Anda di halaman 1dari 17

Sistim Geotermal

TKA1605 - Teknik Panas Bumi


Sistim Geotermal
• Membahas sistem geothermal
ditinjau dari kejadiannya, faktor-
faktor pembentukannya, jenis
jenis reservoir yang terdapat di
alam
• Saat ini jenis reservoir yang
paling banyak digunakan adalah
reservoir hidrotermal
• Akan dibahas beberapa model
sistem geothermal di Indonesia
Sistim di
Bawah
Permukaan
Bumi
Sistim di Bawah Permukaan Bumi
Sistim di Bawah Permukaan Bumi
• Perpindahan panas terjadi secara konduksi dan
konveksi
• Perpindahan secara konduksi terjadi melalui batuan,
apabila batuan panas kontak dengan batuan yang
mengandung air maka akan terjadi perpindahan panas
ke batuan dan ke air yang terkandung di dalamnya
• Di dalam batuan yang mengandung air, perpindahan
panas terjadi secara konveksi karena gaya apung,
gaya gravitasi air selalu memiliki kecenderungan
untuk bergerak kebawah
• Apabila air kontak dengan suatu sumber panas, maka
akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur
air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan
• Air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang
lebih dingin bergerak turun sehingga terjadi sirkulasi
air atau arus konveksi
• Dengan berjalannya waktu, air yang terkandung di
dalam batuan tersebut menjadi semakin panas
Beberapa jenis reservoir geotermal
Reservoir hidrotermal (hydrothermal reservoir)

• Reservoir yang berisi uap atau air panas


atau campuran keduanya (bergantung
tekanan dan temperatur reservoir) yang
masih ekonomis untuk dijangkau
pengeboran
• Kedalaman ekonomis yang dapat dijangkau
pengeboran tidak sama di setiap area, ada
yang menyebutkan kurang dari 4 km
• Di Indonesia kedalaman ekonomis adalah 2
km
Beberapa jenis reservoir geotermal
Reservoir bertekanan tinggi Reservoir batuan panas kering
(geopressured reservoir) (hot dry rock reservoir)

• Reservoir yang mengandung air dan • Reservoir ini reservoir yang panas
memiliki tekanan lebih besar daripada tetapi kering
tekanan hidrostatik • Artinya batuan yang memiliki
• Reservoir ini biasanya ditemukan pada temperatur tinggi, tetapi memiliki
beberapa cekungan sedimen dan permeabilitas yang sangat rendah dan
biasanya lokasinya jauh dari perbatasan batuannya tidak mengandung air
lempeng tektonik • Saat ini pemanfaatan hot dry rock
• Saat ini, reservoir jenis ini masih belum reservoir masih terbatas
dimanfaatkan
Reservoir geothermal yang paling banyak dimanfaatkan hingga saat ini adalah reservoir hidrotermal.
Pada reservoir hidrotermal, pori-pori batuan mengandung air panas, uap, atau campuran uap air yang
dapat mengalir ke permukaan
Sumber Energi
Geotermal di
Indonesia
Sumber Energi Geotermal di Indonesia

• Reservoir geothermal di
pulau jawa umumnya lebih
dalam dan menempati
batuan vulkanik
• Reservoir geothermal di
sumatera terdapat di dalam
batuan sedimen dan
ditemukan pada kedalaman
yang lebih dangkal

• Tumbukan antara lempeng indo-Australia di sebelah selatan dan


lempeng Eurasia di sebelah utara menghasilkan zona subduksi
pada kedalaman 160-210 km dibawah pulau jawa-nusa tenggara
dan pada kedalaman 100 km dibawah pulau sumatera
• Hal ini menyebabkan proses magmatisasi dibawah pulau sumatera
lebih dangkal dibandingkan dibawah pulau jawa dan nusa tenggara
Sumber Energi Geotermal di
Indonesia
• Sistem geothermal di pulau sumatera lebih
dikontrol oleh sistem patahan regional yang
terkait sistem sesar sumatera
• Sistem geothermal di jawa sampai Sulawesi
lebih dikontrol oleh sistem penyesaran yang
bersifat local dan sistem depresi kaldera
yang terbentuk karena pemindahan massa
batuan bawah permukaan pada saat letusan
gunung api
• Reservoir geothermal di sumatera
menempati batuan sedimen yang telah
mengalami beberapa kali deformasi
tektonik sehingga menyebabkan
terbentuknya porositas atau permeabilitas
sekunder pada batuan sedimen yang
dominan yang akhirnya menghasilkan
permeabilitas reservoir geothermal yang
besar
Sumber Energi Geotermal di Indonesia
• Sistem geothermal yang terletak pada jalur gunung api di pulau
sumatera, jawa, bali, nusa tenggara, Maluku dan ujung utara
pulau Sulawesi umumnya memiliki temperatur yang cukup
tinggi
• Sistem geothermal diklasifikasikan dalam dua kategori : sistem
geothermal yang berkaitan dengan gunung api aktif saat
sekarang (resen) dan sistem geothermal yang berkaitan
dengan gunung api kuarter yang sudah tidak aktif dan berumur
lebih tua
• Sistem geothermal yang berkaitan dengan gunung api aktif saat
sekarang umumnya memiliki temperatur tinggi dan kandungan
gas magmatic yang cukup besar serta permeabilitas bawah
permukaan yang relative kecil
• Sistem geothermal yang berasosiasi dengan aktivitas vulkanik
kuarter memiliki pelamparan prospek yang luas dan
permeabilitas reservoir yang lebih besar yang diakibatkan oleh
perkembangan struktur geologi yang sudah matang (mature)
• Pada daerah Sulawesi tengah, Sulawesi tenggara, Sulawesi
selatan dan papua, manifestasi panas di permukaan bersumber
dari air meteoric yang terpanasi oleh sistem gunung api tua
atau terpanasi oleh sumber panas yang dihasilkan oleh energi
mekanis penyesaran
Sumber Energi Geotermal di Indonesia

Pulau Jumlah Lokasi


Sumatera 97
Jawa 73
Bali 6
Nusa Tenggara 27
Kalimantan 14
Sulawesi 78
Maluku 33
Papua 3
Total 331
Reservoir Geotermal

• Reservoir yang paling banyak


dimanfaatkan adalah reservoir
hidrotermal
• Pada reservoir hidrotermal,
pori-pori batuan mengandung
air panas, uap, atau campuran
uap air yang mengalir ke
permukaan
• Jenis reservoir ini banyak
ditemukan di beberapa negara
yaitu new Zealand, Iceland,
Filipina, jepang dan Indonesia
Reservoir Geotermal
• Jika suatu sistem memiliki sumber
panas, tetapi tidak terdapat
kandungan air, sistem tersebut
disebut sebagai batuan panas kering
(hot dry rock reservoir atau HDR)
• Karena umumnya batuan panas
tersebut tidak memiliki kemampuan
mengalirkan fluida, maka diperlukan
teknik perekahan buatan yang
menyebabkan sistem ini disebut
sebagai engineered geothermal
system (EGS).
• Berbeda dengan sistem hidrotermal,
untuk menghasilkan fluida panas dari
sistem HDR diperlukan dua sumur.
Sumur pertama sebagai sumur
injeksi dan sumur kedua sebagai
sumur produksi
Reservoir Geotermal
• Terdapat banyak masalah praktis dalam
mengembangkan sistem HDR
• Kesulitannya adalah dalam melaksanakan
pengeboran sumur berarah karena tingkat
kesulitannya lebih tinggi daripada pengeboran
sumur berarah di lapangan minyak
• Di lapangan minyak, sumur lebih dangkal daripada
untuk HDR, suhu lebih rendah dan batuannya tidak
sekeras yang ditemukan di daerah geothermal
• Sumur geothermal HDR sangat dalam, memiliki
temperatur tinggi, batuannya lebih keras, dan
sumur HDR harus tepat ditujukan untuk mencapai
target yang dalam agar bisa membentuk sirkuit
fluida tertutup
• Apabila rekahan hasil perekahan hidraulis tidak
terhubung ke sumur produksi, cairan yang
diinjeksikan mungkin akan hilang masuk ke formasi
• Kesulitas lainnya adalah batuan yang ditemui pada
lapisan yang sangat dalam mengandung garam
tinggi. Pada saat dilewati air injeksi, garam tersebut
akan larut sehingga menghasilkan fluida yang
korosif dan garam yang terbawa ke permukaan
mudah mengendap serta menutup fasilitas produksi
Sistem Hidrotermal
• Memperlihatkan model dari White (1967)
yang dilengkapi dengan landaian suhu
dan kurva titik didih dan kedalaman
• Model memperlihatkan lima komponen
dari sitem geothermal yaitu sumber
panas, reservoir, sumber air (recharge),
caprock serta manifestasi geothermal
permukaan
• Fluida geothermal berasal dari air
permukaan, masuk ke batuan melalui
rekahan. Di bawah permukaan, air kontak
dengan batuan panas akan meningkat
temperaturnya (B-C). Karena air panas
lebih ringan daripada air dingin maka air
panas cenderung bergerak ke atas,
apabila struktur geologi memungkinkan,
maka air panas akan mengalir ke atas
(C-D) melalui rekahan atau batuan
permeable kemudian muncul di
permukaan sebaga mata air panas,
geyser dll
Manifestasi Panas Bumi di Permukaan

• Manifestasi panasbumi di permukaan


diperkirakan terjadi karena adanya
perambatan panas dari bawah
permukaan atau karena adanya
rekahan-rekahan yang memungkinkan
fluida panasbumi (uap dan air panas)
mengalir ke permukaan.

Anda mungkin juga menyukai