Anda di halaman 1dari 17

EQUILIBRIA PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi


Vol. 5, No. 1, 2020

http://journal.upgris.ac.id/index.php/equilibriapendidikan

ANALISIS PERAN PEMIMPIN, IKLIM ORGANISASI DAN BUDAYA KERJA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PASCA RESTRUKTURISASI ORGANISASI

Septiasari1, Dian Prihardini Wibawa2, Hidayati3


syr.septia15@gmail.com 1, dianpw.mustafa@gmail.com 2, hhida111@yahoo.com 3
Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persentase dan pengaruh peran pemimpin, iklim organisasi,
dan budaya kerja terhadap kinerja pegawai pasca restrukturisasi organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman (PRKP). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan
metode sensus. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berjumlah kurang lebih 57 orang dengan
teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, pasca restrukturisasi organisasi sampai tahun 2019.
Data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Terdapat tiga
variabel independen yaitu peran pemimpin (X1), iklim organisasi (X2), dan budaya kerja (X3). Variabel
dependen ada satu yaitu kinerja pegawai (Y). Uji instrumen yang digunakan adalah validitas dan reliabilitas
tes. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi
berganda dengan uji T dan F serta uji koefisien determinasi. Berdasarkan hasil SPSS didapatkan hasil
analisis variabel independen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terhadap variabel dependen.
Besaran persentase peran pemimpin, iklim organisasi, dan budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja
pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) sebesar 62,8% dan 37,2% sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata Kunci: peran pemimpin, iklim organisasi, budaya kerja, kinerja pegawai, restrukturisasi organisasi

Abstract
This study aims to describe the effect and percentage of influence from leader role, organizational climate
and work culture on employees;s performance after an organizational restcruturing of the Agency of Public
Housing and Settlement Area (PRKP). This research is a quantitative descriptive which this research uses
the census method. The population and sample of this study was all employees of the Agency Public
Housing and Settlements of the Bangka Belitung Islands Province, amounting to approximately 57 people,
with sampling techniques using saturated samples, counted after the restructuring of the organization until
2019. The data used in this study uses primary data and secondary data. There are three independent
variables, namely the role of leader (X1), organizational climate (X2), and work culture (X3). There is one
dependent variable that is employee performance (Y). Instruments were tested using validity and reliability
test. Data analysis methods used were descriptive analysis, classical assumption test, and multiple linear
regression analysis with T test, F test, and Coefficent of Determination (R2). Based on SPSS the results of
the indicate independent variable have effect significant and positive to dependent variable. The magnitude
of the percentage of the role of the leader, organizational climate, and work culture affect the performance
of the employees of the Agency of Housing and Settlement (PRKP) of 62.8% and the remaining 37.2% is
influenced by other variables.

Keywords: leader role, organizational climate, work culture, employees performance, and post-
organizational
ISSN
2548-6535 (print)
2615-6784 (online)
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

PENDAHULUAN beroperasiterhitung tanggal 1 Januari


Reformasi pada birokrasi tataran 2017. Awal terbentuk Dinas Perumahan
pemerintah daerah merupakan suatu hal Rakyat dan Kawasan Permukiman
wajar dilakukan guna mengevaluasi dan (PRKP) pasca restrukturisasi organisasi
memperbaiki kinerja Instansi di birokrasi dari Dinas PUPR, terdapat berbagai hal
yang bersangkutan.Salah satu hal yang perubahan yang mempengaruhi seluruh
terjadi guna memperbaiki kurang elemen di lingkungan organisasi.
optimalnya kinerja organisasi antara lain Perubahan tersebut melingkupi perubahan
adalah melalui restrukturisasi organisasi, bentuk struktur organisasi, bidang dan
Agustamar (2014). Restrukturisasi tupoksi, jumlah sumber daya manusia
organisasi dapat dimaknai sebagai serta sasaran capaian hasil kinerja.
political will, perubahan stratus hukum, Terjadinya perampingan organisasi
organisasi dan keuangan yang positif dari dengan menghapuskan beberapa bidang
pemerintah untuk menciptakan sebuah atau subdinas tertentu di Dinas PUPR,
birokrasi pemerintahan yang sehat dan kemudian dilakukan penyerahan tupoksi
memberikan fokus kontribusi salah satu sebelumnya kepada Dinas PRKP atau
nya melalui pembiayaan pembangunan dikenal sebegai Decentralizing. Hal ini
(KemenkumHam RI,2016). Salah satu didukung dengan hasil wawancara
organisasi yang terbentuk melalui fenomena bersama bapak Henry Rizal
restrukturisasi organisasi adalah Dinas S.E.,M.M (2019) selaku kasubbag umum
Perumahan Rakyat dan Kawasan Dinas PRKP yang sebelumnya menjabat
Permukiman (PRKP) terbentuk dari sebagai kasubbag perlengkapan di Dinas
restrukturisasi organisasi Dinas Pekerjaan PUPR, narasumber pertama menyatakan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa adanya perbedaan dalam lingkup
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. peran pemimpin dalam pelaksanaan tugas
Pembentukan tersebut didasarkan pada pokok dan fungsi pada saat menjadi
Perda No.18 Tahun 2016 dan Pergub pemimpin pada Dinas PUPR dan Dinas
Kepulauan Bangka Belitung No.58 Tahun PRKP. Pada saat narasumber menjabat
2016 melalui asas desentralisasi. sebagai Kasubbag Perlengkapan di Dinas
Berdasarkan ketentuan tersebut PUPR memiliki peran kendali atas
pemerintah Prov. Kepulauan Bangka pengendalian aset internal (perlengkapan
Belitung memiliki kewenangan dalam kantor) dan eksternal (perlengkapan
mengatur atas jalannya pemerintahan proyek).
daerah. Kewenangan tersebut salah Pasca restrukturisasi narasumber
satunya di bidang Pekerjaan Umum dan menjabat sebagai Kasubbag Umum di
Perumahan Rakyat, pada tahun 2016 Dinas PRKP yang memliki peran untuk
Dinas PUPR Prov. Kepulauan Bangka membantu sekretariat dalam kegiatan
Belitung mengalami restrukturisasi pengelolaan tata usaha dan keuangan
organisasi pemerintahan dalam urusan kepegawaian daerah. Perbedaan hal
penyelenggaran pemerintahan daerah tersebut mempengaruhi kinerja
dibidang perumahan rakyat dan kawasan narasumber dalam pelaksaan tugas dan
permukiman, sehingga terbentuklah fungsinya berdasarkan jabatan yang
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan dimiliki karena adanya perbedaan
Permukiman (PRKP) di Kepulauan pengalaman, tupoksi kerja serta jumlah
Bangka Belitung yang
sumber daya manusia yang berbeda yang penyesuaian budaya kerja dan
terlibat berbeda sehingga mengharuskan menciptakan iklim organisasi yang baru
narasumber untuk menerapkan dan nyaman guna pada saat narasumber

Page | 54
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

menjadi pemimpin Dinas PRKP. restrukturisasi organisasi dari Dinas


Perbedaan kondisi iklim organisasi pasca PUPR tergambarkan dari tabel berikut:
Tabel 1. Gambaran Perubahan Iklim Organisasi Pasca Restrukturisasi Dinas
PRKP dari Dinas PUPR
No Iklim Organisasi Dinas PUPR Dinas PRKP
19 Ruangan Kerja + 2
1 Jumlah Ruangan Kerja
Gudang Besar 13 Ruangan Kerja
Jumlah SDM dalam
2
satuan kerja 350 Orang 57 Orang
Pekerjaan umum bidang tata
kota, Peningkatan Bidang Perumahan
3 Orientasi
pembangunan daerah dan Rakyat dan Kawasan
kota mandiri Permukiman
3 Sub dinas, 3 sub bagian, 4 2 Bidang, 4 Kasi, 2
4 Jumlah Bidang
Seksi/subdinas Subbagian
Sumber: Survei Lapangan Dinas PUPR dan Dinas PRKP (2019)

Tabel tersebut menunjukkan jumlah ruangan kerja, jumlah sumber


perbedaan lingkungan dan suasana kerja daya manusia yang lebih sedikit namun
Dinas PRKP Pasca Restrukturisasi dengan pemfokusan bidang kerja yang
Organisasi dari Dinas PUPR. Perbedaan lebih spesifik setuju mempengaruhi
tersebut akan menciptakan suasana dan kinerja pegawai sebesar 71,67%.
sikap yang diduga mempengaruhi kinerja Sementara itu, kondisi budaya
pegawai di organisasi. Hal ini didukung kerja Dinas PRKP pasca restrukturisasi
dengan hasil pra survey 19 responden organisasi tergambarkan dari tabel
Dinas PRKP yang menyatakan bahwa berikut:

Tabel 2. Pedoman Penunjang Gambaran Budaya Kerja Pasca Restrukturisasi


Dinas PRKP dari Dinas PUPR
No Pedoman Dinas PUPR Dinas PRKP
1 Papan Struktur Organisasi Terpasang/Tersedia Terpasang/Tersedia
Keseluruhan
2 Papan Nama Instansi Terpasang/Tersedia Terpasang/Tersedia
3 Papan Visi Misi Organiasi Terpasang/Tersedia Belum Terpasang
4 Papan Visi Misi Terpasang/Tersedia Belum Terpasang
Persubbidang
5 Aturan Presensi Pegawai Terpasang/Tersedia Terpasang/Tersedia
Prov. Babel
6 Papan Budaya Kebersihan Terpasang/Tersedia dalam Tersedia dalam
Kantor bentuk Akrilik bentuk Print Out
7 Struktur Organisasi pe- Terpasang/Tersedia dalam Belum
bidang/ruangan bentuk Print Out Terpasang/Belum
Tersedia
8 Daftar Nama Pegawai Terpasang/Tersedia Belum Terpasang
Bidang/Ruangan
9 Daftar Klasifikasi Pegawai Terpasang/Tersedia Belum Terpasang
Bidang/Ruangan

Page | 55
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

10 Papan Pengumuman Terpasang/Tersedia Terpasang/Tersedia


11 Aturan Budaya Penggunaan Belum Terpasang/Tersedia Terpasang/Tersedia
Sarana Kantor
12 Papan/Banner Budaya 5 S Belum Terpasang/Tersedia Belum Terpasang/
Belum Tersedia
13 Draft Surat Masuk/Keluar Tersedia Tersedia
14 Absensi Merchant Absensi Merchant &
Manual
15 Pedoman Kerja Tersedia Tersedia
Sumber: Survei Lapangan Dinas PUPR dan Dinas PRKP (2019)

Tabel tersebut menunjukkan pegawai di Dinas PRKP Prov.


kondisi perbedaan sarana prasarana Kepulauan Bangka Belitung.
penunjang atau sebagai pedoman budaya 4) Mengetahui pengaruh tentang
kerja organisasi, khususnya di Dinas budaya kerja terhadap kinerja
PRKP pasca restrukturisasi organisasi pegawai di Dinas PRKP Prov.
dari Dinas PUPR. Hal ini didukung oleh Kepulauan Bangka Belitung.
hasil pra survey 19 responden Dinas 5) Mengetahui pengaruh peran
PRKP yang menyatakan sejumlah pemimpin, iklim organisasi,
71,67% menyatakan bahwa ketersediaan budaya kerja dan kinerja pegawai
penunjang budaya kerja organisasi yang di Dinas PRKP Prov. Kepulauan
kurang memadai mempengaruhi kinerja Bangka Belitung.
pegawai Dinas PRKP.
Berdasarkan fenomena yang Kerangka Teori
peneliti uraikan di Dinas PRKP pasca 1) Peran Pemimpin
restrukturisasi organisasi yang belum Pemimpin perusahaan atau
maksimal, alasan tersebut mendorong organisasi adalah orang yang
peneliti untuk mengetahui secara mampu mempengaruhi bawahan
mendalam mengenai peran permimpin, atau rekan kerja lainnya yang
iklim organisasi, dan budaya kerja menentukan kemajuan suatu
terhadap kinerja pegawai Dinas PRKP. organisasi, Sutrisno (2010:34).
Tujuan penelitian ini adalah : Peran dapat diartikan sebagai
1) Mendeskripsikan peran suatu perilaku yang diatur dan
pemimpin, iklim organisasi, diinginkan oleh seseorang dalam
budaya kerja dan kinerja pegawai hal atau posisi tertentu. Peran juga
pasca restrukturisasi organisasi di dapat dikaitkan dengan beban
Dinas PRKP Prov. Kepulauan tanggung jawab seseorang kepada
Bangka Belitung. orang yang ditugaskan dalam
2) Mengetahui pengaruh tentang mengemban tugas peranan
peran pemimpin terhadap kinerja tersebut. Dapat disimpulkan
pegawai di Dinas PRKP Prov. bahwa peran pemimpin adalah
Kepulauan Bangka Belitung. seperangkat perilaku dalam suatu
3) Mengetahui pengaruh tentang kedudukan atau posisi tertentu
iklim organisasi terhadap kinerja yang memiliki beban terten

Page | 56
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

2). Iklim Organisasi 128). Adapun dimensi yang digunakan


Iklim organisasi dapat pada penelitian ini memuat tentang
diartikan sebagai keseluruhan kemampuan, motivasi,peluang, target,
elemen yang dirasakan antara para taat asas dan kualitas.
anggota organisasi melalui Adapun Hipotesis pada penelitian ini
pengendalian diri dan interaksi berdasarkan kerangka berpikir yang
fisik di organisasi (Romli, sudah dibuat peneliti adalah sebagai
2011:186). Adapun dimensi yang berikut :
digunakan pada penelitian ini Ho : Peran Pemimpin tidak berpengaruh
memuat tentang struktur, reward, dan tidak signifikan terhadap kinerja
warmth, resiko, support, standar pegawai
conflict, dan identity. H1 : Peran pemimpin diduga berpengaruh
3). Budaya Kerja positif dan signifikan terhadap kinerja
Budaya kerja diartikan pegawai
sebagai nilai yang harus dimiliki Ho : Iklim Organisasi tidak berpengaruh
setiap manusia dalam dan tidak signifikan terhadap kinerja
melaksanakan kinerja melalui pegawai
kerja keras dan merupakan suatu H2: Iklim Organisasi diduga berpengaruh
hal yang dapat dijadikan patokan positif dan signifikan terhadap kinerja
dalam membuat kebijakan untuk pegawai
diterapkan dalam Ho : Budaya Kerja tidak berpengaruh dan
organisasi,Nawawi(2013:5). tidak signifikan terhadap kinerja pegawai
Adapun dimensi yang digunakan H3 : Budaya Kerja diduga berpengaruh
pada penelitian ini memuat positif dan signifikan terhadap kinerja
tentang kesadaran diri, pegawai
keagresifan, kepribadian, Ho : Peran pemimpin, iklim organisasi,
performa dan orientasi tim. budaya kerja secara simultan tidak
4). Kinerja Pegawai berpengaruh positif dan signifikan
Kinerja adalah terhadap kinerja pegawai
hasil yang diperoleh melalui pencapaian H4 : Peran pemimpin, iklim organisasi,
sasaran strategis yang dapat berorientasi budaya kerja secara simultan diduga
pada keuntungan maupun non- berpengaruh positif dan signifikan
keuntungan bagi sebuah organisasi yang terhadap kinerja pegawai
tergambarkan melalui program atau
sasaran, tujuan dari visi misi yang telah Gambar 1. Model Kerangka Teoritis
ditetapkan organisasi, Fahmi (2016:127- Penelitian

Sumber: Kerangka Analisis Hipotesis di


olah peneliti, 2019

Page | 57
Ika Oktavianti / Journal of Economic Education 1 (2) (2012)

METODE

Penelitian ini adalah penelitian B. Koefisien B1


deskriptif kuantitatif dengan populasi Nilai 0,303 pada tabel model
sampel berjumlah 57 orang dari seluruh regresi berganda bernilai positif yang
pegawai di objek penelitian terhitung mengartikan variabel iklim organisasi
pasca restrukturisasi organisasi sampai mempengaruhi kinerja pegawai Dinas
dengan tahun 2019 dengan menggunakan PRKP secara positif sebesar 0,303. Hal
metode sensus dan teknik pengambilan ini menandakan jika koefesien variabel
sampel jenuh. peran pemimpin meningkat kelipatan 1
Metode pengumpulan data pada maka kinerja pegawai akan meningkat
penelitian ini menggunakan data primer sebesar 0,303 dan juga berlaku
dan data sekunder. Data primer yang sebaliknya apabila koefesien variabel
digunakan berupa wawancara pra survei peran pemimpin berkurang kelipatan 1
dan kuesioner penelitian. Sementara itu, maka kinerja pegawai akan menurun
data sekunder yang digunakan ditunjang sebesar 0,303. Nilai koefisien regresi
dari dokumentasi pengamatan lapangan tersebut mengindikasikan adanya
dan rencana strategis Dinas PRKP Tahun pengaruh yang positif antara peran
2017-2022, situs internet atau website pemimpin (X1) dan kinerja pegawai
resmi Instansi Pemerintahan Prov. Dinas PRKP Prov. Kepulauan Bangka
Kepulauan Bangka Belitung, jurnal-jurnal Belitung.
yang berkaitan dengan penelitian C. Koefisien B2
terdahulu serta literatur lainnya yang Nilai 0,187 pada tabel model
digunakan sebagai dasar teori penelitian. regresi berganda bernilai positif
Uji instrumen yang digunakan artinya variabel iklim organisasi
adalah validitas dan reliabilitas tes. mempengaruhi kinerja pegawai Dinas
Metode analisis data yang digunakan PRKP secara positif sebesar 0,187.
adalah analisis deskriptif, uji asumsi Hal ini menandakan jika koefesien
klasik, analisis regresi berganda dengan uji variabel iklim organisasi meningkat
T dan F serta uji koefisien determinasi. kelipatan 1 maka kinerja pegawai
Penelitian ini menggunakan alat analisis akan meningkat sebesar 0,187 dan
SPSS IBM versi 25 dengan menggunakan juga berlaku sebaliknya apabila
persamaan regresi linear berganda yang koefesien iklim organisasi berkurang
didapatkan hasil seperti berikut: kelipatan 1 maka kinerja pegawai
Y= -11,370 + 0,303 X1 + 0,187 X2 + akan menurun sebesar 0,187. Nilai
0,774 X3 koefisien regresi tersebut
Hasil analisis regresi berganda yang mengindikasikan adanya pengaruh
masih dalam bentuk angka dapat yang positif antara iklim organisasi
dijelaskan melalui penejelasan sebagai (X2) dan kinerja pegawai Dinas
berikut: PRKP Prov. Kepulauan Bangka
A. Konstanta (a) Belitung.
Nilai -11,370 pada tabel model D. Koefisien B3
regresi berganda bernilai negatif, Nilai 0,774 pada tabel model
artinya bahwa jika tanpa variabel regresi berganda bernilai positif
peran pemimpin, iklim organisasi dan artinya variabel budaya kerja
budaya kerja maka akan mempengaruhi kinerja pegawai Dinas
mempengaruhi kinerja pegawai yang PRKP secara positif sebesar 0,774. Hal
akan menurun sebesar 11,370. ini menandakan jika koefesien variabel
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

budaya kerja meningkat kelipatan 1 Karakteristik responden


maka kinerja pegawai akan meningkat penelitian ini tergambarkan sebanyak 57
sebesar 0,774 dan juga berlaku responden dengan jumlah pegawai 40
sebaliknya apabila budaya kerja orang laki-laki dan 17 orang perempuan.
berkurang kelipatan 1 maka kinerja Responden di dominasi oleh rentang usia
pegawai akan menurun sebesar 0,774. 31-40 Tahun dengan persentase 40,4% dan
Nilai koefisien regresi tersebut rentang usia paling kecil berkisar kurang
mengindikasikan adanya pengaruh dari 20 Tahun dengan persentase 1,8%.
yang positif antara budaya kerja (X3) Karakteristik responden berdasarkan
dan kinerja pegawai Dinas PRKP tingkat pendidikan di dominasi oleh
Prov. Kepulauan Bangka Belitung. pegawai Dinas PRKP pada jenjang S1
Variabel operasional pada penelitian dengan persentase sebesar 64,9% dan
ini adalah sebagai berikut: paling sedikit pada jenjang D2-D3 dengan
1. Varibel dependen: persentase sebesar 7% dan karakteristik
Variabel dependen sering disebut status kepegawaian Dinas PRKP Prov.
juga sebagai variabel terikat yang Bangka Belitung berdasarkan status kerja
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, yang didominasi oleh PNS dengan
karena adanya variabel bebas. Adapun persentase 75,4% serta berstatus honorer
variabel terikat pada penelitian ini dengan persentase sebesar 24,6%.
adalah kinerja (Y).
2. Variabel indenden: Uji Validitas
Variabel independent atau variabel Uji validitas digunakan untuk
bebas merupakan variabel yang mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mempengaruhi sebab perubahan variabel, Danang Sunyoto (2011:114).
timbulnya variabel dependent (Y), Pada bab sebelumnya dinyatakan bahwa
Sugiyono (2011:64). Adapun variabel data kuesioner dikatakan valid apabila
independent pada penelitian ini adalah rhitung>rtabel. Pada penelitian ini jumlah
peran pemimpin (X1), iklim organisasi sampel berjumlah 57 orang dengan
(X2), dan budaya kerja (X3). signifikansi 0,05 dan rtabel 0,2609 diperoleh
dari df=(N-2) dengan df(55)=(57-2)
HASIL DAN PEMBAHASAN sampel penelitian sebagai berikut:
Karateristik Responden

Tabel 3. Hasil Uji Validitas


Variabel Item r hitung r tabel Keterangan
Peran X1.1 0,538 0,2609 Valid
Pemimpin X1.2 0,612 0,2609 Valid
(X1) X1.3 0,480 0,2609 Valid
X1.4 0,409 0,2609 Valid
X1.5 0,468 0,2609 Valid
X1.6 0,302 0,2609 Valid
X1.7 0,587 0,2609 Valid
X1.8 0,526 0,2609 Valid
X1.9 0,673 0,2609 Valid
X1.10 0,610 0,2609 Valid
Iklim X2.1 0,384 0,2609 Valid
Organisasi X2.2 0,452 0,2609 Valid

Page | 59
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

(X2) X2.3 0,509 0,2609 Valid


X2.4 0,444 0,2609 Valid
X2.5 0,301 0,2609 Valid
X2.6 0,310 0,2609 Valid
X2.7 0,518 0,2609 Valid
X2.8 0,574 0,2609 Valid
X2.9 0,659 0,2609 Valid
X2.10 0,449 0,2609 Valid
X2.11 0,485 0,2609 Valid
X2.12 0,468 0,2609 Valid
X2.13 0,571 0,2609 Valid
X2.14 0,611 0,2609 Valid
Budaya X3.1 0,570 0,2609 Valid
Kerja (X3) X3.2 0,485 0,2609 Valid
X3.3 0,377 0,2609 Valid
X3.4 0,481 0,2609 Valid
X3.5 0,391 0,2609 Valid
X3.6 0,516 0,2609 Valid
X3.7 0,407 0,2609 Valid
X3.8 0,514 0,2609 Valid
X3.9 0,492 0,2609 Valid
X3.10 0,508 0,2609 Valid
X3.11 0,709 0,2609 Valid
X3.12 0,419 0,2609 Valid
Kinerja Y.1 0,377 0,2609 Valid
Pegawai Y.2 0,525 0,2609 Valid
(Y) Y.3 0,491 0,2609 Valid
Y.4 0,510 0,2609 Valid
Y.5 0,431 0,2609 Valid
Y.6 0,425 0,2609 Valid
Y.7 0,526 0,2609 Valid
Y.8 0,712 0,2609 Valid
Y.9 0,406 0,2609 Valid
Y.10 0,520 0,2609 Valid
Y.11 0,573 0,2609 Valid
Y.12 0,311 0,2609 Valid
Sumber: Data Primer di olah peneliti melalui SPSS, 2019

Berdasarkan hasil data penelitian pada Uji Reliabilitas digunakan untuk


tabel 3 dengan pengujian validitas mengukur kehandalan dan konsistensi
instrumen penelitian dari masing – masing suatu variabel, Sunyoto (2011:110).
pernyataan olah data kuesioner dinyatakan Reliabilitas penelitian ini diukur dengan
seluruh data valid dengan nilai rhitung>rtabel melihat Cronboach Alpha (α)> 0.70,
sesuai dengan teori yang digunakan oleh
Uji Reliabilitas peneliti dalam Imam Ghozali (2013:48).

Page | 60
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat


pada tabel berikut :
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Item Alpha Keterangan
Peran Pemimpin X1 0,701 Reliabel
Iklim Organisasi X2 0,748 Reliabel
Budaya Kerja X3 0,705 Reliabel
Kinerja Pegawai Y 0,712 Reliabel
Sumber: Data Primer di olah peneliti melalui SPSS, 2019

Tabel 4 menunjukkan hasil uji variabel terikat dengan


instrumen data kuesioner dengan membandingkan Thitung dan Ttabel.
memperoleh masing – masing Cronboach Hipotesis dapat diterima apabila
Alpha (α) variabel > 0,70. Hal ini besaran nilai Thitung>Ttabel dengan
menyimpulkan bahwa masing–masing tingkat signifikan 0,05 yang
instrumen data penelitian variabel adalah digunakan untuk menunjukkan
reliabel atau handal. besaran pengaruh satu variabel bebas
Pengujian Hipotesis secara parsial kepada variabel terikat,
1. Pengujian Hipotesis Uji T Siregar (2014:194). Hasil pengolahan
Uji parsial (t) bertujuan untuk data dapat dilihat pada tabel sebagai
mengetahui besaran pengaruh secara berikut:
parsial antara variabel bebas terhadap

Tabel 5. Hasil Uji Parsial (Uji T) Coefficients


Model T Sig.

1 (Constant) -1,885 ,065

Peran Pemimpin 2,667 ,010

Iklim Organisasi 2,742 ,008

Budaya Kerja 7,896 ,000

Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2019

Berdasarkan tabel diatas diketahui Melalui perhitungan hasil


hasil coefficient melalui pembandungan berdasarkan pengujian didapatkan thitung
niliai pada ttabel. Pada penelitian ini dengan
untuk X1 sebesar 2,667 > dari ttabel 2,005
sampel 57 responden maka didapat ttabel dengan signifikansi sebesar 0,010 lebih
sebesar 2,00575 dibulatkan menjadi 2,005. kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05.
Hasil uji masing-masing variabel dapat Berdasarkan hasil tersebut dapat
diketahui melalui hipotesis pengaruh disimpulkan bahwa H1 diterima dan Ho
masing-masing variabel bebas terhadap ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel terikat sebagai berikut: variabel peran pemimpin secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
H1: Uji Hipotesis Peran Pemimpin terhadap kinerja pegawai Dinas PRKP
terhadap Kinerja Pegawai Prov. Kepulauan Bangka Belitung.

Page | 61
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

Uji simultan atau uji f bertujuan


H2: Uji Hipotesis Iklim Organisasi untuk mengetahui besaran pengaruh
terhadap Kinerja Pegawai variabel bebas terhadap variabel
Melalui perhitungan hasil terikat secara bersamaan. Uji simultan
berdasarkan pengujian didapatkan thitung ini ditetapkan dengan melihat nilai
untuk X2 sebesar 2,742 lebih besar dari signifikan pada model regresi data
ttabel 2,005 dengan signifikansi sebesar dengan tingkat signifikansi (α) 0,05
0,008 lebih kecil dari taraf signifikansi atau 5% guna membuktikan hipotesis
yaitu 0,05. Berdasarkan hasil tersebut pada penelitian yang diterima apabila
dapat disimpulkan bahwa H2 diterima dan nilai sig < 0,05 dan juga dengan
Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa membandingkan nilai Fhitung dengan
variabel iklim organisasi secara parsial Ftabel, apabila Fhitung > Ftabel. Jika F
berpengaruh positif dan signifikan positif maka dapat disimpulkan bahwa
terhadap kinerja pegawai Dinas PRKP hipotesis diterima dan variabel bebas
Prov. Kepulauan Bangka Belitung. secara simultan (bersama – sama)
berpengaruh terhadap variabel dan
H3: Uji Hipotesis Budaya Kerja terhadap sebaliknya. Hasil pengolahan data uji
Kinerja Pegawai simultan dapat dilihat pada tabel
Melalui perhitungan hasil sebagai berikut :
berdasarkan pengujian didapatkan thitung
untuk X3 sebesar 7,896 > dari ttabel 2,005
dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa H3 diterima dan Ho
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel budaya kerja secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai Dinas PRKP
Prov. Kepulauan Bangka Belitung.
2. Pengujian Hipotesis Uji F
Tabel 6. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1376,385 3 458,795 29,856 ,000b
Residual 814,457 53 15,367
Total 2190,842 56
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2019

Berdasarkan tabel 6 melalui lebih besar dari Ftabel 2,78 dan nilai
pengujian hipotesis dan kemudian signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari
membandingkan dengan Ftabel yaitu taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan uraian
dengan perhitungan rumus df1 = k-1 dan diatas dapat diketahui bahwa Ha4 diterima
df2=n-k dengan n menyatakan jumlah dan Ho ditolak yang menunjukkan bahwa
sampel pada penelitian ini berjumlah 57 variabel peran pemimpin, iklim organisasi,
responden, maka didapatkan Ftabel sebesar dan budaya kerja secara simultan
2,78. Hal ini berarti bahwa Fhitung 9,856 berpengaruh positif dan signifikan

Page | 62
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

terhadap kinerja pegawai Dinas PRKP seorang pemimpin Secara teoritis peran
Prov. Kepulauan Bangka Belitung. pemimpin Pemimpin perusahaan atau
Pembahasan organisasi adalah orang yang mampu
1. Pengaruh Peran Pemimpin terhadap mempengaruhi bawahan atau rekan kerja
Kinerja Pegawai lainnya yang menentukan kemajuan suatu
Berdasarkan hasil analisis regresi organisasi, Edy Sutrisno (2010:34). Peran
berganda diperoleh nilai koefisien peran pemimpin di Dinas PRKP dalam
pemimpin sebesar 0,303 yang mempengaruhi kinerja pegawai seperti
mengindikasikan adanya pengaruh positif yang sudah peneliti amati dilapangan
antara peran pemimpin kinerja pegawai berdasarkan dokumentasi lapangan dan
Dinas PRKP Prov. Kepulauan Bangka hasil analisis deskriptif bahwa rata-rata
Belitung senilai kelipatan peningkatan nilai menunjukkan bahwa peran pemimpin
atau penurunan nilai koefisien tersebut. di Dinas PRKP tergolong tinggi namun
Pengaruh peran pemimpin terhadap halnya terdapat peran pemimpin yang
kinerja pegawai Dinas PRKP Prov. masih dalam katagori sedang misalnya
Kepulauan Bangka Beltitung diperoleh seperti peranan pemimpin dominasi
melalui hasil penelitian uji parsial yang jawaban pegawai Dinas PRKP bahwa
memperoleh nilai thitung untuk X1 sebesar jarang untuk turun langsung dalam
2,667 > dari ttabel sebesar 2,005 dengan memberikan motivasi, arahan, dan
tingkat signifikansi sebesar 0,010 < dari dorongan kepada bawahan mempengaruhi
taraf signifikansi yaitu 0,05. Sehingga hubungan baik antara pemimpin dan
variabel peran pemimpin dinyatakan bawahan. Hal tersebut didasarkan pada
secara parsial berpengaruh positif dan dominasi jawaban responden yang
signifikan terhadap kinerja pegawai. menjawab bahwa jarangnya terjalin
Hal ini menunjukkan apabila hubungan baik antara pemimpin dan
peranan pemimpin semakin baik maka bawahan sembari peneliti menyebarkan
akan meningkat kinerja pegawai Dinas kuesioner dan menanyakan langsung
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung. alasan hal tersebut sehingga kinerja
Berlaku juga sebaliknya, jika peranan pegawai di Dinas PRKP kurang maksimal
pemimpin sama dengan nol dan menurun karena kurangnya koordinasi yang baik
maka kinerja pegawai Dinas PRKP antara atasan dan bawahan. Kemudian,
semakin rendah. kurangnya peran pemimpin di Dinas
Peranan pemimpin terletak tidak PRKP dalam berani dalam mengambil
hanya pada pelakasanaan pencapaian resiko serta menerapkan hal-hal baru
kinerja melalui tugas pokok dan fungsi memicu kinerja pegawai Dinas PRKP
organisasi yang bersangkutan, akan tetapi yang monoton dan tidak berkembang
juga memiliki kewenangan dalam dikarenakan tidak adanya inovasi dan
menjalankan tugas kepemimpinan yang pengembangan kemampuan tantangan
didalamnya terdapat tugas manajerial, setiap harinya yang memicu rasa bosan
tugas pengarahan serta tugas pembinaan, dan keterbiasaan sehingg terjadi
menjalankan fungsi kepemimpinan dan penurunan kinerja yang menjadi hal
menerapkan nya kepada bawahan guna lumrah di Dinas PRKP.
meningkatkan kinerja pegawai melalui
beberapa fungsi diantaranya fungsi Peran pemimpin mempengaruhi
instruktif, fungsi fungsi konsultatif, fungsi kinerja pegawai karena keberhasilan suatu
partisipasi, fungsi delegasi dan fungsi organisasi terhadap kinerja pegawai tidak
pengendalian dengan memanfaatkan terlepas dari peran seorang pemimpin
sumber kekuasaan yang dimiliki oleh dalam peranannya mengarahkan,

Page | 63
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

memotivasi dan menggerakan bawahan cukup, hal ini dikarenakann Dinas PRKP
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan masih tergolong dalam Dinas baru dalam
oleh pemimpin tersebut. Kinerja kawan instansi pemerintahan yangmana berbeda
dipengaruhi oleh peran pemimpin iklim nya pasca restrukturisasi organisasi
yangmana memiliki kendali penuh dalam baik dari hal jumlah ruangan kerja yang
mengkontrol kinerja pegawai atas lebih sedikit dengan jumlah sumber daya
pemenuhan segala kebutuhan dan target – manusia yang lebih sedikit dengan bidang
target yang ditetapkan melalui tujuan yang lebih spesifik di Dinas PRKP pasca
organisasi. Pengaruh peran pemimpin restrukturisasi organisasi dari Dinas PUPR
terhadap kinerja pegawai terlihat pada sehingga mengalami perbedaan iklim
penelitian terdahulu Purba (2016) bahwa organisasi yang dirasakan oleh pegawai
semakin baik pemimpin dalam Dinas PRKP yang sebelumnya sering
menjalankan perannya, maka akan mendapatkan reward namun pasca
berdampak pada kinerja karyawan atau restrukturisasi dominasi hasil analisis
pegawai yang akan semakin meningkat deskriptif pegawai Dinas PRKP
pula. merasakan dan menyatakan bahwa
jarangnya memperoleh reward atas
2. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap pekerjaan yang dilakukan, sehingga
Kinerja Pegawai menyebabkan kinerja pegawai Dinas
Berdasarkan hasil analisis regresi PRKP menurun dan stagnan karena
berganda diperoleh nilai koefisien iklim merasakan tidak termotivasi dalam
organisasi sebesar 0,187 mengindikasikan bekerjan karena tidak adanya apresiasi
adanya pengaruh positif antara iklim tahunan di organisasi tempat bekerja.
organisasi dan kinerja pegawai Dinas Kemudian, tingkat keharmonisan Dinas
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung PRKP menentukan iklim organisasi yang
senilai kelipatan peningkatan atau dirasakan oleh pegawai terhadap
penurunan nilai koefisien tersebut. lingkungan kerja yangmana dominasi hasil
Pengaruh iklim organisasi terhadap analisis deskriptif pegawai Dinas PRKP
kinerja pegawai Dinas PRKP Prov. menyatakan kurang keharmonisan di
Kepulauan Bangka Beltitung diperoleh lingkungan kerja pasca restukrurisasi
melalui hasil penelitian uji parsial yang organisasi. Hal ini disebabkan karena
memperoleh nilai thitung untuk X2 sebesar dengan jumlah sumber daya manusia yang
2,742 > dari ttabel sebesar 2,005 dengan lebih sedikit lingkup tingkat interaksi
tingkat signifikansi sebesar 0,008 yang < hanya terbatas dengan hal itu saja dan
dari taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga menyebabkan kurangnya keharmonisan,
variabel iklim organisasi dinyatakan tingkat kepercayaan dan kurangnya team
secara parsial berpengaruh positif dan work dalam keterlibatan dan mensupport
signifikan terhadap kinerja pegawai. resiko pekerjaan. Sehingga jika terjadi
Hal ini menunjukan apabila iklim konflik di lingkungan kerja tidak pernah
organisasi di objek penelitian baik maka mendapatkan perhatian serius yang apabila
akan meningkatkan kinerja pegawai Dinas dibiarkan akan berdampak pada kinerja
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung. pegawai Dinas PRKP. Dari hal tersebut
Berlaku juga sebaliknya, jika iklim dapat disimpulkan bahwa Iklim organisasi
organisasi sama dengan nol dan menurun di Dinas PRKP bisa dikatagorikan
maka kinerja pegawai Dinas PRKP sedang/kurang baik hal ini di dasarkan
semakin rendah. pada dominasi hasil analisis deskriptif
Iklim Organisasi di Dinas PRKP Pegawai Dinas PRKP yang menyatakan
tergolong dalam katagori sedang atau bahwa belum setuju apabila organisasi

Page | 64
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

Dinas PRKP dikatagorikan sudah baik, hal dominasi analisis deskriptif yangmana
ini menyebabkan kurangnya kinerja pegawai Dinas PRKP menjawab masih
pegawai Dinas PRKP yang tidak terpacu jarangnya diberikan kebebasan untuk
dalam memberikan loyalitas yang mengembangkan kemampuan diri dalam
maksimal terhadap organisasi. bidang apapun yang berkaitan dengan
Iklim Organisasi mempengaruhi pekerjaan. Hal ini didasarkan melalui
kinerja pegawai seperti halnya pada tanya jawab dengan responden bahwa
penelitian terdahulu, Tantowi (2016) yang aturan yang mengikat Dinas PRKP baku
menyatakan bahwa setiap adanya 1 dan mengikuti aturan rigit Instansi
perubahan pada faktor satuan iklim Pemerintahan Prov. Bangka Belitung. Hal
organisasi akan mempengaruhi pada tersebut pula yang mendasari dominasi
kinerja. Semakin besar dan baik faktor – jawaban hasil analisis deskrptif pegawai
faktor yang mempengaruhi iklim Dinas PRKP jarang menaati aturan-aturan
organisasi maka semakin baik pula kinerja yang diberlakukan ditempat kerja seperti
yang dihasilkan. halnya keluar jam kerja diluar jam kerja,
karena di Organisasi tidak adanya
3. Pengaruh Budaya Kerja terhadap membuat pengembangan diri yang inovatif
Kinerja Pegawai yangmana para pegawai merasakan
Berdasarkan hasil analisis regresi kebosanan dalam ikatan rutinitas yang
berganda diperoleh nilai koefisien iklim sama setiap harinya. Kemudian, belum
organisasi sebesar 0,774 mengindikasikan adanya dasar/papan anjuran Budaya 5S
adanya pengaruh positif antara budaya secara tersurat terkadang membuat antar
kerja dan kinerja pegawai Dinas PRKP pegawai Dinas PRKP jarang menerapkan
Prov. Kepulauan Bangka Belitung senilai Budaya 5 S ditempat kerja, hal ini
kelipatan peningkatan atau penurunan nilai menyebabkan kesalahpahaman dan
koefisien tersebut. berdampak pada keharmonisan antar
Pengaruh budaya kerja terhadap pegawai yang menyebabkan kurangnya
kinerja pegawai Dinas PRKP Prov. team work dan menurunnya kinerja di
Kepulauan Bangka Beltitung diperoleh Dinas PRKP itu sendiri, hal tersebut
melalui hasil penelitian uji parsial yang didukung oleh dominasi hasil analisis
memperoleh nilai thitung untuk X3 sebesar deskriptif pegawai Dinas PRKP yang
7,896 > dari ttabel sebesar 2,005 dengan masih jarang peka untuk membantu
tingkat signifikansi sebesar 0,00 < dari menyelesaikan pekerjaan antar sesama
taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga rekan kerja yang terkadang membutuhkan
variabel budaya kerja dinyatakan secara bantuan penyelesaian bersama. Kemudian
parsial berpengaruh positif dan signifikan budaya di Dinas PRKP melalui kebiasaan-
terhadap kinerja pegawai. Hal ini kebiasaan tersirat yang dilakukan oleh
menunjukkan apabila budaya kerja di antar sesama pegawai menyebutkan bahwa
objek penelitian tersebut baik, maka akan dari dominasi hasil analisis deksriptif
semakin tinggi pula kinerja pegawai Dinas kurangnya diberikan kebebasan dan
PRKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung. dihargai dalam mengemukakan
Berlaku juga sebaliknya, jika budaya kerja pendapat,kritik dan saeab secara terbuka
sama dengan nol dan menurun maka terutama dalam hal untuk berinovasi,
kinerja pegawai Dinas PRKP semakin kurangnya terlengkapi dan terpenuhinya
rendah. sarana dan prasarana ditempat kerja
Budaya kerja di Dinas PRKP menyebabkan jarangnya menyelesaikan
dikatagorikan pada katagori cukup atau pekerjaan pada waktu yang tepat secara
sedang yangmana terlihat dari hasil efektif dan efesien, hal tersebut

Page | 65
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas namun masih dikatagorikan sedang belum


PRKP. atau cukup baik belum bisa dikatagorikan
Budaya kerja diartikan sebagai baik.
nilai yang harus dimiliki setiap manusia Peran pemimpin berpengaruh positif
dalam melaksanakan kinerja melalui kerja dan signifikan terhadap kinerja pegawai di
keras dan merupakan suatu hal yang dapat Dinas PRKP Prov. Kepulauan Bangka
dijadikan patokan dalam membuat Belitung, Iklim organisasi berpengaruh
kebijakan untuk diterapkan dalam positif dan signifikan terhadap kinerja
organisasi, Nawawi (2013:5). Secara pegawai di Dinas PRKP Prov. Kepulauan
teoritis disebukan bahwa “penerapan Bangka Belitung, Budaya kerja
budaya yang kuat akan mendorong berpengaruh positif dan signifikan
terjadinya peningkatan kinerja di terhadap kinerja pegawai di Dinas PRKP
organisasi”. Hal ini dikarenakan apabila Prov. Kepulauan Bangka Belitung, Peran
budaya kerja organisasi kuat akan pemimpin, iklim organisasi dan budaya
mengahasilkan kinerja yang baik dan kuat kerja berpengaruh positif dan signifikan
pula, namun jika budaya kerja organisasi secara simultan terhadap kinerja pegawai
yang lemah akan mencipatkan kinerja pasca restrukturisasi organisasi pada Dinas
yang lemah pula, Fahmi (2016:51). PRKP. Serta besaran persentase peran
pemimpin, iklim organisasi, dan budaya
4. Pengaruh Peran Pemimpin, Iklim kerja berpengaruh terhadap kinerja
Organisasi dan Budaya Kerja terhadap pegawai Dinas PRKP sebesar 62,8% dan
Kinerja Pegawai Pasca Restrukturisasi 37,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel
Dinas PRKP lain.
Hasil pengujian variabel dapat dilihat
melalui uji simultan secara keseluruhan B. Saran
dan besaran persentase melalui koefesien Berdasarkan hasil kesimpulan yang
determinasi. Secara simultan diperoleh diperoleh dari penelitian ini, peneliti
nilai Fhitung 29,856 >dari Ftabel 2,78 dan menuliskan beberapa saran berkenaan
nilai signifikansi adalah 0,000<dari taraf dengan peneltian ini guna memaksimalkan
signifikansi 0,05 dan diperoleh nilai R dan meningkatkan sumber daya manusia
Square pada kooefesien determinasi khususnya kinerja pegawai Dinas PRKP
sejumlah 0,628. Secara simultan dapat Prov. Kepulauan Bangka Belitung peneliti
dinyatakan bahwa peran pemimpin, iklim menyarankan hal – hal berikut:
organisasi, dan budaya kerja bersama 1. Diharapkan kepada para pimpinan
sama secara serentak berpengaruh positif untuk lebih memaksimalkan
dan signifikan terhadap kinerja pegawai perannya sebagai pemimpin
sebesar 62,8% dan 37,2% nya di organisasi dengan lebih sering
pengaruhi oleh variabel lain. terlibat dalam memberikan motivasi,
arahan dan dorongan secara
SIMPULAN DAN SARAN langsung dan lebih membina
A. Kesimpulan hubungan yang baik dengan seluruh
Berdasarkan hasil penelitian dan bawahan guna mengeratkan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab hubungan dan kerja sama tim antara
IV bahwa penulis menarik kesimpulan pimpinan dan bawahan.
diantaranya adalah peran pemimpin di 2. Diharapkan kepada para pimpinan
Dinas PRKP sudah baik, namun kondisi untuk lebih berani dalam mengambil
iklim organisasi, budaya kerja dan kinerja resiko dan menerapkan hal-hal baru
pegawai di Dinas PRKP sudah positif, di organisasi sehingga para pegawai

Page | 66
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

terpacu untuk berinovasi dan 7. Diharapkan agar seluruh pegawai


meningkatkan kinerja di organisasi Dinas PRKP untuk melengkapi
dan meningkatkan iklim organisasi kearsipan dan lebih bersinergi guna
yang baik guna mempengaruhi guna evaluasi dan meningkatkan
kinerja pegawai diharapkan kepada kualitas mutu Dinas PRKP sebagai
para pimpinan dan seluruh pegawai Dinas baru di Instansi Pemerintahan
di Dinas PRKP agar para pimpinan Prov. Kepulauan Bangka Belitung.
untuk lebih peka terhadap bawahan
dalam memberikan reward atas
pekerjaan yang dilakukan oleh DAFTAR PUSTAKA
bawahan sebagai bentuk apresiasi Agustamar (2014). Restrukturisasi
dan pemicu peningkatan kinerja Birokrasi dan Pengembangan Good
pegawai lainnya untuk lebih baik. Governance (Aspek Kompetensi
3. Diharapkan kepada para pimpinan Administrasi, Transparasi dan
agar kedepannya untuk Efesiensi dalam Restrukturisasi
meningkatkan bekal peningkatan Birokrasi Pemerintah Kota
kemampuan kepada bawahan agar Tanjung Pinal. Jurnal Administrasi
para pegawai mampu dan siap untuk Publik dan Birokrasi Vol.1
mengangani dan menghadapi resiko No.1,Program Pascasarjana
pekerjaan. Universitas Terbuka.
4. Diharapkan kedepannya agar seluruh Arifin (2017). SPSS 24 untuk Penelitian
pegawai untuk meningkatkan tingkat dan Skripsi.Jakarta: PT. Elex
kepercayaan antara rekan kerja dan Media Komputindo
agar lebih kompak di Dinas PRKP, Badan Penelitian dan Pengembangan
serta bersama-sama menciptakan Hukum dan HAM.Dampak
iklim organisasi yang lebih kuat Restrukturisasi Organisasi terhadap
guna meningkatkan loyalitas dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas
memaksimalkan kinerja. Pokok dan Fungsi di
5. Diharapkan kepada seluruh pegawai Lingkungan.Kementerian Hukum
Dinas PRKP untuk lebih menaati dan HAM Republik Indonesia, 2016
aturan-aturan yang ada dan Bangun (2012). Manajemen Sumber Daya
diberlakukan organisasi dan Manusia. Erlangga.
membiasakan serta memberlakukan Chia-Huei Wu, Sharon K. Parker (2017).
Budaya 5S dan saling membantu The role of leader support in
serta peka akan lingkungan Dinas facilitating proactive work
PRKP. behaviour: a perspective from
6. Diharapkan kepada pimpinan Dinas attachment theory. Journal of
PRKP untuk meningkatkan dan Management, 43 (4). pp. 1025-1049.
mencukupkan kebutuhan sarana dan ISSN 1557-
prasarana penunjang kinerja di 1211.http://eprints.lse.ac.uk/57311
organisasi seperti tercukupi nya Edison et.al (Juli 2017). Manajemen
kebutuhan ATK penunjang kerja, sumber daya manusia strategi dan
prasarana budaya kerja yang perubahan dalam rangka
menunjang kinerja di Dinas PRKP meningkatkan kinerja pegawai dan
sehingga pekerjaan dapat organisasi. Bandung: Alfabeta
diselesaikan secara efektif dan Fahmi (2012). Perilaku Organisasi Teori,
efesien setiap harinya. Aplikasi dan Kasus. Bandung:
Alfabeta.

Page | 67
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

Fahmi (2016). Perilaku Organisasi Teori, Organisasi Terhadap Kinerja


Aplikasi dan Kasus. Bandung: Karyawan Bagian Produksi Pada PT.
Alfabeta Phapros Tbk Semarang.Journal of
Farid et.al (2015). Gambaran Management. ISSN: 2502-
Restrukturisasi Organisasi (studi 7689.https://jurnal.unpad.ac.id
pada PT. Telekomunikasi Peraturan Daerah Kepulauan Bangka
Indonesia,Tbk. Witel Malang Belitung No.18 (2016). Rencana
tentang bentuk, jenis, faktor Strategis Dinas Perumahan Rakyat
pendorong, faktor penghambat dan Kawasan Permukiman Tahun
restrukturisasi dan desain struktur 2017-2022
organisasi. Jurnal Administrasi Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka
Bisnis. Belitung No.58 (2016). Rencana
Ghozali (2013). Aplikasi Analisis Strategis Dinas Perumahan Rakyat
Multivariate dengan Program edisi dan Kawasan Permukiman Tahun
7, IBM SPSS 21 Update PLS 2017-2022
Regresi. Semarang: Universitas Peraturan Presiden RI Nomor 15 (2015).
Dipenogoro Semarang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Hardiansyah (2017). Manajemen Perumahan Rakyat (2015).
Pelayanan dan Pengembangan. Pranawati et.al (2016), Pengaruh Budaya
Yogyakarta: Gava Media. Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di
Henry Rizal S.E., M.M (2019, Februari Sekretariat Kabupaten Kutai Timur
13). Kepala Subbag Umum Dinas (The work of culture influence on
Pekerjaan Umum dan Perumahan the employee performance in east
Rakyat Prov. Kepulauan Bangka kutai regency) Fakultas Ekonomi,
Belitung. (Septiasari, Pewawancara) Universitas 17 Agustus 1945
Hery (2018). Pengantar Manajemen. Samarinda.
Jakarta: PT. Grasindo Ridwan Tantowi & Hesti Widi Astuti
Kartita Leliana,et.al (2017) Pengaruh (2016). Pengaruh Iklim Organisasi
Iklim Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Danamon Simpan
Pt. Priwisata Bandung Barat. Pinjam Unit Metro. Jurnal Bisnis
JurnalBisnis.Bandung Barat. Darmajaya, Vol 02 No.2
Kaswan (2016).Pengembangan Rifai et.al (2013). Manajemen Organisasi.
Manajemen.Bandung:Alfabeta Bandung: Cita Pustaka Media
kbbi.kemdikbud.go.id. (2019, Maret). Perintis
https://kbbi.web.id Romli (2011). Komunikasi Organisasi
Laporan kinerja Instansi lengkap. Jakarta: PT. Grasindo
Pemerintahan.Dinas Perumahan Siregar (Februari 2014). Statistik
Rakyat dan Kawasan Parametrik untuk Penelitian
Permukiman.Provinsi Kepulauan Kuantitatif dilengkapi dengan
Bangka Belitung : 2017 perhitungan manual dan aplikasi
Laporan kinerja Instansi Pemerintahan. spss versi 17. Jakarta: PT. Bumi
Dinas Perumahan Rakyat dan Aksara.
Kawasan Permukiman.Provinsi Sugiyono (November 2015). Metode
Kepulauan Bangka Belitung : 2018 Penelitian Manajemen “Pendekatan
Oky Pratama Adi Sanjaya et.al (2017). Kuantitatif, kualitatif, kombinasi,
Pengaruh Budaya Kerja, penelitian tindakan, penelitian
Kemampuan dan Komitmen evaluasi. Bandung: Alfabeta

Page | 68
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 5 , No. 1 , 2020

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Sunyoto (2013). Manajemen Sumber Daya


Kombinasi Mixed Methods. Manusia. Yogyakarta: CAPS
Bandung: Alfabeta. Sutrisno (2010). Peran Pemimpin Dalam
Sugiyono (2018), Metode Penelitian Mensosialisasikan Budaya Kerja
kuantitatif, kualitatif dan R&D. Organisasi. Jakarta: Prenadamedia
Bandung: Alfabeta Group.
Sunyoto (2012). Teori Kuesioner dan Undang – Undang 23 Tahun 2014 Tentang
Analisis data sumber daya manusia. Pemerintah Daerah.
Jakarta: CAPS (Center of Academic (2019). Diambil kembali dari
Publishing Service) : Cetakan I. Babelprov.go.id

Page | 69

Anda mungkin juga menyukai