Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS PUBLISITAS:

MENILAI REPUTASI INSTITUSI

Nunung Prajarto
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM
JL. Sosio Justisia, Bulaksumur Yogyakarta

Abtract
Institutional reputation is commercially significant since this closely deals with share-
holder value, finance, independency and market share. Notwithstanding the fact that some in-
stitutions do not consider reputation in more detail, others pay highly attention on it. This leads
to the needs for measuring and evaluating publicity. Nonetheless, the way to define publicity
effectiveness is not simply operated by some institutions.
This paper introduces an alternative formula to define publicity effectiveness level mostly
needed by some institutions, including business and academic institutions.

Keywords: institution, publicity, effectiveness

Pendahuluan publisitas yang tidak seperti yang diharapkan.


Tugas praktisi public relations (PR, Bermacam sumber dapat menjadi penyebab
humas) secara umum adalah melakukan sejumlah munculnya publisitas negatif yang berujung pada
usaha komunikasi untuk menjalin relasi yang baik disreputasi institusi.
sehingga tercapai tujuan membangun, membina dan Berkaca pada persoalan di atas, menjadi
menjaga citra atau reputasi institusi secara positif. hal yang teramat layak bila didiskusikan efektivitas
Di satu sisi, reputasi institusi ini merupakan suatu serta pemonitoran terhadap publisitas dan liputan
aset yang sangat berharga secara komersial dan media massa atas suatu institusi. Tulisan di bawah
terganggunya reputasi dapat mengikis keandalan ini akan mengkaji efektivitas publisitas serta metode
bisnis dalam memaksimalkan shareholder value, monitoring yang dapat dimanfaatkan suatu institusi
finance, independency dan market share untuk mempertahankan dan meningkatkan
(Larkin, 2003). Di sisi yang lain ada sejumlah reputasinya.
institusi yang mempertimbangkan masalah reputasi
ini sebagai sesuatu yang akan terjadi begitu saja Mencermati Efektivitas Publisitas
ketika kesusksesan dicapai sehingga reputasi tidak Upaya meningkatkan efektifitas publisitas
perlu dan tidak dapat diukur, dimonitor dan dapat dicapai dengan pemahaman secara benar
dikelola (Doorley dan Garcia, 2006). terhadap masalah publisitas, evaluation and
Keberhasilan usaha humas salah satunya measurement, public relations dan proses
dapat dilacak berdasar sedikit banyaknya komunikasi serta beberapa elemen yang terkait
publisitas kegiatan humas maupun institusi, yang dengannya. Secara operasional, praktisi public
tingkat keefektifan publisitasnya antara lain bisa relations perlu melakukan PR evaluation and PR
diukur berdasar volume liputan, kualitas, dan measurement dengan teknik evaluasi dan
bobot penekanan berita serta jumlah pembaca pengukuran tertentu yang hasilnya digunakan
yang berhasil direngkuh (Puspandani, 2006). sebagai salah satu dasar perencanaan strategi dan
Terkait dengan masalah publisitas, reputasi suatu taktik komunikasi suatu institusi. Evaluasi yang
institusi kadang-kadang menjadi suatu hal yang demikian perlu dilakukan secara berkala, meskipun
dipertaruhkan bila publisitas yang muncul adalah tata kala pelaksanaannya bersifat luwes dan

78 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Nunung Prajarto Efektivitas Publisitas

tergantung pada kebutuhan institusi. ditujukan pada massa lewat media berkembang
Meskipun terdapat beberapa pengertian sesuai dengan harapan organisasi yang terlibat
dan cara penentuan publisitas, secara umum dapat dalam proses penyebaran informasi. Untuk
dikatakan bahwa publisitas merupakan mengetahui tingkat efektifitas suatu publisitas di
penyebaran pesan secara terencana dengan antaranya dilakukan dengan public relations (PR)
menggunakan media tertentu, guna mencapai evaluation and measurement. Jika PR measure-
kepentingan organisasi tanpa melakukan ment cenderung memakai metode kuantitatif, maka
pembayaran pada media (Lesly, 2003). Publisitas PR evaluation menggunakan metode kualitatif
tidak akan begitu menjadi masalah bila informasi (Lindenmann, 2003):
yang tersebar bersifat positif. Namun ada kalanya PR measurement is a way of giving a re-
informasi yang termuat di media massa bersifat sult a precise dimension, generally by
serta merta, tanpa disengaja atau direncanakan dan comparison to some standard or baseline
bahkan bersifat negatif. Dalam hal ini, publisitas and usually is done in a quantifiable or
terjadi berupa persebaran informasi kepada publik numerical manner ....
secara tidak terencana. Pemberitaan yang negatif PR evaluation determines the value or im-
ini akan dan dapat menurunkan citra perusahaan portance of PR program or effort, usually
yang tentunya tidak diinginkan oleh organisasi through appraisal or comparison with a
manapun. Lebih lanjut Nolte dan Wilcox (1984) predetermined set of organization goals and
menyatakan bahwa sifat informasi yang objectives. PR evaluation is somewhat
terkandung di dalam publisitas cenderung tidak more subjective in nature, or softer than
dapat dikontrol. Ini sejalan dengan pernyataan PR measurement, involving a greater
Follows (tanpa tahun) tentang publisitas saat amount or interpretation and judgement
institusi “has no control over how, when or where calls”.
the information is presented in the media”.
Benang merah yang dapat ditarik dari hal Perpaduan metode kuantitatif dan kualitatif
itu adalah bahwa publisitas merupakan penyebaran dalam PR evaluation dan PR measurement ini
informasi yang ditujukan kepada massa yang menjadi langkah yang integratif dalam mengetahui
penyebarannya dilakukan secara unpaid, uncon- efektifitas publisitas.
trolled dan through media. Walaupun untuk In the short-term, PR measurement and
publisitas yang direncanakan, publicity tools evaluation involves assesing the success or
(press realese dan press conference) yang failure of specific PR programs, strategies,
digunakan membutuhkan biaya, space di media activities or tactics by measuring the out-
atas berita yang dimuat tidak menuntut pembayaran puts, outtakes, and/or outcomes of those
dari pihak yang bersangkutan. Dalam publisitas programs against a predetermined set of
yang direncanakan, institusi masih bisa mengontrol objectives, …
hal-hal yang ada dalam publicity tools, namun In the long term, assessing the success or
setelah hal tersebut berada di tangan media, con- failure of much broader PR efforts that
tent yang ada dalam pemberitaan tetap berada di have as their aim seeking to improvand
luar kendali organisasi dan lebih tidak dapat echance the relationsships that organiza-
melakukan kontrol untuk berita-berita yang tiba- tion maintain with key constituent.”2
tiba muncul di media baik media tradisional, me-
dia konvensional maupun media baru. Measuring PR outputs adalah mengukur
Sesuatu dikatakan efektif ketika hasil yang tingkat performance suatu organisasi dalam
diharapkan dapat tercapai. Komunikasi efektif mempresentasikan dirinya di mata publik,
adalah komunikasi yang hasilnya sesuai harapan berkaitan dengan jumlah exposure yang didapat
peserta komunikasi. Mengacu pada pengertian ini, oleh organisasi tersebut (media content analy-
publisitas dapat dikatakan efektif bila persebaran sis, cyberspace analysis, trade show and event
informasi (unpaid and uncontrolled) yang measurement serta publik opinion polls). Meas-

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 79


Efektivitas Publisitas Nunung Prajarto

uring PR outtakes adalah mengukur tingkat untuk meminimalkan kesalahan, perbaikan pro-
penerimaan publik. Sejauh mana target audience gram atau aktivitas komunikasi selanjutnya serta
dapat menerima, bersedia memperhatikan, dapat pemantapan program yang dipandang berhasil atau
mengerti atau memahami, serta apakah mereka menjadi landasan perencanaan kerangka kerja atau
dapat menyimpan dan mengingat pesan yang telah perencanaan program public relations yang akan
disampaikan serta meresponnya. Measuring PR datang (Cutlip,Center,dan Broom, 2000). Dengan
outcomes adalah mengukur keberhasilan pesan kata lain hasil PR evaluation dan PR measure-
dalam melakukan perubahan opini, sikap dan ment menjadi landasan perencanaan strategi dan
perilaku target audience (survei kuantitatif, focus taktik komunikasi (Gregory, 2003). Lebih khusus
group, survei kualitatif, studi etnografi). lagi, evaluasi Publicity Effectiveness Level dapat

Social and cultural change

Number who repeat behavior

Number who behave as desired

Number who change attitudes

Number who change opinions

Number who learn message content

Number who attend to messages and activities

Number who receive messages and activities

Number of messages placed and activities implemented

Number of messages sent to media and activities designed

Quality of message and activity presentations

Appropriateness of message and activity content

Adequacy of background information base for designing program

Diagram 1
Stages and Level for Evaluating Public Relations Programs
(Cutlip, Center & Broom, 2000)

Cutlip, Center dan Broom (2000) dijadikan sebagai salah satu dasar dalam
mengklasifikasikan PR evaluation menjadi tiga perencanaan strategi dan taktik komunikasi suatu
tingkatan, yaitu preparation evaluation atau institusi.
menilai kualitas dan kecukupan informasi dan Secara sederhana publisitas dapat efektif
perencanaan strategis, implementation evalua- bila hal itu diupayakan dengan perencanaan yang
tion atau menilai kecukupan taktik dan upaya serta baik dan menggunakan alat-alat publisitas yang
impact evaluation yakni menilai umpan balik atas dipilih secara tepat (Lesly, 1993; dan
konsekuensi-konsekuensi program. Metode yang Lautenschlager, 1992). Perencanaan internal
biasa dipakai adalah pre-testing with focus meliputi: (a) aktivitas riset yang dalam hal ini tentu
groups, readability studies, studi kasus, inform- berupa riset awal dengan berusaha menganalisis
ants focus groups, feedback, secondary data, sejarah dan fakta tentang subjek yang akan
media content analysis, media monitoring, in- dipublikasikan, (b) penentuan tujuan dan target
quiry of response rates, readership/audience publisitas, keseluruhan tema, dan pesan-pesan
statistics dan circulation/distribution statictics khusus, (c) mengembangkan materi pesan untuk
serta observable results. menarik perhatian media sehingga media massa
Usaha mengobservasi efektivitas publisitas nantinya secara sadar dan tidak sadar kemudian
dapat diselenggarakan dengan in-house public menggunakan pesan yang telah direncanakan ini
relations study dan outside consultancy (Black, di dalam liputan cetak dan elektroniknya, (d)
1993). Hasil dari observasi ini dapat digunakan menetukan publicity tools yang akan digunakan,

80 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Nunung Prajarto Efektivitas Publisitas

Diagram 2. The Macro Model of PR Evaluation


(Macnamara, 2000)

(e) pemilihan media yang dilakukan dengan release, media kit, invitatation to media repre-
mencermati dan merencanakan secara teliti media sentatives to cover the special event, public
massa yang akan digunakan. Patut diingat bahwa service announcement, pre-written article, pho-
kapasitas dan kualitas media yang berbeda tographs dan letter to the editor, feature arti-
biasanya dapatchanged
(A) Behaviour melahirkan perbedaan SAMPLE dalam cles, caption photograph dan press converence
pulaEVALUATION
(B) Attitude changed
masalah publisitas
(C) Awaraness institusi, (f) penyiapan personal (Lautenschlager, 1992).
increasead
METHODOLOGIES
dan spokepersons, (g) pembagian tugas di Secara ringkas, metode evaluasi terhadap
lakukan di kalangan internal staf yang • Quantitative
pekerjaannyaresereach masalah publisitas ini meliputi:
• Qualitative research
berkait dengan (A)
materi pesan• Observable results (sometimes)
yang akan
OUTCOMES disampaikan (B)serta mereka yang regular jobs-nya
(C)
Media monitoring
berhubungan dengan media massa, (h) pembuatan Media monitoring merupakan bentuk
• Reader & audience surveys
• Media Content Analysis
list yang tidak hanya terkait dengan media list aktivitas evaluasi terhadap publisitas yang paling
tetapi juga sejumlah • Awards
intansi/person yang dapat sering digunakan suatu institusi. Ragam kerjanya
• Media monitoring (clippings)
OUTPUTS EXAMPLES :

• Inquiry or response
- Newsletter printed
membantu produksi dan distribusi publisitas, (i)ratesmencakup sebagai contoh membuat kliping berita

- Publicity Gauned

• Circulation/distribution statistics
- Event held Readership/Audience
penyusunan anggaran di antaranya
- Web site posted dengan statisticscetak atau mengumpulkan catatan rekaman dari
penganggaran terhadap foto, film, distribusi surat, media penyiaran elektronik. Pemonitoran terhadap
• Pre-testing with focus groups
pembuatan publicity tools, kliping, telepon, dan publsiitas melalui media secara sederhana hanya
operasional lainnya, dan •(j)Readability
INPUTS
biaya
EXAMPLES : penyusunan menunjukkan jumlah pemberitaan secara kuantitatif
• Case studies
studies (eg Flesch)
- Story list & copy for
jadwal. • Informal focus groups dan kurang dapat menjawab persoalan tentang
newsletter

• Feedback
- Information for news release

• Secondary data (existing research)


- SpeakerPerencanaan
list & program for eksternal mencakup kualitas publisitas yang ingin dievaluasi. Selain itu,
melakukan pendekatan terhadap key-media con- metode ini rentan terhadap pengabaian atau
tacts dan menyiapkan ucapan terima kasih jika ketidakgunaan secara paraktis karena kesibukan
materi yang ada digunakan dan dimuat di media manajemen.
dan, sebaliknya jika tidak digunakan dan dimuat
media, segera menghubungi editor, reporter, Media content analysis
produser, atau manager program dan menanyakan Metode ini digunakan dalam proses dan
alasannya. Secara khusus hal-hal yang dikenal untuk melakukan analisis terhadap hal-hal yang
sebagai publicity tools antara lain terdiri dari news ditulis dan disiarkan. Kekuatan metode ini terletak

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 81


Efektivitas Publisitas Nunung Prajarto

pada kemampuannya untuk menerjemahkan diartikan sebagai converting editorial space into
materi kualitatif menjadi kuantitatif dan sebaliknya advestising cost, yaitu dengan mengukur besar
dengan berbagai pendekatan pengukuran space editorial dan kemudian menghitungnya
mencakup coding dan klasifikasi spesific message. dalam satuan uang jika digunakan untuk
Istilah untuk metode ini bermacam-macam seperti pemasangan iklan. Secara teknis metode ini
media measurement atau public tracking re- diterapkan dengan melakukan kalkulasi inci kolom
search (USA), media evaluation (Inggeris) dan pemberitaan di media cetak atau detik waktu
media resonance (Jerman) (Lindenmann: 2003). mengudara di televisi dan radio dengan tarif
Dalam catatan Macnamara (2000), metode ini pemasangan iklan di masing-masing media
dapat diterapkan untuk melakukan analisis (Macnamara, 2000: 238) dan menghasilkan data
terhadap isi media dengan bantuan computer sys- kuantitatif. Kritik terhadap metode ini lebih
tem sehingga dapat menghasilkan data numerik, dikaitkan dengan masalah validitasnya.
charts, atau grafik dan sebagai hasil dari media
analysis nantinya dapat menjadi alat yang kuat, Mengukur Publicity Effectiveness Level
tidak hanya untuk melihat ke belakang, tetapi juga Tingkat efektifitas publisitas dapat diukur
dapat digunakan untuk perencanaan ke depan. dengan berbagai cara. Namun demikian, secara
Variabel pertimbangan yang termasuk di umum pengukuran tingkat efektifitas publisitas
dalam cara analisis ini (Lindenmann, 2003: 9): (1) mencakup enam langkah. Keenam langkah ini
media vehicle variables (tanggal, frekuensi adalah penentuan item analisis (unit satuan yang
publikasi atau penyiaran, jenis media dan cakupan akan dianalisis), kecenderungan pemberitaan,
geografisnya), (2) placement or news item vari- eksistensi media, pembobotan nilai (pematriks-an
able (mencakup sumber -press release, press antara kecenderungan pemberitaan dan eksistensi
converence, even-, bentuk -berita, artikel, media), penghitungan dengan rumus tingkat
auditorial, kolom, surat untuk editor-, derajat ex- efektifitas publisitas dan melakukan konsultasi
posure, dan penulis/pengarangnya), (3) audience terhadap hasil pengukuran yang dicapai.
or ‘Reach’ variables (sirkulasi media dan
potensial audience yang dapat dicapai (oplah Menentukan Item Analisis
media) serta bobot media, (4) subject or topic Item atau satuan unit yang dianalisis dari
variables dan (5) judgement or subjective vari- suatu bentuk publisitas dapat berupa berita (news),
able (tone) kolom, tajuk rencana, artikel opini, surat pembaca,
foto, dan advertorial yang dianggap sebagai self
Cyberspace Analysis endorsement yang perlu diperhitungkan. Jika ingin
Cyberspace analysis merupakan suatu lebih rinci lagi, satuan unit analisis dapat dipertajam,
metode yang dipakai untuk mengevaluasi obrolan misalnya dengan lebih mencermati publisitas atas
dan diskusi tentang organisasi di cyberspace (baik satuan paragraf dan bahkan kalimat yang
melalui chat rooms, forums, dan new groups on dihadirkan di dalam media massa.
WWW). Kriteria yang digunakan sama seperti
untuk menganalisis print dan broadcast articles Menentukan Tone Pemberitaan
digunakan dalam analisis ini. Pengukuran atas Secara umum, kecenderungan isi
website traffic pattern (jumlah pengunjung pemberitaan dapat dikategorikan dalam empat
website, analisis domain, assesment of bites kelas. Kecenderungan isi (tone) yang dimaksud
transferred, waktu yang digunakan per halaman, adalah positive tone bila isi publisitas cenderung
traffic times, browsers terpakai dan jumlah feed- in-line dengan upaya institusi membangun citra atau
back) tercakup di dalam proses analisis situs ini. reputasinya, negative tone bila isi publisitas justru
cenderung dapat merusak atau menurunkan
Advertising Value Equivalent reputasi institusi, neutral tone bila isi publisitas
Advertising equivalency seringkali cenderung tidak memberi nuansa positif atau negatif
dikaitkan dengan media content analysis yang pada citra atau reputasi institusi, dan sensitive tone

82 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Nunung Prajarto Efektivitas Publisitas

bila isi publisitas cenderung bersifat sangat negatif kecenderungan (tone) pemberitaan. Besarnya nilai
terhadap reputasi institusi dan memerlukan bobot dapat bervariasi dan tergantung pada
tindakan penanganan secara segera. keperluan institusi tersebut saat berusaha melihat
publisitas atas institusi.
Menentukan media dan tier-nya
Eksistensi media di dalam masyarakat Kalkulasi Level Efektivitas
dapat dinilai dari banyak ukuran. Di antara ukuran- Salah satu rumus pengukuran Publicity
ukuran yang bisa dipakai adalah besarnya oplah Effectiveness Level adalah:
(kuantitatif) dan kekuatan pengaruhnya pada
pembentukan opini publik (kualitatif). Atas P + Nt – Nf – S x 100%
pertimbangan itu pula tier-media dapat ditentukan KxA
yang lebih didasari oleh kepentingan pengukuran

Tabel 1
Parameter Tier Media

Tier 1 Sirkulasi luas, dan atau pemberitaannya berkonsentrasi pada


persoalan tertentu dalam publisitas yang hendak diukur
Tier 2 Sirkulasi sedang dan atau pemberitaannya bersifat umum dan
menyangkut masalah yang hendak dilihat sisi publisitasnya
Tier 3 Sirkulasi rendah, khususnya media lokal/daerah

Tabel 2
Nama Media berdasar Tier
TIER 1 TIER 2 TIER 3
Media Cetak Media Cetak Media Cetak Media
Media Media
Online
Koran Majalah Online Koran Majalah Online Koran Majalah

publisitas itu sendiri. Melakukan Outside Concultancies


Contoh hasil penentuan tier media, lebih Terhadap hasil kalkulasi ini, suatu institusi
khususnya media cetak. dapat dilihat dari tabel 1 dapat melakukan konsultasi untuk kepentingan
dan 2. Hal yang sama tentunya bisa dilakukan untuk membangun reputasinya. Pertama, mendapatkan
media massa elektronik masukan tentang hal-hal yang menjadi penyebab
diperolehnya tingkat efektifitas publisitas yang
Melakukan Pembobotan Nilai (Weight) demikian. Kedua, mendapatkan rekomendasi atas
Penentuan nilai bobot dilakukan dengan hal-hal yang harus diwaspadai dan cara-cara yang
melakukan krostabulasi antara media-tier dan harus ditempuh agar publisitas institusi itu nantinya

Tabel 3
Bobot Nilai Tone per Tier
Tone
Media
Positif Negatif Netral Sensitif
Tier 1
Tier 2
Tier 3

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 83


Efektivitas Publisitas Nunung Prajarto

dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Routledge.


Follows, Ron. Tanpa tahun. Publicity. Terarsip
Kesimpulan di:http://www.blhtec.webc.co.uk/mktg/
Uraian di atas mengantar pada pemahaman tools/Theory/theory5.htm
tentang reputasi institusi sebagai aset berharga yang Gregory, Anne, 2003, Planning and Managing
harus dijaga. Upaya menjaga reputasi ini dapat a Public Relations Campaign. New Delhi:
dilakukan bila suatu institusi memahami publisitas Crest Publishing House
media terhadap institusi mereka. Berbagai metode Larkin, Judy, 2003, Risk Issues and Crisis Man-
dapat digunakan suatu institusi untuk melihat agement: A Casebook of Best Practice.
publisitas mereka, dan cara yang disajikan di atas London: Kogan Page.
pada dasarnya hanya merupakan salah satu dari Lautenschlager, Janet, 1992, “Publicity: How You
sekian banyak cara dalam melakukan monitoring Can Publicize Volunteerism And Na-
dan evaluasi terhadap publisitas institusi. tional Volunteer Week In Your Commu-
Pengukuran tentang tingkat efektivitas nity.” Ottawa: Voluntary Action Directo-
publisitas serta metode monitoring ini secara umum rate. Terarsip di: www.nald.ca/fuutext/her-
dapat dilakukan berbagai institusi. Hal terdekat itage/ComPatnE/pdfdocs/Publcty.pdf
yang terkait dengan masalah pengukuran Lesly, Philip, 2003, Everything You Wanted to
efektivitas publisitas ini adalah pertimbangan atas Know about Public Relations. Fourth
adanya reputation risk dari segala bentuk aktivitas Edition. Singapore: Probus Publishing
dan dinamika institusi. Sebagai salah satu bagian Company
dari existence risks, persoalan reputation risk Lindenmann, Walter K., 2003, Guideline for
ini tentunya perlu mendapat perhatian serius karena Measuring The Efeectiveness of PR Pro-
suatu perusahaan yang secara ekonomi dikenal gram and Activities. Gainesville: The In-
bagus, bisa jadi eksistensinya di dalam masyarakat stitute For Public Relations. Terarsip di
runtuh hanya karena reputasi mereka terhadang http://www.instituteforpr.com
oleh publisitas yang negatif di media massa. Macnamara, Jim ,2002, The ‘Ad Value’ of PR?.
Bila disepakati bahwa pengukuran tingkat Australia: Mass Communication Group Pty
efektifitas publisitas dapat membantu pihak institusi Limited. Terarsip di: http://www.masscom.
mengenali reputasinya, maka hal-hal yang terkait au/Downloads/AdValue(A4)pdf
dengan masalah publisitas perlu diperhatikan Nolte, Lawrence W. dan Dennis L. Wilcox., 1984,
secara reguler dan berkesinambungan. Tak harus Effective Publicity. New York: John
selalu diserahkan pada penyedia jasa konsultasi, Wiley and Sons.
penjajakan atas reputasi institusi secara sederhana Puspandani, Kartika Dewi, 2006, Pengukuran
dan pada tahap awal dapat dimulai dengan Publicity Effectiveness Level dan
menjalankan langkah-langkah pengukuran Pemanfaatannya dalam Perencanaan
efektifitas publisitas seperti yang telah diuraikan Strategi dan Taktik Komunikasi. Skripsi.
pada tulisan ini. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fisipol Uni-
versitas Gadjah Mada
Daftar Pustaka
Black, Sam, 1993, The Essentials of Public Re-
lations. London: Kogan Page Limited
Cutlip, S.M, Allen H. Center & Glenn M. Broom,
2000, Effective Public Relations. New
Jersey: Prentice Hall International Inc
Doorley, John dan Helio Fred Garcia, 2006, Repu-
tation Management: The Key to
Successfil Public Relations and Corpo-
rate Communications. London:

84 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008

Anda mungkin juga menyukai