ETIKA JURNALISTIK

PERTEMUAN 2

KELOMPOK 2
1. Muhammad Fakhri Rizqullah Permana
2. Firyal Alfairuz Sabyla
3. Aisyah Rizky Amali
4. Syifa Rachmania Suryana
5. Made Shanty Aurellia

Kelas Praktikum: B2

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Amiruddin Saleh, M.S

Mata Kuliah: Praktik Reportase

KOMUNIKASI DIGITAL DAN MEDIA

SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2022
Artikel berita yang tidak sesuai dengan UU Pers, Kode Etik Jurnalistik ataupun
Pedoman Pemberitaan Media Siber:

• Artikel 1:
Artikel berita tersebut tidak memenuhi Kode Etik Jurnalistik Pasal 1, dikarenakan
dalam artikel tersebut tidak memberikan berita yang akurat, yaitu dengan tidak
memberikan alasan yang kuat mengapa anggota TNI tersebut tewas, sehingga dapat
membuat pembaca berita kebingungan.

Link Artikel:
https://regional.inews.id/video/saat-mandi-di-laut-anggota-tni-ditemukan-tewas-
tenggelam?_ga=2.101453507.352166316.1661334046-524112991.1661334045

• Artikel 2:
Ya benar, dari judulnya saja sudah dapat menarik perhatianmu bukan? Seperti yang
diketahui, berita ini viral di tahun 2018, banyak media yang memberikan infromasi
dengan judul yang sangat heboh secara simpang siur melalui beberapa artikel.
Sebelum Ibu Ratna Diwawancara terkait kasus ini, sudah banyak media yang
memberikan kesimpulan bahwa luka memar yang terlihat di wajah Ibu Ratna
disebabkan oleh Penganiayaan terhadap dirinya, padahal belum tentu sedemikian.
Pada akhirnya Ibu Ratna membuka suara bahwa berita itu hoax.

Dengan demikian berita ini termasuk berita yang melanggar kode etik jurnalistik,
sebagaimana yang dijelaskan pada pasal 28 UU ITE ayat 1 yang berbunyi " Setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik"

Link Artikel:
https://news.detik.com/berita/d-4493705/pulang-dari-rs-ratna-sarumpaet-menangis-
dan-mengaku-dipukuli-orang

• Artikel 3:
Artikel berita tersebut termasuk berita yang kurang efektif, karena artikel tersebut
tidak memberikan sumber yang jelas atas informasi mengenai data Covid-19.
Sehingga artikel tersebut tidak memenuhi Prinsip Dasar Pedoman Pemberitaan Media
Siber, dengan tidak memberikan informasi yang belum terverifikasi.

Link Artikel:
https://www.inews.id/news/nasional/kasus-covid-19-melonjak-5163-orang-terbanyak-
di-10-provinsi-ini

• Artikel 4:
berita ini tidak memenuhi kode etik yang terdapat di pasal 5. karena dalam berita
tersebut tidak menyamarkan identitas sang pelaku, dan juga tidak melindungi identitas
korban
 Link Artikel:
https://www.merdeka.com/peristiwa/polisi-biadab-perintahkan-perkosa-bunuh-dan-
bakar-siswi-smk.html

• Artikel 5:
Di bulan Maret tahun 2022, telah beredar berita heboh dari salah satu artis ternama,
dia adalah Putri Dellina, anak kedua dari Ferdinan Sule. Tersebar beberapa berita dari
berbagai media yang telah menyimpulkan bahwa Putri Dellina putus dengan
kekasihnya, Jeffry Reksa karena perbincangan viral Ayahnya di televisi mengenai
hubungan mereka selanjutnya. Saat ditanya mengenai hubungan putrinya, Sule
menjawab bahwa dia belum siap menikahkan anaknya di usia muda. Lantas media
pun langsung menyimpulkan bahwa hubungan mereka telah kandas, padahal setelah
itu hubungan mereka masih berlanjut bahkan sampai sekarang.

Alasan:
Tentunya media salah dengan memberikan berita hoax kepada masyarakat, apalagi
ditambahkan dengan judul yang menarik perhatian masyarakat. seharusnya media bisa
lebih tegas dalam mencari info terkini, tidak mudah terpancing dengan informasi yang
masih simpang siur

Letak Kesalahan:
Dengan demikian berita ini termasuk berita yang melanggar kode etik jurnalistik,
sebagaimana yang dijelaskan pada pasal 28 UU ITE ayat 1

Pasal 4, Wartawan Indonesia tidak mebuat berita bohong, fitnah, sadis dan cabul

Link Artikel:
https://kupang.tribunnews.com/amp/2022/03/15/putri-delina-dan-jeffry-reksa-
dikabarkan-putus-gegara-cara-doa-ini-sikap-sule-sebagai-ayah-putri?page=2

• Artikel 6:
Pasal 1:
Berita yang disajika masih sebatas rumor belaka, dan belum terbukti ke akuratannya

Link Artikel:
https://rmol.id/read/2022/08/23/544721/viral-duit-dollar-dalam-koper-di-rumah-
ferdy-sambo-ini-penjelasan-mabes-polri

• Artikel 7:
Pasal 1:
Ketidak akuratan sebuah berita dan masih didasari rumor belaka. Dengan pemberitaan
dan rumor yang beredar tersebut membuat berita tersebut belum cukup efektif untuk
di publikasikan
 Link Artikel:
https://m.liputan6.com/showbiz/read/3595226/dituding-sebabkan-kebangkrutan-siapa-
mantan-istri-rowan-atkinson

• Artikel 8:
Berita ini tidak memenuhi kode etik yang terdapat di pasal 4, karena konten tersebut
dibuat untuk menjelekkan nama seseorang ataupun kelompok, dan dibuat secara
sengaja untuk menggiring opini. Konten tersebut juga memanfaatkan informasi asli,
seperti gambar, atau pernyataan asli tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak
sesuai dengan konten aslinya.

Link Artikel:
https://mobile.twitter.com/Ganti2Nama/status/1525366423463526400

• Artikel 9:
Berita diatas berisikan informasi yang menyatakan polri menghentikan penyelidikan
kasus terhadap penistaan viktor laiskodat. Dimana informasi sebenarnya polri masih
melanjutakan penyelidikan. Hal tersebut termasuk dalam pelanggaran kode etik
karena beritanya tidak sesuai dengan yang sebenarnya (hoax). Tidak termasuk dalam
prinsip dasa pedoman pemberitaan media siber.

Link Artikel:
https://www.antaranews.com/berita/666641/polri-bantah-hentikan-penyidikan-kasus-
penistaan-viktor-laiskodat

• Artikel 10:
Pasal 5:
Menyebutkan nama korban beberapa korban kecelakaan

Link Artikel:
https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/news/2022/07/19/165123/6-cerita-
memilukan-kecelakaan-maut-cibubur-teriakan-korban-hingga-ibu-lempar-anak

• Artikel 11:
Berita tersebut berisikan informasi bahwa pesawat Citilink sempat dikabarkan hilang
kontak. Pesawat QG 801 rute Semarang - Surabaya ini dikabarkan mengalami
emergency selama penerbangan di ketinggian 10.000 ft. Namun,faktanya itu adalah
hoax kabar tersebut kemudian diklarifikasi oleh pihak maskapai Citilink.

Link Artikel:
https://m.merdeka.com/cek-fakta/4-kabar-bohong-yang-pernah-bikin-geger-
indonesia-ini-faktanya.html?page=3