Hasil penilaian peragaan keterampilan
1. Dibawah ini adalah gambaran utama tetralogi Fallot pada pasien dewasa:
A. Hipertrofi RV
B. Defek septum ventrikel
C. Overriding aorta
D. Stenosis infundibulum
E. Betul semua
A. PENILAIAN KOMPETENSI
5
Petunjuk :
Beri tanda v bila sesuai dengan kunci jawaban
Beri tanda x bila tidak sesuai dengan kunci jawaban
Komentar/Ringkasan:
Rekomendasi:
6
1. Penyakit jantung yang didapat: penyakit jantung rematik, penyakit
jantung koroner, penyakit degenerative
2. Penyakit lain akibat PJB yang dideritanya: gangguan reologi,
penyakit ginjal, penyakit serebrovaskular, dan penyakit vaskular
paru.
IV Tatalaksana
1. Terapi medikamentosa
2. Intervensi non-bedah dan bedah
V Evaluasi
1. Penentuan timing operasi
2. Pasca intervensi non bedah
3. Pasca bedah
Rehabilitasi
1. Medis
2. Non-medis / sosial
XII. ALGORITME
Identifikasi gejala dan tanda PJB pada pasien dewasa serta komplikasinya
Evaluasi follow-up jangka panjang, termasuk komplikasinya pada pasien yang belum / tidak
atau yang sudah dilakukan intervensi non-bedah / bedah
7
Sirkulasi janin
Sirkulasi transisi
8
Kateterisasi jantung dan angiografi
8. Rehabilitasi
Belum dilakukan intervensi non-bedah / bedah paliatif / korektif.
Sudah dilakukan intervensi non-bedah / bedah paliatif / korektif.
1. Allen HD, Driscoll DJ, Shaddy RE dan Feltes TF. Moss and Adams’: Heart Disease in
Infants, Children, and Adolescents: Including the Fetus and Young Adult. Edisi 7.
Lippincott Williams & Wilkins Co, Philadelphia; 2008.
2. Gatzoulis MA, Webb GD dan Daubeney PEF. Diagnosis dan Management of Adult
Congenital Heart Disease. Churchill Livingstone, Edinburgh: 2003.
3. Perloff JK dan Child JS. Congenital Heart Disease in Adults. Edisi 2. W>B> Saunders
Co. Philadelphia: 1998.
4. Warnes CA, Williams RG, Bashore TM dkk. ACC/AHA 2008 Guidelines for the
Management of Adults With Congenital Heart Disease. J. Am. Coll. Cardiol. published
online Nov 7, 2008.