Anda di halaman 1dari 23

WEBINAR (Jakarta, 09 Februari 2023)

“Sosialisasi PERPU 2/2022 Tentang Cipta Kerja”

KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS
PENGGUNAAN SPEKTRUM
FREKUENSI RADIO PADA
PERPU NOMOR 2/2022
TERKAIT CIPTA KERJA

Direktorat Penataan Sumber Daya


Direktorat Jenderal SDPPI
Kementerian Komunikasi dan Informatika
PERPU 2/2022 DAN UU CIPTA KERJA

• Secara Subtansi, terkait Pengaturan


Spektrum Frekuensi Radio tidak ada
perbedaan antara Subtansi pada
UU Cipta Kerja dan Perpu 2/2022.

• Baik pada UU Cipta Kerja maupun


Perpu 2/2022, terdapat Kebijakan Baru
yang belum ada sebelum UU Cipta
Kerja yaitu Terkait:
1. KERJASAMA Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio dan
2. PENGALIHAN Spektrum Frekuensi
Radio. 2
OUTLINE
1 Filosofi Fleksibilitas Penggunaan SFR

2 Spectrum Sharing in Brief

3 Kerja Sama Penggunaan SFR

4 Pengalihan Hak Penggunaan SFR

5 Pelaksanaan dan Manfaat UU CIPTA KERJA


Kebijakan Fleksibilitas SFR: Motivasi

Transformasi Digital adalah keharusan


Internet sudah menjadi “new Sembako”

Model bisnis Telco berubah cepat


Menuntut industri jadi semakin efisien

Sehingga,
Penggunaan Spektrum Frekuensi harus optimal

4
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
Kebijakan Fleksibilitas SFR: Filosofi Kubus Pejal
Fleksibilitas Penggunaan SFR
Mendukung Industri 4.0
( Private Network )
Dalam UU Cipta Kerja & aturan pelaksanaannya (termasuk
juga dalam Perpu 2/2022 tentang Cipta Kerja) dibuat
terobosan kebijakan baru berupa kerja sama penggunaan
spektrum frekuensi radio untuk mengisi rongga-rongga
di dalam “kubus spektrum” yang masih kosong sehingga
menjadi lebih pejal agar spektrum menjadi lebih efisien dan
optimal nilai manfaatnya.
Salah satu bentuk kerja sama penggunaan SFR: peminjaman
Pengaturan penggunaan spektrum frekuensi radio spektrum frekuensi radio (spectrum leasing).
yang berlaku saat ini cenderung kurang fleksibel sehingga
Dengan adanya kebijakan tersebut, maka membuka
masih menyisakan rongga-rongga kosong (inefisiensi):
 domain frekuensi: karena pola reuse atau guardband, ruang kerja sama berbasis B2B kepada suatu pihak
 domain geografis: disebut jarak aman (separation distance), (misal: vertical industries) untuk dapat mengakses
 domain waktu: misalnya berupa jadwal memancar pita frekuensi yang telah diberikan izin penggunaannya
(transmission scheduling) kepada pihak lain (misal: operator seluler), sehingga
menambah nilai manfaat dari pita frekuensi tersebut.
5
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
SPECTRUM SHARING IN BRIEF
Konsep Kebijakan Spectrum Sharing
Spectrum Sharing  Konsep Spectrum
Sharing terbagi ke
Aturan Eksisting
di PP 53/2000
Aturan Baru dalam 2 kategori:
dari UUCK
Mencakup Penggunaan Bersama Kerja Sama Penggunaan  Penggunaan
Pita & Kanal Spektrum Frekuensi Radio Spektrum Frekuensi Radio Mencakup Bersama;
Untuk Penerapan hanya untuk Pita
Kepada setiap Teknologi Baru  Kerja Sama
Untuk Bentuk 1, Penggunaan
pengguna,
izin frekuensi
ditetapkan Dilaksanakan Melalui hanya dipegang  Penggunaan Bersama
IPFR (pita) /
Pembedaan: oleh 1 pihak
ISR (kanal) Bentuk 1 Bentuk 2 SFR merupakan aturan
(“pihak yang
meminjamkan”) lama di PP 53/2000,
sedangkan sedangkan Kerja Sama
“pihak yang
Penggunaan pita Penggunaan pita Penggunaan SFR
frekuensi radio frekuensi radio meminjam”
Teknologi Wilayah Waktu yang hak hasil penggabu- menggunakan adalah aturan baru
penggunaannya ngan dari frekuensi
telah ditetapkan beberapa pita  Penerapan
berdasarkan
kepada frekuensi radio Teknologi Baru
Persetujuan dari
penyelenggara yang telah
Pembatasan
Pengulangan telekomunikasi ditetapkan hak Pemerintah hanya berlaku untuk
*) daya pancar, parameter Penjadwalan
Frekuensi lain sebagai penggunaannya Pusat
safety distance, teknis* melalui Waktu Kerja Sama Penggunaan
sudut & arah koordinasi
(Frequency
Memancar pemegang IPFR kepada 2 atau (Menteri
Reuse) lebih pemegang Kominfo)
pancaran, dll antar-pengguna  Kerja Sama Penggunaan
IPFR
wajib mendapat
Pinjam Penggabungan Persetujuan Menteri
*) Istilah non-formal untuk Spektrum* Spektrum*
mempermudah pemahaman
7
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
KERJA SAMA
PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
Kerja Sama Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio
Bentuk 1: “Pinjam Spektrum”

5G Mobile Broadband Smart Factory


Di Urban Area Di Kawasan Industri
Implementasi jaringan Di awal implementasi 5G, Di area-area dimana
Broadband 5G kemungkinan masih demand 5G muncul namun sifatnya
mayoritas akan diawali dari relatif banyak ruang private network dari enterprise user
kawasan yang tergolong secara geografis dimana (mis: pabrik), terdapat opsi bagi pihak
“High Demand”, seperti pita frekuensi 5G belum pabrik untuk membangun jaringan
misalnya kota metropolitan, termanfaatkan, misal 5G-nya sendiri dengan meminjam
kota-kota besar, dan lokasi karena demand untuk pita frekuensi 5G ke Operator Seluler
prioritas (contoh: residensial, layanan 5G dinilai belum berdasarkan kerja sama yang disetujui
destinasi wisata super prioritas) cukup matang oleh Pemerintah

9
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
Kerja Sama Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio
Bentuk 2: “Penggabungan Spektrum”

Jenis-Jenis
Network Sharing

Sumber: GSMA
Misal izin A selebar
Dalam 1 pancaran, pita frekuensi yang diduduki
merupakan gabungan dari izin untuk A dan B.
A+B 50 MHz, izin B selebar
50 MHz, maka
pancarannya 100 MHz
Pitanya kemudian digunakan untuk mengangkut
trafik operator A dan B bersamaan
Trafik A Trafik B
10
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
Kerja Sama Penggunaan SFR Bersifat “Forward Looking”

50 MHz 50 MHz
X Y Z
Kerja Sama Penggunaan SFR
OPERATOR A OPERATOR B Hanya Untuk Teknologi Baru
(MEMILIKI HAK EKSKLUSIF (MEMILIKI HAK EKSKLUSIF
UNTUK PITA FREKUENSI X-Y) UNTUK PITA FREKUENSI Y-Z) Teknologi 5G memiliki kebutuhan
terhadap pita frekuensi yang jauh lebih
besar dibandingkan teknologi yang ada
saat ini (2G/3G/4G):
 100 MHz untuk Middle Band (1-6 GHz)
OPERATOR A & B  1000 MHz untuk High Band (> 6 GHz)
(MELAKUKAN KERJA SAMA PENGGABUNGAN PITA FREKUENSI X-Z) 5G membutuhkan kebijakan kerja sama
penggunaan spektrum frekuensi radio
X Z
100 MHz dalam bentuk penggabungan frekuensi
Masyarakat dapat menikmati “true 5G experience” (spectrum pooling).
5G yang digelar dengan frekuensi terbatas
akan menghasilkan layanan yang tidak
optimal dan kalah bersaing dibandingkan
layanan 5G di negara lain.
11
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
“Pengaturan Kerjasama Frekuensi Radio”
PP 46/2021 & PM 7/2021
Siapa Bagaimana
yang dapat mengajukan mengajukan Apa yang dievaluasi
permohonan permohonan:
Penyelenggara Jaringan Mengajukan Permohonan 1. Penggunaan Teknologi Baru
Telekomunikasi pemegang Izin Pita secara Bersama (pihak-pihak 2. Bentuk Kerjasama
Frekuensi Radio (dalam rangka yg bekerjasama) dengan 3. Pita Frekuensi yang dikerjasamakan
Berkerjasama dengan penyelenggara melampirkan Rencana 4. Cakupan Kerjasama
jaringan lainnya atau penyelenggara Kerjasama yang terdiri dari: 5. Jangka Waktu Kerjasama
jaringan telekomunikasi khusus) yang: a. Perjanjian Kerjasama 6. Tujuan Kerjasama
a. Tidak memiliki Kewajiban PNBP b. Data kondisi jaringan 1. Optimalisasi
terutang eksisting 2. Efisiensi
b. Bagi Penyelenggara Jaringan c. Proyeksi Jaringan 3. Perluasan Cakupan
Telekomunikasi, sudah memenuhi d. Business Plan 4. Peningkatan Qos
minimal 50% Komitmen e. Analisa Teknis Kerjasama 5. Harga lebih terjangkau dan/atau
pembangunan (terhitung sejak f. Pernyataan bermaterai 6. Kepentingan Nasional
izin penyelenggaraan ditetapkan terkait kebenaran Data 7. Prinsip Kerjasama yaitu tidak
pertama kali) bertentangan dengan persaingan
c. Ketentuan lainnya yang usaha yang sehat dan non-
ditetapkan menteri diskriminatif
12
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
PENGALIHAN
HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
Pengalihan Hak Penggunaan Spektrum
Diberikan Ruang Tambahan: Tanpa Perlu Aksi Korporasi

Pengalihan hak penggunaan spektrum frekuensi radio merupakan pengaturan yang telah terdapat sejak PP 53/2000
(Pasal 25), dimana di dalam PP 53/2000 tersebut diatur bahwa pengalihan IPFR hanya dapat dilakukan apabila didahului
dengan adanya aksi korporasi (kepemilikan perusahaan dialihkan dan/atau penggabungan 2 perusahaan atau lebih)

BENTUK PENGALIHAN PRINSIP PENGALIHAN KETENTUAN UMUM


 1 Arah: Spectrum Transfer  Persaingan Usaha yang Sehat PENGALIHAN
 2 Arah: Spectrum Swap  Non-diskriminatif  Hanya untuk IPFR (ISR tidak bisa)
 Pelindungan Konsumen  Penerima pengalihan:
TUJUAN PENGALIHAN
Untuk Spectrum Transfer penyelenggara jaringan telco
 Optimalisasi manfaat dari  Mendapatkan persetujuan dari
penggunaan SFR Menteri Kominfo
 Peningkatan kinerja sektor  Masih dimungkinkan pengalihan
telekomunikasi yang disertai dengan aksi
korporasi (merger, akuisisi, dll)
TUJUAN PENGALIHAN
 Tidak dibatasi dengan aturan
Untuk Spectrum Swap
“Teknologi Baru”
 Sama dengan Kerja Sama
Penggunaan SFR
14
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
Pengalihan Hak Penggunaan Spektrum
Pengaturannya di dalam Regulasi (PP & PM Kominfo)

PP 46-2021 & PP 5-2021 PM Kominfo 7-2021


1. Tidak dibatasi dengan ketentuan “Teknologi Baru”. 1. Penegasan beberapa pengaturan terkait pengalihan yang telah
2. Terdapat 2 Bentuk Pengalihan: Transfer atau Swap dicantumkan di dalam UUCK & PP 46/2021, termasuk pengalihan
3. Dapat dilakukan untuk seluruh atau sebagian pita dilakukan untuk seluruh wilayah layanan di dalam IPFR-nya
frekuensi, tidak mengubah masa laku IPFR, kewajiban 2. Menambahkan rincian pengaturan bahwa dalam mengajukan
(termasuk BHP) beralih kepada penerima hak yang baru permohonan pengalihan perlu disampaikan: latar belakang
4. Ketentuan dalam mengajukan permohonan pengalihan: pengalihan, kondisi jaringan eksisting, proyeksi jaringan ke depan,
a) tidak memiliki tunggakan PNBP, business plan pasca pengalihan, dan analisis pencapaian tujuan
b) telah memenuhi 50% kewajiban pembangunan
jaringan telekomunikasi 5 tahunan, dan 3. Dalam mengevaluasi permohonan pengalihan, Menkominfo dapat
c) ketentuan lain yang ditetapkan Menteri berkoordinasi dengan Menteri/Pimpinan Lembaga lain, mis: KPPU.
berdasarkan pertimbangan kepentingan umum 4. Mempertegas bahwa hasil evaluasi dapat berupa penolakan,
dan optimalisasi penggunaan SFR
menyetujui sebagian proposal, atau menyetujui seluruh proposal
5. Jika disetujui, IPFR dicabut dari pengguna lama dan
5. Evaluasi untuk pengalihan hak penggunaan SFR sebagai akibat dari
ditetapkan IPFR kepada pengguna baru (masa laku tetap)
aksi korporasi (penggabungan atau peleburan badan hukum) juga
6. Sanksi pengalihan tanpa persetujuan Menteri:
teguran, denda, blacklist perizinan frekuensi, penghentian mempertimbangkan prinsip-prinsip & tujuan pengalihan seperti pada
operasional sementara, dan/atau pencabutan IPFR case pengalihan yang tanpa disertai dengan aksi korporasi.
15
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
Pelaksanaan dan Manfaat
Yang Diterima Masyarakat atas UU Cipta Kerja 16
Manfaat Persetujuan Kerjasama
Pada Tahun 2022
KERJASAMA FREKUENSI Manfaat Bagi Masyarakat
Dalam kurun waktu 2022, Kemkominfo mengeluarkan
Kerjasama Frekuensi PT. Telkomsel dan PT. Berca di
persetujuan Kerjasama berdasarkan kepada UU Cipta
Kerja dan Aturan turunannya salah satunya yaitu: wilayah Motor GP (Komentar Jurnalis Inggris)

Kerjasama Frekuensi PT. Telkomsel dan PT. Berca di Motor GP


Dengen Persetujuan Kerjasama ini, PT. Telkomsel dapat
melakukan layanan 5G dengan Lebar Pita sebesar 60 MHz
(30 MHz dari PT. Telkomsel, dan 30 MHz dari PT. Berca
Hardayaperkasa)

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220318112904-37-323873/wow-speed-internet-telkomsel-dipuji-jurnalis-inggris-
ini

17
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
POTENSI Kerjasama Frekuensi

POTENSI KERJASAMA FREKUENSI

Kerjasama Frekuensi ditujukan untuk teknologi baru, yang belum tersedia di Indonesia sebelum
UU Cipta Kerja disahkan. Beberapa potensi Kerjasama Frekuensi kedepannya, antara lain:
1. Teknologi International Mobile Telecommunications-2020 (IMT-2020) dan teknologi yang berkembang
setelahnya (5G, 6G dst),
2. keperluan persinyalan kereta merupakan teknologi Global System for Mobile communications-Railway
(GSM-R) dan teknologi yang berkembang setelahnya,
3. Teknologi Baru lainnya untuk Keperluan lainnya.

18
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
Manfaat Persetujuan Pengalihan Frekuensi
Pada Tahun 2022
PENGALIHAN FREKUENSI PT. H3I ke PT.Indosat Manfaat Bagi Masyarakat
Dalam kurun waktu 2022 Kemkominfo mengeluarkan
Persetujuan Pengalihan IPFR yang salah satunya yaitu
Pengalihan Frekuensi PT. H3I kepada PT.
Indosat. Persetujuan ini dikeluarkan setelah
melakukan Analisa berdasarkan kepada UU Cipta
kerja beserta aturan turunannya

Sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/ini-manfaat-dari-merger-indosat-ooredoo-dan-hutchison-3-indonesia-bagi-pelanggan-1

Sumber:
https://www.kominfo.go.id/c
ontent/detail/39184/siaran-
pers-no-1hmkominfo012022-
tentang-jadikan-industri-
telekomunikasi-efisien-dan-
produktif-menkominfo-
setujui-merger-dua-
operator/0/siaran_pers

19
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
Frekuensi:
TERIMA KASIH Oksigennya
Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat
Transformasi
Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI)
Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika
FILOSOFI
FLEKSIBILITAS PENGGUNAAN
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
Kebijakan Fleksibilitas SFR: Filosofi 3 Sumbu
Sumbu Frekuensi Penggunaan SFR Harus Optimal
Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam
yang sifatnya terbatas (limited natural resources)
sehingga dalam pemanfaatannya harus optimal.
Optimalnya penggunaan spektrum frekuensi radio
dianalogikan seperti “kubus yang terisi penuh”
pada 3 sumbu pengaturan:
1) Domain frekuensi;
2) Domain geografis/kewilayahan; dan
3) Domain waktu.

Suatu pita frekuensi dikatakan tidak optimal jika:


1) hanya termanfaatkan di sebagian wilayah sehingga
masih terdapat wilayah dimana frekuensi tersebut
belum termanfaatkan; dan/atau
2) termanfaatkan dalam durasi waktu yang tidak
Sumbu Sumbu kontinu, baik itu penggunaan yang hanya
Waktu Geografis sementara waktu atau pancaran yang tidak 24/7
22
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU
“Penggabungan Spektrum” Dibutuhkan Agar
Penggelaran Jaringan 5G Lebih Cepat dan Efisien
5G membutuhkan bandwidth ideal:
“100 MHz / pancaran” *
* Untuk layer Middle Band (pita frekuensi radio di dalam rentang 1-6 GHz)

5G yang digelar dengan bandwidth


tidak ideal, misalnya 40 MHz akan
menurunkan kecepatan rata-rata
data rate di sisi user sekitar 60%.

Sumber: GSMA, 2020


*grafik dengan pendekatan formula perhitungan linear

60% 5G yang digelar dengan bandwidth


tidak ideal, misalnya 60 MHz
membutuhkan jumlah BTS
Sumber:
GSMA, 2020 sekitar 64% lebih banyak.
23
INDONESIA TERKONEKSI: SEMAKIN DIGITAL, SEMAKIN MAJU

Anda mungkin juga menyukai