http://journal.upgris.ac.id/index.php/equilibriapendidikan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persentase dan pengaruh peran pemimpin, iklim organisasi,
dan budaya kerja terhadap kinerja pegawai pasca restrukturisasi organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman (PRKP). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan
metode sensus. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berjumlah kurang lebih 57 orang dengan
teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, pasca restrukturisasi organisasi sampai tahun 2019.
Data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Terdapat tiga
variabel independen yaitu peran pemimpin (X1), iklim organisasi (X2), dan budaya kerja (X3). Variabel
dependen ada satu yaitu kinerja pegawai (Y). Uji instrumen yang digunakan adalah validitas dan reliabilitas
tes. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi
berganda dengan uji T dan F serta uji koefisien determinasi. Berdasarkan hasil SPSS didapatkan hasil
analisis variabel independen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terhadap variabel dependen.
Besaran persentase peran pemimpin, iklim organisasi, dan budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja
pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) sebesar 62,8% dan 37,2% sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci: peran pemimpin, iklim organisasi, budaya kerja, kinerja pegawai, restrukturisasi organisasi
Abstract
This study aims to describe the effect and percentage of influence from leader role, organizational climate
and work culture on employees;s performance after an organizational restcruturing of the Agency of Public
Housing and Settlement Area (PRKP). This research is a quantitative descriptive which this research uses
the census method. The population and sample of this study was all employees of the Agency Public
Housing and Settlements of the Bangka Belitung Islands Province, amounting to approximately 57 people,
with sampling techniques using saturated samples, counted after the restructuring of the organization until
2019. The data used in this study uses primary data and secondary data. There are three independent
variables, namely the role of leader (X1), organizational climate (X2), and work culture (X3). There is one
dependent variable that is employee performance (Y). Instruments were tested using validity and reliability
test. Data analysis methods used were descriptive analysis, classical assumption test, and multiple linear
regression analysis with T test, F test, and Coefficent of Determination (R2). Based on SPSS the results of
the indicate independent variable have effect significant and positive to dependent variable. The magnitude
of the percentage of the role of the leader, organizational climate, and work culture affect the performance
of the employees of the Agency of Housing and Settlement (PRKP) of 62.8% and the remaining 37.2% is
influenced by other variables.
Keywords: leader role, organizational climate, work culture, employees performance, and post-
organizational
ISSN
2548-6535 (print)
2615-6784 (online)
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 54
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 55
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 56
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 57
Ika Oktavianti / Journal of Economic Education 1 (2) (2012)
METODE
Page | 59
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 60
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 61
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1376,385 3 458,795 29,856 ,000b
Residual 814,457 53 15,367
Total 2190,842 56
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2019
Berdasarkan tabel 6 melalui lebih besar dari Ftabel 2,78 dan nilai
pengujian hipotesis dan kemudian signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari
membandingkan dengan Ftabel yaitu taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan uraian
dengan perhitungan rumus df1 = k-1 dan diatas dapat diketahui bahwa Ha4 diterima
df2=n-k dengan n menyatakan jumlah dan Ho ditolak yang menunjukkan bahwa
sampel pada penelitian ini berjumlah 57 variabel peran pemimpin, iklim organisasi,
responden, maka didapatkan Ftabel sebesar dan budaya kerja secara simultan
2,78. Hal ini berarti bahwa Fhitung 9,856 berpengaruh positif dan signifikan
Page | 62
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
terhadap kinerja pegawai Dinas PRKP seorang pemimpin Secara teoritis peran
Prov. Kepulauan Bangka Belitung. pemimpin Pemimpin perusahaan atau
Pembahasan organisasi adalah orang yang mampu
1. Pengaruh Peran Pemimpin terhadap mempengaruhi bawahan atau rekan kerja
Kinerja Pegawai lainnya yang menentukan kemajuan suatu
Berdasarkan hasil analisis regresi organisasi, Edy Sutrisno (2010:34). Peran
berganda diperoleh nilai koefisien peran pemimpin di Dinas PRKP dalam
pemimpin sebesar 0,303 yang mempengaruhi kinerja pegawai seperti
mengindikasikan adanya pengaruh positif yang sudah peneliti amati dilapangan
antara peran pemimpin kinerja pegawai berdasarkan dokumentasi lapangan dan
Dinas PRKP Prov. Kepulauan Bangka hasil analisis deskriptif bahwa rata-rata
Belitung senilai kelipatan peningkatan nilai menunjukkan bahwa peran pemimpin
atau penurunan nilai koefisien tersebut. di Dinas PRKP tergolong tinggi namun
Pengaruh peran pemimpin terhadap halnya terdapat peran pemimpin yang
kinerja pegawai Dinas PRKP Prov. masih dalam katagori sedang misalnya
Kepulauan Bangka Beltitung diperoleh seperti peranan pemimpin dominasi
melalui hasil penelitian uji parsial yang jawaban pegawai Dinas PRKP bahwa
memperoleh nilai thitung untuk X1 sebesar jarang untuk turun langsung dalam
2,667 > dari ttabel sebesar 2,005 dengan memberikan motivasi, arahan, dan
tingkat signifikansi sebesar 0,010 < dari dorongan kepada bawahan mempengaruhi
taraf signifikansi yaitu 0,05. Sehingga hubungan baik antara pemimpin dan
variabel peran pemimpin dinyatakan bawahan. Hal tersebut didasarkan pada
secara parsial berpengaruh positif dan dominasi jawaban responden yang
signifikan terhadap kinerja pegawai. menjawab bahwa jarangnya terjalin
Hal ini menunjukkan apabila hubungan baik antara pemimpin dan
peranan pemimpin semakin baik maka bawahan sembari peneliti menyebarkan
akan meningkat kinerja pegawai Dinas kuesioner dan menanyakan langsung
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung. alasan hal tersebut sehingga kinerja
Berlaku juga sebaliknya, jika peranan pegawai di Dinas PRKP kurang maksimal
pemimpin sama dengan nol dan menurun karena kurangnya koordinasi yang baik
maka kinerja pegawai Dinas PRKP antara atasan dan bawahan. Kemudian,
semakin rendah. kurangnya peran pemimpin di Dinas
Peranan pemimpin terletak tidak PRKP dalam berani dalam mengambil
hanya pada pelakasanaan pencapaian resiko serta menerapkan hal-hal baru
kinerja melalui tugas pokok dan fungsi memicu kinerja pegawai Dinas PRKP
organisasi yang bersangkutan, akan tetapi yang monoton dan tidak berkembang
juga memiliki kewenangan dalam dikarenakan tidak adanya inovasi dan
menjalankan tugas kepemimpinan yang pengembangan kemampuan tantangan
didalamnya terdapat tugas manajerial, setiap harinya yang memicu rasa bosan
tugas pengarahan serta tugas pembinaan, dan keterbiasaan sehingg terjadi
menjalankan fungsi kepemimpinan dan penurunan kinerja yang menjadi hal
menerapkan nya kepada bawahan guna lumrah di Dinas PRKP.
meningkatkan kinerja pegawai melalui
beberapa fungsi diantaranya fungsi Peran pemimpin mempengaruhi
instruktif, fungsi fungsi konsultatif, fungsi kinerja pegawai karena keberhasilan suatu
partisipasi, fungsi delegasi dan fungsi organisasi terhadap kinerja pegawai tidak
pengendalian dengan memanfaatkan terlepas dari peran seorang pemimpin
sumber kekuasaan yang dimiliki oleh dalam peranannya mengarahkan,
Page | 63
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
memotivasi dan menggerakan bawahan cukup, hal ini dikarenakann Dinas PRKP
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan masih tergolong dalam Dinas baru dalam
oleh pemimpin tersebut. Kinerja kawan instansi pemerintahan yangmana berbeda
dipengaruhi oleh peran pemimpin iklim nya pasca restrukturisasi organisasi
yangmana memiliki kendali penuh dalam baik dari hal jumlah ruangan kerja yang
mengkontrol kinerja pegawai atas lebih sedikit dengan jumlah sumber daya
pemenuhan segala kebutuhan dan target – manusia yang lebih sedikit dengan bidang
target yang ditetapkan melalui tujuan yang lebih spesifik di Dinas PRKP pasca
organisasi. Pengaruh peran pemimpin restrukturisasi organisasi dari Dinas PUPR
terhadap kinerja pegawai terlihat pada sehingga mengalami perbedaan iklim
penelitian terdahulu Purba (2016) bahwa organisasi yang dirasakan oleh pegawai
semakin baik pemimpin dalam Dinas PRKP yang sebelumnya sering
menjalankan perannya, maka akan mendapatkan reward namun pasca
berdampak pada kinerja karyawan atau restrukturisasi dominasi hasil analisis
pegawai yang akan semakin meningkat deskriptif pegawai Dinas PRKP
pula. merasakan dan menyatakan bahwa
jarangnya memperoleh reward atas
2. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap pekerjaan yang dilakukan, sehingga
Kinerja Pegawai menyebabkan kinerja pegawai Dinas
Berdasarkan hasil analisis regresi PRKP menurun dan stagnan karena
berganda diperoleh nilai koefisien iklim merasakan tidak termotivasi dalam
organisasi sebesar 0,187 mengindikasikan bekerjan karena tidak adanya apresiasi
adanya pengaruh positif antara iklim tahunan di organisasi tempat bekerja.
organisasi dan kinerja pegawai Dinas Kemudian, tingkat keharmonisan Dinas
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung PRKP menentukan iklim organisasi yang
senilai kelipatan peningkatan atau dirasakan oleh pegawai terhadap
penurunan nilai koefisien tersebut. lingkungan kerja yangmana dominasi hasil
Pengaruh iklim organisasi terhadap analisis deskriptif pegawai Dinas PRKP
kinerja pegawai Dinas PRKP Prov. menyatakan kurang keharmonisan di
Kepulauan Bangka Beltitung diperoleh lingkungan kerja pasca restukrurisasi
melalui hasil penelitian uji parsial yang organisasi. Hal ini disebabkan karena
memperoleh nilai thitung untuk X2 sebesar dengan jumlah sumber daya manusia yang
2,742 > dari ttabel sebesar 2,005 dengan lebih sedikit lingkup tingkat interaksi
tingkat signifikansi sebesar 0,008 yang < hanya terbatas dengan hal itu saja dan
dari taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga menyebabkan kurangnya keharmonisan,
variabel iklim organisasi dinyatakan tingkat kepercayaan dan kurangnya team
secara parsial berpengaruh positif dan work dalam keterlibatan dan mensupport
signifikan terhadap kinerja pegawai. resiko pekerjaan. Sehingga jika terjadi
Hal ini menunjukan apabila iklim konflik di lingkungan kerja tidak pernah
organisasi di objek penelitian baik maka mendapatkan perhatian serius yang apabila
akan meningkatkan kinerja pegawai Dinas dibiarkan akan berdampak pada kinerja
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung. pegawai Dinas PRKP. Dari hal tersebut
Berlaku juga sebaliknya, jika iklim dapat disimpulkan bahwa Iklim organisasi
organisasi sama dengan nol dan menurun di Dinas PRKP bisa dikatagorikan
maka kinerja pegawai Dinas PRKP sedang/kurang baik hal ini di dasarkan
semakin rendah. pada dominasi hasil analisis deskriptif
Iklim Organisasi di Dinas PRKP Pegawai Dinas PRKP yang menyatakan
tergolong dalam katagori sedang atau bahwa belum setuju apabila organisasi
Page | 64
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Dinas PRKP dikatagorikan sudah baik, hal dominasi analisis deskriptif yangmana
ini menyebabkan kurangnya kinerja pegawai Dinas PRKP menjawab masih
pegawai Dinas PRKP yang tidak terpacu jarangnya diberikan kebebasan untuk
dalam memberikan loyalitas yang mengembangkan kemampuan diri dalam
maksimal terhadap organisasi. bidang apapun yang berkaitan dengan
Iklim Organisasi mempengaruhi pekerjaan. Hal ini didasarkan melalui
kinerja pegawai seperti halnya pada tanya jawab dengan responden bahwa
penelitian terdahulu, Tantowi (2016) yang aturan yang mengikat Dinas PRKP baku
menyatakan bahwa setiap adanya 1 dan mengikuti aturan rigit Instansi
perubahan pada faktor satuan iklim Pemerintahan Prov. Bangka Belitung. Hal
organisasi akan mempengaruhi pada tersebut pula yang mendasari dominasi
kinerja. Semakin besar dan baik faktor – jawaban hasil analisis deskrptif pegawai
faktor yang mempengaruhi iklim Dinas PRKP jarang menaati aturan-aturan
organisasi maka semakin baik pula kinerja yang diberlakukan ditempat kerja seperti
yang dihasilkan. halnya keluar jam kerja diluar jam kerja,
karena di Organisasi tidak adanya
3. Pengaruh Budaya Kerja terhadap membuat pengembangan diri yang inovatif
Kinerja Pegawai yangmana para pegawai merasakan
Berdasarkan hasil analisis regresi kebosanan dalam ikatan rutinitas yang
berganda diperoleh nilai koefisien iklim sama setiap harinya. Kemudian, belum
organisasi sebesar 0,774 mengindikasikan adanya dasar/papan anjuran Budaya 5S
adanya pengaruh positif antara budaya secara tersurat terkadang membuat antar
kerja dan kinerja pegawai Dinas PRKP pegawai Dinas PRKP jarang menerapkan
Prov. Kepulauan Bangka Belitung senilai Budaya 5 S ditempat kerja, hal ini
kelipatan peningkatan atau penurunan nilai menyebabkan kesalahpahaman dan
koefisien tersebut. berdampak pada keharmonisan antar
Pengaruh budaya kerja terhadap pegawai yang menyebabkan kurangnya
kinerja pegawai Dinas PRKP Prov. team work dan menurunnya kinerja di
Kepulauan Bangka Beltitung diperoleh Dinas PRKP itu sendiri, hal tersebut
melalui hasil penelitian uji parsial yang didukung oleh dominasi hasil analisis
memperoleh nilai thitung untuk X3 sebesar deskriptif pegawai Dinas PRKP yang
7,896 > dari ttabel sebesar 2,005 dengan masih jarang peka untuk membantu
tingkat signifikansi sebesar 0,00 < dari menyelesaikan pekerjaan antar sesama
taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga rekan kerja yang terkadang membutuhkan
variabel budaya kerja dinyatakan secara bantuan penyelesaian bersama. Kemudian
parsial berpengaruh positif dan signifikan budaya di Dinas PRKP melalui kebiasaan-
terhadap kinerja pegawai. Hal ini kebiasaan tersirat yang dilakukan oleh
menunjukkan apabila budaya kerja di antar sesama pegawai menyebutkan bahwa
objek penelitian tersebut baik, maka akan dari dominasi hasil analisis deksriptif
semakin tinggi pula kinerja pegawai Dinas kurangnya diberikan kebebasan dan
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung. dihargai dalam mengemukakan
Berlaku juga sebaliknya, jika budaya kerja pendapat,kritik dan saeab secara terbuka
sama dengan nol dan menurun maka terutama dalam hal untuk berinovasi,
kinerja pegawai Dinas PRKP semakin kurangnya terlengkapi dan terpenuhinya
rendah. sarana dan prasarana ditempat kerja
Budaya kerja di Dinas PRKP menyebabkan jarangnya menyelesaikan
dikatagorikan pada katagori cukup atau pekerjaan pada waktu yang tepat secara
sedang yangmana terlihat dari hasil efektif dan efesien, hal tersebut
Page | 65
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 66
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 67
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 68
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020
Page | 69