Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabilla Miranda

Mata Kuliah : Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif (A)


NIM : B1031211040
Dosen Pengampu : Ibu Djunita Permata Indah, S.E., M.Acc

Ringkasan Tentang Hak Paten

1. Dalam UU No. 14 tahun 2001, hak paten dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Paten dan
Paten Sederhana.
Paten sendiri adalah sebuah hak khusus yang diberikan Negara kepada Penemu dari
hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk waktu tertentu yang dilaksanakan
sendiri penemuan tersebut atau memberikan persetujuannya kepada orang lain untuk
melaksanakannya (Pasal 1 ayat 1 UU tentang Paten).
Paten sederhana adalah setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan
mempunyai nilai kegunaan praktis yang disebabkan oleh bentuk, konfigurasi,
konstruksi, atau komponennya yang dapat memperoleh perlindungan hukum dalam
bentuk paten sederhana (Pasal 6UU No. 14 Tahun 2001).
Perbedaan jenis paten dan paten sederhana :
Paten
- Teknologi yang rumit.
- Hanya invensi produk dan proses.
- Persyaratan materiil harus baru, terdapat langkah inventif dan diterapkan dalam
industri serta tidak termasuk invensi dalam Pasal 7.
- Pemeriksaan substantif dikatakan lolos,, apabila invensi memenuhi Pasal 2, 3, 5,
dan 7 UUP.
- Untuk melakukan pemeriksaan harus substantif dan harus mengajukan
permohonan dan pemerikasaan substantif.
- Dapat dimintakan sebagai lisensi wajib.
- Jangka waktu perlindungan selama 20 tahun sejak tanggal penerimaan.
Paten Sederhana
- Teknologi lebih sederhana ditekankan pada fungsi praktis.
- Produk atau kasat mata.
- Syarat materiilnya harus baru dan dapat diterapkan dalam industri.
- Pemeriksaan substantif meliputi nilai kebaharuan dan dapat diterapkan dalam
industri.
- Pemeriksaan substantif dilakukan dengan bersamaan dengan pengajuan
permohonan atau paling lama 6 bulan sejak tanggal penerimaan.
- Jangka waktu perlindungan hanya 10 tahun sejak tanggal penerimaan.
2. Manfaat dari Memanfaatkan Hak Paten
- Mendapatkan jaminan perlidungan hukum pada bisnis yang dijalankan dan
pengakuan yang sah atas ide serta produk yang dihasilkan.
- Mendatangkan keuntungan tambahan dari orang atau perusahaan yang ingin
menggunakan inovasi atau ide yang sudah di patenkan.
- Sebagai aset perusahaan.
- Memperluas jangkauan bisnis
3. Cara mendapatkan hak paten

Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk melakukan aplikasi
pengajuan Hak dapat dilakukan secara online yaitu dengan prosedur sebagai berikut:

 Melakukan registrasi akun melalui paten.dgip.go.id


 Pilih ‘Buat Permohonan Baru’
 Mengunggah data pendukung, meliputi:

1. Deskripsi permohonan paten dalam bahasa Indonesia


2. Klaim
3. Abstrak
4. Gambar invensi (PDF) dan gambar untuk publikasi (JPG)
5. Surat pernyataan kepemilikan invensi oleh investor, Surat pengalihan
hak (bila inventor dan pemohon berbeda atau bila pemohon adalah
badan hukum, Surat kuasa (jika melakukan pengajuan melalui
konsultan), Surat keterangan UMK (jika pemohon adalah usaha mikro)
dan SK akta pendirian (jika pemohon adalah lembaga pendidikan atau
litbang pemerintah)

 Isi seluruh formulir yang tersedia


 Lakukan pembayaran dengan klik ‘Pemesanan Kode Billing Paten’
 Lakukan pembayaran dengan klik ‘Pemesanan Kode Billing Substantif’
 Klik ‘Selesai’ apabila seluruh formulir sudah terisi dengan benar
 Menunggu permohonan untuk diproses.

Anda mungkin juga menyukai