286-310 286
Potensi peran humas pemerintah di era milenial sangatlah tinggi seiring dengan kemajuan teknologi informasi,
iklim demokrasi yang terbangun, serta masyarakat yang semakin kritis. Mewujudkan lembaga Humas
Pemerintahan yang memiliki tata kelola informasi yang baik dan adaptif terhadap perubahan zaman sangatlah
tidak mudah. Terdapat peluang dan kendala untuk mewujudkan aparatur pelaksana Humas Pemerintahan
yang profesional tergantung pada visi, misi, strategi dan taktik pimpinan dalam memberdayakan peran,
fungsi, serta kewenangan lembaga kehumasan dalam mengelola informasi publik. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui unsur dan model mekanisme strategi humas pemerintahan di era milenial. Penelitian
ini berdasarkan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data penelitian dilakukan secara
primer, yaitu wawancara pada informan yang menjabat sebagai pengelola aktivitas lembaga kehumasan
tingkat pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dan data sekunder melalui studi dokumentasi
dan observasi non partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi humas pemerintah pada era
milenial mengutamakan pada peningkatan aspek kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan melalui
pemanfaatan platform media konvensional dan media digital guna mewujudkan layanan komunikasi dan
informasi publik yang efektif dan berkualitas dalam mendukung tata kelola informasi publik yang terbuka.
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pelibatan stakeholders, strategi pengemasan
pesan narasi tunggal, strategi media konvensional, dan strategi media sosial dilakukan secara optimal dan
terintegrasi dalam rangka mencapai transformasi lembaga kehumasan pemerintah yang dapat berperan aktif
pada pengelolaan kebijakan komunikasi strategis pimpinan dan lembaga.
The potential role of government’s public relations is considered very high in the millennial era, as advances in
information technology, a developed democratic climate, and an increasingly critical society play a vital role
in transforming society. However, creating a Government Public Relations institution with good information
governance and adaptive to a constantly changing environment is not easy. There are opportunities and
obstacles to accomplish implementation by a professional public relations apparatus depending on the
leadership’s vision, mission, strategy, and tactics in empowering the roles, functions, and authorities of
public relations institutions in managing public information. This study aimed to determine the elements and
models of government public relations strategy mechanisms in the millennial era. This research is based on
a descriptive qualitative method with research data collection techniques conducted primarily by interviews
with informants who serve as managers of public relations institutions at the central, provincial, and district/
city levels and secondary data through non-participatory documentation and observation studies. The study
results indicate that the government’s public relations strategy in the millennial era prioritizes increasing the
collaboration of various stakeholders through conventional media platforms and digital media to perform
effectively and achieve service excellence on public information and communication services in supporting
open public information governance. The study’s conclusions indicate that the use of stakeholder engagement
strategies, single narrative message packaging strategies, conventional media strategies, and social media
strategies is carried out optimally. The integration work towards achieving the transformation of government
public relations institutions plays an active role in managing strategic communication policies of leaders
and institutions.
Korespondensi: Aat Ruchiat Nugraha, S.Sos., M.Si. Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang
KM 21, Jatinangor 45363, Email: ruchiat@unpad.ac.id
release, konferensi pers, juru bicara pimpinan, merupakan kiat atau taktik yang bisa dilakukan
dan pembuatan naskah pidato bagi pimpinan. dalam melaksanakan perencanaan komunikasi
Walaupun sering dianggap sebagai bidang (Cangara, 2014). Hal lainnya tersirat dalam
pelengkap dalam kegiatan lembaga, namun pernyataan Brown yang menyebutkan praktisi
dalam realitanya, saat ini humas memiliki Humas pada abad ke-21, harus dapat memahami
peranan penting, terutama dalam membangun mekanisme kerja revolusi teknologi yang dapat
hubungan dan membentuk citra positif lembaga mengendalikan dan mempengaruhi praktik
Era milenial yang bersamaan dengan ini aspek budaya konvensional dalam praktik
tuntutan keterbukaan informasi publik, menjadi kehumasan dari praktisi komunikasi publik
titik tolak humas pemerintahan untuk dapat di lembaga pemerintahan yang konvensional
mengoptimalkan berbagai peran dan fungsinya begitu kuat yang berdampak pada gerak
menuju lembaga dan pranata humas profesional. organisasi menjadi agak kaku. Selain itu, aspek
Tugas pokok dan fungsi yang dilakukan oleh budaya yang melekat pada kinerja humas
humas pemerintahan selama ini di antaranya yang “lambat” dalam memberikan pelayanan
sebagai juru bicara lembaga, fasilitator, penyedia informasi dan bersifat monoton. Isu monoton
dan jasa lembaga, serta menciptakan iklim melalui strategi percepatan reformasi birokrasi
positif hubungan kelembagaan publik internal- pada aspek penataan struktur birokrasi dan
Mengingat tugas dan fungsi kehumasan Strategi komunikasi sangat berperan penting
yang strategis di bidang layanan informasi untuk bisa membantu program kehumasan di
dan komunikasi serta banyaknya publik yang lembaga pemerintahan agar lebih efektif. Sebab
perlu dilayani dalam berbagai kepentingan, strategi komunikasi akan dapat membantu
dalam menghadapi revolusi industri serta membujuk orang untuk bertindak (Martinelli,
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
289 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
organisasi untuk dapat melahirkan strategi setidaknya akan berdampak pada budaya kerja.
yang inovatif dalam menjawab tantangan era Menurut Grant, salah satu peranan penting suatu
milenial yang berbasiskan pada teknologi strategi adalah sebagai sarana koordinasi dan
informasi. Supaya dapat bertindak strategis, komunikasi dalam mengisi tujuan manajemen
visi dan misi organisasi (Gasing & Suryanto, Upaya optimalisasi pelaksanaan
2016). Sebelum era industri 4.0 strategi humas strategi humas di era digital pada lembaga
publik dengan memanfaatkan media lini bawah terwujud. Revitalisasi humas menyangkut
(seperti spanduk, poster, baligo, flyer, dsb) dan pada upaya mengembalikan kembali sangat
media lini atas (seperti iklan layanan masyarakat pentingnya peran humas pada suatu lembaga
di koran, majalah, radio dan televisi). Seiring (state of being). Sedangkan transformasi
perkembangan era milenial, strategi humas humas menunjukkan pada aspek perubahan
di lembaga pemerintahan pun mulai bergeser mendasar dan upaya mengubah kinerja humas
dari tradisional ke diseminasi informasi dan pada suatu lembaga. Hal ini sebagaimana
komunikasi publik yang melibatkan pada sesuai dengan pernyataan dari praktisi humas,
penggunaan platform online dan media sosial Elizabeth Goenawan Ananto, menyebutkan
yang dapat menjangkau berbagai macam bahwa orkestra penyampaian informasi dan
publik dan bersifat interaktif, ditandai dengan komunikasi di antara lembaga pemerintahan
banyaknya bermunculan akun-akun resmi perlu dibenahi dan dikonsolidasikan ulang untuk
media sosial dan website lembaga pemerintahan dapat mencapai peran dan fungsi komunikasi
komunikasi yang bersifat modern (digital). sebagai penyampai berita namun juga sebagai
Dengan kata lain, strategi humas saat ini early warning system yang dapat mengdiagnosa
industri 4.0 (Meranti & Irwansyah, 2018). Untuk dapat mencapai orkestra yang
Adanya perubahan strategi komunikasi humas harmonis antara personal dan lembaga
aktivitas humas pemerintah merujuk pada dengan aturan keterbukaan informasi publik
organisasi induk ASN yaitu Kementerian melalui UU No. 14/2008, transformasi peran
dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, kelembagaan baik yang menyangkut reformasi
dan lembaga pemerintahan lainnya. Salah satu birokrasi dan transparansi akuntabilitas menuju
dasar hukum yang menjadi rujukan dalam clean governance. Selain itu, juga persoalan
upaya revitalisasi dan transformasi Humas di koordinasi serta komunikasi di antara humas
lembaga pemerintahan yaitu pedoman umum pemerintahan dengan berbagai publik yang
meliputi pedoman umum audit komunikasi, aspek pola komunikasi yang terjadi di
pedoman umum pengelolaan krisis, pedoman masyarakat telah menjadikan posisi dan peran
tata kelola kehumasan, dan pedoman umum menjadi perlu untuk melakukan perubahan
infrastruktur humas, pedoman umum pemetaan secara konstruktif dan tidak menyebabkan
hubungan media, pedoman umum penulisan teknologi informasi dan komunikasi yang
dan presentasi humas, dan pedoman umum merambah pada pemanfaatan media komunikasi
pemerintah. Pedoman umum ini dijadikan para pelaku humas di lembaga pemerintahan
sebagai rujukan untuk dapat melahirkan yang selama ini terbiasa dengan praktik
profesional, berdaya guna, cerdas, adaptif, serta dari itu, diperlukan penyesuaian strategi, iklim
kreatif dalam rangka mewujudkan peranan dan kebiasaan kerja yang harus ditunjang oleh
humas sebagai komunikator, konselor, advisor, para pranata humas pemerintah untuk dapat
dan interpreter suatu lembaga yang kompeten. menjelajahi era industri 4.0 secara bertahap
Terlepas dari hasil capaian kerja yang agar tercapai suasana dan kinerja humas yang
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
291 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
informasi ini, dituntut suatu keterbukaan atas humas pemerintahan di era milenial dalam
penyelenggaraan negara, sehingga berjalan menghadapi tata kelola informasi publik yang
secara bersih dan berwibawa yang terbebas semakin terbuka dengan kondisi masyarakat
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). yang semakin kompleks dan kritis.
No Lembaga Keterangan
1 Biro Komunikasi Kementerian Institusi yang memiliki program inovatif selama
Koordinator Maritim dan Investasi RI masa Pandemi Covid 19, penghargaan terpopuler
di media cetak 2020 pada Ajang PR Indonesia
Awards (PRIA), dan memperoleh predikat
berkategori Informatif dari Komisi Informasi
Pusat tahun 2021.
2 Biro Komunikasi dan Informasi Memperoleh predikat berkategori Informatif dari
Publik Kementerian Perhubungan RI Komisi Informasi Pusat tahun 2021
3 Biro Humas, Data dan Informasi Memperoleh predikat berkategori Menuju
Kementerian Agama RI Informatif dari Komisi Informasi Pusat tahun
2021
4 Biro Humas dan Protokol Pemprov Memiliki penghargaan dalam Public Relations
Jawa Barat Indonesia Award (PRIA) 2020 kategori Humas
Pemerintah, Majalah Pemerintahan Daring, Sub
Kategori Pra Krisis, Majalah Pemerintahan Cetak,
dan Humas Paling Populer di Media Mainstream.
5 Bagian Humas Pemkab Purwakarta Menerima penghargaan sebagai kabupaten
terpopuler di media digital dalam Anugerah
Humas Indonesia tahun 2021.
6 Bagian Humas Pemkot Cimahi Menerima penghargaan di tingkat nasional dari
Kemendagri sebagai salah satu dari 10 kota
dengan Kinerja Tertinggi tahun 2019.
kualitatif ini merupakan perwujudan asumsi atau setelah proses pengumpulan data berakhir
dasar yang penulis yakini berdasarkan teoritis (Pujileksono, 2016). Jenis studi yang digunakan
yang dianut. Yang dimaksud dengan penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah deskriptif.
kualitatif berdasarkan beberapa ahli adalah Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat
penelitian yang mencoba memahami fenomena deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
dalam situasi dan konteks naturalnya (bukan mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah
untuk mengelabui fenomena yang sedang sebuah proses (Muhajirin & Panorama, 2017).
diamati (Sarosa, 2017); berlandaskan pada Adapun situasi yang tergambar mengenai
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi satunya pada proses adaptasi kegiatan humas
objek alamiah (Sugiyono & Lestari, 2021). dengan strategi komunikasi di era milenial.
Dalam penelitian komunikasi kualitatif, analisis Untuk teknik pengumpulan data primer
data dapat dilakukan saat pengumpulan data dan dalam penelitian ini dilakukan melalui
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
293 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
pengamatan lapangan, wawancara, dan (Siddiq & Choiri, 2019). Pengujian keabsahan
diskusi dengan para pimpinan dan staf pranata data penelitian kualitatif bisa dengan cara
tingkat pusat (K/L), provinsi, dan kabupaten/ (validitas eksternal), dependability (reliabilitas),
kota serta stakeholders lainnya. Informan dan confirmability (objektivitas). Adapun uji
penelitian ini adalah para pimpinan dan staf validitas dalam penelitian ini menggunakan
tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota pengamatan dan peningkatan ketekunan dalam
dengan teknik sampel yang digunakan adalah penelitian di lingkungan lembaga humas
populasi penelitian dan disesuaikan dengan kualitatif bersifat majemuk, dinamis, sehingga
kebutuhan data penelitian. Sumber data yang tidak ada yang konsisten dan berulang seperti
digunakan dalam penelitian ini berupa data semula. Artinya reliabilitas dalam penelitian
primer yang berasal dari observasi terhadap ini didapatkan dengan cara terus menerus
kegiatan kehumasan yang ada di lingkungan mengamati perilaku dan aktivitas humas
pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/ pemerintahan yang ada di tingkat pusat,
kota dan kegiatan wawancara dengan para provinsi, dan kabupaten/kota yang terpilih.
pimpinan Biro Komunikasi dan Informasi Teknik analisis data penelitian ini dilakukan
Publik atau Bagian Humas Pemerintahan. Data dengan menggunakan analisis sebelum di
sekunder diperoleh dari dokumen yang terkait lapangan yang tercermin dalam identifikasi/
yang berkaitan dengan masalah penelitian dilakukan analisis selama di lapangan dengan
Dalam rangka menjaga kualitas informan, yaitu data reduction, data display, dan
benar terpilih berdasarkan ciri kompetensi dan diterjemahkan oleh peneliti dengan melakukan
pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/ yang dibuat dan dianalisis sampai mencapai
kota. Agar data penelitian kualitatif dapat tingkat kejenuhan data dan diperoleh data yang
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
295 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
Humas) yang cukup banyak dan tergabung informasi dilakukan dengan cara sosialisasi
dan membangun narasi kebijakan
pada asosiasi profesi humas pemerintahan. yang sesuai dengan substansi khas
kelembagaan…”
Sebagai sebuah kekuatan, hal diatas dapat
Hal yang serupa disampaikan oleh Dodo
dijadikan sebagai peluang dasar revitalisasi,
selaku pranata humas bagian Hubungan
reformasi dan transformasi tata kelola lembaga
Kelembagaan Biro Humas, Data dan Informasi
kehumasan agar menjadi excellent dalam
Kementerian Agama mengatakan bahwa:
memenuhi kepuasan masyarakat di bidang
“Dikarenakan target khalayak Kemenag
layanan informasi dan komunikasi publik. yang cukup sensitif terkait persoalan nilai-
nilai keagamaan, maka upaya diseminasi
Peningkatan kualitas pelayanan ini mengandung informasi dilakukan dengan pendekatan
penyeragaman konten yang disesuaikan
makna adanya upaya terhadap perubahan mutu dengan ajaran agama masing-masing yang
disampaikan oleh para penyuluh agama di
dan kondisi dari keadaan “konvensional”
tingkat daerah”.
menuju mutu “dinamis” dari perkembangan
Meskipun humas merupakan salah satu kelemahan tersebut di atas tidak hanya
metode komunikasi yang sangat diandalkan oleh pada tataran kompetensi kerja, tetapi juga
suatu lembaga, namun secara peran dan fungsi harus memperhatikan aspek lainnya yaitu
kadangkala memiliki keterbatasan. Sementara visi, misi, tujuan, sasaran action plan,
itu, beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh tugas, fungsi, kedudukan dan peranan, serta
humas pemerintahan di era revolusi industri kelembagaan, SDM, dan sarana dan prasarana
4.0 adalah keberadaan SDM di bidang Humas implementasi komunikasi publik. Melihat
(komunikasi publik) yang sedikit sesuai dengan akan kondisi tersebut, peningkatan kualitas
kompetensi yang berasal dari kualifikasi ilmu serta kompetensi praktisi Humas ditengah
infrastruktur teknologi informasi dan lembaga pemerintahan saat ini harus segera
komunikasi yang terbatas oleh anggaran, dan terpecahkan yang didukung dengan kompetensi
pelaksanaan kebijakan mengenai tugas, fungsi, baru public relations yaitu harus memiliki
dan posisi humas pemerintahan yang berbeda- kemampuan sebagai data analysis, social media
Keterbatasan ini dapat menjadi (Arief & Saputra, 2019) dan adaptasi budaya
permasalahan tersendiri bagi tata kelola dalam praktik PR di Indonesia (Hartini, 2019).
profesional. Kondisi seperti ini dapat dilihat dari yang tersirat saja yang dibutuhkan melainkan
pernyataan Niken Sitalaksmi Widjaja selaku juga pada aspek kombinasi unik antara intuisi,
Kepala Subbagian Perencanaan dan Strategi nalar, empati, emosi serta kreativitas yang tidak
Melalui pembenahan sistem kehumasan global. Lahir dan terus berkembangnya ICT
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
297 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
dipermudah melalui koneksi antarwilayah yang kepada publik agar terbangun kepercayaan dan
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu secara reputasi lembaga (Inspirasi, 2019).
cepat. Menanggapi kondisi ini, kalangan Adanya teknologi digital, suatu lembaga
eksternal (peluang & ancaman) yang terdapat Namun, dalam rangka mengoptimalkan hal
pada Humas di lembaga pemerintahan (K/L) itu, dukungan dan bantuan dari para profesional
informasi dan komunikasi era industri 4.0 bagi atau humas. Profesional Humas yang identik
profesi atau praktisi komunikasi publik/humas dengan kompetensi hospitality perlu menguasai
harus cekatan dalam menanggapi kemajuan pengetahuan dan keterampilan yang multitalenta
teknologi, borderless communication and dalam rangka mengambil peran strategis pada
information, dan arus lalu lintas aliran arus era digital untuk mendapatkan kepercayaan
informasi dan sumber daya lainnya yang dapat publik. Berdasarkan penelusuran lapangan
mempengaruhi layanan informasi dan profesi menunjukkan bahwa faktor peluang yang
kehumasan. Maka dari itu, seorang profesional berasal dari luar organisasi Humas di lembaga
Humas harus dapat menemukan relevansinya pemerintahan di antaranya SDM Humas yang
dan terus mengikuti perubahan gaya hidup memiliki akun media sosial yang berbeda-beda,
publik sasarannya. Melalui pelaksanaan mempunyai follower per akun nya relatif banyak,
sertifikasi profesi di bidang kehumasan yang dan postingan narasi program pembangunan
sedang diupayakan oleh berbagai kelembagaan dan kinerja lembaga yang bersifat positif.
baik Asosiasi Profesi, Lembaga Pemerintah Sedangkan ancamannya adalah teknologi digital
(Kemkominfo/BNSP) dan Perguruan Tinggi yang dapat “menggantikan” peran dan fungsi
telah menciptakan infrastruktur untuk kinerja lembaga Humas yang bersifat offline
menjadi alat, agar profesional humas tetap menjadi online, tidak membutuhkan SDM yang
berada di garis depan kegiatan komunikasi banyak, dan nilai-nilai human relations yang
menyosialisasikan pesan positif dan prestasi mendapatkan perhatian serius dari para aparat
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 298
pelaksana humas pemerintahan sebab pada komunikasi antarpribadi dan pada akhirnya
memiliki tugas menjadi garda terdepan suatu tindakan komunikasi yang sesuai dengan
Sejalan dengan perkembangan era revolusi kebutuhan kepentingan keragaman publik di era
teknologi informasi, saat ini telah terjadi industri 4.0 merupakan upaya untuk memperjelas
perubahan pada peran, fungsi, dan tugas keberadaan profesi Humas Pemerintah yang
tingkatan kegiatan humas dalam menyikapi yang sangat pesat akibat tuntutan dan ekspektasi
kemajuan ICT yaitu: Humas 1.0 menjalankan publik akan hak atas informasi (people right
tradisional yang dimana PR sebagai broadcaster, sumber daya manusia yang profesional di bidang
dari banyak sumber ke banyak audiens yang humas pemerintah (THP) sejak 2017. Hal ini
dimana humas berperan sebagai connector, sesuai dari hasil penelitian yang menyebutkan
Humas 3.0 di mana media sosial menjadi media bahwa GPR di Indonesia dibangun secara
yang paling banyak digunakan, disukai, dan simetris dalam jaringan, idealis atau kritis
dipercayai publik, dan Humas 4.0 di mana era sebagai bagian dari kompetensi individual dan
artificial intelligence dan era big data hadir kinerja manajerial (Sugiyanto et al., 2016).
yang dapat menunjang pekerjaan humas secara Selain itu, GPR profesional di Indonesia juga
Pada era industri 4.0 ini, Humas di lembaga pemerintah untuk menghasilkan para GPR yang
pemerintahan akan selalu menghadapi terpaan lebih profesional. Berdasarkan aspek aturan
informasi yang viral dan serba cepat melalui pelaksanaan tugas GPR tercantum dalam Pasal
sistem komunikasi media sosial dan big data 28F UUD 1945, UU Nomor 14 Tahun 2008
yang tidak terbatas. Namun, efek keterbatasan tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan
yang dapat dimanfaatkan oleh humas bahwa PermenPAN Nomor: 30 Tahun 2011 tentang
kekuatan media akan cenderung mengadvokasi Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
299 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
berdasarkan aturan tersebut, Humas harus pembangunan dan pelaksana kebijakan juga
mampu membangun kepercayaan masyarakat harus mengetahui sumber informasi yang tepat
untuk mendukung pemerintah melalui berbagai dan terbuka sebagai implementasi kausalitas
GPR atau sering disebut dengan pranata Publik (KIP) antara lembaga pemerintahan
Humas adalah pekerjaan yang bersifat fungsional dengan masyarakat atau sebaliknya.
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang Publik (KIP) meletakkan paradigma baru bagi tata
untuk melakukan kegiatan informasi dan kelola kehumasan pemerintah seiring tuntutan
kehumasan. Secara umum tugas pranata humas penyelenggaraan pemerintahan yang mengarah
kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, mudah akses, akuntabel dan transparan menjadi
kelembagaan, pelaksanaan hubungan personil; pemerintahan yang sehat dan bersih dibutuhkan
dan pengembangan pelayanan informasi dan kritikan dan pendapat publik. Masyarakat
kehumasan. Sementara itu, menurut Wilcox dijamin haknya secara bebas untuk memperoleh
organisasi induk), mengutamakan kepentingan Komunikasi dua arah yang efektif akan menepis
umum. Hal ini memperkuat gagasan bahwa tindakan dan prasangka negatif masyarakat
humas harus bermanfaat bagi organisasi dan terhadap pemerintah. Ketangkasan humas
masyarakat umum (Theaker, 2004). Kondisi ini dalam menyerap informasi dan aspirasi publik
sejalan dengan pemerintah sebagai pelaksana sebagai bagian masukan bagi pimpinan instansi
pembangunan dan pengambil kebijakan yang pemerintah akan menjadi kerangka dukungan
informasi mengenai capaian dan kinerja kepada publik. Disini humas tidak saja tampil sebagai
publik sasarannya. Selain itu juga, posisi lembaga yang membangun citra positif tetapi
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 300
lebih dari itu memberi andil dalam menciptakan profesional di bidangnya, maka diperlukan
penyelenggaraan sistem pemerintahan yang sebuah strategi yang menjadi pedoman meraih
transparan dan populis. visi dan misi lembaga pemerintahan agar dapat
kemajuan bangsa. Sebagai pengembang strategi yang biasa dilakukan dalam kegiatan
itu, tugas humas lembaga pemerintahan yang strategi membangun story telling, strategi
menyampaikan seputar informasi masalah pemanfaatan media konvensional, dan media
kedinasan yang perlu dijelaskan ke masyarakat komunikasi publik oleh Humas di lembaga
dengan tujuan agar tidak menimbulkan resisten pemerintahan disampaikan oleh informan
Sebagai bagian dari koalisi dominan yang Khairul Hidayati selaku Kepala Bagian
terbangun mutual trust di dalam pelayanan menjual branding personal, produk, dan
publik (Kusumadinata & Fitriah, 2017). Untuk lembaga di benak pikiran masyarakat. Sehingga
dapat mengimplementasi strategi komunikasi secara praktis, bedanya peran humas era
humas pada lembaga pemerintahan di era digital dengan konvensional adalah dalam hal
milenial yaitu seorang Humas harus dapat penggunaan medium dan pendekatan metode
kebijakan kepada masyarakat disampaikan citra dan reputasi lembaga menuju ke arah
secara berkala; akuntabel yaitu penjelasan yang lebih profesional. Selama ini humas
terhadap publik yang dilakukan berdasarkan pemerintah sering mendapatkan sematan
data-data valid internal dan eksternal; edukasi sebagai bagian atau bidang “buangan”, tidak
posisi dan peran lembaga pemerintah bagi kliping, penerima tamu, dan lain sebagainya.
kepentingan publik; dan responsif yaitu tanggap Padahal, Humas merupakan ujung tombak
terhadap keinginan publik untuk mendapatkan pengelolaan informasi dari suatu organisasi.
informasi dan tanggap untuk menjawab Hal ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan
keluhan atas layanan yang diberikan ke Menpan No.12 Tahun 2007 tentang Pedoman
strategi komunikasi tersebut diharapkan dapat Instansi Pemerintah yang menyebutkan bahwa
menjadikan terwujudnya kepercayaan publik humas pemerintah adalah aktifitas lembaga atau
Maka dari itu, peran strategis di era digital dalam bidang komunikasi dan informasi kepada
bagi lembaga humas pemerintahan harus publik pemangku kepentingan dan sebaliknya.
dapat menghadirkan seorang humas yang Disini artinya humas dibutuhkan sebagai
humas merupakan ahli komunikasi dan dapat dengan publiknya (Ristanto, 2014).
yang terkait dengan teknologi informasi yang bagi lembaga pemerintah dalam rangka untuk
mendukung aspek marketing yang dapat mengetahui posisi kinerja program pemerintahan
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
303 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
di masyarakat. Kegiatan opini publik bisa yang dibantu oleh tim adhoc yang khusus
mengelola konten”.
tercapai apabila keadaan kegiatan komunikasi
dan informasi dari sistem pemerintah yang Keterlibatan publik dalam keterbukaan
bersifat demokrasi. Artinya sistem demokrasi informasi publik berfungsi untuk membangun
dalam pemerintahan dapat mewujudkan antara pemerintah dan warga masyarakat
keterbukaan informasi menuju good yang tidak hanya sekedar sebatas pertukaran
governenace yang dapat disampaikan, mudah informasi saja, melainkan dalam upaya
diakses, dan didokumentasikan oleh publik. mendukung dan partisipasi masyarakat yang
Keberadaan humas pemerintah yang berperan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan/
untuk menjembatani kepentingan pemerintah kebijakan pemerintah. Mengingat pentingnya
dan masyarakat berfungsi guna memperoleh keterbukaan informasi publik, humas pemerintah
pengertian, kepercayaan, dan dukungan dari harus dapat memperkuat penyebaran informasi
masyarakat melalui penyelenggaraan di bidang berita melalui berbagai kanal komunikasi resmi
informasi publik. Untuk mendapatkan informasi pemerintahan dalam upaya meminimalisir
publik yang valid, Bagian Humas harus dapat potensi berita bohong/palsu, ujaran kebencian,
berkolaborasi dengan Satuan Perangkat Kerja dan fitnah yang dapat mengganggu pada proses
Daerah (SKPD) dalam mendiseminasikan dan pembangunan.
pelayanan informasi yang dapat “menenangkan” Maka dari itu, manajemen yang dibutuhkan
pemerintah dalam membangun program- pada era keterbukaan informasi publik bagi
program kebijakannya. lembaga pemerintah adalah pola kinerja humas
Menurut Kepala Dinas Kominfo Jabar yang menggunakan dan memanfaatkan aspek-
bahwa ditengah kemajuan teknologi informasi aspek manajemen perencanaan, pelaksanaan,
dan komunikasi, layanan informasi publik tidak dan evaluasi yang ditunjang secara teknologi.
dapat bekerja sendirian. Hal ini terungkap dalam Humas sebagai bagian dari ekosistem koalisi
hasil wawancara yang menyebutkan bahwa: manajemen puncak perlu mempertahankan
“Sebagai instansi Pemerintah, Diskominfo
sedang mencoba mengimplementasikan kompetensi dan keterampilan baru dalam
peraturan pemerintah tentang keterbukaan
informasi dan kenapa bagian humas harus pengelolaan perangkat informasi digital.
benar-benar mengelola perangkat teknologi
Keberadaan teknologi dan dunia digital tidak
informasi secara terintegrasi, seperti portal
website pemprov, Jabar Saber Hoaks, dan harus dilihat sebagai ancaman, tetapi justru
Jabar Command Center. Aspek teknologi
menjadi sangat penting dalam menunjang sebagai peluang yang dapat mendorong
kegiatan penyebaran informasi publik
produktivitas dan efisiensi ke level baru.
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 304
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
305 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
dampak tersendiri sebagai saluran komunikasi untuk ikut terlibat mengawasi penyelenggaraan
baru dalam berhubungan dengan publiknya negara atau pemerintah melalui informasi yang
(Pienrasmi, 2015). Sebagai praktisi humas didapatkan. Saat ini kebijakan pemerintah yang
yang ada di lembaga pemerintahan maka perlu diinformasikan sering tersebar lebih dahulu di
mengembangkan sebuah paradigma baru yaitu media sosial dibandingkan di media massa. Hal
dari konsep relasi ke kolaborasi. Adanya saluran ini tentunya membutuhkan daya selektifitas
komunikasi media digital, sesungguhnya dapat yang tinggi dari humas pemerintah untuk dapat
menjadi peluang dan tantangan bagi humas menyaring informasi yang sudah tersebar di
pemerintah untuk dapat mengoptimalisasikan media sosial tersebut agar dapat terjaganya citra
isi pesan-pesan pemerintah terkait dengan dan reputasi lembaga. Penyampaian informasi
program dan kebijakan pembangunan yang publik ini seiring dengan amanat UU KIP yang
ingin disampaikan kepada publiknya. Apalagi harus dilaksanakan oleh setiap lembaga yang
keberadaan lembaga pemerintahan yang selalu dibiayai oleh negara ataupun yang bersumber
menjadi topik pembicaraan yang “seksi” bagi dari swadaya publik. Sebagaimana hal ini
kalangan praktisi media massa sebagai sumber diungkapkan oleh Ijang Faisal selaku Ketua
informasi terkait implementasi kebijakan- Komisi Informasi Daerah Jawa Barat periode
kebijakan pemerintah yang dicanangkan. Maka 2019 - 2021 yang menyebutkan bahwa:
“Setiap badan publik yang ada di Indonesia
dari itu, penyampaian informasi kebijakan harus dapat melaksanakan keterbukaan
informasi publik sesuai UU No. 14 tahun
yang berorientasi pada pelayanan publik
2008 dalam rangka mewujudkan standar
sangat ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak layanan informasi publik yang efektif,
efisien, akuntabel dan profesional”.
kepentingan dalam rangka “mengamankan”
secara baik dan profesional dengan tetap terjaga publik, informasi publik, dan komunikasi
nilai-nilai citra dan reputasi lembaga. Tempat publik serta terkadang peran humas pemerintah
keluar dan masuknya informasi di suatu lembaga bergeser menjadi politis. Sering kali bagian vital
yang bersifat satu pintu informasi merupakan pemerintahan ini dijuluki sebagai “humas saja”,
bagian dari peran fasilitator komunikasi pada “anggaran publisitas”, “mesin propaganda”,
lembaga humas (Siswanto & Abraham, 2016). atau “dokter keliling”. Padahal pekerjaan
Ada kalanya isi informasi kebijakan yang humas merupakan pekerjaan yang menentukan
tersampaikan di media digital dikutip dan kesuksesan atau kegagalan dari pemerintahan
dijadikan berita oleh sebagian media massa dari sisi pelayanan informasi dan komunikasi
masyarakat. Hal ini tentu menjadi keuntungan Sikap humas pemerintah terkait dengan
maupun kerugian tersendiri bagi pihak humas penyebaran informasi publik di media sosial
dalam mendesiminasikan informasi publik. Pada harus tetap berpegang pada Permendagri No.
dasarnya, tugas dan fungsi humas pemerintahan 13 Tahun 2011 tersebut untuk dapat menjaga
salah satunya adalah lembaga kehumasan yang internal-eksternal lembaga pemerintah dengan
terkait dengan informasi mempunyai tugas untuk kelompok kepentingan terutama masyarakat.
dapat memberikan informasi kepada masyarakat Hal ini menandakan bahwa perubahan wajah
terkait dengan kebijakan, program dan kegiatan humas pemerintah dari yang cenderung
pemerintah; mengelola informasi yang akan ‘tradisional’ menjadi lebih ‘modern’ (Sani et al.,
dikomunikasikan kepada masyarakat secara 2020). Di sisi lain, adanya Undang-undang KIP
cepat, tepat, akurat, proporsional dan menarik ini telah menjadikan fungsi dan tugas humas
yang selaras dengan dinamika masyarakat; dapat terintegrasi dengan Pejabat Pengelola
dan kegiatan pemerintah secara lengkap, utuh, fungsi pelayanan informasi publik di lembaga
tepat, dan benar kepada masyarakat. Sedangkan pemerintahan. Ketersediaan media penyampai
fungsi humas pemerintahan yang terkait dengan secara online melalui website maupun
analisa media dan informasi & pelayanan dan dan eletronik (televisi lokal) serta maka terdapat
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
307 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
di lembaga pemerintahan yang profesional merupakan hasil dari jawaban atas kebutuhan
diantaranya harus bisa membuka akses dan tuntutan publik secara berimbang, terbuka,
komunikasi dua arah dan timbal balik antara dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
pemerintah dan publiknya serta Humas harus merealisasikan kebutuhan dasar publik. Selain
bisa menyerap berbagai informasi dan aspirasi itu, humas harus berani tampil dan penuh
publik. Kemampuan kompetensi Humas lembaga percaya diri dan memegang teguh pada aspek
pemerintahan dalam mengolah informasi dan etika profesi dalam menyampaikan suatu
komunikasi dari publiknya dapat dijadikan informasi publik agar tidak bersifat “liar” ketika
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 308
Kekuatan dan peluang dari humas dan komunikasi yang berbasiskan pada aplikasi
pemerintah dalam menyikapi keterbukaan digital yang sesuai dengan kebutuhan lembaga
informasi publik di era milenial yaitu meliputi dan publik era milenial dengan menampilkan
sinergi komunikasi digital antarlembaga sektor isi sajian informasi yang bermuatan narasi
pemerintahan dan publik dan adanya regulasi tunggal mengenai kebijakan maupun program
yang menjamin keberlanjutan mengenai tata pembangunan pemerintah pusat dan daerah
kelola kelembagaan Humas menuju profesional yang sudah, sedang, maupun akan dilaksanakan.
di era milenial meliputi kapasitas SDM yang Arief, N. Nurlaela, & Saputra, M. A. A. (2019).
Kompetensi baru public relations (PR)
belum ajeg, anggaran kegiatan yang terbatas,
pada era artificial intelligence. Jurnal
sarana dan prasarana yang minim, dan Sistem Cerdas, 2(1), 1–12. https://doi.
kewenangan peran dan fungsi Humas yang org/10.37396/jsc.v2i1.19
Arief, N. Nurlalela. (2019). Public relations in
masih berbeda-beda pada level pemerintahan
the era of artificial intelligence: bagaimana
pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. big data dan AI merevolusi dunia PR. PT
Strategi yang dapat dilakukan oleh humas Simbiosa Rekatama Media.
Azhary, S. (2020). Strategi pemeliharaan
pemerintah untuk mengembangkan tata kelola
relasional dalam kegiatan public relations
informasi publik di era milenial ialah dengan online badan publik di Indonesia. PRofesi
mendorong pemanfaatan penggunaan model Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan
Masyarakat, 4(2), 193. https://doi.
strategi pelibatan stakeholders, strategi story
org/10.24198/prh.v4i2.19558
telling & narasi tunggal (agenda setting), Budhirianto, S. (2020). Transformasi pendekatan
strategi optimalisasi media konvensional, dan komunikasi publik pada humas pemerintah
di era digital. In C. S. D. Takariani, D.
strategi optimalisasi media digital & media
Praditya, & Lia Puspitasari (Eds.), Media,
sosial untuk terciptanya positioning humas Komunikasi, Teknologi Informasi dan
pemerintah yang strategis dan kontributif bagi Komunikasi (1st ed.). Penerbit Halima.
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
309 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)