Anda di halaman 1dari 6

KARYA ILMIAH

PERUBAHAN CUACA dan MUSIM PANCAROBA di JAWA


TENGAH

Disusun Oleh : 1. Ami Nilmala Hanum (04)

2. Ayu Solikhah (08)

3. Iskerti Chairully (16)

4. Lisa Vita Andriani (20)

5. Nadea Permatasari (22)

6. Priyo Catur Saputra (25)

Kelas Xl IPS 5

SMA NEGERI 1 PEJAGOAN


Tahun Ajaran 2019/2020
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya,rahmat dan
maghfirah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah sebagai salah satu tugas
Bahasa Indonesia dengan judul "Perubahan Cuaca dan Musim Pancaroba di Indonesia" dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad
SAW.Amin.

Karya ilmiah ini merupakan salah satu tugas terstruktur untuk dapat memperoleh nilai mata pelajaran
bahasa Indonesia. Sejauh ini penyusun menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan pada
penulisan tugas ini,karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penyusun miliki.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini,penyusun mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak,oleh karena itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bu Fitri Rahmaliyah,S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia.

2. Orang tua yang telah mendukung dalam segala hal.

3. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata tiada gading yang retak,begitu juga dengan makalah ini dan penyusun mengharapkan kritik
serta saran yang membangun dari pembaca untuk penulisan laporan yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Kebumen,16 Mei 2020

Penyusun

B. Pendahuluan
1.Latar Belakang Masalah

Latar belakang merupakan suatu keadaan udara harian pada suatu tempat tertentu dan meliputi
wilayah yang sempit. Keadaan cuaca tersebut bisa berubah setiap harinya diberbagai wilayah Indoneria
sering terjadi perubahan yang tidak sesuai dengan prediksinya. Just apart of meteorology menyebabkan
Indonesia dikuasa oleh gatis katulistiwa. Garis ini adalah garis yang membagi bumi menjadi 2 bagian.
Katulistiwa (23,5°Lu -33,5°LS) disebut daerah tropis, disebut iklim tropis yaitu memiliki 2 musim dengan
perkembangan cuaca yang paling cocok untuk jenis makhluk hidup. Daerah tropis seperti
Indonesia,musim yang akan terjadi hanya yaitu musim kemarau dan hujan. Perlu diketahui musim
kemarau ini bukan berarti tidak ada hujan sama sekali,akan tetapi frekuensi dan intensitasnya sedikit.
Indonesia dapat terjadi kemarau karena gerkan semu matahari yang menyebabkan angin muson dan
melewati wilayah Indonesia. Angin yang bertiup dari Benua Asia menuju Aftika dan sebaliknya
menyebabkan musim kemarau dan hujan ada di Indonesia.

Angin yang bergerak dari benua Afrika menuju Asia melewati wilayah Indonesia Angin ini membawa
udara yang bersifat kering dan dingin, oleh sebab itu jika terjadi angin ini Indonesia akan mengalami
musim kemarau,sedangkan angin yang bergerak dari wilayah utara khatulistiwa menuju selatan
khatulistiwa angin yang terjadi adalah muson asia yang berdampak bagi Indonesia dengan membawa
musim udara yang bersifat lembab sehingga menjadi musim penghujan.

Pada bulan April dan Oktober Indonesia mengalami musim pancaroba (pengalihan). Bulan April
merupakan peralihan dari musim penghujan ke kemarau, sedangkan pada bulan Oktober peralihan dari
kemarau ke penghujan. Sehubungan dengan hal itu,untuk mengetahui perubahan cuca di wilayah
Indonesia yang dikaji secara ilmiah "Perubahan Cuaca dan Musim Pancaroba di Indonesia". Maka
dilakukanya rencana kegiatan yang dirancang dalam proposal penelitian.

2. Rumus masalah

Berdasarkan uraian diatas masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:

a. Bagaimana kondisi cuaca diwilayah jawa tengah, indonesia ?

b. Apa penyebab terjadinya musim pancaroba ?

c. Apa dampak dari perubahan musim pancaroba bagi masyarakat ?

d. Apa dampak indonesia dilewati garis khatulistiwa ?

3. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas penelitian ini, maka dirumuskanlah tujuan penelitian sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kondisi cuaca di Jawa Tengah, Indonesia.

b. Untuk mengetahui penyebab terjadi musim pancaroba.

c. Untuk mengetahui dampak musim pancaroba.

d. Untuk mengetahui dampak indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa.

4. Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam menambah
pengetahuan yang berhubungan dengan cuaca. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat
secara praktis bagi masyarakat yang dapat dilihat dari aspek cuaca, suhu, tekanan, udara, kelembapan
udara,angin,hujan atau curah hujan. Hasil pendeskripsian tulisan ini nantinya dapat dijadikan sebagi
pedoman masyarakat dalam menghadapi cuaca pancaroba.

5. Definisi Operasional

Proposal yang dirancang menyajikan fakta umum dengan menggunakan metode penelitian dan
menggunakan aspek penelitian yang disajikan secara singkat ,jelas, ringkas dan sistematis. Rancangan
penelitian ini dimaksudkan dalam kehidupan maupun kegiatan masyarakat.

6. Tinjauan pustaka

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh para ahli di Universitas dalam kegiatan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEK) yang dilakukan melalui aktivitas
penelitian maupun publikasi penelitian. Upaya dalam pengembangannya bukan hanya kegiatan
individual atau kelompok melainkan kegiatan universal yang melibatkan semua ilmuan di seluruh dunia,
oleh karena iti para ilmuan yang terlibat saling berkerjasama dan berkolaborasi untuk merumuskan
kegiatan ilmiah mereka.

Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khusus nya
terhadap kurun waktu. Menurut Rafi'i (1995) ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan
yabg mengkaji peristiwa cuaca dalam jangka waktu yang juga mengkaji tentang gejala - gejala cuaca
tetapi sifat - sifat dan gejala - gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah
yang luas di atmosfer permukaan bumi.

Keadaan cuaca rata - rata dalam satu tahun penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama
( minimal 30 tahun) dan meliput wilayah yang merupakan kondisi lanjutan dan kumpulan dari kondisi
cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata - rata kondisi cuaca dalam kurun waktu
tertentu ( Winarso, 2003).
Menurut Wilson ( 1993 ) Adanya variabilitas kandungan uap air ini dalam udara baik berdasarkan
tempat maupun waktu adanya penting karena :

1. Besarnya jumlah uap air dalam udara merupakan indikator kapasitas potensi atmosfer tentang
terjadinya presipitasi.

2. Uap air mempunyai sifat menyerap radiasi bumi sehingga ia akan menentukan cepatnya kehilangan
panas dari bumi dan dengan sendirinya juga ikut mengatur temperatur.

3. Makin besar jumlah uap air dalam udara makin besar jumlah energi potensial yang laten tersedia
dalam atmosfer dan merupakan sumber atau asal terjadinya hujan angin ( storm) .

Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan
iklim. Pada kondisi tekanan atau kerapatan uap air jenuh, udara tidak dapat lagi menampung tambahan
uap air. Penambahan uap air akan di imbangi dengan proses konstendasi.( Lakitan, 1994).

D. Metode penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode deskripsi. Tujuannya untuk mendeskripsikan kadar cuaca,
suhu, tekanan, kelembapan udara, angin, hujan atau curah hujan. BMKG yang dipublikasikan pada
masyarakat.

Analisis kadar cuaca didasarkan pada ciri - ciri dan sifat dari cuaca tersebut. Untuk mengetahui kadar
cuaca pancaroba yang dipublikasikan oleh BMKG dengan menggunakan skala interval untuk tiap
tingkatan tertentu pada tiap aspek yang diteliti atau dinilai.

Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh keluaran atau hasil yang jelas dan komprehensif
tentang kadar cuaca, suhu, tekanan, udara, kelembapan udara, angin, hujan atau curah hujan yang
dipublikasikan pada BMKG, yang selanjutnya dapat menjadi pedoman untuk para masyarakat.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh
gambaran tentang kasus yang dibahas dan observasi yang dilakukan untuk memperoleh gambaran kasus
ini. Masyarakat sekitar dan ahli cuaca adalah narasumber dalam menghadapi masalah musim
pancaroba.

Selain menggunakan teknik wawancara dan observasi digunakan juga teknik studi pustaka dengan
cara berkunjung dan mencari informasi yang terdapat distudi pustaka.

G. Daftar Pustaka

Rafi'i, Suryatna . 1995. Meteorologi dan klimatologi. Angkasa - Bandung.


Winarso . 2003. Unsur - unsur Cuaca dan iklim, Landasan Teori.

Lakitan Benyamin. 1994. Dasar klimatologi PT Raja Gravindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai