Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Kebijakan Restrukturisasi Birokrasi Dalam Pengembangan Good

Governance
(Suatu Studi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Manado)

Yurivo Arson
Burhanuddin Kiyai
Jericho Pombengi

Abstract: In this research, the connection of the restructuring of regional organizations in particularly the
establishment of organizations in local government bureaucracy, the efficiency will be seen from the efficient
of using public funds (budget) for the purposes of the bureaucracy and its efficiency of public services. This
concept will be seen by the following indicators: the ability to simplify organizational / bureaucratic areas,
which is including type of organization, the number of organizations and organizational echelon, the
distribution of the regional budget allocation (APBD) for the purposes of governance (the bureaucracy) and
for the purposes of public (community) as well as the ability to make changes / improvements to public
services. In this study, the bureaucracy is within the third perspective (Value-Free) which is means
Government Organizational Bureaucracy is a set of tasks and positions that formally organized, where the
implementation of the system hierarchy contains the authority and responsibility, as any unit / work unit has
mutual influence and determine the implementation of the work to achieve thorganizational goals. Thus, the
government bureaucracy focus on this study is the Department of Population and Civil Registration Manado.

Keywords: implementation, restrukturisasi birokrasi good governance

PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah yang ingin mewujudkan


Restrukturisasi kelembagaan Pemerintah penguatan pada sisi rakyat dan mengurangi
Daerah merupakan salah satu isu sentral di era dominasi birokrasi benar-benar
desentralisasi. Dengan implementasi kebijakan diimplementasikan oleh Pemerintah Daerah.
restrukturisasi kelembagaan tersebut, kelembagaan Untuk itu, apakah Pemerintah Daerah dalam
daerah yang terwujud dalam organisasi perangkat merestrukturisasi organisasi perangkat daerah
daerah diharapkan dapat menjadi organisasi yang (Birokrasi Daerah) khususnya dengan
solid dan mampu berperan sebagai wadah bagi diimplementasikannya
pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan serta Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
sebagai proses interaksi antara pemerintah dengan 2008 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
institusi daerah lainnya dan dengan masyarakat Daerah benar-benar menjiwai semangat dari
secara optimal dalam kerangka tata pemerintahan dilaksanakannya Otonomi Daerah dibawah
yang baik. Restrukturisasi organisasi perangkat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
daerah juga merupakan momentum yang sangat Peraturan Pemerintah tersebut implementasinya di
tepat untuk menjawab tuntutan reformasi serta daerah sangat menentukan nasib birokrasi daerah
persoalan internal dalam tubuh birokrasi, sehingga dan nasib rakyat daerah, sebab apabila pemerintah
apabila hal ini tidak segera dilakukan maka daerah akan benar-benar mewujudkan kehendak
masyarakat tidak akan banyak memperoleh manfaat memberdayakan rakyat, maka dalam
dari otonomi daerah berupa pelayanan publik secara mengimplementasikan Peratutan Pemerintah
signifikan. tersebut, birokrasi daerah harus eksis dengan
Dalam konteks Otonomi Daerah yang performa yang slim, efisien dan efektif.
dilaksanakan di daerah, apakah semangat yang Masalahnya adalah seberapa besarkah
dikandung oleh Undang – Undang No 32 Tahun organisasi perangkat daerah dapat dikembangkan
2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta untuk melaksanakan urusan-urusan pemerintahan
peraturan derivasinya yaitu dalam bentuk yang didesentralisasikan kepada daerah? Adakah

1
ukuran yang tepat untuk membenarkan kehendak d. Persyaratan promosi pegawai pada jabatan
pemerintah daerah membuat organisasi baru tertentu di organisasi.
sebagai perangkat organisasi pemerintah daerah?, Untuk mengumpulkan data dan informasi
namun tanpa adanya perangkat organisasi digunakan teknik: (1) wawancara mendalam yang
pemerintahan daerah, maka urusan-urusan biasa digunakan dalam penelitian kualitatif
pemerintahan tidak dapat dijalankan. Dengan dengan cara mengajukan pertanyaan secara
demikian, perangkat organisasilah yang langsung kepada informan yang biasanya dengan
merupakan instrumen fisik untuk melaksanakan menggunakan pedoman wawancara yang
urusan-urusan pemerintahan di daerah. dimaksudkan untuk mendapatkan data dan
informasi secara lengkap, mendalam, dan
METODE PENELITIAN
komprehensif sesuai tujuan penelitian.
Metode yang digunakan dalam
Wawancara ditujukan kepada 15 orang informan
penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu
rakat pengguna jasa layanan di Dinas tersebut.
bahwa prosedur pemecahan masalah yang
Analisis data dalam penelitian ini
diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan
dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : reduksi
keadaan subjek atau objek penelitian
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
(seseorang, lembaga, masyarakat dan lainnya)
(Miles, Huberman & Yin dalam Suprayogo &
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
Tobroni, 2001, h. 192). Reduksi data adalah
tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi,
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
1985) dan (Singarimbun dan Effendi, 1995).
penyederhanaan, transformasi data kasar yang
Berkaitan dengan Latar Belakang dan
muncul dari catatan-catatan lapangan. Sedangkan
Kerangka Pemikiran pada bagian terdahulu, maka
penyajian data adalah kegiatan penyajian
dalam penelitian ini akan mengambil satu
sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif
variabel/konsep yaitu: Implemntasi Kebijakan
yang dibantu dengan metrik, grafik, jaringan,
Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah
tabel, dan bagan yang bertujuan mempertajam
dengan memfokuskan pada tiga dimensi pokok,
pemahaman peneliti terhadap informasi yang
yakni dimensi kompetensi administrasi, dimensi
diperoleh. Dan penarikan kesimpulan adalah
transparansi dan dimensi efisiensi organisasi
mencari arti, pola-pola, penjelasan, konfigurasi
birokrasi perangkat daerah.
yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi.
Implementasi Kebijakan Restruktu-risasi
Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat
birokrasi pemerintah daerah didefinisikan sebagai
dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan
hasil restrukturisasi yang diimplemntasikan oleh
ulang pada catatan-catatan lapangan sehingga data
pemerintah daerah, khususnya Dinas
yang ada teruji validitasnya. Seementara itu, data
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Manado
yang diperoleh melalui teknik kuesioner diolah
memiliki prinsip-prinsip good governance
dan dianalisis melalui teknik analisis persentase
sehingga mampu megoptimalkan kinerja layanan
(tabel frekuensi) untuk mengungkap
publik. Dimensi-dimemnsi tersebut didefinisikan
kecenderungan jawaban informan terhadap
yaitu kompetensi administrasi meliputi
konsep restrukturisasi birokrasi pemerintahan
kompetensi lembaga dan kompetensi individu
daerah kaitannya dengan pengembangan good
adalah kemampuan dan karekteristik organisasi
governance dan kualitas pelayanan publk,
dan personil dalam mengemban tugas pokok dan
khususnya di Dinas Kependudukan dan Catatan
fungsinya. Dimensi ini akan diukur dengan
Sipil Kota Manado.
indikator-indikator sebagai berikut :
pengelolaan administrasi kepdudukan, dan
a. Kesesuaian antara misi organisasi dengan
peningkatan disiplin aparatur
tugas pokok dan fungsi organisasi.
Oleh karenanya dalam rangka pencapaian
b. Kejelasan tugas pokok dan fungsi antar
terhadap tujuan dan sasaran telah
organisasi.
c. Persyaratan rekruitmen pegawai pada suatu
organisasi.

2
A. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sipil Kota Manado memperhatikan dimensi
Implementasi Kebijakan Restrukturisasi kompetensi administrasi. Artinya bahwa
birokrasi pemerintah daerah didefinisikan sebagai kompetensi individu dan kompetensi lembaga
hasil restrukturisasi yang diimplemntasikan oleh sebagai komponen pembentuk kompetensi
pemerintah daerah, khususnya Dinas administrasi senantiasa diprioritaskan sehingga
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Manado penempatan pegawai, dan promosi jabatan selalu
memiliki prinsip-prinsip good governance mempertimbangkan secara sunggu-sunggu
sehingga mampu megoptimalkan kinerja layanan kompentensi yang dimiliki calon pegawai atau
publik. Implementasi Kebijakan Restrukturisasi calon pejabat yang akan menduduki jabatan
organisasi diamati melalui 3 (tiga) dimensi, yaitu: tertentu dalam struktur organisasi Dinas
1. Dimensi Kompetensi Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Kompetensi Administrasi meliputi Manado” (Hasil Wawancara, Senin, 03 Agustus,
kompetensi lembaga dan kompetensi individu 2015).
adalah kemampuan dan karekteristik organisasi Pada bagian lain, Kepala Sub Bagian
dan personil dalam mengemban tugas pokok dan Kepegawaian menjelaskan bahwa “Rekrutmen
fungsinya. Dimensi ini akan diukur dengan pegawai pada Dinas kependudukan dan
indikator-indikator sebagai berikut : Pencatatan sipil Kota Manado untuk mengisi
a. Kesesuaian antara misi organisasi dengan bagian-bagian tertentu dalam formasi organisasi,
tugas pokok dan fungsi organisasi. secara peraturan perundang-undangan didasarkan
b. Kejelasan tugas pokok dan fungsi antar unit pada kompetensi yang dimiliki calon pegawai dan
organisasi. disesuaikan dengan bidang tugasnya masing-
c. Persyaratan rekruitmen pegawai pada suatu masing, namun kenyataannya kadang terjadi
organisasi. kriteria tersebut sulit diterapkan karena ada
d. Persyaratan promosi pegawai pada jabatan pesanan dari pihak tertentu”.
tertentu. Mengacu pada hasil wawancara
Mengacu pada indikator-indikator sebagaimana telah dideskripsikan di atas, dapat
tersebut di atas, selanjutnya dijabarkan ke dalam disimpulkan sementara bahwa implemntasi
beberapa pertanyaan sebagai pedoman wawancara restrukturisasi organisasi Dinas Kependudukan dan
kemudian mewawancarai informan terpilih yang Pencatatan Sipil Kota Manado diamati dari dimensi
hasilnya dideskripsikan secara simultan dengan kompetensi administrasi belum secara optimal
hasil analisis data kuesioner yang dialah melalui dilakukan. Hal ini sejalan dengan hasil analisis data
tabel frekuensi. yang dikumpulkan melalui kuesioner kepada 30
Berkaitan dengan dimensi kompetensi responden.
administrasi, Kepala Dinas Kepemndudukan dan
Catatan Sipil Kota Manado, menyatakan bahwa Kebijakan Restrukturisasi Organisasi
“Hasil restrukturisasi organisasi Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Manado Manado Diliat Dari Dimensi Kompetensi
berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 18 Tahun Administrasi. Secara keseluruhan, implemnatsi
2008, memberi warna tersendiri terhadap kebijakan restrukturisasi birokrasi Dinas
kompetensi administrasi, di mana antara misi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, khususnya
organisasi dengan tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan dimensi kompetensi
organisasi terdapat kesesuaian, kejelasan tugas administrasi beerada pada kategori “sedang” (40
pokok dan fungsi organisasi serta persyaratan %) cenderung “tinggi” (33,3%) dengan rata-rata
rekruitmen pegawai dan persyaratan promosi (mean) skor sebesar 15,9 atau dalam skala
jabatan selalu memperhartikan faktor kompetensi” ideal/teoritik sebesar 79,7 %.
(Hasil Wawancara, Senin, 03 Agustus, 2015). Hasil analisis data tersebut
Hal senada diungkapkan pula oleh mengindikasikan bahwa sekitar 10 (sepuluh)
Sekretaris Dinas, bahwa “Desain struktur responden atau 33.3 % dari 30 responden yang
organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan diwawancarai merasa yakin bahwa implementasi

3
kebijakan restrukturisasi birokrasi, khususnya kelurahan atau Lurah di seluruh Kota Manado. Selain
dimensi kompetensi administrasi pada Dinas itu, Persyaratan dokumen juga dicantumkan secara
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Manado jelas melalu papan pengumumam di Kantor Dinas”
telah dicapai sebesar 79,7 % dari kriteria yang (Hasil wawancara, Rabu 05 Agustus 2015).
ditetapkan, dan masih menyisahkan sekitar 20,3% Pada bagian lain, Kepala Seksi Pengolahan
kriteria kompetensi administrasi yang belum Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda penduduk
dicapai. (KTP) menegaskan bahwa walaupun prinsip
transparansi telah dilaksanakan, namun secara
2. Dimensi Transparansi optimal, artinya belum secara merata dapat
Transparansi adalah keterbukaan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga
dimiliki oleh organisasi birokrasi dalam pada saat mereka mengurus KTP atau KK dan
implementasi kebijakan publik, dimana rakyat dokumen capil lainnya seperti akta kelahiran,
secara leluasa dapat memperoleh informasi dan kematian maupun perkawinan sering kurang lengkap
mengetahui secara jelas tentang proses perumusan persyaratan yang dibawa sehingga memerlukan
dan implementasi kebijakan publik. Dimensi ini waktu pengurusan yang lebih lama untuk melengkapi
akan dilihat dengan indikator sebagai berikut : persyaratan tersebut” (Hasil wawancara : rabu, 05
a. Kewajiban untuk terbuka yang ada dalam tugas Agustus 2015).
pokok dan fungsi organisasi. Mengacu pada hasil wawancara di atas,
b. Implementasi dari kewajiban untuk terbuka dapat dikatakan bahwa penerapan dimensi
yang dimiliki oleh organisasi berdasarkan transparansi dalam rangka implementasi
tugas pokok dan fungsi. restrukturirasi birokrasi Dinas Kependudukan dan
Mengacu pada komponen-komponen dari Pencatatan Sipil Kota Manado telahberlangsung
dimensi transparansi, selanjutnya dijabarkan ke dengan baik walaupun belum mencapai hasil yang
dalam panduan wawancara dan diwawancarai optimal.
informan terpilih. Hasil wawancara di deskripsikan Hasil anaslisis menunjukkan sebaran skor
secara simultan dengan hasil analisis data dari dimensi transparansi dalam rangka implementasi
penyebaran kuesioner kepada 30 responden pegawai restrukturisasi birokrasi Dinas Kependudukan dan
pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pencatatan Sipil Kota Manado berada pada kelas
Kota Manado. interval 6 – 7, pada frekuensi 20 responden atau
Sehubungan dengan implementasi 66,7 % dengan kategori “sedang”, cenderung
dimensi transparansi, Kepala Bidang Administrasi “tinggi”, yakni sekitar 8 responden atau 26,7%.
Kependudukan mengatakan bahwa transparansi Hasil analisis ini apabila dihubungkan dengan
merupakan salah satu prinsip goog governance hasil analisis rata-rata (mean) untuk dimensi
yang diterapkan dalam proses pengurusan KTP, transparansi, jakni sebesar 6,8 atau sekitar 68,3 %
KK, dan Akta-akta Capil lainnya, karena setiap dari 30 responden yang diwawancarai, maka dapat
persyaratan dan Bagan Alur Pelayanan Dokumen disimpulkan sementara bahwa hanya sekitar 8
Kependudukan dan Capil dalam proses responden saja yang merasa yakin bahwa capaian
pengurusannya dicantumkan secara jelas di papan dimensi transparansi sekitar 68,3 % dari kriteria
informasi sehingga mudah dibaca oleh anggota yang ditetapkan, sememntara masih menyisahkan
masyarakat pengguna layanan” (Hasil wawancara, sekitar 31,7 % kriteria atau indikator dimensi
Rabu 05 Agustus 2015). transparansi yang belum dicapai.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Kepala Seksi
Seksi Penyuluhan bahwa untuk menjamin 3. Dimensi Efisiensi
transparansi dalam proses implementasi Efisiensi adalah kemampuan dalam
restrukturisasi birokrasi Dinas Kependudukan dan penggunaan dana publik (APBD) untuk keperluan
Pencatatan Sipil Kota Manado untuk dimensi Organisasi Birokrasi secara baik dan tepat
transparansi, maka oleh Dinas melakukan sosialisasi (efisien) serta kemampuan melakukan
persyaratan untuk mengurus KTP, KK dan Akta-akta perbaikan/penyederhanaan pelayanan kepada
Capil lainnya melalui Kepala-Kepala Pemerintah

4
masyarakat. Dimensi ini akan diamati melalui baik fisik maupun datanya, maka pemanfaatan
indikator sebagai berikut: teknologi informasi merupakan pilihan yang tepat
a. Kemampuan melakukan penyederhanaan walaupun membutuhkan anggaran biaya yang
organisasi birokrasi, meliputi jenis dan jumlah cukup besar. (Hasil wawancara, Rabu, 05 Agustus
unit kerja, eselonisasi serta keadaan pegawai. 2015).
b. Distribusi alokasi anggaran (APBD) untuk Memang, apabila diamati hasil
keperluan birokrasi dan untuk keperluan restrukturisasi organisasi Dinas Kependudukan dan
publik. Pencatatan Sipil Kota Manado, dan dibandingkan
c. Kemampuan melakukan perbaikan, perubahan dengan struktur yang lama, telah terjadi perubahan
dan penyederhanaan pelayanan kepada kearah yang lebih efisien walaupun belum optimal,
masyarakat. terutama dalam implementasinya sebagaimana
Mengacu pada komponen atau indikator dikemukakan di atas. Kondisi ini sesuai dengan hasil
dari dimensi efisiensi sebagaimana telah analisis data dari penyebaran kuesioner.
dikemukakan di atas, selanjutnya dijabarkan ke Distribusi data pada sebaran skor
dalam panduan wawancara dan daftar dimensi efisiensi berada pada kelas interval 10
pertanyaan penelitian (kuesioner). Panduan – 12 dengan kategori ”tinggi”, jumlah frekunsi
wawancara memuat pokok-pokok permasalahan sebanyak 19 responden atau sebesar 63,3%.
yang berkaitan dengan penerapan dimensi Hasil ini apabila dihubungkan dengan hasil
efisiensi dalam proses dan pasca retrukturisasi analisis rata-rata (mean) untuk dimensi efisiensi
birokrasi/organisasi Dinas Kependudukan dan diperoleh sebesar 9,9 atau 66,2 %, maka dapat
Pencatatan Sipil Kota Manado kemudian dikatakan bahwa sekitar 19 responden atau
diwawancarai informan terpilih, dan daftar sebesar 63,3 % dari 30 responden yang
pertanyaan disebarkan kepada 30 responden diwawancarai merasa yakin bahwa
pegawai yang hasilnya dideskripsikan secara impelemntasi restrukturisasi organisasi Dinas
simultan sebagai berikut. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Hasil wawancara dengan kepala sub- Manado dilihat dari dimensi efisiensi telah
bagian Program, Keuangan dan Pelaporan dicapai sebesar 66,2% dari kriteria yang
menyatakan bahwa ”Struktur birokrasi ada ditetapkan dan masih menyisahkan sekitar
sekarang berdasarkan Peraturan Walikota 33,8% kriteria dimensi efisiensi yang belum
Manado, nomor 18 Tahun 2008 didesain dicapai.
dengan memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi, Dengan demikian, dapat disimpulkan
sehingga dalam penerapannya benar-benar sementara bahwa implementasi dimensi
menjunjung tinggi prinsip penghematan efisiensi dalam rangka implementasi
(efisiensi), baik dalam penggunaan sumber daya restrukturisasi organisasi Dinas Kependudukan
manusia maupun sumber daya lainnya seperti dan Pencatatan Sipil Kota Manado belum secara
penggunaan anggaran (APBD) lebih optimal dicapai. Artinya bahwa penerapan
memperhatikan kepentingan publik (hasil prinsip efisiensi dalam pelaksanaan tugas-tugas
wawancara, Selasa, 04 Agustus 2015). pelayanan kepada masyarakat masih
Sedikit berbeda dengan pendapat diatas, mempertimbangkan aspek-aspek kepentingan
Kepala Sub-bagian Umum dan Perlengkapan yang lebih besar sehingga belum secara optimal
menyatakan bahwa prinsip efisiensi memang dapat dilaksanakan prinsip efisiensi tersebut.
merupakan prinsip dalam penerapan administrasi
atau manajemen, namun dalam prakteknya sering B. Faktor Penghambat Restrukturisasi
diabaikan untuk mencapai tujuan yang lebih Birokrasi
besar. Sebagai contoh dapat kami kemukakan Faktor-faktor penghambat implementasi
disini bahwa dalam memberikan pelayanan kebijakan restrukturisasi birokrasi Dinas
pembuatan kartu tanda penduduk maka untuk Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Manado
mempercepat pelayanan dan menghasilankan yang teridentifikasi, terdiri dari dua sumber
kartu tanda penduduk yang berkualitas dan akurat, utama, yaitu :

5
1. Faktor Penghambat Yang Bersumber Dari Kota Manado masih kurang memiliki tenaga
Internal Dinas kerja/pegawai yang memiliki kualifikasi tersebut.
Faktor-faktor penghambat implementasi Kondisi ini dapat dipastikan sebagai salah
kebijakan restrukturisasi birokrasi Dinas satu faktor penghambat dalam pelaksanaan tugas-
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Manado tugas pelayanan kepada masyarakat pengguna
yang bersumber dari internal dinas, meliputi : layanan. Hal ini terungkap secara jelas pada saat
a. Kurang Mencukupinya Biaya Operasional penulis mewawancarai Kepala Bidang
Dinas. Administrasi Kependudukan, “bahwa walaupun
Setelah dilakukan pengumpulan data jumlah pegawai tamatan S-1 cukup besar, yakni
melalui wawancara langsung, maka hasilnya sekitar 24 orang atau sebesar 55,81 % dari 43
dianalisis dan dideskripsikan berikut ini. Hasil pegawai, ternyata belum mencerminkan tingkat
wawancara dengan Kepala Sub Bagian Program, ketrampilan/keahlian dibidang IT, sementara
Keuangan dan Pelaporan, menegaskan bahwa tenaga ahli madya (D3) hanya sebanyak 2 orang
”Biaya operasional yang disediakan oleh atau sekitar 4,65 % saja. Hal ini tentunya
Pemerintah kota untuk membiayai kegiatan rutin merupakan penghambat bagi penyelesaian tugas-
organisasi boleh dibilang belum memadai atau tugas pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
cukup minim sehingga sering menghambat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
realisasi prgram-program yang telah direncanakan Manado” (Hasil wawancara, Jum’at, 07 Agustus
untuk direalisasikan. Hal ini sering diinisiasi 2015).
dengan penghematan sehingga program-program Selain kedua faktor penghambat yang
tersebut dapat dilaksanakan walaupun dengan telah dikemukakan di atas, terdapat pula kendala
biaya operasional yang kurang memadai” (Hasil teknis yang merupakan faktor penghambat
wawancara, Kamis 06 Agustus 2015). pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Unit Kependudukan dan Pencatan Sipil Kota Manado
Pelaksana Teknik Dinas bahwa “anggaran yang sebagai hasil restrukturisasi orgaisasi, yakni
diajukan untuk biaya operasional sering tidak masalah pemadaman listrik secara bergilir.
disejui atau dikurangi anggarannya sehingga Kondisi ini tentunya merukan kendalah atau
cukup menggangu pelaksanaan tugas-tugas rutin hambatan teknik yang dapat mengganggu
yang memerlukan biya operasional. Kondisi ini kelancaran tugas-tugas pelayanan kepada
dapat dikatakan cukup menghambat implementasi masyarakat pengguna layanan.
restrukturisasi birokrasi Dinas yang tentunya Keadaan ini diungkapkan oleh Kepala
memerlukan biaya operasional yang memadai Sub Bagian Umum dan Perlengkapan, “bahwa
untuk merealisasikan program-program Dinas kendala teknis yang dialami pada saat
sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku” melaksanakan tugas, terutama dalam
(Hasil Wawancara, Kamis, 06 Agustus 2015) menggunakan peralatan elektronik seperti
komputer dan lain-lain adalah terjadina
b. Kurangnya Tenaga Terampil Di Bidang IT
pemadaman listrik secara bergilir. Adakalanya
Mengingat sifat dan karakteristik
terjadi pemadaman pada saat mengantri data atau
pekerjaan berdasarkan tugas pokok dan fungsi
mengerjakan pencetakan Kartu Tanda Penduduk
yang tercantum dalam struktur organisasi Dinas
atau kartu Keluarag sehingga kondisi ini memaksa
Kependududkan adalah pelayanan hak-hak sipil
untuk menunda kegiatan tersebut. Apalagi tidak
masyarakat, seprti KTP, KK dan dokumen catatan
tersedia Jenset untuk menggantikan sumber daya
sipil lainnya yang sebagian terbesar menggunakan
listrik yang padam” (Hasil wawancara : Jum’at 07
teknologi informasi (IT), maka tentunya
Agustus 2015).
dibutuhkan tenaga kerja atau pegawai yang
Mengacu pada hasil-hasil wawancara di
memiliki ketrampilan untuk mengoperasikan
atas, maka dapat dijelaskan bahwa ke tiga jenis
peralatan/teknologi komputer dan peralatan
hambatan di atas sama-ama memiliki tingkat
pendukungnya, sementara sebagaimana diketahui
kepentingan dan keurgensian untuk diatasi atau
bahwa Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil
dicarikan solusi penyelesainya.

6
Oleh karena itu, apabila diamati dari
2. Faktor Penghambat Yang Bersumber Dari keseluruhan (secara kumulatif) dari hasil
Masyarakat Pengguna Layanan restrukturisasi birokrasi Dinas (variabel X),
Adapun faktor yang diduga sebagai maka dapat dikatakan bahwa capaian skor
penghambat pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas variabel X berada pada kategori ”sedang” dan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota berada pada kelas interval 31 – 35 dengan
Manado yang bersumber dari masyarakat jumlah frekuensi sebanyak 13 responden atau
pengguna layanan adalah faktor sekitar 43,3 %, sedangkan skor rata-rata (mean)
pengetahuan/pemahamanmasyarakat tentang untuk variabel restrukturisasi dicapai sebesar
persyaratan yang harus dipenuhi untuk 32,7 atau dalam skala ideal pengukuran (skor
mengurus sesuatu dokum catatan sipil, seperti teoritik) sebesar (32,7 : 45 x 100) = 72,7 %.
pengurusan KTP, KK dan dokumen lainnya. Artinya bahwa kriteria restrukturisasi birokrasi
Kurangnya pemahaman masyarakat tersebut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota
sering memicu keterlambatan atau penundaaan manado telah dicapai dalam implementasinya
waktu penyelesaian suatu dokumen Capil. Hal sebesar 72,7 % sementara masih menyisahkan
ini ditegaskan oleh Kepala Seksi Pengolahan sekitar 27,3 % kriteria restrukturisasi oragnisasi
KK dan KTP, bahwa “masyarakat pengguna Dinas yang belum dicapai dan masih
layanan, terutama mereka yang mengurus diusahakan untuk dicapai ke depannya.
dokumen kependudukan, seperti KK dan KTP Dengan demikian, hasil penelitian ini
sering kali kurang mengetahui persyaratan berimplikasi penting bahwa pemerintah Kota
lengkap untuk mengurus dokumen capil tersebut manado, khususnya Dinas kependudukan dan
sehingga mengakibatkan penundaan Pencatatan Sipil Kota Manado harus terus
penyelesaianny karena mereka harus kembali berupaya untuk mengimplementasikan
lagi untuk melengkapi persyaratan dimaksud. kebijakan restrukturisasi Birokrasi berdasarkan
Keadaan seperti ini sering yang disalahkan Peraturan Walikota Kota Manado, Nomor 18
adalah petugas pelayanan atau pegawai yang tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Rincian
melakukan sosialisasi, di mana sosialisasi yang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
dilaksanakan menurut masyarakat pengguna Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Upaya yang
layanan kurang menjangkau lapisan masyarakat harus dilakukan tentunya mengacu pada maksud
penerima layanan” (Hasil wawancara : Senin, dan tujuan restrukturisasi itu sendiri melalui
10 Agustus 2015). peningkatan dimensi-dimensi kompetensi
Mengacu pada keseluruhan hasil administrasi, transparansi dan dimensi efisiensi
penelitian, maka dapat dijelaskan lebih lanjut dalam prose mengimplementasikan kebijakan
bahwa dimensi-dimensi restrukturisasi birokrasi restrukturisasi birokrasi Dinas tersebut.
Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Manado, seperti dimensi kompetensi KESIMPULAN DAN SARAN
administrasi, dimensi transparansi dan dimensi
efisiensi dalam proses hasil hasil penerapan A. Kesimpulan
restrukturisasi birokrasi tersebut belum secara Berdasarkan hasil-hasil analisis data pada
optimal dicapai dilihat dari indikator atau bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
kriteria masing-masing dimensi, walau ada butir kesimpulan sebagai berikut :
dimensi, seperti dimensi efisiensi telah berada 1. Ketiga dimensi restrukturisasi birokrasi Dinas
pada kategori “tinggi”, namun skor rata-rata Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
yang dicapai hanya sebesar 66,2 %. Artinya Manado, yakni dimensi kompetensi
bahwa hany sekitar 66,2 % kriteria efisien administrasi, dimensi transaparansi dan
sebagai hasil restrukturisasi birokrasi Dinas dimensi efisiensi, belum terimplementasikan
yang dapat dicapai sehingga masih ada sekitar secara optimal, walaupun salah satu
33,8 % kriteria efisiensi yang masih harus dimensinya, yakni dimensi efisiensi telah
diusahakan untuk dicapai ke depannya. berada pada kategori ”tinggi”.

7
2. Terdapat beberapa faktor yang menjadi
penghambat pelaksanaan tugas pokok dan DAFTAR PUSTAKA
fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Ancok, Djamaludin, 2000, Revitalisasi Sumber
Sipil Kota Manado hasil restrukturisasi Daya Manusia Dalam Menghadapi
birokrasi, yaitu (1) kurang mencukupinya Perubahan Pasca Krisis, Jakarta,
biaya operasional; (2) kurangnya tenaga Workshop Perencanaan dan
trampil dibidang teknologi informasi (IT); dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
kendala teknis seperti pemadaman listrik Hariandja, Denny B.C., 1999, Birokrasi Nan
secara bergilir sebagai faktor penghambat Pongah : Belajar dari Kegagalan Orde
internal Dinas; sementara faktor penghambat Baru, Kanisius, Yogyakarta.
yang bersumber dari masyarakat pengguna Pemerintahan (AKIP), “Akuntabilitas dan Good
layanan, yaitu kurangnya pengetahuan dan Governance”, Lembaga Administrasi
pemahaman mereka tentang persyaratan dalam Negara, Jakarta.
mengurus dokumen capil, seperti KTP, KK Nawawi, H. Hadari dan H.M. Martini Hadari,
dan dokumen capil lainnya. 1994, Ilmu Admnistrasi, Ghalia
Indonesia, Jakarta.
B. Saran-Saran
Nawawi, H. Hadari, 1985, Metode Penelitian
Mengacu pada beberapa hasil temuan Bidang Sosial, Gadjah Mada University
dalam penelitian ini, maka dipandang perlu untuk Press, Yogyakarta.
memberikan beberapa saran sebagai berikut : Nazir, Muhammad, 1999, Metode Penelitian,
1. Untuk meningkatkan capaian keberhasilan Ghalia Indonesia, Jakarta.
implementasi kebijakan restrukturisasi
Osborne, David dan Ted Gaebler, 1996,
birokrasi, maka perlu diupayakan peningkatan Mewirausahakan Birokrasi, PT. Pustaka
dimensi kompetensi administrasi melalui Binaman Pressindo, Jakarta.
kegiatan pendidikan dan pelatihan, dimensi
Santoso, Priyo Budi, 1993, Birokrasi
transparansi melalui peningkatan pengawasan Pemerintah Orde Baru Perspektif
dan dimensi efisiensi melalui penataan Kultural dan Struktural, Bina Aksara,
anggaran dan penghematan pemanfaatan Jakarta.
sumber daya. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1995,
2. Untuk meningkat keberhasilan implementasi Metode Penelitian Survai, LP3ES,
kebijakan restrukturisasi birokrasi Dinas Jakarta.
kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Suprayogo & Tobroni Imam. (2001).
Manado, maka disarankan agar pemerintah dan Metodologi Penelitian Sosial-Agama,
masyarakat meminimalisir faktor-faktor Bandung: Remaja Rosdakarya.
penghambat, baik yang bersumber dari Widiyatnya, I Nyoman Ngurah., 1999,
masyarakat pengguna layanan maupun dari Pendekatan Kompetensi Sebagai Acuan
petugas pelayanan. Hal ini dapat dilakukan Dalam Perencanaan Karier Individu
melalui beberapa kegiatan, antara lain : (1) Untuk “Multiple Skill Employee”
Sosialisasi yang dapat terjangkau ke seluruh dalam Manajemen dan Usahawan
lapisan masyarakat tentang persyaratan yang Indonesia, Vol.28, Nomor 08,
harus dipenuhi masyarakat dalam mengurus Jakarta.
dokumen Capil, terutama KK dan KTP; (2) Widodo, Joko., 2001, Good Governance :
menata kembali biaya operasional Dinas yang Telaah dari Dimensi : Akuntabilitas dan
memadai; (3) pendidikan/pelatihan tenaga Kontrol Birokrasi pada Era
fungsional dibidang IT; dan (4) pengadaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah,
Jenset untuk menjaga kontinuitas kegiatan Insan Cendekia, Surabaya.
rutin Dinas pada saat terjadi pemadaman
listrik.

Anda mungkin juga menyukai