I. WAKTU
1. Mampu menilai, menangani dan merujuk sesuai kondisinya, semua pasien dengan
penyakit jantung bawaan (PJB).
2. Mampu menilai, menangani dan merujuk sesuai kondisinya, semua pasien anak anak
usia 0 – 18 tahun dengan penyakit jantung yang didapat (PJD).
3. Mampu menilai, menangani dan merujuk sesuai kondisinya semua pasien dengan PJD
dan PJB yang telah menjalani intervensi non-bedah / bedah.
Tujuan 1: Mengenal gejala dan tanda PJD pada anak usia 0 – 18 tahun dan PJB pada
anak dan dewasa
Metode: teknik kuliah interaktif dan diskusi kelompok dengan contoh kasus.
Tujuan 2: Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien dengan PJD pada anak
usia 0 – 18 tahun dan PJB anak dan dewasa.
Metode: teknik komunikasi, demonstrasi keterampilan dan diskusi kelompok tentang
setiap langkah yang dilakukan, dan tujuan dari masing-masing langkah serta penjelasan
yang mendasarinya.
1
Tujuan 3: Menentukan, melakukan, menginterpretasi dan menjelaskan tujuan dari
pemeriksaan penunjang yang diperlukan, yaitu: laboratorium, elektrokardiografi (EKG)
dan foto thoraks.
Metode: teknik demonstrasi keterampilan, simulasi dan diskusi kelompok tentang
setiap langkah yang dilakukan, dan tujuan dari masing-masing langkah serta penjelasan
yang mendasarinya.
Tujuan 7: Mampu mengatasi kegawatan yang timbul pada anak usia 0 – 18 tahun
dengan PJB dan PJD secara medikal dan memutuskan kapan merujuk ke pusat
pelayanan jantung sekunder atau tersier sesuai kondisinya.
Metode: teknik kuliah interaktif dan diskusi kelompok dengan contoh kasus (bila ada).
Tujuan 9: Mengetahui, mampu mengatasi secara medikal dan merujuk sesuai kondisi
setiap kegawatan / komplikasi akibat tindakan penyadapan jantung dan intervensi non-
bedah / bedah yang dilakukan.
Metode: teknik kuliah interaktif dan diskusi kelompok dengan contoh kasus (bila ada).
2
V. PERSIAPAN SESI
Materi presentasi
Kasus
Referensi
Membuat diagnosis, menangani dan merujuk sesuai kondisinya, semua pasien anak usia
0 – 18 tahun dengan PJD dan semua pasien dengan PJB
Mengenali kegawatan kardiovaskular pada pasien anak usia 0 – 18 tahun dengan PJD
dan semua pasien dengan PJB, serta mengambil langkah tatalaksana yang sesuai
sebelum dirujuk bila diperlukan.
Melakukan evaluasi follow-up dan tatalaksana yang sesuai semua pasien anak usia 0 –
18 tahun dengan PJD dan semua pasien dengan PJB yang sudah menjalani intervensi
non-bedah / bedah.
Mengetahui segala permaslahan medis ataupun non medis setiap pasien dewasa dengan
PJB yang belum atupun sudah menjalani intervensi bedah / non bedah
KETERAMPILAN / PROFESIONAL:
Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik diharapkan terampil dalam:
A. Pengetahuan (kognitif):
1. Menjabarkan epidemiologi, etiologi, pencegahan, patoanatomi, patofisiologi,
nomenklatur, embriologi, sirkulasi janin dan sirkulasi transisi.
2. Mengidentifikasi patologi, menegakkan dan menjabarkan diagnosis serta menjelaskan
penatalaksanaan dari kondisi spesifik PJB.
3. Mengidentifikasi patologi, menegakkan dan menjabarkan diagnosis serta menjelaskan
penatalaksanaan dari kondisi spesifik PJD pada anak usia 0 – 18.
4. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan secara medikal dan intervensi non-bedah / bedah.
5. Melakukan evaluasi follow-up setiap anak usia 0 – 18 tahun dengan PJD dan semua
pasien dengan PJB baik yang belum ataupun sudah menjalani intervensi non bedah /
bedah korektif
3
8. Setelah menegakkan diagnosis, memberikan terapi secara medikal, menentukan
intervensi non-bedah / bedah yang diperlukan dan merujuk pada saat yang tepat ke pusat
pelayanan sekunder dan tersier, mampu mengadakan follow up jangka panjang, termasuk
monitor pasien dan nasihat gaya hidup.
9. Mampu melakukan rehabilitasi terhadap pasien dengan PJB dan PJD yang belum dan
sudah dilakukan intervensi non-bedah / bedah paliatif / korektif.
Sekitar 0.8% bayi lahir hidup terdapat kelainan kardiovaskular. Distribusi gender sama
untuk keseluruhan PJB, tetapi anak laki-laki mempunyai resiko lebih besar untuk defek
berat, seperti TGA dan stenosis aorta. Fisiologi hemodinamik sirkulasi jantung dan
pembuluh darah penting untuk dikuasai. Dengan mengaplikasikan hukum dasar reologi
dan hidrolik kita dapat menerangkan dasar ilmiah patogenesis, tanda klinis dan gejala yang
berhubungan dengan setiap defek jantung.
Tanpa pengobatan dan intervensi bedah yang cepat dan tepat, sebagian besar anak dengan
PJB akan meninggal dunia pada usia bayi atau anak. Kurang dari 50% yang mencapai usia
dewasa. Umumnya hanya penderita dengan kelainan yang ringan yang selamat sampai usia
dewasa. Tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran diagnostik
serta pengobatan dan intervensi bedah dalam bidang ilmu PJB, lebih dari 85% bayi dengan
kelainan ini diharapkan dapat mencapai usia dewasa. Akibatnya populasi remaja dan
dewasa dengan PJB baik yang tidak maupun yang sudah dioperasi akan menngkat dan
emmpunyai masalah-masalah khusus yang berbeda dengan umumnya dewasa tanpa PJB.
Populasi ini akan terus berkembang dan membutuhkan perhatian serta pelayanan kardiak
maupun non kardiak lebih baik.
Selain PJB pada anak dan dewasa, juga dapat ditemukan PJD pada anak usia 0-18 tahun.
Di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia dimana kesehatan perorangan dan
lingkungan masih belum baik, anak-anak mudah terkena infeksi tenggorokan oleh kuman
streptokokus hemolitikus yang kemudian dapat menjadi demam rematik dan berlanjut
menjadi penyakit jantung rematik.
Perkembangan ilmu kardiologi pediatrik dan PJB sangat ditunjang dengan perkembangan
pemeriksaan pencintraan non-invasif ekokardiografi dan Doppler, Magnetic Resonance
Imaging (MRI) dan Multisliced Computed Tomography (MSCT) yang banyak
menggantikan pemeriksaan invasif kateterisasi jantung dan angiografi yang tidak sedikit
risikonya pada bayi dan anak kecil. Disamping itu serta perkembangan tatalaksana bedah
dan intervensi non bedah juga sangat pesat.
4
Penjelasan gambaran umum
Memberikan penjelasan dan upaya yang akan dilakukan selama sesi atau praktik yang
dilakukan terkait dengan sesi ini sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu
yang telah dialokasikan dan kompetensi yang diperoleh adalah sesuai dengan yang
diinginkan.
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik jantung dengan
keluhan biru sejak bayi dan sering jongkok bila kelelahan. Saat bangun tidur pagi hari atau
bermain terlalu lelah sering terlihat biru yang bertambah disertai nafas memburu lalu lemas
dan kadang disertai kejang. Anak kedua dari dua bersaudara dan kakaknya sehat-sehat saja.
Riwayat ibu selama kehamilan dan persalinan normal. Pada pemeriksaan fisik berat
badannya 11 kg, tidak terlihat biru tetapi saturasi oksigen oksimetri 70%. Bunyi jantung 1
terdengar normal, bunyi jantung 2 tunggal dan terdengar bising ejeksi sistolik di sela iga 2 –
3 garis parasternal kiri. Terlihat jari tabuh (clubbing) tangan dan kaki. Pemeriksaan EKG
terlihat irama sinus, aksis ke kanan dan hipertrofi ventrikel kanan (right ventricular
hypertrophy = RVH). Pemeriksaan Ro dada didapatkan rasio kardiotorasik (cardio-thoracic
ratio = CTR) 50%, segmen pulmonal cekung dan apeks terangkat. Corakan vaskular paru
sepi (oligemi). Hasil laboratorium darah hemoglobin 12 g/dl dan hematokrit 37 vol%.
5
perimembranus besar dengan pirau dari kanan ke kiri, aorta overiding 50%. Deviasi
septum infundibuler ke anterior. PS valvular dan infundibuler dengan gradient tekanan
trans alur keluar RV 90 mmHg. Arteri pulmonalis (PA) konfluens dengan diameter
arteri pulmonalis kanan (RPA) dan kiri (LPA) 6 mm. Arkus Aorta dikiri dan tidak ada
koarktasio aorta ataupun PDA.
Hasil kateterisasi jantungdan angiografi: tekanan RA mean 6 mmHg, RV = 100/8
mmHg, LV 100/10 mmHg, Aorta 100/75 mmHg dan saturasi oksigen di Ao 75%.
Angiografi: PA konfluens dengan diameter RPA = 4 mm dan LPA = 5 mm ROA, arteri
koroner kanan dan kiri normal, arteri kolateral aorta-pulmonalis (major aorto-
pulmonary collateral arteries = MAPCAs) keluar dari aorta desendens menuju paru kiri
dan arteri koroner kiri-kanan ormal.
Diskusikan:
1. Kesimpulan hasil ekokardiografi dan kateterisasi jantung / angiografi.
2. Rencana tindakan bedah paliatif atau definitif.
IX. RANGKUMAN
Penyakit jantung bawaan ditemukan sekitar 0,8% bayi lahir hidup yang bila tidak dikenal,
didiagnosis dan ditatalaksana dengan cepat dan tepat akan meninggal dunia pada usia bayi
atau anak. Tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran diagnostik
serta pengobatan dan intervensi bedah dalam bidang ilmu PJB, lebih dari 85% bayi dengan
kelainan ini diharapkan dapat mencapai usia dewasa. Akibatnya populasi remaja dan
dewasa dengan PJB baik yang tidak maupun yang sudah dioperasi akan menngkat dan
mempunyai masalah-masalah khusus yang berbeda. Pada anak usia 0 – 18 tahun dapat juga
ditemukan PJD, terutama di negara yang sedang berkembang dimana kesehatan
perorangan dan lingkungan masih belum baik, antara lain demam rematik dan penyakit
jantung rematik. Perkembangan teknologi kedokteran yang sangat pesat mempengaruhi
perkembang ilmu kardiologi pediatrik dan PJB. Selain pemeriksaan non-invasif
ekokardiografi dan Doppler yang merupakan pemeriksaan penunjang pertama yang penting
serta pemeriksaan invasif kateterisasi jantung dan angiografi yang tidak sedikit risikonya
pada bayi dan anak kecil, saat ini telah berkembang pemeriksaan non-invasif Magnetic
Resonance Imaging (MRI) dan Multisliced ComputedTtomography (MSCT) untuk
membantu menegakkan diagnosis PJB yang kompleks. Disamping itu pada kelainan
jantung tertentu kemajuan intervensi non-bedah juga sangat pesat menggantikan intervensi
bedah jantung.
X. EVALUASI
Penilaian Kompetensi:
Hasil observasi selama alih pengetahuan dan keterampilan
Hasil kuesioner
Hasil penilaian peragaan keterampilan
6
Instrumen Penilaian Kompetensi Kognitif
3. Dibawah ini adalah gambaran utama tetralogi Fallot pada pasien dewasa:
7
A. Hipertrofi RV
B. Defek septum ventrikel
C. Overriding aorta
D. Stenosis infundibulum
E. Betul semua
Petunjuk :
Beri tanda v bila sesuai dengan kunci jawaban
Beri tanda x bila tidak sesuai dengan kunci jawaban
Komentar/Ringkasan:
Rekomendasi:
Tanda tangan Pelatih _______________________________Tanggal _______________
B. DAFTAR TILIK KINERJA
No Komponen
I Anamnesa Penilaian
1. Gejala yang timbul: gagal jantung kongestif, sianosis; kolaps; spel
hipoksia; hemoptisis; komplikasi serebral dan pulmonal; aritmia
2. Manifestasi sistemik: pertumbuhan terhambat; infeksi pernafasan;
komplikasi serebral; penyakit vaskular paru.
8
3. Mencari etiologi: kelainan kromosom dan genetik, pengaruh
lingkungan
II Pemeriksaan fisik
1. Sianosik atau non sianostik
2. Bunyi dan bising jantung: tunggal, split, thrill, jenis dan lokasi
bising
3. Abdomen: hepato megali, splenomegali
4. Ekstremitas: sianosis, jari tabuh, perfusi ekstremitas atas-bawah
5. Penampilan sindroma atau kelainan genetika tertentu
III Foto Thoraks
1. Situs organ-organ tubuh
2. Posisi dan ukuran jantung
3. Bentuk khas siluet jantung
4. Corakan vaskularisasi paru
5. Perfusi paru
IV EKG
1. Laju dan irama jantung
2. Perubahan gelombang P
3. Axis dan voltase QRS
V Laboratorium
1. Hemoglobin dan hematokrit
2. Laju endap darah
3. Analisa gas darah
4. ASTO dan CRP
VI Ekokardiografi dan Doppler
1. Situs atrium
2. Koneksi atrio-ventrikular dan ventrikulo-arterial
3. Sekat atrium dan ventrikel
4. Katup-katup jantung
5. Obstruksi alur keluar RV dan LV
6. Posisi – hubungan antara arteri pulmonalis dan aorta
7. Kelainan pada arteri pulonalis dan aorta
VII Penyadapan Jantung
1. Terbatas hanya untuk menambah informasi yang tidak dapat
diperoleh dengan pemeriksaan non-invasif
2. Lihat modul kateterisasi jantung dan angiografi
VIII Pemeriksaan pencitraan lainnya
1. MRI
2. MSCT
IX Urutan dan interpretasi pemeriksaan
1. Analisis anamnesa
2. Analisis pemeriksaan fisik
3. Analisis EKG, toraks foto, ekokardiografi dan penyadapan jantung
4. Menentukan pemeriksaan penunjang lainnya
5. Membuat diagnosis
X Penatalaksanaan kegawatan kardiologi pediatric
9
1. Gagal jantung
2. Spel hipoksia
3. Aritmia
XI Pilihan bedah, indikasi, timing dan komplikasi
1. Standar prosedur operasional masing-masing PJB (lihat modul
penyakit jantung bawaan)
2. Standar prosedur operasional masing-masing PJD (lihat modul
demam rematik dan penyakit jantung rematik)
XII. ALGORITME
Anak usia 0 – 18 tahun dengan PJD dan semua pasien dengan PJB
Evaluasi follow-up jangka panjang yang tidak atau yang sudah dilakukan intervensi
10
Kelainan katup pulmonal kongenital
Kelainan katup aorta kongenital
Kelainan katup mitral kongenital
Kelainan katup trikuspid kongenital
Stenosis pulmonal kongenital (pulmonary stenosis = PS)
Stenosis aorta kongenital (aortic stenosis = AS)
Atresia pulmonal (pulmonary atresia = PA)
Atresia trikuspid (tricuspid atresia = TA)
Anomali Ebstein katup trikuspid
Atresia mitral (mitral atresia = MA)
Atresia aorta (aortic atresia)
Kelainan hubungan atrioventrikuler
Tetralogi Fallot (TF)
Jalan keluar ganda ventrikel kanan (double outlet right ventricle = DORV)
Jalan keluar ganda ventrikel kiri (double outlet left ventricle = DOLV)
Transposisi arteri utama komplit (transposition of the great arteries = TGA)
Transposisi arteri utama terkoreksi kongenital (corrected transposition of the great
arteries = CTGA)
Trunkus arteriosus (truncus arteriosus = TrA)
Malformasi arteri koroner kongenital
Malformasi arteri pulmonal kongenital
Malformasi arteri sistemik kongenital
Malformasi koneksi vena pulmonalis kongenital
Malformasi koneksi vena sistemik kongenital
Kelainan alur keluar ventrikel kiri
Kelainan alur keluar ventrikel kanan
Kelainan arkus aorta
Koarktasio aorta (coarctatio aorta = CoA)
Kelainan jantung kongenital kompleks
Ectopia cordis
Tumor jantung dan mediatinum
Gangguan konduksi listrik jantung kongenital
11
MRI
MSCT
Kateterisasi jantung dan angiografi
8. Rehabilitasi
Belum dilakukan intervensi.
Sudah dilakukan intervensi non-bedah / bedah paliatif / korektif.
1. Allen HD, Driscoll DJ, Shaddy RE dan Feltes TF. Moss and Adams’: Heart
Disease in Infants, Children, and Adolescents: Including the Fetus and Young
Adult. Edisi 7. Lippincott Williams & Wilkins Co, Philadelphia, 2008
2. Driscoll DJ. Fundamentals of Pediatric Cardiology. Edisi 1. Lippincott Williams &
Wilkins Co, Philadelphia; 2006.
3. Keane JF, Lock JE, Fyler DC. NADAS’ Pediatric Cardiology. Edisi 2. Saunders
Elsevier, Philadelphia; 2006.
4. Park MK. Pediatric Cardiology for Practitioners. Edisi 5. Mosby Co., St. Louis,
2008.
5. Vetter VL. Pediatric Cardiology: The requisited in Pediatrics. Mosby Elsevier,
Philadelphia, 2006
6. Gatzoulis MA, Webb GD, Daubeney PEF. Diagnosis and management of Adult
Congenital Heart Disease. Churchill Livingstone, Edinburgh, 2003
7. Perloff JK, Shild JS. Congenital Heart Disease in Adult 2nd ed. W.B. Saunders
Co. Philadelphia, 1998
8. Warners CA, Williams RG, Bashore TM dkk. ACC/AHA 2008 Guidelines for the
management of Adult With Congenital Heart Disease. J. Am. Coll. Cardiol.
Published online November, 2008.
9. Amplatz K, Moller JH. Radiology Of Congenital Heart Disease. Mosby Year
Book, 1993
10. Bergersen L, Foerster S, Marshall AC, Meadows J. Congenital Heart Disease :
The Catheterization Manual, Springer, 2009
12
11. Helfaer MA, Nichols DG. Rogers’ Pediatric intensive care, 4th ed. Lippincott
Williams and Wilkins Co, Philadelpia, 2009
12. Chang AC, Hanley FL, Wernovsky G, Wesswel DL. Pediatric cardiac intesive
care. Williams & Wilkins, 1998
1.
13