4398-Article Text-17609-1-18-20220901
4398-Article Text-17609-1-18-20220901
Abstrak
Dalam masyarakat Jepang salah satu budaya komunikasi yang menjadi perhatian penting
adalah budaya aimai atau ambiguitas. Penggunaan aimai di dalam komunikasi
masyarakat bertujuan untuk menjaga keharmonisan. Aimai sebagai salah satu budaya
komunikasi tidak hanya digunakan dalam keadaan nyata di dalam masyarakat juga
dituangkan dalam karya-karya seperti anime, film, dan manga salah satunya adalah anime
berjudul Flying Witch. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
bentuk dan penggunaan aimai di dalam anime Flying Witch. Hasil penelitian menyatakan
bahwa aimai dalam bahasa Jepang dapat berupa kata, kalimat, dan kalimat tanya. Aimai
di dalam anime Flying Witch digunakan untuk mengekspresikan pendapat secara tidak
langsung, menyamarkan penolakan, serta menyatakan keraguan atau ketidakpastian.
Kata kunci: aimai; budaya; komunikasi
Abstract
Hina: あんずと年の近そうな魔女
Data 6 だからさ、お知り合いなっ
たほうがいいんじゃない?
Anzu: 違うお客さんか? Anzu to toshi no shika souna
Chigau okyakusan ka? majo da kara sa, oshiriai ni natta
‘Pelanggan yang berbeda ya?’ houga iin ja nai?
Hina: うん、あの髪の長い子、魔女 ‘Sepertinya penyihir itu seumuran
だと思うよ。 dengan Anzu, bukannya bagus ya
Un, ano kami no nagai ko, majo jika saling kenal.’
da to omou yo Anzu: うん、挨拶してくよ。
‘Iya, anak yang berambut Un, aisatsu shiteku yo
panjang itu sepertinya penyihir.’ ‘Iya, aku akan memberi salam
Anzu: え、見ない人ね。 padanya.’
E, minai hito da ne. (Flying Witch, Eps. 8, 03:28-
‘E, orang yang tak pernah ku lihat 03:36
ya.’
Hina: 最近ここあたりに来たって言 Aimai yang terdapat pada data 7
う新米魔女じゃないかな?
Saikin koko atari ni kita tte iu adalah pola ja nai pada yang
shinmai majo ja nai kana?
‘Mungkin dia penyihir yang digunakan untuk menyarankan bukan
baru pindah ke sini ya?’ untuk menyatakan kalimat negatif.
(Flying Witch, Eps. 8, 03:16-03:27)
Konteks pada percakapan ini yakni,
Aimai yang terdapat pada
Hina menyarankan kepada Anzu
data 6 adalah pola kana yang
untuk berkenalan dengan Makoto
digunakan untuk menyatakan
yang baru saja pindah ke kota
keraguan penutur. Konteks pada
tersebut.
percakapan ini adalah Hina
menyatakan pendapatnya mengenai
Data 8
Makoto. Ia menduga bahwa Makoto
Nao: けい、一番失敗しやすいのど
adalah penyihir baru yang pindah ke れ?
kota ini. Penggunaan kana ini Kei, ichiban shippai shi yasui wa
dore?”
membuat tuturan Hina menjadi tidak ‘Kei, yang mana yang paling
mudah gagal (masakannya)?’
pasti. Jadi, jika nanti tuturan Hina Kei: ハンバーガーじゃないかな。
tidak benar, ia tidak merasa Hambaagaa ja nai kana?
‘Mungkin hamburger.’
bertanggungjawab karena itu hanya (Flying Witch, Eps. 10, 03:16-03:27)
dugaan belaka.
Aimai yang terdapat pada
data 8 adalah pola kana yang
digunakan untuk menyatakan alasan bahwa ia juga tidak punya
keraguan penutur sekaligus rencana lain di hari itu.
pendapatnya. Konteks pada
Data 10
percakapan ini adalah Nao, Kei dan
Makoto sedang berada di kelas Chinatsu: わ、広い。
Wa, hiroi.
memasak. Mereka bertiga membagi ‘Wah, luasnya.’
tugas. Tiga menu yang harus Makoto: ここって、
Koko tte,
dimasak adalah kare, hamburger, dan ‘Ini kan,’
salad. Nao bertanya kepada Kei Akane: 多分神殿か何かじゃない
かな。
menu apa yang paling sulit dibuat. Tabun shinden ka nani ka ja
nai kana.
Menurut Kei, hamburger adalah ‘Mungkin kuil atau
menu yang paling sulit. Namun, Kei semacamnya ya kan?’
(Flying Witch, Eps. 11, 06:46-06:53)
tidak menyatakannya secara jelas,
melainkan menyamarkan tuturannya Aimai yang terdapat pada
dengan menggunakan ja nai kana. data 10 adalah pola ja nai kana yang
digunakan Akane untuk bertanya
Hall. Edward T. 1989. The Hidden Oe, K. 1992. Japan, the Ambiguous
Dimension. New York: and My Self. Tokyo:
Doubleday. Kondansha International.