Anda di halaman 1dari 14

SMA Santa Angela

Jalan Merdeka 24, Bandung

MODUL 5
BAHASA INDONESIA

XII IPA1,2,3

OLEH :

Dra. Franciska Titik Lestari

1
5
Menanggapi pembacaan
novel dari segi
vokal,intonasi,dan
penghayatan

Standar Dasar :
Memahami pembacaan novel

Kompetensi Dasar :
1. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal,intonasi, dan
penghayatan.
2. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel.
Tujuan pembelajaran :

Indikator Pencapaian Hasil Belajar :


1.Siswa mampu menanggapi pembacaan novel dari segi vokal,intonasi,
2.SIswa mampu menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam penggalan
novel itu
3. Siswa mampu mencatat hal-hal yang menarik dari tokoh/biografi
4. Siswa mampu membacakan puisi karya sendiri dengan
memperhatikan lafal,intonasi,penghayatan,mimik,dan ekspresi

Nilai spritualitas Santa Angela :


1. Kerja sama
2. Kejujuran
3. Kecerdasan

2
Peta Konsep :

TEMA

AMANAT

TOKOH

PENOKOHAN
UNSUR
INTRINSIK NOVEL ALUR

LATAR :TEMPAT,WAKTU,SUASANA

MAJAS

SUDUT PANDANG /POINT OF VIEUW

BAHASA

Bacalah penggalan novel karya Nur Sutan Iskandar ini dengan baik dan berilah
tanggapan terhadap pembacaan novel tersebut !
Kosim Lagi

Hari Jumat petang. Matahari sudah hampir tersembunyi di balik gunung sebelah
barat.Langit bersih,udara hening lagi jernih.Puncak pohon kayu yang tinggi-tinggi
berwarna kilau-kilauan dan sawah yang luas-luas bagai dihampiri dengan emas
perada,sebab kena sinar penghabisan sang surya yang hendak masuk ke
peraduannya.Akan tetapi, di bawah pohon-pohonan itu sudah mulai gelap,sedang hawa
berangsur-angsur sejuk rasanya.
Sedang tua duduk di beranda rumahnya,yang kelindungan dari jalan raya oleh
pohon buah-buahan.Rupanya kesedapan hawa dan keindahan petang hari itu tiada
terasa olehnya.Ia gelisah. Sebentar ia berdiri dari bangku panjang di sisi beranda
itu,berjalan hilir mudik sambil berpikir,dan sebentar lagi ia pun terperanjak duduk pula.

3
“Hem,dari dahulu sudah terpikir juga olehku demikian! Tak bermalu! Ia mengaku
bersahabat dengan daku,tetapi begini niatnya...”
Di tangannya ada sepucuk surat,yang terbuka dan sudah dibacanya.
Akan tetapi ia belum puas rupanya,sebab surat itu pun dibacanya sekali lagi,dengan
lambat-lambat dan tenang.Tiba-tiba ia tersenyum mengejeknya.
“Pangkat sedemikian yang dibanggakannya! Apa saja perasaannya?Bininya,anak-
anaknya hendak diapakanya,maka ia berani benar meminta anakku? Hem,Fatimah akan
bermadu ,akan berlaki tua,akan jadi istri menteri itu? Ha,ha,ha....”
Ia pun segera berdiam diri,sebab pintu berkicut dibukakan orang dari dalam.Nyai
Salamah ke luar dan berkata dengan senyumnya,”Suka benar hati Akang
rupanya,tertawa seorang diri.Ada apa Akang?”
Perempuan itu pergi duduk di ujung bangku yang diduduki suaminya,seraya
memandang ke luar sebagai acuh tak acuh.
“Ada kabar aneh,lucu,”kata Haji Junaedi dengan senyum dari ujung yang lain.
“Coba ceritakan,saya dengar.”
“Fatimah di mana?”
“Ada di belakang bermain-main:tapi ada apa?”tanya perempuan itu dengan agak
berdebar-debar hatinya.
“Engkau kenal juragan Suria?”
“Menteri kabupaten? Mengapa takkan kenal? Yang kemari dulu, dan sahabat
Akang?”
“Benar-ya,sahabat akang itu berkirim surat kepada akang.Ia meminta Fatimah akan
jadi istrinya.Ini suratnya ,manis dan halus benar isinya.”
Haji Junaedi memperlihatkan surat yang masih dipegangnya itu kepada
istrinya.Nyai Salamah terkejut,ternganga mulutnya dan pucat warna mukanya.
“Engkau suka bermenantukan menteri itu ?” tanya suaminya dengan tenang.
“Bermenantukan orang tua,yang berbini dan beranak itu ?Daripada anakku
bermadu,lebih baik dia tiada berlaki selama-lamanya.Tidak,Akang,saya tidak
mengharapkan pangkat,hanya kesenangan anak saya.Rupanya ia suka kepada .... Siapa
gerangan orang muda itu ?Den Kosim,ya,Benar! Bagaimana rundingan dengan Juragan
Patih, Akang?”
“Belum ada keputusannya.”
“Lebih baik hak itu Akang segerakan,ulang rundingan dengan Juragan
Patih.Katakan,bahwa kita sudah siap.”
“Jadi ,engkau tiada suka kepada menteri kabupaten itu ? Ia
bagus,berpangkat:mulutnya manis...”
“Jangan berolok-olok juga ,Akang.Bila Akang hendak pergi ke kota? Surat itu lebih
baik dibakar saja ! Rupanya tak ada sedikit juga ia segan kepada Akang.”

4
“Kita orang desa,tak berharga di matanya.Ya,hari Ahad di muka ini saya ke rumah
Juragan Patih.Surat saya bawa,ada gunanya.Akan penguatkan rundingan,supaya ia
jangan berlalai-lalai juga.”
Sesungguhnya pada hari yang ditentukan itu,pukul lima petang,Haji Junaedi sudah
ada di rumah patih.Ia disambut oleh R.Atmadi Nata dengan senang hati.Sesudah
bercakap-cakap Akang hendak menyegerakan pekerjaan itu.Akan tetapi apa perlunya
diburu-buru benar?Takkan lari gunung dikejar.Apalagi ia baru dua bulan bekerja tentu
belum dapat menyediakan apa-apa.”
“Dari dahulu sudah saya katakan :tak usah bersedia-sedia .Sekaliannya tanggungan
saya,bukan? Yang perlu sekarang lekas....”
“Menyesak benar rupanya! Apa sebabnya?”
“Kerja baik elok dilekaskan,Juragan,supaya jangan disela lekas kerja buruk.”
“Ada alasannya?”
“Banyak. Pertama Fatimah sudah besar,kedua kami sudah siap dan ketiga...”ujar
H.Junaedi dengan senyumnya,dan sambil menunjukkan sepucuk surat ke tangan
R.Atmadi Nata ia pun menyambung perkataannya,”Ini yang penting sekali juragan.Saya
harap juragan baca sendiri.”
Baru melihat tulisan alamatnya saja,R.Atmadi Nata sudah tahu dari siapa surat
itu.Dengan tenang surat itu pun dibacanya.Kemudian dilipatnya dan diberikannya
kepada Haji Junaedi kembali,seraya katanya,”Tak kusangka-sangka ! Agaknya sudah
terbalik otaknya.Jadi bagaimana pikiran Akang sekarang?”
Saya menurut timbangan juragan sendiri,elok kata juragan elok; buruk kata -kata
juragan,buruk.Asal kerja itu dilekaskan.”
“Dengan menteri itu ?”
Haji Junaedi terkejut ,pucat mukanya.
“Ha,ha,ha,”tertawa R.Atmadi Nata dengan tiba-tiba.Tetapi bila menteri kabupaten
bertemu dengan Fatimah?”
“Dahulu ,ketika ia bertandang ke rumah saya.Barangkali Juragan masih ingat:ia
hendak ayam... ?
“Ya ,saya masih ingat.”
“Beberapa hari sesudah itu ia datang ke desa,lalu saya sambut sebagai biasa.Ketika
itu sudah ada jua terpikir oleh saya,bahwa anaknya tidak lurus.Salah pandangannya
kepada anak saya itu.”
“Hem,ya...”
“Benar,Juragan ! Tunjuk lurus,kelingking berkait.”
“Tetapi mengapa sekarang baru teringat olehnya akan berkirim surat sedemikian ?”
tanya patih,seraya menggelengkan kepalanya.”Nasib Suria....,” katanya pula dalam
hatinya. Sekarang Kosim lagi yang jadi batu penarung baginya !Ya,benar kata Akang tadi
,”ujarnya kuat-kuat.”Baik disegerakan kerja itu.Tentang surat itu,lebih baik dipandang
sebagai tak ada saja.Robek atau bakar,jangan sampai diketahui orang lain.Tunggu

5
sebentar...” Ia bangkit berdiri dari kursinya,lalu masuk ke dalam.Sejurus antaranya ia
pun ke luar duduk pula.
Keduanya berdiam diri .patih memandangi ke samping,lalu kelihatan olehnya
Raden Kosim datang dari belakang.Pada air mukanya terbayang kesenangan
hatinya,suka sebagai sudah mendapat sesuatu yang diharap-harapkannya. Ia tersenyum
simpul,naik ke langkah dan member salam kepada Haji Junaedi dengan takzim.Sesudah
itu ia pun tegak berdiri. Patih memberi syarat,supaya ia duduk di kursi di antara kedua
mereka itu.
“Kosim,”kata R. Atmadi Nata dengan perlahan-lahan.
“Emang Haji datang sekali ini dengan sengaja hendak menentukan rundingan
tempo hari.Bagaimana pikiranmu sekarang ? Sudahkah engkau terima jawab dari
ibumu?”
“Saya ,juragan.”sahut orang muda itu,antara kedengaran dengan tiada.”Kebetulan
ada saya menerima sepucuk surat dari Garut tadi,tengah hari.”Ia pun minta izin akan
mengambil surat itu ke kamarnya.Ketika ia datang kembali ,diserahkannya surat itu ke
tangan patih.
“Nah,selesai sudah,”kata patih,sesudah membaca surat itu. “Kehendak Akang Haji
telah berlaku dan berkenan.Ia sudah beroleh izin dari ibunya.”
“Alhamdulillah!”
Dengan segera patih menyuruh Kosim memanggil ibunya ke belakang. Setelah istri
patih duduk,demikian pula Kosim,kempat-empatnya pun mulai merundingkan cara dan
waktu perkawinan lama istri patih bertegang-tegang dengan Haji Junaedi.Masing-
masing meraskan di rumahnya.Akan tetapi,akhirnya istri patih terpaksa mengalah.”Apa
boleh buat,’katanya dengan senyumnya.”Benar,tentu tak enak bagi Mak Fatimah,kalau
beralat di sini.Jadi bila waktunya?”
“Tiga pasang mata memandang kepada Kosim.Dengan kemalu-maluan orang muda
itu pun berkata,ujarnya,”Apabila ibuku datang dari Garut,Ibu.”
“Di Rancapurut sudah sedia sekaliannya,bukan?”kata Patih.
“Sudah , Juragan .Bila saja dapat dilangsungkan....”
“Kalau begitu,”kata istri patih pula,”Sekarang ini tanggal lima belas.Tanggal 2
...,tanggal 3 bulan di muka jatuh pada hari Minggu,bagaimana kalau hari ini ?”
“Baik,”kata Haji Junaedi dengan cepat dan riang.
“Pikirku,”kata R. Atmadi Nata, “sebab ibu Kosim akan datang kemari,sebagaimana
tersebut dalam surat ini,lebih baik dengan dia kita sama-sama mencari saat yang
sempurna.Ingat:anaknya yang laki-laki cuma seorang ini saja.Hendaknya jangan karena
hal yang sedikit itu ia berasa dibelakangkan. Jangan kita ambil sekalian kekuasaannya.”
“Benar pula itu,”lkata Haji Junaedi .”Pendeknya,saya menurut saja.”
****
Tiga pekan kemudian daripada itu,pada hari Ahad,kelihatan banyak tamu berangkat
dari kota Sumedang ke Rancapurut,ditumpangi oleh priyayi dan menak-menak dengan

6
istrinya masing-masing,karena pada hari itu ada perjamuan besar di sana.Mereka itu
terpanggil akan menghadiri upacara nikah kawin Kosim dengan Fatimah,yang
diramaikan dengan bunyi-bunyian dan permainan yang biasa di tanah Pasundan. Ada
tayuban,tari-tarian,dan pada malam hari dipertunjukkan wayang golek yang sangat
digemari orang.
“Demikian ramai orang besar-besar ke perjamuan itu,”kata Suminta yang berdiri di
pinggir jalan,”tapi heran,Juragan Suria tiada tampak .Ke mana dia gerangan?”
“Juragan istri pun tiada juga,”sahut bininya.
“Hem, ya mungkin ... beralangan.” Kata Suminta pula.”Sayang,padahal Juragan
Suria itu suka benar akan keramaian serupa itu. Dan wayang golek kegemarannya....”
“Barang kali malam kelak dia ke sana,siapa tahu?” sahut bini Suminta pula,sambil
masuk ke pekarangan rumahnya, di sebelah atas jalan raya itu.”Keadaan orang masing-
masing tidak dapat kita tentukan!”

(Sumber: Novel “Katak Hendak Jadi Lembu”, halaman 119-124)

Latihan :
1.Buatlah kelompok sesuai kebutuhan Anda!
2.Tiap kelompok memilih temannya yang memiliki ketrampilan teknik membaca novel
dengan baik dan memberikan masukan akan kekurangan dan kelebihannya.
3. Dalam kelompok ,teman lainnya diharapkan mendengarkan dengan seksama .
4. Format penilaian pembacaan pemenggalan novel :
Nama pembaca : .............................................
Komentator : .............................................

ASPEK PENILAIAN KOMENTAR


VOKAL INTONASI PENGHAYATAN

7
Keterangan :
B : Baik (80-90)
C :Cukup (70-78)
K :Kurang (50-69)

Glosari :
Intrinsik : berasal dari cerita tersebut.
Ektrinsik : berasal dari luar tentang berbagai nilai ;tidak termasuk bagian inti
yang tidak terpisahkan.
Ekspresi : pandang air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang.
Tokoh :pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama

Daftar Pustaka :
Alex Suryanto dan Agus Haryanta. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
SMA dan MA kelas XII.
Ign. Sukasworo, R.Suwignyo,C.Sartini. Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia
untuk Kelas SMA dan MA Kelas XII IPA/IPS.
Purba, Antilian. 2012. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suyono.2007. Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Program Studi
IPA/IPS. Jakarta : Ganeca Exact.

8
APRESIASI SASTRA
UNSUR INTRINSIK dan EKSTRINSIK
(CERPEN,NOVEL)

Pengertian :
Apresiasi sastra ialah penghargaan terhadap karya sastra.Pembaca berusaha menerima
karya sastra sebagai sesuatu yang layak diterima dan menerima nilai-nilai sastra sebagai
sesuatu yang benar (Dick Hartoko,1985 : 17)

Unsur Intrinsik :
Dari dalam,batiniah;struktur dalam;unsur-unsur (tema,amanat,struktur,dan sebagainya
yang membangun sebuah karangan(Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra
Indonesia,2004:359).
Unsur Intrinsik meliputi:
1. TEMA
Pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita.

2. AMANAT
Pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui isi cerita yang dikarangnya,
amanat sendiri dapat disampaikan secara:
1. TERSURAT
2. TERSIRAT
3. LATAR
Keterangan mengenai waktu,tempat,suasana terjadinya peristiwa.

4.SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW


Cara pandang pengarang dalam mengisahkan cerita :
1. ORANG PERTAMA
Pengarang seolah terlibat lansung dalam cerita.
Penanda : aku,saya
2. ORANG KETIGA
Pengarang sebagai pengamat dan hanya menceritakan apa yang terjadi
di antara tokoh. Penanda : dan, mereka,dia

5. TOKOH
Individu rekaan yang mengalami berbagai peristiwa :
1.TOKOH UTAMA / PROTAGONIS
2.TOKOH LAWAN/ANTAGONIS

9
3.TOKOH TRITAGONIS/PELERAI
4.TOKOH FIGURAN/BAWAHAN
Tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam cerita tetapi
kehadirannya diperlukan untuk mendukung cerita.

6. PERWATAKAN/PENOKOHAN
Karakater /sifat batin yang mempengaruhi tingkah laku tokoh.
1.METODE LANGSUNG /ANALITIK:
Pengarang lansung menjekaskan watak tokoh baik keadaan fisik maupun
psikis.
2. METODE TAK LANGSUNG /DRAMATIK
Watak disimpulkan dari pikiran ,dialog tokoh,lingkungan di sekitar tokoh,dan
bentuk fisik tokoh.
3. METODE KONTEKSTUAL : Bahasa yang digunakan pengarang.

CARA DAN HASIL PENGGAMBARAN TOKOH:


1. TOKOH DATAR :Melibatkan satu dimensi
2. TOKOH BULAT :Melibatkan beberapa dimensi, Misalnya masalah
sosial,agama,budaya,ekonomi,dll.
3. TOKOH STATIS: Sifat tokoh tidak berubah dari awal sampai akhir cerita.
4. TOKOH DINAMIS: Sifat tokoh berubah pada bagian-bagian peristiwa
tertentu.

7. ALUR :Urutan peristiwa dalam cerita


5. PENYELESAIAN

4. KLIMAKS

3. KONFLIK

2. AWAL PERSELISIHAN

1.PENGENALAN CERITA/EKSPOSISI

8. BAHASA :Sarana untuk memudahkan komunikasi cerita :bahasa nasional,


daerah,asing, bermakna konotasi atau denotasi.
9. MAJAS : Gaya bahasa yang memakai kiasa.

10
Unsur Ekstrinsik :
Dari luar,segala macam unsure yang berada di luar karya sastra yang ikut
mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut (Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra
Indonesia,2004:245).
1. Sinopsis
2. Kepengarangan
3. Nilai-nilai yang terkandung :
A. Nilai sosiologis
B. Nilai ketuhanan
C. Nilai psikologis
D. Nilai politik
E. Nilai kemanusiaan
F. Nilai ekonomi
G.Nilaim pendidikan
H. Nilai lainnya

Latihan:
1. Setelah Anda menyimak tayangan video Pintu Mobil, ceritakan kembali
visualisasi tersebut dalam bahasa tulis /lisan !
2. Analisislah unsur intrinsik dan ekstrinsiknya !
A. Tema .............................................
B. Amanat..........................................
C. Latar...............................................
D. Sudut pandang...............................
E. Tokoh.............................................
F. Perwatakan ...............................
G. Penokohan ....................................
H.Cara dan penggambaran hasil .........
I. Alur.................................................
J. Bahasa ............................................
K. Majas..............................................
L. Nilai-nilai..........................................

11
BIOGRAFI

Pengertian:
Riwayat yang ditulis oleh orang lain. Pada umumnya yang diceritakan dalam sebuah
riwayat adalah perjalanan hidup tokoh ,mulai dari ia lahir bahkan sampai meninggal.
Selain kisah hidup,dalam riwayat hidupnya juga sering dikemukakan :
a. Prestasi dan karya-karyanya,
b. Keteladanan atau sikap-sikapnya yang bijak
c. Pengorbanan dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran hidup.
Profesi dapat sebagai sosiolog,sastrawan,fisikawan,biologiwan,rohaniawan,pejuang hal
azasi manusia,sejarawan,jurnalis,dan sebagainya.

Biografi Dick Hartoko :

Penulis ini dilahirkan di Jatiroto,Jawa Timur,tanggal 9 Mei 1922. Dick


Hartoko meninggal di Semarang tanggal 1 September 2001 dan dimakamkan di
Ungaran,Jawa Tengah. Nama asli Dick Hartoko adalah Theodorus Geldorp. Ia menempuh
pendidkan di Ignatius College Yogyakarta dan Pendidikan Guru dan Pendidikan
Theologia di Belanda.
Dick Hartoko menjadi pemimpin umum/penanggung jawab majalah Basis
selama 30 tahun (1965-1995).Namanya semakin mencuat karena rubrik “Tanda-tanda
Zaman” yang diasuhnya dan sekaligus penulis rubrik ini.Rubrik “Tanda-tanda
Zaman”sangat terkenal karena isinya merupakan tulisan-tulisan Dick Hartoko yang
menuangkan kegelisahan “budaya” di tengah-tengah pelbagai himpitan yang
menenggelamkan kebudayaan itu sendiri. Dari tulisan-tulisannya di rubrik ini,sebagian
pengamat menilai Dick Hartoko sangat humanis. Ia pernah menjadi dosen IKIP Sanata
Dharma (sejak 1958),Fakultas Sastra UGM,STSRI-ASRI Yogyakarta, dan Fakultas Sastra UI
(sejak 1983).
Karyanya: Saksi Budaya (kumpulan esai ,1975),Tanah Airku dari Bulan ke Bulan
(kumpulan esai,1983), Manusia dan Seni (studi/kajian,1984),Kamus Populer Filsafat
(1986),Pemandu di Dunia Sastra (bersama B.Rahmanto,1986),dan Tonggak Perjalanan

12
Budaya (Kumpulan Esai,1986).Karya terjemahannya :Ariadne (drama,Hella S.
Haasse,1966),Taman Kate-Kate (novel,Maria Dermmout,1975), Strategi Kebudayaan
(karya C.A. van Peurseun, 1976),Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (karya S.de
Jong,1977),Mentalitas Jawa dan Pembangunan (karya Niels Mulder,1978),Orientasi di
Alam Filsafat (karya C.A. van Peursen,1980),Kalangwan:Sastra Jawa Kuno Selayang
Pandang (karya P.J. Zoetmulder,1983),dan Pengantar Ilmu Sastra (karya Jan van
Luxemburg,Mieke Bal,dan Willem G. Weststeijin,1984).
Selain itu menjadi editor Bianglala Sastra (bunga rampai,berdasarkan karya Rob
Nieuwenhuys,Oost Indische Spiegel,1979), Golongan Cendikiawan :Mereka yang
Berumah di Atas Angin (kumpulan esai,1980), dan Memanusiakan Manusia
Muda:Tinjauan Pendidikan Humaniora (kumpulan esai,1985).Tahun 1987,Dick Hartoko
menerima Hadiah Seni dari Pemerintah Yogyakarta

Latihan :
1. Berdasarkan biografi di atas,catatlah :
a. Hal-hal yang menarik dari tokoh tersebut !
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
b. Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh itu !
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
2. Carilah buku biografi terkenal di perpustakaan! Bacalah buku tersebut dengan
cermat,catatlah (perhatikan aspek kelengkapan isi,urutan uraian,penggunaan
bahasa,efektivitas kalimat,EYD ):
a.pandangan hidup tokoh
b.keberhasilan /prestasi tokoh
c.perjuangan tokoh
d.kesulitan dan masalah yang dihadapi si tokoh
3. Tuliskan biografi yang telah Anda baca berdasar soal nomor 2 di atas !

13
Jawab :
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
________________________________________________________________

14

Anda mungkin juga menyukai