Anda di halaman 1dari 51

KISI – KISI

UJI KOMPETENSI KEPERAWATAN

um
Um
k
tu
Un
k
da

TIM MENTOR
SAKTYA INSTITUTE
Ti

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR ONLINE


UKOM KEPERAWATAN
2019
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku digital ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik
maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan menggunakan
sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Saktya Institute.

KUTIPAN PASAL 72 :
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta
(Undang-Undang No. 19 Tahun 2002)

um
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

Um
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama
k
7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima
tu

miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan
Un

atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
k

banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).


da
Ti

Hak cipta Saktya Institute © 2019

Pembajakan Buku Adalah Kriminal !


Anda jangan menggunakan buku bajakan, demi menghargai jerih payah para
pengarang yang notabene adalah para guru

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 2
BAGIAN 1
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. Tabel Overview Materi


No. Bahasan Jumlah Soal
1. Sistem Pernapasan 7–8
2. Sistem Kardiovaskular 6–7
3. Sistem Syaraf dan Perilaku 5–7
4. Sistem Pencernaan 5–7
5. Sistem Endokrin 4–5

um
6. Sistem Perkemihan 4–6
7. Sistem Muskuloskeletal 5–7

Um
8. Sistem Integumen 4–6
9. Sistem Imun dan Hematologi 3–4
10. Sistem Indera 2–4
k
TOTAL KMB 45 - 65
tu
Un

No. Bahasan Jumlah Soal


1. Soal tentang pengkajian keperawatan 12 – 15
2. Soal tentang diagnosis keperawatan 12 – 15
k

3. Soal tentang intervensi keperawatan 6–8


da

4. Soal tentang implementasi keperawatan 6–8


5. Soal tentang evaluasi keperawatan 4–7
Ti

6. Soal tentang prosedur tindakan (SOP) 5–8


7. Soal tentang etika keperawatan 2-5

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 3
B. Sistem Pernapasan
1. Anda wajib memahami dan mampu membedakan 3 diagnosis
keperawatan terkait sistem pernapasan

Masalah Ciri Khas


Bersihan jalan napas tidak Ada suara napas tambahan
efektif seperti ronchi, wheezing, dll
Ada sekret / dahak / sputum
Ada batuk
Pola nafas tidak efektif Pola napas tidak normal
(takipnea, bradipnea,
hiperventilasi, kusmaull,
cheyne-stoke)
Ada retraksi dinding dada,
pernapasan cuping hidung

um
Kerusakan pertukaran gas Ada dispnea, hiperkapnia,
hipoksemia, adanya hasil

Um
BGA abnormal

Perhatikan perbedaan 3 contoh soal dibawah ini !


k
tu

Contoh 1 :
Un

Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan


sesak. Pada anamneses pasien mengatakan cepat lelah, tidak bisa bangun dari
tempat tidur, batuk berlendir warna putih disertai mual, dan nafsu makan
menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,4 C, frekuensi nadi
k

102X/menit, TD 150/100 mm/Hg, frekuensi nafas 25X/menit, terdengar suara


da

nafas ronkhi.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
Ti

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c. Ketidakefektifan pola nafas
d. Intoleransi aktivitas
e. Kelelahan
Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : Pasien sesak, batuk berlendir dan terdapat
suara ronchi

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 4
Contoh 2 :
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang interna dengan diagnosis
medis asma. Pada anamneses keluarga mengatakan pasien sudah menderita
asma sejak 1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,4 C,
frekuensi nadi 102X/menit, TD 130/90 mm/Hg, frekuensi nafas 28X/menit,
adanya retraksi dinding dada dan pasien tampak pucat kelelahan. Perawat akan
melakukan tindakan pemasangan oksigen kanul.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c. Ketidakefektifan pola nafas
d. Intoleransi aktivitas
e. Kelelahan
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : Pasien sesak, RR 28x/menit, adanya

um
retraksi dinding dada

Um
k
tu
Un

Contoh 3 :
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang interna dengan diagnosis TB
Paru. Pada anamneses keluarga mengatakan pasien sudah menderita TB Paru
k

sejak 1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,4 C, frekuensi
nadi 102X/menit, TD 130/90 mm/Hg, frekuensi nafas 28X/menit, adanya
da

retraksi dinding dada dan pasien tampak pucat kelelahan. Hasil pemeriksaan
BGA diperoleh pH 7,47 ; PaCO2 33 mmHg ; PaO2 90 mmHg ; HCO3 22 mEq/dl.
Ti

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c. Ketidakefektifan pola nafas
d. Kerusakan pertukaran gas
e. Kelelahan
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : Pasien sesak, RR 28x/menit, adanya hasil
pemeriksaan BGA yang abnormal

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 5
2. Anda wajib memahami dan mampu membedakan tindakan
keperawatan dari 3 diagnosis keperawatan terkait sistem pernapasan

Masalah Tindakan keperawatan


Bersihan jalan napas tidak Postural Drainage
efektif Fisioterapi Dada
Nebul dan Suction
Batuk efektif
Pola nafas tidak efektif Relaksasi nafas dalam
Terapi oksigenasi
Kerusakan pertukaran gas Disesuaikan kondisi pasien

Contoh Soal :
Seorang laki-laki usia 28 tahun di rawat di Rumah Sakit. Dari hasil pemeriksaan

um
dieproleh data RR : 28x/menit, ronchi pada kedua lapang paru, produksi sputum
banyak. Indeks masa tubuh 16, pasien terlihat sesak dan kelelahan. Apakah
tindakan yang tepat pada pasien diatas ?
a. Membatasi aktivitas
b. Melakukan posturan drainage
c. Melatih relaksasi nafas dalam
Um
k
d. Memberikan terapi oksigenasi nasal kanul
tu

e. Memberikan makan sedikit tetapi sering


Jawaban : B
Un

Karena pada kasus terdapat data : Pasien sesak, RR 28x/menit, adanya suara
ronchi maka bisa disimpulkan masalahnya terkait bersihan jalan nafas. Jadi
cari opsi jawaban yang berhubungan dengan bersihan jalan nafas.
k
da

3. Anda wajib mampu menginterpretasikan hasil Analisa Gas Darah


Ti

Bagian Batas Normal


pH 7.38 – 7.42
PCO2 38 – 42 mmHg
Po2 80 mmHg
HCO3 22 – 28 mEq/L

Kondisi Ciri Khas


Asidosis Respiratorik pH rendah – PCO2 tinggi
Asidosis Metabolik pH rendah – PCO2 rendah
Alkalosis Respiratorik pH tinggi – HCO3 rendah
Alkalosis Metabolik pH tinggi – HCO3 tinggi

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 6
Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang interna dengan diagnosis TB
Paru. Pada anamneses keluarga mengatakan pasien sudah menderita TB Paru sejak
1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,4 C, frekuensi nadi
102X/menit, TD 130/90 mm/Hg, frekuensi nafas 28X/menit, adanya retraksi
dinding dada dan pasien tampak pucat kelelahan. Hasil pemeriksaan BGA diperoleh
pH 7,27 ; PaCO2 47 mmHg ; PaO2 90 mmHg ; HCO3 22 mEq/dl. Apakah interpretasi
hasil AGD pasien ?
a. Asidosis respiratorik
b. Asidosis metabolik
c. Alkalosis respiratorik
d. Alkalosis metabolik
e. Asidosis metabolik terkompensasi
Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : pH rendah dan PaCO2 tinggi

um
4. Anda wajib memahami patofisiologi penyakit asma, PPOK, peluritis,
pneumothorak, efusi pleura dan TB Paru
Penyakit
Asma Um
Keterangan
Adanya suara wheezing, sering
terbangun malam hari karena sesak,
k
takipnea
tu

PPOK Adanya suara wheezing biasanya timbul


setelah terbangun pagi hari, takipnea,
bentuk dada barrel chest
Un

Pneumothorax Adanya suara perkusi hipersonor


Kolaps Paru, Adanya suara perkusi pekak
fibrosis
k

Efusi pleura, Adanya suara perkusi dullness


da

hematothorax
Pleuritis Adanya suara friction rub
Ti

Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang interna dengan diagnosis
pleuritis. Hasil pengkajian didapatkan suhu 37,4 C, frekuensi nadi 102X/menit, TD
130/90 mm/Hg, frekuensi nafas 28X/menit, mengeluh sesak. Perawat akan
melakukan pemeriksaan fisik auskultasi suara paru. Apakah hasil pemeriksaan
pada kasus ?
a. Friction rub
b. Wheezing
c. Vesikuler
d. Ronchi
e. Gargling

Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : diagnosis medis pleuritis

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 7
5. Anda wajib memahami prosedur tindakan (SOP) pemasangan WSD,
terapi oksigenasi (nasal kanul, masker oksigen)

Contoh Soal :
Seorang perempuan usia 45 tahun dengan diagnosa medis pneumothorax. Pasien
terpasang WSD dengan sistem 2 botol. Saat pasien bergerak, tiba-tiba botol terjatuh
dan pecah. Apakah tindakan pertama yang dilakukan perawat ?
a. Sambungkan kembali ke botol yang masih utuh
b. Ganti dengan botol baru
c. Klem selang yang dekat dada
d. Bersihkan pecahan botol
e. Pasang oksigen nasal kanul
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : botol WSD terjatuh dan pecah. Maka segera
klem selang dekat dada untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan
pada pleura

um
B. Sistem Kardiovaskular Um
k
1. Anda wajib memahami dan mampu membedakan diagnosis
tu

keperawatan terkait sistem kardiovaskular


Masalah Ciri Khas
Un

Penurunan cardiac output Perubahan frekuensi dan


irama jantung, perubahan
kontraktiltas jantung,
k

perubahan volume sekuncup,


da

perubahan after load dan pre


load, perubahan EKG.
Ti

Intoleransi aktivitas Dispnea setelah beraktivitas,


keletihan, kelemahan umum,
adanya respon tekanan darah
abnormal terhadap aktivitas,
frekuensi jantung abnormal
terhadap aktivitas
Ketidakefektifan perfusi Penurunan fungsi perifer,
jaringan perifer perubahan fungsi motorik,
CRT > 3 detik, parestesia,
warna kulit pucat

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 8
Contoh Soal 1 :
Seorang pasien perempuan usia 45 tahun dibawa oleh suaminya masuk ke rumah
sakit dengan keluhan jantung berdebar, bengkak pada kaki dan sesak napas. Hasil
anamnesis diperoleh riwayat sesak nafas sekitar 1 bulan, hilang timbul, dada sering
bergetar dan terlihat oleh keluarga, kaki bengkak 10 hari terakhir dan menetap.
Hasil pemeriksaan menunjukkan TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit
tidak teratur, suhu 36,50 C, frekuensi napas 38x/menit, berat badan 55 kg.
Diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut adalah :
A. Intoleransi aktivitas
B. Kelebihan volume cairan
C. Penurunan curah jantung
D. Ketidakefektifan pola napas
E. Risiko ketidakseimbangan nutrisi
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : jantung berdebar, tachicardia 100x/menit,
irama jantung tidak teratur (aritmia)

um
Contoh Soal 2 :
Um
Seorang laki-laki usia 58 tahun dirawat dengan keluhan cepat lelah dan kedua kaki
bengkak. Sesak dirasakan memberat saat beraktivitas. Hasil pengkajian diperoleh
k
pasien terlihat pucat, sianosis, lemah tidak berdaya. TD 130/90 mmHg, nadi
tu

100x/menit, RR 24x/menit, Suhu 37C. Apakah masalah keperawatan pasien ?


a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan perfusi jaringan
Un

c. Penuruan curah jantung


d. Pola napas tidak efektif
e. Kelebihan volume cairan
k

Jawaban : A
da

Karena pada kasus terdapat data : sesak saat beraktivitas, pucat, lemah tidak
berdaya
Ti

2. Anda wajib memahami dan mampu menentukan lokasi infark berdasar


hasil EKG

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 9
Contoh Soal :
Seorang laki-laki usia 64 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 2
jam sebelum MRS. Hasil pengkajian : dada terasa panas, skala nyeri 8, akral dingin,
lemah dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 72x/menit, RR 16x/menit. EKG
menunjukkan ST elevasi pada lead II, III, aVF, I, aVL, V5. Dimanakah lokasi infark
yang dialami pasien pada kasus tersebut ?
a. Anteroposterior jantung
b. Inferoposterior jantung
c. Posterolateral jantung
d. Anterolateral jantung
e. Inferolateral jantung
Jawaban : E
Karena pada kasus terdapat data : ST elevasi pada Lead II, III, aVF, I, aVL, V5

3. Anda wajib memahami manajemen nyeri dada dan penatalaksanaannya


Derajad 1 merupakan gagal jantung ringan. Pada
umumnya penderita yang dimasukkan ke dalam

um
kelas NYHA I ini dapat melakukan aktifitas berat
tanpa keluhan dan baru merasakan sesak pada
aktivitas fisik yang sangat berat.
Derajad 2
Um
Penderita dengan NYHA II akan merasakan
sesak ketika melakukan aktivitas sedang atau
bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas
k
sehari-hari.
tu

Derajad 3 Penderita yang masuk ke kelas ini umumnya


akan merasakan sesak hanya dengan
Un

melakukan aktivitas ringan, seperti: berjalan,


makan, dll.
Derajad 4 Merupakan gagal jantung berat. Penderita untuk
melakukan pekerjaan yang sangat ringan atau
k

istirahat saja sudah sesak.


da

4. Anda wajib memahami SOP prosedur EKG dan gambaran dasar EKG
Ti

Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ICU dengan diagnosa STEMI. Hasil
pengkajian : nyeri dada kiri yang menjalar ke tangan dan punggung kiri dan EKG
menunjukkan gambar dibawah ini :

a. Ventrikel takikardia
b. Ventrikel fibrilasi
c. Sinus takikardia
d. Sinus aritmia
e. Atrial fibrilasi
Jawaban : A
Pahami gambaran-gambaran EKG

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 10
Contoh Soal :
Seorang perempuan berusia 42 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada
kiri . Hasil pengkajian sesak dirasakan terus-menerus saat beraktivitas, nyeri dada
kiri tembus ke belakang, batuk berlendir, diaphoresis. Perawat akan melakukan
pemasangan EKG, setelah informed consent perawat memberikan jelly pada dada
dan ektremitas pasien. Selanjutnya telah dipasang precordial lead V1 dan V2.
Bagaimanakah urutan pemasangan precordial lead pada pasien tersebut?
A. V3 dipasang antara V2 dan dan V4
B. V3 dipasang garis mid aksila kiri sejajar ICS 5
C. V3 dipasang garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5
D. V3 dipasang pada garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
E. V3 dipasang garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4
Jawaban : A
Wajib paham letak pemasangan lead V1 – V6

5. Anda wajib memahami patofisiologi penyakit infark, gagal jantung,


angina pectoris dan miokarditis / perikarditis

um
Penyakit Keterangan

Um
Angina Pectoris Rasa nyeri pada dada seperti ditekan, berat,
dan tumpul. Nyeri juga dapat menyebar atau
hanya dirasakan di lengan kiri, leher, rahang,
dan punggung
k
Gagal Jantung Gagal jantung kanan : edema
tu

Gagal jantung kiri : dispnea


Infark miokard Berdasar gambaran EKG ST Elevasi
Un

Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 66 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
keluhan nyeri daerah leher menyebar ke punggung kiri dengan skala 7. Hasil
k

pengkajian ditemukan sesak, terdapat ronkhi dan edema ekstremitas, gelisah dan
da

sulit tidur di malam hari. TD 110/85 mmHg, frekuensi nadi 99x/menit, frekuensi
napas 28x/menit, SaO2 94%. Hasil EKG menunjukkan ST Elevasi. Apakah tindakan
keperawatan pada pasien tersebut ?
Ti

a. Membatasi aktivitas
b. Membatasi retensi cairan
c. Menganjurkan pasien rileks
d. Menganjarkan latihan napas dalam
e. Kolaborasi pemberian nitrogliserin
Jawaban : E
Karena pada kasus terdapat data : Nyeri daerah leher ke punggung kiri, ST
elevasi. Pasien mengalami sumbatan pembuluh darah koroner. Maka
tindakan yang dilakukan yaitu pemberian nitrogliserin yg berfungsi untuk
melebarkan pembulih darah / dilatasi coroner

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 11
C. Sistem Pencernaan
1. Anda wajib memahami diagnosis keperawatan terkait sistem
pencernaan
Masalah Ciri Khas
Ketidakseimbangan nutrisi Penurunan nafsu makan, porsi
kurang dari kebutuhan tubuh makan tidak habis, penurunan
berat badan > 20%
Nyeri akut Adanya nyeri di bagian
abdomen
Defisit volume cairan Turgor kulit buruk, crt > 3 detik,
bibir kering, mata cowong,
lemas, balance cairan (-)

um
Contoh Soal :
Seorang klien perempuan 25 tahun, mengalami diare sejak 2 hari yang lalu dibawa
ke Unit Gawat Darurat dengan kondisi lemas dan pucat, terjadi penurunan Berat

keperawatan pasien ?
a. Defisit volume darah
Um
Badan sebelmnya klien BB: 57 kg sekarang menjadi 52 kg. Apakah masalah
k
b. Intoleransi aktivitas
tu

c. Kelebihan volume cairan


d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. Kerusakan integritas kulit
Un

Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : penurunan berat badan, kondisi lemas dan
pucat
k
da

Contoh Soal :
Ti

Seorang laki-laki usia 69 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan muntah


3 kali , diare 6 kali sehari dengan konsistensi cair tidak ada lendir, turgor lebih dari
2 detik, bibir kering dan badannya merasa lemas. TD : 120/mmhg, frekuensi
Nadi : 80 x/mnt, Suhu : 38 ⁰C, frekuensi nafas : 20x/mnt. Apakah masalah
keperawatan utama yang sesuai?
a. Nyeri akut
b. Resiko infeksi
c. Defisit volume cairan
d. Gangguan eliminasi fekal
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : turgor lebih dari 2 detik, bibir kering.

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 12
2. Anda wajib memahami SOP prosedur pemasangan NGT dan perawatan
kolostomi
Tindakan Keterangan
NGT  Prinsip pemasangan NGT harus
memperhatikan high flower dengan
meminta pasien untuk menempelkan
dagu ke dada.
 Pengukuran panjang NGT dari ujung
hidung ke xhypoid
 Jika terjadi perubahan kondisi mendadak
seperti sianosis dan kesulitan bernapas,
tarik selang segera mungkin.
 Untuk memastikan bahwa selang masuk
ke dalam lambung, aspirasi cairan
lambung dengan spuit 20 cc, jika terlihat

um
cairan berwarna hijau atau kecokelatan
maka posisi selang sudah benar.
Perawatan  Pada pasien kolostomi perlu diberikan
kolostomi pendidikan
Um
kesehatan
pemasangan dan perawatan kantong
ostomi
tentang
k
 Perawatan kolostomi dilakukan untuk
tu

mencegah adanya kemerahan dan iritasi


pada kulit sekitar stoma
Un

Contoh Soal :
Seorang perempuan berusia 32 tahun dilakukan pemasangan NGT, data status
pasien tampak lemah, terjadi penurunan kesadaran dengan GCS 9 Setelah
k

dilakukan pemasangan sampai ke batas pengukuran selang bisa dimasukan dengan


da

mudah dan tanpa hambatan. Apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Memastikan selang berada dalam lambung
Ti

b. Mengambil sampel cairan lambung


c. Memasukkan lagi selang 2.5 - 5cm
d. Memfiksasi selang NGT
e. Melihat respon pasien
Jawaban : C
Langkah selanjutnya yaitu memasukkan selang 2,5-5 cm supaya saat difiksasi
benar-benar pada posisi yg tepat

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 13
D. Sistem Endokrin
1. Anda wajib memahami diagnosis keperawatan terkait sistem endokrin
Masalah Ciri Khas
Resiko ketidakstabilan kadar Kadar GDS tidak stabil
glukosa darah seringkali > 300
Kerusakan integritas kulit Terdapat luka, lesi pada
bagian kulit (luka gangren)

Contoh Soal :
Seorang perempuan berumur 54 tahun dirawat di rumah sakit. Pasien masuk
dengan keluhan terdapat luka pada telapak kaki kanannya. Saat ini perawat sedang
melakukan perawatan luka. Ukuran luka 7 x 4 x 3 cm, eksudat (+) berwarna kuning
dan bau, permukaan luka tampak berwarna kekuningan. Pasien memiliki riwayat
DM dan 5 bulan terakhir tidak pernah kontrol ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan

um
laboratorium GDS 345 mg/dL, leukosit 13.500. Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus di atas?
a. Risiko infeksi
b. Pola napas tidak efektif
c. Defisit volume cairan tubuh
d. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Um
k
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
tu

Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : riwayat DM dan tidak pernah kontrol, GDS
Un

345 mg/dl
k

Contoh Soal :
Seorang perempuan berumur 54 tahun dirawat di rumah sakit. Pasien masuk
da

dengan keluhan terdapat luka pada telapak kaki kanannya. Saat ini perawat sedang
melakukan perawatan luka. Ukuran luka 7 x 4 x 3 cm, eksudat (+) berwarna kuning
Ti

dan bau, permukaan luka tampak berwarna kekuningan. Apakah masalah


keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Risiko infeksi
b. Kerusakan integritas kulit
c. Defisit volume cairan tubuh
d. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : luka pada telapak kaki kanan berbau dan
berwarna kuning

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 14
2. Anda wajib memahami patofisiologi penyakit DM, hipertiroid dan
hipotiroid
DM Tipe 2 Poliuri, polidipsi, polifagia, neuropati perifer
sehingga timbul luka
Hipertiroid Anoreixa, penurunan berat badan drastis,
takikardia, tremor, dan intoleran terhadap panas
Hipotiroid Penurunan metabolisme, kelelahan, kulit kering

Contoh Soal :
Seorang perempuan usia 53 tahun diantar keluarganya ke poli penyakit dalam.
Hasil pengkajian GDS 60 mg/dl, pasien lemas, tampak berkeringat dingin, pucat dan
gelisah. Riwayat DM sejak 8 tahun yang lalu dan keluarga mengatakan pasien tidak
mau makan. Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Memberikan dextrose 40%
b. Monitor tanda hipoglikemia

um
c. Segera memberikan minuman manis
d. Menganjurkan untuk makan nasi
e. Menganjurkan istirahat
Jawaban : C
Um
Karena pada kasus terdapat data : pasien lemas, keringat dingin, pucat dan
k
gelisah yang merupakan gejala hipoglikemia
tu
Un

3. Anda wajib memahami SOP prosedur tindakan pemberian insulin


k
da

E. Sistem Saraf dan Perilaku


Ti

1. Anda wajib memahami diagnosis keperawatan terkait sistem saraf


Masalah Ciri Khas
Ketidakefektifan perfusi TIK meningkat, nyeri kepala,
jaringan serebral pusing, muntah proyektil
Resiko aspirasi Disfagia, penurunan
kesadaran, penurunan reflek
muntah
Resiko cedera Gangguan fungsi kognitif,
gangguan psikomotor,
gangguan sensasi, usia
ekstrem

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 15
Contoh Soal :
Seorang perempuan usia 53 tahun dirawat di ruang saraf. Hasil pengkajian
diperoleh wajah asimetris, bicara pelo, diberi minum tersedak, lidah terlihat
mencong ke kanan. Hasil scan menunjukkan infark lobus parietal dextra. Apakah
masalah yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Risiko infeksi
b. Hambatan mobilitas fisik
c. Hambatan komunikasi verbal
d. Risiko aspirasi
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : minum tersedak, lidah terlihat mencong ke
kanan. Akibat yang ditimbulkan dari kondisi tersebut yaitu resiko aspirasi

Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang interna dengan nyeri kepala.

um
Menurut informasi keluarga, tadi malam pasien kejang 2x disertai muntah
proyektil. Nyeri kepala sebenarnya sudah dirasakan sejak 2 minggu lalu dan

Um
memberat sejak 5 hari lalu. Setelah beberapa jam perawatan, pasien peningkatan
TIK. Hasil CT Scan : abses cerebri lobus frontoparietalis kanan diserta edema
perifokal luas dan midline shift ke kiri 1,8 cm Apakah masalah yang tepat pada
kasus tersebut ?
k
a. Risiko infeksi
tu

b. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral


c. Hambatan komunikasi verbal
Un

d. Risiko aspirasi
e. Nyeri akut
Jawaban : B
k

Karena pada kasus terdapat data : nyeri kepala dan peningkatan TIK
da

2. Anda wajib memahami interpretasi dari pengukuran GCS


Ti

Bayi Respon Dewasa


Eye
Spontan 4 Spontan
Terhadap 3 Terhadap
perintah/suara perintah
Terhadap nyeri 2 Terhadap nyeri
Tidak ada respon 1 Tidak ada respon
Verbal
Bergumam 5 Terorientasi
Menagis lemah 4 Bingung
Menagis karena 3 Kata tidak teratur
nyeri
Meintih karena 2 Tidak dapat
nyeri dimengerti
Tidak ada 1 Tidak ada

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 16
Motorik
Spontan 6 Sesuai perintah
Penarikan karena 5 Melokalisasi nyeri
sentuhan
Penarikan karena 4 Penarikan karena
nyeri nyeri
Fleksi abnormal 3 Fleksi abnormal
Ekstensi abnormal 2 Ekstensi
abnormal
Tidak ada respon 1 Tidak ada respon
Contoh Soal :
Seorang perempuan usia 18 tahun dengan hematoma di temporal sinistra, dirawat
di UGD dalam kondisi kesadaran menurun. Korban membuka mata dengan cubitan
di kelopak mata, dan mampu menarik tangan kirinya ketika dicubit dan bicara tidak
jelas dan tidak dimengerti ketika diajak berkomunikasi.
Berapa skor GCS pada kasus tersebut?

um
a. E2V3M4
b. E2V2M5
c. E2V3M5
d. E2V3M3
e. E2V2M4
Jawaban : A
Um
k
Berdasarkan skor pengukuran GCS
tu

F. Sistem Muskuloskeletal
Un

1. Anda wajib memahami diagnosis keperawatan terkait sistem


muskuloskeletal
k

Masalah Ciri Khas


da

Hambatan mobilitas fisk Kekuatan otot menurun,


esktremitas nyeri dan susah
Ti

digerakkan, ROM menurun

Contoh Soal :
Seorang laki-laki, berusia 55 tahun, dirawat di ruang interna dengan keluhan sendi
lutut dan siku bengkak. Saat pengkajian sendi lutut terasa nyeri bila digerakkan,
wajah meringis, kemerahan,. Pasien dibantu keluarga berpakaian. Tekanan darah
140/80 mmHg, frekuensi nadi 84 kali permenit, frekuensi pernafasan 16 kali
permenit. Hasil laboratorium asam urat 12 gr/dL. Apakah masalah keperawatan
pada kasus tersebut?
a. Hambatan mobilitas fisik
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan ADL
d. Risiko cedera
e. Nyeri akut
Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : nyeri sendi dan lutut bila digerakkan

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 17
2. Anda wajib memahami interpretasi dari pengukuran skala kekuatan
otot
Nilai Deskripsi
5 Normal
4 Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit
tahanan
3 Hanya mampu melawan gravitasi
2 Tidak mampu melawan gravitasi
1 Kontraksi otot dapat di palpasi tampa gerakkan
persendian
0 Tidak ada kontraksi otot

Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 34 tahun diruang interna selama 15 hari dengan diagnosis
medis Stroke. Pasien mengalami hemiparesis pada ekstremitas bagian kanan.

um
Dilakukan pemeriksaan kekuatan otot untuk mengetahui perkembangan kondisi
pasien. Pada pemeriksaan ditemukan pasien mampu mengangkat tangan kanan

Um
namun tidak mampu melawan tahanan. Apakah Hasil pengkajian kekuatan otot
pasien pada kasus di atas ?
a. 1
b. 2
k
c. 3
tu

d. 4
e. 5
Un

Jawaban : C
Berdasarkan skala kekuatan otot
k

3. Anda wajib memahami SOP pemasangan gips, bidai dan latihan ROM
da

Contoh Soal :
Ti

Seorang laki-laki 20 tahun dirawat di bangsal karena mengalami fraktur di os tibia


dekstra. Hasil pengkajian menunjukkan pasien terpasang gips, nyeri di daerah
fraktur, daerah sekitar luka mengalami pembengkakan, capillary refill lebih dari 2
detik, dan pasien kesulitan menggerakkan jari kaki kanannya.
Apakah tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah diatas?
a. Mengompres daerah sekitar fraktur
b. Fasiotomi
c. Bivalve (pemotongan) gips secara memanjang
d. Pemberian analgetik
e. Melakukan ROM
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : nyeri di daerah fraktur, CRT lebih dari 2
detik. Maka gips harus dipasang ulang dengan dilepas terlebih dahulu

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 18
G. Sistem Perkemihan
1. Anda wajib memahami diagnosis keperawatan terkait sistem
perkemihan
Masalah Ciri Khas
Defisit volume cairan Turgor kulit buruk, crt > 3 detik,
bibir kering, mata cowong,
lemas, balance cairan (-)
Kelebihan volume cairan Penambahan berat badan,
edema, asites, balance cairan
(+)
Gangguan eliminasi urine Adanya poliuri, anuria,
nocturia, inkontinensia urine,
retensi urine.

um
Contoh Soal :

Um
Seorang laki-laki (47 tahun) dirawat dengan Gagal Ginjal Kronis (GGK). Hasil
pengkajian : klien mengeluh sesak napas, mual disertai dengan penurunan nafsu
makan. Terdapat edema di wajah dan tungkai klien. Berat badan klien meningkat 4
kg semenjak 3 hari dirawat di RS. CVP meningkat dan refluks hepatojugular (+).
k
Apakah masalah keperawatan yang tepat ?
tu

a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan rasa nyaman
Un

c. Kelebihan volume cairan


d. Risiko ketidakseimbangan cairan
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
k

Jawaban : C
da

Karena pada kasus terdapat data : edema wajah dan tungkai, BB meningkat 4
kg
Ti

2. Anda wajib memahami patofisiologi penyakit CKD, BPH dan ISK


CKD Terjadi penurunan GFR, penuruan fungsi ginjal,
peningkatan cairan dalam tubuh, penurunan
hematokrit
Penanganan : hemodialisa, diet rendah protein
dan fosfat
Hemodialisis Perlu diperhatikan :
Kaji kepatenan tempat penusukan vena, palpasi
adanya getaran dan adanya suara bruit saat
auskultasi
BPH Kesulitan berkemih, sampai menetes dan tidak
bisa kencing. Adanya hematuria.
Penanganan operasi TURP

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 19
ISK Nyeri seperti terbakar saat BAK, sering BAK
tidak tuntas, hematuria

Contoh Soal :
Seorang pasien laki-laki usia 44 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak napas, setelah HD 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian edema di
ekstremitas bawah (+/+), urine output 100 cc/24jam, TD 150/90 mmHg, nadi
88x/menit, RR28x/menit. Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien tersebut ?
a. Mengkaji bunyi napas tambahan
b. Mengkaji BB pasien
c. Nilai ureum dan kreatinin
d. Asupan cairan pasien
e. Kadar Hb
Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : edema di ekstremitas bawah, urine output

um
100cc/24 jam

3. Anda wajib memahami SOP tindakan pemasangan kateter Um


k
Contoh Soal :
tu

Seorang pria berusia 54 tahun dibawa ke IGD karena kesulitan berkemih. Pasien
akan dilakukan pemasangan kateter urine. Setelah pelumasan kateter dengan Jely
kateter dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urine terlihat
Un

keluar dan ditampung dalam bengkok.


Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut ?
a. Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas
k

b. Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangan


da

c. Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9%


d. Menyambungkan kateter ke kantung urine
Ti

e. Menekan pubis dengan lembut


Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : langkah selanjutnya setelah kateter
dimasukkan

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 20
H. Sistem Integumen
1. Anda wajib memahami presentase luas luka bakar

um
Contoh Soal :

Um
Seorang laki-laki usia 30 tahun dengan berat badan 65 kg dibawa ke UGD karena
luka bakar pada seluruh bagian tangan kanan dan seluruh kaki kanan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan ada eksudat dan bullae pada tangan dan kaki. Riwayat
sebelum kejadian pasien sedang membakar sampah dengan menggunakan bensin
k
Berapakah luas dan derajat luka bakar pasien tersebut?
tu

a. Luas luka bakar 18% derajat I


b. Luas luka bakar 18% derajat II
Un

c. Luas luka bakar 27% derajat I


d. Luas luka bakar 27% derajat II
e. Luas luka bakar 27% derajat III
k

Jawaban : D
da

Karena pada kasus terdapat data : luka bakar seluruh bagian tangan kanan dan
kaki kanan (9 + 18 = 27%)
Ti

2. Anda wajib memahami menghitung kebutuhan cairan pasien luka bakar


Contoh Soal :
Perempuan usia 40 tahun diantar masuk ke UGD dengan kondisi luka bakar.
Pemeriksaan fisik luas luka bakar 40%. TD 100/60 mmHg, RR 22x/menit, nadi
80x/menit, BB 50 kg.
Berapakah kebutuhan cairan pasien tersebut dalam 8 jam pertama ?
a. 8000 ml
b. 4000 ml
c. 2000 ml
d. 3000 ml
e. 7000 ml
Jawaban : B
4 x BB x Luas Luka Bakar = 4 x 50 x 40 = 8000 ml
Kebutuhan 8 jam pertama = ½ x 8000 = 4000 ml

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 21
I. Sistem Imun dan Hematologi
1. Anda wajib memahami patofisiologi penyakit SLE, Anemia, DHF dan
HIV
SLE Penyakit autoimun yang berdampak pada
sistem muskuloskeletal, arthralgia dan atritis,
sendi bengkak pada pagi hari.
Cegah untuk terpapar sinar UV
Anemia Adanya kelemahan, malaise, fatigue,
konjungtiva pucat
HIV Merupakan infeksi yang dapat menyerang
semua sistem tubuh
DHF Terjadi penurunan trombosit, perdarahan
Contoh Soal :
Perempuan usia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan diare

um
kronis sejak sebulan yang lalu. Pasien mempunyai riwayat HIV, mengalami
penurunan berat badan 18 kg dalam 4 bulan terakhir. Hasil pengkajian turgor kulit
tidak elastis, membran mukosa kering dan konsentrasi menurun. Apakah masalah
keperawatan pada kasus ?
a. Defisit volume cairan
b. Intoleransi aktivitas
Um
k
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
tu

d. Resiko cedera
e. Resiko infeksi
Un

Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : turgor kulit jelek, membran mukosa kering
k

J. Sistem Indera
da

1. Anda wajib memahami patofisiologi penyakit katarak, glaukoma dan


Ti

otitis media
Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 53 tahun berkunjung ke poliklinik mata dengan keluhan
penglihatan kabur . Hasil pengkajian ditemukan lapang pandang menyempit, nyeri
kepala yang hebat, skala nyeri 6-7, sifat nyeri hilang timbul, bola mata teraba
tegang, TIO 28 mmHg, kadang pasien merasa mual muntah dan sulit tidur. TD : 160
mmHg/ frekuensi Nadi 87x/mnt, frekuensi napas 20x/mnt, suhu 37 o C. Pasien
pernah dioperasi katarak 3 tahun yang lalu. Apakah masalah keperawatan utama
pada kasus tersebut ?
a. Gangguan persepsi sensori : penglihatan
b. Risiko gangguan pemenuhan nutrisi
c. Gangguan pola tidur
d. Risiko cedera fisik
e. Nyeri akut
Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : lapang pandang menyempit, TIO 28 mmHg,
bola mata teraba tegang

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 22
2. Anda wajib memahami SOP tindakan pemeriksaan visus, tes rinne dan
weber

Visus Nilai normal 6/6


Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan
fungsi mata. Gangguan penglihatan
memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui
sebab kelainan mata yang mengakibatkan
turunnya visus.
Pemeriksaan visus dapat dilakukan dengan
menggunakan Optotype Snellen.
Tes Rinne Membandingkan hantaran melalui udara dan
melalui tulang.
Caranya ialah garputala digetarkan, lalu
diletakkan pada tulang di belakang telinga
dengan demikian getaran melalui tulang akan

um
sampai ke telinga dalam. Apabila pasien tidak
mendengar bunyi dari garputala yang

Um
digetrakan itu, maka garputala dipindahkan ke
depan liang telinga, kira-kira 2,5 cm jaraknya
dari liang telinga. Hantaran disini ialah hantaran
melalui udara. Pada pasien yang
k
pendengarannya masih baik, maka hantaran
tu

melalui udara lebih baik dari hantaran melalui


tulang. Jadi garputala yang tadi diletakkan di
Un

tulang telinga belakang telinga tidak terdengar


lagi, ketika dipegang di dekat liang telinga akan
terdengar lagi, disebut uji rinne positif
Tes Weber Untuk mengetahui lateralisasi hantaran tulang
k

Membandingkan hantaran tulang telinga kanan


da

dengan teling akiri.


Caranya garputala digetarkan kemudian
Ti

diletakkan pada garis tengah seperti di ubun-


ubun, dahi, atau pertengahan gigi seri. Pasien
dengan gangguan pendengaran akan
mengatakan bahwa salah satu telinga lebih
jelas mendengar bunyi garputala itu. Pada
orang normal akan mengatakan bahwa tidak
mendengar perbedaan bunti kiri dan kanan. Bila
lebih keras ke kanan disebut lateralisasi ke
kanan.
Tes Swabach Membandingkan hantaran tulang pasien
dengan pemeriksa yang pendengarannya
normal.
Caranya ialah, garputala digetarkan , lalu
dasarnya ditempelkan pada tulang di belakang
telinga passion. Setelah pasien mengatakan
tidak mendnegar lagi, maka dasar garputala
diletakkan ke tulang belakang telinga

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 23
pemeriksa. Apabila pemeriksa masih dapat
mendengar bunyi, maka dikatakan bahwa
telinga pasien uji schwabachnya memendek.

Contoh Soal :
Seorang laki-laki berusia 53 tahun berkunjung ke poliklinik mata dengan keluhan
penurunan pendengaran pada telinga kiri sejak 4 bulan, sering merasa pusing.
Perawat sedang melakukan pemeriksaan dengan membandingkan konduksi
getaran garputala melalui tulang mastoid pasien dan perawat. Apakah jenis
pemeriksaan pada kasus ?
a. Tonometri
b. Weber
c. Rinne
d. Swabach

um
e. Tympanometri
Jawaban : D

Um
Karena pada kasus terdapat data : membandingkan konduksi garputala pasien
dan perawat
k
tu
Un
k
da
Ti

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 24
BAGIAN 2
KEPERAWATAN MATERNITAS

A. Tabel Overview Materi


No. Bahasan Jumlah Soal
1. Antenatal 4–6
2. Intranatal 4–6
3. Postnatal 5–7
4. Kesehatan Reproduksi 4–5
TOTAL 14 – 25

um
B. Antenatal
1. Anda wajib memahami status obstetri
G Um
Jumlah kehamilan, tanpa melihat lamanya
k
(Gravida) termasuk kehamilan saaat ini
tu

P (Partus) Kelahiran setelah gestasi 20 minggu tanpa


melihat bayi hidup/mati
Un

A Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin


(Abortus) dapat hidup di luar kandungan dengan batasan
gestasi kurang dari 20 minggu
k
da

Contoh Soal :
Seorang perempuan hamil 33 minggu, umur 36 tahun datang ke poli kebidanan
Ti

untuk periksakan kehamilan. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data


kehamilan sekarang adalah kehamilan yang ketiga, anak pertama keguguran, anak
kedua lahir secara normal.
Bagaimana cara penulisan status obstetri pada kasus diatas..?
A. G3P1A0
B. G3P1A1
C. G3P2A0
D. G3P2A1
E. G3P2A2
Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : kehamilan anak ketiga, anak pertama
keguguran, anak kedua lahir normal

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 25
2. Anda wajib memahami dan mampu menghitung usia kehamilan dan
taksiran persalinan

um
Um
Rumus Menghitung Usia Kehamilan
TFU (cm) x 2/7 = usia kehamilan (bulan)
TFU (cm) x 8/7 = usia kehamilan (minggu)
k
tu
Un

Contoh Soal :
Seorang perempuan, 28 tahun, datang ke puskemas dengan keluhan tidak haid.
Setelah dilakukan pemeriksaan urin, pasien dinyatakan positif hamil dengan usia
k

kehamilan 6 minggu. HPHT : 23 Februari 2018. Hasil pengkajian TD : 100/70


da

mmHg, frekuensi nadi : 84x/menit, frekuensi napas : 20/menit, suhu : 36,2oC dan
saat ini pasien tidak ada keluhan lain. Pasien bertanya tentang kapan taksiran
Ti

partusnya.
Apakah informasi yang seharusnya diberikan oleh perawat berdasarkan situasi
tersebut?
A. 30-11-2018
B. 1-12-2018
C. 25-11-2018
D. 4-12-2018
A. 30-12-2018
Jawaban : A
Karena bulannya Februari kita menggunakan rumus (tangal +7 , bulan +9)
Tanggal = 23+7 = 30
Bulan = 2 +9 = 11

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 26
3. Anda wajib memahami pemeriksaan leopold
Leopold 1 Untuk menentukan umur kehamilan serta bagian tubuh apa
yang terdapat didalam fundus uteri.
Leopold 2 Untuk menentukan dimana punggung anak dan dimana letak
bagian-bagian kecil.
Leopold 3 Untuk mengetahui apa yang ada pada bagian bawah dan
bagian bawah sudah terpegang oleh PAP (Pintu Atas
Panggul) besar.
Leopold 4 Guna menentukan bagian bawah dalam Rahim dan seberapa
masuknya bagian bawah tersebut ke dalam PAP.

Contoh Soal :
Seorang tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil dengan
usia kehamilan 35 minggu. Perawat memasang selimut dan meminta ibu hamil

um
untuk melipat kakinya, lalu dengan posisi menghadap ke wajah pasien, tenaga
kesehatan melakukan perabaan pada daerah simpisis pubis dan berusaha
menggoyangkan bagian tersebut.

a. Manuver Leopold I
b. Manuver Leopold II
Um
Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tersebut adalah:
k
c. Manuver Leopold III
tu

d. Manuver Leopold IV
Jawaban : C
Un

Karena pada kasus terdapat data : perawat melakukan perabaan di daerah


simpisis pubis untuk menentukan apakah janin sudah masuk PAP atau
belum
k
da
Ti

C. Intranatal
1. Anda wajib memahami APGAR Score
Keterangan Skor 0 Skor 1 Skor 2
Appearance Suluruh tubuh warna Hanya tangan dan Seluruh warna kulit
kebiruan / pucat kaki yang kebiruan normal (merah
muda)
Pulse Denyut jantung tidak Dibawah 100x Diatas 100x/menit
ada /menit
Grimace Tidak ada respon Wajah meringis saat Meringis, menarik,
distimulasi batuk atau bersin
saat distimulasi
Activity Lemah, tidak ada Lengan dan kaki Bergerak aktif dan
gerakan posisi fleksi spontan

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 27
Respiration Tidak bernafas Menangis lemah, Menangis kuat,
merintih, pernapasan baik
pernapasan lambat dan teratur
tidak teratur

Contoh Soal :
Seorang perawat melakukan penilaian APGAR skor pada seorang bayi laki-laki
yang baru lahir di menit ke 5. Hasil pemeriksaan diperoleh frekuensi jantung
96x/menit, pernapasan tidak teratur, wajah meringis saat distimulasi, tonus otot
fleksi, refleks menunjukkan gerakan yang sedikit, tubuh kemerahan namun
ekstrimitas nampak sianosis.
Berapakah skor APGAR menit ke 5 bayi tersebut :
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6

um
Jawaban : D
Wajah meringis = 1; Frekuensi jantung 96x = 1 ; Pernapasan tidak teratur = 1

Um
Tubuh kemerahan ekstrmitas sianosis = 1 ; Gerakan sedikit = 1
Total = 5
k
2. Anda wajib memahami fase persalinan terutama kala 3 dan 4
tu

Kala 1 kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaan serviks sampai


Un

lengkap
Fase laten pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam
Fase Aktif pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar
6 jam
k

Kala 2 Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir
da

pada saat bayi telah lahir lengkap.


Kala 3 Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan
lahirnya plasenta.
Ti

Kala 4 Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam
setelahnya.

Contoh Soal :
Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 datang ke UGD dengan keluhan keluar
lendir bercampur darah dan kemaluan sejak 3 jam yang lalu. Berdasarkan hasil
pengkajian, pasien dipimpin meneran dan lahir bayi laki-laki. Perawat melakukan
penilaian kondisi bayi dan mengeringkan tubuh bayi. Kemudian perawat
memastikan janin tunggal. Apakah tindakan manajemen aktif kala 3 yang tepat
pada kasus ?
a. Hectinh perineum
b. Masase fundus uteri
c. Pemberian oksitosin
d. Observasi perdarahan
e. Penengangan tali pusat
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : tindakan manajemen aktif kala 3

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 28
3. Anda wajib memahami pemeriksaan partograf

PARTOGRAF  Partograf merupakan sistem untuk


memantau keadaan ibu dan janin
dari yang dikandung selama dalam
persalinan waktu ke waktu
 Pembukaan serviks, penilaian dan
pencatatan dilakukan setiap 4 jam
atau lebih sering dilakukan jika ada
tanda-tanda penyulit
 Penurunan bagian terbawah janin,
penilaian setiap 4 jam atau lebih
sering jika terdapat tanda penyulit
 Setiap 30 menit, raba dan catat
jumlah kontraksi dalam 10 menit

um
dan lamanya kontraksi dalam satuan
detik
 Manajemen

Um
aktif kala III,
pemberian oksitosin 10 unit,
peregangan tali pusat, masase uterus
15 detik segera setelah plasenta dan
k
selaput ketuban lahir
tu
Un

Contoh Soal :
Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu dirawat di ruang
k

bersalin pada pukul 16.00 WIB dengan inpartu. Hasil pengkajian pukul 17.00 WIB
da

pasien tampak gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40
detik, DJJ 150x/menit, pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh. Kapan perawat
dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya ?
Ti

a. 18.00 WIB
b. 19.00 WIB
c. 20.00 WIB
d. 21.00 WIB
e. 22.00 WIB
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : pemeriksaan dalam sebelumnya pukul 17.00.
Pemeriksaan dalam idealnya dilakukan setiap 4 jam sekali untuk
mengetahui pembukaan serviks

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 29
D. Postnatal
1. Anda wajib memahami pengkajian REEDA
R Redness / kemerahan
E Edema
E Ekimosis
D Discharge / keluaran
A Approximate / perlekatat

Contoh Soal :
Seorang perempuan usia 25 tahun, P1A0 postpartum hari ke-7 datang ke poli KIA.
Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri dan keluar cairan kuning dari daerah
jahitan episiotomi. Observasi TTV TD 110/70 mmHg, nadi 92x/menit, RR
20x/menit, suhu 38.5C, nyeri daerah perineum skala 5. Apakah pengkajian

um
selanjutnya pada kasus ?
a. Pemeriksaan lokhea

Um
b. Pemeriksaan involusi uteri
c. Pemeriksaan tanda Homan
d. Pemeriksaan tanda REEDA
e. Pemeriksaan diastasis rektus abdominis
k
Jawaban : D
tu

Karena pada kasus terdapat data : nyeri daerah perineum, keluar cairan
kuning, suhu 38,5 C. Mengarah pada adanya infeksi di area tersebut, maka
Un

dilakukan pengkajian REEDA.


k

2. Anda wajib memahami jenis lokhea


da

Lokhea Rubra Lokhea ini muncul pada hari pertama dan hari keempat
Ti

postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena


mengandung darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding
rahim, lemak bayi, lanugo dan mekonium.
Lokhea Cairan yang berwarna merah kecoklatan dan berlendir,
Sanguinolenta berlangsung dari hari keempat dan ketujuh postpartum.
Lokhea Serosa Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung
serum, leukosit dan robekan/laserasi plasenta, muncul pada hari
ketujuh dan hari keempat belas post partum.
Lokhea Alba Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lender servik
dan serabut jaringan yang mati, berlangsung selama 2 minggu
sampai 6 minggu.
Lokhea Purulenta Bila keluar cairan nanah dan berbau busuk selama postpartum

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 30
Contoh Soal :
Seorang perempuan berusia 33 tahun, G3P1A1 postpartum hari kedua. Pasien
mengatakan nyeri pada abdomen saat menyusui bayinya dan masih keluar darah
berwarna merah segar saat mengganti pembalut. Hasil pengkajian: TD: 110/80
mmHg, Frekuensi nadi: 82x/menit, Frekuensi nafas: 24 x/menit, suhu; 36,70 C. luka
perineum tampak kering
Apakah jenis lochia pada kasus diatas?
A. Alba
B. Rubra
C. Serosa
D. Purulenta
E. Sanguilenta
Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : darah berwarna merah segar

E. Kesehatan Reproduksi

um
1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait dismenore, vaginitis,
kanker serviks, kanker payudara dan gonorrhea
Penyakit Keterangan
Um
k
Dismenore  Faktor penyebab : prostaglandin uterine
tu

yang tinggi, aktivitas uteri abnormal dan


faktor psikologis
Un

 Dismenore primer timbul pada hari pertama


atau kedua dari menstruasi
 Nyeri bersifat kolik atau kram dirasakan
k

pada abdomen
da

Servisitis  Infeksi diawali pada endoserviks


akut ditemukan pada gonorea dan infeksi post
Ti

partum
Servisitis  Tandanya : serviks kelihatan normal,
kronik adanya kemerahan pada portio uteri,
adanya sekret
Gonorrea  Disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhea
 Mengeluarkan nanah saat berkemih warna
putih kuning
 Terasa sakit saat berkemih

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 31
Contoh Soal :
Seorang perempuan berusia 33 tahun data ke poli KIA dengan keluhan gatal dan
perih pada vagina. Hasil pengkajian area genetalia tampak merah, sekret vagina
banyak, berbau dan berwarna agak kuning. Apakah intervensi yng tepat pada
kasus?
a. Menganjurkan pemeriksaan apusan vagina
b. Merencanakan pemeriksaan pap smear
c. Kolaborasi foto rontgen pelviks
d. Kolaborasi USG transvaginal
e. Kolaborasi pemeriksaan urin
Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : gatal dan perih di area vagina, adanya sekret
berbau. Hal ini menunjukkan adanya infeksi. Maka perlu dilakukan
pemeriksaan apusan vagina untuk mengetahui kuman penyebab infeksi.

2. Anda wajib memahami jenis metode kontrasepsi

um
Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, Tidak direkomendasikan pada ibu
susuk) hipertensi, obesitas, varises dan DM
Kontrasepsi dalam rahim (AKDR,
IUD) Um
Direkomendasikan pada perempuan yang
tidak memiliki riwayat PID, perempuan
dengan hipertensi, DM
k
Kontrasepsi mantap Direkomendasikan pada perempuan yang
tu

sudah memiliki cukup anak dan tidak


menginginkan memiliki anak lagi
Un

Contoh Soal :
k

Seorang perempuan berusia 33 tahun data ke poli KB untuk konsultasi ingin


da

mengatur jarak kelahiran anak. Hasil pengkajian pasien baru memiliki 1 anak
berusi 7 bulan. Hasiobservasi TD 140/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR 20x/menit,
Ti

IMT 27. Apakah metode kontrasepsi yang tepat pada kasus ?


a. Pil
b. Implant
c. Suntik
d. Kontrasepsi mantap
e. IUD
Jawaban : E
Karena pada kasus terdapat data : pasien ingin mengatur jarak kelahiran anak,
pasien menderita hipertensi dan obesitas (IMT 27)

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 32
3. Anda wajib memahami pemeriksaan penunjang sisten reproduksi
Pemeriksaan Keterangan
Sitologi / pap  Biaya murah, dapat memeriksa bagian yang
smear tidak terlihat namun tidak dapat
menentukan dengan tepat lokalisasi
Schillen test  Pemeriksaan untuk menentukan adanya
karsinoma serviks. Hasil positif bila setelah
diberi yodium, porsio tidak berwarna
Koloskopi  Pemeriksaan ini dapat melihat jelas area
serviks sehingga mudah untuk melakukan
biopsi namun hanya dapat memeriksa
daerah yang terlihat saja yaitu porsio
Kolpomikroskopi  Melihat hapusan vagina dengan
pembesaran sampai 200 kali

um
Konisasi  Pemeriksaan dengan cara mengangkat
jaringan yang berisi selaput lendir serviks
dan epitel
Um
k
Contoh Soal :
Seorang perempuan berusia 33 tahun data ke poli ginekologi dengan keluhan
tu

keputihan berbau sejak 3 bulan yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan
terjadi perdarahan saat berhubungan seksual, sekret vagina banyak berwarna
Un

kuning. Perawat menyarankan untuk melakukan deteksi awal dengan pap smear.
Apakah informasi penting yang harus disampaikan perawat pada kasus ?
a. Tidak melakukan hubungan seksual 48 jam sebelum pemeriksaaan
k

b. Tidak minum antibiotik selama 2 hari sebelum pemeriksaan


da

c. Datang kembalo saat menstruasi hari ke 7


d. Paling tepat dilakukan saat masa subur
e. Puasa 12 jam sebelum pemeriksaan
Ti

Jawaban : E
Karena pada kasus terdapat data : pasien akan dilakukan pap smear.
Hal yang penting terkait pap smear :
1. Tidak melakukan hubungan seksual 48 jam sebelum pemeriksaan
2. Tidak sedang menstruasi saat pap smear
3. Waktu paling baik yaitu 2 minggu setelah haid selesai
4. Jangan menggunakan pembasuh antiseptik di area vagina 72 jam sebelum
pemeriksaan

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 33
BAGIAN 3
KEPERAWATAN ANAK

A. Tabel Overview Materi


No. Bahasan Jumlah Soal
1. Sistem Pernapasan 5–6
2. Sistem Kardiovaskular 5–6
3. Sistem Syaraf 2–3
4. Sistem Pencernaan 3–4
5. Sistem Perkemihan 2–3
6. Sistem Integumen 2–3

um
7. Sistem Imun dan Hematologi 1–2
8. Sistem Indera 1–2

Um
9. Bayi Baru Lahir Rendah 2–3
10. Imunisasi 2–3
TOTAL KMB 14 - 25
k
tu
Un

B. Sistem Pernapasan
1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait pneumonia, TB, asfiksia dan
k

asma
da

Penyakit Keterangan
Ti

Pneumonia Inflamasi akut pada parenkim paru


bagian bawah dan alveoli
Gejala : demam menggigil, adanya
sputum, suara ronchi
TB Gejala : batuk lebih dari 3 minggu,
berkeringat malam hari.
Cara batuk dan meludah yang tepat
mencegah penularan
Asfiksia Kegagalan proses bernapas spontan pda
bayi baru lahir
Penanganan dengan resusitasi bayi baru
lahir dg VTP (ventilasi tekanan positif)
selama 30 detik kemudian evaluasi
Asma Adanya suara wheezing

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 34
Penanganan dengan inhalasi,
bronkodilator

Contoh Soal :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan sesak
napas. Anak didiagnosis asma bronkial. Saat ini anak telah diperbolehkan pulang.
Perawat hendak memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan asma di
rumah. Apakah pendidikan kesehatan utama yang diberikan?
a. Mengenali faktor pencetus serangan asma
b. Mengajarkan tentang tanda bahaya di rumah
c. Mengajarkan untuk memberikan posisi semifowler
d. Mengajarkan tentang cara penggunaan bronkhodilator
e. Mengajarkan tentang aktivitas yang boleh dilakukan anak
Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : pendidikan kesehatan tentang perawatan
asma di rumah. Maka faktor pencetus asam sangat penting disampaikan

um
supaya bisa menjaga kondisi rumah tidak menjadi pemicu serangan asma

B. Sistem Kardiovaskular
Um
k
tu

1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait penyakit jantung bawaan


Penyakit Keterangan
Un

Penyakit jantung Adanya sianosis. Paling banyak terjadi yaitu


bawaan sianotik Tetralogy of Fallot.
k

Gejala : kebiruan, sesak setelah beraktivitas,


da

dapat kejang, adanya murmur jantung, gangguan


perkembangan pertumbuhan
Ti

Penyakit jantung Tanpa sianosis. Paling banyak yaitu Paten


bawaan asianotik Ductus Arteriosus (PDA)
Gejala : sesak nafas tersengal-sengal, takikardia,
tidak nafsu makan, adanya murmur jantung,
gangguan perkembangan pertumbuhan
Penanganan Pemberian oksigen, posisi knee chest pada bayi
usia dibawah 1 tahun, pemberian posisi squating
usia diatas 1 tahun

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 35
Contoh Soal :
Balita perempuan berusia 8 bulan diruang perawatan anak dengan tetralogy of
fallot. Untuk kepentingan diagnosis maka perawat mengambil spesimen darah
sehingga pasien menangis, berteriak dan memberontak. Hasil observasi
menunjukkan tiba tiba kulit anak tampak kebiruan dan frekuensi napas 48 x/menit.
Apakah tindakan pertama yang dilakukan oleh perawat?
a. Jelaskan pada orang tua bahwa sakitnya hanya sementara
b. Kolaborasi pemberian obat sedasi untuk pasien
c. Kaji adanya frekuensi dan ritme denyut jantung
d. Menempatkan anak pada posisi lutut ke dada
e. Memberikan oksigen nasal pada pasien
Jawaban : E
Karena pada kasus terdapat data : pasien dengan tetralogy of fallot, adanya
sianosis, usia 8 bulan. Maka perlu posisi knee chest

um
C. Sistem Pencernaan

Um
1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait diare, hirschprung,
hiperbilirubin
k
tu

Penyakit Keterangan
Diare BAB cair lebih dari 3x / hari, turgor kulit lambat,
Un

mata cekung, membran mukosa kering


Rumus menghitung kebutuhan cairan :
BB < 10 = 100 cc/Kg/BB/hari
k

BB 10-20 = 1000cc + 50cc(BB-10)/Kg/BB/Hari


da

BB > 20 = 1500cc + 20cc(BB-20)/Kg/BB/Hari


Hirschprung Konstipasi, pembesaran abdomen, muntah, BAB
Ti

seperti pita.
Dilakukan pembedahan untuk membuang sel
aganglion serta pembuatan kolostomi
Hiperbilirubin Peningkatan bilirubin dalam darah. Adanya
ikterik (warna kuning pada kulit, sklera)
Bilirubin > 15 mg/dl.
Dilakukan fototerapi, terapi sinar matahari,
pemberian ASI eksklusif

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 36
Contoh Soal :
Bayi laki-laki usia 1 hari dirawat dalam inkubator di RS dengan hiperbilirubin. Hasil
pengkajian BBL 2300 gr, BB saat ini 2280 gr, kuning pada kulit, reflek hisap
melemah, suhu 37,7C, nadi 120x/menit, RR 45x/menit, bilirubin 15mg/dl. Apakah
masalah keperawatan pada kasus ?
a. Hipertermi
b. Defisit nutrisi
c. Ikterik neonatus
d. Resiko imfeksi
e. Resiko cedera
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : kuning pada kulit, bilirubin 15 mg/dl.

D. Sistem Integumen

um
1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait campak
Penyakit
Campak Um
Keterangan
Gejala demam, mata merah, bercak keabuan
k
pada mulut tenggorokan, ada bercak kolpiks
tu

pada mukosa pipi, timbul ruam kulit dimulai


belakang telinga sampai ke seluruh tubuh.
Un

Penanganan dengan imunisasi, nutrisi yang


adekuat, menjaga kebersihan diri.
k

E. Sistem Saraf
da

1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait kejang demam,


Ti

meningitis, hidrosepalus
Penyakit Keterangan
Kejang demam Suhu tubuh diatas 38.4C tanpa adanya infeksi
atau gangguan elektrolit.
Gejala demam, kejang menyentak dan kaku otot,
gerakan mata abnormal, penurunan kesadaran,
muntah.
Penanganan baringkan pasien di tempat rata,
singkirkan benda di sekitar pasien,
melonggarkan pakaian, posisi kepala miring
mencegah aspirasi
Meningitis Infeksi pada selaput otak.
Gejala peningkatan TIK, sakit kepala, tanda
kernig dan bruzinksi positif, fotopobia

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 37
Hidrosepalus Terjadi pembesaran kepala (LK > 40 cm), sunset
eye, tulang kepala sangat tipis, gangguan
perkembangan
Penanganan mengurangi produksi cairan melalui
VP shunt

Contoh Soal :
Balita usia 1 tahun dirawat di ruang anak dengan hidrosefalus. Hasil pengkajian
kesadaran menurun, LK 69 cm, terdapat sunset eyes sign, belum bisa duduk.
Apakah masalah keperawatan pada kasus ?
a. Defisit nutrisi
b. Intolerasi aktivitas
c. Hambatan mobilitas fisik
d. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral
d. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

um
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : pasien hidrosefalus, penurunan kesadaran,

Um
LK 69 cm, sunset eyes.
k
tu

F. Sistem Perkemihan
1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait ISK dan Sindrom Nefrotik
Un

Penyakit Keterangan
ISK Sakit saat berkemih, hematuria, demam, riwayat
k

kurang bersih saat berkemih


da

Penanganan penggunaan pakaian dalam terbuat


dari bahan katun, menjaga kebersihan perineum
Ti

Sindrom Nefrotik Kehilangan protein plasma yang menyebabkan


hipoalbumin.
Adanya edema di sekitar mata (periorbital),
edema ekstremitas, edema anasarka, asites,
malaise.
Penanganan pembatasan cairan, diet khusus
sindrom nefrotik, terapi kortikosteroid, diuretik

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 38
Contoh Soal :
Anak laki-laki usia 4 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan bengkak pada
muka, sakit kepala dan berat badan meningkat drastis. Hasil pengkajian diperoleh
edema seluruh tubuh, mudah lelah, porsi makan menurun, protein uri +3. Apakah
masalah keperawatan pada kasus ?
a. Nyeri akut
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Resiko infeksi
d. Kelebihan volume cairan
e. Intoleransi aktivitas
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : edema seluruh tubuh, berat badan
meningkat drastis.

um
G. Sistem Imun dan Hematologi

Um
1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait thalasemia dan demam
berdarah
k
tu

Penyakit Keterangan
Thalasemia Eritrosit mudah rusak karena sumsum tulang
Un

tidak mampu membentuk hemoglobin


Gejala pucat, lemah, perut membuncit,
hepatomegali, splenomegali, bentuk wajah khas
k

thalasemia
da

DBD Demam 2-7 hari, sakit kepala, mual, petekhie


Ti

pada kulit, nyeri otot seluruh tubuh.


Penanganan pemberian cairan oral, kompres
hangat.
Derajat 1 : demam, uji torniket +
Derajat 2 : deajat 1 ditambah perdarahan spontan
Derajat 3 : nadi menurun, hipotensi, kulit dingin
Derajat 4 : ada renjatan, nadi tidak teraba

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 39
Contoh Soal :
Anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ke puskesmas karena demam selama 3 hari.
Hasil pengkajian sakit kepala, suhu 39 C. Perawat akan melakukan uji torniket.
Perawat sudah menjelaskan prosedur, mencuci tangan, memasang manset,
mengukur TD diperoleh 110/70 mmHg. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus ?
a. Melepas manset secara perlahan
b. Menahan tekanan manset selama 10 menit
c. Mencatat jumlah petekie pada area yang ditandai
d. Menentukan tekanan tengah sistolik dan diastolik
e. Memompa manset sampai tekanan yang telah ditentukan
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : langkah selanjutnya setelah perawat
mengukur TD yaitu menentukan tekanan tengah sistol dan diastol kemudian
mempompa manset sampai pada tekanan tengah tersebut, lalu tahan selama
10 menit dan melihat jumlah petekie yang ada.

um
H. Sistem Indera
Um
1. Anda wajib memahami patofisiologi terkait konjungtivitis dan otitis
k
media
tu

Penyakit Keterangan
Un

Konjungtivitis Peradangan pada sklera, konjungtiva merah,


nyeri, keluar sekret mukopurulen
Otitis Media Keluar cairan eksudat dari telinga, penurunan
k

fungsi pendengaran
da
Ti

Contoh Soal :
Anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ke poli MTBS dengan keluhan demam, sakit pada
telinga dan ada cairan yang keluar. Hasil pengkajian skala nyeri 3, tampak nanah
banyak keluar dari telinga, teraba bengkak. Apakah tindakan pada kasus ?
a. Mengeringkan telinga dengan bahan penyerap
b. Menganjurkan kunjungan ulang 3 hari lagi
c. Merujuk ke poli spesialis
d. Mengobservasi nyeri
e. Mengobservasi suhu
Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : tampak nanah banyak keluar dari telinga

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 40
I. Imunisasi
1. Anda wajib memahami pelaksanaan imunisasi dasar dan lanjutan

Umur Imunisasi
0 – 7 hari Hb 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT, HB-Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT, HB-Hib 2, Polio 3
4 bulan DPT, HB-Hib 3, Polio 4 IPV
9 bulan Campak
18 bulan (lanjutan) DPT, HB-Hib

um
24 bulan (lanjutan) Campak

Contoh Soal :
Um
Bayi laki-laki usia 4 bulan dibawa ke posyandu untuk imunisasi. Hasil pengkajian
sudah mendapatkan HB 0, BCG dan polio 1. Apakah imunisasi yang harus diberikan
k
pada bayi ?
tu

a. DPT – HB – Hib 1, polio 1


b. DPT – HB – Hib 1, polio 2
Un

c. DPT – HB – Hib 2, polio 2


d. DPT – HB – Hib 3, polio 3
e. DPT – HB – Hib 2, polio 3
k

Jawaban : B
da

Karena pada kasus terdapat data : sudah mendapatkan HB, BCG dan polio 1
Ti

J. Bayi Berat Lahir Rendah


Penyakit Keterangan
BBLR Bayi berat badan kurang dari 2500 gr, sering
hipotermia, reflek hisap lemah.
Penanganan Perawatan dalam inkubator atau metode
kangguru, pemberian oksigen, nutrisi adekuat,
pemberian ASI melalui OGT

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 41
Contoh Soal :
Bayi laki-laki baru lahir dengan usia kehamilan 35 minggu dirawat di perinatologi.
Hasil pengkajian BB 2000 gr, nadi 140x/menit, RR 56x/menit, suhu 35.6C, reflek
hisap lemah, lanugo banyak dan lemak subkutan tipis. Apakah pendidikan
kesehatan yang tepat pada kasus ?
a. Ajarkan metode kangguru
b. Anjurkan bayi terkena sinar matahari
c. Anjurkan tidak memandikan bayi
d. Ajarkan cara membedong
e. Anjurkan memakai sarung tangan dan kaki
Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : berat badan 2000 gr, suhu 35.6C. Maka
metode kangguru dilakukan untuk mengatasi hipotermia.

um
Um
k
tu
Un
k
da
Ti

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 42
BAGIAN 4
KEPERAWATAN JIWA

A. Tabel Overview Materi


No. Bahasan Jumlah Soal
1. Masalah psikososial 5–8
2. Masalah gangguan jiwa 14 – 17
TOTAL 14 – 25

B. Masalah Psikososial
1. Anda wajib memahami jenis dan ciri khas masing-masih masalah

um
psikososial

Um
Masalah Keterangan
Ansietas Perasaan was-was khawatir, takut yang tidak
jelas.
k
Gejala nadi meningkat, TD dan suhu meningkat,
tu

sering BAB / BAK, kulit dingin, gangguan pola


tidur.
Un

Penanganan ajarkan teknik nafas dalam,


distraksi, hipnotis lima jari dan spiritual
Ketidakberdayaan Pasien merasa bahwa tidak ada upaya yang akan
k

mengubah pada masalahnya, merasa frustasi


da

tidak mampu melakukan sesuatu.


Gejala apatis, ekspresi muka murung, gerakan
Ti

lambat, tidur berlebihan, menghindari orang lain


Penanganan batu pasien mengekspresikan
perasaannya dan meningkatkan pemikiran yang
positif
Berduka Tahap berduka :
1. Denial (menolak peristiwa yang terjadi)
2. Anger (melampiaskan kekesalan, marah)
3. Bergaining (berusaha kembali ke masa lalu,
berandai-andai)
4. Depresion (depresi, menolak makan dan bicara,
putus asa)
5. Acceptance (menerima kenyataan)
Penanganan meningkatkan motivasi dan kegiatan
spiritual

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 43
Gangguan citra Perasaan tidak puas seseorang terhadap
tubuh tubuhnya.
Gejala pasien mengungkapkan kehilangan
bagian tubuh, mengungkapkan perasaan negatif
tentang tubuh.
Penanganan ajarkan pasien melakukan afirmasi
dan melatih bagian tubuh yang sehat
Keputusasaan Keyakinan bahwa dirinya maupun orang lain
tidak dapat melakukan sesuatu untuk mengatasi
masalahnya.
Gejala pasien mengungkapkan isi pembicaraan
yang pesimis (saya tidak bisa), bingung, kurang
konsentrasi, sedih, fokus perhatian menyempit.
Penanganan melatih cara melakukan aktivitas
positif dalam kelompok

um
Harga diri rendah Penilaian diri yang negatif/rendah dapat
situasional diakibatkan oleh penilaian negatif dari
lingkungan sekitar.
Um
Gejala perilaku mengkritik diri, produktivitas
menurun, perasaan tidak mampu, bersalah,
k
mengecilkan diri, perasaan negatif terhadap
tu

tubuh sendiri.
Penanganan identifikasi aspek positif pasien dan
Un

latih kemampuan positif yang dimiliki


k
da

Contoh Soal 1 :
Pasien laki-laki berusia 44 tahun dirawat di RSU karena mengalami kaki patah
Ti

akibat kecelakaan motor sehingga harus diamputasi. Hasil pengakjian diperoleh


pasien terlihat diam, menolak dikunjungi dan mengatakan “andai saja lebih hati-
hati tentu kaki saya tidak seperti sekarang ini”. Apakah tahap berduka pada kasus?
a. Denial
b. Anger
c. Depresion
d. Bergaining
e. Acceptance
Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : anda saja lebih hati-hati tentu kaki saya
tidak seperti sekarang ini.

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 44
Contoh Soal 2 :
Seorang perempuan usia 20 tahun bekerja sebagai model, dorawat di RSU karena
kecelakaan yang mengakibatkan luak di wajahnya. Hasil pengkajian : pasien
mengatakan “sudah tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa bekerja
lagi”. Kalimat tersebut diucapkan berulang-ulang. Pasien terlihat murung dan
susah tidur. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus ?
a. Ansietas
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan
d. HDR situasional
e. Gangguan citra tubuh
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : pasien mengatakan “sudah tidak ada lagi
yang bisa saya lakukan, saya tidak bekerja lagi”. Kalimat diucapkan
berulang-ulang.
Pasien diatas mengalami beberapa masalah yaitu ansietas,

um
ketidakberdayaan, keputusasaan, HDR situasional dan gangguan citra
tubuh. Namun kita cari data faktual yaitu ucapan pasien yang berulang-
ulang.
Um
k
tu

Contoh Soal 3 :
Seorang laki-laki usia 33 tahun menjalani hemodialisis di RSU sejak 5 tahun lalu.
Un

Hasil pengkajian pasien mengatakan merasa bosan dengan berbagai pengobatan


yang sudah dilakukan namun kondisinya tidak membaik. Pasien menolak untuk
dilakukan hemodialisis selanjutnya. Menurut keluarga pasien susah tidur dan
sering menangis ketika di rumah. Apakah masalah keperawatan pada kasus ?
k

a. Berduka
da

b. Ketidakberdayaan
c. Keputusasaan
Ti

d. HDR
e. Ansietas
Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : pasien sudah 5 tahun menjalani hemodialisis
dan pasien mengatakan sudah bosan serta menolak hemodialisis
selanjutnya. Artinya pasien sudah menyerah karena sudah 5 tahun (jangka
panjang) hemodialisis namun tidak ada perubahan.

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 45
B. Masalah Gangguan Jiwa
1. Anda wajib memahami jenis dan ciri khas masing-masih masalah
gangguan jiwa
Masalah Keterangan
Harga diri rendah Individu mengalami evaluasi diri negatif
kronik mengenai diri dan kemampuannya dalam waktu
lama dan terus menerus dengan perasaan tidak
berharga, tidak bedaya dan tidak berarti.
Gejala menilai diri negatif, merasa tidak mampu
melakukan apapun, merasa tidak memiliki
kelebihan.
Penanganan identifikasi aspek positif dan latih
kemampuan positif yang dimiliki

um
Resiko perilaku Marah yang ekstrim yang dapat mengancam,
kekerasan mencederai orang lain dan lingkungan.

Um
Gejala tidak mampu mengontrol perilaku
kekerasan, ingin memukul orang lain,
mengamuk, mata melotot, agresif.
k
Halusinasi Mendengar suara bisikan, melihat bayangan,
tu

merasakan sesuatu perabaan, penciuman dan


pengecapan, bicara sendiri, melihat ke satu arah
Un

Isolasi sosial Merasa sendirian, menolak interaksi dengan


orang lain, merasa tidak diterima
Defisit perawatan Menolak melakukan perawatan diri, penampilan
k

diri tidak rapi, pakaian kotor, BAB BAK


da

sembarangan
Resiko bunuh diri Memberikan ancaman akan melakukan bunuh
Ti

diri, mengungkapkan ingin mati,


mengungkapkan rencana ingin mengakhiri
hidup, melakukan percobaan bunuh diri secara
aktif
Waham Mudah lupa, sulit konsentrasi, mengatakan
bahwa ia adalah artis, nabi, presiden yang tidak
sesuai dengan kenyataan, sering merasa curiga,
waspada berlebihan, flight of idea, sedih atau
gembira berlebihan

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 46
2. Anda wajib memahami strategi pelaksanaan masalah gangguan jiwa
Perilaku kekerasan SP 1  Mengidentifikasi penyebab PK
 Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
 Mengidentifikasi PK yang dilakukan
 Mengidentifikasi akibat PK
 Mengajarkan cara mengontrol PK
 Melatih pasien cara kontrol PK fisik I (nafas
dalam).
SP2  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Melatih pasien cara kontrol PK fisik II (memukul
bantal / kasur / konversi energi).
SP 3  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Melatih pasien cara kontrol PK secara verbal
(meminta, menolak dan mengungkapkan
marah secara baik)
 Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

um
SP 4
 Melatih pasien cara kontrol PK secara spiritual
(berdoa, berwudhu, sholat)
SP 5
Um
 Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Menjelaskan cara kontrol PK dengan minum
obat (prinsip 5 benar minum obat).
k
Isolasi Sosial SP 1  Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
tu

pasien
 Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi
Un

dengan orang lain.


 Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
 Melatih pasien berkenalan dengan satu orang.
k

SP 2  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya


da

 Melatih pasien berkenalan dengan dua orang


atau lebih
Ti

SP 3  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya


 Melatih pasien berinteraksi dalam kelompok
Harga Diri Rendah SP 1  Mengidenfikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki pasien
 Membantu pasien menilai kemampuan pasien
yang masih dapat digunakan
 Membantu pasien memilih kegiatan yang akan
dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
 Melatih pasien kegiatan yang dipilih sesuai
kemampuan
SP 2  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Melatih kegiatan kedua (atau selanjutnya) yang
dipilih sesuai kemampuan
Halusinasi SP 1  Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
 Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
 Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 47
 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan
halusinasi
 Mengidentifikasi respons pasien terhadap
halusinasi
 Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan
menghardik
SP 2  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan
berbincang dengan orang lain
SP 3  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan
kegiatan (yang biasa dilakukan pasien)
SP 4  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Menjelaskan cara kontrol halusinasi dengan
teratur minum obat (prinsip 5 benar minum

um
obat).
Defisit perawatan diri SP 1  Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
 Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri

SP 2 Um
 Melatih pasien cara menjaga kebersihan diri
 Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Menjelaskan cara makan yang bai
k
 Melatih pasien cara makan yang baik
tu

SP 3  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya


 Menjelaskan cara eliminasi yang baik
Un

 Melatih cara eliminasi yang baik.


SP 4  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Menjelaskan cara berdandan
 Melatih pasien cara berdandan
k

 Membantu orientasi realita.


da

Waham SP 1
 Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi
Ti

 Melatih pasien memenuhi kebutuhannya


SP 2  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
 Melatih kemampuan yang dimiliki
SP 3  Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Menjelaskan penggunaan obat secara benar
Resiko bunuh diri SP 1  Mengidentifikasi benda-benda yang dapat
membahayakan pasie
 Mengamankan benda-benda yang dapat
membahayakan pasien
 Melakukan kontrak treatment
 Mengajarkan cara mengendalikan dorongan
bunuh diri
SP 2  Mengidentifikasi aspek positif pasien

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 48
 Mendorong pasien untuk berfikir positif
terhadap diri
SP 3  Mengidentifikasi pola koping yang biasa
diterapkan pasien
 Menilai pola koping yang biasa dilakukan
 Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
 Mendorong pasien memilih pola koping yang
konstruktif
SP 4  Membuat rencana masa depan yang realistis
bersama pasien
 Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa
depan yang realistis
 Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan
dalam rangka meraih masa depan yang realistis

Contoh Soal 1 :

um
Seorang laki-laki usia 45 tahun sudah 2 minggu di rawat di Rumah sakit Jiwa, pada
saat dilakukan pengkajian pasien berusaha membentur-benturkan kepalanya ke
tembok, ketika sudah tenang pasien mengatakan sering mendengar suara yang

Apakah diagnosa keperawatan pada pasien tersebut ?


a. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
Um
menyuruh dia bunuh diri dengan membentur-benturkan kepalanya ke tembok
k
b. Isolasi social
tu

c. Resiko bunuh diri


d. Perilaku kekerasan
e. Harga diri rendah
Un

Jawaban : C
Karena pada kasus terdapat data : pasien berusaha membentur-benturkan
k

kepalanya ke tembok, ketika sudah tenang pasien mengatakan sering


da

mendengar suara yang menyuruh dia bunuh diri.


Ti

Contoh Soal 2 :
Perempuan berusia 25 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa karena marah dan
berteriak-teriak. Ketika ditanya, pasien mengatakan bahwa dirinya adalah putri
raja sehingga orang tidak boleh sembarangan bicara dengannya. Tiga tahun lalu,
pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama. Apakah tujuan asuhan
keperawatan pada kasus di atas ?
a. Klien mampu bersosialisasi.
b. Klien mampu berpikir sesuai realita.
c. Klien mampu mengendalikan emosinya.
d. Klien mampu menilai aspek positif dan negatif dirinya
e. Klien mampu mengidentifikasi bahaya di sekitar dirinya
Jawaban : B
Karena pada kasus terdapat data : pasien mengatakan bahwa dirinya adalah
putri raja sehingga orang tidak boleh sembarangan bicara dengannya.
Artinya pasien mengalami waham.

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 49
Contoh Soal 3 :
Perempuan berusia 25 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan susah tidur, mondar-
mandir dan 3 bulan tidak minum obat. Pasien mengatakan suaminya sering
melakukan KDRT dan saat ini sudah dicerai, malu dengan kondisinya. Hasil
pengkajian pakaian tidak rapi, bicara dan senyum sendiri, malas berinteraksi
dengan orang lain, mondar-mandir. Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus ?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. HDR
d. Defisit perawatan diri
e. Regimen terapi inefektif
Jawaban : A
Karena pada kasus terdapat data : pasien senyum sendiri, malas berinteraksi
dengan orang lain, mondar-mandir. Ini adalah masalah faktual pada kasus
tersebut yang merupakan gejala dari halusinasi.

um
Um
Contoh Soal 4 :
Laki-laki berusia 35 tahun dirawat di RS Jiwa, saat di kaji mengatakan ”saya ini
tidak berguna dan dibuang oleh keluarga, saya sangat malu dan rasanya lebih baik
saya dulu tidak usah lahir ke dunia.”. Hal tersebut dialaminya sejak 1 tahun yang
k
lalu saat di tinggal pergi istrinya menikah lagi dengan orang lain. Hasil observasi :
tu

klien kurang mempertahankan kontak mata. Apakah masalah keperawatan utama


pada kasus diatas?
Un

a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Resiko bunuh diri
d. Harga diri rendah
k

e. Waham
da

Jawaban : D
Karena pada kasus terdapat data : pasien mengatakan “saya ini tidak berguna
Ti

dan dibuang oleh keluarga, saya sangat malu dan rasanya lebih baik saya
dulu tidak usah lahir ke dunia.”

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 50
DAFTAR RUJUKAN

AIPNI. 2019. Sinersi Edisi R. AIPNI : Jakarta


Herdman, H. 2018. NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.
EGC : Jakarta
Perry, Lowdermilk, Cahion. 2013. Keperawatan Maternitas. Elsevier : Jakarta
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. DPP PPNI : Jakarta
Stuart, Keliat & Pasaribu. 2016. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Elsevier : Jakarta
Utama, Saktya Yudha Ardhi. 2017. Keperawatan Medikal Bedah : Sistem

um
Respirasi. Deepublish : Yogyakarta.

Um
Osborn, et al. 2010. Medical Surgical Nursing : Preparation for Parctice.
Pearson Education Vol 1 dan 2
k
tu
Un
k
da
Ti

www.saktyainstitute.com (Customer Care & Registrasi : 08882766966) – Kelas Online Jago Ukom 51

Anda mungkin juga menyukai