Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MEMBANGUN CITRA LEMBAGA

PEMERINTAH: STUDI DESKRIPTIF PADA LEMBAGA PENERBANGAN DAN


ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
Wendia Kusuma Wardian
Ilmu Komunikasi - Kekhususan Manajemen Komunikasi

ABSTRAK This research aims to analyze strategy


communication that is used by a government
Penelitian ini bertujuan untuk
agency in developing corporate image. Based
menganalisa strategi komunikasi yang
on by the importance of image for institutions
digunakan oleh lembaga pemerintah dalam
and the demands that the bigger for its role of
meningkatkan citra lembaganya.
public relations in building corporate.
Dilatarbelakangi oleh pentingnya citra bagi
Method research use qualitative
lembaga dan adanya tuntutan yang semakin
approach with technical data of interview
besar terhadap peran humas dalam
observation, literature study and
membangun citra lembaga.
documentation, and technique the validity of
Metode penelitian menggunakan
data that uses triangulation data and
pendekatan kualitatif dengan teknik
triangulation methodologically.
pengumpulan data berupa wawancara,
The result showed that strategy
observasi, studi kepustakaan dan
communication has proactive tipylogycal,
dokumentasi, serta teknik keabsahan data
consisting of strategy action which focused on
yang menggunakan triangulasi data dan
activities who insists on delivery of about
triangulasi metodologis.
organization performance, personal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
involvement, and cooperation. While strategy
strategi komunikasi yang dijalankan Lapan
of communication emphasized on a
bertipologi proaktif, yang terdiri dari strategi
communication interpersonal, information
aksi yang difokuskan kepada kegiatan yang
exchange and use of communication media
menekankan pada penyampaian mengenai
internal.The strategy is quite effective in
performansi organisasi, keterlibatan personal,
building the image of the public who have
dan kerjasama. Sedangkan strategi
been actively involved and in touch with
komunikasi, ditekankan pada komunikasi
Lapan (aware and active public), indicated by
interpersonal, pertukaran informasi dan
the effects of awareness, acceptance and
penggunaan media komunikasi internal.
action which will then affect the building of
Strategi tersebut cukup efektif dalam
Lapan image. However to non public, latent
membentuk citra pada publik yang sudah
public and apathetic public, the image have
secara aktif terlibat dan berhubungan dengan
not woken up properly, indicated by the lack
Lapan (aware dan active public), ditunjukkan
of awareness of Lapan.
dengan adanya efek awareness, acceptance
Keywords: strategy communication, public
dan action yang kemudian akan
relations, image.
mempengaruhi terhadap pembentukan citra
Lapan. Namun pada non public, latent public
dan apathetic public, citra Lapan belum
terbangun dengan baik, ditunjukkan dengan
belum adanya awareness terhadap
keberadaan Lapan.
Kata Kunci : strategi komunikasi, hubungan
masyarakat, citra. I. PENDAHULUAN
ABSTRACT
1

Universitas Indonesia
2

Saat ini semua organisasi atau lembaga komponen komunikasi dan faktor pendukung
baik profit maupun non profit berlomba atau penghambat pada setiap komponen
mengejar citra yang baik. Bagi lembaga profit tersebut (Effendy, 2003:35).
citra yang positif akan meningkatkan jumlah Humas pada lembaga pemerintah masih
pembelian, sementara bagi lembaga non profit dianggap belum bekerja secara maksimal
akan meningkatkan kepercayaan dan karena citra terhadap lembaga pemerintah
kebanggaan masyarakat terhadap keberadaan belum terbangun dengan baik. Salah satu
lembaga tersebut. Untuk memperoleh citra faktor yang mempengaruhi adalah minimnya
yang positif bukan perkara mudah, menuntut anggaran. Kondisi itupun yang dihadapi
peran dan tanggung jawab Public Relations Lapan sebagai salah satu lembaga pemerintah.
(PR) atau hubungan masyarakat (humas) yang Dengan tuntutan yang semakin besar
semakin besar. terhadap peran humas, namun tidak didukung
Menciptakan citra atau publikasi yang oleh porsi anggaran yang mencukupi,
positif merupakan prestasi dan sekaligus bagaimana strategi yang dilakukan oleh Lapan
menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public dalam mengkomunikasikan dirinya kepada
Relations dalam melaksanakan perannya pada publik sehingga terbangun citra lembaga yang
lembaga yang diwakilinya (Ruslan, 2007:27). baik. Dari perumusan permasalahan tersebut,
Public Relations diperhitungkan sebagai dapat diidentifikasi pertanyaan penelitian
langkah terbaik lembaga dalam menjaga dan adalah Bagaimana strategi komunikasi yang
memelihara citra mereka. Public Relations dilakukan Lapan dalam membangun citra
diharapkan mampu menciptakan citra positif lembaga?
kepada publik. Dalam melaksanakan perannya
pun, Public Relations juga membutuhkan II. KERANGKA TEORITIS
perencanaan yang cukup baik dalam Konsep Strategi Komunikasi
menyusun strategi yang akan digunakan. Strategi pada hakikatnya adalah
Untuk mewujudkan citra lembaga yang perencanaan (planning) dan manajemen
positif, diperlukan strategi komunikasi. Dalam (management) untuk mencapai suatu tujuan.
rangka menyusun strategi komunikasi Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,
diperlukan suatu pemikiran dengan strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
memperhitungkan faktor-faktor pendukung hanya menunjukkan arah saja, melainkan
dan penghambat. Akan lebih baik apabila harus menunjukan bagaimana taktik
dalam strategi itu diperhatikan komponen- operasionalnya. Demikianlah pula strategi

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
3

komunikasi merupakan paduan dan dihadapi oleh organisasi, kemudian langkah 2,


perencanaan komunikasi (communication analisa organisasi, merupakan analisa terhadap
planning) dan manajemen komunikasi tiga aspek organisasi meliputi lingkungan
(communication management) untuk internal organisasi (performansi, niche,
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai struktur organisasi, dan hambatan internal),
tujuan tersebut strategi komunikasi harus persepsi publik mengenai organisasi
dapat menunjukan bagaimana operasionalnya (mencakup visibilitas dan reputasi) dan
secara taktis harus dilakukan dalam arti lingkungan eksternal organisasi.
kata bahwa pendekatan (approach) bisa Visibilitas adalah sejauh mana sebuah
berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi organisasi dikenal/diketahui, apa yang
dan kondisi. (Effendy, 2003:301) diketahui publik mengenai organisasi ini dan
Beberapa literatur menyebutkan proses seberapa akurat infomasi tersebut.
PR dalam 4 (empat) fase, beberapa Pengenalan pada perusahaan atau
menggunakan RACE (Research, Action, produk sering diukur dari jumlah persentase
Communication, Evaluation), John Marston dari apa yang dikenal oleh masyarakat, atau
(1963) in The Nature of PR. Pada Kasus PR, apakah mereka pernah mendengar mengenai
Jerry Hendrix (2000) menggunakan ROPE perusahaan. Seperti digambarkan pada
(Research, Objectives, Programming, piramida berikut:
Evaluation), Sementara dalam PR Campaign
Dominant
Strategies, Robert Kendall (1977) company

menawarkan RAISE (Research, Adaptation, Top of Mind


Implementation, Strategy, Evaluation)
Recall

9 Langkah Strategis PR Smith


Recognition
Strategic Planning for Public Relations
menawarkan model yang dibagi menjadi 4 Confused-recognise or recall the company name but
cant relate
(empat) fase, yang disebut sebagai 9 it to the correct industry
Unaware-Never hear of the company
(sembilan) Langkah Strategic PR, Smith Gambar 2.1 The Awareness Pyramid
(2005:10), sebagai berikut:
a. Fase satu : Formative Research Sedangkan, reputasi didasarkan oleh

Meliputi tiga langkah, yaitu langkah 1, visibilitas organisasi, yang berhubungan

menganalisa situasi dan permasalahan yang dengan bagaimana masyarakat mengevaluasi

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
4

informasi yang mereka punya. Terdapat empat Langkah keempat menentukan tujuan
sisi reputasi menurut Fombrum (1996), yaitu: dan sasaran. Smith membagi tujuan
1. Citra Kredibilitas (Credibility) komunikasi dalam tiga kategori yaitu:
memperlihatkan profitabilitas, dapat - Reputation management goal, yang
mempertahankan stabilitas dan adanya berhubungan dengan identitas dan persepsi
prospek pertumbuhan yang baik. organisasi.
- Relationship management goal, yang
2. Terpercaya (Trustworthiness)
berkaitan dengan hubungan organisasi
mencakup bagaimana organisasi mendapat
dengan para publiknya.
kepercayaan dari publiknya, organisasi
- Task management goal, yang berhubungan
dapat memberdayakan karyawan dengan
dengan cara melakukan suatu tugas.
optimal dan organisasi dapat menimbulkan
Sementara sasaran dapat dibagi menjadi
rasa memiliki dan kebanggaan dari
sasaran awareness yang berhubungan dengan
publiknya.
informasi dan pengetahuan (atensi,
3. Keterandalan (Reliability)
pemahaman dan retensi/penyerapan), sasaran
Citra ini dibangun untuk konsumen, melalui
acceptance fokus kepada bagaimana orang
selalu menjaga mutu produk atau jasa,
bereaksi terhadap informasi yang disampaikan
menjamin terlaksananya pelayanan prima
(minat dan sikap) dan sasaran aksi yang
yang diterima konsumen.
ditujukan kepada respon yang diharapkan dari
4.Tanggung jawab sosial (Social
informasi dan perasan (opini dan behavior).
Responsibility)
Setelah menentukan tujuan dan sasaran,
Citra untuk masyarakat sekitar, seberapa
langkah kelima adalah memformulasikan
banyak atau berarti organisasi membantu
strategi aksi dan respon. Ronald D. Smith
pengembangan masyarakat sekitar,
dalam Strategic Planning For Public
seberapa peduli organisasi terhadap
Relations (Smith, 2005:82) mengatakan para
masyarakat dan jadilah perusahaan yang
perencana strategi komunikasi mempunyai
ramah lingkungan.
banyak pilihan mengenai apa yang organisasi
Metode tradisional untuk menganalisa
bisa lakukan dan katakan mengenai isu
organisasi dalam dunia marketing disebut
tertentu. Aksi tersebut dapat dilakukan dengan
analisa SWOT (streghts, weakness,
proaktif ataupun reaktif :
opportunities dan threats).
- Strategi proaktif adalah pendekatan yang
Langkah ketiga adalah dengan
memungkinkan organisasi meluncurkan
menganalisa publik organisasi.
sebuah program komunikasi dalam kondisi
b. Fase dua : Strategi

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
5

dan disesuaikan dengan batas waktu dan simbol-simbol ditransmisikan dari satu orang
kepentingan organisasi. ke orang lain atau melalui koneksi teknis.
- Strategi reaktif, sebaliknya, menekankan
Model persuasi bertujuan untuk
pada respon dari pengaruh dan peluang-
mempersuasi masyarakat, menggunakan
peluang dari lingkungan organisasi.
pendekatan etis kepada masyarakat yang
Proactive Public Relations Strategies,
demokratis. Persuasi terkait dengan advokasi
meliputi :
atau pendekatan asimetris dalam strategi
1. Action Strategies (strategi aksi), terdiri dari
komunikasi, dimana organisasi
7 (tujuh) kategori :
mempresentasikan pandangannya untuk
a. Organizational performance (kinerja
meyakinkan publiknya sehingga memberikan
organisasi)
b. Audience participation (partisipasi persetujuan atau dukungan mereka. Model
audiens) ketiga, pendekatan dialog melibatkan
c. Alliances and coalitions
interaksi mendalam yang secara sadar dari
d. Sponsorship
e. Strategic Philanthropy pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.
f. Activism
(Smith, 2005:120)
2. Communication Strategies
Tiga strategi komunikasi meliputi Lebih detail mengenai strategi
publisitas, newsworthy informations dan komunikasi, taktik dan efek yang ditimbulkan
transparent communication. kepada stakeholdernya, Joep Cornelissen
Langkah keenam, menggunakan menggambarkannya dalam Tabel 2.1 yang
komunikasi efektif. Komunikasi yang efektif menampilkan perbedaan antara strategi
mencakup beberapa hal, antara lain proses komunikasi yang menyajikan informasi atau
komunikasi. Terdapat beberapa pendekatan mendiseminasikan informasi kepada
komunikasi berbeda yang digunakan oleh stakeholdernya dalam rangka meningkatkan
Public Relations dan bidang lain yang terkait. efek terhadap awareness, yang berlawanan
Tiga pendekatan tersebut meliputi model dengan strategi yang secara aktif mengadakan
informasi, persuasi dan dialog. komunikasi dengan stakeholdernya dan
Model komunikasi informasi melibatkan mereka dalam pengambilan
memfokuskan diri pada konten dan saluran keputusan organisasi.
komunikasi. Model ini melibatkan pengiriman
pesan dari sumber kepada penerima; ide-ide
yang disandikan dan diinterpretasikan melalui

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
6

c. Fase tiga : Taktik


Langkah ketujuh adalah memilih taktik
komunikasi. Smith membaginya menjadi 4
(empat) kategori :
a. Interpersonal communication, taktik ini
Gambar 2.2 Hubungan antara Jangkauan Audiens
meliputi komunikasi face-to-face dan dengan Dampak Persuasif
kesempatan untuk keterlibatan personal. d. Fase empat : penelitian evaluatif
b. Organizational media (controlled media),
Fase terakhir yang merupakan langkah
media yang dipublikasikan dan
kesembilan dari 9 langkah strategi PR adalah
diorganisasikan oleh organisasi, organisasi
mengevaluasi rencana strategik, yang
melakukan control terhadap konten media,
mencakup metode khusus yang digunakan
tenggat waktunya, pengemasan dan
untuk mengukur efektivitas dari taktik yang
distribusi.
c. News Media (uncontrolled media), direkomendasikan agar dapat mencapai tujuan.
memungkinkan organisasi untuk Evaluasi mencakup metoda yang tepat untuk
menyampaikan informasi pada audiens mengukur efektifitas tools yang
yang lebih luas. direkomendasikan untuk dapat mencapai
d. Advertising and promotional Media, tujuan yang telah ditentukan.
media di luar organisasi yang dapat Menurut Smith dalam bukunya
dikontrol, juga menawarkan akses publik Strategic Planning for PR (2005:244),
yang lebih luas. evaluasi dapat dientukan dengan beberapa
Langkah ke delapan, mengimplemen
tasikan rencana strategik. Dalam hal keluasan kategori, yaitu:
meraih audiens, Smith (2005:159) a. Judgemental Assesment
memberikan piramida terbalik untuk Feedback ini umum dijumpai pada
menggambarkan hubungan antara audiens komunikasi kehumasan dan marketing.
yang diraih dengan dampak persuasif seperti Judgemental Assestment berdasarkan pada
ditampilkan pada gambar sebagai berikut: pengamatan pengamatan personal dan
subjektif, seperti penilaian dari atasan atau
permintaan customer.
b. Evaluation output: message production,
message dissemination, message cost
analyst, dan advertising equivalency.

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
7

Evaluasi output adalah pengukuran produk organisasi, terutama adanya efek aksi atau
komunikasi dan distribusinya. tindakan dari key public.
c. Evaluation of Awareness Objectives:
Message exposure, content analysis. Konsep Citra
Metode evaluasi ini dihubungkan dengan Strategi komunikasi yang dijalankan
evaluasi output dalam mendokumentasikan oleh Lapan dalam rangka membangun citra
aktivitas komunikasi yang difokuskan positif Lembaga, dimana citra perusahaan di
kepada substansi pesan, mata publiknya dapat terlihat dari pendapat
mempertimbangkan berapa banyak publik atau pola pikir saat mempersepsikan realitas
yang terekspos pesan, seberapa mudah yang terjadi di mana biasanya realitas
pesan dimengerti dan diingat oleh publik. diperoleh oleh publik melalui media massa
Dalam evaluasi ini terdapat beberapa ataupun dari media lain yang berhubungan
tingkatan dalam pencapaian sasaran dengan publik tersebut. Dengan demikian,
awareness, yaitu message exposure, citra perusahaan terbentuk disebabkan oleh
dengan fokus kepada berapa orang yang adanya persepsi yang berkembang di dalam
terekspos pesan; message content, evaluasi benak publik terhadap realitas yang terdapat
yang difokuskan pada substansi pesan, pada media. Citra organisasi juga merupakan
apakah termasuk pesan positif, pada tahap cerminan identitas organisasi yang akan
ini sudah dilakukan analisa dari pesan yang membangun nama baik organisasi (Fombrun,
disajikan; readibility measures, cara lain 1996).
untuk mengevaluasi terhadap awareness Public relations digambarkan sebagai
publik yang berhubungan dengan seberapa input-output, proses intern dalam model ini
mudah sebuah pesan dipahami. adalah pembentukan citra, sedangkan input
d. Evaluation of acceptance objectives: adalah stimulus yang diberikan dan output
evaluasi yang dilakukan untuk mengukur adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra
efek minat dan sikap audiens misalnya itu sendiri digambarkan melalui persepsi-
dengan cara audience feedback dan kognisi-motivasi-sikap.
benchmark studies.
e. Evaluation of action objectives: tujuan Kerangka Pemikiran
utama kegiatan kehumasan secara umum
seharusnya difokuskan kepada isu

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
8

data utama dalam penelitian kualitatif ialah


kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Data primer diperoleh melalui observasi
dengan cara mengamati orang-orang, situasi,
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
tindakan-tindakan, ataupun situasi-situasi
secara sistematis untuk memperoleh informasi
tentang fenomena yang diteliti (Simamora,
III. METODE PENELITIAN
2004:117) dan wawancara. Wawancara
Penelitian mengenai Analisis Strategi
dilakukan kepada nara sumber internal, yaitu
Komunikasi dalam Membangun Citra
Kepala Biro Kerjasama dan Humas, Kepala
Lembaga Pemerintah (Studi Deskriptif pada
Bagian Hubungan Masyarakat dan Kepala Sub
Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Bagian Pemasyarakatan Sarana Informasi
Nasional) ini dilakukan dengan pendekatan
Kedirgantaraan. Sementara Nara sumber
kualitatif.
eksternal adalah stakeholder Lapan dan
Paradigma dalam penelitian ini adalah
masyarakat umum. Data sekunder yang
paradigma postpositivisme lahir sebagai
digunakan dalam penelitian ini meliputi
paradigma yang ingin memodifikasi
sumber informasi penunjang seperti berbagai
kelemahankelemahan yang terdapat pada
dokumentasi foto kegiatan Lapan yang
paradigma positivisme. Paradigma
berhubungan dengan kegiatan kehumasan,
postpositivisme berpendapat bahwa peneliti
video rekaman mengenai persepsi stakeholder
tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu
Lapan, video profil Lapan, buku-buku teks
kenyataan apabila peneliti membuat jarak
terkait, terbitan Lapan, laporan tahunan,
(distance) dengan kenyataan yang ada.
renstra Lapan, Lakip, dan dokumen
Hubungan peneliti dengan realitas harus
pendukung lainnya yang berhubungan dengan
bersifat interaktif. Oleh karena itu perlu
strategi komunikasi Lapan dalam membangun
menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu
citra lembaga.
penggunaan bermacammacam metode,
Penelitian ini menggunakan triangulasi
sumber data,dan data. (Tahir, 2011: 57-58).
sumber, yang berarti membandingkan dan
Metode pengumpulan data pada
mengecek balik derajat kepercayaan suatu
penelitian ini melalui wawancara, observasi
informasi yang diperoleh melalui waktu dan
dan literatur. Menurut Lofland dan Lofland
alat yang berbeda dalam metode kualitatif
(1984:47) dalam Moleong (2004:112), sumber

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
9

(Patton 1987:331). Triangulasi sumber pengaruh besar terhadap tugas dan tanggung
dilakukan dengan membandingkan data hasil jawab Lapan.
pengamatan dengan data hasil wawancara dan Situasi tersebut mempengaruhi
membandingkan hasil wawancara dengan isi hubungan Lapan dengan stakeholdernya,
suatu dokumen yang berkaitan. dimana peran Lapan ke depannya bertambah.
Sedangkan triangulasi dengan metode Sebagai penyelenggara kegiatan keantariksaan
menurut Patton (1991:99) pada penelitian ini Lapan dituntut untuk melaksanakan peran
terdapat dua strategi, yaitu (1) pengecekan ganda, selain melaksanakan kegiatan yang
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian menjadi tusinya yang mencakup empat pilar,
beberapa teknik pengumpulan data dan (2) juga sebagai Pembina terhadap kalangan
pengecekan derajat kepercayaan beberapa industri seperti termuat pada pasal 32 yang
sumber data dengan metode yang sama. Pada menyatakan Lapan bertugas menjadi pembina
penelitian ini dilakukan pengecekan derajat integrasi dan distribusi tanggung jawab
kepercayaan dari data primer (observasi dan kemampuan nasional dalam kegiatan
wawancara) serta data sekunder. keantariksaan, baik swasta, akademisi,
Teknik analisis data yang digunakan lembaga, penelitian dan pengembangan,
dalam penelitian ini adalah menggunakan maupun lembaga keuangan.
langkah-langkah seperti yang dikemukakan Langkah kedua, analisa organisasi
oleh Burhan Bungin (2003:70), yaitu dilakukan dengan analisa SWOT, dengan
Pengumpulan Data (Data Collection), Reduksi kekuatan antara lain Peraturan Kepala LAPAN
Data (Data Reduction), Display Data, Nomor: 02 tahun 2011 tentang Organisasi dan
Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan Tata Kerja LAPAN dan adanya komitmen
(Conclusion Drawing and Verification). pimpinan, memiliki jaringan yang luas, mitra
kerjasama yang banyak dan potensial serta
IV. PEMBAHASAN adanya hubungan yang baik dengan media
Langkah pertama pada penelitian ini massa, selain itu Website Lapan terpilih
adalah formative research dengan melakukan menjadi champion layanan Informasi Publik
analisa situasi. Berdasarkan pengamatan versi UKP4 pada tahun 2013 dan Lapan
peneliti, yang diperkuat dengan pernyataan berhasil meraih peringkat 8 secara nasional
nara sumber, situasi yang paling berpengaruh untuk pelayanan publik dengan nilai 880 dari
yang dihadapi oleh Lapan, yaitu pasca Ombudsman.
disahkannya UU 21/2013, yang membawa

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
10

Sementara kelemahan yang dimiliki Terkait dengan hal tersebut, Biro KSH
antara lain belum optimalnya kompetensi dituntut untuk memberikan pelayanan dan
SDM, kurangnya kesempatan dalam penyediaan data/informasi hasil litbang
peningkatan kompetensi SDM, terbatasnya LAPAN secara cepat, tepat, dan akurat.
sarana dan prasarana, dan peralatan yang Adanya UU RI 21/2013 tentang
dimiliki oleh Biro KSH dalam mendukung Kedirgantaraan.
pencapaian visi perlu peremajaan dan Persepsi stakeholder terhadap Lapan
penambahan. Peluang yang dimiliki oleh ditunjukkan dengan penilaian melalui
Lapan antara lain tingginya peluang visibility dan reputasi, visibility dengan
kerjasama. Sedangan ancaman ditunjukkan melihat sejauh mana Lapan dikenal oleh
dengan banyaknya negara dengan kemampuan publik, sedangkan reputasi dilihat dari empat
teknologi luar angkasa yang tinggi yang sisi reputasi organisasi Fombrum (1996),
berkeinginan menjalin kerjasama dengan melalui citra kredibilitas, terpercaya,
LAPAN, selain itu banyaknya permintaan keterandalan, dan tanggung jawab sosial.
terhadap pemanfaatan hasil litbang LAPAN Berdasarkan penelitian Lapan belum dikenal
dari instansi pemerintah pusat/daerah, secara meluas oleh publik, sementara pada
tingginya minat masyarakat terhadap data dan pada level publik
informasi iptekgan dan adanya UU no 14 Penggambaran mengenai publik Lapan,
tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi sebagai berikut:
Publik, Keengganan unit teknis untuk 1. Customers, adalah mereka yang
melaksanakan Peraturan Kepala LAPAN menggunakan produk, jasa dan layanan
Nomor: 02 tahun 2011 tentang Organisasi dan Lapan. Produk Lapan bukan merupakan
Tata Kerja LAPAN.Adanya kecenderungan produk yang dapat dikonsumsi oleh publik
dari unit teknis untuk melakukan kegiatan secara langsung. Produk Lapan dapat
tanpa melibatkan Biro KSH, kurangnya dikategorikan ke dalam empat pilar utama
kebijakan untuk pengembangan kompetensi Lapan yakni teknologi kedirgantaraan yang
Sumber Daya Manusia di bidang supporting meliputi roket, satelit, pesawat tanpa awak,
unit dan kurangnya pemanfaatan iptek pilar teknologi penginderaan jauh berupa
dirgantara oleh pemangku kepentingan serta data citra satelit, kemudian sains atmosfer
banyak mitra kerjasama yang belum contohnya Sadewa, Silaw, frekuensi radio
memanfaatkan secara optimal potensi dan kebijakan kedirgantaraan dengan hasil
kerjasama yang ada. berupa undang-undang dan kajian di bidang

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
11

kedirgantaraan. Pihak yang memanfaatkan - Non public adalah kelompok yang tidak
hasil litbang dan pelayanan Lapan adalah berbagi isu mengenai kedirgantaraan
instansi pemerintah baik pusat, daerah, dengan Lapan dan tidak punya konsekuensi
organisasi masyarakat dan kalangan swasta. nyata dari dan ke Lapan.
- Latent public, adalah mereka yang berbagi
2.Producers, adalah publik yang menyediakan
isu mengenai kedirgantaraan dengan Lapan
material yang diperlukan oleh Lapan.
namun tidak menyadari atau tidak
Mencakup di dalamnya adalah penyedia
mengenali situasi tersebut atau
komponen yang mendukung penelitian dan
potensialnya.
pengembangan Lapan baik dari dalam
- Aphathetic public, adalah mereka yang
maupun luar negeri.
berhadapan dengan isu di bidang
3. Enablers, merupakan publik yang
kedirgantaraan, mengetahui isu tersebut dan
menyediakan regulasi dengan standar atau
sederhananya tidak peduli terhadap isu
norma untuk organisasi. Dalam hal ini
tersebut. Bagi mereka, isu yang terkait
adalah pemerintah pusat dan kementerian
dengan Lapan tidak cukup penting untuk
riset dan teknologi. Selain itu, pemerintah
menarik perhatian dan konsekuensinya
pusat/darah, swasta maupun organisasi
tidak dianggap penting.
masyarakat yang mempunyai payung - Aware public, adalah publik yang
hukum kerjasama. menyadari mereka berbagi mengenai isu
4. Limiters, adalah pihak yang dapat kedirgantaraan tersebut dan menerima
menghambat atau menghalangi konsekuensi sebagai suatu hal yang
keberhasilan Lapan dalam mencapai memiliki relevansi.
- Active public, sebagai tahapan final dari
tujuannya. Sebagai lembaga pemerintah,
perkembangan publik, adalah mereka yang
Lapan tidak memiliki pesaing di bidang
sepenuhnya dapat dikatakan sebagai
kedirgantaraan. Lapan adalah satu-satunya
publiknya Lapan, mereka mengenal Lapan,
lembaga antariksa di Indonesia. Instansi
dan melakukan berinteraksi aktif dengan
lain yang menyelenggarakan kegiatan
Lapan.
keantariksaan dipandang sebagai mitra
Persepsi publik mengenai organisasi
Lapan, bukan competitor.
mencakup visibilitas dan reputasi. Untuk
mengetahui visibilitas Lapan, peneliti
Tahapan publik Lapan digambarkan
menelusuri dokumen internal yang dimiliki
sebagai berikut:
oleh Lapan, juga melakukan wawancara acak
terhadap masyarakat awam untuk mengetahui

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
12

apakah mereka mengenal Lapan. Namun diluar area piramida, yaitu dalam kategori
wawancara tidak dapat menggali informasi confused-regognise or recall the company
lebih dalam. Dari 28 orang yang ditemui oleh name but cant relate it to the correct industry
peneliti secara acak di sekitar lokasi Lapan, dan unware-never hear of the company.
yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga, Sehingga strategi komunikasi yang perlu
karyawan, mahasiswa maupun pelajar, ditingkatkan adalah strategi komunikasi
mayoritas mengatakan tidak mengenal Lapan, informasi dalam membangun citra positif
pun ada yang menyebutkan nama sebuah untuk publik yang belum mengetahui Lapan
sekolah menengah atas di Jakarta atau tertukar yang oleh Smith dikategorikan sebagai non
dengan nama instansi pemerintah yang lain. public untuk meningkatkan awarenessnya.
Sebagian mengatakan mengenal Lapan namun Sementara, untuk publik yang sebenarnya
tidak mengetahui apa yang dikerjakan oleh telah berbagi isu mengenai kedirgantaraan,
Lapan. namun tidak menyadari atau tidak mengenali
Beberapa respon atau tanggapan dari situasi tersebut (latent public) dan publik yang
nara sumber, maupun artikel yang dibuat oleh berhadapan dengan bidang kedirgantaraan,
jurnalis yang diperoleh dari penelusuran namun tidak peduli dengan hal tersebut
dokumen menunjukkan Lapan belum (aphatetic public) perlu diupayakan strategi
diketahui oleh publik. Masyarakat awam yang komunikasi informasi dan persuasi dalam
diwawancara oleh peneliti mewakili non meningkatkan penerimaan dan pemahaman
public Lapan, mereka adalah kelompok yang mereka terhadap Lapan sehingga dapat
tidak berbagi isu mengenai kedirgantaraan dan mempengaruhi respon mereka yang pada
tidak punya konsekuensi nyata baik dari dan akhirnya terbangun citra positif dari mereka
ke Lapan. terhadap Lapan.
Namun di kalangan customer, produser Strategi komunikasi berkaitan erat
dan enabler seperti instansi yang dengan tujuan. Tujuan kegiatan komunikasi
menggunakan produk Lapan nama Lapan yang dilakukan Lapan adalah agar Lapan
dikenal baik ditunjukkan dengan tanggapan diketahui oleh masyarakat dan meningkatkan
positif mereka mengenai produk dan layanan citra positif Lapan. Untuk mencapai tujuan itu
Lapan dan mereka menganggap Lapan telah Lapan melakukan strategi aksi dengan
menghasilkan capaian dan kinerja yang baik. pendekatan organizational performance
Jika dihubungkan dengan piramida dimana Lapan lebih memfokuskan kepada
awareness, visibility Lapan masih berada penyampaian mengenai capaian dan hasil

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
13

litbang Lapan kepada public. Dalam a. Persona


berkomunikasi dengan publiknya, performansi l involvement
- Space tour, merupakan kegiatan
dan capaian litbang Lapan adalah hal utama
mengunjungi fasilitas dan sarana
yang menjadi substansi yang disampaikan
penelitian yang ada di satuan unit kerja
kepada publik. Berbagai program kegiatan
Lapan.
komunikasi dijalankan untuk
- Kunjungan ke lokasi penelitian dan
menginformasikan kepada masyarakat
pengembangan Lapan.
mengenai kinerja dan hasil litbang yang sudah
dihasilkan oleh Lapan, baik itu pencapaian
b. Information Exchange (Pertukaran
dalam teknologi roket, teknologi satelit,
informasi)
kebijakan kedirgantaraan maupun - Space lecture, adalah kegiatan
pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan penyuluhan kepada para pelajar baik
sains atmosfer. Hal ini menjadi strategi yang tingkat sekolah dasar, menengah
dipilih oleh Lapan untuk meningkatkan citra maupun atas baik untuk memberikan
positifnya kepada publik, dan untuk materi sain secara umum, maupun
menginformasikan kepada masyarakat mengenai Lapan dan hasil litbangnya
mengenai kiprah dan peran untuk masyarakat. secara khusus.
- Seminar/penyuluhan/open
Kemudian fokus pada kegiatan yang
house/lokakarya/workshop/bimbingan
melibatkan partisipasi audiens seperti dengan
teknis, maupun Forum Group
sosialisasi, pameran, seminar lokakarya dan
Discussion (FGD) dengan para
sebagainya serta aliansi dan koalisi yaitu
stakeholdernya dalam rangka diseminasi
peningkatan kerjasama di bidang
hasil litbang Lapan dan pertukaran
kedirgantaraan dengan instansi pemerintah
informasi di bidang kedirgantaraan.
pusat, daerah, perguruan tinggi, swasta,
- Pameran
organisasi masyarakat, kemitraan dengan - Rapat-rapat koordinasi
- Demo/show
negara lain dan organisasi internasional dan
- direct mail: surat, undangan
special event. Sementara strategi komunikasi - audio visual media : video profil Lapan
- website Lapan (www.lapan.go.id)
dilakukan dengan penerbitan media internal
informasi yang ditampilkan pada website
yang diorganisasikan oleh Lapan.
Lapan.
Strategi komunikasi tersebut dijalankan
c. Special Event
dengan taktik sebagai berikut:
Lapan mengadakan kompetisi yang
1. Taktik Komunikasi Interpersonal
ditujukan untuk target yang telah ditentukan,

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
14

misalnya Kompetisi Roket Indonesia sudah memenuhi kategori jurnal


(Komorindo), merupakan kompetisi yang terakreditasi LIPI.
ditujukan untuk tingkat perguruan tinggi ii. Publikasi Ilmiah Tidak Terakreditasi yang
dalam membuat uji muatan roket, Kompetisi meliputi publikasi semi popular yaitu Berita
Muatan Balon (Kombat) untuk kalangan Dirgantara, Majalah Sains dan Teknologi
perguruan tinggi, Lomba jurnalistik, ditujukan Dirgantara, majalah popular Media
kepada para pewarta dalam membuat artikel Dirgantara, dan buletin info Lapan.
mengenai Lapan yang dipublikasikan di media iii.Cetakan Lainnya: Laporan tahunan Lapan
massa, Kompetisi Roket Air Nasional (Kran) yang dicetak dalam dua Bahasa Indonesia
untuk tingkat sekolah menengah pertama, dan Inggris, Profil Lapan cetak, buku 50
Lomba poster, ditujukan untuk tingkat sekolah tahun Lapan, agenda, buku Undang-undang
dasar dan Festival sains antariksa, untuk RI nomor 21 Tahun 2013 tentang
pelajar dan masyarakat umum Keantariksaan.
2. Organizational Media Tactic (controlled
media), merupakan media yang 3. News Media (uncontrolled media)
diorganisasikan dan dikontrol oleh Lapan, Lapan tidak beriklan di media baik
baik dari segi isi, waktu, apa yang cetak maupun elektronik, karena anggaran
ditampilkan, pengemasan dan yang dimiliki oleh Lapan tidak
pendistribusiannya.Media yang memungkinkan untuk itu.
diorganisasikan oleh Lapan antara lain antara - Direct news material : Press release
lain: Taktik ini melibatkan pemberitaan di media
a. Publikasi ilmiah terakreditasi dan tidak massa, dimana pemberitaan yang mungkin
terakreditasi Lapan muncul berada di luar kontrol Lapan. Lapan
i. Publikasi Ilmiah Terakreditasi yang terdiri menjalin komunikasi dengan para pewarta,
dari Jurnal Penginderaan Jauh dan Pada saat even-even khusus yang
Pengolahan Data Citra Digital, Jurnal dianggap penting untuk konsumsi publik,
Teknologi Dirgantara dan Jurnal Analisis biasanya Lapan akan menyebarkan press
Sistem Informasi Kedirgantaraan Jurnal release dan mengundang para jurnalis
Sains Dirgantara. Keempat Jurnal yang ada untuk menghadiri suatu even tertentu dalam
di Lapan tersebut untuk menampung tulisan bentuk konferensi pers.
ilmiah para peneliti Lapan. Jurnal tersebut - Interactive news opportunities

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
15

Melayani permohonan untuk melakukan menjadi pilihan yang paling sesuai dalam hal
wawancara terkait dengan isu-isu tertentu meningkatkan audiens reach.`
dimana nara sumbernya merupakan Strategi aksi yang dijalankan Lapan
pimpinan ataupun pejabat fungsional Lapan. menekankan kepada diseminasi informasi
- Pemanfaatan media jejaring sosial, twitter, mengenai capaian dan hasil litbangnya. Terkait
dan facebook dengan hal tersebut, sebaiknya Lapan dapat
Pemilihan media Lapan cenderung ke melakukan pengkajian terhadap isu-isu yang
arah komunikasi yang melibatkan ada. Untuk menarik minat media dalam
kedekatan/keterlibatan personal dan mempublikasikan kegiatan dan informasi yang
penggunaan media komunikasi internal. berhubungan dengan Lapan, informasi yang
Dalam piramida Hubungan antara jangkauan disajikan Lapan harus juga menarik bagi
audiens dengan dampak persuasif yang media dan publik. Lapan diharapkan dapat
ditimbulkan, dua media yang dipilih Lapan senantiasa melakukan analisa situasi,
menduduki posisi piramida pada dua tingkatan organisasi dan publiknya, sehingga diketahui
di bawah, yang artinya memiliki jangkauan persepsi publik terhadap Lapan, informasi
audiens yang tidak begitu luas namun seperti apa yang menarik bagi mereka, serta
mempunyai efek persuasi yang lebih tinggi. taktik dan media yang bagaimana yang sesuai
Pemilihan ini efektif apabila ingin untuk publik tertentu. Hal itu merupakan
memperoleh efek pemahaman dan keterlibatan bagian dari tugas Public Relations yaitu
individu hingga memberikan dorongan kepada menganalisa hubungan antara aktivitas
publiknya untuk melakukan suatu aksi atau organisasi dan pesan, agenda media dan minat
melibatkan diri dengan Lapan. Namun apabila dari key public.
yang diinginkan oleh Lapan adalah agar nama Terkait dengan pengemasan berita,
Lapan dapat lebih dikenal dan disadari sebaiknya humas Lapan dapat
keberadaannya oleh masyarakat, sebaiknya menyampaikannya dalam bahasa popular dan
Lapan dapat menggeserkan pemilihan penyajian yang menarik. Sehingga apabila
medianya ke piramida puncak, dengan berita yang ditawarkan Lapan telah
pemilihan media advertising dan promosi atau mengandung newsworthy, tentunya tanpa
media massa. Namun, sebagai lembaga merogoh kantong pun, dengan sendirinya
pemerintah pemilihan media advertising tidak akan mengundang pihak media untuk
dapat dijalankan, untuk itu media massa mempublikasikan Lapan.

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
16

Sebenarnya banyak informasi yang keingintahuan mereka. Berdasarkan


mempunyai nilai berita di Lapan yang perlu wawancara peneliti, ide, upaya dan rencana
diketahui oleh masyarakat. Misalnya, Lapan juga sudah ada. Lapan merencanakan
mulai membangkitkan kembali teknologi membuat edu games keantariksaan, sebuah
penerbangan di Indonesia melalui kerjasama media edukasi dengan pendekatan bermain
yang dilakukan dengan PT. DI dalam program sambil belajar yang ditujukan untuk menarik
pengembangan pesawat transport N219. kalangan pelajar agar menumbuhkan minat
Informasi ini lebih menarik bagi masyarakat mereka terhadap pada dunia kedirgantaraan.
jika dibandingkan dengan kegiatan penelitian. Namun, kembali lagi ini masih dalam tataran
Informasi lain misalnya mengenai peran serta konsep. Sebenarnya program ini rencananya
Lapan dalam kegiatan mitigasi bencana akan diimplementasikan tahun ini namun
nasional melalui pemanfaatan teknologi terbentur dengan kondisi klasik pada lembaga
pesawat tanpa awak dan teknologi data plat merah, yaitu anggaran dan SDM.
penginderaan jauhnya. SDM kehumasan di Lapan sangat
Dalam bidang peroketan, terdapat hal- terbatas baik kualitas dan kuantitasnya, hal itu
hal yang perlu diperhatikan karena diperkuat dengan pernyataan dari nara sumber.
menyangkut informasi yang tidak secara Di Bagian Humas hanya terdapat dua jabatan
keseluruhan dapat disampaikan kepada fungsional Pranata Humas yang menangani
masyarakat, pun informasi mengenai pekerjaan humas secara khusus, pekerjaan
peroketan tidak mudah membuat publik yang tidak dapat ditangani dilakukan secara
tertarik, sehingga untuk informasi yang satu bersamaan oleh jabatan fungsional lain seperti
ini pengemasan berita perlu dikemas secara pranata komputer, pustakawan dan arsiparis.
khusus, pendekatan dari sisi manfaat atau Berdasarkan pengamatan peneliti, sebenarnya
aplikatif mungkin lebih menarik masyarakat jabatan fungsional pranata humas juga ada di
jika dibandingkan dengan informasi yang bagian lain, namun tusi mereka menjadi
berbau ilmiah seperti spesifikasi roket, atau kurang efektif karena ditempatkan pada bagian
jarak jangkaunya. yang kurang sesuai. Strategi yang dijalankan
Pemilihan media juga perlu disesuaikan oleh Lapan dalam menghadapi keterbatasan
dengan segmentasi publik. Pada tingkatan SDMnya dengan membentuk PIC (person in
anak sekolah penyampaian dapat charge) di bidang kehumasan. PIC ini adalah
menggunakan bahasa yang lebih sederhana, perpanjangan tangan dari humas di Kantor
animasi atau kartun yang menarik Pusat yang melakukan tugas kehumasan di

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
17

unit atau satuan kerja Lapan. Untuk itu, Lapan kesempatan untuk melakukan interaksi atau
perlu meningkatkan kuantitas dengan dialog dengan Lapan. Taktik pada pendekatan
menambah jumlah SDM di bidang informasi ini seperti misalnya press release
kehumasan, kualitas dengan mengadakan yang dikirimkan ke media massa, laporan
peningkatan kapasitas SDM dan pemetaan kegiatan, materi promosi Lapan seperti leaflet,
ulang terhadap SDM, yaitu menempatkan poster pameran, video profil. Pada level ini
SDM sesuai dengan latar belakang pendidikan efek yang diharapkan dari stakeholder pada
dengan jabatan fungsional khususnya. level awareness. Dengan pendekatan
Strategi aksi lain yang dijalankan komunikasi satu arah melalui media yang
Lapan untuk membangun citranya adalah diorganisasikan oleh Lapan dapat
dengan partisipasi audiens. Berdasarkan meningkatkan pengetahuan dan pengenalan
pengamatan peneliti, strategi ini dapat terhadap kegiatan dan hasil litbangnya.
memberikan efek awareness dan acceptance Awareness merupakan efek terendah
kepada audiens. Stimulus berupa informasi yang ingin diraih dari stakeholder jika
yang disampaikan dapat meningkatkan merujuk pada tabel tersebut. Pada tahap ini
pengetahuan publik terhadap Lapan yang pada evaluasi yang dilakukan Lapan baru sebatas
perkembangannya akan menumbuhkan minat kuantitas atau jumlah, dengan menghitung
audiens. Hal ini ditunjukkan dengan adanya terhadap jumlah pengunjung pameran atau
ketertarikan audiens dengan bertanya atau sosialisasi, permintaan kunjungan, jumlah
terlibat secara aktif dalam kegiatan. press release yang disampaikan ke media dan
Merujuk pada Conceptual Foundation jumlah pemberitaan mengenai Lapan yang
Cornelissen, peneliti merangkum strategi dimuat di media massa. Ditunjukkan adanya
komunikasi, taktik dan efek yang ditimbulkan peningkatan terhadap kuantitas publik yang
untuk melihat dan mengkategorisasikan terterpa pesan, ditunjukkan dengan pencapaian
pemilihan strategi, taktik dan efek yang output target kegiatan pad atahun 2013
ditimbulkan (awareness, understanding, mencapai target 3667orang dari target 1100
involvement, dan commitment). orang, selain itu jumlah tamu kunjungan
Proses komunikasi Lapan meliputi tiga website Lapan dan perpustakaan online
pendekatan strategi yakni informasi, persuasi realisasi 446.522 orang dari target 24.000
dan dialog. Pada strategi informasional, orang. Selain itu efek awareness ditunjukkan
komunikasi berlangsung satu arah dari Lapan dengan meningkatkanya jumlah berita
kepada audiens. Audiens tidak mempunyai mengenai Lapan yang dimuat di media massa

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
18

meningkat, pada tahun 2013 sebanyak 102 memahami apa yang ada di Lapan. Keempat
artikel per tahun dan pada sampai dengan Mei terbentuknya persepsi/kesan/citra mengenai
2014 ditunjukkan jumlah 203 artikel. Lapan dibenak audiens kemudian tahap
Sementara peningkatan efek pada level kelima citra organisasi yang terbentuk akan
understanding, hal ini dalam rangka menentukan perilaku audiens dalam
memenuhi acceptance objective, yakni adanya hubungannya dengan Lapan.
pemahaman dan pengertian dari public melalui Stimulus yang berupa informasi yang
keterlibatan dalam kegiatan seminar, space disampaikan oleh Lapan, baik melalui
talk atau space lecture. Seperti telah diuraikan pendekatan komunikasi satu arah dengan
pada bagian evaluasi, minat terhadap Lapan media Buletin Info Lapan, Laporan Tahunan,
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Informasi di website, Press Release, media
junlah pengunjung website Lapan ditunjukkan promosi, leaflet dan sebagainya akan diterima
dengan adanya counter pada website Lapan oleh audiens dan menambah pengetahuannya.
yang diakses per tanggal 8 Juni 2014 Namun Informasi tersebut dapat diterima
menunjukkan jumlah pengunjung 347.185, ataupun ditolak oleh audiens. Stimulus
artinya sebanyak 347.185 pengunjung tersebut akan meningkat ke efek penerimaan
menunjukkan minatnya terhadap dengan apabila audiens menunjukkan atensinya
mengunjungi website Lapan atau mengikuti kepada informasi yang disampaikan.
kegiatan yang diselenggarakan oleh Lapan. Berdasarkan pengamatan peneliti
Kemudian efek yang tertinggi sudah dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan
mengarah kepada keterlibatan adanya sikap, Lapan, dan hasil dari evaluasi yang pernah
opini dan tingkah laku audiens untuk dilakukan, menunjukkan adanya atensi dari
melibatkan diri terhadap program komunikasi. publik terhadap informasi yang disampaikan
Dalam konsep pembentukan citra oleh Lapan, ditunjukkan dengan adanya
seperti dikemukakan pada bab 2, proses perhatian audiens ketika mengikuti kegiatan
terbentuknya citra perusahaan berlangsung dan kesediaan untuk mengikuti acara hingga
pada beberapa tahapan. Pertama, audiens selesai. Kemudian untuk beranjak kepada efek
mengetahui (melihat atau mendengar) acceptance atau sejauh mana audiens
informasi mengenai Lapan. Kedua, tertarik/menyikapi informasi yang
memperhatikan informasi yang disampaikan disampaikan sangat dipengaruhi dengan
oleh Lapan melalui berbagai media. Ketiga, kemampuan komunikator dalam
setelah adanya perhatian audiens akan menyampaikan materi. Komunikator yang

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
19

menyampaikan informasi yang menarik akan yang perlu digiatkan adalah strategi untuk
mempersuasi audiens. Ketertarikan audiens menyentuh publik pada level ini.
antara lain ditunjukkan dengan banyaknya
pertanyaan yang diajukan pada saat sesi tanya 5. KESIMPULAN
jawab. Strategi komunikasi yang dijalankan
Dapat disimpulkan bahwa proses Lapan sudah cukup optimal terhadap aware
pembentukan citra dipengaruhi oleh dan active public, ditunjukkan dengan adanya
rangsangan dari kegiatan komunikasi Lapan efek awareness, dan acceptance audiens, yang
yang memperngaruhi awareness dan kemudian akan mempengaruhi terhadap
acceptance audiens. Informasi dari Lapan pembentukan citra Lapan. Namun pada non
diterima oleh publik, dan diserap (awareness) public, latent public dan apathetic public, citra
untuk kemudian dipahami (acceptance). Lapan belum terbangun dengan baik,
Pembentukan citra ditunjukkan dengan kesan ditunjukan dengan belum adanya awareness
dan impresi individu dengan bentuk keluaran terhadap keberadaan Lapan.
berupa kecenderungan untuk berperilaku
tertentu terhadap Lapan, belum mencapai DAFTAR PUSTAKA
perilaku atau behaviour. Setelah citra BUKU:
Ardinto, Elvinaro. (2011). Handbook of
terbentuk, baru akan menentukan bagaimana
Public Relations : Pengantar
individu berperilaku terhadap organisasi. Komprehensif. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media
Sehingga Strategi Komunikasi yang
dijalankan Lapan dalam membangun citranya Arifin, Anwar. (1994). Strategi Komunikasi,
Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung :
dengan pendekatan informatif, persuasi dan
CV. Armico
dialog dapat dikatakan optimal untuk aware
Argenti, Paul A. (2010). Komunikasi
dan active public. Untuk kategori publik ini,
Korporasi. Jakarta : Salemba
strategi yang perlu dilakukan oleh Lapan Komunika
adalah memelihara hubungan dan komunikasi
Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode
aktif dengan mereka. Sementara untuk non Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro.
Surabaya. Insan Cendikia.
public, latent public dan apathetic, citra Lapan
belum terbangun dengan baik, ditunjukan Bogdan, Robert C. And Steven J. Taylor. 1992.
Introduction to Qualitative Research
dengan belum adanya awareness dari mereka
Methods: A Phenomenological
terhadap keberadaan Lapan. Sehingga strategi Approach in the Social Sciences, alih
bahasa Arief Furchan, John Wiley and Sons.
Surabaya : Usaha Nasional.

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
20

Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Marston, John E. (1979). Modern Public
Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Relations. New York : The McGraw-
Grafindo Persada Hill Companies

Cutlip, S.M.,Center, A.H. & Broom, G.M. Mulyana, Deddy. (2006). Ilmu
(1998). Effective Public Relations. Komunikasi:Suatu Pengantar. Bandung
Edisi keenam. New Jersey : Prentice : Remaja Rosdakarya
Hall.

Dalton, John. Managing Corporate Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian


Reputation. (2003). London : Kualitatif, Bandung : PT Remaja
Thorogood Rosdakarya.

Dowling, Grahame R.(1994). Corporate Nova, Firsan. (2009). Crisis Public Relations.
Reputation. London : Kogan Page Jakarta : Grasindo
Limted Oliver, Sandra. (2009). Public Relations
Strategy second edition. United
Effendy, Onong, Uchjana. (2003). Ilmu, Teori States:Kogan Page Publishers
dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT Citra Aditya Bakti Pace, R. Wayne, Don F. Faules. (1994).
Organizational communication. 3rd ed.
Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi New Jersey : Englewood Cliffs,
Teori dan Praktek. Yogyakarta : Graha Prentice Hall
Ilmu
Ruslan, Rosady. (2011). Etika Kehumasan
Fleet, Dave. (2012). Ebook Strategic Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta:
Communication Planning PT. Raja Grafindo Persada

Fombrun, Charles J.(1996). Reputation : Ruslan, Rosady. (2007). Manajemen Public


Realizing Value from The Corporate Relations & Media Komunikasi.
Change. USA : Harvard Bussiness Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
School Press
Smith, Ronald. D. (2005). Strategic Planning
Hawkins, et all. (2000). Consumer for Public Relations Second Edition.
Behaviour:Building Marketing New Jersey: Lawrence Erlbaum
Strategy. New York : The McGraw- Associates, Publishers
Hill Companies
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian
Jefkins, Frank. (1996). Public Relations. Edisi Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
ke 4. Jakarta : Erlangga Penerbit Gavamedia

Joep Cornelissen. (2009). Corporate Simamora, Bilson. (2004). Riset Pemasaran.


Communication. London: Sage Falsafah, Teori dan Aplikasi.
Publication Jakarta:Gramedia

Kasali, Rhenald. (2003). Manajemen Public


Relations. Jakarta : Grafiti

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia
21

Soleh Soemirat., Dan Elvinaro. (2002). Dasar- http://www.kostrad.mil.id/index.php/artikel/12


Dasar Public Relations. Bandung: PT 14-membangun-citra-lembaga-melalui-
Remaja Rosdakarya website

Sunarto, D. (2003). Humas Pemerintahan dan http://eprints.undip.ac.id/16470/1/ABSTRAK


Komunikasi Persuasif. Jakarta: SI_Puguh.pdf
Pusdiklat Pegawai Departemen
Kehakiman dan HAM. Permenpan RB http://www.kostrad.mil.id/index.php/artikel/12
RI Nomor 30 Tahun 2011 tentang 14-membangun-citra-lembaga-melalui-
Pedoman Umum Tata Kelola website
Kehumasan di Lingkungan Instansi
http://digilib.uin-suka.ac.id/3695/1/BAB%20I,
Pemerintah
%20IV,%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi
Penelitian Pendidikan. Makassar: http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
Universitas Muhammadiyah Makassar. 9/30819/4/Chapter%20II.pdf0020
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
21 tahun 2013 Tentang Keantariksaan

II. MAJALAH :
Media Dirgantara Edisi November Tahun 2013

Rencana Strategis Lapan 2010-2014

Rencana Strategis Biro KSH 2010-2014

III. PUBLIKASI ELEKTRONIK

Lembaga Mutlak Membangun Reputasi. 2


Desember
2013.www.gorontalo.kemenag.go.id

Doddy Hidayat .Membangun Reputasi


Lembaga Negara. 22 Februari 2013.
www.reputasiindonesia.biz

http://www.referensimakalah.com/2013/05/fak
tor-penting-dalam-strategi-
komunikasi.html

http://www.butonutara.blogspot.com

http://rumakom.wordpress.com/2008/11/19/pe
masaran-ala-pemerintah

Wendia Kusuma Wardian


Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai