PENDIDIKAN KESETARAAN
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HAMEMAYU
KABUPATEN SLEMAN
Ditetapkan di : Sleman
Pada tanggal : 9 Juli 2019
Menyetujui:
Penilik, Ketua PKBM Hamemayu,
Mengesahkan:
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP yyyyyyyyyyyyyyyyy
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan Paket A
Setara SD, Paket B Setara SMP, Paket C Setara SMA PKBM Hamemayu Tahun Pelajaran
2019/2020.
Kurikulum ini disusun dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai dasar, arah dan
pedoman pengembangan pembelajaran di PKBM Hamemayu sesuai dengan visi, misi dan
tujuan yang telah ditentukan. Kurikulum di PKBM Hamemayu dikembangkan untuk
mewujudkan karakter warga satuan satuan pendidikan yang peduli terhadap kelestarian
lingkungan hidup, serta menjaga dan memajukan kebudayaan daerah.
Terima kasih kami sampaikan atas dukungan pemikiran dari berbagai pihak yang
telah membantu dan memberikan data, informasi yang terkait dalam penyusunan
kurikulum tahun pelajaran 2019/2010 ini, khususnya:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman,
2. Penilik Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kabupaten Sleman,
3. Komite Satuan Pendidikan PKBM Hamemayu,
4. Pendidik dan tenaga kependidikan PKBM Hamemayu, serta
5. Lembaga mitra yang selama ini sudah menjalin kerja sama yang baik.
Semoga Allah SWT memberikan taufik, hidayah-Nya kepada kita semua yang
senantiasa bekerja keras untuk memajukan pendidikan khususnya di PKBM Hamemayu,
untuk mewujudkan kompetensi lulusan yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, sehat
jasmani dan rohani, berilmu berwawasan luas, cakap, kreatif, mandiri, peduli padasesama
dan lingkungan serta menjadi manusia yang berbudaya dan bertanggungjawab.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran
sangat kami harapkan dari semua pihak demi penyempurnaan kurikulum ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
A. Peminatan .................................................................................................... 22
B. Perencanaan Pembelajaran ......................................................................... 22
C. Proses Pembelajaran .................................................................................... 24
D. Penilaian ....................................................................................................... 25
E. Mutasi dan Pindah Jalur ............................................................................... 26
BAB V PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA ........................................... 27
A. Bentuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ...................................... 27
B. Rancangan Penguatan Profil Pelajar Pancasila ............................................ 28
C. Kriteria Keberhasilan Proyek ........................................................................ 31
LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Surat Keputusan Tim Pengembang Kurikulum
3. Berita Acara Penyusunan Dokumen KTSP
4. Daftar Hadir Penyusunan Dokumen KTSP
5. Analisis Konteks (termasuk untuk penyusunan program kelompok khusus)
6. Surat Keputusan Mengajar
7. Jadwal Mengajar
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak awal kehadirannya di kancah pembangunan pendidikan di tanah air, fungsi
pendidikan kesetaraan sebagai bagian dari pendidikan nonformal adalah
mengembangkan potensi peserta didik (warga belajar) dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan akademik dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Tujuan utama pendidikan
kesetaraan adalah (1) menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi
anak yang kurang beruntung (putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah sekolah),
khususnya perempuan, minoritis etnik, dan anak yang bermukim di desa terbelakang,
miskin, terpencil atau sulit dicapai karena letak geografis dan atau keterbatasan
transportasi; (2) menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda
dan orang dewasa melalui akses yang adil pada program-program belajar dan
kecakapan hidup; (3) menghapus ketidakadilan gender dalam pendidikan dasar dan
menengah; dan (4) melayani peserta didik (warga belajar) yang memerlukan
pendidikan akademik dan keterampilan atau kecakapan hidup untuk meningkatkan
mutu kehidupannya, (5) berkembangnya teknologi dan kemajuan pada berbagai aspek
(Kemdikbud, 2017).
Kurikulum pendidikan kesetaraan dikembangkan dengan mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompetensi inti dan
kompetensi dasar tersebut disesuaikan dengan konteks pendidikan kesetaraan dan
fungsionalisasi dalam kehidupan sehari hari. Kontekstualisasi dan fungsionalisasi ini
tidak mengurangi derajat kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
dasar dan menengah.
Untuk memastikan kualitas lulusan pendidikan kesetaraan adalah setara dengan
pendidikan formal, maka pengembangan kurikulum pendidikan kesetaraan dilakukan
dengan mengacu dan melalui kontekstualisasi kompetensi inti dan kompetensi dasar
dari kurikulum pendidikan formal serta disesuaikan dengan masalah, tantangan,
kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan. Kontekstualisasi yang dilakukan
mencakup konseptualisasi, rincian materi, kejelasan ruang lingkup, deskripsi kata kerja
operasional dan rumusan kalimat sehingga mudah diajarkan/dikelola oleh pendidik
(teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapaiannya
(measurable assessable), dan bermakna dan relevan untuk dipelajari (worth to learn)
peserta didik.
1
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Hamemayu Kabupaten Sleman mulai tahun
2019/2020 menyelenggarakan Paket C Setara SMA berdasarkan kurikulum 2013 yang
mengacu pada dokumen kurikulum yang telah dikembangkan oleh Direktorat Jenderal
PAUD dan Dikmas Kemendikbud. Selanjutnya untuk melaksanakan kurikulum tersebut
disusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional.
KTSP sebagai kurikulum operasional mengatur struktur dan muatan kurikulum
berdasarkan analisis konteks serta kebutuhan belajar dan potensi lingkungan satuan
pendidikan. Dengan demikian diharapkan kurikulum yang disusun mampu
mengakomo-dasi tuntutan capaian standar kompetensi lulusan sekaligus memenuhi
kebutuhan belajar masyarakat sekitar satuan pendidikan.
B. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyeleng-garaan Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan Paket C;
8. Pedoman Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan.
2
3) Menciptakan suasana pembelajaran yang mendidik, mencerdaskan dan
mengembangkan kreativitas serta potensi peserta didik;
4) Menciptakan pembelajaran pendidikan kesetaraan yang efektif, demokratis,
menantang dan menyenangkan.
3
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket C PKBM Hamemayu Kabupaten
Sleman bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian
beragam dan majemuk agar kontekstual dan membumi. Penguatan kearifan lokal
nusantara diharapkan dapat memberi indentitas dan jati diri peserta didik sebagai
bangsa Indonesia.
6. Adil dan Inklusif
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket C PKBM Hamemayu Kabupaten
Sleman dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan, non-
diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan perbedaan (inklusif), dan
menjunjung harkat dan martabat manusia.
7. Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket C PKBM Hamemayu Kabupaten
Sleman dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta
didik baik perkembangan biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkat
kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan maksimal. Dalam hubungan ini
kebutuhan-kebutuhan perkembanganpeserta didik perlu memperoleh perhatian
intensif.
8. Terukur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket C PKBM Hamemayu Kabupaten
Sleman dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran agar
dapat diamati dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan
ini warga satuan pendidikan mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang
menjadi prioritas pengembangan di PKBM Hamemayu dalam sebuah sikap dan
perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif; mengembangkan program-
program penguatan nilai-nilai karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan
dicapai oleh PKBM Hamemayu; dan mengerahkan sumber daya yang dapat
disediakan oleh PKBM Hamemayu dan pemangku kepentingan pendidikan.
4
BAB II
LATAR SATUAN PENDIDIKAN
5
1. Meningkatkan ketaqwaan melalui kegiatan keagamaan.
2. Meningkatkan budi pekerti luhur hamemayu hayuning bawono peserta didik
dengan pembinaan penguatan karakter pada setiap proses pembelajaran dan
kegiatan pendidikan lainnya.
3. Mewujudkan pendidikan yang bemutu, efisien dan relevan melalui pembelajaran
saintifik yang menyenangkan.
4. Mempersiapkan peserta didik agar dapat lulus ujian pendidikan kesetaraan
dengan nilai rata-rata di atas 70.
5. Mempersiapkan peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
6. Mempersiapkan peserta didik masuk ke dunia kerja dengan memberikan
keterampilan bersifat generic skills (soft skills) dan keterampilan vokasi.
7. Membudayakan peserta didik menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
setiap kegiatan pembelajaran.
6
E. Rencana Strategis PKBM Hamemayu 2019-2024
1. Bidang Kurikulum dan Pembelajaran
a. Peningkatan kualitas pelaksanaan peninjauan kurikulum yang dilaksanakan
setiap tahun pada bulan Juni atau Juli dengan membentuk tim pengembang
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan melakukan analisis konteks dan
analisis kebutuhan belajar.
b. Peningkatan kualitas perencanaan kurikulum operasional baik untuk kelompok
umum dan kelompok khusus.
c. Peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran muatan kelompok umum
dengan menggunakan pembelajaran berbasis modul digabungkan dengan
pendekatan blended learning yang menyesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik.
d. Penggunaan learning manajemen system dalam menunjang proses
pembelajaran.
e. Peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran muatan kelompok khusus
yang meliputi Pemberdayaan, Keterampilan Wajib dan Keterampilan Pilihan
yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan kondisi sosial budaya ekonomi
wilayah Kabupaten Sleman.
f. Peningkatan kehadiran dan atau aktivitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Perekrutan pendidik pendidikan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan mata
pelajaran atau bidang yang diampu.
b. Peningkatan kompetensi pendidik dengan memberikan kesempatan mengikuti
kegiatan bimbingan teknis, pelatihan, lokakarya bidang pembelajaran dan
sejenisnya.
c. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dengan memberikan
kesempatan mengikuti kegiatan bimbinga teknis, pelatihan, lokakarya bidang
manajemen, administrasi dan sejenisnya.
d. Peningkatan profesionalisme pendidik melalui kegiatan yang mendukung baik
secara internal maupun eksternal.
e. Pemberian penghargaan pendidik dan tenaga kependidikan yang berprestasi di
bidangnya masing-masing.
3. Bidang Sarana dan Prasarana
a. Pengadaan gedung PKBM Hamemayu dengan status milik sendiri paling lambat
pada tahun 2024.
b. Pemenuhan jumlah ruang kelas sesuai dengan jumlah rombongan belajar.
c. Pemenuhan meja dan kursi yang dapat digunakan untuk ragam model
pembelajaran yang fleksibel.
d. Pemenuhan buku modul dan buku teks mata pelajaran.
e. Pemenuhan media belajar dan alat peraga mata pelajaran.
7
f. Pengadaan jaringan internet dan wifi.
g. Pengembangan manajemen sistem informasi PKBM Hamemayu.
4. Bidang Pengelolaan Satuan Pendidikan
a. Peningkatan kualitas pengelolaan administrasi peserta didik, administrasi
persuratan dan adminitrasi keuangan dengan menggunakan folder
penyimpanan yang mudah untuk menemukan arsip.
b. Penggunaan manajemen teknologi informasi dalam pengelolaan administrasi
peserta didik, administrasi persuratan dan adminitrasi keuangan.
c. Penyusunan rencana anggaran dan belanja satuan pendidikan setiap tahun.
d. Pengoptimalan sumber biaya pendidikan dari berbagai sumber yaitu APBN
(BOP), swadaya peserta didik, dan sumbangan lainnya yang tidak mengikat.
e. Penyusunan sistem pelaporan kegiatan dan keuangan yang tertib, terukur dan
akuntabel.
5. Bidang Hubungan Masyarakat dan Alumni
a. Pembentukan komite satuan pendidikan yang melibatkan orang tua wali
peserta didik dan tokoh masyarakat sekitar PKBM Hamemayu.
b. Penggunaan website sebagai informasi profil dan berbagai kegiatan yang
diselenggarakan PKBM Hamemayu.
c. Pelacakan, pencatatan pendokumentasian alumni PKBM Hamemayu yang
melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, bekerja atau berwirausaha.
d. Peningkatan partisipasi alumni pada kegiatan dan pembelajaran PKBM
Hamemayu.
8
BAB III
KONTEKSTUALISASI, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
9
No. Dimensi Kompetensi
Konseptual
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,
generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan
terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan
yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma,
metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang
sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri
dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan
teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan
kondisional berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
10
teknologi, sosial, budaya, dan kemampuan dasar lainnya yang dibutuhkan dalam
menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Berdasarkan kriteria di atas dirumuskan 5 (lima) profil lulusan Paket C Hamemayu
sebagai berikut:
a. Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
b. Demokratis, bertanggung jawab, dan cinta tanah air
c. Cakap, berilmu, kreatif, inovatif, adaptif, dan mandiri
d. Sehat fisik dan mental
e. Mampu berkontribusi sebagai warga dunia.
11
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
7. Geografi
8. Sejarah
30 15 45
9. Sosiologi
10. Ekonomi
Kelompok Khusus
11. Pemberdayaan
12. Keterampilan Wajib 24 13 37
13. Keterampilan Pilihan
Jumlah Bobot SKK Ditempuh 80 42 122
12
keterampilan tersertifi kasi merupakan keterampilan yang dituntut uji
kompetensi oleh lembaga yang berhak di akhir programnya.
13
3) Prakarya mendukung kegiatan pentas seni, dengan melakukan dekorasi
panggung dan penyiapan properti untuk seni tari.
c. Muatan Keterampilan Pilihan
Muatan keterampilan pilihan yang dipilih adalah teknologi informasi dan
komunikasi dengan olah kata, desain grafis dan videografi.
14
Tabel 3. Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi Paket C Setara SMA PKBM Hamemayu
15
6. Kriteria Ketuntasan Minimal
Peserta didik dinyatakan bisa melanjutkan belajar ke modul selanjutnya jika
dinyatakan tuntas belajar modul sebelumnya. Pengertian ketuntasan modul meliputi
capaian aspek pengetahuan yaitu kompetensi dasar pengetahuan (KD 3) dan
kompetensi dasar keterampilan (KD 4). Adapun untuk menentukan KKM dipengaruhi
oleh ketiga aspek berikut.
1. Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan
data empiris dari pengalaman tutor pendidikan kesetaraan dalam membelajarkan
KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas
materi/kompetensi, semakin menantang tutor pendidikan kesetaraan untuk
meningkatkan kompetensinya.
2. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi
antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya,
hasil tes awal yang dilakukan oleh satuan pendidikan, atau nilai rapor sebelumnya.
Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
3. Aspek tutor pendidikan kesetaraan dan daya dukung antara lain memperhatikan
ketersediaan tutor pendidikan kesetaraan, kesesuaian latar belakang pendidikan
tutor pendidikan kesetaraan dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi
tutor pendidikan kesetaraan, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana
prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan satuan pendidikan.
Semakin tinggi aspek tutor pendidikan kesetaraan dan daya dukung, semakin
tinggi pula nilai KKM-nya.
KKM dihitung mulai dari indikator, kompetensi dasar dan paket kompetensi. Rata-rata
KKM indikator dalam kompetenasi dasar menjadi KKM kompetensi dasar. Rata-rata
KKM kompetensi dasar dalam satu modul menjadi KKM modul. Rata-rata KKM modul
menjadi KKM paket kompetensi. KKM pengetahuan dan KKM keterampilan bisa saja
berbeda pada suatu mata pelajaran, bisa saja sama bergantung hasil perhitungan dan
penetapan di tingkat satuan pendidikan.
KKM yang disajikan dalam laporan hasil belajar adalah KKM paket kompetensi
(semester), sedangkan untuk penentuan melanjutkan ke modul berikutnya adalah
KKM modul. Pada halaman berikut ini disajikan KKM mata pelajaran setiap paket
kompetensi dan kompetensi dasar.
16
Tabel 4. Kriteria Ketuntasan Minimal Paket C Setara SMA PKBM Hamemayu
Kelompok Umum
17
Penentuan ketuntasan modul dilakukan dengan cara dibandingkan nilai
modul dengan nilai KKM. Nilai modul yang dibandingkan adalah nilai capaian
pengetahuan dan capaian keterampilan. Ketentuan ketuntasan modul diatur
sebagai berikut.
a. Kriteria modul tuntas adalah nilai capaian pengetahuan dan nilai capaian
keterampilan sama atau lebih dengan nilai KKM.
b. Jika nilai capaian pengetahuan dinyatakan tuntas artinya sama atau lebih dari
nilai KKM sedangkan nilai capaian keterampilan belum mencapai nilai KKM,
maka dinyatakan belum tuntas untuk modul tersebut. Tutor bisa melakukan
remedial dengan memberikan penugasan.
c. Jika nilai capaian keterampilan dinyatakan tuntas artinya sama atau lebih dari
nilai KKM sedangkan nilai capaian pengetahuan belum mencapai nilai KKM,
maka dinyatakan belum tuntas untuk modul tersebut. Tutor bisa memberikan
remidial dengan memberikan penugasan dan atau melakukan ujian modul
ulang.
D. Kalender Pendidikan
Tahun pelajaran 2019/2020 dimulai pada tanggal 16 Juli 2019 dan berakhir pada 20
Juni 2020. Berikut ini waktu-waktu penting pembelajaran dalam kalender akademik
yang disesuaikan dengan pembelajaran berbasis modul.
1. Pembelajaran modul 1 : 16 Juli sd 16 Agutus 2019
2. Ujian modul 1 : 19 sd 24 Agustus 2019
3. Remedial modul 1 : 26 sd 30 Agustus 2019
4. Ujian ulangan modul 1 : 31 Agustus 2019
5. Pembelajaran modul 2 : 2 September sd 5 Oktober 2019
6. Ujian modul 2 : 7 sd 12 Oktober 2019
7. Remedial modul 2 : 14 sd 18 Oktober 2019
8. Ujian ulangan modul 2 : 19 Oktober 2019
9. Pembelajaran modul 3 : 21 Oktober sd 23 November 2019
10. Ujian modul 3 : 25 sd 30 November 2019
11. Remedial modul 3 : 2 sd 6 Desember 2019
12. Ujian ulangan modul 3 : 7 Desember 2019
13. Pemberdayaan : 9 sd 20 Desember 2019
14. Penerimaan rapor PK ganjil : 21 Desember 2019
15. Liburan semester : 23 Desember sd 4 Januari 2020
16. Pembelajaran modul 4 : 6 Januari sd 8 Februari 2020
17. Ujian modul 4 : 10 sd 15 Februari 2020
18. Remedial modul 4 : 17 sd 21 Februari 2020
19. Ujian ulangan modul 4 : 22 Februari 2020
20. Pembelajaran modul 5 : 24 Februari sd 9 Mei 2020
21. Ujian modul 5 : 11 sd 16 Mei 2020
18
22. Remedial modul 5 : 2 sd 5 Juni 2020
23. Ujian ulangan modul 5 : 6 Juni 2020
24. Pemberdayaan : 8 sd 19 Juni 2020
25. Penerimaan rapor : 20 Juni 2020
26. Liburan : 22 Juni sd 11 Juli 2020
Selanjutnya disajikan kalender dalam bentuk matriks agar lebih jelas terbaca dapat
diperiksa dalam lampiran.
Adapun indikator kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan adalah sebagai
berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang dibuktikan dengan nilai rapor;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3. Lulus ujian pendidikan kesetaraan.
19
BAB IV
RANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Peminatan
Sebagaimana sudah dijelaskan pada Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum, PKBM
Hamemayu hanya menyelenggarakan peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IIS) atau Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Pada saat peserta didik hendak masuk ke PKBM Hamemayu
sudah diberikan informasi bahwa hanya menyelengarakan satu jenis peminatan saja.
Oleh karena itu PKBM Hamemayu tidak melakukan seleksi peserta didik untuk masuk
pada kelompok peminatan.
B. Perencanaan Pembelajaran
Setiap pendidik (tutor) wajib melakukan perencanaan pembelajaran sebelum
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Langkah-langkah perencanaan
pembelajaran dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
1. Penyusunan Program Tahunan dan Pemetaan Kompetensi Dasar
Program tahunan adalah penetapan alokasi waktu dalam satu tahun untuk
mencapai tujuan pembelajaran (kompetensi inti dan kompetensi dasar) yang
ditetapkan. Program tahunan menjadi program umum untuk setiap mata
pelajaran. Program tahunan berisi garis-garis besar yang hendak dicapai dalam
satu tahun dan dikembangkan oleh pendidik yang bersangkutan.
Pada pembelajaran Paket C kurikulum 2013 dilakukan dengan modul sebagai
delivery sistemnya. Modul setiap mata pelajaran memuat kompetensi dasar,
namun sebagian besar modul tidak memberikan informasi pasangan kompetensi
dasar yang termuat di dalam modul. Oleh karena itu dalam penyusunan program
tahunan pendidik harus melakukan pemetaan kompetensi dasar yang termuat di
dalam modul.
Berdasarkan hasil pemetaan kompetensi dasar maka pendidik dapat melakukan
penetapan alokasi waktu belajar tiap modul dalam satu tahun berdasarkan
kompetensi dasar yang akan disampaikan.
Komponen program tahunan (Prota), meliputi identifikasi (satuan pendidikan,
mata pelajaran, tahun pelajaran), kompetensi inti, modul, kompetensi dasar,
alokasi waktu, dan keterangan.
20
2. Penyusunan Program Semester (Paket Kompetensi)
Program Semester (Promes) merupakan program yang berisi garis-garis besar
tentang hal-hal yang akan dicapai dalam satu semester atau paket kompetensi.
Promes berisi rumusan pokok-pokok aktivitas pendidik dalam melakukan
pembelajaran selama satu semester atau paket kompetensi dengan
mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia, jumlah kompetensi dasar, dan
indikator.
Komponen Promes adalah terdiri dari (1) identitas (satuan pendidikan, mata
pelajaran, kelas, semester, tahun pelajaran); dan (2) format isian (materi, tema,
sub tema, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu). Format isian ini
sudah membagi kompetensi dasar ke dalam modul atau unit modul berdasarkan
hasil pemetaan kompetensi dasar dalam prota.
Langkah-langkah pengisian Promes adalah sebagai berikut.
a. Menginput KD dan langkah pembelajaran dalam setiap kelompok modul
b. Menetapkan jumlah jam dan jumlah tatap muka atau tutorial atau mandiri per
minggu untuk tiap mata pelajaran dalam setiap modul
c. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan indikator pada kolom bulan dan
minggu.
d. Memberikan catatan pada kolom keterangan (jika diperlukan).
3. Pengembangan Silabus
Silabus adalah perencanaan pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang
mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi,
kegiatan pembelajaran, materi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Model silabus sudah disediakan oleh pemerintah, tinggal mengembangkan. Model
silabus terdiri dari KD, indikator, materi dan kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu langkah mewujudkan silabus oleh pendidik lebih tepat disebut pengembangan
silabus.
Silabus pada pendidikan kesetaraan disajikan untuk setiap modul. Jadi satu modul
satu silabus. Oleh karena pemetaan kompetensi dasar ke dalam silabus menjadi
dasar penting pada pengembangan silabus. Pengembangan silabus dilakukan
sebelum tahun pelajaran dimulai, dan disusun oleh setiap pendidik (tutor)
pengampu mata pelajaran.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka (dan atau tutorial) untuk satu pertemuan atau lebih (per KD),
berdasarkan pengertian tersebut maka RPP disusun hanya untuk kegiatan
pembelajaran tatap muka dan atau tutorial. Sedangkan kegiatan belajar mandiri
tidak memerlukan RPP.
21
Satu RPP merupakan uraian dari satu atau lebih langkah pembelajaran dalam
silabus. Cakupan langkah pembelajaran dalam RPP ditentukan oleh pemetaan
materi yang dituangkan dalam program semester dan atau hasil analisis modul.
RPP satu halaman minimal memiliki komponen wajib (1) tujuan pembelajaran, (2)
langkah pembelajaran dan (3) penilaian. Rumusan tujuan dirumuskan dengan
merujuk pada silabus (tujuan dari langkah pembelajaran), bukan merumuskan
ulang indikator pencapaian kompetensi atau kompetensi dasar. Komponen tujuan
pembelajaran terdiri atas audience (A), behaviour (B), condition (C), dan degree
(D). Dalam konteks materi dan kemampuan tertentu komponen degree (D) bisa
saja tidak ada.
C. Proses Pembelajaran
1. Pelaksanaan pembelajaran Paket C Setara SMA PKBM Hamemayu dilaksanakan
dalam setiap rombongan belajar dengan jumlah maksimal 30 orang peserta didik.
Jika peserta didik Paket C lebih dari 30 orang maka akan dipecah ke dalam
beberapa rombongan belajar.
2. Setiap rombongan belajar diampu oleh seorang wali kelas yang ditunjuk oleh
Ketua PKBM Hamemayu.
3. PKBM Hamemayu menyediakan pendidik (tutor) yang sesuai dengan kualifikasi
untuk mengampu mata pelajaran sesuai struktur kurikulum Paket C Setara SMA.
4. Kegiatan pembelajaran dalam bentuk tatap muka dan tutorial dilaksanakan
minimal 2 hari dalam satu minggu. Jadwal pembelajaran terlampir.
5. Pembelajaran menggunakan modul, namun tidak sepenuhnya modul digunakan
sebagai delivery system pembelajaran. Dengan demikian bentuk pembelajaran
yang digunakan adalah blended learning yaitu gabungan antara pembelajaran
tatap muka, tutorial dan belajar mandiri. Penentuan bentuk pembelajaran
tergantung pada rumusan sintaks atau langkah pembelajaran yang dikembangkan
dalam silabus.
6. Pembelajaran tatap muka adalah proses pembelajaran dalam rangka mencapai
kompetensi dasar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik yang
bermuara pada pencapaian sikap, pengetahuan, serta keterampilan berpikir dan
keterampilan bertindak. Pembelajaran tatap muka peserta didik hadir dalam kelas,
baik kelas reguler maupun kelas maya (virtual).
7. Pembelajaran tutorial adalah proses pembelajaran dalam rangka membahas
materi-materi yang sulit atau belum dipahami peserta didik yang dapat didahului
dengan proses belajar mandiri secara modular.
22
8. Belajar mandiri adalah proses belajar dengan menggunakan modul sebagai
delivery system pembelajarannya. Belajar mandiri mengikuti tahapan sebagai
berikut.
a. Pendidik bersama peserta didik merancang kegiatan belajar mandiri yang
dituangkan dalam bentuk kontrak belajar yang mencakup kompetensi dasar
atau unit dalam modul, jenis tugas, dan waktu penyelesaian.
b. Peserta didik melaksanakan kegiatan belajar mandiri sesuai dengan kontrak
belajar.secara periodik melaporkan kemajuan belajar untuk mendapatkan
umpan balik dari pendidik.
c. Peserta didik menyerahkan penugasan hasil belajar sebagai bahan penilaian
pencapaian kompetensi dasar oleh pendidik.
D. Penilaian
Penilaian pendidikan kesetaraan mengacu pada kurikulum 2013 dengan
ketentuan sebagai berikut.
1. Penilaian yang dilakukan oleh tutor pendidikan kesetaraan hendaknya tidak hanya
penilaian atas pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran
(assessment as learning).
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD)
pengetahuan dan keterampilan setiap modul. Di samping itu melakukan penilaian
capaian sikap spiritual dan sikap sosial yang disajikan setiap paket kompetensi.
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan
capaian peserta didik dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian
seorang peserta didik, baik formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan
hasil peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi
yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan belajar
minimal yang disebut juga dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator
diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang
belum dikuasai peserta didik, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta
didik.
5. Peserta didik tidak bisa melanjutkan belajar modul berikutnya jika belum
memenuhi KKM pada modul yang bersangkutan.
6. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program
remedial bagi peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan
dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
23
Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi tutor pendidikan
kesetaraan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
7. Penulisan laporan hasil belajar menggunakan aplikasi e-rapor kurikulum 2013
pendidikan kesetaraan.
E. Mutasi dan Pindah Jalur
1. Mutasi
a. Peserta didik dari PKBM atau SKB dapat diterima di PKBM Hamemayu dengan
ketentuan:
1) Peminatan IIS atau IPS.
2) Menunjukkan surat keterangan dari sekolah asal dan tertulis dalam buku
laporan hasil belajar (rapor) terakhir peserta didik yang bersangkutan.
3) Laporan hasil belajar pada sekolah asal dijadikan dasar penempatan pada
paket kompetensi dan tingkatan Paket C PKBM Hamemayu.
4) Peserta didik dari PKBM/SKB yang memiliki laporan hasil belajar dengan
kurikulum lama dapat ditempatkan pada paket kompetensi seperti pada
butir 3) di atas.
b. Peserta didik PKBM Hamemayu dapat mutasi ke PKBM/SKB lain dengan
mengikuti ketentuan satuan pendidikan yang dituju.
2. Pindah Jalur
a. Peserta didik pada jalur pendidikan formal SMA/MA dari peminatan IIS/IPS
dapat diterima di PKBM Hamemayu dengan ketentuan:
1) Menunjukkan surat keterangan dari sekolah asal dan tertulis dalam buku
laporan hasil belajar (rapor) terakhir peserta didik yang bersangkutan.
2) Laporan hasil belajar pada sekolah asal dijadikan dasar penempatan pada
paket kompetensi dan tingkatan Paket C PKBM Hamemayu.
3) Peserta didik dari pendidikan formal SMA/MA yang memiliki laporan hasil
belajar dengan kurikulum lama dapat ditempatkan pada paket kompetensi
seperti pada butir 2) di atas.
b. Peserta didik pada jalur pendidikan formal SMA/MA dari peminatan MIA/IPA
atau Sekolah Menengah Kejuruan dapat diterima di PKBM Hamemayu dengan
ketentuan:
1) Menunjukkan surat keterangan dari sekolah asal dan tertulis dalam buku
laporan hasil belajar (rapor) terakhir peserta didik yang bersangkutan.
2) Laporan hasil belajar pada sekolah asal dijadikan dasar penempatan pada
paket kompetensi dan tingkatan Paket C PKBM Hamemayu.
3) Peserta didik wajib menempuh mata pelajaran yang belum ditempuh
sesuai dengan struktur kurikulum Paket C Setara SMA IIS/IPS. Jumlah mata
24
pelajaran yang ditempuh disesuaikan dengan beban belajar pada setiap
paket kompetensi.
c. Peserta didik Paket C PKBM Hamemayu dapat pindah jalur ke SMA dengan
mengikuti ketentuan dari sekolah yang dituju.
25
BAB V
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
26
LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Surat Keputusan Tim Pengembang Kurikulum
3. Berita Acara Penyusunan Dokumen KTSP
4. Daftar Hadir Penyusunan Dokumen KTSP
5. Analisis Konteks (termasuk untuk penyusunan program kelompok khusus)
6. Surat Keputusan Penetapan KKM Mata Pelajaran
7. Surat Keputusan Mengajar
8. Jadwal Pembelajaran
27