Panduan Pembelajaran Dan Asesmen Tahun 2022 - Edit
Panduan Pembelajaran Dan Asesmen Tahun 2022 - Edit
PANDUAN
Pembelajaran
dan Asesmen
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
PANDUAN
Pembelajaran
dan Asesmen
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
2022
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo
Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri
Penyusun
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Dion Ginanto (UIN Jambi)
Nisa Felicia (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Ardanti Andiarti (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Indriyati Herutami (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Leli Alhapip (Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Setiyo Iswoyo (Millennia 21st Century Academy)
Yayuk Hartini (SDN Indrasari 1 Kec. Martapura, Kalimantan Selatan)
Rizal Listyo Mahardika (SDN 02 Mampang Prapatan, DKI Jakarta)
Penelaah
Lesyani Yuniarsih (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Maria Chatarina (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Neneng Kadariyah (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Stien Matakupan (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Kontributor
Susanti Sufyadi (Universitas Lambung Mangkurat) Fauzi Eko P. (Direktorat PMPK)
Lambas Tita Srihayati (Direktorat PMPK)
Tjaturigsih Rosdiana (Badan Riset dan Inovasi Suprananto (UNSIKA Karawang)
Nasional) Fauzan Amin Nur Rochim (Pusat Asesmen Sisilia Mariati (PAUD Mutiara)
Pendidikan) Sandra Novrika (Pusat Kurikulum dan Sri Kurnianingsih (Himpaudi Jawa Tengah)
Pembelajaran) Sapto Aji Wirantho (Pusat Kurikulum Irma Yuliantina (Universitas Panca Sakti Bekasi
dan Pembelajaran Dwi Setiyowati (Pusat Kurikulum Wariyanto (SMPN 2 Purwokerto)
dan Pembelajaran) Arina Hasanah (Pusat Kurikulum Indah Lestari (SMPN 115 Jakarta)
dan Pembelajaran) Fera Herawati (Pusat Kurikulum dan Taman Firdaus (SMAN 1 Kota Bima)
Pembelajaran) Betty Sekarasih Hadi Yani (SMAN 2 Playen)
Nur Rofika Ayu Shinta Amalia (Pusat Kurikulum dan Arifin (SMAN 2 Wonosari Gunungkidul)
Pembelajaran) Fendi (SMK Mikael Solo)
Abd. Rohman Hakim (Pusat Kurikulum dan Arif Basuki (SMK 2 Salatiga)
Pembelajaran) Pono Soswanto (SMKN 1 Karawang)
Nina Purnamasari (Pusat Kurikulum dan Rani Azis (SLBN 5 Jakarta)
Pembelajaran) Putu Widyarani K. (Pusat Kurikulum Indra Jaya (UNJ)
dan Pembelajaran Dona Paramita (Direktorat PAUD) Asih Nur Imda (SDS Pantara)
Waluyo (Direktorat SD) Cucu Sukmana (UPI, Bandung)
Elly Wismayanti (Direktorat SMP) Tri Puas Restiadi (SKB Ungaran)
Rina Imayanti (Direktorat SMA) Kholifah Dwi Untari (SKB Malang)
Taufiq Dhamarjati (Direktorat SMK)
Eskawati Musyarofah (Direktorat SMK)
Ilustrator
Silvi Pratiwi
Layout
M. Firdaus Jubaedi
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Panduan
Pembelajaran dan Asesmen ini. Panduan ini disusun dalam rangka memberikan
inspirasi dalam implementasi pembelajaran dan asesmen pada Kurikulum Merdeka.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran dan asesmen yang berpusat dan berpihak
pada peserta didik perlu adanya panduan bagi pendidik pada tingkat satuan
pendidikan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka. Panduan ini dapat
dijadikan acuan dalam pembelajaran dan asesmen di dalam kelas yang mengacu
pada standar proses dan standar penilaian. Standar proses dan standar penilaian
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang
efektif dan efisien sehingga mampu untuk mengembangkan potensi, prakarsa,
kemampuan, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Selanjutnya,
pembelajaran dan asesmen juga diarahkan untuk memberikan fleksibilitas bagi
pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) merupakan dokumen yang berisi prinsip,
strategi, dan contoh-contoh yang dapat memandu guru dan satuan pendidikan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Pembelajaran
yang dimaksud meliputi aktivitas merumuskan capaian pembelajaran menjadi tujuan
pembelajaran dan cara mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Sementara asesmen
adalah aktivitas selama proses pembelajaran untuk mencari bukti ketercapaian tujuan
pembelajaran. Dalam panduan ini, pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus;
di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang,
kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang
berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif
yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Merdeka ini akan terus
disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Sejalan
dengan proses evaluasi tersebut, Panduan ini juga akan mengalami revisi dan
pembaruan secara berkala.
iii
Akhir kata, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun,
penelaah, dan kontributor, beserta tim Kurikulum Pusat Kurikulum dan Pembelajaran,
yang telah bekerja dengan sepenuh hati untuk menghasilkan sebuah panduan yang
menginspirasi.
iv
PETA KONTEN DALAM
MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM
MERDEKA
Langkah 02 04
Memahami pembelajaran
dan asesmen
Langkah 04
Memahami pengembangan
02 projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Langkah 01
Memahami garis besar
Kurikulum Merdeka 03
01
Langkah 03
Memahami pengembangan
kurikulum operasional
satuan pendidikan dalam
Kurikulum Merdeka
Langkah 1 Langkah 2
Memahami garis besar Kurikulum Merdeka Memahami pembelajaran dan asesmen
Langkah 3 Langkah 4
Memahami pengembangan kurikulum Memahami pengembangan projek
operasional satuan pendidikan dalam penguatan profil pelajar Pancasila
Kurikulum Merdeka
• Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan • Mengolah asesmen dan melaporkan hasil projek
profesional penguatan profil pelajar Pancasila
• Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil
pelajar Pancasila
v
Daftar Isi
vi Daftar Isi
1 Pendahuluan
1 Latar Belakang
2 Sasaran Pengguna
2 Cara Menggunakan Panduan
78 Daftar Pustaka
79 Lampiran-Lampiran
vi
Pendahulu
1
Pendahuluan
Ringkasan Bab
Latar Belakang Sasaran Pengguna
Cara Menggunakan Panduan
A. Latar Belakang
Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA)
merupakan dokumen yang berisi prinsip, Pemerintah telah menetapkan Capaian
strategi, dan contoh-contoh yang dapat Pembelajaran yang menjadi rujukan
memandu guru dan satuan pendidikan dalam utama dalam pengembangan rancangan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, khususnya untuk kegiatan
pembelajaran dan asesmen. Pembelajaran intrakurikuler1. Panduan ini memfasilitasi proses
yang dimaksud meliputi aktivitas merumuskan berpikir dalam perencanaan dan pelaksanaan
capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis
pembelajaran dan cara mencapai tujuan capaian pembelajaran , tujuan pembelajaran
pembelajaran tersebut. Sementara asesmen mengembangkan alur tujuan pembelajaran,
adalah aktivitas selama proses pembelajaran modul ajar, serta asesmen pada awal
untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi.
pembelajaran. Dalam panduan ini, Dokumen ini juga memuat perencanaan
pembelajaran dan asesmen merupakan satu serta pelaksanaan asesmen yang dimulai
siklus; di mana asesmen memberikan informasi dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan,
tentang pembelajaran yang perlu dirancang, dan pelaporan hasil penilaian atau asesmen.
PPA difokuskan untuk pembelajaran dan
kemudian asesmen digunakan untuk mengecek
asesmen
efektivitas pembelajaran yang berlangsung.
Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan intrakurikuler, sedangkan panduan untuk
adalah asesmen formatif yang berorientasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
pada perkembangan kompetensi peserta didik. disampaikan dalam dokumen terpisah.
1 Dalam lampiran Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56 Tahun 2022 dijelaskan bahwa
struktur Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua, yaitu intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Capaian
Pembelajaran menjadi kompetensi yang ditargetkan untuk intrakurikuler.
1
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pendahuluan
B. Sasaran Pengguna
■ Untuk pendidik, panduan pembelajaran
dan asesmen digunakan sebagai dan merefleksikan proses pembelajaran
panduan dalam pembelajaran (bukan hanya terfokus pada
administrasi), serta memberikan inspirasi
■ Untuk kepala sekolah, panduan ini praktik baik pelaksanaan pembelajaran
dapat menjadi acuan atas fungsi kepala dan asesmen dari sekolah lain. pengawas
sekolah sebagai pemimpin juga dapat melakukan pendampingan
pembelajaran (instructional leader). kepada kepala sekolah dan pendidik yang
Sebagai pemimpin memerlukan konsultasi dalam
pembelajaran, kepala sekolah menyelesaikan permasalahan dan
menginspirasi para pendidik untuk tantangan dalam pembelajaran.
berkolaborasi dan berinovasi untuk
menciptakan perubahan yang dimulai dari ■ Sebagai bagian dari komunitas belajar,
dalam kelas. panduan ini bisa berguna untuk bahan
diskusi, memantik berbagai ide dalam
■ Pengawas diharapkan berperan untuk pembelajaran, dll.
mendampingi kepala sekolah.
Pengawas bersama kepala sekolah
mendiskusikan
2
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip
2
Prinsip Pembelajaran
dan
Prinsip Asesmen
Ringkasan Bab
Prinsip Pembelajaran Prinsip Asesmen
3
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen
didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan bantuan kolega pendidik, kepala satuan
dengan yang mereka butuhkan. Sementara, pendidikan, atau pengawas sekolah. Oleh
asesmen formatif pada saat pembelajaran karena itu, proses pembelajaran dan asesmen
dapat dijadikan sebagai dasar dalam merupakan satu kesatuan yang bermuara untuk
melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses membantu keberhasilan peserta didik di dalam
belajar yang dapat dijadikan acuan untuk kelas.
perencanaan pembelajaran dan melakukan
revisi apabila diperlukan. Apabila peserta didik Pemerintah tidak mengatur pembelajaran
dirasa dan asesmen secara detail dan teknis.
telah mencapai tujuan pembelajaran, maka Namun demikian, untuk memastikan
pendidik dapat meneruskan pada tujuan proses pembelajaran dan asesmen berjalan
pembelajaran berikutnya. Namun, apabila dengan baik, Pemerintah menetapkan
tujuan pembelajaran belum tercapai, pendidik Prinsip Pembelajaran dan Asesmen. Prinsip
perlu melakukan penguatan terlebih dahulu. pembelajaran dan prinsip asesmen diharapkan
Selanjutnya, pendidik perlu mengadakan dapat memandu pendidik dalam merencanakan
asesmen sumatif untuk memastikan dan melaksanakan pembelajaran yang
ketercapaian dari keseluruhan tujuan bermakna agar peserta didik lebih kreatif,
pembelajaran. berpikir kritis, dan inovatif. Dalam menerapkan
prinsip-prinsip pembelajaran, pendidik
Ketiga tahapan ini akan terus berlangsung diharapkan memperhatikan hal-hal sebagai
dalam bentuk siklus seperti gambar di atas. berikut:
Dalam prosesnya, pendidik dapat melakukan
refleksi, baik dilakukan secara pribadi maupun
A. Prinsip Pembelajaran
Tabel 2.1. Prinsip Pembelajaran dan Contoh Pelaksanaannya
4
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen
5
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen
6
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen
7
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen
B. Prinsip Asesmen
Tabel 2.2. Prinsip Asesmen dan Contoh Pelaksanaannya
8
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen
e. hasil asesmen digunakan • Pendidik menyediakan waktu bagi guru untuk membaca,
oleh peserta didik, pendidik, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
tenaga kependidikan, dan • Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan
orang tua/wali sebagai diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik
bahan refleksi untuk dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan
meningkatkan mutu memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai
pembelajaran. refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
• Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-
sama orang tua.
9
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan
3
Perencanaan
Pembelajaran
dan Asesmen
Ringkasan Bab
Memahami Capaian Pembelajaran (CP) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Menyusun Alur
Tujuan Pembelajaran Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Memahami
Merumuskan Menyusun Alur Merancang
Capaian
Tujuan Tujuan Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran
Pembelajaran dari Tujuan Alur
Pembelajaran
10
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
11
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Tabel
3.1 memperlihatkan pembagian fase.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang kekhasan CP sebelum memahami isi dari
capaian untuk setiap mata pelajaran.
12
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
“memahami” merupakan kemampuan yang yaitu secara keseluruhan dan capaian per
dibangun melalui proses dan pengalaman fase untuk setiap elemen. Oleh karena itu,
belajar yang memberikan kesempatan penting untuk pendidik mempelajari CP
kepada mereka untuk dapat menjelaskan, untuk mata pelajarannya secara menyeluruh.
menginterpretasi dan mengaplikasikan
informasi, menggunakan berbagai Memahami CP adalah langkah pertama yang
perspektif, dan berempati atas suatu sangat penting. Setiap pendidik perlu familiar
fenomena. Dengan demikian, pemahaman dengan apa yang perlu mereka ajarkan,
bukanlah suatu proses kognitif yang terlepas dari apakah mereka akan
sederhana atau proses berpikir tingkat mengembangkan kurikulum, alur tujuan
rendah. pembelajaran, atau silabusnya sendiri atau
tidak. Beberapa contoh pertanyaan reflektif
• Memang apabila merujuk pada Taksonomi
Bloom, pemahaman dianggap sebagai yang dapat digunakan untuk memandu guru
proses berpikir tahap yang rendah (C2). dalam memahami CP, antara lain:
Namun demikian, konteks Taksonomi
• Kompetensi apa saja yang perlu
Bloom sebenarnya digunakan untuk
dimiliki peserta didik untuk sampai di
perancangan pembelajaran dan asesmen
capaian pembelajaran akhir fase?
kelas yang
• Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP?
lebih operasional, bukan untuk CP yang
lebih abstrak dan umum. Taksonomi Bloom • Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami?
lebih sesuai digunakan untuk • Apakah capaian yang ditargetkan sudah
menurunkan/ menerjemahkan CP ke biasa saya ajarkan?
tujuan pembelajaran yang lebih konkret.
• Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan, Selain untuk mengenal lebih mendalam mata
karakteristik, dan capaian per fase. Rasional pelajaran yang diajarkan, memahami CP juga
menjelaskan alasan pentingnya mempelajari dapat memantik ide-ide pengembangan
mata pelajaran tersebut serta kaitannya rancangan pembelajaran. Berikut ini adalah
dengan profil pelajar Pancasila. Tujuan beberapa pertanyaan yang dapat digunakan
menjelaskan kemampuan atau kompetensi untuk memantik ide:
yang dituju setelah peserta didik
mempelajari mata pelajaran tersebut secara • Bagaimana capaian dalam fase ini akan
dicapai anak didik?
keseluruhan.
Karakteristik menjelaskan apa yang • Materi apa saja yang akan dipelajari
dipelajari dalam mata pelajaran tersebut, dan seberapa luas serta mendalam?
elemen-elemen atau domain (strands) • Proses belajar seperti apa yang
yang membentuk mata pelajaran dan akan ditempuh peserta didik?
berkembang dari fase ke fase. Capaian
per fase disampaikan dalam dua bentuk,
13
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
14
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
15
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Taksonomi Bloom berguna dalam proses Taksonomi Bloom, dan dinilai lebih relevan
perumusan tujuan pembelajaran. Namun untuk konteks belajar saat ini. Anderson dan
demikian, Taksonomi Bloom ini telah direvisi Krathwohl mengelompokkan kemampuan
seiring dengan perkembangan hasil-hasil kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini,
penelitian. Anderson dan Krathwohl (2001) dengan urutan dari kemampuan yang paling
mengembangkan taksonomi berdasarkan dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:
1 dipelajari,
termasuk definisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembali suatu
materi yang pernah diajarkan kepadanya.
Menciptakan, yaitu merangkaikan berbagai elemen menjadi satu hal baru yang
Level utuh, proses pencarian ide, evaluasi terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga
melalui
6 kreasi yang diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada.
Termasuk di dalamnya adalah kemampuan memberikan nilai tambah terhadap
suatu produk yang sudah ada.
16
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Aplikasi Perspektif
Pengenalan diri
Empati atau refleksi diri
17
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Tingkat 2 Pemahaman
Proses pemahaman dalam sistem kognitif berfungsi
untuk mengidentifikasi atribut atau karakteristik utama
dalam pengetahuan. Berdasarkan taksonomi baru dari
Marzano, pemahaman melibatkan dua proses yang
saling berkaitan: integrasikan dan simbolisasi.
Tingkat 3 Analisi
s
Analisis dalam taksonomi baru dari Marzano melibatkan
perluasan pengetahuan yang logis (masuk akal). Analisis yang
dimaksud bukan hanya mengidentifikasi karakteristik penting
dan tidak penting, namun analisis juga mencakup generasi
informasi baru yang belum diproses oleh seseorang. Ada lima
proses analisis, yaitu:
(1) mencocokan, (2) mengklasifikasikan, (3) menganalisis
kesalahan, (4) menyamaratakan, dan (5) menspesifikasikan.
Tingkat 4 Pemanfaatan Pengetahuan
Proses pemanfaatan pengetahuan digunakan saat seseorang
ingin menyelesaikan tugas tertentu. Contohnya, ketika seorang
insinyur ingin menggunakan pengetahuannya tentang prinsip
Bernoulli untuk menyelesaikan sebuah masalah mengenai daya
angkat dalam desain jenis pesawat baru. Tugas sulit seperti ini
adalah tempat di mana pengetahuan dianggap berguna bagi
seseorang. Di taksonomi baru dari Marzano, ada empat kategori
umum pemanfaatan pengetahuan, yaitu: (1) pengambilan
keputusan, (2) penyelesaian masalah, (3) percobaan, dan (4)
Tingkat 5 Metakognisi
penyelidikan.
Sistem metakognisi berfungsi untuk memantau, mengevaluasi
dan mengatur fungsi dari semua jenis pemikiran lainnya. Dalam
taksonomi baru dari Marzano, ada empat fungsi dari
metakognisi, yaitu: (1) menetapkan tujuan, (2) memantau
proses, (3) memantau kejelasan, dan (4) memantau ketepatan.
Tingkat 6 Sistem
Diri
Sistem diri menentukan apakah seseorang akan melakukan atau
tidak melakukan sesuatu tugas; sistem diri juga menentukan
seberapa besar tenaga yang akan digunakan untuk
mengerjakan tugas tersebut. Ada empat jenis dari sistem diri
yang berhubungan dengan taksonomi baru dari Marzano, yaitu:
(1) memeriksa kepentingan, (2) memeriksa kemanjuran, (3)
memeriksa respon emosional, dan (4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
18
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Panduan ini tidak mendorong pendidik untuk sehari-hari sampai kesiapan memasuki
fokus pada satu teori saja. Sebaliknya, dunia kerja.
panduan ini memperlihatkan bahwa ada
■ Pada pendidikan kesetaraan, dalam
beberapa referensi yang dapat digunakan
merumuskan tujuan pembelajaran
untuk merancang tujuan pembelajaran.
memperhatikan karakteristik peserta didik,
Pendidik dapat menggunakan teori atau
kebutuhan belajar dan kondisi
pendekatan lain dalam merancang tujuan
lingkungan.
pembelajaran, selama teori tersebut dinilai
relevan dengan karakteristik mata pelajaran ■ Pada satuan pendidikan SMK,
serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik tujuan pembelajaran dan alur tujuan
peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran dapat disusun
pembelajaran. bersama dengan mitra dunia kerja.
sistematis, dan logis dari awal hingga akhir 6. Metode penyusunan alur tujuan
fase. Alur tujuan pembelajaran juga perlu pembelajaran harus logis, dari
disusun secara linier, satu arah, dan tidak kemampuan yang sederhana ke yang lebih
bercabang, sebagaimana urutan kegiatan rumit,
pembelajaran yang dilakukan dari hari ke dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata
hari. pelajaran, pendekatan pembelajaran yang
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, digunakan (misal: matematik realistik);
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan: 7. Tampilan tujuan pembelajaran diawali
dengan alur tujuan pembelajarannya
1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan terlebih dahulu, baru proses berpikirnya
yang lebih umum bukan tujuan
(misalnya, menguraikan dari elemen
pembelajaran harian (goals, bukan
menjadi tujuan pembelajaran) sebagai
objectives);
lampiran agar lebih sederhana dan
2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas langsung ke intinya untuk guru;
satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
8. Karena alur tujuan pembelajaran
3. Alur tujuan pembelajaran perlu yang disediakan Kemendikbudristek
dikembangkan secara kolaboratif, merupakan contoh, maka alur tujuan
(apabila guru mengembangkan, maka pembelajaran dapat bernomor/huruf
perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan (untuk menunjukkan urutan dan tuntas
dalam satu fase. Contoh: kolaborasi penyelesaiannya dalam satu fase);
antara guru kelas I dan II untuk Fase A;
9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan
4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak
sesuai karakteristik dan kompetensi yang bercabang (tidak meminta guru untuk
dikembangkan setiap mata pelajaran. memilih). Apabila sebenarnya urutannya
Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan dapat berbeda, lebih baik membuat
oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru alur tujuan pembelajaran lain sebagai
yang mahir dalam mata pelajaran variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai
tersebut; pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu
5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran dapat diberikan nomor atau kode; dan
tidak perlu lintas fase (kecuali 10. Alur tujuan pembelajaran fokus pada
pendidikan khusus); pencapaian CP, bukan profil pelajar
Pancasila dan tidak perlu dilengkapi
dengan pendekatan/strategi pembelajaran
(pedagogi).
20
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang
diuraikan pada tabel di bawah ini (Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005;
Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009):
Tabel 3.3. Cara-Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten
yang Konkret ke yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan
yang Abstrak menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang
spesifik. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau
relasional.
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit.
Mudah ke yang lebih Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
21
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Di bawah ini adalah ilustrasi pemetaan alur dilakukan pada tahap sebelumnya dan
tujuan pembelajaran dalam satu fase. alur tujuan pembelajaran adalah tujuan-
Setiap kotak tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang telah disusun.
merupakan hasil perumusan tujuan
pembelajaran yang telah
Tujuan Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran
... 3
Pendidik dapat menggunakan contoh alur tujuan pembelajaran yang telah tersedia, atau
memodifikasi contoh alur tujuan pembelajaran menyesuaikan kebutuhan peserta didik,
karakteristik dan kesiapan satuan pendidikan. Selain itu, pendidik dapat menyusun alur tujuan
pembelajaran secara mandiri sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan. Tidak ada format
komponen yang ditetapkan oleh pemerintah. Komponen alur tujuan pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan yang mudah dimengerti oleh pendidik.
Tabel 3.4. Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar
• Tujuan pembelajaran (salah satu dari • Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran). tujuan dalam alur tujuan pembelajaran).
• Langkah-langkah atau kegiatan • Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
atau lebih pertemuan. pembelajaran yang dicapai dalam satu
• Asesmen pembelajaran: Rencana atau lebih pertemuan.
asesmen untuk di awal pembelajaran • Rencana asesmen untuk di awal
dan rencana asesmen di akhir pembelajaran beserta instrumen dan
pembelajaran untuk mengecek cara penilaiannya.
ketercapaian tujuan pembelajaran. • Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya.
• Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk, misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video,
atau tautan situs web yang perlu
dipelajari peserta didik.
23
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Tabel 3.4 menunjukkan perbedaan komponen Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan
yang perlu termuat dalam kedua dokumen untuk membantu pendidik mengajar secara
perencanaan pembelajaran yang digunakan lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu
pendidik sehari-hari. Terlihat bahwa komponen menggunakan buku teks pelajaran. Modul
yang harus ada (komponen minimum) dalam ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif
rencana pelaksanaan pembelajaran lebih strategi pembelajaran. Oleh karena itu,
sederhana, fokus mendokumentasikan sebelum merancang modul ajar, pendidik perlu
rencana. Sementara dalam modul ajar, mempertimbangkan beberapa hal berikut.
perencanaan dilengkapi dengan media yang
digunakan, termasuk juga instrumen a. Untuk mencapai suatu tujuan
asesmennya. Oleh karena modul ajar lebih pembelajaran tertentu, apakah merujuk
lengkap daripada rencana pelaksanaan pada buku teks saja sudah cukup atau
pembelajaran, maka pendidik yang perlu menggunakan modul ajar?
menggunakan modul ajar untuk mencapai satu b. Jika membutuhkan modul ajar, apakah
atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi dapat menggunakan modul ajar yang telah
mengembangkan rencana pelaksanaan disediakan, memodifikasi modul ajar yang
pembelajaran. disediakan, atau perlu membuat modul
ajar baru?
Pemerintah menyediakan contoh-contoh
rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di
ajar. Pendidik dapat menggunakan dan/ atas pendidik menyimpulkan bahwa modul
atau menyesuaikan contoh-contoh tersebut ajar tidak dibutuhkan atau modul ajar
dengan kebutuhan peserta didik. Untuk yang disediakan dapat digunakan dengan
pendidik yang merancang rencana pelaksanaan penyesuaian-penyesuaian tertentu, maka
pembelajarannya sendiri, maka komponen- ia tidak perlu merancang modul ajar yang
komponen dalam Tabel 3.4 harus termuat, dan baru. Komponen minimum modul ajar telah
dapat ditambahkan dengan komponen lainnya disampaikan dalam Tabel 3.4, namun bila
sesuai dengan kebutuhan pendidik, peserta diperlukan, pendidik juga dapat menambah
didik, dan kebijakan satuan pendidikan. komponen, misalnya dengan menyusun modul
ajar dengan struktur sebagaimana tercantum
Merancang Modul Ajar pada Tabel 3.5 berikut.
24
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih dan memodifikasi contoh-contoh modul ajar
yang tersedia atau mengembangkan modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks, kebutuhan,
dan karakteristik peserta didik.
25
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
26
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang penggunaan teknik dan instrumen asesmen,
dilakukan untuk memastikan penentuan kriteria ketercapaian tujuan
ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen.
pembelajaran. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah
Asesmen ini dilakukan pada akhir keputusan tentang penilaian tengah semester.
proses pembelajaran atau dapat juga Pendidik dan satuan pendidikan berwenang
dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih untuk memutuskan perlu atau tidaknya
tujuan pembelajaran, sesuai dengan melakukan penilaian tersebut.
pertimbangan pendidik dan kebijakan
satuan pendidikan. Berbeda dengan Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip
asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi asesmen yang disampaikan dalam Bab II,
bagian dari perhitungan penilaian di akhir di mana salah satu prinsipnya
semester, akhir tahun ajaran, dan/atau mendorong
akhir jenjang. penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan
hanya tes tertulis, agar pembelajaran bisa
Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna
dalam suatu rencana pelaksanaan serta informasi atau umpan balik dari
pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada asesmen
cakupan tujuan pembelajaran. tentang kemampuan peserta didik juga menjadi
lebih kaya dan bermanfaat dalam proses
Pendidik adalah sosok yang paling memahami perancangan pembelajaran berikutnya.
kemajuan belajar peserta didik sehingga
pendidik perlu memiliki kompetensi dan Untuk dapat merancang dan melaksanakan
keleluasaan untuk melakukan asesmen agar pembelajaran dan asesmen sesuai arah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing- kebijakan Kurikulum Merdeka, berikut ini
masing. Keleluasaan tersebut mencakup adalah penjelasan lebih lanjut tentang asesmen
perancangan asesmen, waktu pelaksanaan, formatif dan asesmen sumatif sebagai acuan.
Asesmen Formatif
Penilaian atau asesmen formatif bertujuan
untuk memantau dan memperbaiki proses meningkatkan terus capaiannya. Hal ini
pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian merupakan proses belajar yang penting
tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk menjadi pembelajar sepanjang
untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar hayat.
peserta didik, hambatan atau kesulitan yang
■ Bagi pendidik, asesmen formatif
mereka hadapi, dan juga untuk mendapatkan
berguna untuk merefleksikan strategi
informasi perkembangan peserta didik.
pembelajaran yang digunakannya, serta
Informasi tersebut merupakan umpan balik untuk meningkatkan efektivitasnya
bagi peserta didik dan juga pendidik.
dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran. Asesmen ini juga
■ Bagi peserta didik, asesmen formatif
berguna untuk berefleksi, dengan memberikan informasi tentang kebutuhan
belajar individu peserta didik yang
memonitor kemajuan belajarnya,
diajarnya.
tantangan yang dialaminya, serta
langkah- langkah yang perlu ia lakukan
untuk
27
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
28
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Asesmen Sumatif
Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah bertujuan atau informasi tambahan untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik, maka
untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran
dapat melakukan asesmen pada akhir semester.
dan/atau CP peserta didik sebagai dasar
Sebaliknya, jika pendidik merasa bahwa data
penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan
hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester
dari satuan pendidikan. Penilaian pencapaian
telah mencukupi, maka tidak perlu melakukan
hasil belajar peserta didik dilakukan dengan
asesmen pada akhir semester. Hal yang perlu
membandingkan pencapaian hasil belajar
ditekankan, untuk asesmen sumatif, pendidik
peserta didik dengan kriteria ketercapaian
dapat menggunakan teknik dan instrumen yang
tujuan pembelajaran.
beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat
Sementara itu, pada pendidikan anak usia dini, menggunakan observasi dan performa (praktik,
asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui menghasilkan produk, melakukan projek, dan
capaian perkembangan peserta didik dan membuat portofolio).
bukan sebagai hasil evaluasi untuk penentuan
kenaikan kelas atau kelulusan. Asesmen sumatif
berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan Merencanakan Asesmen
laporan pencapaian pembelajaran dan dapat Apabila pendidik menggunakan modul ajar
ditambahkan dengan informasi pertumbuhan yang disediakan, maka ia tidak perlu
dan perkembangan anak. membuat perencanaan asesmen. Namun, bagi
pendidik yang mengembangkan sendiri
Adapun asesmen sumatif dapat berfungsi rencana pelaksanaan pembelajaran dan/atau
untuk: modul ajar, ia perlu merencanakan asesmen
formatif yang akan digunakan.
• alat ukur untuk mengetahui pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam satu atau
• Rencana asesmen dimulai dengan
lebih tujuan pembelajaran di periode perumusan tujuan asesmen. Tujuan ini tentu
tertentu; berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran.
• mendapatkan nilai capaian hasil belajar • Setelah tujuan dirumuskan, pendidik
untuk dibandingkan dengan kriteria capaian memilih dan/atau mengembangkan
yang telah ditetapkan; dan instrumen asesmen sesuai tujuan. Beberapa
• menentukan kelanjutan proses belajar hal yang perlu diperhatikan dalam
siswa di kelas atau jenjang berikutnya. memilih/mengembangkan instrumen,
antara lain: karakteristik peserta didik,
Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah kesesuaian asesmen dengan rencana/
pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir tujuan pembelajaran dan tujuan asesmen,
satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau kemudahan penggunaan instrumen untuk
lebih tujuan pembelajaran), pada akhir memberikan umpan balik kepada peserta
semester dan pada akhir fase; khusus asesmen didik dan pendidik.
pada
akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan. Jika
pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi
29
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Berikut adalah contoh instrumen penilaian atau asesmen yang dapat menjadi inspirasi bagi
pendidik, yaitu:
Rubrik Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian
kinerja peserta didik sehingga pendidik dapat menyediakan bantuan yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh
pendidik untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai.
Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan
dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Ceklis Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju.
Catatan
Catatan singkat hasil observasi yang difokuskan pada performa dan perilaku
Anekdotal yang menonjol, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisis atas observasi
yang dilakukan.
Tes Tertulis Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau
memperoleh informasi tentang kemampuan peserta didik. Tes tertulis dapat
berbentuk esai, pilihan ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
30
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Tes Lisan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara
lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran.
Penugasan Pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan
memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan
pengetahuan.`
Portofolio Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif)
dalam kurun waktu tertentu.
31
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
32
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Dengan demikian, kriteria yang digunakan Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata
untuk menentukan apakah peserta didik pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
telah mencapai tujuan pembelajaran dapat didik mampu menulis laporan hasil pengamatan
dikembangkan pendidik dengan menggunakan dan wawancara”
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 3 kriteria
memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu dilakukan intervensi
agar pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki
33
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Pendidik dapat menggunakan rubrik ini untuk kriteria dari tujuan pembelajaran seperti contoh di
atas, atau dapat pula menggunakan tujuan-tujuan pembelajaran untuk menentukan ketuntasan CP
pada satu fase.
Baru
Layak Cakap Mahir
berkembang
34
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Baru
Layak Cakap Mahir
berkembang
Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria
di atas mencapai minimal tahap cakap.
86 - 100%
sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan
atau tantangan lebih
35
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Menunjukkan kemampuan
penulisan teks eksplanasi dengan
🗸
runtut
36
Pelaksanaan Pembelajaran dan
4
Pelaksanaan
Pembelajaran
dan Asesmen
Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya
• Melaksanakan asesmen di akhir
keterpaduan pembelajaran dengan asesmen,
pembelajaran untuk mengetahui
terutama asesmen formatif, sebagai suatu siklus
ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen
belajar. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
ini dapat digunakan sebagai asesmen awal
(Bab II) mengindikasikan pentingnya
pada pembelajaran berikutnya.
pengembangan strategi pembelajaran sesuai
dengan tahap capaian belajar peserta didik
Berdasarkan hasil asesmen di awal
atau yang pembelajaran, pendidik perlu berupaya untuk
dikenal juga dengan istilah teaching at the menyesuaikan strategi pembelajaran agar
right level (TaRL). Pembelajaran ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
dengan memberikan materi pembelajaran didik. Namun demikian, bagi sebagian
yang bervariasi sesuai dengan pemahaman pendidik melakukan pembelajaran
peserta didik. Tujuan dari diferensiasi ini terdiferensiasi bukanlah hal yang sederhana
adalah agar setiap anak dapat mencapai untuk dilakukan. Sebagian pendidik
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan mengalami tantangan karena keterbatasan
demikian, pembelajaran yang berorientasi waktu untuk merancang pembelajaran yang
pada kompetensi membutuhkan asesmen berbeda-beda berdasarkan kebutuhan
yang bervariasi dan berkala. Pendekatan individu peserta didik. Sebagian yang lain
pembelajaran seperti inilah yang sangat mengalami kesulitan untuk mengelompokkan
dikuatkan dalam Kurikulum Merdeka. peserta didik berdasarkan kesiapan karena
jumlah peserta didik yang banyak dan ruangan
Berikut ini adalah ilustrasi siklus perencanaan
kelas yang terbatas.
dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen:
Memahami adanya tantangan-tantangan
• Pendidik menyusun rencana pelaksanaan tersebut, maka pendidik sebaiknya
pembelajaran, termasuk di dalamnya
menyesuaikan dengan kesiapan pendidik serta
rencana asesmen formatif yang akan
kondisi yang dihadapi pendidik. Beberapa
dilakukan di awal pembelajaran dan
alternatif pendekatan pembelajaran sesuai
asesmen di akhir pembelajaran
tahap capaian peserta didik yang dapat
• Pendidik melakukan asesmen di awal dilakukan pendidik adalah sebagai berikut:
pembelajaran untuk menilai kesiapan
setiap individu peserta didik untuk ■ Alternatif 1: Berdasarkan asesmen yang
mempelajari materi yang telah dirancang dilakukan di awal pembelajaran, peserta
• Berdasarkan hasil asesmen, pendidik didik di kelas yang sama dibagi menjadi
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/ dua atau lebih kelompok menurut capaian
atau membuat penyesuaian untuk sebagian belajar mereka, dan keduanya diajarkan
peserta didik oleh guru yang sama atau disertai guru
pendamping/asisten. Selain itu, satuan
• Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen pendidikan juga menyelenggarakan
formatif untuk memonitor kemajuan belajar program pelajaran tambahan untuk peserta
didik yang belum siap untuk belajar sesuai
dengan fase di kelasnya.
37
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
38
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
39
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran. Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik
di kelasnya, yaitu:
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung
keliling bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar
dalam menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
40
Pengolahan dan Pelaporan Hasil
5
Pengolahan dan
Pelaporan
Hasil Asesmen
Ringkasan Bab
Pengolahan Hasil Asesmen Pelaporan Hasil belajar
41
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Tabel 5.1. Rubrik tujuan pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan
sekitar
Tabel 5.1. Hasil asesmen tujuan pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di
lingkungan sekitar
Kualitas
Kualitas Bukti Kualitas Bukti
Nama Deskripsi Nilai
(evidence) 1 (evidence)
Indikator 2
42
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Kualitas
Kualitas Bukti Kualitas Bukti
Nama Deskripsi Nilai
(evidence) 1 (evidence)
Indikator 2
… … … … …
Zakariya Cukup (65) Baik (75) Mampu menguraikan 1 contoh manfaat (70)
sumber energi serta dapat melakukan
prosedur pengamatan secara mandiri
dengan tepat
Penting untuk diperhatikan bahwa pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil
asesmen formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang
berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen
formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir.
Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi
asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak
terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan
asesmen tersebut.
43
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56-
100 sudah mencapai ketuntasan.
3 Agama 80 60 60 87
... ...
... ...
... ...
44
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
1 2 3 4
Tujuan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran 2
Tujuan Pembelajaran 3
...
Bahasa Indonesia
Tujuan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran 2
Tujuan Pembelajaran 3
...
Tujuan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran 2
Tujuan Pembelajaran 3
...
Tanda centang diberikan sesuai dengan rubrik ketercapaian yang ada pada masing-masing
tujuan pembelajaran.
45
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik menjelaskan penguasaan kompetensi pada
dilakukan dengan membandingkan pencapaian tujuan pembelajaran. Misalnya, “Peserta didik
hasil belajar peserta didik dengan kriteria menguasai semua indikator tanpa banyak
ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini menghadapi kesulitan.”
bukan berupa angka, melainkan kalimat yang
46
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Skor
Indikator
47
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
► SMP
Contoh di bawah ini adalah pada mata capaian peserta didik. Nilai akhir semester
pelajaran Informatika SMP (Fase D) elemen menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian
teknologi informasi dan komunikasi, selama peserta didik yang menunjukkan adanya hal-
satu semester peserta didik mempelajari materi hal yang belum tercapai dan sudah tercapai
tentang antarmuka grafis, surat elektronik, oleh peserta didik.
peramban web dan mesin telusur, manajemen
folder dan file, membuat dokumen dengan Tabel di bawah ini menunjukkan contoh
aplikasi perkantoran. Guru telah melakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai
lima kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran kualitatif pada akhir semester berdasarkan
yang dicapai pada semester tersebut dan satu indikator-indikator yang dicapai oleh setiap
kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan peserta didik.
dalam bentuk deskripsi kualitatif sesuai
48
Lingkup Materi/Tujuan Pembelajaran
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Sumatif 1 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Sumatif 5 (Praktik)
Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mampu menjelaskan mampu menerapkan mampu mampu membuat mampu membuat Sumatif Akhir Nilai Akhir
Peserta
antarmuka surel untuk menggunakan dan mengelola dokumen dan Semester (Teori) Semester
Didik
berbasis grafis berkomunikasi peramban untuk folder dan file presentasi dengan
dan komponen- dengan baik dan mencari, dan dengan terstruktur menggunakan
komponennya. santun, dengan memilah informasi. sehingga fitur dasar aplikasi
bahasa yang sesuai. memudahkan akses perkantoran
yang efisien
Ahmad terampil mampu membuat terampil melakukan mampu membuat Terampil Memahami Terampil
menggunakan surel, tapi belum pencarian folder, namun menggunakan penggunaan mempraktikan
antarmuka berbasis santun dalam menggunakan belum mampu fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan
grafis dan mampu berbahasa peramban, namun mengelola file secara perkantoran untuk dan perkantoran aplikasi peramban
menjelaskan belum pandai terstruktur membuat dokumen dalam lingkungan dan perkantoran
komponen- memilah informasi dan presentasi antarmuka berbasis dalam lingkungan
komponennya pada grafis antarmuka berbasis
orang lain grafis, namun perlu
bimbingan dalam
sikap dan karakter
penggunaan
teknologi dan
masih perlu
bimbingan dalam
menggunakan
aplikasi pengelolaan
berkas
Sumatif 1 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Sumatif 5 (Praktik)
Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mampu menjelaskan mampu menerapkan mampu mampu membuat mampu membuat Sumatif Akhir Nilai Akhir
Peserta
antarmuka surel untuk menggunakan dan mengelola dokumen dan Semester (Teori) Semester
Didik
berbasis grafis berkomunikasi peramban untuk folder dan file presentasi dengan
dan komponen- dengan baik dan mencari, dan dengan terstruktur menggunakan
komponennya. santun, dengan memilah informasi. sehingga fitur dasar aplikasi
bahasa yang sesuai. memudahkan akses perkantoran
yang efisien
Cepy terampil mampu membuat terampil melakukan mampu membuat Terampil Memahami Terampil
menggunakan surel untuk pencarian folder, namun belum menggunakan penggunaan mempraktikkan
antarmuka berbasis berkomunikasi menggunakan mampu mengelola fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan
grafis dan mampu secara santun dalam peramban dan file secara perkantoran untuk dan perkantoran aplikasi peramban
menjelaskan berbahasa pandai memilah terstruktur membuat dokumen dalam lingkungan dan perkantoran
komponen- informasi dan presentasi antarmuka berbasis dalam lingkungan
komponennya pada grafis antarmuka
orang lain berbasis grafis,
namun masih perlu
bimbingan dalam
menggunakan
aplikasi pengelolaan
berkas
Zoni terampil Mampu Perlu bimbingan Perlu bimbingan Perlu bimbingan Memahami Perlu bimbingan
menggunakan menggunakan surel dalam melakukan untuk mengelola file dalam membuat penggunaan dalam
antarmuka berbasis dan berkomunikasi pencarian dan folder secara dokumen dan aplikasi pengelolaan menggunakan
grafis dan mampu secara santun menggunakan terstruktur presentasi berkas, namun aplikasi pengelolaan
menjelaskan peramban menggunakan perlu meningkatkan berkas, peramban,
komponen- fitur dasar aplikasi pemahaman dan perkantoran
komponennya pada perkantoran penggunaan dalam lingkungan
orang lain aplikasi peramban, antarmuka berbasis
dan perkantoran grafis aplikasi
dalam lingkungan peramban
antarmuka berbasis
grafis
► SMK
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Abdul Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Sudah memahami
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor materi dan praktik
rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor instalasi motor listrik 1
penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar fasa rotor sangkar
dan reverse motor listrik penguncian,
satu fasa forward, dan reverse
menggunakan sakelar
Bara Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Hanya mampu Sudah memahami Masih perlu bimbingan
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan membuat rangkaian karakteristik motor listrik dalam instalasi
rotor sangkar pengasutan dan kontaktor magnetik pengendalian motor 1 fasa rotor sangkar motor listrik 1 fasa
penguncian motor listrik listrik satu fasa dengan rangkaian pengasutan rotor sangkar untuk
satu fasa. Namun, masih fitur pengasutan dan penguncian, namun pengendalian forward
perlu bimbingan untuk dan penguncian perlu bimbingan dalam dan reverse
rangkaian forward dan menggunakan sakelar rangkaian forward dan
reverse motor listrik satu push button dan reverse.
fasa kontaktor magnetik.
Namun belum mampu
5
Choiril Belum memahami Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Masih perlu memahami
karakteristik motor pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor karakteristik motor
listrik satu fasa rotor pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor listrik 1 fasa rotor
sangkar penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar namun belum sangkar
dan reverse motor listrik penguncian, memahami karakteristik
satu fasa forward, dan reverse motornya
menggunakan
komponen
pengandalian sakelar
push button dan
kontaktor magnetik
Zulfikar Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Sudah memahami
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor materi dan praktik
rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor instalasi motor listrik 1
penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar fasa rotor sangkar
dan reverse motor listrik penguncian,
satu fasa forward, dan reverse
menggunakan
komponen
pengandalian sakelar
push button dan
kontaktor magnetik
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesmen Komponen rapor peserta didik SD/MI, SMP/
di atas, laporan hasil belajar hendaknya MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau sederajat
bersifat sederhana dan informatif, dapat minimal memuat informasi mengenai:
memberikan informasi yang bermanfaat dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak 1. Identitas peserta didik,
lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan 2. Nama satuan pendidikan,
orang tua untuk mendukung capaian 3. Kelas,
pembelajaran.
4. Semester,
53
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK mekanisme dan format pelaporan hasil belajar
atau sederajat, satuan pendidikan dan pendidik kepada orang tua/wali. Pelaporan hasil
memiliki keleluasaan untuk menentukan belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada
deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang setiap akhir semester. Di samping itu, satuan
diperoleh peserta didik. Satuan pendidikan pendidikan menyampaikan rapor peserta
memiliki keleluasaan untuk menentukan didik secara berkala melalui e-rapor/dapodik.
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut
sebagai berikut.
Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi, Pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi
tertinggi dan terendah. Untuk melihat Capaian kompetensi tertinggi ditandai dengan warna hijau dan
capaian kompetensi terendah ditantai dengan warna merah.
Capaian tertinggi Capaian terendah
pemanfaatannya.
... ...
Pemahaman Peserta didik mampu mengamati, . .
Kimia menyelidiki dan menjelaskan fenomena
sesuai kaidah kerja ilmiah dalam
menjelaskan konsep kimia dalam
kehidupan sehari hari; menerapkan
konsep kimia dalam pengelolaan
lingkungan termasuk menjelaskan
fenomena pemanasan global; menuliskan
reaksi kimia dan menerapkan hukum-
hukum dasar kimia; memahami struktur
atom dan aplikasinya dalam
nanoteknologi.
54
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
menyajikan bagan proses bioteknologi dari hasil telaah dalam pelestarian keanekaragaman hayati.
Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan
artikel.
menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem di
11. Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan lingkungan sekitarnya.
menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem di Menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan
lingkungan sekitarnya. dan hasil pengamatan ekosistem yang ada di
lingkungan sekitar.
12. Menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen
dari hasil pengamatan ekosistem yang ada di lingkungan ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan
sekitar. di lingkungan sekitar.
Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di
13. Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil
ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan pengamatan.
di lingkungan sekitar. Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan
dalam mengatasi perubahan lingkungan dengan
14. Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau
sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil wawancara.
pengamatan. Perlu bimbingan dalam kemampuan Menciptakan
solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di
15. Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari
sekitarnya dengan melakukan projek sederhana.
perubahan lingkungan dengan menyajikan data hasil
kajian literatur atau pengamatan atau wawancara.
55
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Nama : Edo
Ilmu Pengetahuan Alam Menunjukkan penguasaan yang baik dalam memprediksi kondisi cuaca
dan membedakan siang-malam.
75,5
Perlu pendampingan dalam memahami konsep waktu jam, menit, detik,
perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemampuan tersebut dikuasai secara
konsisten.
56
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Contoh Rapor SD
Catatan :
1. Format rapor di atas dapat disesuaikan berdasarkan struktur kurikulum masing-masing jenjang.
2. Deskripsi capaian kompetensi peserta didik berisi informasi tentang kompetensi yang sudah
dicapai dan kompetensi yang perlu ditingkatkan. Deskripsi ditulis menggunakan kalimat
positif dan memotivasi.
57
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Untuk melengkapi pelaporan, satuan pendidikan dapat juga menambahkan bentuk laporan lainnya,
seperti portofolio, diskusi/konferensi, pameran karya, dan skill passport.
a. Portofolio
Portofolio bertujuan untuk melihat perkembangan belajar peserta didik melalui dokumentasi
hasil karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya yang dipilih oleh peserta didik
berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik. Portofolio juga perlu dilengkapi refleksi pendidik dan
peserta didik terhadap pencapaian pembelajaran selama ini.
58
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
b. Diskusi/Konferensi
Diskusi/konferensi bertujuan untuk berbagi informasi capaian hasil belajar antara pendidik, peserta
didik, dan orang tua. Diskusi/konferensi dapat dilakukan dalam suasana formal maupun informal.
c. Pameran Karya
Pameran karya berperan sebagai bentuk perayaan proses belajar dan juga sebagai asesmen
sumatif. Dalam pelaksanaan pameran karya, orang tua, komunitas sekolah, peserta didik dan
pendidik dari sekolah lain dapat diundang untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari
audiens yang lebih luas.
59
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
d. Skill Pasport
Skill passport merupakan catatan kompetensi yang dikuasai selama peserta didik belajar di SMK
dan dunia kerja. Skill passport memudahkan peserta didik, pendidik, dan dunia kerja untuk
menerapkan pengendalian berbasis identitas melalui catatan uji kompetensi yang dapat
diverifikasi.
60
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa satuan pendidikan tidak perlu menentukan kriteria dan
mekanisme kenaikan kelas. Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis (automatic
promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat
sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching
at the right level). Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap
pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat
mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya
menunggu hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan.
61
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
terhadap persepsi diri peserta didik (Jacobs & untuk menetapkan peserta didik tidak naik
Mantiri, 2022; OECD, 2020; Powell, 2010). Di kelas. Namun demikian, keputusan ini sebaiknya
berbagai negara, kebijakan tinggal kelas secara dipertimbangkan dengan sangat hati-hati
empiris tidak meningkatkan prestasi akademik mengingat dampaknya terhadap kondisi
peserta didik, terutama yang mengalami psikologis peserta didik. Selain itu, tinggal kelas
kesulitan belajar. Dalam survei PISA 2018, skor juga memberatkan secara ekonomi. Hasil tes
capaian kognitif peserta didik yang pernah PISA 2018 menunjukkan bahwa di berbagai
tinggal kelas secara statistik lebih rendah negara, mayoritas siswa yang pernah tidak
dibandingkan mereka yang tidak pernah naik kelas adalah siswa dari keluarga kelas
tinggal kelas (OECD, 2021). Hal ini menunjukkan menengah ke bawah (OECD, 2020). Ketika
bahwa mengulang pelajaran yang sama selama mereka tinggal kelas, biaya untuk mengulang
satu tahun tidak membuat peserta didik satu tahun belajar memberatkan keluarga
memiliki kemampuan akademik yang setara sehingga mereka semakin rentan putus sekolah.
dengan teman-temannya, melainkan tetap
lebih rendah. Hal ini dimungkinkan karena Dengan demikian, kebijakan tidak naik kelas
yang dibutuhkan oleh peserta didik tersebut adalah kebijakan yang tidak efisien. Peserta
adalah pendekatan atau strategi belajar yang didik harus mengulang semua mata pelajaran
berbeda, bantuan belajar yang lebih intensif, untuk jangka waktu satu tahun penuh, padahal
waktu yang sedikit lebih panjang, namun mungkin bukan itu yang menjadi kebutuhan
bukan mengulang seluruh pelajaran selama belajar mereka. Berikut ini adalah contoh-
setahun. contoh isu yang biasanya menjadi faktor
pendorong keputusan tidak naik kelas, serta
Dalam hal terjadi kasus luar biasa, jika terdapat alternatif solusi yang lebih sesuai dengan
banyak mata pelajaran yang tidak tercapai perkembangan dan kesejahteraan (well-being)
oleh peserta didik dan/atau terkait isu sikap peserta didik.
dan karakter peserta didik, maka satuan
pendidikan dapat menetapkan mekanisme
Peserta didik mempunyai tujuan Dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pembelajaran yang belum tuntas pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan
(ada tujuan-tujuan pembelajaran pembelajaran yang belum tercapai/tuntas.
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).
62
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Mekanisme Kelulusan
Untuk menilai pencapaian hasil belajar
peserta didik sebagai dasar kelulusan dapat Seperti halnya kenaikan kelas, penentuan
kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan.
berdasarkan penilaian sumatif, yang dapat
Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan
dialkukan dalam bentuk tes tulis, tugas
dilakukan dengan mempertimbangkan
untuk
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
performa, portofolio, atau kombinasi. Penilaian
pencapaian peserta didik pada semua mata
pencapaian hasil belajar peserta didik untuk
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain
kelulusandilakukan dengan membandingkan
pada:
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar
atau bentuk lain yang sederajat; dan
Penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dilaksanakan pada semester b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah
ganjil dan/atau semester genap pada akhir menengah pertama atau bentuk lain yang
jenjang dengan mempertimbangkan capaian sederajat dan sekolah menengah atas
kompetensi lulusan. atau bentuk lain yang sederajat.
63
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/ Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan/
program pendidikan setelah: program pendidikan yang bersangkutan.
Catatan:
Untuk PAUD tidak memiliki evaluasi untuk kelulusan, tetapi diharapkan anak yang telah
menyelesaikan fase pondasi (PAUD) dapat mencapai profil peserta didik yang tergambar
dalam STPPA.
Pendidik perlu memonitor dan mengkomunikasikan sepanjang proses pembelajaran dan
bukan hanya di akhir semester/tahun, misalnya terhadap permasalahan kehadiran,
seharusnya tidak diketahui di akhir tahun; namun sudah ada intervensi sebelumnya.
Kenaikan kelas/kelulusan bukan menjadi hukuman bagi siswa. Pendidik bekerja sama dengan
orangtua untuk mendeteksi permasalahan di sepanjang proses pembelajaran. Dengan
demikian jika ditemui permasalahan, maka dapat segera diatasi dan diberikan intervensi.
Pendidik menggunakan umpan balik/refleksi untuk mengetahui dan menentukan strategi
untuk membantu peserta didik yang mengalami ketertinggalan pada sepanjang proses
pembelajaran.
64
Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan
6
Refleksi dan Tindak
Lanjut
Pembelajaran dan
Asesmen
Asesmen tanpa umpan balik hanyalah data
Asesmen terhadap perencanaan pembelajaran
administratif yang kurang bermanfaat untuk
dapat dilakukan dengan cara (Permendikbud
peningkatan kualitas pembelajaran dan
Nomor 16 Tahun 2022):
asesmen. Hasil asesmen peserta didik pada
periode waktu tertentu dapat dijadikan sebagai
1. Refleksi diri terhadap perencanaan
umpan balik bagi pendidik untuk melakukan dan proses pembelajaran
refleksi dan evaluasi.
2. Refleksi diri terhadap hasil asesmen yang
dilakukan oleh sesama Pendidik, kepala
Satuan Pendidikan, dan/atau Peserta
Didik
Refleksi Diri
Pendidik perlu melakukan refleksi diri terhadap
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
3. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan
dan asesmen yang telah dilakukan. Pendidik
asesmen yang berhasil?
yang bersangkutan perlu melakukan refleksi
paling sedikit satu kali dalam satu semester. 4. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan
asesmen yang perlu peningkatan?
Dalam melakukan refleksi diri terhadap proses 5. Apa yang perlu saya lakukan tahun ini
perencanaan dan proses pembelajaran, untuk hal yang lebih baik tahun depan?
pendidik dapat menggunakan pertanyaan- 6. Apa saja tantangan terbesar yang
pertanyaan berikut untuk membantu saya hadapi dalam semester/tahun
melakukan proses refleksi: ini?
7. Bagaimana cara saya mengatasi
1. Apa tujuan saya mengajar
tantangan- tantangan tersebut?
semester/tahun ini?
2. Apa yang saya sukai dari proses belajar Pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditambah
mengajar semester/tahun ini? dan dikembangkan sendiri sesuai dengan
kebutuhan. Selain untuk refleksi diri, pertanyaan
ini juga dapat digunakan oleh sesama pendidik
dan kepala sekolah.
Refleksi Sesama Pendidik
Penilaian oleh sesama pendidik merupakan
asesmen oleh sesama pendidik atas
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
dan saling mendukung. Sebagaimana refleksi
yang dilakukan oleh pendidik yang
diri, refleksi sesama pendidik dilakukan paling
bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk
sedikit satu kali dalam satu semester.
membangun budaya saling belajar, kerjasama
Berikut adalah tiga hal yang dapat dilakukan
oleh sesama peserta didik:
65
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen
66
Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen
67
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan
7 Tahapan Implementasi
Kurikulum Merdeka
Sesuai Kesiapan Pendidik
dan Satuan Pendidikan
68
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan
69
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Tabel 7.1. Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka
Penggunaan dan Menggunakan buku teks* Guru bisa memilah dan Pembelajaran di beberapa Pembelajaran bervariasi
pengembangan dan modul ajar sebagai memilih materi dari buku mata pelajaran / muatan antara menggunakan buku
perangkat ajar sumber utama pengajaran teks dan perangkat ajar pembelajaran bervariasi teks pelajaran dan perangkat
untuk pendidikan dan perangkat ajar lainnya lainnya supaya sesuai antara menggunakan buku ajar lainnya yang diperoleh
anak usia sebagai referensi tambahan konteks lokal dan teks pelajaran dan perangkat dari berbagai sumber yang
dini, jenjang kebutuhan siswa ajar lainnya, berdasarkan tervalidasi, berdasarkan
pendidikan dasar keputusan logis guru keputusan logis guru
dan menengah dan merujuk pada tujuan
*Untuk PAUD, buku teks Sebagian guru menambah pembelajaran
merujuk pada 6 buku panduan
referensi dari sumber lain
guru.
yang tervalidasi, selain dari Sebagian besar guru mampu
Platform Merdeka Mengajar membuat perangkat ajarnya
sendiri yang kontekstual
Sebagian guru mampu dan membagikannya ke
membuat perangkat ajarnya komunitas belajar dan atau
sendiri secara daring dalam Platform
Merdeka Mengajar
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Penerapan Guru secara percaya diri Guru menggunakan Guru menggunakan Membedakan pembelajaran
pembelajaran menggunakan metode metode pembelajaran yang lebih banyak metode sesuai dengan kebutuhan,
pengajaran yang bervariasi bervariasi dan berpusat pembelajaran dengan lebih performa, dan minat siswa.
namun belum berpusat pada siswa terampil, sesuai dengan
pada siswa tujuan pembelajaran yang Menggunakan hasil
dituju, kebutuhan dan minat asesmen untuk merancang
Keterpaduan Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen
penilaian dalam pada awal pembelajaran pada awal pembelajaran pada awal pembelajaran dan pada awal pembelajaran dan
pembelajaran namun tidak digunakan dan hasilnya digunakan hasilnya digunakan untuk hasilnya digunakan untuk
untuk merancang untuk merancang merancang pembelajaran. merancang pembelajaran.
pembelajaran. pembelajaran.
Asesmen berfungsi untuk Guru mampu melakukan
Asesmen berfungsi untuk Asesmen berfungsi untuk mendapatkan umpan balik penyesuaian sepanjang
mendapatkan umpan balik mendapatkan umpan balik untuk siswa dan untuk guru proses pembelajaran agar
untuk siswa. untuk siswa dan untuk guru sudah melakukan tindak semua siswa mencapai
tapi belum ada tindak lanjut. lanjut. tujuan pembelajaran.
Guru mulai memperhatikan
kesesuaian antara Menggunakan asesmen Satuan pendidikan Guru menggunakan
asesmen dengan tujuan yang bervariasi dan mengembangkan kebijakan hasil asesmen untuk
pembelajaran. sesuai dengan tujuan yang mendorong guru untuk mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran serta merencanakan asesmen siswa sehingga dapat
Menggunakan asesmen kompetensi esensial yang yang sesuai dengan tujuan “mengajar di level yang
yang sesuai untuk menilai beragam. pembelajaran. sesuai”.
kompetensi esensial dari
mata pelajaran* Sekolah mengembangkan
kebijakan yang mendorong
*Untuk konteks PAUD, penggunaan hasil asesmen
kompetensi esensial dalam
untuk mendesain kurikulum
elemen capaian pembelajaran) .
dan instruksi.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pembelajaran Berdasarkan asesmen Berdasarkan asesmen Berdasarkan asesmen pada Berdasarkan asesmen
sesuai tahap formatif, guru mengajar formatif, guru mengajar awal pembelajaran, siswa pada awal pembelajaran,
capaian belajar seluruh siswa di kelasnya seluruh siswa di kelasnya di kelas yang sama dibagi siswa di kelas yang sama
peserta didik sesuai dengan fase capaian sesuai dengan fase capaian menjadi dua kelompok dibagi menjadi dua atau
belajar* mayoritas siswa di belajar mayoritas siswa menurut capaian belajar lebih kelompok menurut
kelasnya. di kelasnya dan dengan mereka, dan keduanya capaian belajar mereka, dan
Kolaborasi antar Guru berkolaborasi untuk Guru berkolaborasi untuk Guru berkolaborasi untuk Guru berkolaborasi untuk
guru untuk keperluan projek profil keperluan projek profil keperluan projek profil keperluan projek profil
keperluan Pancasila. Pancasila dan berkoordinasi Pancasila dan berkolaborasi Pancasila dan kurikulum
kurikulum dan dalam rapat perencanaan dalam pembelajaran operasional satuan
pembelajaran dan evaluasi kurikulum. di awal (perencanaan) pendidikan.
dan sepanjang semester,
misalnya melalui berbagi Ada kebijakan dan
praktik baik, berbagi info mekanisme yang
tentang perangkat ajar, dsb. mendorong kolaborasi
guru untuk kegiatan belajar
intrakurikuler dan juga
projek profil, misalnya melalui
observasi kelas, kegiatan
refleksi pembelajaran,
kegiatan berbagi praktik
baik, dsb.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Kolaborasi Orang tua mendapatkan Orang tua mendapatkan Informasi yang diberikan Orang tua memberikan
dengan orang informasi seputar kurikulum informasi kurikulum dan kepada orang tua lebih umpan balik terhadap
tua/keluarga dan pembelajaran.* pembelajaran di awal dan mendetail dan orang tua kurikulum dan pembelajaran.
akhir semester termasuk berkesempatan untuk
Guru memberikan informasi projek profil di semester terlibat dalam proses Projek penguatan profil
tentang isu yang dialami tersebut. pembelajaran, seperti pelajar Pancasila dirancang
Kolaborasi Guru sudah merancang Guru melibatkan komunitas/ Guru melibatkan Guru melibatkan jaringan
dengan pelibatan masyarakat/ industri hanya untuk masyarakat/komunitas/ masyarakat/komunitas/
masyarakat/ komunitas/industri dalam mendukung suatu acara industri dengan jangkauan industri sesuai dengan
industri proses pembelajaran yang tidak berkelanjutan. yang lebih luas dalam konteks dan kebutuhan
atau acara, namun belum beberapa kegiatan proses pembelajaran
terlaksana. pembelajaran peserta peserta didik, berdasarkan
didik, namun masih bersifat perencanaan pembelajaran.
insidental.
7
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan
Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir
7
Refleksi, evaluasi Refleksi dan evaluasi satu Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi sudah
dan peningkatan arah dari pimpinan satuan dilakukan sebagian pendidik dilakukan sebagian menjadi budaya satuan
kualitas pendidikan, dan belum merujuk pada Rapor guru, berdasarkan data pendidikan, berdasarkan
implementasi berbasis data. Pendidikan. yang didapat dari Rapor data yang didapat dari Rapor
kurikulum Pendidikan dan diperkaya Pendidikan dan diperkaya
Sebagian pendidik bekerja oleh pengalaman para guru. dengan umpan balik dari
dalam tim kecil (kelompok warga satuan pendidikan.
mata pelajaran atau Bekerja dalam tim kecil
Fase) untuk melakukan (kelompok mata pelajaran Bekerja dalam tim kecil
perencanaan pembelajaran atau Fase) untuk melakukan (kelompok mata pelajaran
berdasarkan hasil refleksi. perencanaan pembelajaran atau Fase) untuk melakukan
berdasarkan hasil refleksi. perencanaan pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi.
Terdapat kebijakan satuan
pendidikan mengenai Terdapat kebijakan satuan
refleksi dan evaluasi pendidikan mengenai refleksi
kurikulum (contohnya dan evaluasi kurikulum
pertemuan rutin guru, (contohnya pertemuan rutin
umpan balik siswa). guru, umpan balik siswa).
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan
77
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Daftar Pustaka
Pengolahan dan Pelaporan Hasil
78
Lampiran-Lampiran Lampiran-
79
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Alternatif 1.
Elemen Pada akhir fase B, peserta didik • Menyajikan nilai tempat dan urutan
Bilangan menunjukkan pemahaman dan intuisi pada bilangan cacah sampai 1.000.
bilangan (number sense) pada bilangan • Melakukan operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah
cacah sampai 10.000. Mereka dapat
sampai dengan 1.000.
membaca, menulis, menentukan nilai
• Menghubungkan gambar dengan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan, pecahan
menggunakan nilai tempat, melakukan
komposisi dan dekomposisi bilangan →
tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang
menggunakan ribuan sebagai satuan.
Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah sampai 1.000. (dst)
Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mengisi nilai yang belum diketahui
Aljabar mengisi nilai yang belum diketahui dalam dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan pada
sebuah kalimat matematika yang berkaitan bilangan cacah sampai 100
dengan penjumlahan dan pengurangan
• Mengisi nilai yang belum diketahui
pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: dalam sebuah kalimat matematika yang
10 + … = 19, 19 - … = 10) Peserta didik berkaitan dengan pengurangan pada
dapat mengidentifikasi, meniru, dan bilangan cacah sampai 100 (
mengembangkan pola gambar atau • Mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola gambar atau
obyek sederhana dan pola bilangan obyek sederhana pada bilangan cacah
membesar dan mengecil yang melibatkan → sampai 100
penjumlahan dan pengurangan pada • Mengidentifikasi, meniru, dan
bilangan cacah sampai 100. mengembangkan pola bilangan
membesar dan mengecil yang
melibatkan penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah
sampai 100.
Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mengukur panjang dan berat benda
Pengukuran mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.
menggunakan satuan baku. Mereka dapat • Menentukan hubungan antar-satuan
baku panjang (cm, m).
menentukan hubungan antar-satuan baku • Mengukur dan mengestimasi luas dan
panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur → volume menggunakan satuan tidak baku
dan mengestimasi luas dan volume dan satuan baku berupa bilangan cacah.
menggunakan satuan tidak baku dan
satuan baku berupa bilangan cacah.
80
Lampiran-lampiran
Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik • Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk
Geometri dapat mendeskripsikan ciri berbagai bangun datar (segiempat, segitiga,
segibanyak).
bentuk bangun datar (segiempat,
segitiga, • Menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) berbagai bangun
segibanyak). Mereka dapat menyusun → datar dengan lebih dari satu cara
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) jika memungkinkan.
berbagai bangun datar dengan lebih dari
satu cara jika memungkinkan.
Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik • Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk
Analisis Data dapat mendeskripsikan ciri berbagai bangun datar (segiempat, segitiga,
segibanyak).
dan Peluang bentuk bangun datar (segiempat,
segitiga, • Menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) berbagai bangun
segibanyak). Mereka dapat menyusun → datar dengan lebih dari satu cara
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) jika memungkinkan.
berbagai bangun datar dengan lebih dari
satu cara jika memungkinkan.
81
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Alternatif 2.
Tujuan Pembelajaran:
B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000.
B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai
dengan 1.000.
Dan seterusnya.
82
Lampiran-lampiran
Tujuan Pembelajaran:
A1.1 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan pada bilangan cacah sampai 100.
A1.2 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
A1.3 Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana
pada bilangan cacah sampai 100.
83
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Tujuan Pembelajaran:
Tujuan Pembelajaran:
G1.1 Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
G1.2 Menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan
lebih dari satu cara jika memungkinkan.
84
Lampiran-lampiran
Tujuan Pembelajaran:
-ADP1. ..
-ADP2…
dst
Catatan:
Penomoran pada Tujuan Pembelajaran tidak ada ketentuan baku, lebih diarahkan untuk memudahkan
pendidik dalam membaca dan menggunakan alur tujuan pembelajaran.
85
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Alternatif 3.
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian Pembelajaran
di akhir fase tercapai.
86
Lampiran-lampiran
Semester/Minggu : …… / ……
Hari/Tanggal : …………………………
Tujuan Pembelajaran:
Kegiatan Pembelajaran:
A. Pembukaan
• Kegiatan bercakap-cakap tentang Banten
• Diskusi tentang alam di Banten
• Membaca cerita Banten
B. Kegiatan Inti
• Membuat hasil karya yang menggambarkan • Bermain peran sesuai kondisi lingkungan
lingkungan di Banten di Banten
• Membuat buku tentang Banten
• dll
• Melukis
C. Penutupan
• Menguatkan pengetahuan/keterampilan • Membuat refleksi bersama anak mengenai
yang telah dibangun anak selama keberhasilan atau hal positif yang telah
bermain.
• dilakukan oleh dirinya atau teman lain.
• Memberikan apresiasi atas perilaku
• Mendiskusikan ide bermain mereka esok hari
positif yang telah dilakukan anak.
Penilaian:
Dilakukan dengan melakukan:
• melakukan pencatatan dengan berbagai
• mengobservasi anak selama proses kegiatan teknik
bermain-belajar
• melakukan analisa terhadap hasil observasi,
• mendokumentasikan proses kegiatan pencatatan dan hasil karya anak.
bermain-belajar dan hasil karya anak
87
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Elemen : Pancasila
Alokasi Waktu : 2 JP
I. Tujuan Pembelajaran:
1. Menemukan informasi mengenai simbol- simbol Pancasila
2. Menyebutkan simbol-simbol Pancasila dan Lambang Negara Garuda Pancasila.
3. Memahami hubungan simbol-simbol Pancasila dengan sila-sila Pancasila dari sila ke-1 sampai
dengan sila ke-5
88
Lampiran-lampiran
89
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
III. Asesmen
Kelas/Sem : VII/1
A. Tujuan Pembelajaran
• Menelaah, mempraktikkan, dan meneladani sikap positif para pendiri bangsa dalam
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
90
Lampiran-lampiran
B. Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
• Peserta didik melakukan refleksi diri tentang sikap positif para pendiri bangsa dalam
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
91
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Kompetensi awal -
Sarana Prasarana Peralatan gambar : penggaris segitiga (set), pensil 2H, kertas
gambar
Video tutorial
Alokasi Waktu 6 jp
92
Lampiran-lampiran
93
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Lampiran
LAMPIRAN
Tugas siswa:
Buatlah gambar kerja (seperti pada contoh). Silakan melakukan pengukuran pada ragum yang
ada di bengkel, kemudian dibuat gambar kerja seperti contoh
94
Lampiran-lampiran
Nama
Nomor Siswa
95
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Fase/Kelas/SMT : E / 10 / Genap
96
Lampiran-lampiran
97
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Penutup (15)
98
Lampiran-lampiran
Pada fase pondasi (PAUD) cara merumuskan CP menjadi tujuan pembelajaran dengan cara
memetakan CP kedalam tujuan pembelajaran dengan memperhatikan visi misi dan karakteristik
satuan PAUD serta laju perkembangan anak.
Nilai Agama Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha 1. Mengenali kewajiban
dan Budi Esa, mulai mengenal dan agamanya.
Pekerti mempraktikkan ajaran pokok sesuai 2. Mempraktikkan kewajiban
dengan agama dan kepercayaanNya. agamanya.
Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga
3. Mengenali perintah agama
kebersihan, kesehatan dan keselamatan
untuk memelihara alam
diri sebagai bentuk rasa sayang
4. dan seterusnya.
terhadap dirinya
dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha 5. dst…
Esa. Anak menghargai sesama manusia
dengan berbagai perbedaannya dan
mempraktikkan perilaku baik dan
berakhlak mulia. Anak menghargai
alam dengan cara merawatnya dan
menunjukkan rasa sayang terhadap
makhluk hidup yang merupakan
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
99
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
100
Lampiran-lampiran
I. Tujuan Pembelajaran
1.8 Mengukur bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak) menggunakansatuan baku.
101
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
III. Asesmen
■ Penilaian formatif berupa penilaian performa dengan mengisi lembar kerja praktiek
pengukuran benda dengan menggunakan penggaris.
Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
Catatan :
Menguraikan tentang identitas pada aspek jenis dan pembentukannya, serta mampu memberikan
contoh masing-masing jenis identitas dan mengaitkan konsep identitas tersebut dengan Pancasila.
Catatan :
Tujuan Pembelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan
di lingkungan sekitar.
Catatan :
104
Lampiran-lampiran
Menguraikan tentang identitas pada aspek jenis dan pembentukannya, serta mampu memberikan
contoh masing-masing jenis identitas dan mengaitkan konsep identitas tersebut dengan Pancasila.
Kriteria Ketercapaian
Indikator Tujuan
Pembelajaran Intervensi
Dasar Cakap Mahir
Khusus
1. Menguraikan Tidak tepat Mampu Mampu Mampu
tentang identitas menguraikan menguraikan menguraikan menguraikan
tentang tentang identitas yang identitas dari
identitas identitas dengan berasal dari berbagai
bimbingan beberapa sumber tanpa
sumber dengan bimbingan
bimbingan
2. Memberikan Tidak mampu Hanya mampu Mampu Mampu
contoh tentang memberikan memberikan 2 memberikan 3-4 memberikan
identitas contoh tentang contoh tentang contoh tentang lebih dari 5
identitas identitas identitas contoh tentang
identitas
Catatan :
105
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
106
Lampiran-lampiran
Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
6 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
7 Senin Musik
8 Bahasa Inggris
9 Muatan Lokal
1 Pramuka
2 Silat
dst.
Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari
Tanpa Keterangan . . . hari
107
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Lampiran-lampiran
Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
9 Informatika
10 Senin Tari
1 Pramuka
2 Paskibra
dst.
Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari
Tanpa Keterangan . . . hari
108
Lampiran-lampiran
Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika,
Kimia, Biologi)
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi,
Ekonomi, Sejarah, Geografi)
7 Bahasa Inggris
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
9 Informatika
10 Prakarya dan Kewirausahaan
1 Pramuka
2 Jurnalistik
dst.
Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari
Tanpa Keterangan . . . hari
109
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah