Anda di halaman 1dari 25

PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm.

286-310 286

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata


kelola informasi publik

Aat Ruchiat Nugraha1, Diah Fatma Sjoraida2, Evi Novianti3


1,2,3
Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
ABSTRAK

Potensi peran humas pemerintah di era milenial sangatlah tinggi seiring dengan kemajuan teknologi informasi,
iklim demokrasi yang terbangun, serta masyarakat yang semakin kritis. Mewujudkan lembaga Humas
Pemerintahan yang memiliki tata kelola informasi yang baik dan adaptif terhadap perubahan zaman sangatlah
tidak mudah. Terdapat peluang dan kendala untuk mewujudkan aparatur pelaksana Humas Pemerintahan
yang profesional tergantung pada visi, misi, strategi dan taktik pimpinan dalam memberdayakan peran,
fungsi, serta kewenangan lembaga kehumasan dalam mengelola informasi publik. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui unsur dan model mekanisme strategi humas pemerintahan di era milenial. Penelitian
ini berdasarkan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data penelitian dilakukan secara
primer, yaitu wawancara pada informan yang menjabat sebagai pengelola aktivitas lembaga kehumasan
tingkat pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dan data sekunder melalui studi dokumentasi
dan observasi non partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi humas pemerintah pada era
milenial mengutamakan pada peningkatan aspek kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan melalui
pemanfaatan platform media konvensional dan media digital guna mewujudkan layanan komunikasi dan
informasi publik yang efektif dan berkualitas dalam mendukung tata kelola informasi publik yang terbuka.
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pelibatan stakeholders, strategi pengemasan
pesan narasi tunggal, strategi media konvensional, dan strategi media sosial dilakukan secara optimal dan
terintegrasi dalam rangka mencapai transformasi lembaga kehumasan pemerintah yang dapat berperan aktif
pada pengelolaan kebijakan komunikasi strategis pimpinan dan lembaga.

Kata-kata Kunci: Humas pemerintahan; strategi; teknologi; milenial; informasi publik

Analysis of the millennial era government public relations strategy


in dealing with public information governance
ABSTRACT

The potential role of government’s public relations is considered very high in the millennial era, as advances in
information technology, a developed democratic climate, and an increasingly critical society play a vital role
in transforming society. However, creating a Government Public Relations institution with good information
governance and adaptive to a constantly changing environment is not easy. There are opportunities and
obstacles to accomplish implementation by a professional public relations apparatus depending on the
leadership’s vision, mission, strategy, and tactics in empowering the roles, functions, and authorities of
public relations institutions in managing public information. This study aimed to determine the elements and
models of government public relations strategy mechanisms in the millennial era. This research is based on
a descriptive qualitative method with research data collection techniques conducted primarily by interviews
with informants who serve as managers of public relations institutions at the central, provincial, and district/
city levels and secondary data through non-participatory documentation and observation studies. The study
results indicate that the government’s public relations strategy in the millennial era prioritizes increasing the
collaboration of various stakeholders through conventional media platforms and digital media to perform
effectively and achieve service excellence on public information and communication services in supporting
open public information governance. The study’s conclusions indicate that the use of stakeholder engagement
strategies, single narrative message packaging strategies, conventional media strategies, and social media
strategies is carried out optimally. The integration work towards achieving the transformation of government
public relations institutions plays an active role in managing strategic communication policies of leaders
and institutions.

Keywords: Government public relations; strategy; technology; millennials; public information

Korespondensi: Aat Ruchiat Nugraha, S.Sos., M.Si. Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang
KM 21, Jatinangor 45363, Email: ruchiat@unpad.ac.id

Submitted: December 2021, Accepted: January 2022, Published: February 2022


ISSN: 2528-6927 (printed), ISSN: 2541-3678 (online). Website: http://jurnal.unpad.ac.id/profesi-humas
287 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

PENDAHULUAN kebijakan yang dilakukan oleh suatu lembaga

publik. Penekanan penyediaan informasi yang


Informasi dan komunikasi kini telah
sesuai dengan tuntutan UU KIP telah diperkuat
menjadi bagian gaya hidup bagi masyarakat
dengan penelitian yang menyebutkan dalam
generasi milenial. Banyaknya informasi yang
rangka menghadapi keterbukaan informasi
“berserakan” telah mendorong bagian pengelola
publik, lembaga-lembaga pemerintah harus
informasi dan komunikasi yang kita sebut
dapat mengoptimalkan peran sektor pelayanan
dengan istilah Humas untuk segera melakukan
komunikasi dan informasi publik pada lembaga
perubahan strategis baik secara personal maupun
kementerian dan lembaga pemerintah serta
kelembagaan. Humas merupakan salah satu
pemerintahan daerah (Suharyanti et al., 2012).
unsur yang penting dalam melakukan pelayanan
Dorongan reformasi birokrasi di lembaga
informasi dan komunikasi bagi publiknya yang
humas pemerintahan dapat dilaksanakan dengan
ada di suatu lembaga. Khususnya, keberadaan
mengubah secara bertahap pada pola pikir
bagian humas pemerintahan selalu mendapatkan
aparatur pelaksana humas dalam hal budaya
kesan yang negatif terkait peran, fungsi, dan
kerja. Berdasarkan hasil observasi dan data di
perilakunya dalam melayani masyarakat.
lapangan menunjukkan bahwa lembaga humas
Untuk dapat “melepaskan” keterbelengguan
pemerintahan masih jarang memiliki standar
akan kesan negatif tersebut, saat ini humas di
evaluasi dan pelaksanaan fungsi yang tepat
lembaga pemerintahan melakukan revitalisasi
dalam mengelola aktivitas kehumasan secara
dan tranformasi yang merupakan bagian dari
profesional. Hal ini akibat sistem birokrasi
reformasi birokrasi tata kelola kelembagaan
yang diterapkan bersifat terpusat, peran
humas yang dikeluarkan oleh Kementerian PAN
kebijakan pimpinan lembaga dan anggaran
dan RB. Tuntutan revitalisasi dan transformasi
mengenai humas yang masih terbatas. Selain
di bidang layanan informasi publik terkait
itu, dalam sistem, proses dan mekanisme kerja
dengan penerapan UU No. 14 Tahun 2008
yang dilakukan oleh aparat pelaksana humas
tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang di
pemerintahan masih mengindikasikan pada
mana setiap lembaga yang dibiayai oleh negara
aspek normatif kegiatan rutinitas pelayanan
maupun masyarakat harus dapat menyediakan
informasi dan komunikasi publik yang kurang
berbagai data dan informasi yang dibutuhkan
sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.
oleh masyarakat mengenai perencanaan,
Pola pikir kinerja humas pemerintahan masih
pelaksanaan, dan evaluasi program dan
seputar pelaksanaan kliping, pembuatan press
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 288

release, konferensi pers, juru bicara pimpinan, merupakan kiat atau taktik yang bisa dilakukan

dan pembuatan naskah pidato bagi pimpinan. dalam melaksanakan perencanaan komunikasi

Walaupun sering dianggap sebagai bidang (Cangara, 2014). Hal lainnya tersirat dalam

pelengkap dalam kegiatan lembaga, namun pernyataan Brown yang menyebutkan praktisi

dalam realitanya, saat ini humas memiliki Humas pada abad ke-21, harus dapat memahami

peranan penting, terutama dalam membangun mekanisme kerja revolusi teknologi yang dapat

hubungan dan membentuk citra positif lembaga mengendalikan dan mempengaruhi praktik

(Herdiana & Khoiruddin, 2016). kehumasan (Iriantara, 2019). Padahal, selama

Era milenial yang bersamaan dengan ini aspek budaya konvensional dalam praktik

tuntutan keterbukaan informasi publik, menjadi kehumasan dari praktisi komunikasi publik

titik tolak humas pemerintahan untuk dapat di lembaga pemerintahan yang konvensional

mengoptimalkan berbagai peran dan fungsinya begitu kuat yang berdampak pada gerak

menuju lembaga dan pranata humas profesional. organisasi menjadi agak kaku. Selain itu, aspek

Tugas pokok dan fungsi yang dilakukan oleh budaya yang melekat pada kinerja humas

humas pemerintahan selama ini di antaranya yang “lambat” dalam memberikan pelayanan

sebagai juru bicara lembaga, fasilitator, penyedia informasi dan bersifat monoton. Isu monoton

informasi kebijakan, pelaksanaan program kinerja humas pemerintahan ditanggapi

komunikasi, diseminasi informasi produk dengan dilakukannya penataan budaya kerja

dan jasa lembaga, serta menciptakan iklim melalui strategi percepatan reformasi birokrasi

positif hubungan kelembagaan publik internal- pada aspek penataan struktur birokrasi dan

eksternal secara kondusif dan harmonis. profesionalisasi PNS/ASN.

Mengingat tugas dan fungsi kehumasan Strategi komunikasi sangat berperan penting

yang strategis di bidang layanan informasi untuk bisa membantu program kehumasan di

dan komunikasi serta banyaknya publik yang lembaga pemerintahan agar lebih efektif. Sebab

perlu dilayani dalam berbagai kepentingan, strategi komunikasi akan dapat membantu

humas di lembaga pemerintahan dapat secara lebih efektif dalam mengembangkan

melakukan optimalisasi strategi komunikasi hubungan, meningkatkan reputasi, dan

dalam menghadapi revolusi industri serta membujuk orang untuk bertindak (Martinelli,

perkembangan teknologi komunikasi dan 2012). Penggunaan strategi komunikasi di

informasi yang mendukung tercapainya humas pemerintahan mempertimbangkan aspek

objektif organisasi. Strategi komunikasi lingkungan sosial, operasional, dan internal

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
289 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

organisasi untuk dapat melahirkan strategi setidaknya akan berdampak pada budaya kerja.

yang inovatif dalam menjawab tantangan era Menurut Grant, salah satu peranan penting suatu

milenial yang berbasiskan pada teknologi strategi adalah sebagai sarana koordinasi dan

informasi. Supaya dapat bertindak strategis, komunikasi dalam mengisi tujuan manajemen

kegiatan kehumasan harus menyatu dengan (Suherman, 2018).

visi dan misi organisasi (Gasing & Suryanto, Upaya optimalisasi pelaksanaan

2016). Sebelum era industri 4.0 strategi humas strategi humas di era digital pada lembaga

yang dilakukan oleh lembaga kehumasan pemerintahan, diperlukan sebuah langkah

pemerintahan masih konvensional (tradisional), konkrit melalui reformasi birokrasi, revitalisasi

yaitu mengutamakan diseminasi informasi dan transformasi humas untuk segera

publik dengan memanfaatkan media lini bawah terwujud. Revitalisasi humas menyangkut
(seperti spanduk, poster, baligo, flyer, dsb) dan pada upaya mengembalikan kembali sangat

media lini atas (seperti iklan layanan masyarakat pentingnya peran humas pada suatu lembaga

di koran, majalah, radio dan televisi). Seiring (state of being). Sedangkan transformasi

perkembangan era milenial, strategi humas humas menunjukkan pada aspek perubahan

di lembaga pemerintahan pun mulai bergeser mendasar dan upaya mengubah kinerja humas

dari tradisional ke diseminasi informasi dan pada suatu lembaga. Hal ini sebagaimana

komunikasi publik yang melibatkan pada sesuai dengan pernyataan dari praktisi humas,

penggunaan platform online dan media sosial Elizabeth Goenawan Ananto, menyebutkan

yang dapat menjangkau berbagai macam bahwa orkestra penyampaian informasi dan

publik dan bersifat interaktif, ditandai dengan komunikasi di antara lembaga pemerintahan

banyaknya bermunculan akun-akun resmi perlu dibenahi dan dikonsolidasikan ulang untuk

media sosial dan website lembaga pemerintahan dapat mencapai peran dan fungsi komunikasi

(Kementerian/Lembaga/Daerah) sebagai sarana publik yang terintegrasi yang bukan hanya

komunikasi yang bersifat modern (digital). sebagai penyampai berita namun juga sebagai

Dengan kata lain, strategi humas saat ini early warning system yang dapat mengdiagnosa

mencerminkan pola yang muncul akibat disrupsi permasalahan (Kartika, 2020).

industri 4.0 (Meranti & Irwansyah, 2018). Untuk dapat mencapai orkestra yang

Adanya perubahan strategi komunikasi humas harmonis antara personal dan lembaga

pemerintahan dalam melaksanakan kegiatan kehumasan di lembaga pemerintahan diperlukan

kehumasan pada lembaga pemerintahan suatu pedoman penyelenggaraan aktivitas humas


Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 290

yang sama. Beberapa pedoman penyelenggaraan kehumasan di pemerintahan, maka seiring

aktivitas humas pemerintah merujuk pada dengan aturan keterbukaan informasi publik

organisasi induk ASN yaitu Kementerian melalui UU No. 14/2008, transformasi peran

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi humas pemerintahan, secara organisatoris

Birokrasi (PAN-RB), Kementerian Komunikasi dihadapkan pada persoalan-persoalan internal

dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, kelembagaan baik yang menyangkut reformasi

dan lembaga pemerintahan lainnya. Salah satu birokrasi dan transparansi akuntabilitas menuju

dasar hukum yang menjadi rujukan dalam clean governance. Selain itu, juga persoalan

upaya revitalisasi dan transformasi Humas di koordinasi serta komunikasi di antara humas

lembaga pemerintahan yaitu pedoman umum pemerintahan dengan berbagai publik yang

penyelenggaraan aktivitas kehumasan yang sangat beragam kepentingannya. Di tengah


dikeluarkan oleh Kementerian PAN dan RB yang kondisi pandemi sekarang ini telah mengubah

meliputi pedoman umum audit komunikasi, aspek pola komunikasi yang terjadi di

pedoman umum pengelolaan krisis, pedoman masyarakat telah menjadikan posisi dan peran

umum komunikasi organisasi, pedoman umum humas, khususnya di lembaga pemerintahan

tata kelola kehumasan, dan pedoman umum menjadi perlu untuk melakukan perubahan

infrastruktur humas, pedoman umum pemetaan secara konstruktif dan tidak menyebabkan

pemangku kepentingan, pedoman umum demotivasi bagi pranata humas. Kehadiran

hubungan media, pedoman umum penulisan teknologi informasi dan komunikasi yang

dan presentasi humas, dan pedoman umum merambah pada pemanfaatan media komunikasi

pemanfaatan media sosial di lingkungan instansi telah menyebabkan tergesernya “peranan”

pemerintah. Pedoman umum ini dijadikan para pelaku humas di lembaga pemerintahan

sebagai rujukan untuk dapat melahirkan yang selama ini terbiasa dengan praktik

insan-insan praktisi humas pemerintahan yang berkomunikasi secara konvensional. Maka

profesional, berdaya guna, cerdas, adaptif, serta dari itu, diperlukan penyesuaian strategi, iklim

kreatif dalam rangka mewujudkan peranan dan kebiasaan kerja yang harus ditunjang oleh

humas sebagai komunikator, konselor, advisor, para pranata humas pemerintah untuk dapat

dan interpreter suatu lembaga yang kompeten. menjelajahi era industri 4.0 secara bertahap

Terlepas dari hasil capaian kerja yang agar tercapai suasana dan kinerja humas yang

dilakukan oleh humas lembaga pemerintahan adaptif.

berdasarkan program revitalisasi lembaga Bagi pelaksana atau penyelenggara

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
291 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

pemerintahan terkait dengan era teknologi mengenai implementasi strategi komunikasi

informasi ini, dituntut suatu keterbukaan atas humas pemerintahan di era milenial dalam

penyelenggaraan negara, sehingga berjalan menghadapi tata kelola informasi publik yang

secara bersih dan berwibawa yang terbebas semakin terbuka dengan kondisi masyarakat

dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). yang semakin kompleks dan kritis.

Maka dari itu, pada era serba digital, struktur


METODE PENELITIAN
dan mekanisme komunikasi pada suatu

lembaga perlu secepatnya bertransformasi Penelitian ini dilakukan di instansi


dari sifat kinerja konvensional menuju digital, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
termasuk lembaga pemerintahan. Sebab fungsi dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian
komunikasi dan penyebarluasan informasi ini secara demografis berada di Provinsi DKI
mengenai layanan dasar masyarakat yang Jakarta dan Provinsi Jawa Barat dalam kurun
dilakukan oleh lembaga pemerintahan menjadi waktu 2019-2021. Adapun instansi pemerintah
tugas yang sangat penting sebagai bagian dari yang dipilih pada tingkat pemerintahan pusat
tuntutan keterbukaan informasi publik. Atas adalah lembaga humas yang terdapat di
tuntutan profesional layanan informasi dan Kementerian kordinator Maritim dan Investasi,
komunikasi bagi masyarakat, maka humas Kementerian Perhubungan, dan Kementerian
lembaga pemerintahan membutuhkan suatu Agama. Untuk tingkat instansi Lembaga
strategi komunikasi untuk dapat menjalankan Humas di level provinsi, yaitu Pemerintah
aktivitasnya secara baik dalam rangka Provinsi Jawa Barat, dan Lembaga Humas di
memperoleh kepercayaan masyarakat secara tingkat kabupaten/kota diwakili oleh Humas
optimal. Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pemerintah Kota Cimahi. Untuk mendapatkan
saat ini humas di lembaga pemerintahan sedang informasi tambahan mengenai praktik
menghadapi tantangan untuk dapat melakukan kehumasan di lembaga pemerintahan daerah,
berbagai pengelolaan informasi dan komunikasi peneliti melakukan pengumpulan data juga pada
publik secara profesional dan proporsional. instansi Dinas Komunikasi dan Informatika
Sehingga diperlukan suatu kajian mengenai Provinsi Jawa Barat dan Komisi Informasi
analisis strategi humas lembaga pemerintahan Daerah Jawa Barat.
di era industri 4.0. Adapun tujuan penelitian Penelitian ini menggunakan metode
ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis kualitatif. Pemilihan metode penelitian
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 292

Tabel 1 Pemilihan Objek Penelitian

No Lembaga Keterangan
1 Biro Komunikasi Kementerian Institusi yang memiliki program inovatif selama
Koordinator Maritim dan Investasi RI masa Pandemi Covid 19, penghargaan terpopuler
di media cetak 2020 pada Ajang PR Indonesia
Awards (PRIA), dan memperoleh predikat
berkategori Informatif dari Komisi Informasi
Pusat tahun 2021.
2 Biro Komunikasi dan Informasi Memperoleh predikat berkategori Informatif dari
Publik Kementerian Perhubungan RI Komisi Informasi Pusat tahun 2021
3 Biro Humas, Data dan Informasi Memperoleh predikat berkategori Menuju
Kementerian Agama RI Informatif dari Komisi Informasi Pusat tahun
2021
4 Biro Humas dan Protokol Pemprov Memiliki penghargaan dalam Public Relations
Jawa Barat Indonesia Award (PRIA) 2020 kategori Humas
Pemerintah, Majalah Pemerintahan Daring, Sub
Kategori Pra Krisis, Majalah Pemerintahan Cetak,
dan Humas Paling Populer di Media Mainstream.
5 Bagian Humas Pemkab Purwakarta Menerima penghargaan sebagai kabupaten
terpopuler di media digital dalam Anugerah
Humas Indonesia tahun 2021.
6 Bagian Humas Pemkot Cimahi Menerima penghargaan di tingkat nasional dari
Kemendagri sebagai salah satu dari 10 kota
dengan Kinerja Tertinggi tahun 2019.

Sumber: Hasil Penelitian, 2019-2021

kualitatif ini merupakan perwujudan asumsi atau setelah proses pengumpulan data berakhir

dasar yang penulis yakini berdasarkan teoritis (Pujileksono, 2016). Jenis studi yang digunakan

yang dianut. Yang dimaksud dengan penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah deskriptif.

kualitatif berdasarkan beberapa ahli adalah Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat

penelitian yang mencoba memahami fenomena deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat

dalam situasi dan konteks naturalnya (bukan mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah

di laboratorium), yakni peneliti tidak berupaya tertentu melalui penggambaran mekanisme

untuk mengelabui fenomena yang sedang sebuah proses (Muhajirin & Panorama, 2017).

diamati (Sarosa, 2017); berlandaskan pada Adapun situasi yang tergambar mengenai

filsafat pospositivisme, interpretif, konstruktif aktifitas Humas Lembaga Pemerintahan, salah

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi satunya pada proses adaptasi kegiatan humas

objek alamiah (Sugiyono & Lestari, 2021). dengan strategi komunikasi di era milenial.

Dalam penelitian komunikasi kualitatif, analisis Untuk teknik pengumpulan data primer

data dapat dilakukan saat pengumpulan data dan dalam penelitian ini dilakukan melalui

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
293 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

pengamatan lapangan, wawancara, dan (Siddiq & Choiri, 2019). Pengujian keabsahan

diskusi dengan para pimpinan dan staf pranata data penelitian kualitatif bisa dengan cara

humas di setiap lembaga pemerintahan pada credibility (validitas internal), transferability

tingkat pusat (K/L), provinsi, dan kabupaten/ (validitas eksternal), dependability (reliabilitas),

kota serta stakeholders lainnya. Informan dan confirmability (objektivitas). Adapun uji

penelitian ini adalah para pimpinan dan staf validitas dalam penelitian ini menggunakan

humas di setiap lembaga pemerintahan di tipe kredibilitas data melalui perpanjangan

tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota pengamatan dan peningkatan ketekunan dalam

dengan teknik sampel yang digunakan adalah penelitian di lingkungan lembaga humas

purposif yang diperkirakan dapat mewakili pemerintahan. Realibilitas dalam penelitian

populasi penelitian dan disesuaikan dengan kualitatif bersifat majemuk, dinamis, sehingga
kebutuhan data penelitian. Sumber data yang tidak ada yang konsisten dan berulang seperti

digunakan dalam penelitian ini berupa data semula. Artinya reliabilitas dalam penelitian

primer yang berasal dari observasi terhadap ini didapatkan dengan cara terus menerus

kegiatan kehumasan yang ada di lingkungan mengamati perilaku dan aktivitas humas

pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/ pemerintahan yang ada di tingkat pusat,

kota dan kegiatan wawancara dengan para provinsi, dan kabupaten/kota yang terpilih.

pimpinan Biro Komunikasi dan Informasi Teknik analisis data penelitian ini dilakukan

Publik atau Bagian Humas Pemerintahan. Data dengan menggunakan analisis sebelum di

sekunder diperoleh dari dokumen yang terkait lapangan yang tercermin dalam identifikasi/

dengan penelitian ini, serta literatur-literatur fokus masalah penelitian. Selanjutnya

yang berkaitan dengan masalah penelitian dilakukan analisis selama di lapangan dengan

mengenai government public relations. menggunakan model Miles dan Huberman

Dalam rangka menjaga kualitas informan, yaitu data reduction, data display, dan

peneliti mengambil orang-orang yang benar- consclusion drawing/verification yang

benar terpilih berdasarkan ciri kompetensi dan diterjemahkan oleh peneliti dengan melakukan

pengalaman di bidang kehumasan pada lembaga wawancara berdasarkan pedoman wawancara

pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/ yang dibuat dan dianalisis sampai mencapai

kota. Agar data penelitian kualitatif dapat tingkat kejenuhan data dan diperoleh data yang

dipertanggungjawabkan sebagai penelitian dianggap kredibel.

ilmiah maka perlu diadakan uji keabsahan data


Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 294

HASIL DAN PEMBAHASAN melalui platform media sosial yang terdapat

dalam smartphone dalam rangka mendapatkan


Kunci untuk pengembangan ke arah
feedback secara cepat dari masyarakat.
peranan praktisi kehumasan dan pencapaian
Pemerintah selaku pemilik informasi
profesionalisme di lembaga kehumasan
kebijakan yang menyangkut hajat hidup
dapat dilihat dari faktor internal (kekuatan &
orang banyak, harus dapat mendesiminasikan
kelemahan) humas, khususnya di lembaga
informasi publik secara offline maupun online.
pemerintahan (K/L) dalam menghadapi
Sebab penyampaian informasi, baik online
perkembangan teknologi informasi dan
maupun offline membutuhkan kerangka acuan,
komunikasi era industri 4.0. Seorang
pengetahuan, dan pengalaman di bidang
profesionalitas Humas di lembaga pemerintahan
kehumasan dalam meningkatkan pengelolaan
harus beradaptasi dengan perilaku kehidupan
komunikasi digital yang informatif dan
generasi milenial yang aktif terhubung
dialogis serta mampu menjalin hubungan baik
dengan internet dan media sosial sebagai
dengan publik untuk mewujudkan transparansi
kanal informasi sehari-hari. Generasi milenial
dan akuntabilitas informasi (Azhary, 2020).
dicirikan dimana teknologi informasi menjadi
Mengimbangi kompetensi perkembangan zaman
hal yang utama dan mempengaruhi segala aspek
milenial yang berbasiskan pada kemampuan
yang mengutamakan bentuk informasi dan
melek teknologi informasi dan komunikasi,
komunikasi digital (Pohan, 2019). Kebiasaan
Humas di lembaga pemerintahan memiliki
gaya hidup generasi milenial biasanya selalu
beberapa kekuatan dan kelemahan sebagai
terhubung dengan smartphone, melakukan
bagian dari dampak lahirnya revolusi industri
transaksi ekonomi noncash, serba instan dan
4.0. Berdasarkan hasil pengamatan, kekuatan
cepat, fokus pada pengalaman, memiliki grup
humas pemerintahan di era revolusi industri
di dunia maya, talenta lebih dari satu, dan aktif
4.0 di antaranya memiliki pedoman kebijakan
berbagi informasi di dunia virtual (media sosial).
pelaksanaan kegiatan komunikasi dan informasi
Merujuk pada ciri yang dimiliki oleh generasi
yang sama dari tingkat pusat hingga daerah,
milenial, seyogyanya Humas di lembaga
memiliki jaringan kelembagaan informasi dan
pemerintahan harus lebih pro aktif dan kreatif
komunikasi sampai pada tingkat pemerintahan
dalam mengalirkan informasi ke masyarakat
yang paling rendah (RT/RW) dan Kelompok
dengan berbasiskan online. Artinya berbagai
Informasi Masyarakat (KIM), dan memiliki
jenis informasi disampaikan secara cepat
sumber daya manusia (PNS/ASN/Pranata

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
295 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

Humas) yang cukup banyak dan tergabung informasi dilakukan dengan cara sosialisasi
dan membangun narasi kebijakan
pada asosiasi profesi humas pemerintahan. yang sesuai dengan substansi khas
kelembagaan…”
Sebagai sebuah kekuatan, hal diatas dapat
Hal yang serupa disampaikan oleh Dodo
dijadikan sebagai peluang dasar revitalisasi,
selaku pranata humas bagian Hubungan
reformasi dan transformasi tata kelola lembaga
Kelembagaan Biro Humas, Data dan Informasi
kehumasan agar menjadi excellent dalam
Kementerian Agama mengatakan bahwa:
memenuhi kepuasan masyarakat di bidang
“Dikarenakan target khalayak Kemenag
layanan informasi dan komunikasi publik. yang cukup sensitif terkait persoalan nilai-
nilai keagamaan, maka upaya diseminasi
Peningkatan kualitas pelayanan ini mengandung informasi dilakukan dengan pendekatan
penyeragaman konten yang disesuaikan
makna adanya upaya terhadap perubahan mutu dengan ajaran agama masing-masing yang
disampaikan oleh para penyuluh agama di
dan kondisi dari keadaan “konvensional”
tingkat daerah”.
menuju mutu “dinamis” dari perkembangan

situasi dan kondisi masyarakat (Sahlan et al.,


Pernyataan di atas sesuai dengan
2016). Kekuatan yang ada di lembaga humas
penelitian yang menyebutkan bahwa humas
pemerintahan dalam hal diseminasi informasi
pemerintah lebih mengedepankan melakukan
ini, sesuai dengan pernyataan dari Hartanto
peran kemanajerialan yang sesuai tuntutan
selaku Kepala Bagian Publikasi dan Informasi
demokratisasi dan paradigma good governance
Publik BKIP Kementerian Perhubungan
dalam pelayanan prima bagi publik (Kriyantono,
menyatakan bahwa:
2018). Kondisi tersebut menjadi dasar
“Dalam melakukan kegiatan
kehumasannya, potret humas K/L, pemikiran bagi humas pemerintahan mengenai
khususnya Kemenhub melibatkan publik,
mendengarkan aspirasi mereka, mampu publik yang mempunyai hak untuk mengetahui
menjawab kebingungan mereka, sehingga
terbentuk reputasi positif yang kemudian informasi dan evaluasi kebutuhan lembaga
menumbuhkan kepercayaan dan dukungan
kehumasan untuk memperoleh masukan
bahkan perubahan perilaku melalui
penggunaan kanal komunikasi formal dan dari publik. Melalui pendekatan komunikasi
informal dengan menampilkan sosok juru
bicara kredibel dan diterima publik”. dialogis, humas di lembaga pemerintahan dapat

menjadikan unsur pesan yang awalnya informatif


Menurut Khairul Hidayati selaku Kepala
menjadi persuasif, edukatif, dan partisipatif
Bagian Humas Biro Komunikasi Kemenko
dalam rangka membangun dan meningkatkan
Maritim dan Investasi yang menyebutkan
kepercayaan dan kepuasan publik atas program
bahwa:
“Kekuatan yang ada dalam lembaga dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
humas pemerintahan dalam menyebarkan
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 296

Meskipun humas merupakan salah satu kelemahan tersebut di atas tidak hanya

metode komunikasi yang sangat diandalkan oleh pada tataran kompetensi kerja, tetapi juga

suatu lembaga, namun secara peran dan fungsi harus memperhatikan aspek lainnya yaitu

kadangkala memiliki keterbatasan. Sementara visi, misi, tujuan, sasaran action plan,

itu, beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh tugas, fungsi, kedudukan dan peranan, serta

humas pemerintahan di era revolusi industri kelembagaan, SDM, dan sarana dan prasarana

4.0 adalah keberadaan SDM di bidang Humas implementasi komunikasi publik. Melihat

(komunikasi publik) yang sedikit sesuai dengan akan kondisi tersebut, peningkatan kualitas

kompetensi yang berasal dari kualifikasi ilmu serta kompetensi praktisi Humas ditengah

komunikasi maupun kehumasan, operasional kompleksitas permasalahan yang dihadapi

infrastruktur teknologi informasi dan lembaga pemerintahan saat ini harus segera
komunikasi yang terbatas oleh anggaran, dan terpecahkan yang didukung dengan kompetensi

pelaksanaan kebijakan mengenai tugas, fungsi, baru public relations yaitu harus memiliki

dan posisi humas pemerintahan yang berbeda- kemampuan sebagai data analysis, social media

beda di setiap kelembagaan pemerintahan. management, influencer dan content creator

Keterbatasan ini dapat menjadi (Arief & Saputra, 2019) dan adaptasi budaya

permasalahan tersendiri bagi tata kelola dalam praktik PR di Indonesia (Hartini, 2019).

kehumasan pemerintahan yang menuju Dengan demikian, bukan hanya kompetensi

profesional. Kondisi seperti ini dapat dilihat dari yang tersirat saja yang dibutuhkan melainkan

pernyataan Niken Sitalaksmi Widjaja selaku juga pada aspek kombinasi unik antara intuisi,

Kepala Subbagian Perencanaan dan Strategi nalar, empati, emosi serta kreativitas yang tidak

Komunikasi BKIP Kemenhub menyebutkan terbatas (limitless) bagi praktisi kehumasan

bahwa: (Inspirasi, 2019) untuk dapat keluar dari


“Hierarki pengambilan keputusan berlapis,
belum ada survei persepsi publik, evaluasi, keterbatasan aktifitas humas yang selama ini
dan audit komunikasi secara komprehensif
telah “mengikatnya” cukup lama.
dalam pengelolaan komunikasi publik di
Kemenhub, serta terbatasnya SDM ASN Adanya kemajuan teknologi informasi dan
dengan keahlian khusus (desain grafis,
jurnalistik, konten kreator, dsb) menjadi komunikasi (information and communication
permasalahan yang cukup serius di lembaga
kami”. technology/ICT) telah membawa perubahan

pemikiran di sektor bisnis dan perekonomian

Melalui pembenahan sistem kehumasan global. Lahir dan terus berkembangnya ICT

pemerintahan dengan melihat aspek yang menjadikan kehidupan manusia lebih

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
297 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

dipermudah melalui koneksi antarwilayah yang kepada publik agar terbangun kepercayaan dan

tidak dibatasi oleh ruang dan waktu secara reputasi lembaga (Inspirasi, 2019).

cepat. Menanggapi kondisi ini, kalangan Adanya teknologi digital, suatu lembaga

profesional maupun praktisi humas dalam mampu meningkatkan produksi, distribusi,

menghadapi persaingan di era milenial dan operasional secara signifikan, yang

melakukan langkah-langkah inovasi untuk mengakibatkan peningkatan masif terhadap

menghindari “kebinasaan”. Sehingga faktor kualitas dan produktivitas keseluruhan.

eksternal (peluang & ancaman) yang terdapat Namun, dalam rangka mengoptimalkan hal

pada Humas di lembaga pemerintahan (K/L) itu, dukungan dan bantuan dari para profesional

dalam menghadapi perkembangan teknologi diperlukan, termasuk profesional komunikasi

informasi dan komunikasi era industri 4.0 bagi atau humas. Profesional Humas yang identik
profesi atau praktisi komunikasi publik/humas dengan kompetensi hospitality perlu menguasai

harus cekatan dalam menanggapi kemajuan pengetahuan dan keterampilan yang multitalenta

teknologi, borderless communication and dalam rangka mengambil peran strategis pada

information, dan arus lalu lintas aliran arus era digital untuk mendapatkan kepercayaan

informasi dan sumber daya lainnya yang dapat publik. Berdasarkan penelusuran lapangan

mempengaruhi layanan informasi dan profesi menunjukkan bahwa faktor peluang yang

kehumasan. Maka dari itu, seorang profesional berasal dari luar organisasi Humas di lembaga

Humas harus dapat menemukan relevansinya pemerintahan di antaranya SDM Humas yang

dan terus mengikuti perubahan gaya hidup memiliki akun media sosial yang berbeda-beda,

publik sasarannya. Melalui pelaksanaan mempunyai follower per akun nya relatif banyak,

sertifikasi profesi di bidang kehumasan yang dan postingan narasi program pembangunan

sedang diupayakan oleh berbagai kelembagaan dan kinerja lembaga yang bersifat positif.

baik Asosiasi Profesi, Lembaga Pemerintah Sedangkan ancamannya adalah teknologi digital

(Kemkominfo/BNSP) dan Perguruan Tinggi yang dapat “menggantikan” peran dan fungsi

telah menciptakan infrastruktur untuk kinerja lembaga Humas yang bersifat offline

menjadi alat, agar profesional humas tetap menjadi online, tidak membutuhkan SDM yang

berada di garis depan kegiatan komunikasi banyak, dan nilai-nilai human relations yang

publik. Sehingga pada dasarnya peran akan segera “punah”.

humas di lembaga pemerintahan adalah Faktor peluang dan ancaman perlu

menyosialisasikan pesan positif dan prestasi mendapatkan perhatian serius dari para aparat
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 298

pelaksana humas pemerintahan sebab pada komunikasi antarpribadi dan pada akhirnya

dasarnya humas di lembaga pemerintahan untuk mengantarkan khalayak untuk berbuat

memiliki tugas menjadi garda terdepan suatu tindakan komunikasi yang sesuai dengan

sebagai sumber informasi bagi masyarakat dan strategi komunikasi/humas lembaga.

kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya Strategi humas yang terbentuk di lembaga

membangun reputasi dan kepercayaan publik. pemerintahan terkait dengan pemenuhan

Sejalan dengan perkembangan era revolusi kebutuhan kepentingan keragaman publik di era

teknologi informasi, saat ini telah terjadi industri 4.0 merupakan upaya untuk memperjelas

perubahan pada peran, fungsi, dan tugas keberadaan profesi Humas Pemerintah yang

kehumasan sebagaimana terdapat beberapa sekarang ini terus mengalami perkembangan

tingkatan kegiatan humas dalam menyikapi yang sangat pesat akibat tuntutan dan ekspektasi
kemajuan ICT yaitu: Humas 1.0 menjalankan publik akan hak atas informasi (people right

kegiatan kehumasannya masih bersifat to know) dan meningkatnya kebutuhan akan

tradisional yang dimana PR sebagai broadcaster, sumber daya manusia yang profesional di bidang

Humas 2.0 menggambarkan komunikasi yang kehumasan pemerintah (Government Public

horisontal, saling berhubungan, komunikasi Relations/GPR) melalui rekruitmen tenaga

dari banyak sumber ke banyak audiens yang humas pemerintah (THP) sejak 2017. Hal ini

dimana humas berperan sebagai connector, sesuai dari hasil penelitian yang menyebutkan

Humas 3.0 di mana media sosial menjadi media bahwa GPR di Indonesia dibangun secara

yang paling banyak digunakan, disukai, dan simetris dalam jaringan, idealis atau kritis

dipercayai publik, dan Humas 4.0 di mana era sebagai bagian dari kompetensi individual dan

artificial intelligence dan era big data hadir kinerja manajerial (Sugiyanto et al., 2016).

yang dapat menunjang pekerjaan humas secara Selain itu, GPR profesional di Indonesia juga

robotik (Arief, 2019). didukung oleh adanya peraturan dan kebijakan

Pada era industri 4.0 ini, Humas di lembaga pemerintah untuk menghasilkan para GPR yang

pemerintahan akan selalu menghadapi terpaan lebih profesional. Berdasarkan aspek aturan

informasi yang viral dan serba cepat melalui pelaksanaan tugas GPR tercantum dalam Pasal

sistem komunikasi media sosial dan big data 28F UUD 1945, UU Nomor 14 Tahun 2008

yang tidak terbatas. Namun, efek keterbatasan tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan

yang dapat dimanfaatkan oleh humas bahwa PermenPAN Nomor: 30 Tahun 2011 tentang

kekuatan media akan cenderung mengadvokasi Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
299 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

di Lingkungan Instansi Pemerintah. Artinya masyarakat sebagai objek yang menikmati

berdasarkan aturan tersebut, Humas harus pembangunan dan pelaksana kebijakan juga

mampu membangun kepercayaan masyarakat harus mengetahui sumber informasi yang tepat

untuk mendukung pemerintah melalui berbagai dan terbuka sebagai implementasi kausalitas

inisiatif kehumasan. adanya Undang-undang Keterbukaan Informasi

GPR atau sering disebut dengan pranata Publik (KIP) antara lembaga pemerintahan

Humas adalah pekerjaan yang bersifat fungsional dengan masyarakat atau sebaliknya.

yang dilakukan oleh seorang PNS/ASN yang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang Publik (KIP) meletakkan paradigma baru bagi tata

untuk melakukan kegiatan informasi dan kelola kehumasan pemerintah seiring tuntutan
kehumasan. Secara umum tugas pranata humas penyelenggaraan pemerintahan yang mengarah

di lembaga pemerintahan adalah melakukan pada good governance. Dimensi keterbukaan,

kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, mudah akses, akuntabel dan transparan menjadi

meliputi: perencanaan pelayanan informasi tuntutan utama penyelenggaran pelayanan

dan kehumasan, pelaksanaan hubungan kehumasan pemerintah. Untuk membangun

kelembagaan, pelaksanaan hubungan personil; pemerintahan yang sehat dan bersih dibutuhkan

dan pengembangan pelayanan informasi dan kritikan dan pendapat publik. Masyarakat

kehumasan. Sementara itu, menurut Wilcox dijamin haknya secara bebas untuk memperoleh

et al., menyatakan bahwa ciri kegiatan informasi atas penyelenggaraan pemerintahan

kehumasan adalah disengaja, direncanakan dan pemerintah berkewajiban menyediakan

(terorganisir), berkinerja (didasarkan kinerja informasi yang dibutuhkan masyarakat.

organisasi induk), mengutamakan kepentingan Komunikasi dua arah yang efektif akan menepis

umum. Hal ini memperkuat gagasan bahwa tindakan dan prasangka negatif masyarakat

humas harus bermanfaat bagi organisasi dan terhadap pemerintah. Ketangkasan humas

masyarakat umum (Theaker, 2004). Kondisi ini dalam menyerap informasi dan aspirasi publik

sejalan dengan pemerintah sebagai pelaksana sebagai bagian masukan bagi pimpinan instansi

pembangunan dan pengambil kebijakan yang pemerintah akan menjadi kerangka dukungan

membutuhkan corong dalam penyampaian keberpihakan lembaga kepada kepentingan

informasi mengenai capaian dan kinerja kepada publik. Disini humas tidak saja tampil sebagai

publik sasarannya. Selain itu juga, posisi lembaga yang membangun citra positif tetapi
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 300

lebih dari itu memberi andil dalam menciptakan profesional di bidangnya, maka diperlukan

penyelenggaraan sistem pemerintahan yang sebuah strategi yang menjadi pedoman meraih

transparan dan populis. visi dan misi lembaga pemerintahan agar dapat

Dalam menangani informasi bagi menjadi lembaga yang kredibel.

masyarakat, humas pemerintahan menghadapi Untuk mengatasi keterbatasan aktifitas

berbagai kalangan pihak media dengan kehumasan di lembaga pemerintahan, humas

tampil sebagai pengemban informasi bagi pemerintah mengimplementasikan alternatif

kemajuan bangsa. Sebagai pengembang strategi yang biasa dilakukan dalam kegiatan

komunikasi lembaga pemerintahan, humas komunikasi publik dengan masyarakat

perlu mengupdate berbagai informasi. Selain diantaranya strategi pelibatan stakeholders,

itu, tugas humas lembaga pemerintahan yang strategi membangun story telling, strategi
menyampaikan seputar informasi masalah pemanfaatan media konvensional, dan media

profesionalisme PNS/ASN) dan persoalan sosial. Terkait dengan penggunaan strategi

kedinasan yang perlu dijelaskan ke masyarakat komunikasi publik oleh Humas di lembaga

dengan tujuan agar tidak menimbulkan resisten pemerintahan disampaikan oleh informan

dan kegaduhan di masyarakat. diantaranya:

Sebagai bagian dari koalisi dominan yang Khairul Hidayati selaku Kepala Bagian

terbentuk, Humas di lembaga pemerintahan Humas Biro Komunikasi Kementerian

memiliki permasalahan tersendiri seiring Koordinator Maritim dan Investasi yang

dengan mulai adanya jabatan yang terkait menyebutkan bahwa:


“Sebagai lembaga yang mengkoordinasikan
dengan pelayanan informasi, yaitu Pejabat kinerja kementerian teknis, Humas di kami
(Kemenko Marves) memanfaatkan strategi
Pelayanan Informasi & Dokumentasi (PPID)
agenda setting pada media konvensional
di setiap dinas/badan yang ada di lingkungan (konferensi pers, wawancara pers, dsb) dan
media sosial (adanya akun resmi media
kementerian/lembaga maupun dinas di tingkat sosial) untuk dapat menjelaskan informasi
maupun isu nasional yang ditangani oleh
provinsi/kabupaten/kota. Era keterbukaan Kemenko Marves”.
informasi publik yang ditunjang dengan

kemajuan ICT telah memberikan suatu Selanjutnya, Niken Sitalaksmi Widjaja


terobosan agar SDM Humas di lembaga selaku Kepala Subbagian Rencana dan
pemerintahan memiliki keleluasaan yang lebih Komunikasi Publik Biro Komunikasi dan
dalam pengelolaan informasi dan komunkasi. Informasi Publik Kementerian Perhubungan
Dalam upaya mewujudkan humas yang menyatakan bahwa strategi komunikasi publik
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
301 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

yang saat ini digunakan adalah: Pemkab Purwakarta, terkait penggunaan


“Strategi story tellling dan narasi tunggal
menjadi andalan kami (Kemenhub) untuk strategi komunikasi publik yang dilakukan
mensosialisasikan informasi di masa
dalam mendiseminasikan informasi publik
pandemi, khususnya disaat moment
perayaan Hari Besar Keagamaan yang menyebutkan bahwa:
berkaitan dengan pengunaan kendaraan “Humas dan Dinas Kominfo bekerjasama
pribadi dan umum untuk mudik”. melakukan pelayanan informasi baik
konvensional maupun digital, terutama kini
kami sudah memanfaatkan aplikasi Call
Informan lainnya, Khoeron selaku Center 112 dan Command Center Ogan
Lopian sebagai sarana interaksi dengan
Kasubbag Peliputan dan Media Biro Humas, masyarakat. Adanya aplikasi berupa
media sosial telah membantu penyebaran
Data dan Informasi Kementerian Agama informasi dan publikasi mengenai hasil-
hasil pembangunan dan event-event yang
menyebutkan bahwa:
ada di kabupaten Purwakarta ke seluruh
“Untuk melaksanakan kegiatan komunikasi
daerah tidak hanya di Purwakarta saja
publik, biasanya kami menggunakan
tetapi sampai ke pelosok negeri bahkan
strategi pelibatan stakeholders (tokoh
mancanegara”.
agama dan penyuluh agama). Hal ini
dikarenakan urusan agama itu sangat
berpotensi melahirkan konflik. Sehingga
kami memerlukan pendekatan penyampaian Menurut Fithriandhy Kurniawan selaku
informasi yang tidak menyinggung
keyakinan salah satu umat beragama di Kepala Bidang Informasi, Komunikasi Publik,
Indonesia”.
dan Statistik pada Bagian Humas dan Protokol

Pemkot Cimahi menyebutkan bahwa:


Sedangkan bagi Biro Humas dan “Strategi komunikasi publik yang
sering kami lakukan adalah melibatkan
Keprotokolan Setda Provinsi Jawa Barat, stakeholders, pengunaan press release,
konferensi pers, wawancara pers, dan
Akhmad Taufiqurrachman selaku Kepala menjalin hubungan baik dengan pihak
wartawan sebagai bagian dari implementasi
Subbagian Pelayanan Informasi mengatakan
kemitraan penthahelix”.
bahwa:
“Strategi komunikasi publik yang
digunakan saat ini (era pandemi Covid-19) Peran Humas di lembaga pemerintahan
lebih menitikberatkan pada pemanfaatan
platform digital, seperti aplikasi Pikobar, sangat penting dalam mengantisipasi dan
selain konferensi pers. Selain itu, strategi
media sosial sering digunakan dengan mengatasi persoalan penyebaran informasi yang
tujuan untuk meraih reachment saat
menjadi bagian dari pelayanan dasar publik.
menyampaikan informasi dan menjalin
hubungan dengan media mainstream”. Untuk mendapatkan kepercayaan publik dalam

menyampaikan informasi diperlukan suatu


Sementara itu, Yus Djunaedi Rusli selaku strategi komunikasi. Adanya strategi komunikasi
Kepala Bidang Aplikasi dan Telematika pelayanan publik yang mempertimbangkan
Diskominfo Purwakarta, bagi Bagian Humas pada aspek kebutuhan masyarakat dapat
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 302

terbangun mutual trust di dalam pelayanan menjual branding personal, produk, dan

publik (Kusumadinata & Fitriah, 2017). Untuk lembaga di benak pikiran masyarakat. Sehingga

dapat mengimplementasi strategi komunikasi secara praktis, bedanya peran humas era

humas pada lembaga pemerintahan di era digital dengan konvensional adalah dalam hal

milenial yaitu seorang Humas harus dapat penggunaan medium dan pendekatan metode

memegang prinsip transparansi, akuntabel, komunikasi.

edukasi, dan responsif. Transparansi diartikan Keberadaan humas yang adaptif di

sebagai terbuka mengenai latar belakang, lembaga pemerintahan akan memberikan

implementasi, serta perkembangan/perubahan peluang yang besar untuk dapat membangun

kebijakan kepada masyarakat disampaikan citra dan reputasi lembaga menuju ke arah

secara berkala; akuntabel yaitu penjelasan yang lebih profesional. Selama ini humas
terhadap publik yang dilakukan berdasarkan pemerintah sering mendapatkan sematan

data-data valid internal dan eksternal; edukasi sebagai bagian atau bidang “buangan”, tidak

yaitu memberikan pemahaman mengenai produktif, menghabiskan anggaran, tukang

posisi dan peran lembaga pemerintah bagi kliping, penerima tamu, dan lain sebagainya.

kepentingan publik; dan responsif yaitu tanggap Padahal, Humas merupakan ujung tombak

terhadap keinginan publik untuk mendapatkan pengelolaan informasi dari suatu organisasi.

informasi dan tanggap untuk menjawab Hal ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan

keluhan atas layanan yang diberikan ke Menpan No.12 Tahun 2007 tentang Pedoman

publik. Keempat prinsip dalam melaksanakan Umum Hubungan Masyarakat di Lingkungan

strategi komunikasi tersebut diharapkan dapat Instansi Pemerintah yang menyebutkan bahwa

menjadikan terwujudnya kepercayaan publik humas pemerintah adalah aktifitas lembaga atau

pada lembaga pemerintahan. individu, yang melakukan fungsi manajemen

Maka dari itu, peran strategis di era digital dalam bidang komunikasi dan informasi kepada

bagi lembaga humas pemerintahan harus publik pemangku kepentingan dan sebaliknya.

dapat menghadirkan seorang humas yang Disini artinya humas dibutuhkan sebagai

multitalenta. Artinya, kualifikasi dasar seorang perwakilan pemerintah untuk berinteraksi

humas merupakan ahli komunikasi dan dapat dengan publiknya (Ristanto, 2014).

mengoperasionalisasikan kegiatan-kegiatan Unsur opini publik menjadi sangat penting

yang terkait dengan teknologi informasi yang bagi lembaga pemerintah dalam rangka untuk

mendukung aspek marketing yang dapat mengetahui posisi kinerja program pemerintahan

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
303 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

di masyarakat. Kegiatan opini publik bisa yang dibantu oleh tim adhoc yang khusus
mengelola konten”.
tercapai apabila keadaan kegiatan komunikasi

dan informasi dari sistem pemerintah yang Keterlibatan publik dalam keterbukaan
bersifat demokrasi. Artinya sistem demokrasi informasi publik berfungsi untuk membangun
dalam pemerintahan dapat mewujudkan antara pemerintah dan warga masyarakat
keterbukaan informasi menuju good yang tidak hanya sekedar sebatas pertukaran
governenace yang dapat disampaikan, mudah informasi saja, melainkan dalam upaya
diakses, dan didokumentasikan oleh publik. mendukung dan partisipasi masyarakat yang
Keberadaan humas pemerintah yang berperan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan/
untuk menjembatani kepentingan pemerintah kebijakan pemerintah. Mengingat pentingnya
dan masyarakat berfungsi guna memperoleh keterbukaan informasi publik, humas pemerintah
pengertian, kepercayaan, dan dukungan dari harus dapat memperkuat penyebaran informasi
masyarakat melalui penyelenggaraan di bidang berita melalui berbagai kanal komunikasi resmi
informasi publik. Untuk mendapatkan informasi pemerintahan dalam upaya meminimalisir
publik yang valid, Bagian Humas harus dapat potensi berita bohong/palsu, ujaran kebencian,
berkolaborasi dengan Satuan Perangkat Kerja dan fitnah yang dapat mengganggu pada proses
Daerah (SKPD) dalam mendiseminasikan dan pembangunan.
pelayanan informasi yang dapat “menenangkan” Maka dari itu, manajemen yang dibutuhkan
pemerintah dalam membangun program- pada era keterbukaan informasi publik bagi
program kebijakannya. lembaga pemerintah adalah pola kinerja humas
Menurut Kepala Dinas Kominfo Jabar yang menggunakan dan memanfaatkan aspek-
bahwa ditengah kemajuan teknologi informasi aspek manajemen perencanaan, pelaksanaan,
dan komunikasi, layanan informasi publik tidak dan evaluasi yang ditunjang secara teknologi.
dapat bekerja sendirian. Hal ini terungkap dalam Humas sebagai bagian dari ekosistem koalisi
hasil wawancara yang menyebutkan bahwa: manajemen puncak perlu mempertahankan
“Sebagai instansi Pemerintah, Diskominfo
sedang mencoba mengimplementasikan kompetensi dan keterampilan baru dalam
peraturan pemerintah tentang keterbukaan
informasi dan kenapa bagian humas harus pengelolaan perangkat informasi digital.
benar-benar mengelola perangkat teknologi
Keberadaan teknologi dan dunia digital tidak
informasi secara terintegrasi, seperti portal
website pemprov, Jabar Saber Hoaks, dan harus dilihat sebagai ancaman, tetapi justru
Jabar Command Center. Aspek teknologi
menjadi sangat penting dalam menunjang sebagai peluang yang dapat mendorong
kegiatan penyebaran informasi publik
produktivitas dan efisiensi ke level baru.
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 304

Kondisi seperti itulah yang seharusnya humas mewujudkan open government.


pemerintahan responsif terhadap perkembangan Saat ini dan ke depan, eksistensi humas
ICT. pemerintah menjadi sangat “seksi” dituntut
Terkait dengan perkembangan revolusi untuk dapat mengaktualisasikan perannya
industri di era big data yang tidak hanya di tengah dinamika masyarakat dan paparan
membuat bidang teknologi saja, namun juga teknologi informasi yang sangat cepat berubah.
bidang lainnya, seperti hukum, ekonomi, dan Bermodalkan situasi masyarakat yang sudah
sosial telah tercerabut dari dasarnya untuk banyak menggunakan teknologi informasi,
bisa berkembang dan menyesuaikan diri. humas pemerintah kini harus sudah beradaptasi
Untuk mengatasi disrupsi, maka diperlukan dengan menggunakan pola komunikasi simetris
revitalisasi peran ilmu sosial humaniora yang berbasis media baru yang sering dipakai
sebagai dasar acuan pengembangan teknologi oleh publik.
agar teknologi tidak tercerabut dari nilai-nilai Keadaan situasi birokrasi lembaga
kemanusiaan (Prasetyo & Trisyanti, 2018). pemerintahan yang “kaku” dapat menghalangi
Dalam implementasinya, jumlah informasi kerja profesional Humas untuk dapat berkreasi
yang terus diproduksi setiap detik dan tak lebih dalam rangka menciptakan suatu inovasi
terhingga mengenai sebaran informasi yang dan inspiratif dalam layanan informasi
sudah pada level derajat tsunami informasi. publik serta menampilkan pesan-pesan brand
Banyaknya sebaran informasi maka diperlukan kelembagaan yang bercitra positif (Budhirianto,
langkah preventif melalui literasi digital untuk 2020). Maka dari itu, kegiatan kehumasan
menanggulangi informasi palsu di era post- di lembaga pemerintah bukan hanya sekedar
truth, dengan mengetahui tanda-tanda informasi lembaga penyebar informasi saja, tetapi harus
atau berita palsu, prosedur verifikasi informasi, terjadi sharing informasi, pertukaran informasi,
hingga menindaklanjuti informasi yang masuk atau komunikasi dua arah, sehingga humas
kategori hoax (Sabrina, 2018). Di sisi lain, merupakan bagian dari pengambilan keputusan
masyarakat berhak menyampaikan keluhan, pimpinan pemerintah (top management).
saran, atau kritik tentang penyelenggaraan Sikap humas pemerintah dalam keterbukaan
negara yang dianggap tidak sesuai dengan informasi pada media digital perlu dimaknai
peraturan perundang-undangan yang berlaku secara serius. Kehadiran media digital yang
(Setiaman et al., 2013) dan wajib dijawab oleh kini menjadi saluran utama komunikasi baik di
lembaga layanan informasi publik dalam upaya lembaga maupun masyarakat telah membawa

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
305 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

dampak tersendiri sebagai saluran komunikasi untuk ikut terlibat mengawasi penyelenggaraan

baru dalam berhubungan dengan publiknya negara atau pemerintah melalui informasi yang

(Pienrasmi, 2015). Sebagai praktisi humas didapatkan. Saat ini kebijakan pemerintah yang

yang ada di lembaga pemerintahan maka perlu diinformasikan sering tersebar lebih dahulu di

mengembangkan sebuah paradigma baru yaitu media sosial dibandingkan di media massa. Hal

dari konsep relasi ke kolaborasi. Adanya saluran ini tentunya membutuhkan daya selektifitas

komunikasi media digital, sesungguhnya dapat yang tinggi dari humas pemerintah untuk dapat

menjadi peluang dan tantangan bagi humas menyaring informasi yang sudah tersebar di

pemerintah untuk dapat mengoptimalisasikan media sosial tersebut agar dapat terjaganya citra

isi pesan-pesan pemerintah terkait dengan dan reputasi lembaga. Penyampaian informasi

program dan kebijakan pembangunan yang publik ini seiring dengan amanat UU KIP yang
ingin disampaikan kepada publiknya. Apalagi harus dilaksanakan oleh setiap lembaga yang

keberadaan lembaga pemerintahan yang selalu dibiayai oleh negara ataupun yang bersumber

menjadi topik pembicaraan yang “seksi” bagi dari swadaya publik. Sebagaimana hal ini

kalangan praktisi media massa sebagai sumber diungkapkan oleh Ijang Faisal selaku Ketua

informasi terkait implementasi kebijakan- Komisi Informasi Daerah Jawa Barat periode

kebijakan pemerintah yang dicanangkan. Maka 2019 - 2021 yang menyebutkan bahwa:
“Setiap badan publik yang ada di Indonesia
dari itu, penyampaian informasi kebijakan harus dapat melaksanakan keterbukaan
informasi publik sesuai UU No. 14 tahun
yang berorientasi pada pelayanan publik
2008 dalam rangka mewujudkan standar
sangat ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak layanan informasi publik yang efektif,
efisien, akuntabel dan profesional”.
kepentingan dalam rangka “mengamankan”

tujuan yang dicapai dalam isi kebijakan tersebut.


Artinya di era dinamika teknologi
Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi saat ini yang berbasiskan pada
informasi yang mendukung pada pelaksanaan
kecepatan penyebaran informasi, keterbukaan
keterbukaan informasi publik dalam
atau transparansi menjadi suatu keharusan
penyelenggaraan negara atau pemerintahan
diimplementasikan oleh lembaga atau badan
merupakan bagian dari perwujudan tata kelola
publik yang dimulai dari orang nomor satu
pemerintahan yang baik dan bagian utama dalam
di badan publik tersebut. Kondisi ini menjadi
memperoleh jaminan kepastian hukum terhadap
peluang dan tantangan ke depan bagi humas
hak masyarakat dalam memperoleh jenis layanan
pemerintahan untuk dapat mengelola informasi
informasi yang dibutuhkan serta ambil bagian
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 306

secara baik dan profesional dengan tetap terjaga publik, informasi publik, dan komunikasi

nilai-nilai citra dan reputasi lembaga. Tempat publik serta terkadang peran humas pemerintah

keluar dan masuknya informasi di suatu lembaga bergeser menjadi politis. Sering kali bagian vital

yang bersifat satu pintu informasi merupakan pemerintahan ini dijuluki sebagai “humas saja”,

bagian dari peran fasilitator komunikasi pada “anggaran publisitas”, “mesin propaganda”,

lembaga humas (Siswanto & Abraham, 2016). atau “dokter keliling”. Padahal pekerjaan

Ada kalanya isi informasi kebijakan yang humas merupakan pekerjaan yang menentukan

tersampaikan di media digital dikutip dan kesuksesan atau kegagalan dari pemerintahan

dijadikan berita oleh sebagian media massa dari sisi pelayanan informasi dan komunikasi

untuk mendapatkan “angle” berita di benak publik (Yazid, 2015).

masyarakat. Hal ini tentu menjadi keuntungan Sikap humas pemerintah terkait dengan
maupun kerugian tersendiri bagi pihak humas penyebaran informasi publik di media sosial

dalam mendesiminasikan informasi publik. Pada harus tetap berpegang pada Permendagri No.

dasarnya, tugas dan fungsi humas pemerintahan 13 Tahun 2011 tersebut untuk dapat menjaga

berdasarkan Permendagri No.13 Tahun 2011 harmonisasi pelayanan informasi antara

salah satunya adalah lembaga kehumasan yang internal-eksternal lembaga pemerintah dengan

terkait dengan informasi mempunyai tugas untuk kelompok kepentingan terutama masyarakat.

dapat memberikan informasi kepada masyarakat Hal ini menandakan bahwa perubahan wajah

terkait dengan kebijakan, program dan kegiatan humas pemerintah dari yang cenderung

pemerintah; mengelola informasi yang akan ‘tradisional’ menjadi lebih ‘modern’ (Sani et al.,

dikomunikasikan kepada masyarakat secara 2020). Di sisi lain, adanya Undang-undang KIP

cepat, tepat, akurat, proporsional dan menarik ini telah menjadikan fungsi dan tugas humas

yang selaras dengan dinamika masyarakat; dapat terintegrasi dengan Pejabat Pengelola

menyampaikan informasi kebijakan, program Informasi dan Dokumentasi dalam melayani

dan kegiatan pemerintah secara lengkap, utuh, fungsi pelayanan informasi publik di lembaga

tepat, dan benar kepada masyarakat. Sedangkan pemerintahan. Ketersediaan media penyampai

fungsi humas pemerintahan yang terkait dengan secara online melalui website maupun

informasi adalah melakukan pengembangan penyampaian informasi melalui media cetak

analisa media dan informasi & pelayanan dan dan eletronik (televisi lokal) serta maka terdapat

penyebarluasan informasi dan dokumentasi. kemudahan dalam mengakses informasi dalam

Aktivitas humas pemerintah mencakup urusan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
307 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

Gambar 1 Mekanisme Analisis Strategi Humas Pemerintahan

Sumber: Hasil Penelitian, 2019-2021

(Hereyanto, 2017). sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam

Untuk menciptakan keberadaan Humas melaksanakan peyelenggaraan pemerintahan

di lembaga pemerintahan yang profesional merupakan hasil dari jawaban atas kebutuhan

diantaranya harus bisa membuka akses dan tuntutan publik secara berimbang, terbuka,

komunikasi dua arah dan timbal balik antara dan dapat dipertanggungjawabkan dalam

pemerintah dan publiknya serta Humas harus merealisasikan kebutuhan dasar publik. Selain

bisa menyerap berbagai informasi dan aspirasi itu, humas harus berani tampil dan penuh

publik. Kemampuan kompetensi Humas lembaga percaya diri dan memegang teguh pada aspek

pemerintahan dalam mengolah informasi dan etika profesi dalam menyampaikan suatu

komunikasi dari publiknya dapat dijadikan informasi publik agar tidak bersifat “liar” ketika

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 308

berada di masyarakat. lembaga pemerintahan.


Mekanisme analisis terhadap strategi Saran dalam penelitian ini adalah sebaiknya
humas pemerintahan di era milenial, dapat lembaga humas pemerintah pusat, provinsi,
dilihat pada gambar 1. dan kabupaten/kota dapat mengkolaborasikan

berbagai strategi komunikasi publik dalam


SIMPULAN
upaya mengoptimalkan pelayanan informasi

Kekuatan dan peluang dari humas dan komunikasi yang berbasiskan pada aplikasi

pemerintah dalam menyikapi keterbukaan digital yang sesuai dengan kebutuhan lembaga

informasi publik di era milenial yaitu meliputi dan publik era milenial dengan menampilkan

sinergi komunikasi digital antarlembaga sektor isi sajian informasi yang bermuatan narasi

pemerintahan dan publik dan adanya regulasi tunggal mengenai kebijakan maupun program

yang menjamin keberlanjutan mengenai tata pembangunan pemerintah pusat dan daerah

kelola kelembagaan Humas menuju profesional yang sudah, sedang, maupun akan dilaksanakan.

dan tercapainya good governance. Sedangkan


DAFTAR PUSTAKA
hambatan dan ancaman bagi humas pemerintah

di era milenial meliputi kapasitas SDM yang Arief, N. Nurlaela, & Saputra, M. A. A. (2019).
Kompetensi baru public relations (PR)
belum ajeg, anggaran kegiatan yang terbatas,
pada era artificial intelligence. Jurnal
sarana dan prasarana yang minim, dan Sistem Cerdas, 2(1), 1–12. https://doi.
kewenangan peran dan fungsi Humas yang org/10.37396/jsc.v2i1.19
Arief, N. Nurlalela. (2019). Public relations in
masih berbeda-beda pada level pemerintahan
the era of artificial intelligence: bagaimana
pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. big data dan AI merevolusi dunia PR. PT
Strategi yang dapat dilakukan oleh humas Simbiosa Rekatama Media.
Azhary, S. (2020). Strategi pemeliharaan
pemerintah untuk mengembangkan tata kelola
relasional dalam kegiatan public relations
informasi publik di era milenial ialah dengan online badan publik di Indonesia. PRofesi
mendorong pemanfaatan penggunaan model Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan
Masyarakat, 4(2), 193. https://doi.
strategi pelibatan stakeholders, strategi story
org/10.24198/prh.v4i2.19558
telling & narasi tunggal (agenda setting), Budhirianto, S. (2020). Transformasi pendekatan
strategi optimalisasi media konvensional, dan komunikasi publik pada humas pemerintah
di era digital. In C. S. D. Takariani, D.
strategi optimalisasi media digital & media
Praditya, & Lia Puspitasari (Eds.), Media,
sosial untuk terciptanya positioning humas Komunikasi, Teknologi Informasi dan
pemerintah yang strategis dan kontributif bagi Komunikasi (1st ed.). Penerbit Halima.

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
309 PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310

Cangara, H. (2014). Perencanaan& Strategi Martinelli, D. K. (2012). The Practice of


Komunikasi. Raja Grafindo Persada. Government Public Relations. In M.
Gasing, S. S., & Suryanto. (2016). Public Lee, G. Neeley, & K. Stewart (Eds.), The
Relation. Yogyakarta: Andi. Practice of Government Public Relations
Hartini, T. (2019). Upaya Perhumas Dalam (pp. 143-). Taylor & Francis.
Meningkatkan Kompetensi Public Meranti, & Irwansyah. (2018). Transformasi
Relations. Makna : Jurnal Kajian dan kontribusi industri 4.0 pada stratejik
Komunikasi, 4(1), 31–57. http://jurnal. kehumasan. Jurnal Teknologi Informasi
unismabekasi.ac.id/index.php/makna/ Dan Komunikasi, 7(1), 27–36. https://
article/view/1671 jurnal.kominfo.go.id/index.php/jtik/article/
Herdiana, D., & Khoiruddin. (2016). Peran dan view/1458
strategi humas dalam pembentukan citra Muhajirin, & Panorama, M. (2017). Pendekatan
perguruan tinggi islam. ANIDA, 15(2), praktis metode penelitian kualitatif dan
317–338. kuantitatif. Idea Press.
Hereyanto. (2017). Analisis capaian keterbukaan Pienrasmi, H. (2015). Pemanfaatan Social
informasi publik pada Pemerintah Kota Media oleh Praktisi Public Relations di
Banjarmasin. MetaCommunication: Yogyakarta. Jurnal Komunikasi, 9(2), 199–
Journal of Communciation Studies, 210.
2(2), 38–52. https://doi.org/http://dx.doi. Pohan, H. A. (2019). Kepemimpinan di Era
org/10.20527/mc.v2i2.4085 Milenial Ditinjau dari Aspek Komunikasi.
Inspirasi. (2019). Transformasi Humas dalam Jurnal Komunikasi Islam Dan Kehumasan
Era Revolusi 4.0. Bamboedoea, 1–2. (JKPI), 3(2), 156–174. http://jurnal.
http://bamboedoea.com/wp-content/ radenfatah.ac.id/index.php/JKPI/article/
uploads/2019/03/Inspirasi-Edisi-20-8- view/5645/2966
halaman-4.pdf Prasetyo, B., & Trisyanti, U. (2018). Revolusi
Iriantara, Y. (2019). Humas Pemerintah 4.0. Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan
Media Nusantara, 16(1), 13–26. http://ojs. Sosial. IPTEK Journal of Proceedings
uninus.ac.id/index.php/MediaNusantara/ Series, 5(1), 22–27. https://doi.
article/view/630 org/10.12962/j23546026.y2018i5.4417
Kartika, R. (2020, April). Mix - April-Mei 2020. Pujileksono, S. (2016). Metode penelitian
pdf. PR Indonesia, 6–7. komunikasi kualitatif. Kelompok Instrans
Kriyantono, R. (2018). Peran manajerial Publishing.
dan teknisi humas lembaga pemerintah Ristanto, T. (2014). Peran Humas
dan swasta. Aristo, 6(1), 1. https://doi. Pemerintah Kota Balikpapan Dalam
org/10.24269/ars.v6i1.760 Mengimplementasikan Konsep Smart
Kusumadinata, A. A., & Fitriah, M. (2017). City Di Kota Balikpapan. Commonline
Strategi Komunikasi Pelayanan Publik Departemen Komunikasi, 4(1), 387–399.
melalui Program Pos Pemberdayaan http://journal.unair.ac.id/download-
Keluarga. Jurnal ASPIKOM, 3(1), 225– fullpapers-comm35b76ba2bdfull.pdf
238. http://jurnalaspikom.org/index.php/ Sabrina, A. R. (2018). Literasi digital sebagai
aspikom/article/view/130 upaya preventif menaggulangi Hoax. Jurnal
Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)
PRofesi Humas, Volume 6, No. 2, 2022, hlm. 286-310 310

Communicare, 5(2), 31–46. https://doi.org/ Fasilitator Komunikasi Pada Biro Humas


https://doi.org/10.37535/101005220183 Pemprov Kalimantan Selatan. Jurnal
Sahlan, M., Septiani, E., & Khadiq. (2016). Studi Penelitian Komunikasi, 19(1), 55–68.
analisis indeks kepuasaan stakeholders https://doi.org/10.20422/jpk.v19i1.64
terhadap pelayanan publik pada bagian Sugiyanto, D. R., Sumartias, S., Yulianita,
humas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. N., & Komala, L. (2016). Professional
Profetik, 9(2), 15–24. http://ejournal. government public relations in indonesia:
uin-suka.ac.id/isoshum/profetik/article/ a review. Journal of Education and Social
view/092-02/1098 Sciences, 3(February), 53–60.
Sani, A., Hidayat, M., & Sjafirah, N. A. Sugiyono, & Lestari, P. (2021). Metode
(2020). Pemahaman petugas kehumasan penelitian komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Kementerian Dalam Negeri tentang peran Suharyanti, Widiastuti, T., & Kania, D. (2012).
Humas Pemerintah. PRofesi Humas, Reformasi birokrasi pemerintah dan
4(2), 215. https://doi.org/10.24198/prh. penerapan Excellence Theory. Jurnal Ilmu
v4i2.23528 Komunikasi, 10(1), 53–68. https://doi.org/
Sarosa, S. (2017). Penelitian kualitatif dasar- https://doi.org/10.31315/jik.v10i1.86
dasar. Jakarta: Indeks. Suherman, U. D. (2018). Analisis strategi
Setiaman, A., Sugiana, D., & M, J. N. (2013). pengembangan potensi wisata halal pada
Implementasi Kebijakan Keterbukaan hotel syariah di Jawa Barat. CV. Sadari.
Informasi Publik. Jurnal Kajian Theaker, A. (2004). Public relations handbook.
Komunikasi, 1(2), 196–205. https://doi. Routledge Taylor & Francis Group. https://
org/10.24198/jkk.v1i2.6044 doi.org/10.1080/00022470.1962.10468057
Siddiq, U., & Choiri, M. M. (2019). Metode Yazid, T. P. (2015). Implementasi Cyber Public
penelitian kualitatif di bidang pendidikan Relations Melalui Pengelolaan Website
(A. Mujahidin (ed.)). CV. Nata Karya. Pemerintah. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2),
Siswanto, B. D. L., & Abraham, F. Z. (2016). 160–173. https://jkms.ejournal.unri.ac.id/
index.php/JKMS/article/view/3345
Peran Humas Pemerintah Sebagai

Analisis strategi humas pemerintahan era milenial dalam menghadapi tata kelola informasi publik
(Aat Ruchiat Nugraha, Diah Fatma Sjoraida, Evi Novianti)

Anda mungkin juga menyukai