PENDAHULUAN
lepas dengan bahasa, karena bahasa adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi yang dihasilkan oleh alat ucap yang bersifat
sebab itu, bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
disadari bahwa Negara Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan
bahasa seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Inggris dan lain
keadaan tertentu akan kita temukan manusia yang mampu berbicara lebih
dari satu bahasa, disebut dengan istilah bilingual atau bahkan ada manusia
1
bilingual, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa
Campur kode ini merupakan pencampuran dua atau lebih ragam bahasa
dalam satu tindak bahasa tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu
bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, dan bahasa Inggris. Pendapat lain
mengatakan bahwa bahasa ialah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia secara sadar. Selain itu, bahasa merupakan sistem bunyi
manusia.
Salah satu karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi yang
tersebut sengaja dipadukan oleh pengarang dan dibuat mirip dengan dunia
2
hari, sehingga terlihat seperti sungguh ada dan terjadi. Unsur inilah yang
akan menyebabkan karya sastra seperti novel ini hadir. Unsur instrinsik
adalah unsur luar yang berpengaruh pada novel seperti latar belakang
pengarang, kondisi sosial, dan tempat atau lokasi novel itu dikarang.
dan lingustik. Untuk itu, sebelum membahas lebih jauh, penulis akan
lingustik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu
3
Dalam ilmu sosiolingustik, terdapat beberapa cabang ilmu
diantaranya adalah alih kode dan campur kode. Alih kode bukan hanya
gaya-gaya yang terdapat dalam suatu bahasa. Untuk itu, dapat disimpulkan
atau ragam bahasa dalam satu tindak bahasa tanpa ada sesuatu dalam
Peristiwa campur kode bukan hanya pada karya Oda Sekar Ayu,
melakukan peristiwa campur kode dalam karyanya, baik itu campur kode
Beijing!”.
Peneliti memilih campur kode dalam penelitian ini karena novel ini
kode pada novel Alfa dan Omega, yaitu campur kode dalam deskripsi
cerita dan campur kode dialog tokoh yang meliputi penyisipan pada kata.
penutur dan mitra tutur sering melakukannya. Penulis memilih novel Alfa
dan Omega sebagai objek kajian untuk dianalisis dalam penelitian ini
karena dalam novel ini banyak menggunakan campur kode dalam dialog
4
antartokohnya. Oleh karena itu, diharapkan penelitian ini dapat
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
wujud campur kode yang terdapat di dalam novel “Alfa dan Omega” karya
D. Tujuan Penelitian
mendeskripsikan wujud campur kode yang terdapat dalam novel “Alfa dan
E. Manfaat Penelitian
Berikut ini merupakan uraian dari tujuan penulisan skripsi adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
yang terdapat dalam novel “Alfa dan Omega” karya Oda Sekar Ayu.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
Bagi sekolah, pnelitian ini bisa diajukan sebagai tolak ukur dalam
d. Bagi Peneliti
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Bahasa
a. Pengertian Bahasa
adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah yang
dikaidahkan.
7
Menurut Ida (2010) menyatakan bahwa bahasa adalah alat
bahwa bahasa adalah suatu lambang bunyi yang memiliki makna dan
b. Fungsi Bahasa
yang paling utama adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk
berikut:
8
(2) Alat pemersatu pelbagai suku bangsa di Indonesia. Komunikasi
dilakukan dalam salah satu bahasa daerah dari anggota suku bangsa
masyarakat.
9
membebaskan diri dari tekanan emosi dan untuk menarik
perhatian orang.
sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan
berkualitas.
17)
10
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
2. Campur Kode
adalah penggunaan lebih dari satu bahasa atau kode dalam satu wacana
tersebut bahwa campur kode adalah penggunaan lebih dari satu bahasa
11
mencampur dua (atau lebih bahasa) atau ragam dalam suatu tindak
berbahasa (speech act atau discourse) tanpa ada sesuatu dalam situasi
percampuran dua bahasa atau lebih dalam suatu tindak bahasa tanpa
dari suatu bahasa tertentu dalam satu kalimat atau wacana bahasa lain
Kebahasaan
12
oleh penutur dengan tuturannya. Fungsi menentukan sejauh
(h.96).
13
3. Campur kode pada umumnya terjadi dalam situasi tidak
resmi.
Kode. http://ilmuasastra.blogspot.com/2013/09/penelitian-
terjadinya campur kode ada tiga hal yaitu: (1) identifikasi peranan,
14
bertumpang tindih. Ukuran untuk identifikasi peranan adalah
lain dan sikap serta hubungan orang lain terhadapnya. Suatu misal,
bertumpang tindih.
15
bahasa, sehingga ada alasan identifikasi peranan, identifikasi
bahasa.
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/12/alih-kode-dan-
fungsi bahasa.
Contoh:
16
- Mangka seringkali sok ada kata-kata seolah-olah bahasa
kurang penting).
Contoh:
Contoh:
Contoh:
dan klik-klikan.
lagi.
Contoh:
17
- Pada zaman sekarang hendaknya kita hindari cara
tecapai).
- Yah apa boleh buat, better laat dan nolt (lebih baik
Contoh:
98)
idiom.
kode yaitu:
18
1. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata
Contoh :
kurang penting”).
Contoh :
baster
19
Contoh:
kata
Contoh:
tanya-tanya lagi.
atau idiom
Contoh:
20
Pada waktu ini hendaknya kita hindari cara bekerja
berjalan).
Contoh:
dan Campur
Kode.http://wwwirsyadafrianto.blogspot.com/2009/
21
unsur-unsur yang berwujud kata adalah satuan
22
penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase,
3. Novel
a. Pengertian Novel
kira-kira sejak setengah abad yang lalu. Di negara Barat juga masih
yang sudah dikenal sejak dua ribu tahun yang lalu, sedangkan fiksi ini
baru dikenal sejak dua ratus tahun yang lalu. Namun, masa hidupnya
yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. (h.36). Maksud
23
prosa dan biasanya dalam bentuk cerita fiktif yang panjang bukan
panjang yang kurang lebih bisa untuk mengisi satu atau dua volume
pendek dan tidak terlalu panjang dan dalam novel terdapat unsur-unsur
b. Ciri-Ciri Novel
24
Indonesia sekitar 100 halaman folio. Penulis novel dapat disebut
(h.13).
dan waktu yang lebih lama. Dalam cerpen umumnya waktu yang
25
Menurut Kosasih (2012) menyatakan perbedaan dari cerpen
dan novel
Tabel 2.1
No Cerpen Novel
1. Alur lebih sederhana. Alur lebih rumit dan lebih panjang.
sang tokoh.
2. Tokoh yang dimunculkan hanya Tokohnya lebih banyak dalam beberapa
sebentar dan sangat terbatas. dan dalam waktu yang lebih lama.
4. Tema mengupas masalah yang Tema lebih kompleks, ditandai oleh
26
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri novel adalah
ceritanya lebih panjang, diambil dari cerita masyarakat yang diolah secara fiksi,
serta mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Ciri-ciri novel tersebut dapat
menarik pmbaca atau penikmat karya sastra karena cerita yang terdapat di
c. Unsur-Unsur Novel
Unsur novel dibagi menjadi dua, yaitu unsur instrinsik dan unsur
1) Tema
(h.60).
27
Menurut Soebachman (2016), tema merupakan gagasan
2) Alur
cerita (h.83).
28
Menurut Kosasih (2014), alur merupakan sebagian dari
kita jumpai antara lain jalan cerita suatu novel kadang berbelit-
jalan cerita yang lebih panjang. Hal ini karena cerita yang
berlangsung (h.137).
3) Latar
29
Latar merupakan salah satu hal yang tidak boleh tertinggal
suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa juga yang imajiner.
(h.134).
30
Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
tokohnya.
4) Penokohan
31
bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita,
pembaca” (h.135).
tokoh.
32
Sudut pandang merupakan salah satu unsur intrinsik yang
pengamat (h.69).
yaitu:
33
Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata
kata-katanya sendiri.
orang ketiga.
6) Amanat
34
dimaksud adalah pesan/kesan yang dapat memberikan
pembaca.
atau teladan.
7) Gaya Bahasa
35
berkaitan dengan situasi dan suasana dimana gaya bahasa dapat
harapan (h.71).
36
Gorys Keraf (2010), gaya bahasa merupakan cara
kesan tertentu.
berikut:
Unsur ini sedikit banyak atau berpengaruh pada isi suatu novel.
dengan novel yang dibuat oleh orang Sunda atau orang Paris.
37
Dimaksudkan bahwa novel yang dibuat pada zaman
d. Jenis-Jenis Novel
38
imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Kategori novel dapat
digunakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa dalam banyak kasus suatu
novel dapat memiliki karakteristik yang lintas historis. Oleh karena itu,
ragam novel.
a. Novel Picaresque
b. Novel Epistolari
39
penyampaian cerita melihat zamannya yang masih primitif
c. Novel Sejarah
d. Novel Regional
e. Novel Satir
f. Novel Bildungroman
Inggris.
g. Novel Tesis
40
Novel tesis yang isinya mengisyaratkan bahwa ia memiliki
rumit.
i. Roman – Fleuve
j. Roman Feuilleton
belas.
k. Fiksi Ilmiah
41
Fiksi ilmiah berkenaan dengan penggambaran ilmu
m. Metafiksi
jenis ini merujuk pada sejenis novel atau cerpen yang secara
n. Faksi
42
menggunakan rincian rekaan untuk meningkatkan tingkat
tema dan kreativitas dari sastrawan yang tak lain adalah pengarang
a. Novel Populer
tingkat permukaan.
b. Novel Serius
43
jenis ini dilihat dan diungkapkan sampai ke inti hakikat
intelektualnya.
c. Novel Teenlit
44
4. Sosiolingustik
a. Pengertian Sosiolingustik
bahasa. Ada beberapa pihak yang menganggapnya sama saja. Ada juga
Fishman melihat bahwa masyarakat lebih luas dari bahasa dan dengan
perilaku bahasa akan dikaji. Yang lebih sejalan dengan pendekatan ini
45
Menurut Chaer dan Leonie (2010) menyatakan bahwa
dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat (h.2).
masyarakat.
para pengguna bahasa dengan fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu
masyarakat bahasa.
46
b. Objek Kajian Sosiolingustik
47
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
B. Penelitian Relevan
“Campur Kode Dalam Novel Magic Hours Karya Tesa Ts dan Stanley
48
2. Nila Arum Saputri. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
“Analisis Campur kode dan Alih Kode Pada Novel Perahu Kertas Karya
perbedaan yang terdapat pada skripsi Rini Maryani dengan peneliti yaitu
49
BAB III
METODE PENELITIAN
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
50
pendapat tersebut bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode yang
memotret, dan mengkontruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas dan
bermakna.
jelas, dan melalui metode penelitian kualitatif ini juga penulis akan
objeknya yaitu novel Alfa dan Omega karya Oda Sekar Ayu.
menganalisis campur kode pada novel Alfa dan Omega karya Oda Sekar
51
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang
fonemena apa yang terjadi pada obyek penelitian dimana peneliti adalah
1. Penulis terlebih dahulu membaca novel Alfa dan Omega karya Oda
Sekar Ayu.
52
B. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan
O
1 Pengajuan Judul Juli 2018
2 Bimbingan November-
Skripsi
4 Bimbingan dan Januari 2018
Revisi Hasil
Seminar
5 Pembuatan Januari 2019
53
Instrumen
Penelitian
6 Pengumpulan Data Febuari 2019
7 Pengelolahan dan Maret 2019
Analisis Data
8 Ujian Skripsi Mei 2019
Dalam hal ini, sumber data penelitian adalah novel yang berjudul Alfa
dan Omega karya Oda Sekar Ayu. Dalam penelitian ini dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Data primer
b. Data Sekunder
dalam penelitian ini yaitu teori-teori yang ada pada referensi seperti
54
tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa
Maksud pendapat diatas bahwa metode penelitian data adalah metode yang
data dengan mencatat dan menganalisis data. Salah satu dari jenis
E. Instrumen Penelitian
dari novel Alfa dan Omega karya Oda Sekar Ayu. Adapun format tabel
55
Tabel 3.2
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH
Keterangan:
56
4. Penyisipan unsur yang berwujud pengulangan kata
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain (h.335). Maksud
pendapat diatas bahwa teknik analisis data adalah proses mencari data
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diatas bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan cara
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
57
diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
analisis data berupa novel Alfa dan Omega karya Oda Sekar Ayu dan
tersebut.
1. Peneliti terlebih dahulu membaca novel Alfa dan Omega karya Oda
Sekar Ayu.
2. Peneliti memahami wujud campur kode yang terdapat pada novel Alfa
tersebut.
G. Keabsahan Data
konsep kesahihan dan keandalan. Keabsahan data adalah suatu bukti untuk
58
keabsahan data yang dilakukan peneliti untuk penelitian ini sebagai
berikut:
1. Objektivitas (comfirmability)
pengetahuan.
penulis.
oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Untuk
59
3. Keterandalan (dependability)
proses penelitian.
60