Anda di halaman 1dari 38

Menulis Cerita Pendek (Berbahasa

Daerah Provinsi Bengkulu)

Oleh Muhammad Alfian,M.A.

Pelatihan Guru Master RBD oleh Kantor Bahasa Bengkulu, Hotel Mercure, 9-12 Mei 2023
Vitalitas Bahasa
1) Aman (safe) adalah bahasa yang digunakan oleh semua generasi penuturnya;
Bahasa Rejang Moribun 2) Beresiko (at risk) adalah bahasa dengan ranah penggunaan yang terbatas dan
d jumlah penuturnya lebih kecil dari bahasa lain yang ada;
Bahasa Melayu 3) Bahasa yang mulai terancam punah (disappearing) adalah bahasa yang jumlah
Dialek Serawai - penuturnya menyusut dari generasi ke generasi;
4) Bahasa dalam kondisi parah (moribund) adalah bahasa yang tidak digunakan
Bahasa Moribun lagi oleh generasi muda atau oleh anak-anak;
Enggano d 5) Bahasa yang hampir punah (nearly extinct) adalah bahasa yang jumlah
penuturnya tinggal sedikit, terutama generasi tua; dan
6) Bahasa yang punah (extinct) adalah bahasa yang penuturnya tidak ada lagi.

Bahasa Rejang Rentan


Bahasa Melayu 1) Aman
Dialek Serawai Rentan 2) Rentan
Bahasa Teranca 3) Terancam Punah
Enggano m punah
51,1%
tidak menguasai bahasa daerah
sejak kecil.

34%
Menjadikan bahasa daerah sebagai mata
pelajaran..
Merdeka Belajar Episode ke-17,

Dinamis: berorientasi pada pengembangan


dan bukan sekadar memproteksi bahasa.

Adaptif: sesuai situasi lingkungan sekolah


dan masyarakat tuturnya.

Regenerasi: fokus pada penutur muda di


tingkat sekolah dasar dan menengah.

Merdeka berkreasi: kreatif dalam


penggunaan komunikasinya.
Mengapa Menulis Cerpen?

01 02 03
Lingual Imajinasi Berpikir Kritis & Kreatif
Mendorong kemampuan berbahasa Stimulan imajinasi Mendorong anak untuk berpikir

Deskripsi, narasi, dan Anak membayangkan suatu Anak berlatih fokus terhadap
dialog; peristiwa terjadi secara lengkap detail, terhadap keunikan,
dialog hadir bersama selayaknya peristiwa yang terhadap makna/pesan.
konteks sehingga bahasa telah/sedang/akan dialaminya.
diperlakukan secara
fungsional.
Mengapa Sekolah?

01 Guru 02 Siswa

1. Sumber pengetahuan 1. Generasi muda


2. Memiliki kemampuan mengajar 2. Terlibat secara aktif dan formal dalam
3. Tanggung jawab profesi pembelajaran
Apa yang diharapkan dari siswa?

Mengenal kebudayaan daerahnya, termasuk sejarah, struktur sosial, dan


mewariskan produk sastra

Menggunakan kosakata atau diksi atau idiom atau metafora bahasa


daerahnya dalam komunikasi sehari-hari

Menyimpan kosakata atau diksi atau idiom atau metafora


bahasa daerahnya

Mencari kosakata atau diksi atau idiom atau metafora bahasa


daerahnya
Apa yang harus dilakukan guru?

01 Guru mengarahkan anak dalam memilih tema tanpa disadari oleh anak

Guru memberikan kata kunci berupa idiom daerah, ssemboyan daerah,


02 atau istilah daerah lainnya sebagai inspirasi siswa

Guru dapat memanfaatkan sumber-sumber di sekitarnya, seperti legenda, lelucon daerah, dan
03 budaya benda, dan lainnya.

Guru dapat menggunakan media ajar, media interaktif, metode lainnya


04 yang mendukung materi dalam modul

05 Guru dapat mengeksplorasi karakteristik cerita dalam kebudayaan masing-masing daerah

06 Guru meminta tagihan kepada siswa berupa produk cerpen (tanpa menghakimi kualitas karya)
Penyusun Modul

01 Dahnan Kenedi

02 Diti Noprianti

03 Zalna Fitri

04 Muhammad Alfian
Materi Modul

01 Berkenalan dengan Cerpen 06 Latar Cerita

02 Ide Cerita 07 Konflik Cerita

03 Kerangka Cerita 08 Alur Cerita

04 Judul Cerita 09 Pembuka dan Penutup Cerita

05 Tokoh dalam Cerita 10 Menulis Cerita Pendek


KONFLIK TEMA

Tokoh Tokoh Tokoh Tokoh Tokoh

menyebabkan menyebabkan menyebabkan menyebabkan


Peristiwa 1 Peristiwa 2 Peristiwa 3 Peristiwa 4 Peristiwa 5
Akibat dari Akibat dari Akibat dari Akibat dari

Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi


Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
Suasana Suasana Suasana Suasana Suasana
Tema dan Amanat

Tema adalah apa yang diceritakan dalam cerpen.


Tema dapat disejajarkan dengan makna atau ide cerita
Cerpen adalah cerita umum.
dengan satu konflik
dan satu peristiwa
Amanat merupakan pesan yang dikandung dalam cerita yang
utama berada dalam lingkup tema. Amanat terdapat di dalam peristiwa
yang dialami oleh tokoh-tokohnya.
Amanat dapat berupa harapan, nasihat, kritik, dan sebagainya
Tokoh
Tokoh utama, yaitu tokoh yang terkait dengan semua
peristiwa di dalam cerita, yang memiliki konflik, yang
menyampaikan pesan cerita (kebenaran).
Contoh: Kakek dalam “Robohnya Surau Kami”

Tokoh pendukung, yaitu tokoh yang kehadirannya


difungsikan untuk menunjang segala hal terkait tokoh
utama.
Contoh: Aku, Ajo Sidi, Istri Aku, Istri Ajo Sidi, Haji Saleh
Tokoh
Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang menggerakkan cerita,
memiliki tujuan tertentu, dan menghadapi konflik
sepanjang cerita.
Contoh: Kakek dalam “Robohnya Surau Kami”

Tokoh Antagonis, yaitu tokoh yang menentang tokoh


protagonis, menghambat protagonis untuk mencapai
tujuannya, dan memunculkan konflik.
Contoh: Ajo Sidi dalam “Robohnya Surau Kami”
Tokoh
Pola perilaku tokoh yang (hampir) tetap dalam diri
Sifat tokoh.
Contoh: Ajo Sidi yang suka membual/berbohong

Cara tokoh menanggapi suatu hal dalam


Predikat lingkungannya.
Sikap Contoh: Kakek memotong lehernya dengan pisau
cukur

Bentuk yang dapat diinderawi secara langsung.


Unik dan Universal Fisik Contoh: Tua, mengenakan peci

Tokoh menjadi terhubung dengan pembaca, dan


Kekurangan
membuat pembaca peduli tentang apa (lagi) yang
Tokoh
akan terjadi pada tokoh.
Tokoh
Apa yang diinginkan tokoh?
Apa Apa tujuan tokoh?
Kebutuhan akhir tokoh?

Bagaimana cara tokoh memperoleh keinginan


Bagaimana
tersebut atau mencapai tujuannya?

Apa kendala yang dihadapi tokoh untuk mendapatkan


Keinginan/Kebutuhan/Tujuan Apa keinginannya atau mencapai tujuannya?
Tokoh
Karakteristik tokoh, baik sifat maupun fisik tokoh dapat
dituliskan dengan 2 cara, yaitu :

01 Secara langsung dituliskan oleh pengarang dalam


deskripsinya.
Contoh: “…aka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu. Sudah lama aku tak ketemu dia. Dan aku ingin ketemu dia
lagi. Aku senang mendengar bualannya. Ajo Sidi bisa mengikat orang-orang dengan bualannya yang aneh-
aneh sepanjang hari.”

Secara tidak langsung melalui tindakannya terhadap tokoh


02 lain atau respon tokoh lain terhadapnya.
Contoh: “Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sana dengan
segala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun ia sebagai garin, penjaga surau
itu. Orang-orang memanggilnya Kakek.”
Tokoh
Nama : Kakek
Sifat : Rajin beribadah, ikhlas, penyendiri
Sikap : -
Fisik : Tua, kurus, mengenakan sarung
Kekurangan/Kelemahan Tokoh : Mudah goyah dan tidak kuat pendirian, tidak kuat tekanan
Tujuan /Kebutuhan Akhir : Dapat masuk surga
Cara mencapai tujuan : Beribadah terus-menerus
Kendala yang dihadapi : Kakek mendapatkan cerita (kritik/nasihat) bahwa orang yang masuk surga
bukan hanya rajin beribadah, tetapi juga peduli dengan lingkungan
sekitarnya.

Seorang kakek tua yang kurus dan mengenakan sarung memiliki sifat ikhlas, suka menyendiri, dan rajin beribadah
berharap masuk surga, karena itu kakek beribadah terus-menerus, tetapi kakek yang mudah goyah dan tidak kuat
pendirian ini mengalami masalah ketika mendapatkan cerita bahwa orang yang masuk surga bukan hanya rajin
beribadah, tetapi juga peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Nama + Fisik + Sifat + Sikap + Tujuan + Cara mencapai tujuan + Kekurangan Tokoh + Kendala yang dihadapi
Latar

01 02 03
Ruang Waktu Suasana
Di mana peristiwa terjadi, Kapan peristiwa terjadi, Bagaimana keadaan lingkungan sekitar,
bisa kota, nama jalan, dekor, bisa tahun, bulan, hari, jam, bisa suram, seram, romantis, dll.;
alam, dunia abstrak cuaca, putaran matahari Bagaimana kondisi batin tokoh saat
peristiwa terjadi, bisa sedih, lesu, dll.
Latar
01 mendukung dan menguatkan cerita;

02 unik dan eksotik

KALAU beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku


dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Maka kira-
kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku.
Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke
jalan sempit itu. Dan di ujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah
surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui
empat buah pancuran mandi.
Latar
Urutan latar Latar tempat Latar waktu Latar suasana
Latar 1 Bagaimana kondisi tempat tersebut? Kapan peristiwa itu terjadi? Mengapa Bagaimana suasana yang tokoh
  waktu itu dipilih? rasakan? Mengapa tokoh merasakan
Di Surau tua yang berada di dalam suasana itu?
ujung gang yang sempit, tempat tinggal Pada sore hari aku mengunjungi kakek.
Kakek, hanya dikunjungi oleh beberapa Kakek marah kepada Ajo Sidi karena
orang sekitar, setiap hari menghabiskan ceritanya menyindir kakek.
waktu di surau itu.
 

Latar 2 Di surau, Kakek bercerita kepada aku apa Waktu itu menjelang sore hari, Ajo Sidi Kakek sedih, ia bercerita kepada aku
yang dialaminya setelah bertemu dengan singgah ke surau selepas kerja. tentang cerita Ajo Sidi.
Ajo Sidi. Kakek bingung dengan keadaannya.
 
 

Latar 3  Di surau Kakek melakukan bunuh diri Pada besok pagi, kakek ditemukan Aku marah dan kesal kepada Ajo Sidi
  meninggal . karena kakek menjadi bunuh diri,
  tetapi Ajo Sidi tidak peduli dengan
kematian kakek.
Konflik
Konflik harus dibikin senyata-nyatanya.

Konfli
k

Tokoh utama/protagonis memiliki keinginan Tokoh antagonis menghalangi tokoh


dan berusaha mendapatkannya utama untuk mencapai tujuannya

Kondisi yang seharusnya + Kondisi yang terjadi

Contoh: kakek seharusnya hidup dengan damai dan percaya bahwa dia akan Contoh: kakek mengalami kebingungan dan tekanan, dan tidak tahu
masuk surga apakah ia akan masuk surga atau tidak
Konflik

Konfli
k

Tokoh utama/protagonis memiliki keinginan Tokoh antagonis menghalangi tokoh


dan berusaha mendapatkannya utama untuk mencapai tujuannya

Kekuatan/sifat satu? Kekuatan/sifat dua?

Contoh: timur , tradisional, ortodoks, Contoh: barat, rasional, moderat, baru,


primitif, kebodohan, individualitas, intelektual, pluralitas, menjalin hubungan
beribadah itu masuk surga sosial itu masuk surga
Alur
 Alur adalah rangkaian peristiwa yang bersifat sebab-akibat dan membentuk sebuah cerita.
 Tahap pengenalan: Tahap ini merupakan pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi
untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya. Pengenalan dapat dimulai dengan: Narasi dialog
tokoh atau aktivitas tokoh utama; atau Kondisi latar
 Tahap pemunculan konflik/instabilitas: Tahap ini merupakan awal munculnya konflik. Pada tahap ini belum ada
pertentangan antar tokoh secara intens. Konflik baru dikenalkan saja. Konflik dapat berkembang pada tahap
berikutnya.
 Tahap Konflik Intens: Tahap ini konflik sudah ditunjukkan secara terbuka, makin intens, mulai berkembang
menjadi pertentangan. Setiap tokoh sudah punya pertentangan tersendiri.
 Tahap Komplikasi dan Klimaks: Tahap ini menunjukkan masalah semakin rumit untuk diselesaikan, seakan
masalah tidak akan dapat diselesaikan. Pengarang dapat menambahkan masalah-masalah minor/kecil untuk
menunjukkan bahwa masalah semakin rumit. Pada tahap ini tokoh utama benar-benar ditunjukkan bertentangan
dengan tokoh lainnya.
 Tahap penyelesaian: Konflik sudah diatasi atau diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapat di akhiri dengan gembira
atau sedih.
Alur
Klimaks

1. Mengenalkan tokoh utama dan tokoh pendukung dan atau


Komplikasi mengenalkan latar.
2. Mengenalkan masalah. Masalah mulai dimunculkan, seperti
Konflik ada perbedaan di antara tokoh tentang pokok cerita.
3. Mengembangkan pertentangan antar tokoh. Tokoh utama dan
tokoh pendukung atau tokoh protagonis dengan tokoh
Instabilitas 
Penyelesaian antagonis mulai menunjukkan pertentangan dengan lebih
intens.
4. Memperdalam kondisi masalah yang makin buruk, masalah
Pengenalan makin banyak dan rumit, dan hubungan antar tokoh yang
makin menjauh.
5. Mengekpresikan kondisi tokoh utama yang kesulitan
menghadapi masalahnya yang semakin rumit dan seakan tidak
Awal Tengah Akhir
dapat selesai.
6. Menuliskan cara konflik diselesaikan atau akhir dari
hubungan antar tokoh.
Alur
Pengenalan (ci) ……………………………………………………………………..

Pemunculan konflik/intabilitas
……………………………………………………………………..

Perkembangan konflik/konflik intens (luk)


……………………………………………………………………..

Komplikasi & klimaks/konflik makin banyak dan


rumit
……………………………………………………………………..

Penyelesaian/konflik mulai mereda (ba!)


……………………………………………………………………..
Pembuka Cerita

Latar Tokoh

Pengenalan/
Eksposisi

Instabilitas/
Pemunculan Konflik

Konsep Cerita

Judul
Konflik memuncak

Komplikasi/klimaks

Penyelesaian

Penutup Cerita
Tugas Hari Ini!

Buatlah cerita pendek dengan bahasa daerah dengan memasukkan 1 unsur bahasa
yang khas (idiom, kosakata arkais, lelucon rakyat, semboyan daerah, dll)!
Ada 2 hal yang dapat mengubah dunia:
pertama senjata dan kedua buku. Opto Ergo Sum:
Aku memilih, maka aku ada.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai