Saya mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan
bimbingan-Nya pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan E-Modul Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Adiwangsa Jambi Semester 5. E-Modul Sistem Kardiovaskular ini disusun sebagai salah
satu penunjang pelaksanaan Problem Based Learning di FK UNAJA
Perubahan paradigma pendidikan kedokteran serta berkembangnya teknologi
kedokteran dan meningkatnya kebutuhan masyarakat menyebabkan perlunya dilakukan
perubahan dalam kurikulum pendidikan dokter khususnya kedokteran dasar di Indonesia.
Seorang dokter umum dituntut untuk tidak hanya menguasai teori kedokteran, tetapi juga
dituntut terampil dalam mempraktekkan teori yang diterimanya termasuk dalam melakukan
pemeriksaan fisik yang benar terhadap pasiennya.
Keterampilan Pemeriksaan Kulit dipelajari di semester 5 Fakultas Kedokteran
Universitas Adiwangsa Jambi. Dimana mahasiswa sebelumnya sudah mendapatkan
kegiatan keterampilan klinik dengan topik: komunikasi, vital sign, dasar-dasar
pemeriksaan fisik, antopometri, anamnesis, teknik aseptik dan sterilisasi, pemeriksaan
kepala dan leher, pemeriksaan payudara, pemeriksaan abdomen, pemeriksaan neurologi,
pemeriksaan muskuloskeletal, respirasi, kardiovaskular, elektrokardiogram, pemeriksaan
perianal dan genitalia laki-laki, pemeriksaan ginekologi dan Pap Smear, pemeriksaan
obstetri, persalinan normal serta pemeriksaan puerperium dan kontrasepsi. Dengan
disusunnya buku ini penulis berharap mahasiswa kedokteran lebih mudah dalam
mempelajari dan memahami pemeriksaan kulit serta dapat melakukan keterampilan
diagnostik dengan benar.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan buku ini. Penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangannya,
sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
dalam penyusunan buku ini. Terima kasih dan selamat belajar.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
STANDAR KOMPETENSI............................................................................................3
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KULIT.............................................................4
A. Pendahuluan......................................................................................................... 5
B. Anatomi Sistem Kulit.......................................................................................... 5
C. Fisiologi Kulit....................................................................................................... 6
D. Keterampilan Pemeriksaan Kulit....................................................................... 9
E. Riwayat Penyakit Kulit..................................................................................... 11
F. Pemeriksaan Fisik Penyakit Kulit.................................................................... 12
G. Sistematika Pemeriksaan Status Dermatologi................................................ 14
Daftar Modul................................................................................................................. 36
Modul Kepaniteraan Klinik IK Kulit & Kelamin..................................................... 37
Soal-soal Evaluasi....................................................................................................... 100
Jawaban dan Pembahasan......................................................................................... 106
2
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA ILMU PENYAKIT JANTUNG
DAN PEMBULUH DARAH
Pada akhir stase, kompetensi yang harus dimiliki seorang Koas di Bagian Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun
2012:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan anatomi fisiologi sirkulasi janin-
neonatus-dewasa, kelainan jantung kongenital asianotik dan sianotik,
pemeriksaan radiologi, dan Tindakan operatif pada penyakit jantung bawaan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi, faktor risiko, patofisiologi, prinsip
diagnosis, penatalaksanaan komprehensif,prognosis, komplikasi, sistem
rujukan dari Aterosklerosis dan penyakit jantung iskemik/penyakit jantung
koroner.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi,
prinsip diagnosis, penatalaksanaan komprehensif,prognosis, komplikasi, sistem
rujukan dari Penyakit jantung infeksi dan penyakit katup jantung.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi, etiologi, faktor risiko,
patofisiologi, prinsip diagnosis, penatalaksanaan komprehensif,prognosis,
komplikasi, sistem rujukan dari Penyakit jantung kongestif dan syok.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi,
prinsip diagnosis, penatalaksanaan komprehensif, prognosis, komplikasi, sistem
rujukan dari Gangguan irama jantung dan henti jantung.
4
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN JANTUNG
A. Pendahuluan
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
5
Gambar 1, Jantung pusat kardiovaskuler Gambar 2, Sistem kardiovaskuler
6
B. Anatomi Jantung
2. Jantung
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung
utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah,
pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun
batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian
bawah jantung ke atas
d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
8
Permukaan jantung atau fascies kordis terdiri dari:
a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan
dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan
sedikit ventrikel sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk
segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding
atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel
sinistra.
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas
dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra
dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung atau margo kordis terdiri dari:
a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah
muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
Alur Permukaan jantung atau sulkus kordis terdiri dari:
a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis
b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula
sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara
vena cava inferior menuju apeks kordis.
9
3. Otot Jantung
Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a. Pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus
jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan
rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan
parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai
pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
b. Miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.
- Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan
luar mencakup kedua atria.
- Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
- Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara atrium dan ventrikel.
c. Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula
dan bagian depan sinus vena kava.
10
4. Ruang-ruang jantung
C. Fisiologi Jantung
1. Fungsi umum otot jantung yaitu:
• Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan
dari luar.
• Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang
otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
• Tidak dapat berkontraksi tetanik.
• Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
13
3. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.
15
f. Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan
dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai
kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
g. Fungsi jantung sebagai pompa
3. Periode ejeksi
4. Diastole
1. Beban awal
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung
2. Periode diastole
3. Periode istirahat
17
i. Bunyi Jantung
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
18
3. Nodus limfatisi: Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan
terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
4. Kapiler limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui
pembuluh limfe.
19
LIMPA
1. Pulpa Putih
2. Pulpa Merah
21
Aliran Darah
Gambar: darah
dan
peredarannya
3. Gelombang nadi.
22
3. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
MIKROSIRKULASI
Tempat pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan
dipengaruhi oleh kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat
mengatur jumlah dan kecepatan aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut
disebut dengan mikrosirkulasi.
23
TEKANAN DARAH
1. Sistem saraf
25