MATA Prose Keperawatan dan Berpikir Kritis KODE SKEP 208 sks 3 SEMESTER 2 DOSEN Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Mat dan Tim PENGAMPU BENTUK TUGAS Mandiri JUDUL TUGAS Pengkajian keperawatan
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Menyusun pengkajian keperawatan sesuai dengan format (Data dasar, data penunjang dll) DISKRIPSI TUGAS Mahasiswa mencari referensi tentang pengkajian. Format pengkajian yang sudah disediakan oleh dosen pengampu, dilakukan analisa dan mahasiswa mengisi (menuliskan ) pengkajian tersebut sesuai dengan kasus yang sudah dibuatkan. METODE PENGERJAAN TUGAS Kegiatan Mahasiswa: a. Mencari dan membaca materi terkait dan mempelajarinya b. Mengisi format pengkajian yang sudah disediakan c. Mengirim penugasan ke edu, sesuai dengan jadwal yang ditentukan d. Berkonsultasi dengan dosen jika ada kesulitan e. Berdiskusi secara berkelompok, tetapi mengisi format pengkajian secara individu BENTUK DAN FORMAT LUARAN Bentuk : Form Pengkajian Format Luaran : 1. Hasil pengkajian keperawatan yang sudah terisi lengkap 2. Laporan dan hasil pengkajian maksimal dikumpulkan sesuai dengan ketentuan
LAIN-LAIN Pembagian Topik : 1. Kelompok 1 (Absen 1-10) : Pengkajian pada Sistem Respirasi 2. Kelompok 2 (Absen 11-20) : Pengkajian pada Sistem Kardiovaskuler 3. Kelompok 3 (Absen 21-30): Pengkajian pada Sistem Syaraf 4. Kelompok 4 (Absen 31-terakhir) : Pengkajian pada Sistem Endokrin Daftar Rujukan
1. Kozier, Barbara. 1991. Fundamental of Nursing Concept, Process and Practice.
California: Addison Wesley Publishing Company 2. Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika 3. Carpenito, Lynda Juall. 1995. Nursing Diagnosis, Application to Clinical Practice. Philadelphia: JB Lippincott Company Lampiran Kasus Kasus Sistem Respirasi Tn. S usia 60 tahun mengatakan merasa sesak. Pasien mengatakan seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien merasa sesak nafas dan batuk. Pasien juga mengatakan kadang terasa sesak pada saat melakukan aktifitas dan pada saat berpindah tempat. Pasien mengatakan kalau 2 hari yang lalu yaitu pada tanggal pasien merasakan demam. Di IGD kemudian dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik, klien mengeluh sesak, GCS E:4 V:5 M:6 dan dilakukan pengukuran TTV: Tekanan Darah: 155/99 mmHg, S: 37,5°C, Nadi: 102x/menit, RR: 28 x/menit, dilakukan pemeriksaan laboratorium dan foto thorak , pasien mendapat terapi cairan Asering 500ml 20 tpm, serta injeksi IV Ceftriaxone 1 gr, inj IV Dexamethasone 4 mg, N-ace 1 tablet, pasien juga diberikan oksigen nasal 2 lpm. Pasien pernah mengalami sakit prostat, pasien juga mempunyai riwayat sakit jantung dan hipertensi. Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga Kasus Sistem Kardiovaskuler Tn. A usia 43 tahun mengeluh sesak nafas. Sesak nafas di rasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, semakin sesak saat beraktivitas, nyeri pada dada sebelah kiri, durasi 20 menit, skala nyeri 5 ,tubuh terasa lemah, edema pada ekstremitas bawah. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu TD : 140/70 mmHg, HR : 92 x/i, RR : 28 x/i, dan suhu : 36,5 0C . Pasien mengatakan pernah di rawat di rumah sakit 5 tahun yang lalu karena penyakit stroke. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 8 tahun yang lalu. Pasien mengatakan memiliki kebiasaan merokok sejak SMU. Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, DM, asma.
Kasus Sistem Syaraf
Tn. K usia 42 tahun mengatakan pusing. Keluhan tersebut disertai tengkuk tegang dan nyeri di bagian belakang kepala seperti ditusuk-tusuk saat beraktivitas, dengan skala nyeri 6, nyeri tersu menerus jika tidak dibawa istiraht berbaring. Hasil pemeriksaan : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, GCS 15 (E4M6V5), ekspresi wajah tampak meringis kesakitan, TD 160/100 mmHg, Suhu 36,2ºC, Nadi 86 x/menit, RR 24 x/menit. Keluhan lain yang menyertai pasien mengatakan badan lemas. Keluhan bertambah saat pasien emosi, upaya yangdilakukan untukmengatasi masalah kesehatan pasien minum air hangat dan berobat ke Puskesmas, pasien mendapat terapi Amlodipine 1 x 10 mg. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronis selain hipertensi, tidak ada alergi makanan atau alergi obat- obatan, dan tidak pernah melakukan tindakan operasi. Pasien mengatakan penyakit yang diderita pasien adalah factor keturunan dari ibu karena sebelum pasien menderita hipertensi, ibu pasien juga pernah menderita hipertensi, ibu pasien meninggal dengan riwayat penyakit hipertensi.
Kasus Ssitem Endokrin
Ny. N usia 54 tahun dirawat di Bangsal Mawar disebuah rumah sakit umum daerah. Keluhan utama yang dirasakan Ny. N adalah lemas. Setelah dilakukan pengkajian secara berkelanjutan Ny. N mengeluh pusing, mengatakan nafsu makan berkurang, pasien hanya habis setengah porsi dari diet RS. Pasien kontrol rutin di puskesmas, namun pasien terkadang lupa untuk meminum obat rutinnya Pemeriksaan lain TB = 155cm BB = 60 kg, Tanda Vital Tekanan Darah = 100/70 mmHg, Nadi = 88 x/menit, Suhu = 36,20 C, RR = 22 x/menit, serta Gula Darah Sewaktu (GDS) 539 mg/dL. Pasien mengatakan sakit DM sejak 3 tahun yang lalu, pasien berobat rutin di Puskesmas, mendapatkan terapi metformin dan glimipirid . Anak pasien mengatakan terkadang pasien lupa meminum obat rutinnya.