USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIRA
Periode Pengusulan Semester Genap
Tahun Akademik 2018/2019
Periode Pendanaan Semester Genap
Tahun Akademik 2018/2019
TIM PENGUSUL
1
2
DAFTAR ISI
Hal.
Halaman Sampul……...............................................................................…………. 1
Halaman Pengesahan…………........................................................................…… 2
Daftar Isi……...........................................................................................…………. 3
Ringkasan……...................................................................................................... 4
Bab 1. Pendahuluan………………………………………………………………………………………. 5
Bab 2. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………………………. 7
Bab 3. Metode Penelitian………………………………………………………………………………. 10
Bab 4. Biaya dan Jadwal Penelitian………………………………………………………………… 11
Daftar Pustaka…………..............................................................................………… 12
3
Ringkasan
Sejak tahun 2004, Desa mempunyai peran yang sangat besar dalam
pelaksanaan pembangunan nasional. Berdasarkan regulasi yang dibuat oleh
pemerintah pusat, Desa, melalui pemerintah desa, mempunyai kewenangan untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintah secara mandiri dan profesional.
Penyelenggaran pemerintahan ini meliputi tata kelola, pelayanan publik,
pengelolaan dana desa dan pemberdayaan masyarakat. Namun pada praktiknya,
pemerintah desa mengalami banyak kendala dalam melaksanakan proses
penyelenggaraan pemerintahan.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah relatif rendahnya kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM), dalam hal ini aparatur desa sebagai pelaksana kekuasaan
administrasi pemerintahan. Relatif rendahnya kualitas SDM aparatur desa
disebabkan oleh faktor pendidikan, sehingga mempengaruhi pemahaman aparatur
desa dalam menjalan tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana penyelenggaraan
pemerintahan di tingkat desa. Selain faktor pendidikan, proses analisis jabatan yang
tidak sesuai prosedur menghasilkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang tidak
jelas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi
aparatur desa dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada
struktur organisasi pemerintah desa, serta merumuskan kembali deskripsi dan
spesifikasi pekerjaan dengan menggunakan konsep analisis jabatan. Lokasi
penelitian adalah Pemerintah Desa Palaan yang berada di Kecamatan Ngajum,
Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dan
teknik pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk memperjelas dan
mempertegas tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dalam struktur
organisasi, sehingga secara jangka panjang diharapkan tercipta tata kelola
pemerintahan yang baik.
4
Bab 1. Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004,
pemerintah daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus
penyelenggaran pemerintahan di daerah. Tujuannya adalah untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan fungsi pelayanan yang
dilakukan oleh pemerintah dan fungsi pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Efisiensi dan efektivitas
dalam proses penyelenggaraan pemerintah di daerah perlu dimaksimalkan dengan
lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan
potensi serta keanekaragaman daerah.
Salah satu aktor dalam pemerintah daerah adalah pemerintah desa, yang
mempunyai fungsi sebagai penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat desa
dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Tugas dan
kewenangan pemerintah desa (Pemdes) diatur di dalam Peraturan Pemerintah No.
72 Tahun 2005. Menurut Undang-Undang tersebut, Pemdes adalah lembaga
pemerintah yang bertugas mengelola pemerintahan di wilayah tingkat desa.
Pemdes dipimpin oleh kepala desa dan kewenangannya tertuang dalam paragraf 2
pasal 14 ayat (1), yang berisi kepala desa bertugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan, pembangunan, serta kemasyarakatan. Struktur pemdes terdiri dari
beberapa tingkatan yang setiap tingkatannya memiliki porsinya sendiri. Pemdes
ditugaskan pemerintah pusat untuk mengatur masyarakat pedesaan setempat
berdasarkan dengan regulasi yang ada demi mewujudkan pembangunan
berkelanjutan di wilayah desa.
Pemdes dikepalai oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh jajaran
perangkat desa lainnya dalam mengurus setiap keperluan desa. Setiap jajaran
memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. Dengan pembagian tugas, diharapkan
setiap jajaran bisa memaksimalkan kinerjanya. Struktur organisasi di setiap pemdes
berbeda, karena disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa. Pemahaman
terhadap tugas pokok dan fungsi dari setiap bagian yang ada di dalam struktur
pemdes menjadi penting karena terkait dengan kinerja pemdes dalam mewujudkan
visi misi desa yang telah ditetapkan.
5
Pembangunan desa selama ini lebih banyak diterjemahkan dengan
melakukan pembangunan fisik atau infrastruktur oleh pemerintah desa dan
masyarakat, sehingga terkadang ukuran keberhasilan dan kemajuan sebuah desa
hanya diukur dari pembangunan fisik saja. Dampaknya pemberdayaan di sektor
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi terlupakan, padahal SDM merupakan salah
satu unsur utama dalam keberhasilan dan keberlanjutan organisasi. Pemerintah
pada akhirnya melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2018, yang
menjelaskan beberapa prioritas pembangunan desa, dan salah satunya adalah
pembangunan SDM.
Demi menjadi desa yang mandiri dan mampu memberdayakan
masyarakatnya, pemerintah desa harus didukung oleh aparatur desa yang
kompeten dan profesional. Kompetensi aparatur desa berpengaruh terhadap
efisiensi dan efektivitas dalam tata kelola pemerintahan. Tolak ukur paling
sederhana dalam mengukur tata kelola pemerintahan yang baik adalah pemahaman
tentang tugas pokok dan fungsi aparatur desa sesuai dengan bagian yang ada di
dalam struktur pemerintahan.
Berdasarkan hasil observasi awal, masih terjadi tumpang tindih tugas pokok
dan fungsi aparatur desa di Pemerintah Desa Palaan, Kecamatan Ngajum,
Kabupaten Malang, salah satunya adalah tentang proses pengerjaan RAPBDES dan
pengelolaan website desa. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi kendala yang dihadapi aparatur desa dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi yang melekat pada struktur organisasi pemerintah desa, serta
merumuskan kembali deskripsi (tugas pokok dan fungsi) dan spesifikasi pekerjaan
dengan menggunakan konsep analisis jabatan. Harapannya, hasil dari penelitian ini
dapat memberikan rekomendasi tentang hubungan dan wewenang antar bagian
dalam struktur pemerintahan sehingga tercipta pola kerja yang profesional. Subjek
dari penelitian ini adalah Pemerintah Desa Palaan yang terletak di Kecamatan
Ngajum, Kabupaten Malang.
6
Gambar 1. Struktur Organisasi Desa Palaan Kecamatan Ngajum, Kabupaten
Malang
Sumber: https://desapalaan.wordpress.com/struktur-organisasi/ diakses tanggal 18
April 2019
7
adanya tugas yang tumpang tindih antara satu jabatan dengan jabatan lain,
terganggunya koordinasi kerja, serta arah kerja yang salah. Ketika masalah-masalah
ini muncul, maka akan terjadi kebingungan dalam menjalankan tugas sehingga
menciptakan iklim kerja yang buruk yang mengarah pada buruknya
penyelenggaraan pemerintahan desa.
Analisis jabatan dapat memberikan gambaran kerja yang jelas baik bagi
pimpinan maupun pegawai. Pimpinan akan dimudahkan dalam memahami alur
kerja, menempatkan orang pada jabatan yang tepat, serta mengetahui tepat
tidaknya seseorang bekerja (Noe et al., 2010). Pegawai juga diberikan keuntungan
dengan adanya deskripsi pekerjaan yang jelas sebagai salah satu hasil dari analisis
jabatan.
Melalui analisis jabatan, organisasi akan mendapatkan sejumlah informasi
penting, diantaranya (Dessler, 2011):
a. Aktivitas pekerjaan. Yaitu informasi terkait “bagaimana, mengapa, dan kapan
pegawai melakukan pekerjaan.”
b. Perilaku manusia. Hal ini berkaitan dengan perilaku yang muncul saat pegawai
bekerja, seperti cara berkomunikasi, memutuskan, merasakan, menulis, dan
sebagainya.
c. Mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan. Informasi ini berisi
tentang hal-hal yang dibutuhkan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan.
d. Standar prestasi. Standar prestasi merupakan standar kerja pegawai yang bisa
digunakan untuk melakukan penilaian kinerja.
e. Konteks pekerjaan. Berkaitan dengan kondisi fisik pekerjaan, jadwal kerja,
insentif, serta konteks organisasi dan sosial.
f. Persyaratan manusia. Menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi pegawai
saat bekerja seperti pengetahuan, keterampilan, dan atribut pribadi yang
dibutuhkan (bakat, karakteristik fisik, kepribadian, dan minat).
Proses analisis jabatan yang baik dapat dilakukan dengan mengikuti
tahapan-tahapan analisis yang tepat guna menghasilkan output yang dibutuhkan,
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.
8
1. Menentukan 2. Meninjau informasi 3. Menentukan posisi
peggunaan informasi dasar yang relevan yang dianalisis
9
Tahap 6: Menyusun deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Pada tahap ini, analis harus
menyusun deskripsi dan spesifikasi pekerjaan sebagai hasil akhir dari
analisis jabatan.
Studi Pendahuluan:
- Observasi awal
- Pengumpulan data awal
Analisis Jabatan
Analisis Jabatan
Penarikan Kesimpulan
dan Rekomendasi
10
Bab 4. Biaya dan Jadwal Penelitian
4.1. Anggaran Biaya
Total anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini sebesar Rp.
3.000.000 yang rincian umumnya dapat dilihat pada Tabel 1.
11
Daftar Pustaka
Noe, Raymond A., Hollenbeck, John R., Gerhart, Barry., dan Wright, Patrick M. 2010.
Human Resource Management Gaining a Competitive Advantage
international edition. Singapore: McGraw-Hill Education (Asia).
12
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
Pengumpulan Data
Harga
Item Satuan Volume Total
Satuan
FGD persiapan penelitian Paket 1 100000 100000
HR Pembantu Peneliti OB 2 75000 150000
HR Sekretariat/Administrasi
OB
Peneliti 2 75000 150000
HR Petugas Survei OH/OR 2 75000 150000
Transport OK (kali) 10 75000 750000
Tiket OK (kali) 0
Uang Harian OH 0
Penginapan OH 0
Uang harian rapat di dalam
OH
kantor 0
Uang harian rapat di luar
OH
kantor 0
Biaya konsumsi OH 0
HR Pembantu Lapangan OH 0
Sewa Peralatan
Harga
Item Satuan Volume Total
Satuan
Peralatan penelitian Unit 0
Kebun Percobaan Unit 0
Obyek penelitian Unit 0
Ruang penunjang penelitian Unit 0
Transport penelitian OK (kali) 0
Analisis Data
Harga
Item Satuan Volume Total
Satuan
HR Sekretariat/Administrasi
OB
Peneliti 2 75000 150000
HR Pengolah Data OP(penelitian)
2 75000 150000
13
Honorarium narasumber OJ 0
Biaya analisis sampel Unit 0
Tiket OK (kali) 0
Uang Harian OH 0
Transport Lokal OK (kali) 0
Penginapan OH 0
Biaya konsumsi rapat OH 0
14
Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas Tim Peneliti
15
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Ketua
16
Biodata Anggota
17