DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 :
1.) Rafa Ashido Nababan
2.) Felix Garryson
3.) Diky Firerza
4.) Jelita Ayu Lestari Sabuna
5.) Fellisita Annabel Christy
Puji dan syukur kami panjatakan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya
sehingga penulisan makalah dengan judul “Penyakit dan Kelainan pada Sistem Reproduksi
Manusia Serta Upaya Pencagahannya:dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas kelompok IPA dengan
sebaik – baiknya. Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,
terutama pada bagian isi. Apabila masih ada kekurangan dari segi susunan kalimat dan
bahasanya, kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah ini. Dan juga apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon
maaf.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun : ( kelompok 1 )
1.) Sifilis
Sifilis atau penyakit raja singa adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan
oleh bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin,
rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit
atau selaput lendir dari luka ini.
- Pada pria, muncul luka di daerah kelamin. Pada wanita, luka dapat
berkembang pada bagian luar alat kelamin atau di bagian dalam vagina,
tapi tidak memunculkan rasa sakit. Serta terjadi perkembangan kelenjar
getah bening pada luka.
- Muncul ruam di kulit yang terlihat coklat kemerahan, kecil, padat,
datar, atau terangkat pada kulit kurang lebih 2 sentimeter.
- Muncul luka kecil terbuka pada selaput lendir di kulit.
- Di luka muncul nanah atau luka lembab, seperti kutil
- Mulai demam, sakit tenggorokan, penurunan berat badan, leher kaku,
cepat marah, dan gerakan bola mata yang tidak teratur.
B.) Penyebabnya
C.) Pencegahan
2.) Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat yang bisa terjadi tiba-tiba
(akut) atau berkembang secara bertahap dalam waktu yang lama (kronis).
Prostatitis biasanya ditandai dengan nyeri dan kesulitan buang air kecil.
Kelenjar prostat adalah organ pada sistem reproduksi pria yang berperan
dalam proses produksi sperma. Jika kelenjar prostat bengkak dan meradang,
akan timbul nyeri di panggul dan nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi.
A.)Ciri – ciri
Gejala prostatitis bisa ringan hingga berat, tergantung pada jenis prostatitisnya.
Keluhan yang dapat muncul antara lain:
- Demam
- Menggigil
- Mual dan muntah
- Aliran urine melemah
- Darah dalam urine atau sperma
- Urine keruh, berbusa, dan berbau tidak sedap
- Sering buang air kecil di malam hari (nokturia)
- Nyeri saat buang air kecil, buang air besar, atau ejakulasi
- Nyeri di perut, pangkal paha, penis, testis, perineum (area antara pangkal
testis dan anus), atau punggung bawah
- Terus-menerus merasa ingin buang air kecil atau malah sulit buang air
kecil
- Pada penderita asymptomatic inflammatory prostatitis, gejala biasanya
tidak muncul dan baru diketahui ketika dokter melakukan pemeriksaan
pada kelenjar prostat.
A.) Penyebabnya
Penyebab Prostatitis
Prostatitis bakteri kronis juga dapat dipicu oleh penyakit lain, seperti
penyakit ginjal, TBC (tuberkulosis), cytomegalovirus, HIV, dan
sarkoidosis.Chronic prostatitis/chronic pelvic pain syndrome
(CP/CPPS).Belum diketahui apa yang menyebabkan CP/CPPS. Namun, ada
dugaan bahwa penyakit ini berkaitan dengan:
- Stres
- Cedera di saraf dekat prostat
- Cedera fisik di prostat atau area sekitarnya, misalnya akibat benturan
- Riwayat infeksi saluran kemih
- Sindrom kelelahan kronis
- Irritable bowel syndrome
- CP/CPPS merupakan jenis prostatitis yang paling sering terjadi. Berbeda
dengan jenis prostatitis lain, pada CP tidak ditemukan infeksi
bakteri.Asymptomatic inflammatory prostatitis
B.) Pencegahan
Pencegahan Prostatitis
Pada sebagian besar kasus, penyebab prostatitis tidak diketahui sehingga
sulit untuk dicegah. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengurangi risiko terserang prostatitis, yaitu:
3.)HIV/AIDS
B.) Penyababnya
C.) Pencegahannya
Gejala kanker ovarium stadium lanjut juga tidak terlalu spesifik dan bisa mirip
dengan gejala penyakit lain. Beberapa gejalanya adalah:
- Perut kembung
- Cepat kenyang
- Sakit perut
- Mual
- Konstipasi (sembelit).
- Perut membengkak
- Berat badan menurun
- Sering buang air kecil
- Sakit di punggung bagian bawah
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Keluar darah dari vagina
- Perubahan siklus menstruasi, pada penderita yang masih mengalami
menstruasi
B.) Penyebabnya
C.) Pencegahan
Kanker ovarium sulit untuk dicegah karena penyebabnya belum
diketahui. Namun, mengonsumsi pil KB kombinasi diketahui dapat
menurunkan risiko terkena kanker ovarium. Meski begitu, penggunaannya
harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
ada beberapa upaya mandiri yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko
terserang kanker secara umum, yaitu:
B.) Penyebab
C.) Pencegahan
Beberapa upaya pencegahan kanker payudara, antara lain:
Kencing nanah atau gonore adalah salah satu penyakit menular seksual.
Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, meski
umumnya dialami oleh pria. Gonore biasanya terjadi di bagian tubuh yang
hangat dan lembap, seperti kelamin, anus, atau tenggorokan.
B.) Penyebabnya
C.) Pencegahan
7.) Keputihan
K
Keputihan merupakan masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu
bagi sebagian besar wanita. Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir
dari vagina dan leher rahim.Sebenarnya, cairan atau lendir ini dikeluarkan
secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta
melindunginya dari infeksi.
Jika keputihan sudah dalam kondisi yang tidak wajar, akan ditandai oleh
beberapa hal seperti:
- Menimbulkan rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian
luar.
- Cairan berwarna kuning atau hijau
- Konsistensinya lebih kental
- Mengeluarkan bau tidak sedap
B.) Penyebab
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala
ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk
mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.
Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina.
Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan
sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi
melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.
ciri-ciri kanker serviks penting dilakukan agar penyakit ini dapat terdeteksi
sedini mungkin.Berikut ada beberapa ciri ciri kanker serviks.
B.) Penyebab
ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini
menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali
sehingga membentuk sel kanker.Belum diketahui apa yang menyebabkan
perubahan pada gen tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan
infeksi HPV.
C.) Pencegahan
Pencegahan yang utama agar tidak menderita kanker serviks adalah tidak
berperilaku seksual yang berisiko sehingga infeksi HPV tidak akan terjadi.
Misalnya dengan tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini (kurang
dari 18 tahun) dan tidak berganti-ganti pasangan.
9,) Hipogonasdisme
Hipogonadisme terjadi karena ada gangguan pada kelenjar seks, baik pada
pria maupun wanita. Kondisi ini menyebabkan kelenjar seks di tubuh hanya
bisa memproduksi hanya sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan hormon.
Padahal, hormon seks memiliki peran yang penting, tidak hanya terkait
seksualitas, tapi juga kondisi tubuh secara menyeluruh.
Pada pria, kelenjar ini terdapat pada testis, sedangkan pada wanita terdapat
di indung telur alias ovarium. Fungsi hormon seks pada wanita adalah
mendukung perkembangan payudara serta mengatur siklus menstruasi.
Sementara pada pria, hormon ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan
testis serta produksi sperma.
Pada pria:
•Impotensi.
•Kesulitan konsentrasi.
•Mandul.
•Osteoporosis.
•Payudara membesar.
- Pada wanita:
Jika dilihat dari penyebabnya, gangguan ini dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu hipogonadisme primer dan sekunder. Berikut ini perbedaannya:
1. Hipogonadisme primer
•Infeksi berat.
•Radiasi.
2.Hipogonadisme sekunder
•Defisiensi nutrisi.
•Obesitas.
•Operasi otak.
•Radiasi.
C.) Pencegahan
B.) Penyebab
- Lakukan hubungan intim dengan cara yang sehat dan hindari bergonta-
ganti pasangan.
- Menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim.
- Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.