Anda di halaman 1dari 12

KLIPPING

MACAM MACAM PENYAKIT ORGAN REPRODUKSI

DISUSUN OLEH:
Nilam Arum Rengganis
Siti Babil Mustawa
Safina Salsa Billa
Najwa Nazriel F.J

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 TULUNGAGUNG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan kliping IPS ini dengan baik. Karena dengan izin-Nya kami dapat
membuat dan menyelesaikan kliping IPS ini, walaupun masih banyak kekurangan.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru yang telah membimbing kami.
Besar harapan kami, kehadiran kliping ini dapat memberikan kontribusi bagi
terselenggaranya pendidikan yang berkualitas serta mendorong siswa untuk
menjadi generasi berprestasi.
Kami menyadari dalam penyusunan kliping ini masih banyak kekurangan, maka
dari itu dengan kerendahan hati, kami mengharap kritik dan saran dari semua pihak
untuk/memperbaiki kliping ini sehingga menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI
1.HIV DAN AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin
banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga
rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang
disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir
dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah
hilang sepenuhnya. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh
penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu
diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan
nyamuk, atau sentuhan fisik. HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain,
virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum
ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa
memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup
penderita.
Kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2–6 minggu setelah terinfeksi
HIV. Flu bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1–2 minggu.
Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-
tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV
berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.
Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terserang HIV
setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang
disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh. Penyakit parah yang dimaksud
antara lain diare kronis, pneumonia, atau toksoplasmosis otak.
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan
jarum suntik, dan transfusi darah. Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus
segera mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja
mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem
kekebalan tubuh.
2.KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika
sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker
serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.
Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Fungsinya
adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari
vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi melindungi
rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.
Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi.
Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali
sehingga membentuk sel kanker. Belum diketahui apa yang menyebabkan
perubahan pada gen tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi
HPV.
Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami pasien
dan kondisi kesehatannya. Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi,
radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya. Peluang penderita kanker
serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi ini terdeteksi sejak dini. Oleh
sebab itu, setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks secara
berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah. Selain itu, pencegahan infeksi
HPV yang dapat memicu kanker ini juga dapat dilakukan dengan vaksin sejak usia
10 tahun.
3. HERPES GENITAL
Herpes kelamin atau herpes genital adalah penyakit menular seksual pada
pria dan wanita, yang ditandai dengan luka lepuh di area kelamin. Namun, herpes
genital juga terkadang tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga kondisi ini
sering tidak disadari oleh penderitanya.
Herpes genital atau herpes kelamin adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus. Penyakit ini paling sering menular melalui hubungan seks dengan orang
yang terinfeksi virus ini. Selain itu, herpes genital juga dapat menular dari ibu
hamil ke janinnya.
Herpes genital sering kali tidak menimbulkan gejala. Jika muncul, keluhannya
adalah luka lepuh di area kelamin yang disertai rasa sakit dan gatal. Gejala ini bisa
kambuh beberapa kali dalam setahun. Namun, seiring terbentuknya sistem
kekebalan tubuh terhadap virus herpes, frekuensi kekambuhannya akan berkurang.
Penderita herpes genital perlu diberikan obat antivirus. Pemberian obat ini
bertujuan untuk memperpendek lama kemunculan gejala dan mencegah penularan
penyakit ini kepada orang lain.
4.VARIKOKEL
Varikokel adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam kantong
zakar (skrotum). Kondisi ini bisa menyebabkan kualitas dan kuantitas sperma
menurun, testis gagal berkembang atau menyusut, bahkan kemandulan.
Normalnya, pembuluh darah yang membawa darah dari buah zakar (testis) ke
penis tidak akan teraba. Namun, pada penderita varikokel, pembuluh darah tersebut
akan membengkak sehingga skrotum terlihat seperti mengandung banyak cacing.
Kondisi ini sekilas akan tampak seperti varises yang terjadi di tungkai.
Di sepanjang pembuluh darah vena, terdapat katup satu arah yang membuka aliran
darah menuju jantung dan langsung menutup saat aliran darah melambat.
Varikokel terjadi saat katup vena di skrotum tidak dapat menutup dengan baik
sehingga darah berkumpul di belakang katup yang rusak. Belum diketahui apa
yang menyebabkan kondisi tersebut. Namun, pada kasus jarang terjadi, varikokel
terjadi ketika pembuluh darah vena di perut tersumbat. Darah yang terkumpul pada
pembuluh tersebut dapat memberikan tekanan balik pada vena yang lebih kecil di
skrotum sehingga varikokel terjadi.Varikokel juga bisa terjadi akibat tumor ginjal
yang menekan pembuluh vena pada skrotum.
Pada varikokel yang menyebabkan nyeri, dokter akan memberikan obat pereda
nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol. Dokter juga dapat menyarankan pasien
memakai celana penyangga testis guna meredakan tekanan.
5. GONORE
Kencing nanah atau gonore adalah salah satu penyakit menular seksual.
Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, meski
umumnya dialami oleh pria. Gonore biasanya terjadi di bagian tubuh yang hangat
dan lembap, seperti kelamin, anus, atau tenggorokan.
Gonore umumnya tidak menimbulkan gejala, terutama pada wanita. Namun, jika
tidak ditangani dengan tepat, gonore dapat menimbulkan komplikasi yang serius,
seperti radang panggul pada wanita, serta epididimitis pada pria. Oleh karena itu,
pengobatan gonore harus dilakukan secara tepat dan segera.
Gonore disebabkan oleh infeksi bakteri yang menular melalui hubungan intim,
termasuk seks oral (lewat mulut) dan seks anal (lewat anus). Seseorang lebih
berisiko terkena gonore jika melakukan hubungan seksual yang tidak aman,
misalnya sering berganti pasangan seks dan tidak menggunakan kondom.
Gonore dapat terjadi pada siapa saja, tetapi gejala yang muncul pada pria dan
wanita berbeda. Gejala pada pria berupa keluarnya nanah dari penis dan sakit saat
buang air kecil. Sedangkan pada wanita, gonore bisa menimbulkan keputihan yang
terus-menerus dan perdarahan di luar masa menstruasi.
Pengobatan utama penyakit gonore adalah dengan pemberian antibiotik. Perlu
diingat bahwa pasangan seksual penderita juga perlu diobati, karena kemungkinan
besar juga menderita gonore.
Seperti disebutkan di atas, penyakit ini menular melalui hubungan intim. Oleh
sebab itu, cara mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan hubungan seksual
yang aman, seperti menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan
seksual.
6. MIOMA UTERI
Mioma merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam rahim
atau di luar rahim yang tidak bersifat ganas. Mioma berasal dari sel otot polos yang
terdapat di rahim dan pada beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembuluh
darah rahim. Jumlah dan ukuran mioma bervariasi, terkadang ditemukan satu atau
lebih dari satu.
Pada umumnya, mioma terletak di dinding rahim dan bentuknya menonjol ke
rongga endometrium atau permukaan rahim. Sebagian besar mioma tidak bergejala
ditemukan pada wanita usia 35 tahun, sedangkan sebagian kecil lainnya ditemukan
secara tidak sengaja sewaktu pemeriksaan rutin pada wanita usia reproduksi atau
usia subur.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan kondisi kesehatan secara rutin, supaya mioma
tidak berubah menjadi semakin ganas. Pasalnya, mioma dapat menyebabkan
keguguran dan menjadi salah satu alasan tindakan pengangkatan rahim
(histerektomi). Mioma dapat berkembang menjadi ganas, dan kondisi tersebut
dikenal sebagai leiomiosarkoma. Walau begitu, kemungkinan mioma menjadi
ganas cukup kecil. Mioma dapat menyebabkan komplikasi berupa torsi atau
terpuntir, yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi akut, sehingga
mengakibatkan kematian jaringan.
7. ENDOMETRIOSIS
Endometriosis adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding
rahim. Pada kondisi ini, endometrium dapat tumbuh di indung telur (ovarium),
lapisan dalam perut (peritoneum), usus, vagina, atau saluran kemih.
Endometrium adalah jaringan yang melapisi dinding rahim. Sebelum menstruasi,
endometrium akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel-sel telur yang
telah dibuahi. Bila sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh, kemudian
keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.
Pada endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim juga ikut
menebal, tetapi tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi ini menyebabkan
iritasi atau peradangan pada jaringan di sekitar endometrium. Endometriosis
ditandai dengan keluhan nyeri, terutama pada siklus menstruasi. Endometriosis
juga dapat menyebabkan nyeri panggul dalam jangka panjang (kronis) hingga
kemandulan.
Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti, tetapi diduga terkait dengan
gangguan aliran darah menstruasi, perubahan sel-sel jaringan lain menjadi sel
endometrium, serta perpindahan sel endometrium melalui aliran getah bening.
Gejala utama endometriosis adalah nyeri atau kram hebat di bagian bawah perut
atau panggul (dismenore). Keluhan lain yang dapat muncul adalah nyeri saat
berhubungan seksual, volume darah yang banyak ketika menstruasi, dan diare.
8. CYSTITIS
Cystitis adalah peradangan di kandung kemih yang menimbulkan rasa nyeri
ketika buang air kecil. Cystitis paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang
juga menyebabkan infeksi saluran kemih.
Cystitis lebih sering dialami oleh wanita. Hal ini terjadi karena lubang kencing
(uretra) wanita lebih pendek dan letaknya lebih dekat dengan anus sehingga mudah
terkontaminasi bakteri dari anus. Risiko akan lebih tinggi jika terbiasa
membersihkan area kelamin atau bercebok dari arah belakang ke depan.
Cystitis adalah istilah yang menggambarkan peradangan di kandung kemih.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi.
Cystitis akibat infeksi, atau disebut juga dengan infeksi kandung kemih, paling
sering disebabkan oleh bakteri E.coli. Bakteri ini sebenarnya normal dan tidak
berbahaya jika ada di usus. Akan tetapi, jika masuk ke kandung kemih, bakteri ini
bisa menyebabkan peradangan. Sedangkan cystitis noninfeksi umumnya
disebabkan oleh kerusakan atau iritasi di kandung kemih. Hal ini dapat dipicu oleh
penggunaan kateter urine dalam jangka panjang, aktivitas seksual, efek samping
radioterapi atau kemoterapi, serta bahan kimia yang mengiritasi, seperti
spermisida,.
Salah satu jenis cystitis noninfeksi yang belum diketahui penyebab pastinya adalah
interstitial cystitis. Radang kandung kemih ini bisa menyebabkan nyeri di kandung
kemih dalam jangka waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai