Anda di halaman 1dari 28

PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI

MANUSIA SERTA UPAYA PENCEGAHANNYA

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1 :
1.) Rafa Ashido Nababan
2.) Felix Garryson
3.) Diky Firerza
4.) Jelita Ayu Lestari Sabuna
5.) Fellisita Annabel Christy

SMP NEGERI 1 BENGKAYANG


Tahun Pelajaran Tahun
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatakan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya
sehingga penulisan makalah dengan judul “Penyakit dan Kelainan pada Sistem Reproduksi
Manusia Serta Upaya Pencagahannya:dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas kelompok IPA dengan
sebaik – baiknya. Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,
terutama pada bagian isi. Apabila masih ada kekurangan dari segi susunan kalimat dan
bahasanya, kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah ini. Dan juga apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon
maaf.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Bengkayang, 09 September 2022

Penyusun : ( kelompok 1 )
 1.) Sifilis

Sifilis atau penyakit raja singa adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan
oleh bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin,
rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit
atau selaput lendir dari luka ini.

A.) Ciri – ciri

- Pada pria, muncul luka di daerah kelamin. Pada wanita, luka dapat
berkembang pada bagian luar alat kelamin atau di bagian dalam vagina,
tapi tidak memunculkan rasa sakit. Serta terjadi perkembangan kelenjar
getah bening pada luka.
- Muncul ruam di kulit yang terlihat coklat kemerahan, kecil, padat,
datar, atau terangkat pada kulit kurang lebih 2 sentimeter.
- Muncul luka kecil terbuka pada selaput lendir di kulit.
- Di luka muncul nanah atau luka lembab, seperti kutil
- Mulai demam, sakit tenggorokan, penurunan berat badan, leher kaku,
cepat marah, dan gerakan bola mata yang tidak teratur.

B.) Penyebabnya

Penyebab sifilis adalah bakteri yang bernama Treponema pallidum. Cara


paling umum penyebarannya adalah melalui kontak dengan luka orang yang
terinfeksi selama aktivitas seksual. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka
kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.

C.) Pencegahan

Pencegahan Sifilis yaitu dengan :


Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang. Memiliki satu pasangan
tetap untuk melakukan hubungan seksual. Berhenti untuk melakukan kontak
seksual dalam jangka waktu lama. Secara terbuka mendiskusikan riwayat
penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.

2.) Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat yang bisa terjadi tiba-tiba
(akut) atau berkembang secara bertahap dalam waktu yang lama (kronis).
Prostatitis biasanya ditandai dengan nyeri dan kesulitan buang air kecil.
Kelenjar prostat adalah organ pada sistem reproduksi pria yang berperan
dalam proses produksi sperma. Jika kelenjar prostat bengkak dan meradang,
akan timbul nyeri di panggul dan nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi.

A.)Ciri – ciri

Gejala prostatitis bisa ringan hingga berat, tergantung pada jenis prostatitisnya.
Keluhan yang dapat muncul antara lain:

- Demam
- Menggigil
- Mual dan muntah
- Aliran urine melemah
- Darah dalam urine atau sperma
- Urine keruh, berbusa, dan berbau tidak sedap
- Sering buang air kecil di malam hari (nokturia)
- Nyeri saat buang air kecil, buang air besar, atau ejakulasi
- Nyeri di perut, pangkal paha, penis, testis, perineum (area antara pangkal
testis dan anus), atau punggung bawah
- Terus-menerus merasa ingin buang air kecil atau malah sulit buang air
kecil
- Pada penderita asymptomatic inflammatory prostatitis, gejala biasanya
tidak muncul dan baru diketahui ketika dokter melakukan pemeriksaan
pada kelenjar prostat.

A.) Penyebabnya

Penyebab Prostatitis

Berikut adalah beberapa penyebab prostatitis yang dikelompokkan berdasarkan


jenisnya:

Prostatitis bakteri akut

Prostatitis bakteri akut disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar


prostat. Jenis bakteri yang memicu prostatitis sama dengan bakteri penyebab
infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual, yaitu:

Esherichia coli, Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri penyebab gonore,


Chlamydia trachomatis, yaitu bakteri penyebab infeksi chlamydia

Prostatitis bakteri kronis

Jenis bakteri penyebab prostatitis bakteri kronis sama dengan prostatitis


bakteri akut. Bedanya, prostatitis bakteri akut muncul dan bertambah parah
dalam waktu singkat, sedangkan prostatitis bakteri kronis berkembang dengan
lambat dalam waktu beberapa bulan.

Prostatitis bakteri kronis juga dapat dipicu oleh penyakit lain, seperti
penyakit ginjal, TBC (tuberkulosis), cytomegalovirus, HIV, dan
sarkoidosis.Chronic prostatitis/chronic pelvic pain syndrome
(CP/CPPS).Belum diketahui apa yang menyebabkan CP/CPPS. Namun, ada
dugaan bahwa penyakit ini berkaitan dengan:

- Stres
- Cedera di saraf dekat prostat
- Cedera fisik di prostat atau area sekitarnya, misalnya akibat benturan
- Riwayat infeksi saluran kemih
- Sindrom kelelahan kronis
- Irritable bowel syndrome
- CP/CPPS merupakan jenis prostatitis yang paling sering terjadi. Berbeda
dengan jenis prostatitis lain, pada CP tidak ditemukan infeksi
bakteri.Asymptomatic inflammatory prostatitis

B.) Pencegahan

Pencegahan Prostatitis
Pada sebagian besar kasus, penyebab prostatitis tidak diketahui sehingga
sulit untuk dicegah. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengurangi risiko terserang prostatitis, yaitu:

- Menjaga kebersihan area kelamin secara rutin


- Melakukan hubungan seks yang aman, yaitu dengan menggunakan
kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan
- Memperbanyak minum air putih
- Memperbanyak konsumsi buah dan sayur untuk menjaga daya tahan
tubuh
- Tidak mengonsumsi makanan pedas, minuman berkafein, dan minuman
beralkohol
- Berolahraga secara rutin minimal 3 kali dalam seminggu
- Menjaga berat badan ideal
- Menghindari duduk terlalu lama dan melakukan perubahan posisi dari
duduk ke berdiri secara berkala
- Mengelola stres dengan baik, misalnya dengan meditasi atau relaksasi

3.)HIV/AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem


kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin
banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga
rentan diserang berbagai penyakit.
A.) Ciri – ciri

Gejala HIV dan AIDS


Kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2–6 minggu setelah
terinfeksi HIV. Flu bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama
1–2 minggu. Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat
selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh
penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.
Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya
terserang HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit
parah yang disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh. Penyakit parah
yang dimaksud antara lain diare kronis, pneumonia, atau toksoplasmosis otak.

B.) Penyababnya

Penyebab dan Faktor Risiko HIV dan AIDS


Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau HIV,
sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat makin
memburuk dan berkembang menjadi AIDS.
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal,
penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga
dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan
menyusui.

C.) Pencegahannya

Pencegahan HIV dan AIDS


Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari dan
meminimalkan penularan HIV:

- Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah


- Tidak berganti-ganti pasangan seksual
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
- Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik
- Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan,
pencegahan, dan pengobatannya, terutama bagi anak remaja

4.) Kanker Ovarium


Kanker ovarium adalah kanker yang muncul di jaringan ovarium atau indung
telur. Kanker ini merupakan jenis kanker terbanyak ketiga yang diderita wanita
di Indonesia.

A.) Ciri – ciri

Gejala kanker ovarium stadium lanjut juga tidak terlalu spesifik dan bisa mirip
dengan gejala penyakit lain. Beberapa gejalanya adalah:

- Perut kembung
- Cepat kenyang
- Sakit perut
- Mual
- Konstipasi (sembelit).
- Perut membengkak
- Berat badan menurun
- Sering buang air kecil
- Sakit di punggung bagian bawah
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Keluar darah dari vagina
- Perubahan siklus menstruasi, pada penderita yang masih mengalami
menstruasi

B.) Penyebabnya

Penyebab kanker ovarium adalah ketika DNA di sel-sel ovarium


mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi tersebut menyebabkan sel ovarium
tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Hingga saat ini, belum diketahui
dengan pasti apa penyebab terjadinya mutasi genetik tersebut.

C.) Pencegahan
Kanker ovarium sulit untuk dicegah karena penyebabnya belum
diketahui. Namun, mengonsumsi pil KB kombinasi diketahui dapat
menurunkan risiko terkena kanker ovarium. Meski begitu, penggunaannya
harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
ada beberapa upaya mandiri yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko
terserang kanker secara umum, yaitu:

- Menjaga berat badan agar selalu ideal.


- Berhenti merokok.
- Berolahraga secara rutin.
- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.

5.) Kanker Payudara


Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada
sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang
abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat
dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau
massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar
melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.

A.) Ciri – ciri

- Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan


sekitar.
- Darah keluar dari puting payudara.
- Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara yang menyerupai
kulit jeruk.
- Nyeri dan pembengkakan pada payudara.
- Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara.
- Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan.
- Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
- Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam.
- Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.

B.) Penyebab

Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada


payudara. Pertumbuhan abnormal tersebut diduga disebabkan oleh mutasi gen
yang diturunkan secara genetik.
Sejumlah gen bermutasi yang diturunkan yang dapat meningkatkan
kemungkinan kondisi ini telah diidentifikasi. Yang paling terkenal adalah gen
kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya
secara signifikan meningkatkan risiko penyakit ini dan ovarium.

C.) Pencegahan
Beberapa upaya pencegahan kanker payudara, antara lain:

- Berolahraga secara rutin.


- Cukup istirahat.
- Menyusui anak hingga berusia dua tahun.
- Pemeriksaan rutin dan teliti dengan SADARI.
- Pengelolaan stres yang baik.
- Pola makan gizi seimbang.
- Tidak merokok atau minum minuman beralkohol.
6.) Gonore

Kencing nanah atau gonore adalah salah satu penyakit menular seksual.
Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, meski
umumnya dialami oleh pria. Gonore biasanya terjadi di bagian tubuh yang
hangat dan lembap, seperti kelamin, anus, atau tenggorokan.

A.) Ciri – ciri

Gonore umumnya tidak menimbulkan gejala, terutama pada wanita. Namun,


jika tidak ditangani dengan tepat, gonore dapat menimbulkan komplikasi yang
serius, seperti radang panggul pada wanita, serta epididimitis pada pria. Oleh
karena itu, pengobatan gonore harus dilakukan secara tepat dan segera.
Gonore dapat terjadi pada siapa saja, tetapi gejala yang muncul pada pria
dan wanita berbeda. Gejala pada pria berupa keluarnya nanah dari penis dan
sakit saat buang air kecil. Sedangkan pada wanita, gonore bisa menimbulkan
keputihan yang terus-menerus dan perdarahan di luar masa menstruasi.
Gonore juga dapat terjadi pada bayi akibat tertular dari ibunya selama proses
persalinan. Bayi yang terkena gonore dapat mengalami keluhan berupa mata
kemerahan dan mengeluarkan nanah.

B.) Penyebabnya

Penyebab Gonore yaitu:

Gonore disebabkan oleh infeksi bakteri yang menular melalui hubungan


intim, termasuk seks oral (lewat mulut) dan seks anal (lewat anus). Seseorang
lebih berisiko terkena gonore jika melakukan hubungan seksual yang tidak
aman, misalnya sering berganti pasangan seks dan tidak menggunakan
kondom.

C.) Pencegahan

Cara mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan hubungan seksual


yang aman, seperti menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan
seks.

7.) Keputihan

K
Keputihan merupakan masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu
bagi sebagian besar wanita. Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir
dari vagina dan leher rahim.Sebenarnya, cairan atau lendir ini dikeluarkan
secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta
melindunginya dari infeksi.

A.) Ciri – ciri

Jika keputihan sudah dalam kondisi yang tidak wajar, akan ditandai oleh
beberapa hal seperti:

- Menimbulkan rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian
luar.
- Cairan berwarna kuning atau hijau
- Konsistensinya lebih kental
- Mengeluarkan bau tidak sedap
B.) Penyebab

- Kurang menjaga kebersihan vagina


- Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun),
sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
- Terlalu sering mengenakan pakaian yang ketat
- Membilas vagina dari arah anus ke arah depan vagina
- Sering mandi dan berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang
menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat
- Tidak menjalani pola hidup sehat
- Menderita penyakit tertentu seperti, kanker serviks, diabetes, infeksi
menular seksual dari klamidia atau gonore
- Mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid.
- Terlalu sering memakai sabun atau lotion beraroma, mandi busa, dan
membersihkan vagina dengan semprotan air.
- Vaginal douche atau pencucian vagina menggunakan cairan kalium
permanganat yang murah ataupun cairan antiseptic dapat menimbulkan
keputihan.
C.) Pencegahan

Keputihan yang abnormal bisa dicegah dengan menghindari membasuh


vagina menggunakan sabun beraroma, cairan antiseptik atau ramuan herbal
karena akan menyebabkan keseimbangan terganggu sehingga membunuh atau
malah membuang bakteri baik.

8.) Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala
ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk
mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.
Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina.
Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan
sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi
melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

A.) Ciri – ciri

ciri-ciri kanker serviks penting dilakukan agar penyakit ini dapat terdeteksi
sedini mungkin.Berikut ada beberapa ciri ciri kanker serviks.

- Perdarahan vagina yang tidak normal


- Keputihan yang tidak biasa
- Nyeri saat berhubungan intim
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Mudah lelah
- Pengbengkakan pada salah satu tungkai
- Kehilangan nafsu makan
- Sembelit
- Bercak darah diurine
- Keluar urine atau fases dari vagina

B.) Penyebab

Penyebab kanker serviks adalah

ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini
menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali
sehingga membentuk sel kanker.Belum diketahui apa yang menyebabkan
perubahan pada gen tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan
infeksi HPV.
C.) Pencegahan

Pencegahan yang utama agar tidak menderita kanker serviks adalah tidak
berperilaku seksual yang berisiko sehingga infeksi HPV tidak akan terjadi.
Misalnya dengan tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini (kurang
dari 18 tahun) dan tidak berganti-ganti pasangan.

9,) Hipogonasdisme

Hipogonadisme terjadi karena ada gangguan pada kelenjar seks, baik pada
pria maupun wanita. Kondisi ini menyebabkan kelenjar seks di tubuh hanya
bisa memproduksi hanya sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan hormon.
Padahal, hormon seks memiliki peran yang penting, tidak hanya terkait
seksualitas, tapi juga kondisi tubuh secara menyeluruh.
Pada pria, kelenjar ini terdapat pada testis, sedangkan pada wanita terdapat
di indung telur alias ovarium. Fungsi hormon seks pada wanita adalah
mendukung perkembangan payudara serta mengatur siklus menstruasi.
Sementara pada pria, hormon ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan
testis serta produksi sperma.

A.) Ciri – ciri

Pada pria:

•Impotensi.

•Kehilangan gairah seksual.

•Kehilangan massa otot.

•Kehilangan rambut di tubuh.

•Kesulitan konsentrasi.

•Mandul.

•Osteoporosis.

•Payudara membesar.

•Pertumbuhan penis dan testis terhambat.

•Tubuh mudah lelah.

- Pada wanita:

•Badan terasa panas.

•Kekurangan bulu-bulu pada tubuh.

•Keluarnya cairan putih kental dari payudara.

•Masa menstruasi berkurang atau tidak terjadi sama sekali.

•Penurunan gairah seksual.

•Pertumbuhan payudara berjalan lambat atau tidak tumbuh sama sekali.


•Perubahan pada energi tubuh dan suasana hati.
B.) Penyebab

Jika dilihat dari penyebabnya, gangguan ini dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu hipogonadisme primer dan sekunder. Berikut ini perbedaannya:

1. Hipogonadisme primer

Hipogonadisme primer terjadi akibat masalah pada kelenjar gonad atau


kelenjar seks. Kelenjar tersebut sudah mendapatkan sinyal perintah dari otak
untuk memproduksi hormon seks, tetapi kelenjar tersebut tidak dapat
memproduksinya.

Penyebab dari hipogonadisme primer, antara lain:

•Hemokromatosis (terlalu banyak zat besi pada tubuh).

•Infeksi berat.

•Kelainan genetik, seperti sindrom Turner dan •Klinefelter.

•Operasi pada organ seksual.

•Penyakit autoimun, seperti hipoparatiroidisme.

•Penyakit hati dan ginjal.

•Radiasi.

•Testis yang tidak turun.

2.Hipogonadisme sekunder

Hipogonadisme sekunder terjadi akibat masalah pada otak. Kesalahan


terdapat pada hipotalamus dan kelenjar pituitary yang mengendalikan kerja
kelenjar gonad.
Penyebab dari hipogonadisme sekunder, antara lain:

•Defisiensi nutrisi.

•Gangguan kelenjar pituitari.

•Infeksi seperti HIV//AIDS.

•Kecelakaan pada kelenjar pituitari atau hipotalamus.

•Kelainan genetik, seperti sindrom Kallmann, yaitu ketika hipotalamus


tidak berkembang secara normal.

•Obesitas.

•Operasi otak.

•Penggunaan jenis obat yang menekan sistem kekebalan tubuh dalam


jangka panjang.

•Penurunan berat badan yang cepat.

•Penyakit peradangan seperti tuberkulosis.

•Radiasi.

•Terdapat tumor dekat kelenjar pituitari.

C.) Pencegahan

Hipogonadisme akan sulit untuk dicegah jika disebabkan oleh kelainan


genetik, autoimun, tumor, infeksi, dan sebagainya. Di lain sisi, hipogonadisme
dapat dicegah apabila disebabkan oleh obesitas, penurunan berat badan yang
cepat, serta malnutrisi. Caranya dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti
diet sehat dan olahraga teratur, agar hormon tubuh tetap stabil.
10.) Epididimis

Epididimitis adalah peradangan epididimis yang umumnya disebabkan oleh


infeksi bakteri dan ditandai dengan pembengkakan buah zakar. Kondisi ini
dapat terjadi pada pria dalam berbagai usia, tetapi paling sering pada kelompok
usia 19–35 tahun.

Epididimis adalah tabung yang menyambungkan testis dengan vas deferens,


yaitu saluran akan membawa sperma ke penis. Fungsi epididimis adalah
sebagai tempat pematangan sperma. Selain itu, epididimis juga dapat
berkontraksi untuk mendorong sperma keluar saat ejakulasi.
A.) Ciri – ciri

- Skrotum akan membengkak, terasa hangat, terasa sakit saat disentuh,


atau berwarna kemerahan.
- Nyeri pada testis, terutama saat disentuh.
- Darah pada cairan sperma.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Meningkatnya frekuensi buang air kecil dan selalu merasa tidak tuntas.
- Terdapat benjolan di sekitar testis yang disebabkan karena penumpukan
cairan.
- Ujung penis mengeluarkan cairan abnormal, biasanya terkait dengan
penyakit menular seksual.
- Nyeri saat ejakulasi atau berhubungan seksual.
- Rasa nyeri pada perut bagian bawah atau sekitar panggul.
- Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha.
- Demam bisa terjadi, meski cukup jarang.

B.) Penyebab

Epididimis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kasus epididimitis


umumnya dimulai dari infeksi pada uretra, prostat, atau kandung kemih.
Bakteri E. coli dan bakteri sejenisnya adalah penyebab epididimitis pada anak-
anak dan orang tua.

Umumnya, beberapa penyebab epididimitis adalah:

- Infeksi saluran kemih


- Mumps atau gondongan
- Infeksi pada anak laki-laki dan pria yang tidak aktif secara seksual
- Cedera pada bagian selangkangan
- Penyakit Behcet
- Tuberkulosis
C.) Pencegahan

Berikut tips mencegah epididimis yang bisa dilakukan:

- Lakukan hubungan intim dengan cara yang sehat dan hindari bergonta-
ganti pasangan.
- Menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim.
- Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai