Anda di halaman 1dari 20

Sabtu 19 juni 2021

Uji Kompetensi sebagai Exit Exam --> Uji kompetensi sebagai syarat kelulusan dan sudah
diberlakukan 2021 Agustus adalah periode 2

 seorang peserta didik dinyatakan lulus dan dapat melaksanakan angkat sumpah bila telah
menyelesaikan pendidikan profesi dan lulus uji kompetensi

 lulusannya akan memperoleh sertifikat profesi

Domain atau aspek penilaian:

Kognitif 65 - 75% 126 soal

Procedural knowledge 20 - 25% 26 soal

Afektif knowledge 5 - 10% 14 soal

Tinjauan keilmuan:

 KMB 54-60 soal

 Maternitas 18-20 soal

 Anak 18-20 soal

 Jiwa 18-20 soal

 Keluarga 18-20 soal

 Gerontik 9-12 soal

 Manajemen 9-12 soal

 Gadar 9-12 soal

 Komunitas 9-12 soal

Tinjauan proses keperawatan:

1. Pengkajian 45 soal
2. Penentuan diagnosa 45 soal

3. Perencanaan 36 soal

4. Implementasi 36 soal

5. Evaluasi 18 soal

Latihan Membaca soal UKOM

1. membaca skimming: untuk mengerti gambaran umum soal secara keseluruhan maka harus
mendapatkan ide dari soal yang perlu terus dikembangkan dengan waktu yang disesuaikan

2. Membaca scanning: memindai informasi penting dan soal yang sedang dibaca untuk
menemukan kata kunci

TIPS PENTING:

1. Perlu latihan

2. Perlu membiasakan membaca soal

3. Jawab sesuai dengan yang ditanyakan

4. Soal beragam usahakan untuk memahami dengan sebaik mungkin dan mengerti apa
sebenarnya yang ditanyakan

CATATAN PERTEMUAN 1 STASE KMB

1. Setiap pertanyaan pada UKOM adalah berlandaskan pada Pengkajian, Penentuan Diagnosa,
Intervensi, Implementasi, Evaluasi, Nilai dan Etik

2. *Pengkajian* Dalam menjawab setiap soal kita harus mampu menganalisa soal dan
mengidentifikasi ide pokok dari soal tersebut dengan cara harus memperhatikan data-data yang
terukur (contohnya Nyeri skala 5 atau tekanan darah 110/70) nah data-data yang terukur tersebut
merupakan titik utama yang menjadi fokus

3. *Diagnosa* Mempelajari data-data abnormal (data mayor dan minor) memahami fisiologis
dan anatomi serta patofisiologi untuk dapat menguatkan diagnosa. *Hal penting yang perlu
diingat bahwa tidak dianjurkan atau dilarang dalam memilih masalah jangan hanya 1 data yang
mendukung langsung dibenarkan apalagi itu adalah data minor, berpatokan lah pada data
abnormal yang lebih banyak dalam merujuk pada diagnosa* Perhatikan data-data yg spesifik
(jika nyeri skala berapa atau jika pendarahan seberapa banyak pendarahan tersebut) dalam
penentuan diagnosa data abnormal itu harus saling bersinergi satu sama lain karena dapat
menjadi fokus dan paling kuat

5. *Intervensi* soal-soal pada bagian intervensi adalah kemampuan untuk menentukan intervensi
berdasarkan keluhan utama (data-data yang paling banyak muncul) dan rencana tindakan yang
paling menolong pasien

6. *Implementasi* pada soal-soal ini kita lebih berfokus pada urutan SOP yang baik dan benar
karena biasanya dalam pertanyaan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya

7. *Evaluasi* pada soal-soal ini evaluasi merupakan bagian dari pengkajian ulang yang
dilakukan setelah melakukan intervensi, kunci dalam menentukan jawaban adalah aspek yang
harus dikaji setelah tindakan yang dilakukan sebagai bukti berhasil atau tidak (contohnya pada
soal data yang menonjol mencantumkan sesak dan respirasi abnormal berarti fokus evaluasi
adalah adanya perubahan pada sesak dan respirasi setelah dilakukan tindakan)

8. *Nilai dan Etik* pada soal ini kita harus pelajari terkait aspek legal etik (Otonomi,
Nonmalaficienci, Justice, Benefisien, Fidelity, Vercaity, Care, dan Konfidentiality) pada
keseluruhan soal di masing-masing stase total soal nilai dan etik ada 26-27 soal untuk itu bisa
dipelajari sebaik-baiknya untuk menunjang poin nilai yang didapat

9. Poin-Poin yang harus dipelajari pada KMB soal yang paling banyak keluar:

- Belajar Persistem-Sistem

- Belajar terkait gangguan pada saraf-saraf

- Anatomi Jantung

- Fisiologis tubuh

- Pemahaman patofisiologi
- Arahnya Patofisiologi

- Resiko Infeksi

- GCS

- Data-Data Lab yang abnormal

- Urutan SOP yang baik dan benar

- Luas Luka Bakar (metode rule of nine)

- Rumus kebutuhan cairan pasien luka bakar (soal yang pasti ada disetiap ukom)

- Sikap Perawat

10. Tips menjawab pertanyaan yang ambigu atau memiliki kemungkinan dua jawaban

• Menentukan Diagnosa

- Data mana yang paling menunjukkan data mayor/kata kunci

- Diikuti tidak untuk data-data minor yang lain

• Intervensi

- Masalah keperawatan nya apa

- Memilih Intervensi yang paling menolong

- Mencari dasar (pemahaman terkait anatomi fisiologi dan Patofisiologi)


KATA-KATA KUNCI DALAM SOAL

1. Jika ditemukan pasien yang mengalami asites maka kemungkinan besar mengalami penurunan
albumin

2. Pasien yang ditemukan kecelakaan ada memar pada wajah dan bahu hati-hati kecurigaan
cedera sevikal maka tindakan khusus cedera servikal

3. Kurang lebih ada 10 penyakit besar yang diangkat pada KMB

4. Ada 9 sistem yang harus dipelajari di dalam KMB dan setiap sistem kurang lebih ada 4
pertanyaan

5. Diagnosa Penurunan curah jantung diangkat apabila melihat tanda-tanda berikut : TD


menurun dibawah 100/70, cardiomegali, CTR >50%, gangguan irama jantung, CRT >3 detik

6. Diagnosa Hipervolumeia diangkat apabila muncul tanda-tanda tekanan darah meningkat,


pembengkakan, ada data cairan berlebihan, JVP meningkat

7. Diagnosa Intoleransi aktifitas diangkat apabila ada tanda-tanda merasa sesak saat berjalan atau
beraktifitas

8. Pelajari cara membaca EKG terutama pada ST-elevasi karena banyak soal pada poin tersebut

9. Jika ada soal dengan obat ISDN maka obat tersebut dianjurkan kepada pasien dengan
diletakan pada bawah lidah

10. setiap tindakan Nebulizer selalu berhubungan dengan tindakan fisioterapi dada.

11. Pelajari cara membaca hasil analisa gas darah karena banyak soal pada poin tersebut.

12. Soal pengkajian skala nyeri menggunakan PQRST, pahami karena ada beberapa soal tentang
bagaimana pengkajian nyeri tersebut

13. Sistem pernapasan pengkjian yang selalu dilakukan adalah AGD dan pemeriksaan Fisik
(IPPA), diagnosa yang sering muncul adalah bersihan jalan nafas, gangguan pola nafas dan
pertugaran gas, implementasi biasanya adalah suction, nebulizer dan oksigenasi, evaluasi
biasanya suara nafas
14. Pelajari Perawatan Botol WSD karena biasanya soal implementasi adalah tindakan pada
perawatan WSD atau apabila WSD mengalami permasalahan

15. Sistem pencernaan pengkajian yang dilakukan adalah kuadran abdomen, tetesan infus dan
balance cairan, diagnosa yang biasanya muncul adalah nyeri, defisit nutrisi, volume cairan dan
hipertermia, intervensi adalah monitoring intake-output cairan dan pemeberian nutrisi, evaluasi
yang biasanya pada soal adalah keseimbangan cairan

16. Pelajari Perawatan Colostomu dan juga SOP NGT untuk bagian implementasi

CONTOH SOAL:

1. Seorang perempuan usia 47 tahun dirawat di ruang rawat umum dengan tumor otak. Pasien
mengeluh nyeri, wajah tidak simetris, tidak mampu mengangkat alis dan gangguan mengecap
rasa asam dan manis

Manakah saraf yang mengalami gangguan pada kasus tersebut

A. Saraf kranial V

B. Saraf kranial VI

C. Saraf kranial VII

D. Saraf kranial IX

E. Saraf kranial

2. Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke UGD dengan penurunan kesadaran. Terdapat
perdarahan pada pelipis bagian kanan, dengan kedalaman luka sekitar 4 cm kepala sebelah
kanan. Klien klien tampak tidak sadarkan diri saat diberi rangsang nyeri: membuka mata,
mengerang dan tangan kanan dan kaki klien tanpa fleksi abnormal.

Berapa nilai GCS dari pasien tersebut


A. 6

B. 7

C. 8

D. 9

E. 10

3. Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat di ruang bedah dengan pasca operasi
apendiktomi hari ke-2. pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 6, wajah
menyeringai, pasien susah tidur dan mengeluhkan mual serta nafsu makan berkurang. TD 130/80
mmhg, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37, 5°C, tampak lemah dan gelisah.

Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut

A. Nyeri akut

B. Resiko infeksi

C. Defisit nutrisi

D. Gangguan pola tidur

E. Intoleransi aktivitas

4. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdahak sejak 1
bulan yang lalu. Hasil pengkajian batuk sering dirasakan pada malam hari terlihat sesak nafas
makan menurun, terlihat lemas, kantung mata berwarna kehitaman, dan suara nafas wheezing.
TD 100/60 mmHg, frekuensi nafas 28x/mng, frekuensi nadi 82x/mnt

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut

A. gangguan nutrisi
B. Gangguan pola tidur

C. Gangguan pola nafas

D. Intoleransi terhadap aktivitas

E. Bersihan jalan nafas tidak efektif

5. Seorang perempuan 39 tahun dirawat dengan diagnosis CKD on HD. Hasil pengkajian
didapatkan data pasien tampak sesak, edema seluruh tubuh, tekanan darah 150/90 mmHg,
frekuensi nadi 100x/mnt, frekuensi nafas 29x/mnt, suara rale pada dua lapang paru, dan urin
output 500cx/24 jam

Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada kasus tersebut

A. kolaborasi pemberian terapi diuretik

B. Timbang berat badan setiap hari

C. Beri posisi tidur semi fowler

D. Ukur intake output cairan

E. Batasi intake cairan

6. Seorang perempuan berusia 34 tahun dirawat dengan asma bronkial. Hasil pengkajian
mengeluh sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas. Auskultasi paru terdengar
wheezing dan ronchi saturasi oksigen 93%. Perawat telah memberikan terapi nebulizer ventolin.

Apakah evaluasi utama setelah dilakukan tindakan tersebut

A. Suara nafas

B. Kemampuan batuk

C. Kenyamanan pasien
D. Nilai saturasi oksigen

E. Jumlah dan karakteristik sputum

7. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan pneumonia. Hasil
pengkajian fisik pasien tampak Sesak suara nafas pada paru ronchi kanan dan kiri, terlihat
penggunaan otot bantu pernafasan. Perawat sudah melakukan tindakan menggunakan
ekspektoran, namun sekretnya masih sulit dikeluarkan titik terpasang oksigen nasal 3 liter/menit

Apakah tindakan perawat selanjutnya

A. Mengatur posisi semi fowler

B. Melakukan fisioterapi dada

C. Melakukan auskultasi paru

D. Menganjurkan batuk efektif

E. Menganjurkan untuk tarik nafas dalam

8. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan demam
dan diare sejak 6 hari yang lalu. Hasil pengkajian ditemukan pasien mengalami sariawan sudah 3
bulan tidak sembuh-sembuh, berat badan turun secara perlahan, HIV/AIDS positif. Saat perawat
menyampaikan pada keluarga tentang diagnosa pasien, keluarga kaget dan bingung, dan
meminta perawat untuk tidak memberitahukannya kepada pasien

Apakah prinsip etik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut

A. Justice

B. Veracity

C. Autonomy
D. Beneficience

E. Nonmalafecience

9. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat di ruang bedah post operasi ileostomi hari ketiga.
Hasil biopsi massa tumor didapatkan hasil adanya keganasan stadium 4. Pasien menanyakan
hasil pemeriksaan tersebut kepada saudara.

Apakah respon saudara atas pertanyaan pasien tersebut

A. Nanti ibu akan diberitahu

B. Saya belum tahu hasilnya,Bu

C. Silakan ibu bertanya pada dokter

D. Ibu sebaiknya bersabar dengan hasil pemeriksaan ini.

E. Hasil pemeriksaan menunjukkan ibu menderita kanker stadium 4

10. Seorang perempuan berusia 31 tahun, G4P2A1 datang ke klinik bersalin diantar oleh
suaminya. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan sudah terlambat haid selama 2
minggu, hasil tes urine positif, tetapi belum siap untuk hamil karena masih memiliki bayi berusia
4 bulan dan masih trauma dengan persalinan sebelumnya. Pasien ingin menggugurkan
kandungannya.

Bagaimana sikap perawat yang tepat pada kasus tersebut

A. Menyetujui keinginan ibu


B. Mendukung keinginan ibu
C. Mengabaikan masalah ibu
D. Menghargai keputusan ibu
E. Merahasiakan masalah ibu
1. Pembahasan: Saraf fasialis terdiri dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki
fungsi yang berbeda, yaitu:

Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah

Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular

Merasakan sensasi di telinga luar

Kemampuan merasakan makanan

Teman-teman bisa pelajari lebih banyak terkait soal ini karena pemateri tadi mengatakan bahwa
soal ini paling sering muncul saat ukom

Jawaban: C

2. Pembahasan: GCS dinilai adalah Eye, Motorik dan Verbal. pada soal pasien membuka mata
saat diberi rangsang Nyeri nilai 2, Motorik, Tangan dan kaki tampak fleksi abnormal nilai 3, dan
Verbal pasien mengerang nilai 2

Jawaban: B

3. Pembahasan: sesuai pembahasan yang sudah dijelaskan bahwa dalam mengangkat diagnosa
dibutuhkan data-data mayor yang banyak dan diikuti data minor yang saling bersinergi satu sama
lain, maka data yang paling banyak muncul dan spesifik adalah data Nyeri Akut

Jawaban: A

4. Pembahasan: Sama seperti pembahasan diatas dan dilihat dari keluhan-keluhan pasien yang
paling menonjol maka diangkat masalah bersihan jalan nafas tidak efektif

Jawaban: E

5. Pembahasan: Pada soal ditunjukan data-data lebih menonjol ke masalah Hipovolemia atau
kelebihan sesuai dengan penjelasan poin kata-kata kunci yang saya kirim sebelumnya atau
karena mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular maka rencana tindakan yang lebih tepat
adalah batasi intake cairan

Jawaban: E

6. Pembahasan: Sesuai dengan penjelasan saya sebelumnya dinyatakan bahwa hasil evaluasi
merupakan aspek pengkajian kembali dari tindakan intervensi yang telah dilakukan dari masalah
klien yang menonjol yaitu suara auskultasi paru terdengar wheezing dan ronchi sehingga
jawaban yang tepat adalah suara nafas

Jawaban: A

7. Pembahasan: sesuai dengan penjelasan saya sebelumnya pada kata kunci soal hukum
dinyatakan bahwa segala sesuatu tindakan yang berhubungan dengan nebuliser jawabannya
adalah melakukan fisioterapi dada. Fisioterapi dada sendiri adalah tindakan dengan melakukan
teknik kliping atau menepuk-nepuk dan teknik vibrasi atau menggetarkan untuk membantu
mengeluarkan sekret pasien

Jawaban: B

8. Pembahasan: pada prinsip etik yang harus dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut adalah
veracity atau kejujuran di mana kita bisa melihat bahwa pasien telah berumur 23 tahun dimana
pasien sudah seharusnya dapat mengetahui penyakitnya sendiri. Namun saat memberitahu pasien
harus memperhatikan kondisi pasien dengan memberikan informasi secara perlahan-lahan sesuai
dengan kemampuan klien dalam menerima informasi. Namun apabila kasus ditemukan pasien
masih berada pada rentan usia anak maka bisa menyesuaikan dengan keinginan keluarga, untuk
tidak memberitahukan kepada pasien.

Jawaban: B

9. Pembahasan: respon yang harus dilakukan pada perawat haruslah profesional sehingga
jawaban pada poin b&c tidak tepat apabila memberi respon tersebut. Respon pada poin d kita
tidak bisa memberikan harapan yang tidak menjanjikan kepada pasien dengan mengatakan
bersabar, pada point e hasil pemeriksaan terkait dengan diagnosa medis merupakan tugas dan
tanggung jawab dari dokter. Sehingga jawaban yang lebih tepat adalah nanti ibu akan diberitahu
Jawaban: A

10. sikap perawat saat menghadapi situasi tersebut adalah perawat harus mampu menghargai
pendapat atau keputusan dari pasien. Sebagai perawat harus mampu menghargai apapun yang
sudah diputuskan oleh pasien, menghargai bukan berarti mendukung atau menyetujui namun
lebih ke posisi netral karena kita tidak dapat memaksakan keinginan atau pendapat kita terhadap
orang lain

Jawaban: D
Minggu 20 juni 2021

*Penting*

 Soal Diagnosa: Catatan penting jangan hanya 1 data mendukung langsung diangkat
sebagai masalah apalagi hanya data minor, data harus harus banyak, terukur dan
bersinergi dengan data lainnya.

 Soal Intervensi: Untuk merencanakan tindakan harus berdasarkan pada data mayor yang
paling banyak muncul, dan yang paling menolong pasien. Jangan mudah terdistraksi
dengan data-data lain yang ditambahakan sebagai Pengecoh

 Soal Implementasi: Sekali lagi diingatkan untuk belajar terkait tindakan sesuai SOP yang
baik dan benar karena pada soal implementasi selalu ditanyakan tindakan atau prosedur
selanjutnya, untuk itu perhatikan kalimat terakhir yang sudah dilakukan perawata itu apa
untuk penentuan tindakan selanjutnya

 Soal Evaluasi: aspek penilaian atau pengkajian kembali dari hasil tindakan yang sudah
dilakukan

*Tips Penting*

 Setiap Soal UKOM memiliki data distractor

 Harus mampu mengidentifikasi data-data utama dan data-data distraktor (pengecoh)


karena sangat banyak didalam soal ukom

 Jangan mudah terdistraksi dengan data-data pengecoh biasanya muncul 1 atau 2 data
pengecoh di setiap soal.

 Soal-Soal UKOM berlandaskan pada SDKI, SLKI, SIKI untuk itu diharapkan mahasiswa
memiliki ketiga buku tersebut dikarenakan data mayor dan data minor harus dipelajari
sebaik-baiknya.
 Strategi menjawab soal: paham tentang Blueprint (kisi-kisi soal), membaca Vignette
(Skimming dan Scanning dalam menentukan ide soal) dan menganalisa option jawaban

 Pada soal Personal Knowledge lebih diperhatikan adalah safety atau keamanan pada
pasien.

SISTEM NEUROLOGIS

1. Sistem Neurologis lebih sering melakukan pengkajian dekubitus (metode braden scale)

2. Pemeriksaan Kesadaran GCS Nilai Range yang selalu keluar pada soal UKOM berkisar
pada

Eye Range 3-1

Motorik Range 3-1

Verbal Range 4-1

3. Penilaian Kekuatan otot yang paling sering 1,2,3,4 paling jarang adalah 5 dan 0

4. Saraf Kranialis

 Nervus Olfoktori: Penciuman (N.1)

 Nervus Optikus: Penglihatan (N.2)

 Nervus Okulomotoris, Nervus trokhlearis dan Nervus Abdusen: Tes gerakan bola
mata ke lateral, kbawah dan kedalam, angkat kelopak mata, konstriksi pupil
(kolaborasi antara N. 3,4,6)

 Nervus Trigeminus: Merasakan sensasi yang diberikan pada daerah wajah,


berkedip (N.5)

 Nervus Fasialis: Ekspresi wajah, senyum, bersiul, menutup bola mata (N.7)

 Nervus Vestibulococochlearis: Pendengaran tess webber dan rinne (N.8)

 Nervus Hipoglosus: saraf motorik dan gerakan lidah (N.9)


5. Diagnosa yang paling sering muncul pada sistem persyarafan

 Penurunan kapasitas adaptif intrkranial: Pasien sakit kepala, Td meningkat, pola


nafas tidak efektif, tingkat kesadaran menurun (gcs abnormal), muntah, hasil ct
scan (lesi neurologis)

 Gangguan Mobilitas fisik: Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas, kekuatan


otot menurun, ROM menurun, kaku sendi, gerakan terbatas

 Resiko Aspirasi: penurunan tingkat kesadaran, gangguan menelan (disfagia),


kerusakan mobilitas fisik, susah berbicara, wajah asimetris, gerakan terbatas

6. Jika hasil CT scan menunjukkan infark lobus maka sudah terjadi gangguan perfusi
jaringan serebral

7. Intervesi:

 Penanganan Kejang  yang muncul tubuh kaku, gerakan menyentak, pasien


hilang kontrol dan beresiko jatuh/cedera, kaku otot, pandangan 1 arah atau
berkedic secara cepat

 Pencegahan Luka Tekan  menggunakan skala braden atau norton

8. Implementasi: Belajar SOP Manajemen Kejang, Pencegahan luka tekan

SISTEM ENDOKRIN

1. Pengkajian: Luka DM, hasil T3 T4, Pengkajian Kaki Diabetik (Pem. Fisik, Pemeriksaan
Nuerologis, Pemeriksaan Aliran darah (ABI: ankle brcahial idex)

2. Diagnosis: Defisit Nutrisi, Ketidakstabilan kadar glukosa darah: Hipoglikemia:


mengantuk, pusing, lapar, palpitasi Hiperglikemia: mudah lemah/lesu, mudah merasa
haus, sering BAK (poliuri), kadar glukosa darah tinggi

3. Intervensi: Penanganan Hiperglikemia (tidak diatas 200 mg/dl), Perawatan Luka,


Tatalaksanan Hipoglikemia (tidak dibawah 65mg/dl) jika pasien sadar dan masih bisa
berbicara bisa dilakukan secara manual dengan memberi minuman manis, jika pasien
dengan penurunan kesadaran segara beri larutan dextrose 40% via IV)

4. Implementasi: Belajar 5 Pilar Penangan DM, SOP Perawatan Kaki Diabetik

5. Evalusi: Penyembuhan luka

SISTEM IMUNOLOGI

1. Pengkajian

2. Diagnosa

 Hipovolemia: Frek nadi meningkat, nadi lemah, tekanan darah menurun, turgor
kulit menurun, mukosa kering, volume urin menurun, status mental berubah
(konsentrasi menurun), bb menurun tiba-tiba, hematokrit meningkat

 Harus mampu membedakan antara data-data untuk diagnosa Hipovolemia,


Kekurang Nutrisi dan Diare karena data-data ada yang berkesinambungan, tetapi
tetap harus memperhatikan data mayor

3. Intervensi: VCT: konsultasi pengobatan ARV

4. Implementasi: Belajar SOP konsultasi pengobatan ARV

5. Penerapan masalah etik: karena pada kasus sistem imunologi paling sering muncul adalah
kasus HIV/AIDS

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Patofisiologi Fraktur sangat perlu diperjarai karena pada sistem ini sering muncul fraktur dengan
berbagai masalah. Pahami nama-nama tulang dan anatomi (dextra atau sinistra), Wajib
Mempelajari Syndrome Kompartemen karena itu sangat penting

1. Pengkajian
 5 P (Pain, paralisis, parastesis, pucat, pulsasi)  4 tanda biasanya sudah ditulis di
dalam soal, yang akan ditanyakan adalah pengkajian selanjutnya apa

 Look, Listen, Fell

2. Diagnosa

 Nyeri: skala nyeri, bersikap protektif, gelisah, sulit tidur, nadi meningkat

 Mobilitas Fisik: sulit menggerakan ekstremitas, kekuatan otot dan ROM menurun

 Jika skala nyeri ringan (1-3) maka sudah otomatis jangan pilih diagnosa nyeri

3. Intervensi

 Perawatan Gips

 Traksi

4. Implementasi

Belajar SOP:

 Cara berjalan dengan Penggunaan Kruk,

 Prosedur Pemasangan Gips,

 Pengelolaan kecemasan pre operasi,

 Perawatan luka post operasi

5. Evaluasi

Evaluasi Penggunaan Kruk, Penyembuhan luka, Pelajari Ciri-ciri syndrom kompartemen:


jika muncul tanda-tanda tersebut langsng dilaporkan
SISTEM INTEGUMEN

Paling sering muncul adalah masalah luka bakar

1. Pengkajian:

- Luas luka bakar (Rule of nine)

- Derajat luka bakar (grade 1 – Grade 4)

2. Diagnosa

- Kerusakan pertukaran gas

- Bersihan jalan nafas tidak efektif

- Hipovolemia

- Kerusakan integritas kulit

3. Intervensi: Kebutuhan cairan pada pasien luka bakar, resusitasi cairan

4. Implementasi: Rumus Kebutuhan cairan pasien luka bakar 8 jam pertama / 16 jam
berikutnya, pengaturan tetesan infus) belajar rumus Parkland/Baxter

5. Evaluasi: serum elektrolit, urin output normal (belajar rumus output cairan), TD dan
frekuensi nadi

Sistem Penginderaan

Penyakit yang sering muncul pada soal Glaukoma, Katarak, Ketulian.

a. Pengkajian:

 Nilai visus: (contoh nilai visus  6/6: 6 jarak normal bisa membaca, sedangkan 6
merupakan kemampuan melihat lambaian
 Tes rinne: tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang
pada telinga yang diperiksa

 Tes webber: tes pendengaran untuk membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan
telinga kanan

 Tes schwabach: tes untuk membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan
pemeriksa yang pendengarannya normal

 3 Tanda Khas TIO meningkat: efek lapang pandang menyempit, nyeri pada kepala, mual
dan muntah, pegal pada bola mata

 Secara jelasnya bisa dipelajari lebih detail di buku atau materi-materi KMB

b. Diagnosa: Gangguan persepsi Sensori

 Intervensi: Tindakan Pencegahan Jatuh dan Irigasi telinga

 Pelajari Kategori Tuli (Konduktif, Sensorineural, Campuran)

Anda mungkin juga menyukai