PSIKOGRAM
ASPEK KECERDASAN
Kemampuan dasar seseorang untuk mengolah, mempelajari dan
IQ memecahkan masalah secara menyeluruh 106 (Average)
No. Aspek Kemampuan Yang Terukur Klasifikasi Skor
pembentukan keputusan, common sense
Kemampuan (memanfaatkan pengalaman masa lalu),
1
Berpikir Mandiri penekanan pada praktis-konkrit, pemaknaan Tinggi 106
realitas, dan berpikir secara berdikari/ mandiri.
Kemampuan kemampuan bahasa, perasaan empati, berpikir
2 Pahami Makna induktif menggunakan bahasa, dan memahami Sangat Tinggi 119
Bahasa pengertian bahasa.
kemampuan fleksibilitas dalam berpikir, daya
Kemampuan
mengkombinasikan, mendeteksi dan
3 Fleksibilitas
memindahkan hubungan- hubungan, serta Sedang 96
Berpikir kejelasan dan kekonsekuenan dalam berpikir.
kemampuan abstraksi verbal, kemampuan
menyatakan pengertian sesuatu dalam bentuk
Kemampuan Logis
4
Gunakan Bahasa
bahasa, membentuk pengertian/mencari inti Sedang 95
persoalan, serta berpikir logis dalam bentuk
bahasa.
Kemampuan kemampuan berpikir praktis dalam berhitung,
5 Berpikir Praktis berpikir induktif, reasoning, dan kemampuan Rendah 92
Berhitung mengambil kesimpulan.
Kemampuan dilihat bagaimana cara berpikir teoritis dengan
6 Teoritis Dalam hitungan, berpikir induktif dengan angka-angka, Rendah 91
Hitungan serta kelincahan dalam berpikir.
kemampuan dalam membayangkan, kemampuan
Kemampuan
mengkonstruksi (sintesa dan analisa), berpikir
7 Berpikir Konkrit
konkrit menyeluruh, serta memasukkan bagian Tinggi 110
Menyeluruh pada suatu keseluruhan.
Kemampuan daya bayang ruang, kemampuan tiga dimensi,
8
Konstruktif Teknis analitis, serta kemampuan konstruktif teknis. Tinggi 106
Kemampuan kapasitas memori, daya ingat, konsentrasi yang
9
Mengingat menetap, dan daya tahan. Sangat Tinggi 121
DISCLAIMER
Tes Intelegensi dirancang untuk mengukur tingkat kecerdasan peserta tes pada saat dilaksanakannya dengan melihat kemampuan
dalam memecahkan masalah secara umum dan bukan alat prediksi sukses atau gagalnya siswa di masa depan, namun dapat
memberikan informasi penting bagi peserta tes (siswa), orang tua, guru & pihak terkait lainnya dalam rangka perkembangan
prestasi akademik siswa melalui proses belajar mengajar di sekolah. Tak jarang siswa menemukan hambatan yang berpengaruh
pada prestasi akademik. Pada kasus ini, akan lebih baik jika orangtua, guru, & siswa (atau psikolog/terapis) dapat bekerjasama
dalam mencari & menyelesaikan masalah yang dirasakan siswa. Secara konsisten, semua pihak harus bijak membedakan antara
bentuk dukungan & motivasi dengan tuntutan & tekanan. Hal itu penting karena dukungan & motivasi yang dikemas dalam cinta
kasih akan menjadi energi kuat bagi siswa untuk terus berkembang & maju demi masa depan yang lebih baik.
Mengetahui: