Anda di halaman 1dari 9

13 Alasan Resign yang Baik dan Masuk

Akal agar Tetap Profesional


Devi Lianovanda
August 26, 2022 • 9 minutes read

Ingin mengundurkan diri dari pekerjaan (resign)? Gunakan 13 alasan resign berikut ini agar tetap
profesional!

Resign adalah keadaan yang mana kamu mengundurkan diri dari pekerjaan secara
sukarela. Ada banyak alasan seseorang mengundurkan diri dari suatu pekerjaan, mulai
dari ingin melanjutkan pendidikan, masalah gaji, karier yang stuck dan tidak
berkembang, hingga lingkungan kerja yang toxic.

Apapun alasan kamu mengajukan resign, pengunduran diri kerja harus tetap dilakukan
dengan baik dan sopan. Kamu bisa baca Cara Resign yang Baik, Lengkap dengan
Contoh Surat Pengunduran Diri untuk tahu lebih lengkapnya.
Saat mengajukan resign, atasan atau HRD tentu akan menanyakan alasanmu. Agar
tetap profesional, kamu perlu mempersiapkan alasan yang baik dan masuk akal agar dapat
diterima dengan baik juga oleh perusahaan. Berikut adalah contoh alasan resign yang baik
dan masuk akal yang bisa jadi referensi. Apa saja? Yuk, simak!

1. Mendapatkan penawaran yang lebih baik


Mendapat tawaran pekerjaan yang lebih baik menjadi salah satu alasan berhenti kerja
yang paling umum digunakan.

Saat bekerja, kita bisa saja mendapatkan tawaran dari perusahaan lain dengan
penawran yang lebih menarik. Misalnya, gaji yang lebih besar, jenjang karier yang jelas,
atau benefit dan fasilitas lain yang lebih oke.

Mendapat tawaran dari perusahaan lain. (Sumber: Unsplash.com)

Apabila kamu mendapat tawaran seperti ini dan berniat untuk resign dari tempat
kerjamu yang sekarang, sampaikan alasan bahwa kamu sudah mendapat tawaran dari
perusahaan lain. Jika perusahaan yang sekarang sangat membutuhkanmu, mereka
bisa memberikan penawaran yang lebih menarik lagi agar kamu tidak pindah ke
perusahaan lain, lho. Misalnya, memberikan kenaikan gaji atau jabatan.

2. Gaji yang tidak sesuai


Gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan juga bisa menjadi alasan
kamu mengajukan resign. Sebelum mengundurkan diri, kamu bisa meminta kenaikan
gaji secara sopan dan profesional kepada atasan dan HRD. Tapi, jika sudah mencoba
minta kenaikan gaji dan nggak berhasil, mungkin kamu bisa mengambil langkah
mundur dan mencari peluang yang lebih baik di tempat lain.

Sumber: Pexels.com

Dilansir dari Indeed, 49% pekerja mencari pekerjaan baru untuk mendapatkan uang
(gaji) lebih banyak. Jadi, kalau kamu merasa gaji yang sekarang kurang sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan dan tidak bisa menegosiasikan kenaikan gaji, maka
alasan ini bisa kamu gunakan saat mengajukan resign.

3. Ingin mengubah karier (career switching)


Ada kalanya, kamu merasa pekerjaan yang sekarang ini membuatmu jenuh atau tidak
cocok. Mungkin karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau tidak sesuai
dengan minatmu.

Meski merasa jenuh atau tidak cocok, jangan terburu-buru untuk mengajukan resign,
ya. Coba ambil waktu beberapa hari untuk cuti dan recharge energi sambil memikirkan
keputusan yang tepat.
Kamu juga bisa mencoba untuk berdiskusi dengan atasan atau HRD, mungkin ada
kesempatan bagi kamu untuk pindah ke divisi yang kamu inginkan. Tapi jika memang
tidak ada jalan keluarnya, kamu bisa menggunakan perubahan karier sebagai alasan
resign yang tepat.

4. Komitmen hubungan pribadi


Komitmen atas hubungan pribadi juga bisa menjadi alasan resign yang masuk akal.
Misalnya, kamu sudah menikah dan punya anak, lalu memutuskan untuk fokus menjadi
ibu rumah tangga sehingga memutuskan untuk berhenti bekerja.

Sumber: Pexels.com

Kalau kondisimu memang demikian, tidak perlu ragu mengajukan resign dengan alasan
tersebut. Umumnya, perusahaan akan menghargai dan memahami keputusan yang
sudah kamu buat.

5. Alasan kesehatan
Kondisi kesehatan yang kurang baik membuat performa dalam bekerja jadi menurun.
Baik kesehatan fisik maupun mental.
Jika kamu mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan sulit bekerja atau tidak
bisa bekerja kembali, maka jangan ragu mengajukan resign dengan alasan ini. Atau jika
pekerjaanmu mengganggu kesehatan fisik dan mental, kamu juga bisa mengajukan
resign, karena kesehatanmu adalah yang terpenting.

Tidak hanya itu, jika kamu merawat anggota keluarga (orang tua, saudara, pasangan)
yang sakit dan membutuhkan perawatan khusus, kamu juga bisa mengajukan resign
dengan alasan ini.

6. Merasa tidak berkembang


Apakah kamu pernah merasa tidak bisa berkembang dalam pekerjaanmu? Mungkin
karena kamu sudah terlalu lama melakukan pekerjaan yang sama, jadi merasa tidak
ada sesuatu yang baru untuk dipelajari. Sehingga kamu merasa butuh pengalaman dan
tantangan kerja yang baru.

Merasa tidak berkembang dan butuh tantangan baru bisa menjadi alasan resign yang
masuk akal. Ini menunjukkan bahwa kamu ingin belajar dan berkembang agar menjadi
lebih baik meskipun bukan di perusahaan tersebut.

7. Melanjutkan pendidikan
Alasan resign yang baik dan masuk akal selanjutnya adalah melanjutkan pendidikan.
Bagi sebagian orang, melanjutkan pendidikan hingga mendapat gelar yang diimpikan
merupakan hal penting. Dengan pendidikan yang baik, kamu juga bisa mendapat karier
yang lebih baik.
(Sumber: Freepik.com)

Meski begitu, tidak semua orang bisa menjalani kuliah sambil bekerja. Jika kamu ingin
fokus menyelesaikan kuliah dengan baik, maka kamu bisa mengajukan resign. Atau
mencari pekerjaan baru yang lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan jadwal kuliah
seperti kerja part-time atau menjadi freelancer.

8. Work-life balance yang kurang baik


Beberapa perusahaan mempunyai jam kerja yang buruk dan membuat karyawannya
sering lembur atau bekerja dalam waktu yang panjang. Hal ini membuat karyawan
memiliki sedikit waktu untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan. Misalnya, keluarga,
diri sendiri, hobi, istirahat, dan lainnya.

Banyak karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya karena tidak


mendapat work-life balance. Dilansir dari Indeed, sebanyak 26% karyawan mencari
pekerjaan baru karena alasan work-life balance.

Apabila kamu merasa tidak mendapatkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi,
maka ini bisa menjadi alasan resign yang masuk akal. Perusahaan yang baik akan
memahami alasan ini dan mencoba memperbaiki budaya kerjanya.
9. Pindah domisili/ tempat tinggal
Pindah domisili atau tempat tinggal juga bisa jadi salah satu alasan resign yang masuk
akal. Apalagi bila pindahlnya jauh dari tempat kerja.

Misalnya, saat ini kamu bekerja di Jakarta dan keluargamu pindah ke Bali. Jakarta –
Bali tentu jauh ya, tapi sebelum mengajukan resign, cobalah untuk bertanya dulu ke
atasan atau HRD apakah kamu bisa kerja secara remote dari rumah (WFH). Jika bisa,
maka kamu bisa tetap bekerja di perusahaan saat ini, tapi jika tidak, resign adalah
pilihan yang bisa kamu ambil.

10. Memulai usaha atau bisnis sendiri


Alasan resign selanjutnya adalah memulai usaha atau bisnis sendiri. Tidak sedikit
pekerja yang setelah memiliki modal yang cukup, akhirnya memutuskan
untuk resign dan menjadi wiraswasta. Apakah kamu juga berencana demikian?

(Sumber: Freepik.com)
Jika kamu memiliki keinginan untuk memulai bisnismu sendiri, ini bisa menjadi alasan
resign yang tepat. Perusahaan akan menerima dan menghargai keputusan yang kamu
ambil untuk mengembangkan potensi dan bisnismu sendiri.

11. Tidak ada jenjang karier yang jelas


Selain gaji, jenjang karier yang tidak pasti juga bisa jadi alasan berhenti kerja yang
masuk akal. Misalnya, kamu sudah bekerja di perusahaan sekarang selama bertahun-
tahun tapi tidak ada promosi jabatan dan kamu ada di posisi yang sama terus-menerus.
Apalagi jika sebelumnya perusahaan pernah menjanjikan kenaikan jabatan namun tidak
kunjung terealisasi.

Kamu berhak untuk mendapatkan jenjang karier yang lebih baik di perusahaan lain.
Oleh karena itu, mengajukan resign dengan alasan tidak ada jenjang karier merupakan
alasan yang masuk akal.

12. Tidak cocok dengan budaya/ lingkungan kerja


Setiap perusahaan punya budaya dan lingkungan kerja yang berbeda-beda. Budaya
kerja ini, bisa cocok atau tidak cocok denganmu. Budaya kerja yang baik dan sehat bisa
mendorong kamu untuk lebih produktif, suasana kerja yang menyenangkan, komunikasi
yang terbuka ke segala arah, dan teamwork yang baik. Namun, jika budaya kerja di
perusahaan saat ini dirasa kurang sehat dan kurang sesuai denganmu, kamu bisa
mengajukan resign dengan menggunakan alasan ini.

Untuk menghindari resign karena alasan serupa, kamu bisa melakukan riset lebih
mendalam tentang budaya perusahaan yang akan kamu lamar nantinya. Hal ini
dilakukan agar kamu bisa menemukan perusahaan dengan budaya dan lingkungan
kerja yang cocok dan bisa membantumu berkembang. Kamu bisa bertanya kepada
teman atau membaca review perusahaan yang ada di berbagai situs lowongan kerja.

13. Lingkungan kerja yang toxic


Bekerja di lingkungan kerja yang toxic tentu tidak menyenangkan dan membuat kamu
kurang produktif. Toxic workplace dapat disebabkan karena rekan kerja, atasan yang
terlalu bossy, atau jam kerja yang terlalu panjang.
(Sumber: Unsplash.com)

Berlama-lama dalam lingkungan kerja yang toxic dapat mengganggu kesehatan fisik
dan juga mentalmu. Oleh karena itu, ingin keluar dari lingkungan toxic bisa menjadi
alasan resign yang masuk akal. Kamu berhak untuk mendapat lingkungan kerja yang
lebih sehat di tempat lain.

Nah, itulah 13 alasan resign yang baik dan bisa kamu gunakan saat akan mengajukan
pengunduran diri kerja. Beberapa alasan resign di atas hanya merupakan sebagian
contoh, jika kamu memiliki alasan resign yang lain, maka kamu dapat menyampaikan
kepada atasan atau HRD.

Meskipun kamu ingin mengajukan resign, jangan terburu-buru dalam mengambil


keputusan ya. Pastikan kamu sudah menemukan pekerjaan baru atau tahu apa yang
akan kamu lakukan kedepannya setelah resign. Selain itu, jangan mengajukan resign
secara mendadak, ajukan dengan sopan dan sesuai aturan, agar perusahaan masih
memiliki waktu untuk mencari pengganti untuk posisi yang kamu tinggalkan.

https://blog.skillacademy.com/alasan-resign-kerja

Anda mungkin juga menyukai